SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 1
PONDASI SUMURAN
1. Jenis-Jenis Pondasi
Pada umumnya pengklasifikasian pondasi didasarkan pada kedalaman pondasi. Jenis
pondasi berdasarkan kedalaman peondasinya dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Pondasi Dangkal
Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya
beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi
menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu,meneruskan beban
dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Pondasi dangkal dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis :
- Pondasi Setempat ( Single Footing )
- Pondasi Menerus ( Continuous Footing )
- Pondasi Pelat ( Plate Foundation )
- Pondasi Cakar Ayam
- Pondasi Sarang Laba-laba
- Pondasi Grid
- Pondasi Gasing
b) Pondasi Dalam
Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah di
bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Pondasi dalam dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis :
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 2
- Pondasi tiang pancang (pasak bumi)
- Pondasi tiang bor (bored pile)
- Pondasi Caisson (pondasi sumuran)
Pada kesempatan kali ini, kami hanya akan membahas mengenai Pondasi Caisson atau
yang lebih dikenal dengan Pondasi Sumuran.
2. Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang
dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang relative dalam.
Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Daya dukung pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh pondasi
tersebut
Penurunan yang terjadi harus sesuai batas yang diizinkan (toleransi) yaitu sebesar
1 inchi (2,54 cm)
Ada beberapa alasan pondasi sumuran digunakan dibanding pondasi dangkal yaitu:
Bila tanah keras terletak lebih dari 3 meter, maka jika digunakan pondasi plat kaki
atau jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya
terlalu dalam dan lebar).
Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi pelat beton akan sulit
dilaksanakan karena air harus dipompa ke luar lubang galian.
Ada beberapa metode Pelaksanaan Pondasi Sumuran di lapangan, salah satunya adalah
metode dengan menggunakan cincin. Dengan metode ini, sumuran terdiri dari pipa/cincin-cincin
besar yang terbuat dari beton biasa atau beton bertulang dan biasa dikenal sebagai gorong-
gorong. Tebal cincin umumnya 8-12 cm. ukuran garis tengah bagian dalam cincin bervariasi
antara 70-150 cm. ukuran yang digunakan tergantung kebutuhan luas dasar pondasihasil
perhitungan beban bangunan dan kekuatan tanah.
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 3
Ada pipa/cincin beton siap pakai dengan ukuran tinggi 100 cm dengan garis tengah
bermacam-macam. Jumlah cincin pada satu titik tergantung pada kedalaman tanah kerasnya.
Cincin beton dapat pula dibuat sendiri. Bila dibuat sendiri, sebaiknya dinding bagian bawah
dibuat runcing untuk memudahkan penurunan pipa ke dalam tanah.
Berikut adalah langkah-langkah memasang pondasi sumuran:
1. Pembersihan area pengerjaan
2. Gali tanah sedalam 30-50 cm. masukkan cincin pertama, letakkan dengan benar (jangan
miring agar tidak terjadi penjepitan)
3. Bila tepi atas cincin telah rata dengan tanah, tumpangi dengan cincin perlahan-lahan
melesak masuk
4. Bila tanah berair, air dibuang keluar (dipompa).
5. Bila telah mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran diisi dengan pasir yang
dipadatkan setebal 5-10 cm, lalu kemudian diisi dengan cyclopen dan batu kali.
Dimana cyclopean adalah beton yang menggunakan batu-batu besar atau puing bangunan
(pecahan beton) untuk meminimalkan area permukaan dan menghemat pemakaian
semen.
6. Untuk bangunan-bangunan yang ringan, sumuran cukup diisi dengan pasir padat.
7. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk mengikat sloof.
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 4
Gambar di atas adalah cincin pembuat sumuran (cincin beton)
Gambar Penampang melintang pondasi sumuran dengan menggunakan cincin beton
Ada metode lain yang digunakan dalam pembuatan pondasi sumuran. Metode ini tetap
menggunakan cincin beton sebagai sumurannya. Berikut adalah langkah-langkahnya :
1. Bersihkan area pengerjaan
2. Gali tanah dengan diameter 60-80 cm seperti menggali sumur dengan kedalaman 2-3
m (sesuai dengan perencanaan. Namun pada keadaan tertentu pondasi ini dapat
mencapai 8 meter).
3. Cincin beton dimasukkan secara perlahan dan pertahankan tetap dalam keadaan
vertical
4. Isilah cincin beton dengan menggunakan campuran beton cyclopean (siklup) dan batu
kali.
5. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk mengikat
sloof
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 5
Pondasi jenis ini digunakan bila lokasi pembangunannya jauh sehingga tidak
memungkinkan dilakukan transportasi untuk mengangkut tiang pancang.
Walaupun lokasi pembangunan memungkinkan, pondasi jenis ini jarang digunakan. Selain boros
adukan beton, penyebab lainnya adalah sulit dilakukan pengontrolan hasil cor beton di tempat
yang dalam.
Kelebihan :
Alternatif penggunaan pondasi dalam, jika material batu banyak dan bila tidak
dimungkinkan pengangkutan tiang pancang.
Tidak diperlukan alat berat.
Biayanya lebih murah untuk tempat tertentu.
Kekurangan :
Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak dapat di kontrol (Karena batu dan adukan
dilempar/ dituang dari atas)
Pemakaian bahan boros.
Tidak tahan terhadap gaya horizontal (karena tidak ada tulangan).
Untuk tanah lumpur, pondasi ini sangat sulit digunakan karena susah dalam menggalinya.
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 6
Penampang Melintang Pondasi Sumuran
Penjelasan di atas merupakan penggunaan pondasi sumuran pada bangunan-bangunan
ringan. Perlu diketahui, pondasi caisson ini juga dapat digunakan sebagai pondasi konstruksi
jembatan. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak, yang umum digunakan
pada pekerjaan jembatan di Indonesia adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 250
cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm. Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penurunan dinding
sumuran yang dicor di tempat atau pracetak yang terdiri unit-unit beton pracetak. Penurunan
dilakukan dengan menggali sedikit demi sedikit di bawah dasarnya. Berat beton pada sumuran
memberikan gaya vertical untuk mengatasi gesekan (friction) antara tanah dengan beton, dan
dengan demikian sumuran dapat turun.
Ketepatan pematokan pada sumuran sangat penting karena tempat yang digunakan oleh
sumuran sangat besar. Akibat kesalahan pematokan, bersama-sama dengan kemiringan yang
terjadi pada waktu sumuran diturunkan, dapat menyebabkan sumuran itu berada di luar daerah
kepala jembatan atau pilar. Hal ini merupakan tambahan pekerjaan untuk memperbesar kapala
jembatan atau pilar, dan akan meneruskan beban vertical dari bangunan atas kepada bangunan
bawah secara eksentris.
Garis tengah memanjang jembatan dan garis tengah melintang dari sumuran harus
ditentukan dan dioffset sejauh jarak tertentu untuk memastikan bahwa titik-titik referensi
tersebut tidak terganggu pada saat pembangunan sumuran. Harus diperhatikan penentuan letak
tiap segmen untuk memastikan bahwa segmen baru akan mempunyai alinyemen yang benar
sepanjang sumbu vertical. Hal ini penting terutama pada waktu suatu segmen ditambahkan pada
sumuran yang tidak (keluar dari) vertical. Secara ideal kemiringan ini harus diperbaiki sebelum
penambahan segmen berikutnya. Setelah pekerjaan pematokan selesai, dilakukan penggalian
pendahuluan untuk memberikan jalan awal melalui mana sumuran akan diturunkan. Sisi galian
ini harus sedapat mungkin vertical.
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 7
Detail Pondasi Sumuran
Pembuatan Pondasi Sumuran sebagai Pondasi Struktur Jembatan
1. Pondasi Caisson menggunakan Beton Pracetak
Unit beton pracetak harus dicor pada landasan pengecoran yang sebagaimana mestinya.
Cetakan harus memenuhi garis dan elevasi yang tepat dan terbuat dari logam. Cetakan harus
kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit 3 hari setelah pengecoran. Unit beton pracetak
yang telah selesai dikerjakan harus bebas dari segregasi, keropos, atau cacat lainnya dan harus
memenuhi dimensi yang disyaratkan.
Unit beton pracetak tidak boleh digeser paling sedikit 7 hari setelah pengecoran, atau
sampai pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan beton telah mencapai 70 persen dari kuat
tekan beton rancangan dalam 28 hari. Unit beton pracetak tidak boleh diangkut atau dipasang
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 8
sampai beton tersebut mengeras paling sedikit 14 hari setelah pengecoran, atau sampai pengujian
menunjukkan kuat tekan mencapai 85 persen dari kuat tekan rancangan dalam 28 hari.
2. Dinding Sumuran dari Unit Beton Pracetak
Beton pracetak yang pertama dibuat harus ditempatkan sebagai unit yang terbawah.
Bilamana beton pracetak yang pertama dibuat telah diturunkan, beton pracetak berikut-nya harus
dipasang di atasnya dan disambung sebagimana mestinya dengan adukan semen untuk
memperoleh kekakuan dan stabilitas yang diperlukan. Penurunan dapat dilanjutkan 24 jam
setelah penyambungan selesai dikerjakan.
3. Dinding Sumuran Cor Di Tempat
Cetakan untuk dinding sumuran yang dicor di tempat harus memenuhi garis dan elevasi
yang tepat, kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit 3 hari setelah pengecoran. Beton
harus dicor dan dirawat sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi ini. Penurunan tidak boleh
dimulai paling sedikit 7 hari setelah pengecoran atau sampai pengujian menunjukkan bahwa kuat
tekan beton mencapai 70 persen dari kuat tekan rancangan dalam 28 hari. Bilamana penggalian
dan penurunan pondasi sumuran dilaksanakan, perhatian khusus harus diberikan untuk hal-hal
berikut ini:
 Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan aman, teliti, mematuhi undang-undang
keselamatan kerja, dan sebagainya.
 Penggalian hanya boleh dilanjutkan bilamana penurunan telah dilaksanakan dengan
tepat dengan memperhatikan pelaksanaan dan kondisi tanah. Gangguan, pergeseran
dan gonjangan pada dinding sumuran harus dihindarkan selama penggalian.
 Dinding sumuran umumnya diturunkan dengan cara akibat beratnya sendiri, dengan
menggunakan beban berlapis (superimposed loads), dan mengurangi ketahanan geser
(frictional resistance), dan sebagainya.
 Cara mengurangi ketahanan geser : Bilamana ketahanan geser diperkirakan cukup
besar pada saat penurunan din-ding sumuran, maka disarankan untuk melakukan
upaya untuk mengurangi geseran antara dinding luar sumuran dengan tanah di
sekelilingnya.
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 9
 Sumbat Dasar Sumuran Dalam pembuatan sumbat dasar sumuran, perhatian khusus
harus diberikan untuk hal-hal berikut ini :
 Pengecoran beton dalam air umumnya harus dilaksanakan dengan cara
tremies atau pompa beton setelah yakin bahwa tidak terdapat fluktuasi muka
air dalam sumuran.
 Air dalam sumuran umumnya tidak boleh dikeluarkan setelah pengecoran
beton untuk sumbat dasar sumuran.
 Pengisian Sumuran Sumuran harus diisi dengan beton siklop K175 sampai elevasi
satu meter di bawah pondasi telapak. Sisa satu meter tersebut harus diisi dengan beton
K250, atau sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar.
 Pekerjaan Dinding Penahan Rembesan (Cut-Off Wall Work)
Dinding penahan rembesan (cut-off wall) harus kedap air dan harus mampu menahan
gaya-gaya dari luar seperti tekanan tanah dan air selama proses penurunan dinding
sumuran, dan harus ditarik setelah pelaksanaan sumuran selesai dikerjakan.
 Pembongkaran Bagian Atas Sumuran Terbuka Bagian atas dinding sumuran yang
telah terpasang yang lebih tinggi dari sisi dasar pondasi telapak harus dibongkar.
Pembongkaran harus dilaksanakan dengan menggunakan alat pemecah bertekanan
(pneumatic breakers). Peledakan tidak boleh digunakan dalam setiap pembongkaran
ini. Baja tulangan yang diperpanjang masuk ke dalam pondasi telapak harus
mempunyai panjang paling sedikit 40 kali diameter tulangan.
Pondasi tiang bor atau caisson adalah pondasi yang berbentuk kotak, bulat atau konbinasi
bentuk-bentuk tersebut dengan tampang melintang melintang yang relatif besar. Karena
tampangnya yang besar ini, bagian dalam fondasi sering terbagi-bagi dalam ruangan-ruangan.
Pondasi caisson yang berbentuk silinder atau kotak beton dibuat dengan membenamkan silinder
beton ditempatnya, bersamaan dengan penggalian tanah. Pondasi ini dimaksudkan untuk
mengirimkan beban besar yang harus melalui air atau material jelek sebelum mencapai tanah
pendukung yang kuat. Pekerjaan pembuatan kaison memerlukan banyak alat-alat berat. Dalam
tiap-tiap pelaksanaan sering ditemui masalah-masalah umum dan yang tidak bias dilakukan.
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 10
Berikut ini akan dipelajari cara pelaksanaan pekerjaan pembuatan.
Tipe-tipe caisson dibagi menurut cara pembuatannya, yaitu :
1. Caisson terbuka (open caisson)
2. Caisson pneumatic (pneumatic caisson)
3. Caisson apung (floating caisson)
1. Caisson terbuka
Caisson terbuka merupakan caisson yang pada bagian atas dan bawahnya terbuka terbuka
selama pelaksanaan. Caisson ini, bila digunakan pada area yang tergenang air, pelaksanaannya
adalah dengan membenamkan dan menggali tanah di bagian dasarnya. Caisson dimanfaatkan
dengan memanfaatkan beratnya sendiri, bersama sama dengan penggalian tanah. Ketika
pembenaman kaisonmencapai tanah keras yang diinginkan, dasar caisson ditutup dengan beton
dengan tebal antara 1,5 sampai 5 m. Pada caisson terbuka, penutupan dilakukan di bawah muka
air. Jika tanah dasar sangat keras maka penggalian dilakukan dengan cara peledakan (blasting).
Pada penggalian tanah untuk kaison terbuka yang umunya dilakukan dengan cara pengukuran,
volume tanah yang tergali selalu lebih besar diri volume kaison yang terpasang. Hal ini,
disebabkan dinding lubang galian tanah yang cendrung bergerak ke dalam galian.
Keuntungan Caisson terbuka :
1. Dapat mencapai kedalaman yang besar.
2. Biaya pembuatan relatif rendah.
Kerugian caisson terbuka :
1. Dasar caisson tidak dapat diperiksa dan di bersihkan.
2. Kualitas beton penutup dasar yang dicor dalam air tidak bagus.
3. Penggalian pada tanah yang berbatu sangat sulit.
Langkah-langkah pembuatan Open Caisson (Caisson Terbuka) adalah sebagai berikut:
1. Bagian yang tajam dibuat di permukaan tanah
2. Penggalian di dalam caisson dimulai dan caisson mulai terbenam
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 11
3. Ketika bagian atas caisson sudah mulai terbenam dan mendekati dasar, maka unit caisson
yang lain mulai disambungkan
4. Langka ke-3 di atas dilakukan sampai pada kedalaman yang direncanakan
5. Kemudian bahan pengisi dimasukkan (tanah, pasir, dan air)
6. Pembuatan lantai beton penutup diselesaikan.
Gambar Caisson Terbuka (Open Caisson)
2. Caisson pneumatic (Caisson Tekanan)
Caisson pneumatic (pneumatic caisson), merupakan kaison yang tertutup. Penggalian
tanah dilakukan dengan mengalirkan udara bertekanan kedalam ruang kerja untuk penggalian.
Dengan cara ini penggalian dan pengecoran beton ke dalam sumuran dilakukan dalam kondisi
kering. Bentuk tubuh caisson pneumatic hampir sama seperti caisson terbuka, bedanya hanya
pada bagian ruangkerja di bawah. Penggalian dilakukan pada ruang kerja yang diberi tekanan
udara yang sama dengan tekanan air tanah untuk mencegah aliran air masuk ke ruang kerja.
Pintu udara, kecuali dipakai untuk jalan keluar – masuk pekerja juga untuk mengeluarkan tanah
galian. Untuk kaison yang besar dapat dipakai 2 pintu udara, yang pertama untuk galian sedang
yang kedua untuk keluar – masuk pekrja. Ruang kerja diisi dengan beton pada waktu dasar
kaison telah mencapai kedalaman yang dikehendaki.
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 12
Keuntungan :
1. Pelaksanaan dalam kodisi kering.
2. Kerena pengecoran beton dalam kondisi kering, kualitas beton dapat seperti yang
diharapkan.
3. Batu-batuan besar dapat dibongkar pada waktu penggalian untuk membenamkan caisson.
Kerugian :
1. Penggalian dengan tekanan udara membuat biaya pelaksanaan tinggi.
2. Kedalaman penetrasi di bawah air terbatas sampai kedalaman sekitar 40 m atau 400 kPa.
Hal ini karena tenaga manusia mempunyai ketahanan terhadap tekanan udara yang
terbatas
Langkah-langkah pembuatan Pneumatic Caisson (Caisson Tekanan) adalah sebagai berikut:
1. Konstruksi sama dengan Caisson Terbuka, tetapi ada ruang kerja kedap udara dengan
tinggi langit-langit antara 1,8 m s/d 2 m.
2. Ke dalam ruang kerja dimasukkan udara bertekanan sama dengan tekanan air tanah untuk
mencegah banjir.
3. Penggalian dilakukan dengan tenaga manusia atau mesin.
4. Corong dan pintu udara dipakai untuk jalan keluar dan masuk pekerja, tempat
mengeluarkan tanah galian
5. Apabila penurunan telah mencapai kedalaman yang dikehendaki, ke dalam ruang kerja
dituangkan beton.
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 13
3. Caisson Apung
Caisson apung atau caisson box merupakan caisson yang tertutup pada dasarnya. Caisson
tipe ini terbuat dari tipe beton bertulang yang dicetak di daratan dan peletakkannya dilakukan
dengan mengapungkan caisson tersebut setelah beton mengeras. Pembenaman caisson ke dalam
air atau tanah yang berair, dilakukan dengan dengan cara mengisikan, pasir, kerikil, beton atau
air ke dalamnya. Permukaan air harus diperhitungkan selalu berada pada beberapa meter di
bawah puncak caisson untuk mencegah air masuk ke dalamnya. Stabilitas pengapungan
dirancang menurut prinsip-prinsip hidrolika.
Keuntungan :
1. Biaya pelaksanaan rendah.
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 14
2. Dapat digunakan bila pembuatan tipe kaison yang lain tidak memungkinkan
Kerugian :
1. Tanah dasar halus digali atau ditimbun sampai elevasi yang diinginkan.
2. Tipe ini hanya cocok bila tanah fondasi berada di dekat permukaan tanah. Penggalian
tanahyang terlalu dalam mahal, karena tanah jenuh cenderung longsor ke dalam lubang
galian.
3. Tanah pendukung sering tidak padat, karena pemadatann di dalam air sangat sulit.
Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7
Page 15
Berikut adalah faktor pemilihan pondasi yang akan digunakan:

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDmuhamad ulul azmi
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan hycal farist
 
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI intan mustika
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautJunaida Wally
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaYusrizal Mahendra
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendungironsand2009
 

La actualidad más candente (20)

Pelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalamPelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalam
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
 
Bab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasiBab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasi
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan
 
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
 
Kegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksiKegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 

Destacado

Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasiKinza_com
 
Pondasi dalam
Pondasi dalamPondasi dalam
Pondasi dalamawd007
 
Pondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalamPondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalamMarThie Rempong
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Ayu Fatimah Zahra
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangAfret Nobel
 
26 ars nina nurdiani_pondasi tiang pancang_ok
26 ars nina nurdiani_pondasi tiang pancang_ok26 ars nina nurdiani_pondasi tiang pancang_ok
26 ars nina nurdiani_pondasi tiang pancang_okgamtek sipil
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiChoky Csc
 
Metode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudiMetode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudiWahh Yudi
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoJamauddin Akkuan
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 

Destacado (20)

Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasi
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancangPondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang
 
Pondasi dalam
Pondasi dalamPondasi dalam
Pondasi dalam
 
Pondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalamPondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalam
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
 
Metode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiruMetode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiru
 
Metode Pelaksana
Metode PelaksanaMetode Pelaksana
Metode Pelaksana
 
Pondasi bore pile
Pondasi bore pilePondasi bore pile
Pondasi bore pile
 
26 ars nina nurdiani_pondasi tiang pancang_ok
26 ars nina nurdiani_pondasi tiang pancang_ok26 ars nina nurdiani_pondasi tiang pancang_ok
26 ars nina nurdiani_pondasi tiang pancang_ok
 
Pondasi Foot plan
Pondasi Foot planPondasi Foot plan
Pondasi Foot plan
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
Metode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudiMetode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudi
 
mengenal pondasi
mengenal pondasi mengenal pondasi
mengenal pondasi
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Abutment jembatan
Abutment jembatanAbutment jembatan
Abutment jembatan
 
Tipe tipe jembatan
Tipe tipe jembatanTipe tipe jembatan
Tipe tipe jembatan
 

Similar a Pondasi Sumuran

Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiakramsaputra10
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiyeremiakons
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustakampkbetonkel6ptb11
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxAnandaHPNanda
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustakampkbetonkel6ptb11
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIMOSES HADUN
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfHariandiAsril1
 
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptxPelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptxRAlfinSeptyaNugroho
 
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah KusumaRIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusumaafifsalim12
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...FitriHariyanti4
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatanDedyEko4
 
Dewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipilDewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipilagungtri07
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksiindrisetyaningrum2
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedungwindahrd15
 
Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMetode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMOSES HADUN
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermagaTito Mizteriuz
 

Similar a Pondasi Sumuran (20)

Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASI
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
 
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptxPelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
 
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah KusumaRIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
 
Metode pelaksanaan pondasi_tiang_pancang
Metode pelaksanaan pondasi_tiang_pancangMetode pelaksanaan pondasi_tiang_pancang
Metode pelaksanaan pondasi_tiang_pancang
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
 
5. metode pembangunan pagar
5. metode pembangunan pagar5. metode pembangunan pagar
5. metode pembangunan pagar
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
 
Dewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipilDewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipil
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
 
Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMetode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
 

Último

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Último (20)

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Pondasi Sumuran

  • 1. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 1 PONDASI SUMURAN 1. Jenis-Jenis Pondasi Pada umumnya pengklasifikasian pondasi didasarkan pada kedalaman pondasi. Jenis pondasi berdasarkan kedalaman peondasinya dibagi menjadi 2, yaitu : a) Pondasi Dangkal Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu,meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Pondasi dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis : - Pondasi Setempat ( Single Footing ) - Pondasi Menerus ( Continuous Footing ) - Pondasi Pelat ( Plate Foundation ) - Pondasi Cakar Ayam - Pondasi Sarang Laba-laba - Pondasi Grid - Pondasi Gasing b) Pondasi Dalam Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Pondasi dalam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
  • 2. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 2 - Pondasi tiang pancang (pasak bumi) - Pondasi tiang bor (bored pile) - Pondasi Caisson (pondasi sumuran) Pada kesempatan kali ini, kami hanya akan membahas mengenai Pondasi Caisson atau yang lebih dikenal dengan Pondasi Sumuran. 2. Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang relative dalam. Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut: Daya dukung pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh pondasi tersebut Penurunan yang terjadi harus sesuai batas yang diizinkan (toleransi) yaitu sebesar 1 inchi (2,54 cm) Ada beberapa alasan pondasi sumuran digunakan dibanding pondasi dangkal yaitu: Bila tanah keras terletak lebih dari 3 meter, maka jika digunakan pondasi plat kaki atau jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam dan lebar). Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi pelat beton akan sulit dilaksanakan karena air harus dipompa ke luar lubang galian. Ada beberapa metode Pelaksanaan Pondasi Sumuran di lapangan, salah satunya adalah metode dengan menggunakan cincin. Dengan metode ini, sumuran terdiri dari pipa/cincin-cincin besar yang terbuat dari beton biasa atau beton bertulang dan biasa dikenal sebagai gorong- gorong. Tebal cincin umumnya 8-12 cm. ukuran garis tengah bagian dalam cincin bervariasi antara 70-150 cm. ukuran yang digunakan tergantung kebutuhan luas dasar pondasihasil perhitungan beban bangunan dan kekuatan tanah.
  • 3. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 3 Ada pipa/cincin beton siap pakai dengan ukuran tinggi 100 cm dengan garis tengah bermacam-macam. Jumlah cincin pada satu titik tergantung pada kedalaman tanah kerasnya. Cincin beton dapat pula dibuat sendiri. Bila dibuat sendiri, sebaiknya dinding bagian bawah dibuat runcing untuk memudahkan penurunan pipa ke dalam tanah. Berikut adalah langkah-langkah memasang pondasi sumuran: 1. Pembersihan area pengerjaan 2. Gali tanah sedalam 30-50 cm. masukkan cincin pertama, letakkan dengan benar (jangan miring agar tidak terjadi penjepitan) 3. Bila tepi atas cincin telah rata dengan tanah, tumpangi dengan cincin perlahan-lahan melesak masuk 4. Bila tanah berair, air dibuang keluar (dipompa). 5. Bila telah mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran diisi dengan pasir yang dipadatkan setebal 5-10 cm, lalu kemudian diisi dengan cyclopen dan batu kali. Dimana cyclopean adalah beton yang menggunakan batu-batu besar atau puing bangunan (pecahan beton) untuk meminimalkan area permukaan dan menghemat pemakaian semen. 6. Untuk bangunan-bangunan yang ringan, sumuran cukup diisi dengan pasir padat. 7. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk mengikat sloof.
  • 4. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 4 Gambar di atas adalah cincin pembuat sumuran (cincin beton) Gambar Penampang melintang pondasi sumuran dengan menggunakan cincin beton Ada metode lain yang digunakan dalam pembuatan pondasi sumuran. Metode ini tetap menggunakan cincin beton sebagai sumurannya. Berikut adalah langkah-langkahnya : 1. Bersihkan area pengerjaan 2. Gali tanah dengan diameter 60-80 cm seperti menggali sumur dengan kedalaman 2-3 m (sesuai dengan perencanaan. Namun pada keadaan tertentu pondasi ini dapat mencapai 8 meter). 3. Cincin beton dimasukkan secara perlahan dan pertahankan tetap dalam keadaan vertical 4. Isilah cincin beton dengan menggunakan campuran beton cyclopean (siklup) dan batu kali. 5. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk mengikat sloof
  • 5. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 5 Pondasi jenis ini digunakan bila lokasi pembangunannya jauh sehingga tidak memungkinkan dilakukan transportasi untuk mengangkut tiang pancang. Walaupun lokasi pembangunan memungkinkan, pondasi jenis ini jarang digunakan. Selain boros adukan beton, penyebab lainnya adalah sulit dilakukan pengontrolan hasil cor beton di tempat yang dalam. Kelebihan : Alternatif penggunaan pondasi dalam, jika material batu banyak dan bila tidak dimungkinkan pengangkutan tiang pancang. Tidak diperlukan alat berat. Biayanya lebih murah untuk tempat tertentu. Kekurangan : Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak dapat di kontrol (Karena batu dan adukan dilempar/ dituang dari atas) Pemakaian bahan boros. Tidak tahan terhadap gaya horizontal (karena tidak ada tulangan). Untuk tanah lumpur, pondasi ini sangat sulit digunakan karena susah dalam menggalinya.
  • 6. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 6 Penampang Melintang Pondasi Sumuran Penjelasan di atas merupakan penggunaan pondasi sumuran pada bangunan-bangunan ringan. Perlu diketahui, pondasi caisson ini juga dapat digunakan sebagai pondasi konstruksi jembatan. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak, yang umum digunakan pada pekerjaan jembatan di Indonesia adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm. Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penurunan dinding sumuran yang dicor di tempat atau pracetak yang terdiri unit-unit beton pracetak. Penurunan dilakukan dengan menggali sedikit demi sedikit di bawah dasarnya. Berat beton pada sumuran memberikan gaya vertical untuk mengatasi gesekan (friction) antara tanah dengan beton, dan dengan demikian sumuran dapat turun. Ketepatan pematokan pada sumuran sangat penting karena tempat yang digunakan oleh sumuran sangat besar. Akibat kesalahan pematokan, bersama-sama dengan kemiringan yang terjadi pada waktu sumuran diturunkan, dapat menyebabkan sumuran itu berada di luar daerah kepala jembatan atau pilar. Hal ini merupakan tambahan pekerjaan untuk memperbesar kapala jembatan atau pilar, dan akan meneruskan beban vertical dari bangunan atas kepada bangunan bawah secara eksentris. Garis tengah memanjang jembatan dan garis tengah melintang dari sumuran harus ditentukan dan dioffset sejauh jarak tertentu untuk memastikan bahwa titik-titik referensi tersebut tidak terganggu pada saat pembangunan sumuran. Harus diperhatikan penentuan letak tiap segmen untuk memastikan bahwa segmen baru akan mempunyai alinyemen yang benar sepanjang sumbu vertical. Hal ini penting terutama pada waktu suatu segmen ditambahkan pada sumuran yang tidak (keluar dari) vertical. Secara ideal kemiringan ini harus diperbaiki sebelum penambahan segmen berikutnya. Setelah pekerjaan pematokan selesai, dilakukan penggalian pendahuluan untuk memberikan jalan awal melalui mana sumuran akan diturunkan. Sisi galian ini harus sedapat mungkin vertical.
  • 7. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 7 Detail Pondasi Sumuran Pembuatan Pondasi Sumuran sebagai Pondasi Struktur Jembatan 1. Pondasi Caisson menggunakan Beton Pracetak Unit beton pracetak harus dicor pada landasan pengecoran yang sebagaimana mestinya. Cetakan harus memenuhi garis dan elevasi yang tepat dan terbuat dari logam. Cetakan harus kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit 3 hari setelah pengecoran. Unit beton pracetak yang telah selesai dikerjakan harus bebas dari segregasi, keropos, atau cacat lainnya dan harus memenuhi dimensi yang disyaratkan. Unit beton pracetak tidak boleh digeser paling sedikit 7 hari setelah pengecoran, atau sampai pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan beton telah mencapai 70 persen dari kuat tekan beton rancangan dalam 28 hari. Unit beton pracetak tidak boleh diangkut atau dipasang
  • 8. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 8 sampai beton tersebut mengeras paling sedikit 14 hari setelah pengecoran, atau sampai pengujian menunjukkan kuat tekan mencapai 85 persen dari kuat tekan rancangan dalam 28 hari. 2. Dinding Sumuran dari Unit Beton Pracetak Beton pracetak yang pertama dibuat harus ditempatkan sebagai unit yang terbawah. Bilamana beton pracetak yang pertama dibuat telah diturunkan, beton pracetak berikut-nya harus dipasang di atasnya dan disambung sebagimana mestinya dengan adukan semen untuk memperoleh kekakuan dan stabilitas yang diperlukan. Penurunan dapat dilanjutkan 24 jam setelah penyambungan selesai dikerjakan. 3. Dinding Sumuran Cor Di Tempat Cetakan untuk dinding sumuran yang dicor di tempat harus memenuhi garis dan elevasi yang tepat, kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit 3 hari setelah pengecoran. Beton harus dicor dan dirawat sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi ini. Penurunan tidak boleh dimulai paling sedikit 7 hari setelah pengecoran atau sampai pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan beton mencapai 70 persen dari kuat tekan rancangan dalam 28 hari. Bilamana penggalian dan penurunan pondasi sumuran dilaksanakan, perhatian khusus harus diberikan untuk hal-hal berikut ini:  Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan aman, teliti, mematuhi undang-undang keselamatan kerja, dan sebagainya.  Penggalian hanya boleh dilanjutkan bilamana penurunan telah dilaksanakan dengan tepat dengan memperhatikan pelaksanaan dan kondisi tanah. Gangguan, pergeseran dan gonjangan pada dinding sumuran harus dihindarkan selama penggalian.  Dinding sumuran umumnya diturunkan dengan cara akibat beratnya sendiri, dengan menggunakan beban berlapis (superimposed loads), dan mengurangi ketahanan geser (frictional resistance), dan sebagainya.  Cara mengurangi ketahanan geser : Bilamana ketahanan geser diperkirakan cukup besar pada saat penurunan din-ding sumuran, maka disarankan untuk melakukan upaya untuk mengurangi geseran antara dinding luar sumuran dengan tanah di sekelilingnya.
  • 9. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 9  Sumbat Dasar Sumuran Dalam pembuatan sumbat dasar sumuran, perhatian khusus harus diberikan untuk hal-hal berikut ini :  Pengecoran beton dalam air umumnya harus dilaksanakan dengan cara tremies atau pompa beton setelah yakin bahwa tidak terdapat fluktuasi muka air dalam sumuran.  Air dalam sumuran umumnya tidak boleh dikeluarkan setelah pengecoran beton untuk sumbat dasar sumuran.  Pengisian Sumuran Sumuran harus diisi dengan beton siklop K175 sampai elevasi satu meter di bawah pondasi telapak. Sisa satu meter tersebut harus diisi dengan beton K250, atau sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar.  Pekerjaan Dinding Penahan Rembesan (Cut-Off Wall Work) Dinding penahan rembesan (cut-off wall) harus kedap air dan harus mampu menahan gaya-gaya dari luar seperti tekanan tanah dan air selama proses penurunan dinding sumuran, dan harus ditarik setelah pelaksanaan sumuran selesai dikerjakan.  Pembongkaran Bagian Atas Sumuran Terbuka Bagian atas dinding sumuran yang telah terpasang yang lebih tinggi dari sisi dasar pondasi telapak harus dibongkar. Pembongkaran harus dilaksanakan dengan menggunakan alat pemecah bertekanan (pneumatic breakers). Peledakan tidak boleh digunakan dalam setiap pembongkaran ini. Baja tulangan yang diperpanjang masuk ke dalam pondasi telapak harus mempunyai panjang paling sedikit 40 kali diameter tulangan. Pondasi tiang bor atau caisson adalah pondasi yang berbentuk kotak, bulat atau konbinasi bentuk-bentuk tersebut dengan tampang melintang melintang yang relatif besar. Karena tampangnya yang besar ini, bagian dalam fondasi sering terbagi-bagi dalam ruangan-ruangan. Pondasi caisson yang berbentuk silinder atau kotak beton dibuat dengan membenamkan silinder beton ditempatnya, bersamaan dengan penggalian tanah. Pondasi ini dimaksudkan untuk mengirimkan beban besar yang harus melalui air atau material jelek sebelum mencapai tanah pendukung yang kuat. Pekerjaan pembuatan kaison memerlukan banyak alat-alat berat. Dalam tiap-tiap pelaksanaan sering ditemui masalah-masalah umum dan yang tidak bias dilakukan.
  • 10. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 10 Berikut ini akan dipelajari cara pelaksanaan pekerjaan pembuatan. Tipe-tipe caisson dibagi menurut cara pembuatannya, yaitu : 1. Caisson terbuka (open caisson) 2. Caisson pneumatic (pneumatic caisson) 3. Caisson apung (floating caisson) 1. Caisson terbuka Caisson terbuka merupakan caisson yang pada bagian atas dan bawahnya terbuka terbuka selama pelaksanaan. Caisson ini, bila digunakan pada area yang tergenang air, pelaksanaannya adalah dengan membenamkan dan menggali tanah di bagian dasarnya. Caisson dimanfaatkan dengan memanfaatkan beratnya sendiri, bersama sama dengan penggalian tanah. Ketika pembenaman kaisonmencapai tanah keras yang diinginkan, dasar caisson ditutup dengan beton dengan tebal antara 1,5 sampai 5 m. Pada caisson terbuka, penutupan dilakukan di bawah muka air. Jika tanah dasar sangat keras maka penggalian dilakukan dengan cara peledakan (blasting). Pada penggalian tanah untuk kaison terbuka yang umunya dilakukan dengan cara pengukuran, volume tanah yang tergali selalu lebih besar diri volume kaison yang terpasang. Hal ini, disebabkan dinding lubang galian tanah yang cendrung bergerak ke dalam galian. Keuntungan Caisson terbuka : 1. Dapat mencapai kedalaman yang besar. 2. Biaya pembuatan relatif rendah. Kerugian caisson terbuka : 1. Dasar caisson tidak dapat diperiksa dan di bersihkan. 2. Kualitas beton penutup dasar yang dicor dalam air tidak bagus. 3. Penggalian pada tanah yang berbatu sangat sulit. Langkah-langkah pembuatan Open Caisson (Caisson Terbuka) adalah sebagai berikut: 1. Bagian yang tajam dibuat di permukaan tanah 2. Penggalian di dalam caisson dimulai dan caisson mulai terbenam
  • 11. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 11 3. Ketika bagian atas caisson sudah mulai terbenam dan mendekati dasar, maka unit caisson yang lain mulai disambungkan 4. Langka ke-3 di atas dilakukan sampai pada kedalaman yang direncanakan 5. Kemudian bahan pengisi dimasukkan (tanah, pasir, dan air) 6. Pembuatan lantai beton penutup diselesaikan. Gambar Caisson Terbuka (Open Caisson) 2. Caisson pneumatic (Caisson Tekanan) Caisson pneumatic (pneumatic caisson), merupakan kaison yang tertutup. Penggalian tanah dilakukan dengan mengalirkan udara bertekanan kedalam ruang kerja untuk penggalian. Dengan cara ini penggalian dan pengecoran beton ke dalam sumuran dilakukan dalam kondisi kering. Bentuk tubuh caisson pneumatic hampir sama seperti caisson terbuka, bedanya hanya pada bagian ruangkerja di bawah. Penggalian dilakukan pada ruang kerja yang diberi tekanan udara yang sama dengan tekanan air tanah untuk mencegah aliran air masuk ke ruang kerja. Pintu udara, kecuali dipakai untuk jalan keluar – masuk pekerja juga untuk mengeluarkan tanah galian. Untuk kaison yang besar dapat dipakai 2 pintu udara, yang pertama untuk galian sedang yang kedua untuk keluar – masuk pekrja. Ruang kerja diisi dengan beton pada waktu dasar kaison telah mencapai kedalaman yang dikehendaki.
  • 12. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 12 Keuntungan : 1. Pelaksanaan dalam kodisi kering. 2. Kerena pengecoran beton dalam kondisi kering, kualitas beton dapat seperti yang diharapkan. 3. Batu-batuan besar dapat dibongkar pada waktu penggalian untuk membenamkan caisson. Kerugian : 1. Penggalian dengan tekanan udara membuat biaya pelaksanaan tinggi. 2. Kedalaman penetrasi di bawah air terbatas sampai kedalaman sekitar 40 m atau 400 kPa. Hal ini karena tenaga manusia mempunyai ketahanan terhadap tekanan udara yang terbatas Langkah-langkah pembuatan Pneumatic Caisson (Caisson Tekanan) adalah sebagai berikut: 1. Konstruksi sama dengan Caisson Terbuka, tetapi ada ruang kerja kedap udara dengan tinggi langit-langit antara 1,8 m s/d 2 m. 2. Ke dalam ruang kerja dimasukkan udara bertekanan sama dengan tekanan air tanah untuk mencegah banjir. 3. Penggalian dilakukan dengan tenaga manusia atau mesin. 4. Corong dan pintu udara dipakai untuk jalan keluar dan masuk pekerja, tempat mengeluarkan tanah galian 5. Apabila penurunan telah mencapai kedalaman yang dikehendaki, ke dalam ruang kerja dituangkan beton.
  • 13. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 13 3. Caisson Apung Caisson apung atau caisson box merupakan caisson yang tertutup pada dasarnya. Caisson tipe ini terbuat dari tipe beton bertulang yang dicetak di daratan dan peletakkannya dilakukan dengan mengapungkan caisson tersebut setelah beton mengeras. Pembenaman caisson ke dalam air atau tanah yang berair, dilakukan dengan dengan cara mengisikan, pasir, kerikil, beton atau air ke dalamnya. Permukaan air harus diperhitungkan selalu berada pada beberapa meter di bawah puncak caisson untuk mencegah air masuk ke dalamnya. Stabilitas pengapungan dirancang menurut prinsip-prinsip hidrolika. Keuntungan : 1. Biaya pelaksanaan rendah.
  • 14. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 14 2. Dapat digunakan bila pembuatan tipe kaison yang lain tidak memungkinkan Kerugian : 1. Tanah dasar halus digali atau ditimbun sampai elevasi yang diinginkan. 2. Tipe ini hanya cocok bila tanah fondasi berada di dekat permukaan tanah. Penggalian tanahyang terlalu dalam mahal, karena tanah jenuh cenderung longsor ke dalam lubang galian. 3. Tanah pendukung sering tidak padat, karena pemadatann di dalam air sangat sulit.
  • 15. Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi Kelompok 7 Page 15 Berikut adalah faktor pemilihan pondasi yang akan digunakan: