SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Desain lebar dan kedalaman alur navigasi untuk dua jalur (two way traffic) dari suatu
pelabuhan dengan data-data lingkungan seperti pada tabel di bawah. Gambarkan potongan
melintang dari profil alur navigasi yang menunjukkan lebar dan kedalaman alur serta kemiringan
profil alur. Kemudian perkirakan apakah perlu melakukan pengerukan dan berapa luas
pengerukan tiap panjang alur navigasi jika memang perlu dilakukan pengerukan.
Rekomendasikan jenis kapal keruk yang cocok untuk masing-masing kondisi.

DATA LINGKUNGAN:


             KEL.                   Tanker Characteristics               Kecepatan
                     DWT         Loaded      Length      Beam   Loaded     Kapal
                             Displacement      (m)        (m)    Draft     (m/s)
                                (tonnes)                          (m)
              I      40000        50000        215         29    11.0        0
              II     60000        75000        245         32    13.1        0
             III     80000       100000        260         37    13.7        0
             IV     100000       125000        285         41    14.6      1.03
              V     120000       150000        295         42    16.5      1.03
             VI     150000       180000        300         44    17.1      1.03
             VII    200000       240000        310         47    18.9      2.06
             VIII   250000       300000        325         50    20.4      2.06
             IX     300000       356000        340         53    22.4      2.06
                               Container Ship Characteristics
              X      36000        50000        260         32    11.6      3.09
              XI     44000        65000        275         32    11.9      3.09
              XII    51000        75000        290         32    13.1      3.09
             XIII    56000        80000        275         39    12.5      4.12
             XIV     60000        85000        280         39    12.8      4.12
             XV      65000        95000        285         40    13.1      4.12
             XVI     80000       115000        305         41    13.7      3.09
             XVII   105000       150000        335         46    14.0      4.12




                                        TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII                 1
DATA LINGKUNGAN:

  KEL        Tinggi        Periode     Kedalaman      Kondisi      Traffic   Cross Wind
          Gelombang       Gelombang    Laut Rata-     Material     Density    Velocity
         Signifikan (m)       (s)       rata (m)    Dasar Laut                 (knots)
    I          1.0            10           10        Stiff Clay    Light         15
    II         1.0            10           10        Stiff Clay    Light         15
   III         1.0            10           10        Stiff Clay    Light         15
  IV           1.0            10           10        Stiff Clay    Light         15
   V           1.0            10           15       Sandy Clay     Light         20
  VI           1.0            10           15       Sandy Clay    Moderate       20
  VII          1.0            10           15       Sandy Clay    Moderate       20
  VIII         1.0            10           15       Sandy Clay    Moderate       20
  IX           1.0            15           15        Fine Sand    Moderate       25
   X           1.0            15           10        Fine Sand    Moderate       25
  XI           1.0            15           10        Fine Sand     Heavy         25
  XII          1.0            15           10        Fine Sand     Heavy         25
  XIII         1.0            15           10        Mud and       Heavy         35
                                                        Silt
  XIV         1.0            15           10         Mud and       Heavy        35
                                                        Silt
  XV          1.0            15           10         Mud and       Heavy        35
                                                        Silt
  XVI         1.0            15           10         Mud and        Light       35

                                      TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII              2
Silt
XVII   1.0   15            10        Mud and   Light   35
                                       Silt




                  Gambar Kapal Kontainer




                     TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII     3
Karakteristik kapal:


    Dead Weight Tonnes (DWT): 56000 tonnes

    Loaded Displacement             : 80000 tonnes

    Length (Panjang Kapal)          : 275 m

    Beam (B)                        : 39 m

    Loadded Draft                   : 12.5 m

    Kecepatan Kapal                 : 4,12 m/s

Data Lingkungan :


   •   Tinggi Gelombang Signifikan (H)        : 1.0 m

   •   Periode Gelombang (T)                  : 15 sekon

   •   Kedalamn Laut rata-rata                : 10 m

   •   Kondisi Material Dasar Laut            : Mud and slit

   •   Traffic Density                        : Heavy

   •   Cross Wind Velocity (U)                : 35 knots




                                       TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII   4
Penyelesaian:

   Kedalaman Alur Navigasi (Channel Depth) : Loaded Vessel Draft + Squat +
    Wave Induced Motion + Safety Clearance + Dredging Tolerance + Advanced Maintenance
    Dredging




                                  TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII                5
1. Loaded Vessel Draft: 12.5 m (dari data soal)

2. Squat:

                                                  Dimana




     Diasumsikan bahwa:

     •      =1


     • Loa =




         Diketahui dari data:

      B (Lebar Beam) = 39 m

      T (Draft) = 12,5 m



                                TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII   6
 Loa =       = 275 m




                                      = 0,07932
                   ∇=C B LBP BT



                       = 1 x 275 x 39 x 12,5

                       = 134062.5

Maka :




                       squat (m) =


                                = 0.02685 m

    3. Wave Induced Motion:




         dimana:




                                         TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII   7
berdasarkan grafik 10.16 diatas, dengan Periode gelombang = 15 sekon dan kecepatan
kapal (V) = 4,12 m/s, diperoleh RMS = 0,236. Maka:




                                   = 0.055696

Sehingga :




                  0.1


                        =



                        =



             -2.30258 =


              z max =       0.5064 m

                                       TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII              8
4. Safety Clearance: dengan kondisi dasar alur navigasi mud and slit maka nilai Safety
                          Clearance adalah 0.6 m
     5. Dredging Tolerance
          0.3 – 0.6 m ditambahkan untuk perkiraan loss (ketidakakuratan) pada saat pengerukan
          jadi ambil nilai Dredging Tolerance rata-rata: 0.5 m

     6. Advanced Maintenance Dredging

     Nilai Advanced Maintenance Dredging ditambahkan sebesar 1-3 meter di daerah yang
     sering terjadi penumpukan. Oleh karena itu dalam perencanaan alur navigasi ini nilai
     advanced maintenance dredging diasumsikan sebesar 1.5 meter.

Maka kedalaman Alur Navigasi yang diperoleh adalah:

  Kedalaman Alur (Channel Depth) : Loaded Vessel Draft + Squat + Wave Induced Motion
  + Safety Clearance + Dredging Tolerance + Advanced Maintenance Dredging

  Kedalaman Alur (Channel Depth) = 12.5 m+0.0269 m+0.5064 m+0.6 m+0.5 m+1.5 m

                                     = 15.6333 m

                                     = 16 m

    Lebar Alur Navigasi (Channel Width) : Maneuvering Lane + Ship Clearance
      Lane + Bank Clearance + Faktor Lingkungan

   Karena direncanakan alur navigasi dengan 2 channel maka digunakan rumus:




          1. Basic Maneuvering Lane ():

                 Ship maneuverability          Basic Maneuvering Lane (WBM)

                         Good                                1,3 B
                       Moderate                              1,5 B

                         Poor                                1,8 B



                                     TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII                   9
Diketahui:

 Cross Wind Velocity : 35 knots ; Length : 275 m ; Beam(B) : 39 m




       Dari data diketahui karakteristik kapal dengan Panjang kapal = 275 m, Lebar kapal = 39
 m dan Kecepatan Kapal = 4,12 m/s, maka kami beranggapan bahwa kapal memiliki kemampuan
 bermaneuver yang cukup (moderate), karena kecepatan kapal termasuk kategori lambat (Slow)
 namun memilikidimensi yang cukup besar, maka akan membutuhkan daerah bermaneuver yang



 cukup lebar. Oleh karena itu nilai    menjadi:




= 1.5 x 39

= 58.5 m

              2. Ship Clearance Lane:
    Passing Distance Wp              Outer Channel,           Inner Channel,
                                  Exposed to Open Water       Protected Water

    Vessel speed (knots)

              Fast > 12                    2.0 B                           0

       Moderate > 8-12                     1.6 B                          1.4 B

             Slow > 5-8                    1.2 B                          1.0 B

    Traffic Density

               Light                        0.0                           0.0

             Moderate                      0.2 B                          0.2 B

               Heavy                       0.5 B                          0.4 B

 Diketahui:

      Kecepatan kapal (V) = 4.12 m/s = 7.1632 knots, termasuk dalam kategori Slow. Maka
           nilai Wp nya adalah:

                                       TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII                 10
o      1.2 B untuk alur keluar

         o   1.0 B untuk alur masuk.

    Traffic Density: heavy maka nilai Wpnya adalah:

         o      0.5 B untuk alur keluar

         o      0.4 B untuk alur masuk



      Maka nilai Wpnya adalah:

                  •    Untuk alur masuk: 1.0 B + 0.4 B = 1.4 B

                  •    Untuk alur keluar: 1.2 B + 0.5 = 1.7 B

     Sehingga dalam perencanaan lebar alur navigasi ditentukan nilai Wp terbesar
diantara alur masuk dan alur keluar, maka:

      Wp = 1.7 B

          = 1.7 x 39

      Wp = 66.3 m

         3. Bank Clearance




      Diketahui vessel speed kapal slow, maka:

      Digunakan tipe perencanaan slooping channel:

          Untuk alur keluar : 0.3 B

          Untuk alur masuk: 0.3 B

   Maka nilai                :

                                       TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII     11
= 0.3 x B

                        = 0.3 X 39

                        = 11.7 m




          4. Faktor Lingkungan (Wi)
  Tabel Penambahan Lebar Alur Navigasi Berdasarkan Faktor Lingkungan

        Width,   Wi                   Vessel    Outer channel     Inner channel,
                                      speed
                                                Exposed to Open   Protected Water
                                                    Water

    Vessel speed (knots)

          fast > 12                                 0.1 B             0.1 B

      Moderate 8 - 12                               0.0 B             0.0 B

         Slow 5 - 8                                 0.0 B             0.0 B

Prevailing cross wind (knots)

         Mild ≤ 15                     all          0.0 B             0.0 B

      Moderate 15 - 33                 Fast         0.3 B                -

                                     Moderete       0.4 B             0.4 B

                                      Slow          0.5 B             0.5 B

       Severe 33 - 48                  Fast         0.6 B                -

                                     Moderete       0.8 B             0.8 B

                                      Slow          1.0 B             1.0 B

 Significant wave height H

           H≤1                         all          0.0 B                -


                                         TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII        12
1<H<3                       Fast                2.0 B                     -

                                   Moderete               1.0 B                     -

                                     Slow                 0.5 B                     -

            H>3                       Fast                3.0 B                     -

                                   Moderete               2.2 B                     -

                                     Slow                 1.5 B                     -

              Dari data diperoleh:

                  •     Vessel speed (V) = 4.12 m/s = 7.1632 knots dimana termasuk dalam
                        kategori memiliki kecepatan yang slow.

                            0 B untuk alur keluar (tidak ada penambahan lebar alur)

                            0 B untuk alur masuk (tidak ada penambahan lebar alur)

                  •     Cross Wind Velocity = 35 knots, dan Vessel Speed berkategori slow,
                        maka:

                            1.0 B untuk alur keluar

                            1.0 B untuk alur masuk

                  •     Tinggi Gelombang Signifikan (Hs) = 1 m, maka:

                            0 B untuk alur keluar (tidak ada penambahan lebar alur)

Maka nilai Wi menjadi:

                           •   Untuk alur keluar = 0 B + 1.0 B + 0 B

                                               = 1.0 B

                           •   Untuk alur masuk = 0 B + 1.0 B

                                                = 1.0 B

     Sehingga, dalam perencanaan lebar alur navigasi, ditentukan nilai Wi terbesar diantara alur
masuk dan alur keluar, maka:

     Wi = 1.0 x B

         = 1.0 x 39 m

                                        TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII                   13
Wi = 39 m




 Maka,

Lebar alur navigasi untuk 2 way channel = Maneuvering Lane + Ship Clearance Lane +
                                         Bank Clearance + Faktor Lingkungan

 W=                         +


    = 2 x 58.5 m + 2 x 39 m + 11.7 m + 11.7 m + 66.3 m

 W = 284.7 m

      = 285 meter



 Kemiringan alur navigasi

  Kemiringan alur navigasi di tentukan berdasarkan table berikut:

                        Type                             Side Slope

                                                    Vertikal : Horizontal

                 Stiff Clay / Gravel                         1:1

              Compacted Sandy Clay                          1 : 1,5

                       & Sand

                    Sandy Clay &                             1:2

                  hard Clay or Silt

                   Soft Sandy Clay                          1 : 30

               Compacted fine Sand                          1 : 2.0

                                      TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII         14
Sand and Silt                  1 : 8 to 1 : 60

                         Soft Clay or Mud                1 : 3.0 to 1 : 5.0



       Karena di ketahui kondisi lingkungan alur navigasi mud and silt maka kemiringan: (1:4)

          1. Diketahui kedalaman alur navigasi: 16 m maka panjang horizontal talud 64 m

          2. Maka sudut kemiringannya adalah : 14.0360

      Kegiatan Pengerukan

      Pengerukan adalah pekerjaan yang berhubungan dengan penggalan tanah dasar di bawah
permukaan air dengan menggunakan kapal keruk (dredger).

      1. Pekerjaan pengerukan meliputi dua jenis kegiatan, yaitu pekerjaan pengerukan yang
hasil material keruknya tidak dimanfaatkan atau dibuang dan pekerjaan pengerukan yang hasil
material keruknya dimanfaatkan.
      2. Selain itu pengerukan dapat dikategorikan dalam dua pekerjaan yaitu pekerjaan
pengerukan awal dan pengerukan untuk pemeliharaan alur pelayaran dan atau kolam pelabuhan.
      3. Pekerjaan pengerukan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pelaksanaan pengerukan,
transportasi material keruk ke lokasi pembuangan dan kegiatan pembuangan material keruk di
lokasi pembuangan material keruk (Dumping area).

       Dari hasil perhitungan, diperoleh kedalaman alur yakni sebesar 16 m sedangkan
kedalaman laut rata-rata hanya sebesar 10 m, maka dapat disimpulkan bahwa alur navigasi ini
membutuhkan pengerukan.

       Diketahui :
                     •   Kondisi dasar alur : mud and silt
                     •   Berdasarkan kondisi dasar alur tersebut maka kemiringan alur ditentukan
                         1:4
                     •   Channel depth : 16 m
                     •   Channel width : 285 m
                     •   Kedalaman laut rata-rata : 10 m
                     •   Traffic density : Heavy

                                            285 m

                                                                            16 m
                                           TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII                  15
b

              kedalaman pengerukan : 16 – 10 = 6 m

                         b = lebar alur – (2 x panjang horizontal talud)

                = 285 m – (2 x 64 m)

                = 285 m – 128 m

                = 157 m



                            lebar dasar alur pada kedalaman 10 m

                      = b + ( 2 x kedalaman pengerukan / tan(14.0360))

                      = 157 m + ( 2 x 6 m / 0.25)

                      = 157 m + 48 m

                      = 205 m

              maka,



              Luas pengerukan tiap panjang alur navigasi adalah:


                              A=               (16-10) = 1086


       Dalam pemilihan kapal keruk yang tepat, maka beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
adalah sebagai berikut :

             Jenis dan karakteristik kapal keruk itu sendiri

             Karakteristik tanah/batuan dasar laut

             Areal lokasi pengerukan

             Jumlah tanah/batuan yang akan dikeruk


                                        TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII              16
       Kondisi perairan laut/sungai (kedalaman, gelombang, arus, pasut)

              Lalu lintas kapal di lokasi pengerukan

              Keadaan cuaca

              Lokasi pembuangan material keruk

              Produksi kapal keruk



               Ditinjau dari cara pengangkatan material keruk, ke atas permukaaan air dan
memindahkannya ke alat transport, hal ini dapat dilaksanakan secara mekanis atau hidolis. Cara
mekanis biasanya dilakukan dengan menggali atau memotong. Cara mekanis digunakan jika
keadaan tanah dasar alur merupakan tanah keras sehingga memungkinkan untuk digali atau
dipotong. Sedangkan cara hidrolis dilakukan dengan pompa sentrifugal, pompa jet, bantuan
tenaga air (jet air), dengan bantuan udara dan dengan pompa dasar laut. Cara hidrolis digunakan
jika keadaan tanah dasar alur merupakan tanah lunak sehingga tidak memungkinkan digali atau
dipotong. Arah jet air dapat dari arah alat keruk atau ke arah alat keruk. Dalam hal ini arah jet air
ke arah alat keruk, maka jet air akan menjadi bagian dari campuran air dan tanah yang dihisap
alat keruk. Dalam pelaksaaan cara hidrolis ini menggunakan sistem pipa dalam proses
pengangkatan material.

       Maka, dalam kasus ini cara pengangkatan material yang digunakan adalah Cara Hidrolis
karena keadaan tanah dasar alur merupakan tanah lunak yaitu jenis tanah mud and silt. Dan jenis
kapal keruk yang bisa melakukan pengangkutan material dengan cara hidrolis, yaitu: Suction
Dredger, Suction Hopper Dredger, dan Dustpan Dredger. Dalam kasus ini, lebih tepat
digunakan Suction Hopper Dredger.



       Kapal keruk Trailling Suction Hopper Dredger adalah jenis kapal keruk yang memiliki
       mesin sendiri yang dilengkapi dengan pipa hisap yang didisain lewat samping kapal atau
       lewat sumuran ditengah ruang palka.

       Alat keruk jenis ini sangat efisien untuk soft material, meskipun hasil pengerukannya
tidak begitu rapi atau datar. Kepala tarik pada ujung pipa hisap, didisain agar dapat mengeruk
sebanyak mungkin material tanah dari dasar laut. Penghisapan dilakukan dengan bantuan pompa
pengerukan yang dipasang didalam lambung kapal. Pembuangan bisa langsung ke dalam
hopper/palka sendiri atau tongkang yang dirapatkan ke kapal ini.




                                         TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII                       17
TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII   18

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasiAndre Az
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencanavieta_ressang
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2Aryo Bimantoro
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Bayu Janasuputra
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesrakesword
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasidwidam
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)afifsalim
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekanIndah Rosa
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanterbott
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCINGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCINGMira Pemayun
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanSibujang Civil
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 

La actualidad más candente (20)

Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasi
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCINGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Geometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasiGeometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasi
 
Metode nakayasu
Metode nakayasuMetode nakayasu
Metode nakayasu
 

Destacado

Pembentukan Akademi ASDP
Pembentukan Akademi ASDPPembentukan Akademi ASDP
Pembentukan Akademi ASDPHendra 'Subagja
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanFaisal Purnawarman
 
Masterplandarat
MasterplandaratMasterplandarat
Masterplandaratsakasiwa
 
Its undergraduate-16505-paper-pdf
Its undergraduate-16505-paper-pdfIts undergraduate-16505-paper-pdf
Its undergraduate-16505-paper-pdfKoplax Gemblung
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BaliRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BaliPenataan Ruang
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanIrenem16
 
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALKELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALBeny Jackson Maliota
 

Destacado (11)

Kriteria pelabuhan pp 61 & km 53
Kriteria pelabuhan pp 61 & km 53Kriteria pelabuhan pp 61 & km 53
Kriteria pelabuhan pp 61 & km 53
 
Pembentukan Akademi ASDP
Pembentukan Akademi ASDPPembentukan Akademi ASDP
Pembentukan Akademi ASDP
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
 
Pklh pelabuhan
Pklh pelabuhanPklh pelabuhan
Pklh pelabuhan
 
Masterplandarat
MasterplandaratMasterplandarat
Masterplandarat
 
Its undergraduate-16505-paper-pdf
Its undergraduate-16505-paper-pdfIts undergraduate-16505-paper-pdf
Its undergraduate-16505-paper-pdf
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BaliRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawan
 
Presentasi Pelabuhan Rembang
Presentasi Pelabuhan RembangPresentasi Pelabuhan Rembang
Presentasi Pelabuhan Rembang
 
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALKELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
 

Último

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Último (20)

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

DESAIN ALUR PELABUHAN

  • 1. Desain lebar dan kedalaman alur navigasi untuk dua jalur (two way traffic) dari suatu pelabuhan dengan data-data lingkungan seperti pada tabel di bawah. Gambarkan potongan melintang dari profil alur navigasi yang menunjukkan lebar dan kedalaman alur serta kemiringan profil alur. Kemudian perkirakan apakah perlu melakukan pengerukan dan berapa luas pengerukan tiap panjang alur navigasi jika memang perlu dilakukan pengerukan. Rekomendasikan jenis kapal keruk yang cocok untuk masing-masing kondisi. DATA LINGKUNGAN: KEL. Tanker Characteristics Kecepatan DWT Loaded Length Beam Loaded Kapal Displacement (m) (m) Draft (m/s) (tonnes) (m) I 40000 50000 215 29 11.0 0 II 60000 75000 245 32 13.1 0 III 80000 100000 260 37 13.7 0 IV 100000 125000 285 41 14.6 1.03 V 120000 150000 295 42 16.5 1.03 VI 150000 180000 300 44 17.1 1.03 VII 200000 240000 310 47 18.9 2.06 VIII 250000 300000 325 50 20.4 2.06 IX 300000 356000 340 53 22.4 2.06 Container Ship Characteristics X 36000 50000 260 32 11.6 3.09 XI 44000 65000 275 32 11.9 3.09 XII 51000 75000 290 32 13.1 3.09 XIII 56000 80000 275 39 12.5 4.12 XIV 60000 85000 280 39 12.8 4.12 XV 65000 95000 285 40 13.1 4.12 XVI 80000 115000 305 41 13.7 3.09 XVII 105000 150000 335 46 14.0 4.12 TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 1
  • 2. DATA LINGKUNGAN: KEL Tinggi Periode Kedalaman Kondisi Traffic Cross Wind Gelombang Gelombang Laut Rata- Material Density Velocity Signifikan (m) (s) rata (m) Dasar Laut (knots) I 1.0 10 10 Stiff Clay Light 15 II 1.0 10 10 Stiff Clay Light 15 III 1.0 10 10 Stiff Clay Light 15 IV 1.0 10 10 Stiff Clay Light 15 V 1.0 10 15 Sandy Clay Light 20 VI 1.0 10 15 Sandy Clay Moderate 20 VII 1.0 10 15 Sandy Clay Moderate 20 VIII 1.0 10 15 Sandy Clay Moderate 20 IX 1.0 15 15 Fine Sand Moderate 25 X 1.0 15 10 Fine Sand Moderate 25 XI 1.0 15 10 Fine Sand Heavy 25 XII 1.0 15 10 Fine Sand Heavy 25 XIII 1.0 15 10 Mud and Heavy 35 Silt XIV 1.0 15 10 Mud and Heavy 35 Silt XV 1.0 15 10 Mud and Heavy 35 Silt XVI 1.0 15 10 Mud and Light 35 TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 2
  • 3. Silt XVII 1.0 15 10 Mud and Light 35 Silt Gambar Kapal Kontainer TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 3
  • 4. Karakteristik kapal:  Dead Weight Tonnes (DWT): 56000 tonnes  Loaded Displacement : 80000 tonnes  Length (Panjang Kapal) : 275 m  Beam (B) : 39 m  Loadded Draft : 12.5 m  Kecepatan Kapal : 4,12 m/s Data Lingkungan : • Tinggi Gelombang Signifikan (H) : 1.0 m • Periode Gelombang (T) : 15 sekon • Kedalamn Laut rata-rata : 10 m • Kondisi Material Dasar Laut : Mud and slit • Traffic Density : Heavy • Cross Wind Velocity (U) : 35 knots TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 4
  • 5. Penyelesaian:  Kedalaman Alur Navigasi (Channel Depth) : Loaded Vessel Draft + Squat + Wave Induced Motion + Safety Clearance + Dredging Tolerance + Advanced Maintenance Dredging TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 5
  • 6. 1. Loaded Vessel Draft: 12.5 m (dari data soal) 2. Squat: Dimana Diasumsikan bahwa: • =1 • Loa = Diketahui dari data:  B (Lebar Beam) = 39 m  T (Draft) = 12,5 m TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 6
  • 7.  Loa = = 275 m = 0,07932 ∇=C B LBP BT = 1 x 275 x 39 x 12,5 = 134062.5 Maka : squat (m) = = 0.02685 m 3. Wave Induced Motion: dimana: TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 7
  • 8. berdasarkan grafik 10.16 diatas, dengan Periode gelombang = 15 sekon dan kecepatan kapal (V) = 4,12 m/s, diperoleh RMS = 0,236. Maka: = 0.055696 Sehingga : 0.1 = = -2.30258 = z max = 0.5064 m TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 8
  • 9. 4. Safety Clearance: dengan kondisi dasar alur navigasi mud and slit maka nilai Safety Clearance adalah 0.6 m 5. Dredging Tolerance 0.3 – 0.6 m ditambahkan untuk perkiraan loss (ketidakakuratan) pada saat pengerukan jadi ambil nilai Dredging Tolerance rata-rata: 0.5 m 6. Advanced Maintenance Dredging Nilai Advanced Maintenance Dredging ditambahkan sebesar 1-3 meter di daerah yang sering terjadi penumpukan. Oleh karena itu dalam perencanaan alur navigasi ini nilai advanced maintenance dredging diasumsikan sebesar 1.5 meter. Maka kedalaman Alur Navigasi yang diperoleh adalah: Kedalaman Alur (Channel Depth) : Loaded Vessel Draft + Squat + Wave Induced Motion + Safety Clearance + Dredging Tolerance + Advanced Maintenance Dredging Kedalaman Alur (Channel Depth) = 12.5 m+0.0269 m+0.5064 m+0.6 m+0.5 m+1.5 m = 15.6333 m = 16 m  Lebar Alur Navigasi (Channel Width) : Maneuvering Lane + Ship Clearance Lane + Bank Clearance + Faktor Lingkungan Karena direncanakan alur navigasi dengan 2 channel maka digunakan rumus: 1. Basic Maneuvering Lane (): Ship maneuverability Basic Maneuvering Lane (WBM) Good 1,3 B Moderate 1,5 B Poor 1,8 B TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 9
  • 10. Diketahui: Cross Wind Velocity : 35 knots ; Length : 275 m ; Beam(B) : 39 m Dari data diketahui karakteristik kapal dengan Panjang kapal = 275 m, Lebar kapal = 39 m dan Kecepatan Kapal = 4,12 m/s, maka kami beranggapan bahwa kapal memiliki kemampuan bermaneuver yang cukup (moderate), karena kecepatan kapal termasuk kategori lambat (Slow) namun memilikidimensi yang cukup besar, maka akan membutuhkan daerah bermaneuver yang cukup lebar. Oleh karena itu nilai menjadi: = 1.5 x 39 = 58.5 m 2. Ship Clearance Lane: Passing Distance Wp Outer Channel, Inner Channel, Exposed to Open Water Protected Water Vessel speed (knots) Fast > 12 2.0 B 0 Moderate > 8-12 1.6 B 1.4 B Slow > 5-8 1.2 B 1.0 B Traffic Density Light 0.0 0.0 Moderate 0.2 B 0.2 B Heavy 0.5 B 0.4 B Diketahui:  Kecepatan kapal (V) = 4.12 m/s = 7.1632 knots, termasuk dalam kategori Slow. Maka nilai Wp nya adalah: TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 10
  • 11. o 1.2 B untuk alur keluar o 1.0 B untuk alur masuk.  Traffic Density: heavy maka nilai Wpnya adalah: o 0.5 B untuk alur keluar o 0.4 B untuk alur masuk Maka nilai Wpnya adalah: • Untuk alur masuk: 1.0 B + 0.4 B = 1.4 B • Untuk alur keluar: 1.2 B + 0.5 = 1.7 B Sehingga dalam perencanaan lebar alur navigasi ditentukan nilai Wp terbesar diantara alur masuk dan alur keluar, maka: Wp = 1.7 B = 1.7 x 39 Wp = 66.3 m 3. Bank Clearance Diketahui vessel speed kapal slow, maka: Digunakan tipe perencanaan slooping channel:  Untuk alur keluar : 0.3 B  Untuk alur masuk: 0.3 B Maka nilai : TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 11
  • 12. = 0.3 x B = 0.3 X 39 = 11.7 m 4. Faktor Lingkungan (Wi) Tabel Penambahan Lebar Alur Navigasi Berdasarkan Faktor Lingkungan Width, Wi Vessel Outer channel Inner channel, speed Exposed to Open Protected Water Water Vessel speed (knots) fast > 12 0.1 B 0.1 B Moderate 8 - 12 0.0 B 0.0 B Slow 5 - 8 0.0 B 0.0 B Prevailing cross wind (knots) Mild ≤ 15 all 0.0 B 0.0 B Moderate 15 - 33 Fast 0.3 B - Moderete 0.4 B 0.4 B Slow 0.5 B 0.5 B Severe 33 - 48 Fast 0.6 B - Moderete 0.8 B 0.8 B Slow 1.0 B 1.0 B Significant wave height H H≤1 all 0.0 B - TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 12
  • 13. 1<H<3 Fast 2.0 B - Moderete 1.0 B - Slow 0.5 B - H>3 Fast 3.0 B - Moderete 2.2 B - Slow 1.5 B - Dari data diperoleh: • Vessel speed (V) = 4.12 m/s = 7.1632 knots dimana termasuk dalam kategori memiliki kecepatan yang slow.  0 B untuk alur keluar (tidak ada penambahan lebar alur)  0 B untuk alur masuk (tidak ada penambahan lebar alur) • Cross Wind Velocity = 35 knots, dan Vessel Speed berkategori slow, maka:  1.0 B untuk alur keluar  1.0 B untuk alur masuk • Tinggi Gelombang Signifikan (Hs) = 1 m, maka:  0 B untuk alur keluar (tidak ada penambahan lebar alur) Maka nilai Wi menjadi: • Untuk alur keluar = 0 B + 1.0 B + 0 B = 1.0 B • Untuk alur masuk = 0 B + 1.0 B = 1.0 B Sehingga, dalam perencanaan lebar alur navigasi, ditentukan nilai Wi terbesar diantara alur masuk dan alur keluar, maka: Wi = 1.0 x B = 1.0 x 39 m TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 13
  • 14. Wi = 39 m Maka, Lebar alur navigasi untuk 2 way channel = Maneuvering Lane + Ship Clearance Lane + Bank Clearance + Faktor Lingkungan W= + = 2 x 58.5 m + 2 x 39 m + 11.7 m + 11.7 m + 66.3 m W = 284.7 m = 285 meter Kemiringan alur navigasi Kemiringan alur navigasi di tentukan berdasarkan table berikut: Type Side Slope Vertikal : Horizontal Stiff Clay / Gravel 1:1 Compacted Sandy Clay 1 : 1,5 & Sand Sandy Clay & 1:2 hard Clay or Silt Soft Sandy Clay 1 : 30 Compacted fine Sand 1 : 2.0 TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 14
  • 15. Sand and Silt 1 : 8 to 1 : 60 Soft Clay or Mud 1 : 3.0 to 1 : 5.0 Karena di ketahui kondisi lingkungan alur navigasi mud and silt maka kemiringan: (1:4) 1. Diketahui kedalaman alur navigasi: 16 m maka panjang horizontal talud 64 m 2. Maka sudut kemiringannya adalah : 14.0360 Kegiatan Pengerukan Pengerukan adalah pekerjaan yang berhubungan dengan penggalan tanah dasar di bawah permukaan air dengan menggunakan kapal keruk (dredger). 1. Pekerjaan pengerukan meliputi dua jenis kegiatan, yaitu pekerjaan pengerukan yang hasil material keruknya tidak dimanfaatkan atau dibuang dan pekerjaan pengerukan yang hasil material keruknya dimanfaatkan. 2. Selain itu pengerukan dapat dikategorikan dalam dua pekerjaan yaitu pekerjaan pengerukan awal dan pengerukan untuk pemeliharaan alur pelayaran dan atau kolam pelabuhan. 3. Pekerjaan pengerukan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pelaksanaan pengerukan, transportasi material keruk ke lokasi pembuangan dan kegiatan pembuangan material keruk di lokasi pembuangan material keruk (Dumping area). Dari hasil perhitungan, diperoleh kedalaman alur yakni sebesar 16 m sedangkan kedalaman laut rata-rata hanya sebesar 10 m, maka dapat disimpulkan bahwa alur navigasi ini membutuhkan pengerukan. Diketahui : • Kondisi dasar alur : mud and silt • Berdasarkan kondisi dasar alur tersebut maka kemiringan alur ditentukan 1:4 • Channel depth : 16 m • Channel width : 285 m • Kedalaman laut rata-rata : 10 m • Traffic density : Heavy 285 m 16 m TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 15
  • 16. b kedalaman pengerukan : 16 – 10 = 6 m  b = lebar alur – (2 x panjang horizontal talud) = 285 m – (2 x 64 m) = 285 m – 128 m = 157 m  lebar dasar alur pada kedalaman 10 m = b + ( 2 x kedalaman pengerukan / tan(14.0360)) = 157 m + ( 2 x 6 m / 0.25) = 157 m + 48 m = 205 m maka, Luas pengerukan tiap panjang alur navigasi adalah: A= (16-10) = 1086 Dalam pemilihan kapal keruk yang tepat, maka beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut :  Jenis dan karakteristik kapal keruk itu sendiri  Karakteristik tanah/batuan dasar laut  Areal lokasi pengerukan  Jumlah tanah/batuan yang akan dikeruk TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 16
  • 17. Kondisi perairan laut/sungai (kedalaman, gelombang, arus, pasut)  Lalu lintas kapal di lokasi pengerukan  Keadaan cuaca  Lokasi pembuangan material keruk  Produksi kapal keruk  Ditinjau dari cara pengangkatan material keruk, ke atas permukaaan air dan memindahkannya ke alat transport, hal ini dapat dilaksanakan secara mekanis atau hidolis. Cara mekanis biasanya dilakukan dengan menggali atau memotong. Cara mekanis digunakan jika keadaan tanah dasar alur merupakan tanah keras sehingga memungkinkan untuk digali atau dipotong. Sedangkan cara hidrolis dilakukan dengan pompa sentrifugal, pompa jet, bantuan tenaga air (jet air), dengan bantuan udara dan dengan pompa dasar laut. Cara hidrolis digunakan jika keadaan tanah dasar alur merupakan tanah lunak sehingga tidak memungkinkan digali atau dipotong. Arah jet air dapat dari arah alat keruk atau ke arah alat keruk. Dalam hal ini arah jet air ke arah alat keruk, maka jet air akan menjadi bagian dari campuran air dan tanah yang dihisap alat keruk. Dalam pelaksaaan cara hidrolis ini menggunakan sistem pipa dalam proses pengangkatan material. Maka, dalam kasus ini cara pengangkatan material yang digunakan adalah Cara Hidrolis karena keadaan tanah dasar alur merupakan tanah lunak yaitu jenis tanah mud and silt. Dan jenis kapal keruk yang bisa melakukan pengangkutan material dengan cara hidrolis, yaitu: Suction Dredger, Suction Hopper Dredger, dan Dustpan Dredger. Dalam kasus ini, lebih tepat digunakan Suction Hopper Dredger. Kapal keruk Trailling Suction Hopper Dredger adalah jenis kapal keruk yang memiliki mesin sendiri yang dilengkapi dengan pipa hisap yang didisain lewat samping kapal atau lewat sumuran ditengah ruang palka. Alat keruk jenis ini sangat efisien untuk soft material, meskipun hasil pengerukannya tidak begitu rapi atau datar. Kepala tarik pada ujung pipa hisap, didisain agar dapat mengeruk sebanyak mungkin material tanah dari dasar laut. Penghisapan dilakukan dengan bantuan pompa pengerukan yang dipasang didalam lambung kapal. Pembuangan bisa langsung ke dalam hopper/palka sendiri atau tongkang yang dirapatkan ke kapal ini. TUGAS PELABUHAN KELOMPOK XIII 17