SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
MARIA BONITA (121141001)
ELSA JUNITA Br GINTING (121141002)
YOGI T TAMPUBOLON (121141003)
Latar Belakang
Dalam industri kimia koefisien difusi berperan dalam perhitungan
waktu proses, yang selanjutnya digunakan dalam perancangan
kapasitas alat. Dengan mengetahui difusivitas (koefisien difusi)
suatu zat, maka akan dapat mengetahui kemampuan penyebaran
massa zat tersebut ke dalam fase yang lain.
Tujuan percobaan
Menentukan koefisien difusivitas integral (DAB) yang merupakan
perbandingan luas dengan waktu dalam satuan cm2/detik dari
larutan asam oksalat, pada konsentrasi asam oksalat yang berbeda.
Tinjauan Pustaka
Difusi adalah bentuk transfer massa yang terjadi karena adanya
gaya dorong (driving force) berupa perbedaan konsentrasi, yang
timbul karena gesekan- gesekan molekul atau elemen fluida.
Difusivitas adalah suatu faktor perbandingan yaitu difusivitas
massa atau komponen yang mendifusi melalui komponen
pendifusi.
Dinamika sistem sangat berpengaruh terhadap kecepatan transfer
massa,yang dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Difusi molekuler
2. Difusi Olakan
(Hardjono, 1989)
Zat yang terlarut akan mendifusi dari larutan yang konsentrasinya
tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah. Kecenderungan suatu zat
untuk mendifusi dinyatakan dengan koefisien difusi.
Difusivitas cairan tergantung dari sifat- sifat komponen, temperatur
serta konsentrasi dari cairan tersebut. Tapi dalam pelaksanaan
percobaan ini faktor temperatur diabaikan, karena perbedaan
temperatur yang kecil sehingga menyebabkan perbedaan densitas yang
kecil.
Dalam Hukum Ficks dijumpai koefisien difusivitas dalam persamaan :
Dengan :
JAX = Flux molar A dalam arah X, gmol/ cm2 detik
DAB = Difusivitas massa A melalui B, cm2/detik
dCA/dX = Gradien konsentrasi, gmol/ cm2
dX
dC
DJ A
ABAX 
Alat :
1. Alat suntik
2. Buret
3. Erlenmeyer
4. Corong
5. Stopwatch
6. Penggaris
7. Termometer
8. Piknometer
9. Statif
10. Timbangan digital
Bahan :
1. Air dalam bak difusi
2. Larutan asam oksalat
(H2C2O4)
3. Aquadest
4. Larutan NaOH
5. Larutan asam standar
6. Indikator PP
Keterangan:
1. Bak penampung air 5. Bak difusi
2. Kran 6. Outlet
3. Bak penampung air
4. Pipa kapiler
11
31
43
2
2
65
1. Menentukan volume pipa kapiler.
2. Mengukur tinggi masing- masing pipa kapiler
dari ujung atas hingga dasar pipa kapiler.
3. Standarisasi larutan NaOH.
4. Standarisasi asam oksalat.
5. Percobaan Difusi.
1. Menghitung volume pipa kapiler
2. Menentukan normalitas NaOH
3. Menentukan normalitas asam oksalat sebelum dan
sesudah difusi
4. Menentukan persentase asam oksalat
dimana :
E = % sisa asam oksalat
N = Normalitas asam oksalat setelah difusi
N0 = Normalitas asam oksalat sebelum difusi
100%
N
N
E
0

5. Menentukan difusivitas
dapat ditentukan dengan rumus :
Dijabarkan menjadi :
Dengan :
E = perbandingan asam oksalat sisa
t = waktu
L = panjang pipa kapiler
DAB = koefisien difusivitas
2
AB
L
.t.D
200-100E


)D.200log(2
L
t
logE)-2log(100 AB2

6. Menentukan Persentase kesalahan ( % ) dengan
rumus:
%100% 


hitung
datahitung
y
yy
kesalahan
1. Menentukan Volume Pipa Kapiler
- Suhu aquadest : 29 0C
- Densitas aquadest : 0,995945 g/ml
Tabel 1. Menentukan volume pipa kapiler
No
Panjang
Pipa
(cm)
Berat Pipa
Kosong
(gr)
Berat
pipa+aquadest
(gr)
Berat
aquadest
(gr)
Volume
pipa
(ml)
1
2
3
4
5
10.6
10.4
10.3
10
9.9
8.4135
5.1107
8.2417
4.8218
4.8168
11.0391
7.9451
10.7748
7.5292
7.4797
2.6256
2.8344
2.5331
2.7074
2.6629
2.6362
2.8459
2.5434
2.7184
2.6737
2. Standarisasi Larutan NaOH
- Normalitas asam standard = 0.1 N
Tabel 2. Volume NaOH dan Normalitas NaOH
Volume NaOH rata-rata = 11.2 ml
Normalitas NaOH rata-rata = 0.0893 N
No
Volume
NaOH (ml)
Volume Asam
Standard (ml)
Normalitas
NaOH
(N)
1
2
11
11.4
10
10
0.0909
0.0877
3. Standarisasi Asam Oksalat
- Normalitas NaOH = 0.0893 N
Tabel 3. Volume NaOH dengan Normalitas asam
oksalat X1 sebelum difusi
No
Volume
Asam
Oksalat
(ml)
Volume NaOH
(ml)
Normalitas
Asam
Oksalat
(N)
1 10 13.5 0.120555
2 10 13.2 0.06165
Tabel 4. Volume NaOH dengan Normalitas asam oksalat X2
sebelum difusi
No
Volume
Asam
Oksalat
(ml)
Volume
NaOH
(ml)
Normalitas
Asam Oksalat
(N)
1 10 7.1 0.0636403
2 10 7.2 0.06429
No
Volume
NaOH
sesudah
difusi (ml)
Volume
Asam
Oksalat
(ml)
Normalitas Asam Oksalat
setelah difusi
(N)
1 3.2 10 0.028576
2 3 10 0.02679
3 2.9 10 0.025897
4 2.8 10 0.025004
5 2.6 10 0.023296
No
Volume NaOH
(ml) sesudah
difusi
Volum Asam
Oksalat
(ml)
Normalitas Asam
Oksalat setelah
difusi
1 2.45 10 0.0218785
2 2.3 10 0.020539
3 2.2 10 0.019646
4 2.2 10 0.019646
5 2.1 10 0.018753
1. Harga normalitas dan harga koefisien difusivitas asam oksalat X1
Harga normalitas asam oksalat X1 sebelum dan setelah difusi dan harga
koefisien difusivitas asam oksalat X1 dapat diperoleh berdasarkan tabel 4.1.
Maka diperoleh:
Tabel 7. Hubungan Normalitas asam oksalat X1 sebelum dan
setelah difusi dengan % sisa asam oksalat
No
Waktu
(menit)
Normalitas asam oksalat
(N)
Persentase
sisa asam
oksalat
(E%)
Sebelum
difusi
Sesudah
difusi
1
2
3
4
5
5
10
15
20
25
0.119215
0.119215
0.119215
0.119215
0.119215
0.028576
0.02679
0.025897
0.025004
0.023296
23.97
22.47
21.72
20.973
19.54
Dan dapat dibuat grafik seperti gambar 1
Hubungan antara Log (t/L2) dengan 2 Log (100-E) pada
gambar menghasilkan persamaan dengan metode least square Y
= 0.05998x+3.841. Dari persamaan yang diperoleh dapat
diketahui persen kesalahan sebesar 0.077604%, , dan DAB
sebesar 0.0552458 cm2/menit.
y = 0.05998x+3.841
R² = 0.964
-1.60000
-1.40000
-1.20000
-1.00000
-0.80000
-0.60000
-0.40000
-0.20000
0.00000
3.83000 3.84000 3.85000 3.86000 3.87000
2log(100-E)
log (t/L²)
y data
y hitung
2. Harga normalitas dan harga koefisien difusivitas asam oksalat
X2
Harga normalitas asam oksalat X2 sebelum dan setelah difusi dan
harga koefisien difusivitas asam oksalat X2 dapat diperoleh
berdasarkan data Tabel 4.2.
Maka diperoleh:
Tabel 8. Hubungan Normalitas asam oksalat X2 sebelum dan
setelah difusi dengan persentase sisa asam oksalat
No
Waktu
(menit)
Normalitas asam oksalat
(N)
Persentase
sisa asam
oksalat
(E%)
Sebelum
difusi
Sesudah difusi
1
2
3
4
5
5
10
15
20
25
0.127699
0.127699
0.127699
0.127699
0.127699
0.0218785
0.020539
0.019646
0.019646
0.018753
17.13
16.08
15.38
15.38
14.68
Dan dapat dibuat grafik seperti gambar 2.
Hubungan antara Log (t/L2) dengan 2 Log (100-E) pada gambar 4,
menghasilkan persamaan dengan metode least square Y = 0.03134x+3.8796.
Dari persamaan yang diperoleh dapat diketahui persen kesalahan sebesar
0.197073322%, dan DAB sebesar 0.06034 cm2/menit.
y = 0.03134x +3,8796
R² = 0.964
-1.60000
-1.40000
-1.20000
-1.00000
-0.80000
-0.60000
-0.40000
-0.20000
0.00000
3.83500 3.84000 3.84500 3.85000 3.85500 3.86000 3.86500
2log(100-E)
log (t/L²)
y data
y hitung
 Larutan asam oksalat X1 diperoleh harga koefisien difusivitas
sebesar 0.0552458 cm2/menit dengan metode Least Square : Y
= 0.05998842x+3.841289 dengan persen kesalahan rata – rata
sebesar 0.076043 %.
 Larutan asam oksalat X2 diperoleh harga koefisien difusivitas
sebesar 0.06034Cm2/menit dengan metode Least Square : Y =
0.031349885x+3.879648dengan persen kesalahan rata – rata
sebesar 0.197073222%.
 Persamaan yang didapat merupakan fungsi linier dari 2 Log
(100 – E) dengan Log (t/L2) yang menunjukkan semakin lama
waktu operasi difusi maka akan semakin banyak asam oksalat
yang terdifusi ke dalam air.
 Pada percobaan kami semakin kecil normalitas suatu larutan
atau senyawa
 maka koefisien difusivitasnya semakin kecil.
OPTIMAL

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganNita Mardiana
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKARezkyNurAziz
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClyassintaeka
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetriFransiska Puteri
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiIwan Setiawan
 
Penentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin cPenentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin cBun Yamin
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenolXINYOUWANZ
 

La actualidad más candente (20)

Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaanTegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
 
Analisis lemak
Analisis lemakAnalisis lemak
Analisis lemak
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan Konsentrasi
 
Penentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin cPenentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin c
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
 

Similar a OPTIMAL

Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixsLaporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixsHealth Polytechnic of Bandung
 
Laporan eksperimen hukum beer lambert
Laporan eksperimen hukum beer lambertLaporan eksperimen hukum beer lambert
Laporan eksperimen hukum beer lambertA Shofyan Al-ghifari
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiWidya arsy
 
Basic of Spectrophotometer and Chromatography
Basic of Spectrophotometer and ChromatographyBasic of Spectrophotometer and Chromatography
Basic of Spectrophotometer and ChromatographyPrimaSatria7
 
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikSoal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikWawan GokiElz
 
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdfadoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdfRiyanUge
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visHafifa Marza
 
Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Uda TrooPer
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriDila Adila
 
Kinetika reaksi clock the old nassau
Kinetika reaksi clock the old nassau Kinetika reaksi clock the old nassau
Kinetika reaksi clock the old nassau Trisna Firmansyah
 
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSINGPREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSINGFajar Nawawi
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
Lampiran metoda analisa fisika tanah
Lampiran metoda analisa fisika tanahLampiran metoda analisa fisika tanah
Lampiran metoda analisa fisika tanahDickdick Maulana
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaFransiska Puteri
 

Similar a OPTIMAL (20)

Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itbLaporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
 
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixsLaporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
 
Laporan eksperimen hukum beer lambert
Laporan eksperimen hukum beer lambertLaporan eksperimen hukum beer lambert
Laporan eksperimen hukum beer lambert
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
 
Basic of Spectrophotometer and Chromatography
Basic of Spectrophotometer and ChromatographyBasic of Spectrophotometer and Chromatography
Basic of Spectrophotometer and Chromatography
 
Ppt Kinetika Kimia kel.4.pptx
Ppt Kinetika Kimia kel.4.pptxPpt Kinetika Kimia kel.4.pptx
Ppt Kinetika Kimia kel.4.pptx
 
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikSoal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
 
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdfadoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
Akustik modul-6
Akustik modul-6Akustik modul-6
Akustik modul-6
 
Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1
 
Materi_9_Spectrofotometri.pptx
Materi_9_Spectrofotometri.pptxMateri_9_Spectrofotometri.pptx
Materi_9_Spectrofotometri.pptx
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum Konduktometri
 
Kinetika reaksi clock the old nassau
Kinetika reaksi clock the old nassau Kinetika reaksi clock the old nassau
Kinetika reaksi clock the old nassau
 
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSINGPREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
4.pdf
4.pdf4.pdf
4.pdf
 
Lampiran metoda analisa fisika tanah
Lampiran metoda analisa fisika tanahLampiran metoda analisa fisika tanah
Lampiran metoda analisa fisika tanah
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
 

Último

Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 

Último (14)

Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 

OPTIMAL

  • 1. MARIA BONITA (121141001) ELSA JUNITA Br GINTING (121141002) YOGI T TAMPUBOLON (121141003)
  • 2. Latar Belakang Dalam industri kimia koefisien difusi berperan dalam perhitungan waktu proses, yang selanjutnya digunakan dalam perancangan kapasitas alat. Dengan mengetahui difusivitas (koefisien difusi) suatu zat, maka akan dapat mengetahui kemampuan penyebaran massa zat tersebut ke dalam fase yang lain. Tujuan percobaan Menentukan koefisien difusivitas integral (DAB) yang merupakan perbandingan luas dengan waktu dalam satuan cm2/detik dari larutan asam oksalat, pada konsentrasi asam oksalat yang berbeda.
  • 3. Tinjauan Pustaka Difusi adalah bentuk transfer massa yang terjadi karena adanya gaya dorong (driving force) berupa perbedaan konsentrasi, yang timbul karena gesekan- gesekan molekul atau elemen fluida. Difusivitas adalah suatu faktor perbandingan yaitu difusivitas massa atau komponen yang mendifusi melalui komponen pendifusi. Dinamika sistem sangat berpengaruh terhadap kecepatan transfer massa,yang dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu : 1. Difusi molekuler 2. Difusi Olakan (Hardjono, 1989)
  • 4. Zat yang terlarut akan mendifusi dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah. Kecenderungan suatu zat untuk mendifusi dinyatakan dengan koefisien difusi. Difusivitas cairan tergantung dari sifat- sifat komponen, temperatur serta konsentrasi dari cairan tersebut. Tapi dalam pelaksanaan percobaan ini faktor temperatur diabaikan, karena perbedaan temperatur yang kecil sehingga menyebabkan perbedaan densitas yang kecil. Dalam Hukum Ficks dijumpai koefisien difusivitas dalam persamaan : Dengan : JAX = Flux molar A dalam arah X, gmol/ cm2 detik DAB = Difusivitas massa A melalui B, cm2/detik dCA/dX = Gradien konsentrasi, gmol/ cm2 dX dC DJ A ABAX 
  • 5. Alat : 1. Alat suntik 2. Buret 3. Erlenmeyer 4. Corong 5. Stopwatch 6. Penggaris 7. Termometer 8. Piknometer 9. Statif 10. Timbangan digital Bahan : 1. Air dalam bak difusi 2. Larutan asam oksalat (H2C2O4) 3. Aquadest 4. Larutan NaOH 5. Larutan asam standar 6. Indikator PP
  • 6. Keterangan: 1. Bak penampung air 5. Bak difusi 2. Kran 6. Outlet 3. Bak penampung air 4. Pipa kapiler 11 31 43 2 2 65
  • 7. 1. Menentukan volume pipa kapiler. 2. Mengukur tinggi masing- masing pipa kapiler dari ujung atas hingga dasar pipa kapiler. 3. Standarisasi larutan NaOH. 4. Standarisasi asam oksalat. 5. Percobaan Difusi.
  • 8. 1. Menghitung volume pipa kapiler 2. Menentukan normalitas NaOH 3. Menentukan normalitas asam oksalat sebelum dan sesudah difusi 4. Menentukan persentase asam oksalat dimana : E = % sisa asam oksalat N = Normalitas asam oksalat setelah difusi N0 = Normalitas asam oksalat sebelum difusi 100% N N E 0 
  • 9. 5. Menentukan difusivitas dapat ditentukan dengan rumus : Dijabarkan menjadi : Dengan : E = perbandingan asam oksalat sisa t = waktu L = panjang pipa kapiler DAB = koefisien difusivitas 2 AB L .t.D 200-100E   )D.200log(2 L t logE)-2log(100 AB2 
  • 10. 6. Menentukan Persentase kesalahan ( % ) dengan rumus: %100%    hitung datahitung y yy kesalahan
  • 11. 1. Menentukan Volume Pipa Kapiler - Suhu aquadest : 29 0C - Densitas aquadest : 0,995945 g/ml Tabel 1. Menentukan volume pipa kapiler No Panjang Pipa (cm) Berat Pipa Kosong (gr) Berat pipa+aquadest (gr) Berat aquadest (gr) Volume pipa (ml) 1 2 3 4 5 10.6 10.4 10.3 10 9.9 8.4135 5.1107 8.2417 4.8218 4.8168 11.0391 7.9451 10.7748 7.5292 7.4797 2.6256 2.8344 2.5331 2.7074 2.6629 2.6362 2.8459 2.5434 2.7184 2.6737
  • 12. 2. Standarisasi Larutan NaOH - Normalitas asam standard = 0.1 N Tabel 2. Volume NaOH dan Normalitas NaOH Volume NaOH rata-rata = 11.2 ml Normalitas NaOH rata-rata = 0.0893 N No Volume NaOH (ml) Volume Asam Standard (ml) Normalitas NaOH (N) 1 2 11 11.4 10 10 0.0909 0.0877
  • 13. 3. Standarisasi Asam Oksalat - Normalitas NaOH = 0.0893 N Tabel 3. Volume NaOH dengan Normalitas asam oksalat X1 sebelum difusi No Volume Asam Oksalat (ml) Volume NaOH (ml) Normalitas Asam Oksalat (N) 1 10 13.5 0.120555 2 10 13.2 0.06165
  • 14. Tabel 4. Volume NaOH dengan Normalitas asam oksalat X2 sebelum difusi No Volume Asam Oksalat (ml) Volume NaOH (ml) Normalitas Asam Oksalat (N) 1 10 7.1 0.0636403 2 10 7.2 0.06429
  • 15. No Volume NaOH sesudah difusi (ml) Volume Asam Oksalat (ml) Normalitas Asam Oksalat setelah difusi (N) 1 3.2 10 0.028576 2 3 10 0.02679 3 2.9 10 0.025897 4 2.8 10 0.025004 5 2.6 10 0.023296
  • 16. No Volume NaOH (ml) sesudah difusi Volum Asam Oksalat (ml) Normalitas Asam Oksalat setelah difusi 1 2.45 10 0.0218785 2 2.3 10 0.020539 3 2.2 10 0.019646 4 2.2 10 0.019646 5 2.1 10 0.018753
  • 17. 1. Harga normalitas dan harga koefisien difusivitas asam oksalat X1 Harga normalitas asam oksalat X1 sebelum dan setelah difusi dan harga koefisien difusivitas asam oksalat X1 dapat diperoleh berdasarkan tabel 4.1. Maka diperoleh: Tabel 7. Hubungan Normalitas asam oksalat X1 sebelum dan setelah difusi dengan % sisa asam oksalat No Waktu (menit) Normalitas asam oksalat (N) Persentase sisa asam oksalat (E%) Sebelum difusi Sesudah difusi 1 2 3 4 5 5 10 15 20 25 0.119215 0.119215 0.119215 0.119215 0.119215 0.028576 0.02679 0.025897 0.025004 0.023296 23.97 22.47 21.72 20.973 19.54
  • 18. Dan dapat dibuat grafik seperti gambar 1 Hubungan antara Log (t/L2) dengan 2 Log (100-E) pada gambar menghasilkan persamaan dengan metode least square Y = 0.05998x+3.841. Dari persamaan yang diperoleh dapat diketahui persen kesalahan sebesar 0.077604%, , dan DAB sebesar 0.0552458 cm2/menit. y = 0.05998x+3.841 R² = 0.964 -1.60000 -1.40000 -1.20000 -1.00000 -0.80000 -0.60000 -0.40000 -0.20000 0.00000 3.83000 3.84000 3.85000 3.86000 3.87000 2log(100-E) log (t/L²) y data y hitung
  • 19. 2. Harga normalitas dan harga koefisien difusivitas asam oksalat X2 Harga normalitas asam oksalat X2 sebelum dan setelah difusi dan harga koefisien difusivitas asam oksalat X2 dapat diperoleh berdasarkan data Tabel 4.2. Maka diperoleh: Tabel 8. Hubungan Normalitas asam oksalat X2 sebelum dan setelah difusi dengan persentase sisa asam oksalat No Waktu (menit) Normalitas asam oksalat (N) Persentase sisa asam oksalat (E%) Sebelum difusi Sesudah difusi 1 2 3 4 5 5 10 15 20 25 0.127699 0.127699 0.127699 0.127699 0.127699 0.0218785 0.020539 0.019646 0.019646 0.018753 17.13 16.08 15.38 15.38 14.68
  • 20. Dan dapat dibuat grafik seperti gambar 2. Hubungan antara Log (t/L2) dengan 2 Log (100-E) pada gambar 4, menghasilkan persamaan dengan metode least square Y = 0.03134x+3.8796. Dari persamaan yang diperoleh dapat diketahui persen kesalahan sebesar 0.197073322%, dan DAB sebesar 0.06034 cm2/menit. y = 0.03134x +3,8796 R² = 0.964 -1.60000 -1.40000 -1.20000 -1.00000 -0.80000 -0.60000 -0.40000 -0.20000 0.00000 3.83500 3.84000 3.84500 3.85000 3.85500 3.86000 3.86500 2log(100-E) log (t/L²) y data y hitung
  • 21.  Larutan asam oksalat X1 diperoleh harga koefisien difusivitas sebesar 0.0552458 cm2/menit dengan metode Least Square : Y = 0.05998842x+3.841289 dengan persen kesalahan rata – rata sebesar 0.076043 %.  Larutan asam oksalat X2 diperoleh harga koefisien difusivitas sebesar 0.06034Cm2/menit dengan metode Least Square : Y = 0.031349885x+3.879648dengan persen kesalahan rata – rata sebesar 0.197073222%.  Persamaan yang didapat merupakan fungsi linier dari 2 Log (100 – E) dengan Log (t/L2) yang menunjukkan semakin lama waktu operasi difusi maka akan semakin banyak asam oksalat yang terdifusi ke dalam air.  Pada percobaan kami semakin kecil normalitas suatu larutan atau senyawa  maka koefisien difusivitasnya semakin kecil.