SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
YENI ANGGRAINI, S.Ked
SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RSUD DR SOEDARSO
PSPD UNTAN
PONTIANAK 2007
 Kondisi hipoksia pada janin dimana bila tidak
dilakukan penyelamatan akan berakibat buruk
yaitu menyebabkan kerusakan atau kematian
janin jika tidak diatasi secepatnya atau janin
tidak secepatnya dilahirkan.1
 Salah satu penyebab mortalitas perinatal yang
menonjol adalah masalah hipoksia intra uterin.
 Angka mortalitas perinatal Indonesia masih
jauh diatas rata-rata negara maju, yaitu 60 –
170 : < 10 per 1.000 kelahiran hidup.2
 Adanya cara untuk mengetahui tingkat
hipoksia pada gawat janin akan sangat
berguna untuk menyelamatkan janin.3
 Gawat janin menunjukkan hipoksia pada
janin. Keadaan tersebut dapat terjadi
baik pada antepartum maupun
intrapartum. 2
 = Kelainan pada fetus akibat gangguan
oksigenasi dan atau nutrisi yang bisa
bersifat akut (prolaps tali pusat), sub akut
(kontraksi uterus yang terlalu kuat) atau
kronik (plasenta insufisiensi).4
Menurut Perhimpunan Kedokteran Fetomaternal
Indonesia4
 Ibu : hipotensi atau syok yang disebabkan oleh
apapun, penyakit kardiovaskuler,anemia, penyakit
pernafasan, malnutrisi, asidosis dan dehidrasi.
 Uterus : kontraksi uterus yang telalu kuat atau terlalu
lama, degenerasi vaskuler.
 Plasenta : degenerasi vaskuler, hipoplasi plasenta.
 Tali pusat : kompresi tali pusat.
 Fetus : infeksi, malformasi dan lain-lain.
 1. Wanita hamil usia > 35 tahun
 2. Wanita dengan riwayat:
 Bayi lahir mati
 Pertumbuhan janin terhambat
 Oligohidramnion atau polihidramnion
 Kehamilan ganda/ gemelli
 Sensitasi rhesus
 Hipertensi
 Diabetes dan penyakit-penyakit kronis
lainnya
 Berkurangnya gerakan janin
 Kehamilan serotinus
 Gawat janin sebelum persalinan (antepartum)4
 bersifat kronik, berkaitan dengan fungsi plasenta yang menurun
atau bayi sendiri yang sakit
 Pasien gagal dalam pertambahan berat badan dan uterus
tidak bertambah besar, uterus yang lebih kecil daripada umur
kehamilan
 Faktor predisposisi meliputi penyakit hipertensi, diabetes mellitus,
penyakit jantung, postmaturitas, malnutrisi ibu dan anemia.
 Gawat janin selama persalinan (intrapartum)4
 menunjukkan hipoksia janin.
 Tanpa oksigen yang adekuat, denyut jantung janin kehilangan
variabilitas dasarnya dan menunjukkan deselerasi lanjut pada
kontraksi uterus.
 indikator gawat janin yang pertama :: perubahan dalam pola
denyut jantung janin (bradikardia, takikardia, tidak adanya
variabilitas, atau deselerasi lanjut)
Insufisiensi uteroplasenter akut:
 Aktivitas uterus yang
berlebihan, hipertonik uterus,
dapat dihubungkan dengan
pemberian oksitosin.
 Hipotensi ibu, anestesi
epidural, kompresi vena kava,
posisi terlentang, perdarahan
ibu.
 Solusio plasenta, abrupsio
 Plasenta previa dengan
perdarahan
 Kompresi (penekanan) tali
pusat
 Anestesi blok paraservikal
Insufisiensi uteroplasenter
kronik :
 Penyakit hipertensi
 Diabetes mellitus
 Isoimunisasi Rh
 Postmaturitas atau
dismaturitas
 GEJALA
 berkurangnya gerakan janin
 TANDA
 Mekonium kental berwarna hijau terdapat di
cairan ketuban pada letak kepala
 Takikardi / bradikardi /iregularitas dari denyut
jantung janin dilakukan pemantauan
menggunakan kardiotokografi
 Asidosis janin dengan cara mengambil
sampel darah janin.
 Mekonium
 Pemantauan Denyut Jantung Janin
 Pemeriksaan pH darah kulit kepala
janin
 Mekonium dianggap signifikan bila berwarna hijau tua
kehitaman dan kental indikasi perlunya persalinan yang
lebih cepat dan penanganan mekonium pada saluran napas
neonatus untuk mencegah aspirasi mekonium.
 3 teori yang untuk menjelaskan tentang keluarnya mekonium:
 Sebagai respons terhadap hipoksia
 Mekonium merupakan tanda maturasi yang normal dari
traktus gastrointestinal di bawah pengaruh persarafan
yang mempersarafinya
 Stimulasi vagal dari terjepitnya tali pusat dan gerakan
peristalsis yang meningkat.
 Komponen mekonium (garam empedu dan enzim-enzim )
menyebabkan komplikasi serius bila terinhalasi atau teraspirasi
oleh janin, sindrom aspirasi mekonium (obstruksi jalan
nafas, kehilangan surfaktan paru, pneumonitis kimia)
 Dalam buku acuan nasional pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal memberikan penilaian
terhadap denyut jantung janin sbb:
1. Denyut jantung janin normal dapat melambat
sewaktu his, dan segera kembali normal setelah
relaksasi.
2. Denyut jantung lambat yaitu kurang dari 100 kali per
menit saat tidak ada his, menunjukan adanya gawat
janin.
3. Denyut jantung cepat yaitu lebih dari 180 kali per
menit yang disertai takikardi ibu karena ibu demam,
efek obat, hipertensi atau amnionitis. Jika denyut
jantung ibu normal, denyut jantung janin cepat
sebaiknya dianggap sebagai tanda gawat janin.8
 Alat elektronik yang digunakan untuk
tujuan memantau atau mendeteksi
adanya gangguan yang berkaitan
dengan hipoksia janin dalam rahim.
 Pemantauan dilakukan melalui
penilaian pola denyut jantung janin
dalam hubungan dengan adanya
kontraksi ataupun aktivitas janin
dalam rahim.
 Pemeriksaan standar rutin untuk
menentukan kesejahteraan janin.
 Pengukuran eksternal
 Pengukuran internal
 Mempunyai hubungan erat dengan tingkat asidosis
janin
 Pengambilan darah janin harus dilakukan di luar his
dan sebaiknya ibu dalam posisi tidur miring.
 Darah diambil sebanyak 0,25 ml kemudian dilakukan
pemeriksaan pH, PCO2 dan PO2.
 Indikasi pemeriksaan darah janin adalah :
1. Deselerasi lambat berulang
2. Deselerasi variable memanjang
3. Mekonium pada presentasi kepala
4. Hipertensi pada ibu
5. Osilasi dengan variabilitas yang
menyempit.
 Asfiksia
 Menyebabkan kematian janin jika
tidak segera ditangani dengan baik.
Prinsip-prinsip umum:2
 Bebaskan setiap kompresi tali pusat
 Perbaiki aliran darah uteroplasenter
 Menilai apakah persalinan dapat
berlangsung normal atau kelahiran segera
merupakan indikasi.
Rencana kelahiran (pervaginam atau
perabdominam) didasarkan pada faktor-
faktor etiologi, kondisi janin, riwayat obstetrik
pasien dan jalannya persalinan.
Menurut American College of obstetricians and
Gynecologist (ACOG)7
 Reposisi ibu
 Pemeriksaan per vaginam, untuk melihat apakah
ada prolaps tali pusat
 Koreksi hipotensi maternal
 Monitoring Denyut jantung janin
 Okxigenasi Ibu
 Keseimbangan asam – basa.
 Pengisapan mekonium pada BBL
 Pemberian tokolitik
 Amnioinfusion
 Gawat janin merupakan suatu keadaan yang
membahayakan bagi ibu dan janin.
 Penting untuk mengenali tanda-tanda gawat
janin sedini mungkin. Diagnosis dari gawat janin
dapat berupa berupa pengenalan tanda dan
gejala , adanya mekoneum hijau kental,
monitoring denyut jantung janin ataupun
dengan pemeriksaan pH darah kulit kepala
janin.
 Penting bagi tenaga medis untuk memahami
dan menangani pasien dengan gawat janin
sesuai prosedur yang berlaku.
Gawat janin

More Related Content

What's hot (20)

Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Distosia
DistosiaDistosia
Distosia
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
03 distosia bahu
03 distosia bahu03 distosia bahu
03 distosia bahu
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Hipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : UpdateHipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : Update
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPATMENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
12. pengkajian fetal -
12. pengkajian fetal -12. pengkajian fetal -
12. pengkajian fetal -
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Ikterus
IkterusIkterus
Ikterus
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 

Viewers also liked

Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjutTanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjuteriyanti2517
 
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...Warnet Raha
 
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHAOperator Warnet Vast Raha
 
Askep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbcAskep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbcArdian Putra
 
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanKomplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanNova Ci Necis
 
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -Devi Narti
 
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb3
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb3M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb3
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb3pjj_kemenkes
 
Kb1 kebutuhan fisik ibu hamil
Kb1 kebutuhan fisik ibu hamilKb1 kebutuhan fisik ibu hamil
Kb1 kebutuhan fisik ibu hamilpjj_kemenkes
 
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi BayiPPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi BayiChiyapuri
 
Gtd mola hidatidosa
Gtd mola hidatidosaGtd mola hidatidosa
Gtd mola hidatidosaTrigunawan
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Arya Ningrat
 
Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointRiana Budiastuti
 
makalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsiamakalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsiaaswari_putra
 

Viewers also liked (20)

Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjutTanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
 
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
 
Prolaps
ProlapsProlaps
Prolaps
 
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
 
Askep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbcAskep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbc
 
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanKomplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
 
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
 
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb3
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb3M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb3
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb3
 
Kb1 kebutuhan fisik ibu hamil
Kb1 kebutuhan fisik ibu hamilKb1 kebutuhan fisik ibu hamil
Kb1 kebutuhan fisik ibu hamil
 
Ibu hamil
Ibu hamilIbu hamil
Ibu hamil
 
Ppt yang benar
Ppt yang benarPpt yang benar
Ppt yang benar
 
Torch pada kehamilan
Torch pada kehamilanTorch pada kehamilan
Torch pada kehamilan
 
Preeklamsi
PreeklamsiPreeklamsi
Preeklamsi
 
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi BayiPPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Gtd mola hidatidosa
Gtd mola hidatidosaGtd mola hidatidosa
Gtd mola hidatidosa
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power point
 
makalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsiamakalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsia
 

Similar to Gawat janin

gawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramiongawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramionanggi satya
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan  post maturMakalah hubungan asfiksia dengan  post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan post maturWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan  post maturMakalah hubungan asfiksia dengan  post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan post maturSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demamMakalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demamWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demamMakalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demamSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsangMakalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsangWarnet Raha
 

Similar to Gawat janin (20)

gawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramiongawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramion
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan  post maturMakalah hubungan asfiksia dengan  post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
 
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan  post maturMakalah hubungan asfiksia dengan  post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
 
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan  post maturMakalah hubungan asfiksia dengan  post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
 
Makalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demamMakalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demam
 
Makalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demamMakalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demam
 
Makalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demamMakalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demam
 
Makalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demamMakalah hubungan asfiksia dengan demam
Makalah hubungan asfiksia dengan demam
 
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorumFetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
 
200076167 case-doc
200076167 case-doc200076167 case-doc
200076167 case-doc
 
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsangMakalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 

Recently uploaded (20)

PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 

Gawat janin

  • 1. YENI ANGGRAINI, S.Ked SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RSUD DR SOEDARSO PSPD UNTAN PONTIANAK 2007
  • 2.  Kondisi hipoksia pada janin dimana bila tidak dilakukan penyelamatan akan berakibat buruk yaitu menyebabkan kerusakan atau kematian janin jika tidak diatasi secepatnya atau janin tidak secepatnya dilahirkan.1  Salah satu penyebab mortalitas perinatal yang menonjol adalah masalah hipoksia intra uterin.  Angka mortalitas perinatal Indonesia masih jauh diatas rata-rata negara maju, yaitu 60 – 170 : < 10 per 1.000 kelahiran hidup.2  Adanya cara untuk mengetahui tingkat hipoksia pada gawat janin akan sangat berguna untuk menyelamatkan janin.3
  • 3.  Gawat janin menunjukkan hipoksia pada janin. Keadaan tersebut dapat terjadi baik pada antepartum maupun intrapartum. 2  = Kelainan pada fetus akibat gangguan oksigenasi dan atau nutrisi yang bisa bersifat akut (prolaps tali pusat), sub akut (kontraksi uterus yang terlalu kuat) atau kronik (plasenta insufisiensi).4
  • 4. Menurut Perhimpunan Kedokteran Fetomaternal Indonesia4  Ibu : hipotensi atau syok yang disebabkan oleh apapun, penyakit kardiovaskuler,anemia, penyakit pernafasan, malnutrisi, asidosis dan dehidrasi.  Uterus : kontraksi uterus yang telalu kuat atau terlalu lama, degenerasi vaskuler.  Plasenta : degenerasi vaskuler, hipoplasi plasenta.  Tali pusat : kompresi tali pusat.  Fetus : infeksi, malformasi dan lain-lain.
  • 5.  1. Wanita hamil usia > 35 tahun  2. Wanita dengan riwayat:  Bayi lahir mati  Pertumbuhan janin terhambat  Oligohidramnion atau polihidramnion  Kehamilan ganda/ gemelli  Sensitasi rhesus  Hipertensi  Diabetes dan penyakit-penyakit kronis lainnya  Berkurangnya gerakan janin  Kehamilan serotinus
  • 6.  Gawat janin sebelum persalinan (antepartum)4  bersifat kronik, berkaitan dengan fungsi plasenta yang menurun atau bayi sendiri yang sakit  Pasien gagal dalam pertambahan berat badan dan uterus tidak bertambah besar, uterus yang lebih kecil daripada umur kehamilan  Faktor predisposisi meliputi penyakit hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, postmaturitas, malnutrisi ibu dan anemia.  Gawat janin selama persalinan (intrapartum)4  menunjukkan hipoksia janin.  Tanpa oksigen yang adekuat, denyut jantung janin kehilangan variabilitas dasarnya dan menunjukkan deselerasi lanjut pada kontraksi uterus.  indikator gawat janin yang pertama :: perubahan dalam pola denyut jantung janin (bradikardia, takikardia, tidak adanya variabilitas, atau deselerasi lanjut)
  • 7. Insufisiensi uteroplasenter akut:  Aktivitas uterus yang berlebihan, hipertonik uterus, dapat dihubungkan dengan pemberian oksitosin.  Hipotensi ibu, anestesi epidural, kompresi vena kava, posisi terlentang, perdarahan ibu.  Solusio plasenta, abrupsio  Plasenta previa dengan perdarahan  Kompresi (penekanan) tali pusat  Anestesi blok paraservikal Insufisiensi uteroplasenter kronik :  Penyakit hipertensi  Diabetes mellitus  Isoimunisasi Rh  Postmaturitas atau dismaturitas
  • 8.  GEJALA  berkurangnya gerakan janin  TANDA  Mekonium kental berwarna hijau terdapat di cairan ketuban pada letak kepala  Takikardi / bradikardi /iregularitas dari denyut jantung janin dilakukan pemantauan menggunakan kardiotokografi  Asidosis janin dengan cara mengambil sampel darah janin.
  • 9.  Mekonium  Pemantauan Denyut Jantung Janin  Pemeriksaan pH darah kulit kepala janin
  • 10.  Mekonium dianggap signifikan bila berwarna hijau tua kehitaman dan kental indikasi perlunya persalinan yang lebih cepat dan penanganan mekonium pada saluran napas neonatus untuk mencegah aspirasi mekonium.  3 teori yang untuk menjelaskan tentang keluarnya mekonium:  Sebagai respons terhadap hipoksia  Mekonium merupakan tanda maturasi yang normal dari traktus gastrointestinal di bawah pengaruh persarafan yang mempersarafinya  Stimulasi vagal dari terjepitnya tali pusat dan gerakan peristalsis yang meningkat.  Komponen mekonium (garam empedu dan enzim-enzim ) menyebabkan komplikasi serius bila terinhalasi atau teraspirasi oleh janin, sindrom aspirasi mekonium (obstruksi jalan nafas, kehilangan surfaktan paru, pneumonitis kimia)
  • 11.  Dalam buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal memberikan penilaian terhadap denyut jantung janin sbb: 1. Denyut jantung janin normal dapat melambat sewaktu his, dan segera kembali normal setelah relaksasi. 2. Denyut jantung lambat yaitu kurang dari 100 kali per menit saat tidak ada his, menunjukan adanya gawat janin. 3. Denyut jantung cepat yaitu lebih dari 180 kali per menit yang disertai takikardi ibu karena ibu demam, efek obat, hipertensi atau amnionitis. Jika denyut jantung ibu normal, denyut jantung janin cepat sebaiknya dianggap sebagai tanda gawat janin.8
  • 12.  Alat elektronik yang digunakan untuk tujuan memantau atau mendeteksi adanya gangguan yang berkaitan dengan hipoksia janin dalam rahim.  Pemantauan dilakukan melalui penilaian pola denyut jantung janin dalam hubungan dengan adanya kontraksi ataupun aktivitas janin dalam rahim.  Pemeriksaan standar rutin untuk menentukan kesejahteraan janin.  Pengukuran eksternal  Pengukuran internal
  • 13.  Mempunyai hubungan erat dengan tingkat asidosis janin  Pengambilan darah janin harus dilakukan di luar his dan sebaiknya ibu dalam posisi tidur miring.  Darah diambil sebanyak 0,25 ml kemudian dilakukan pemeriksaan pH, PCO2 dan PO2.  Indikasi pemeriksaan darah janin adalah : 1. Deselerasi lambat berulang 2. Deselerasi variable memanjang 3. Mekonium pada presentasi kepala 4. Hipertensi pada ibu 5. Osilasi dengan variabilitas yang menyempit.
  • 14.  Asfiksia  Menyebabkan kematian janin jika tidak segera ditangani dengan baik.
  • 15. Prinsip-prinsip umum:2  Bebaskan setiap kompresi tali pusat  Perbaiki aliran darah uteroplasenter  Menilai apakah persalinan dapat berlangsung normal atau kelahiran segera merupakan indikasi. Rencana kelahiran (pervaginam atau perabdominam) didasarkan pada faktor- faktor etiologi, kondisi janin, riwayat obstetrik pasien dan jalannya persalinan.
  • 16. Menurut American College of obstetricians and Gynecologist (ACOG)7  Reposisi ibu  Pemeriksaan per vaginam, untuk melihat apakah ada prolaps tali pusat  Koreksi hipotensi maternal  Monitoring Denyut jantung janin  Okxigenasi Ibu  Keseimbangan asam – basa.  Pengisapan mekonium pada BBL  Pemberian tokolitik  Amnioinfusion
  • 17.  Gawat janin merupakan suatu keadaan yang membahayakan bagi ibu dan janin.  Penting untuk mengenali tanda-tanda gawat janin sedini mungkin. Diagnosis dari gawat janin dapat berupa berupa pengenalan tanda dan gejala , adanya mekoneum hijau kental, monitoring denyut jantung janin ataupun dengan pemeriksaan pH darah kulit kepala janin.  Penting bagi tenaga medis untuk memahami dan menangani pasien dengan gawat janin sesuai prosedur yang berlaku.