SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
PENYEBAB TERJADINYA MASALAH BELAJAR DAN PENYEBAB
KELAINAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
MAKALAH
Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Bimbingan di Sekolah Dasar
dan Anak Berkebutuhan Khusus yang dibina oleh Dra. Hj. Nursyamsiar. T
Oleh
Yulis Nurmayanti (NIM F32112023)
Shelly Lavenia (NIM F32112065)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan karuniaNya
yang memberikan kesehatan dan hikmat sehingga penulis telah dapat menyelesaikan laporan
ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan pada nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan di Sekolah
Dasar dan Anak Berkebutuhan Khusus dengan judul “Penyebab Terjadinya Masalah Belajar
dan Penyebab Kelainan Pada Anak Berkebutuhan Khusus”
Dalam penyelesaian ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota
kelompok dan dosen mata kuliah ini..
Penulis menyadari bahwa penulisan mKlH ini masih belum sempurna, baik dari segi
isi, teknik penulisan maupun teknik penyajian. untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Pontianak, April 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika ibu melahirkan bayinya, ternyata bayi yang dilahirkan tidak menangis, tidak ada
reaksi dengan suara, tidak ada kontak mata terhadap orang disekitarnya, tidak ada reaksi
terhadap sinar lampu, getaran, atau kemungkinan kepala membesar atau bahkan mengecil.
Permasalahannya adalah, mengapa anak menjadi Anak Berkebutuhan Khusus?
Banyak cerita dari ibu-ibu yang melahirkan anaknya dengan susah payah sehingga
memerlukan pertolongan alat kedokteran, minum-obat-obatan, atau kehabisan air ketuban
sehingga bayi tidak dapat bernafas atau warna mata menjadi kuning, dan lain-lain. Cerita itu
juga ditambah bahwa ibu mengandung anak tidak dikehendaki, sehingga orangtua berusaha
menggugurkan kandungannya dengan minum obat tradisional atau dipijat ke dukun bayi, hal
ini menyebabkan anak lahir cacat atau mereka memiliki hambatan dalam penglihatannya,
pendengarannya, kecerdasannya ataupun fisiknya sehingga dikatakan anak menjadi cacat dan
Anak Berkebutuhan Khusus.
Selain itu pada dasarnya dari setiap jenis masalah yang terjadi pada setiap individu
banyak sekali macamnya dan berlatar belakang yang berbeda-beda. Ada yang menilai nahwa
masalah merupakan suatu hal yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Masalah belajar adalah ketidak mampuan individu dalam dirinya yang harus dihilangkan
dengan adanya perubahan tingkah laku melalui proses interaksi dengan lingkungan. Atau
masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat
kelancaran proses belajarnya.
Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-
kelemahan yang dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak
mengguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-
murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang
pandai atau cerdas.
B. Masalah
Melalui uraian penjelasan diatas, maka yang menjadi masalah umum dalam makalah ini
adalah “Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan
pada anak berkebutuhan khusus?”
C. Tujuan
Tujuan mkalah ini adalah untuk dapat mengetahui faktor apa saja penyebab terjadinya
masalah belajar dan penyebab kelainan pada anak berkebutuhan khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyebab Terjadinya Masalah Belajar
Penyebab terjadinya masalah belajar pada daarnya dari setiap jenis masalah, khususnya
dalam masalah belajar murid di SD, cenderung bersumber dari faktor-faktor yang melatar
belakangi. Seorang guru setelah mengetahui siapa murid yang bermasalah dalam belajar serta
jenis masalah apa yang dihadapinya selanjutnya guru dapat melaksanakan tahap berikutnya,
yaitu mencari sebab-sebab terjadinya masalah yang dialami murid dalam belajar. meskipun
seorang guru tidak mudah menentukan sebab-sebab terjadinya masalah yang sesungguhnya,
karena masalah belajar cenderung sangat komplek.
Ada dua kategori yang menyebabkan timbulnya suatu masalah dalam belajar antara lain
faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor-faktor yang bersumber dari diri sendiri (Internal)
a. Tingkat kecerdasan rendah
Taraf kecerdasan atau kemampuan dasar merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan belajar. Kemampuan dasar yang tinggi pada seseorang anak memungkinkannya
dapat menggunakan pikirannya untuk belajar dan memecahkan persoalan baru dengan tepat,
cepat, dan berhasil. Sebaliknya, tingkat kemampuan dasar yang rendah dapat mengakibatkan
murid mengalami kesulitan dalam belajar.
b. Kesehatan sering terganggu
Belajar tidak hanya melibatkan pikiran, tetapi juga jasmaniah. Badan yang sering sakit-
sakitan, kurang gizi dan tidak berdaya, dapat membuat seseorang tidak berdaya, tidak
bersemangat dan tidak memiliki kemampuan dalam belajar yang mengakibatkan orang yang
bersangkutan tidak dapat mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan.
c. Alat penglihatan dan pendengaran kurang berfungsi dengan baik
Penglihatan dan pendengaran merupakan alat indera yang terpenting untuk belajar.
Apabila mekanisme mata atau telinga kurang berfungsi, maka tanggapan yang disampaikan
dari dunia luar tidak mungkin dapat diterima dengan baik dan murid tidak dapat menerima
dan memahami bahan – bahan pelajaran, baik yang disampaikan langsung oleh guru maupun
buku – buku bacaan.
d. Gangguan alat perseptual
Setelah sesuatu pesan yang diterima oleh mata dan telinga, langkah berikutnya dalam
proses belajar adalah mengirimkan pesan itu ke otak, sehingga pesan itu dapat ditafsirkan.
Langkah ini disebut persepsi. Apanya sebenarnya yang terjadi dalam persepsi adalah proses
pengelohan tanggapan baru (yang diterima melalui indera) dengan pertolongan ini akan
menghasilkan dan memberikan arti atau makna tertentu kepada tanggapan yang diterima.
Namun, persepsi itu bias juga salah apabila ada gangguan – gangguan pada alat perceptual.
e. Tidak menguasai cara-cara belajar yang baik
Ternyata terdapat hubungan yang berarti antara cara-cara belajar yang diterapkan
dengan hasil belajar yang dicapai. Ini berarti bahwa murid yang cara- cara belajarnya lebih
baik cenderung memperoleh hasil yang lebih baik pula, dan demikian juga sebaliknya.
2. Faktor-faktor yang bersumber dari luar/lingkungan (eksternal)
a. Kemampuan ekonomi orang tua kurang memadai
Hasil belajar yang baik tidak hanya diperoleh dengan mengandalkan keterangan yang
diberikan oleh guru namun juga membutuhkan alat-alat yang memadai. Sebagian alat
pelajaran tersebut harus disediakan sendiri oleh murid- murid yang bersangkutan. Bagi orang
tua yang ekonominya kurang memadai tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya
secara memuaskan yang akhirnya murid yang bersangkutan akan menanggung risiko-risiko
yang tidak diharapkan.
b. Anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tuanya
Terdapat orang tua yang beranggap bahwa tugas mendidik hanya tugas sekolah saja.
Oleh karena itu, para orang tua yang seperti ini selalu sibuk dengan pekerjaan mereka untuk
mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Mereka tidak memiliki waktu untuk memperhatikan
dan mengawasi anak – anaknya belajar dan/atau bermain.
c. Harapan orang tua terlalu tinggi terhadap anak
Harapan orang tua yang terlalu tinggi membuat mereka memaksa anak – anaknya untuk
selalu rajin belajar dan memperoleh nilai tinggi tanpa mempertimbangkan kemampuan yang
mereka miliki. Bagi murid yang tidak memiliki kemampuan seperti itu akan menganggap
tuga dan harapan itu sebagai suatu siksaan dan pada akhirnya menimbulkan putus asa dan tak
acuh.
d. Orang tua pilih kasih terhadap baik
Keadaan anak dalam suatu keluarga tidak selalu sama. Ada orang tua yang menolak
anak yang keadaannya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Penolakan tersebut tidak
dinyatakan secara langsung namun ditampilkan dalam bentuk perlakuan tertentu. Misalnya
dengan melebih-lebihkan anak yang mereka anggap memenuhi harapan mereka dan
mengabaikan anak yang tidak mereka harapkan.
e. Hubungan keluarga tidak harmonis
Orang tua merupakan tumpuan harapan anak – anak. Mereka mengharapkan
pendidikan, kasih sayang dari orang tua agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia
dewasa. Apabila di dalam keluarga tidak terdapat hubungan yang harmonis maka anak akan
merasa tidak aman dan tidak dapat memusatkan perhatiannya dalam belajar. Hal ini terjadi
karena proses belajar belajar memang menuntut adanya ketenangan dan ketentraman di
rumah.
f. Kondisi Lingkungan sekolah
Kondisi – kondisi sekolah yang dapat menimbulkan masalah pada muris antara lain
adalah kurikulum kurang sesuai, guru kurang menguasai bahan pelajaran, metode mengajar
kurang sesuai, alat – alat dan media pengajaran kurang memadai.
3. Upaya-upaya yang membantu murid dalam mengatasi Masalah Belajar
Berkenaan dengan masalah-masalah yang dihadapi murid dalam belajar, ada beberapa
hal yang dapat dilakukan oleh guru, antara lain melaksanakan pengajaran perbaikan,
pengajaran pengayaan, pembinaan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, dan peningkatan
motivasi belajar.
a. Pengajaran Perbaikan
Pengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus dari pengajaran yang diberikan kepada
seseorang atau beberapa orang murid yang mengalami kesulitan dalam belajar. Kekhususan
dari pengajaran ini terletak pada murid yang dilayani, bahan pelajaran, metoda, dan media
penyampaianya. Oleh karena itu, guru tidak perlu lagi banyak menggunakan metoda ceramah
atau metoda diskusi dalam menyajikan bahan pelajaran kepada murid. Guru juga tidak perlu
lagi mengulang mengajarkan semua bahan pelajaran yang sudah disampaikan. Pengajaran
dipusatkan pada bahan-bahan pelajaran yang belum dikuasai dengan baik oleh murid, dengan
jalan memberikan penjelasan seperlunya, mengadakan Tanya-jawab, demonstrasi, latihan,
pemberian tugas dan evaluasi. Berkenaan dengan hal ini, Bradfield (dalam Travers, 1970)
menyarankan:
1) Berikan tugas-tugas singkat tentang hal-hal yang harus dikerjakan oleh murid dengan
mempertimbangkan juga penyelesaian tugas-tugas sebelumnya.
2) Pastikan bahwa murid telah memahami secara baik tentang apa yang harus dikerjakanya.
3) Selang-selingilah waktu pertemuan dengan kegiatan-kegiatan lain, dan secara bertahap
tingkatkan lama waktu pertemuan.
4) Hindari memberikan petunjuk secara panjang lebar dan sukar dipahami murid.
5) Petunjuk-petunjuk mengerjakan tugas hendaklah diberikan bagian per bagian.
6) Murid hendaklah ditempatkan pada ruangan yang bebas dari pengaruh-pengaruh atau
perangsang-perangsang yang dapat mengganggu pemusatan perhatiannya.
7) Berikan sebanyak mungkin dorongan agar murid mau menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan.
8) Jagalah agar suasana perasaan murid selalu dalam keadaan stabil dan tenang.
9) Hindarilah pemberian tugas-tugas yang berat dan usahakan menumbuhkan suatu
kecintaan untuk belajar secara baik dan rapi serta mempunyai sikap positif dalam
bekerja.
b. Pengajaran Pengayaan
Pengajaran pengayaan adalah suatu bentuk pengajaran yang khusus diberikan kepada
murid-murid yang sangat cepat dalam belajar. Melalui pengajaran pengayaan murid
memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dan
keterampilannya dalam bidang yang dipelajarinya.
Beberapa bentuk pengajaran pengayaan yang mungkin dapat ditempuh adalah dengan
jalan menugasi murid:
1) Membaca pokok/sub pokok bahasan yang lain yang bersifat perluasan atau pendalaman
dari pokok/sub pokok bahasan yang sedang dipelajari,
2) Melaksanakan kerja praktek atau percobaan-percobaan, dan
3) Mengerjakan soal-soal latihan.
c. Pembinaan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang baik
Sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar.
Dari hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan, antara lain oleh Rosmawati (1983) dan A.
Muri Yusuf (1984) menunjukan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara sikap dan
kebiasaan belajar dengan hasil belajar. Ini berarti bahwa murid yang mempunyai sikap dan
kebiasaan belajar yang baik cenderung memperoleh hasil belajar yang baik, dan demikian
pula sebaliknya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuh-kembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik dari diri murid adalah:
1) Membantu murid menyusun rencana belajar yang baik. Renvana ini memuat pokok dan
sub pokok bahasan yang akan dipelajari, tujuan yang akan dicapai, cara-cara mempelajari
bahan-bahan yang bersangkutan, alat-alat yang diperlukan dan cara-cara memeriksa atau
mengetahui kemajuan-kemajuan yang dicapai.
2) Membantu murid mengikuti kegiatan belajar-mengajar didalam kelas, sebagian besar
kegiatan belajar-mengajar berlangsung di dalam kelas. Dalam hal ini, murid perlu
mengetahui apa yang harus dikerjakan sebelum mengikuti kegiatan belajar-mengajar,
bagaimana cara memahami dan mencatat keterangan-keterangan yang diberikan oleh guru,
dan apa pula yang harus dikerjakan setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir.
3) Melatih murid membaca cepat. Kecepatan menunjuk kepada banyaknya kata-kata yang
tepat yang dapat dibaca dalam waktu tertentu. Dengan membaca cepat, kemungkinan
murid memperoleh banyak informasi atau ilmu pengetahuan dari buku sumber yang
dibacanya.
4) Melatih murid untuk dapat mempelajari buku pelajaran secara efisien dan efektif. Salah
satu metode yang perlu dikuasai oleh murid adalah metode SQR3(Survey, Question, Read,
Recite, Write dan Review) yang dikembangkan oleh Francis P. Robinson (Dorothy Keiter,
1975).
5) Membiasakan murid mengerjakan tugas-tugas secara teratur, bersih dan rapi.
6) Membantu murid menyusun jadwal belajar dan mematuhi jadwal yang telah disusunnya.
Untuk ini diperlukan adanya pemantau dan pengawasan yang berkesinambungan.
7) Membantu murid agar dapat berkembang secara wajar dan sehat.
8) Membantu murid mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian, yang meliputi persiapan
mental, penguasaan bahan pelajaran, cara-cara menjawab soal ujian, dan segi-segi
administratf penyelenggaraan ujian.
d. Meningkatkan Motivasi Murid untuk Belajar
Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk mengerahkan, mengarahkan, dan
menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Dalam belajar, motivasi memegang peranan yang sangat penting dan menentukan
pencapaian tujuan belajar. Di sekolah sering ditemukan murid – murid yang malas dalam
belajar. Murid seperti ini tidak sewajarnya dibiarkan begitu saja, karena akan dapat
mengurangi efektivitas belajar murid itu sendiri yang pada akhirnya murid itu tidak dapat
mencapai tujuan
B. Penyebab Kelainan Pada Anak Berkebutuhan Khusus
Sebagai makhluk beragama akan yakin bahwa anak berkebutuhan khusus lahir ke dunia
di samping sudah menjadi taqdir yang Mahakuasa, tetapi sebagai manusia yang
berkecimpung di dunia keilmuan perlu mengkaji, dan mengidentifikasi mengapa hal itu bisa
terjadi. Karena di samping takdir bisa juga karena ada faktor-faktor tertentu yang menjadi
penyebabnya. Banyak faktor penyebab terjadinya anak berkebutuhan khusus menjadi
tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan lain-lain. Banyak para pakar telah
mendapatkan faktor-faktor penyebab terjadinya hambatan/kelainan sehingga dapat di bagi
menjadi tiga fase yaitu: masa pre natal, natal dan post natal.
Mengkaji penyebab anak mengalami kelainan, dan ditambah dengan hasil-hasil riil
penelitian keilmuan dilapangan, juga upaya-upaya yang di lakukan oleh para pelaku
pendidikan dan ahli medis, akan lebih mencermati untuk mencari solusi menuju ke arah
kesembuhan, atau setidaknya mengupayakan optimalisasi perkembangannya agar mereka
dapat hidup mandiri, dan termotivasi untuk dalam mengembangkan kemampuannya sebagai
anggota masyarakat yang produktif.
Dari berbagai kajian pustaka maupun pengalaman lapang, faktor-faktor penyebab anak
menjadi berkebutuhan khusus, dilihat dari waktu kejadiannya dapat dibedakan menjadi tiga
klasifikasi, yaitu kejadian sebelum kelahiran, saat kelahiran dan penyebab yang terjadi lahir.
1. Peristiwa Pre natal ( sebelum kelahiran )
Ketunaan yang terjadi pada anak ABK yang terjadi sebelum masa kelahiran dapat disebabkan
antara lain oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Karena Penyakit.
Berbagai penyakit khusus ditengarai dapat menyebabkan kelainan pada janin yang masih
berada dalam kandungan ibu diantaranya adalah:
1) Virus Liptospirosis, virus ini bersumber dari air kencing tikus, yang masuk ke tubuh ibu
yang sedang hamil. Jika virus ini merembet pada janin yang sedang dikandungnya melalui
placenta maka ada kemungkinan anak mengalami kelainan.
2) Virus maternal rubella atau dalam dunia awam disebut dengan morbili atau campak
Jerman. Virus retrolanta Fibroplasia (RLF) yang menyerang ibu yang sedang hamil dan
janin yang dikandungnya. Penyakit ini merusak jaringan kulit sampai mengenai
persyarafan disertai demam tinggi dalam waktu lama, sehingga menggangu pertumbuhan
dan perkembangan janin, sehingga kemungkinan akan timbul kecacatan pada bayi yang
lahir.
3) Penggunaan obat-obatan kontrasepsi yang salah pemakaian, dan tidak dengan petunjuk
ahlinya, dapat pula mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat, sehingga tidak
berkembang secara wajar.
4) Keracunan darah (Toxaenia) pada ibu-ibu yang sedang hamil dapat menyebabkan janin
tidak dapat memperoleh oksigen secara maksimal, sehingga mempengaruhi pertumbuhan
syaraf-syaraf di otak yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem syaraf dan ketunaan
pada bayi.
5) Penyakit menahun seperti TBC dapat mengakibatkan kalainan pada metabolisme ibu,
kondidi ini dapat merusak sel-sel darah tertentu selama pertumbuhan janin dalam
kandungan, dan pada gilirannya akan menyebabkan ketunaan pada aspek tertentu.
6) Infeksi karena penyakit kotor ( penyakit kelamin /sipilis yang diderita ayah atau ibu
sehingga mempengaruhi terhadap janin sewaktu ibu mengandung), toxoplasmosis( dari
virus binatang seperti bulu kucing ), trachoma dan tumor. Tumor dapat terjadi pada otak
yang berhubungan dengan indera penglihatan akibatnya kerusakan pada bola mata , dan
pendengaran akibatnya kerusakan pada selaput gendang telinga.
7) Kekurangan vitamin atau kelebihan zat besi /timbel sehingga ibu keracunan yang
mengakibatkan kelainan pada janin yang menyebabkan gangguan pada mata. Juga
kerusakan pada otak sehingga menyebabkan terganggu fungsi berfikirnya atau verbal
komunikasi, kerusakan pada organ telinga sehingga hilangnya fungsi pendengaran.
b. Penyebab Lain
1) Faktor rhesus (Rh) anoxia prenatal, kekurangan oksigen pada calon bayi di kandungan
yang terjadi karena ada gangguan/infeksi pada placenta,
2) Pengalaman traumatic yang menimpa pada ibu yang sedang hamil sehingga jiwanya
menjadi goncang, tertekan yang secara langsung dapat berimbas pada bayi dalam perut,
3) Percobaan abortus yang gagal, sehingga janin yang dikandungnya tidak dapat berkembang
secara wajar.
4) Terjadinya perdarahan pada saat ibu hamil dikarenakan kecelakaan / jatuh atau kelainan
pada kandungan yang mengakibatkan kerusakan pada otak atau organ lainnya.
5) Terjadi kelahiran muda ( premature ) atau bayi lahir kurang waktu, bayi yang lahir
sebelum waktunya, sering meninbulkan ketunaan karena ada perkembangan janin yang
mungkin belum semprna.
6) Karena faktor keturunan. Hal ini pada umumnya terjadi dari hasil perkawinan bersaudara
sesama tunanetra,tuna rungu ataupun yang lainnya, atau mempunyai orangtua yang cacat.
Contohnya: akibat tunanetra faktor dari penyakit pada retina yang umumnya merupakan
keturunan ( Retinitis Pigmentosa ), Penyakit ini sedikit demi sedikit menyebabkan
mundur atau memburuknya retina. Gejala pertama biasanya sukar melihat di malam hari,
diikuti dengan hilangnya penglihatan periferal, dan sedikit saja penglihatan pusat yang
tertinggal.
7) Beberapa pakar menyebutkan bahwa kecacatan disebabkan akibat penggunaan sinar X
pada waktu ibu hamil muda mengakibatkan kerusakan pada organ telinga. Banyak bayi
dilahirkan dengan kondisi kepala kecil Microcepalic, cacat mental, cacat mata, cacat
anggota badan, dan celah langit-langit.Bukti yang sangat menyakinkan bahwa radiasi
menimbulkan cacat pada bayi dengan menaiknya frekuensi cacat pada microcepalic dan
cacat mental pada peristiwa meledaknya om atom di Hirosima.
2. Natal ( terjadi saat kelahiran )
Proses kelahiran hanya terjadi beberapa saat, namun penanganan yang tidak tepat pada
saat proses kelahiran, dapat membawa dampak yang cukup menentukan dalam
perkembangan anak. Pada proses melahirkan berbagai resiko yang akan dialami oleh seorang
ibu maupun bayinya. Resiko tersebut bisa mengancam keselamatan jiwanya, maupun untuk
bayi. Misalnya pada waktu melahirkan, proses melahirkan sangat sulit sehingga harus
menggunakan peralatan yang digunakan untuk membantu agar anak dapat lahir. Biasanya
peralatan yang digunakan untuk membantu melahirkan seperti vacuum yang dapat menarik
kepala anak sehingga anak bisa keluar dari rahim ibu. Dari alat tersebut kepala tertarik
sehingga mengakibatkan kerusakan fisik pada kepala, otak, dan sistem saraf pusat dapat
menyebabkan keterbelakangan mental.
a. Aranatal noxia yaitu seorang bayi sebelum dilahirkan suplai oksigen diperoleh dari ibu
lewat plasenta dan tali pusar, akan tetapi setelah ia dilahirkan, ia harus memperoleh
oksigen dari udara bebas. Karena leher bayi terbelit atau karena ada lendir pada jalan
pernafasan, akibatnya pernafasan bayi tidak dapat normal. Gangguan kerja pernafasan ini
dapat mengakibatkan otak kekurangan oksigen atau jaringan otak menjadi mati.
Kekurangan oksigen dapat juga karena bayi lahir premature.
b. Proses kelahiran yang menggunaklan Tang Verlossing (dengan bantuan Tang). Cara ini
dapat menyebabkan brain injury (luka pada otak) sehingga pertumbhan otak kurang dapat
berkembang secara maksimal. Pendarahan otak disebabkan oleh karena luka yang terjadi
pada proses kelahiran. Pendarahan ini terjadi karena anoxia maupun karena adanya luka
secara fisik di otak. Luka di otak karena penggunaan alat bantu persalinan yang salah dan
ceroboh dan tidak profesional, sehingga dapat mengakibatkan luka pada otak atau
menekan bagian syaraf tertentu yang dapat mengakibatkan adanya gangguan fungsi syaraf
penglihatan, pedengaran atau persyarafan lain yang dapat mengakibatkan gangguan
perkembangan otak.
c. Placenta previa, jaringan yang melekat pada segmen bawah rahim dan menutupi mulut
rahim sebagian atau seluruhnya. Sehingga terjadi pendarahan di otak.
d. Proses kelahiran yang lama, karena pinggul ibu kecil sehingga sulit melahirkan atau
kekurangan air ketuban mengakibatkan bayi kekurangan cairan sehingga berpengaruh
terhadap penglihatan, pendengaran, otak dan darah sehingga berpengaruh pada
perkembangan bayi.
e. Disproporsi sefalopelvik ( tulang kemaluan ibu yang kurang proposional), sehingga proses
kelahiran dapat merusak sistem syaraf otak. Proses kelahiran bayi yang terlalu lama
sehingga mengakibatkan bayi kekurangan zat asam/oksigen. Hal ini dapat mengganggu
pertumbuhan sel-sel di otak.Keadaan bayi yang lahir dalam keadaan tercekik oleh ari-ari
ibunya sehingga bayi tidak dapat secara leluasa untuk bernafas yang pada gilirannya dapat
mengganggu keadaan otak.
f. Letak bayi sungsang sehingga kesulitan ibu melahirkan yang mengakibatkan pengaruh
perkembangan bayi. Kelahiran bayi pada posisi sungsang sehingga bayi tidak dapat
memperoleh oksigen cukup yang akhirnya dapat mengganggu perkembangan sel di otak.
3. Post Natal (Setelah Kelahiran)
Berbagai peristiwa yang dialami anak dalam kehidupannya seringkali dapat
mengakibatkan seseorang kehilangan salah satu fungsi organ tubuh atau fungsi otot, dan
syaraf. Bahkan dapat pula kehilangan organ itu sendiri. Penyebab ketunaan yang terjadi
setelah kelahiran diantaranya adalah:
a. Seorang anak pada usia 2 tahun menderita penyakit panas sampai satu minggu tidak turun
suhu badannya, si ibu tidak segera memeriksakan ke dokter sehingga terjadi luka-luka dan
infeksi pada telinga anaknya. Setelah mengetahui bahwa pada telinganya terjadi
pembengkakan yang diakibatkan karena luka tusukan benda kecil, yang tidak diketahui
sebelumnya. Beberapa hari kemudian dari telinga anak tersebut terdapat cairan yang
mengeluarkan bau tidak sedap. Sehingga akibatnya organ telinga luar ( membrana tympani
/ gendang telinga rusak ) pada masa kanak-kanak.
b. Penyakit radang selaput otak (meningitis) dan radang otak (Enchepalitis) yang diakibatkan
karena penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak misalnya radang selaput otak akibat
radiasi seperti infeksi pada selaput otak, radang otak, infeksi pada organ telinga pada kasus
diatas atau akibat kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan fungsi pendengaran, fungsi
organ tubuh yag lainnya., yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak
menjadi terganggu. Berbagai penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak dapat
menyebabkan Anak Berkebutuhan Khusus.
c. Terjadi incident (kecelakaan) yang melukai kepala dan menekan otak bagian dalam
sehingga keadaan otak menjadi terganggu. Traumatik disebabkan oleh pukulan ,tusukan,
benturan benda yang mengakibatkan organ tubuh menjadi tidak berfungsi, atau operasi
tulang temporal pada telinga, kerusakan tulang-tulang pendengaran yang mengakibatan
anak menjadi tuli atau goncangan keras pada kepala dapat menyebabkan kerusakan otak
sehingga menjadi anak terbelakang mental.
d. Kekurangan gizi/vitamin pada usia balita sehingga perkembangan dan pertumbuhan organ
tubuh ( otak, telinga, dan bagian tubuh yang lain) akan terhambat sehingga mengakibatkan
kelainan.
e. Diabetes Melitus. Jenis penyakit ini termasuk penyakit berat menahun yang mengenai
selurh bagian tubuh manusia melalui pembuluh darah, akibat tertimbunnya gula darah
dalam tubuh.Penyakit ini dapat berkomplikasi bersamaan dengan munculnya penyakit
lain, pada organ mata apat menyebabkan penyakit berupa retinopathia dan
cataracta.Sehingga penderita diabetes mengakibatkan kerusakan pada lensa mata
mengakibatkan gangguan penglihatan atau berpengaruh terhadap kebutaan.
f. Hipertensi. Seseorang yang memiliki kasus hipertensi dapat mengakibatkan
arteriosclerosis, penyempitan pembuluh darah atau bahkan pecahnya pembuluh darah
pada otak yang memberikan gejala exudasi dan pendarahan retina serta penyumbatan
arteri atau vena centralis reina, sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan dari
tingkat ringan sampai menjadi buta.
g. Penyakit panas tinggi dan kejang-kejang (stuip), radang telinga (otitis media), malaria
tropicana, yang dapat berpengaruh terhadap kondisi badan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas telah diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadi
penghambat dalam proses pembelajaran, yaitu faktor internal dan eksternal. faktor-faktor
penyebab anak menjadi berkebutuhan khusus, dilihat dari waktu kejadiannya dapat dibedakan
menjadi tiga klasifikasi, yaitu kejadian sebelum kelahiran, saat kelahiran dan penyebab yang
terjadi lahir. Dan upaya apa saja yang dapat guru lakukan untuk membantu murid dalam taraf
membimbing dan mendidik murid secara benar. Peran seorang guru sangatlah penting dan
sangat diperlukan bagi seorang murid, bantuan guru tidak semata-mata hanyab memberikan
materi atau pelajaran saja tapi seorang guru harus mampu menyelesaikan masalah yang
dihadapi murid sampai pada akarnya. Guru harus dapat mengenal muridnya dengan baik dan
harus dapat memberikan perhatian hangat agar tercipta suasana yang akrab seperti keluarga.
B. Saran
Dengan adanya penulisan ini diharapkan kepada calon guru atau yang sekarang dalam
profesi guru dapat memahami dan mendalami akan pentingnya peran guru, makna guru yang
sebenar-benarnya. Bahwa menjadi seorang guru itu tidak mudah. Seorang guru itu harus
hebat, bijaksana, dan profesional. Tetapi tidak tertutup kemungkinann dalam penulisan ini
pun masih banyak kekurangan yang tidak diketahui, maka dari itu kami mengharapkan saran
dan kitik agar dapat memperbaiki kekurangan yang tidak kami ketahui.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan MegawatiSejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawatiwikaldypangestu
 
makalah metode analisis
makalah metode analisismakalah metode analisis
makalah metode analisisdianlutfiahis
 
Utang Negara-Negara Dunia Ketiga dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi
Utang Negara-Negara Dunia Ketiga dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi Utang Negara-Negara Dunia Ketiga dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi
Utang Negara-Negara Dunia Ketiga dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi Cut Endang Kurniasih
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaBellaNindaThania
 
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Afan lathofy
 
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasiAnalisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasiInas Thahirah
 
Kisi kisi lkpd asa black
Kisi kisi lkpd asa blackKisi kisi lkpd asa black
Kisi kisi lkpd asa blackpurwanti95
 
Sejarah Ekonomi Indonesia Sejak Orde Lama Hingga Era Reformasi
Sejarah Ekonomi Indonesia Sejak Orde Lama Hingga Era ReformasiSejarah Ekonomi Indonesia Sejak Orde Lama Hingga Era Reformasi
Sejarah Ekonomi Indonesia Sejak Orde Lama Hingga Era ReformasiThufailah Mujahidah
 
Lks kurikulum 2013 widy
Lks kurikulum 2013 widyLks kurikulum 2013 widy
Lks kurikulum 2013 widywidytia17
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarMono Manullang
 
pelaksanaan program bk smk
pelaksanaan program bk smkpelaksanaan program bk smk
pelaksanaan program bk smkDonny kurnianto
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Lampiran permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang standar isi
Lampiran permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang standar isiLampiran permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang standar isi
Lampiran permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang standar isiMadrasah Aliyah Citra Cendekia
 
Indonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baruIndonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baruMembangun city
 

La actualidad más candente (20)

Rpp pkn kelas 5 semester 1
Rpp pkn kelas 5 semester 1Rpp pkn kelas 5 semester 1
Rpp pkn kelas 5 semester 1
 
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan MegawatiSejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
 
makalah metode analisis
makalah metode analisismakalah metode analisis
makalah metode analisis
 
presentasi PKN Kel.Raniy
presentasi PKN Kel.Raniy presentasi PKN Kel.Raniy
presentasi PKN Kel.Raniy
 
Utang Negara-Negara Dunia Ketiga dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi
Utang Negara-Negara Dunia Ketiga dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi Utang Negara-Negara Dunia Ketiga dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi
Utang Negara-Negara Dunia Ketiga dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
 
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948
 
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasiAnalisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
 
Kisi kisi lkpd asa black
Kisi kisi lkpd asa blackKisi kisi lkpd asa black
Kisi kisi lkpd asa black
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Sejarah Ekonomi Indonesia Sejak Orde Lama Hingga Era Reformasi
Sejarah Ekonomi Indonesia Sejak Orde Lama Hingga Era ReformasiSejarah Ekonomi Indonesia Sejak Orde Lama Hingga Era Reformasi
Sejarah Ekonomi Indonesia Sejak Orde Lama Hingga Era Reformasi
 
Lks kurikulum 2013 widy
Lks kurikulum 2013 widyLks kurikulum 2013 widy
Lks kurikulum 2013 widy
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 
KASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILA
KASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILAKASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILA
KASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILA
 
pelaksanaan program bk smk
pelaksanaan program bk smkpelaksanaan program bk smk
pelaksanaan program bk smk
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Lampiran permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang standar isi
Lampiran permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang standar isiLampiran permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang standar isi
Lampiran permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang standar isi
 
Indonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baruIndonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baru
 

Destacado

Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada anak berkebutu...
Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada anak berkebutu...Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada anak berkebutu...
Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada anak berkebutu...AiyUis NuriEanty
 
Faktor Penyebab Kelainan ABK
Faktor Penyebab Kelainan ABKFaktor Penyebab Kelainan ABK
Faktor Penyebab Kelainan ABKDesy Aryanti
 
kondisi belajar dan masalah belajar
kondisi belajar dan masalah belajarkondisi belajar dan masalah belajar
kondisi belajar dan masalah belajarhandok011
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikEkta Lifiana
 
Makalah konsep dasar ABK
Makalah konsep dasar ABKMakalah konsep dasar ABK
Makalah konsep dasar ABKUNESA
 
Jenis Anak Berkebutuhan Khusus
Jenis Anak Berkebutuhan KhususJenis Anak Berkebutuhan Khusus
Jenis Anak Berkebutuhan KhususDesy Aryanti
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 20173 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017Drift
 

Destacado (9)

Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada anak berkebutu...
Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada anak berkebutu...Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada anak berkebutu...
Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada anak berkebutu...
 
Faktor Penyebab Kelainan ABK
Faktor Penyebab Kelainan ABKFaktor Penyebab Kelainan ABK
Faktor Penyebab Kelainan ABK
 
kondisi belajar dan masalah belajar
kondisi belajar dan masalah belajarkondisi belajar dan masalah belajar
kondisi belajar dan masalah belajar
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
 
Makalah konsep dasar ABK
Makalah konsep dasar ABKMakalah konsep dasar ABK
Makalah konsep dasar ABK
 
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sdKasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
 
Jenis Anak Berkebutuhan Khusus
Jenis Anak Berkebutuhan KhususJenis Anak Berkebutuhan Khusus
Jenis Anak Berkebutuhan Khusus
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 20173 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
 

Similar a MASALAH BELAJAR

Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Ruslan Mauliady
 
diagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docxdiagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docxluthfiahkhairani
 
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxIDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxUMN AL WASHLIYAH
 
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdMakalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdAde Rifai Kolot
 
Isi asgmt pemulihan dan pengayaan
Isi asgmt pemulihan dan pengayaanIsi asgmt pemulihan dan pengayaan
Isi asgmt pemulihan dan pengayaanUlin Zuliha Baharom
 
Psikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptxPsikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptxsuryaregif1
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenJoko Prasetiyo
 
Bab i bk belajar smtr 1
Bab i bk belajar smtr 1Bab i bk belajar smtr 1
Bab i bk belajar smtr 1dwitiakartika
 
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHPERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHRiyan Hidayat
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copyOperator Warnet Vast Raha
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copyOperator Warnet Vast Raha
 
Kanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasKanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasRasLamia Othman
 

Similar a MASALAH BELAJAR (20)

Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
 
diagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docxdiagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docx
 
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxIDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
 
Masalah pembelajaran
Masalah pembelajaranMasalah pembelajaran
Masalah pembelajaran
 
Slow learner
Slow learnerSlow learner
Slow learner
 
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdMakalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
 
Bk belajar kesulitan belajar
Bk belajar  kesulitan belajarBk belajar  kesulitan belajar
Bk belajar kesulitan belajar
 
Pemulihan dan pengayaan
Pemulihan dan pengayaanPemulihan dan pengayaan
Pemulihan dan pengayaan
 
Isi asgmt pemulihan dan pengayaan
Isi asgmt pemulihan dan pengayaanIsi asgmt pemulihan dan pengayaan
Isi asgmt pemulihan dan pengayaan
 
Pemulihan dan pengayaan
Pemulihan dan pengayaanPemulihan dan pengayaan
Pemulihan dan pengayaan
 
Pemulihan dan pengayaan
Pemulihan dan pengayaanPemulihan dan pengayaan
Pemulihan dan pengayaan
 
Pemulihan dan pengayaan
Pemulihan dan pengayaanPemulihan dan pengayaan
Pemulihan dan pengayaan
 
Psikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptxPsikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptx
 
hgdfdh gfgf1
hgdfdh gfgf1hgdfdh gfgf1
hgdfdh gfgf1
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Bab i bk belajar smtr 1
Bab i bk belajar smtr 1Bab i bk belajar smtr 1
Bab i bk belajar smtr 1
 
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHPERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Kanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasKanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khas
 

Último

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 

Último (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

MASALAH BELAJAR

  • 1. PENYEBAB TERJADINYA MASALAH BELAJAR DAN PENYEBAB KELAINAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MAKALAH Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Bimbingan di Sekolah Dasar dan Anak Berkebutuhan Khusus yang dibina oleh Dra. Hj. Nursyamsiar. T Oleh Yulis Nurmayanti (NIM F32112023) Shelly Lavenia (NIM F32112065) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat sehingga penulis telah dapat menyelesaikan laporan ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan pada nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan di Sekolah Dasar dan Anak Berkebutuhan Khusus dengan judul “Penyebab Terjadinya Masalah Belajar dan Penyebab Kelainan Pada Anak Berkebutuhan Khusus” Dalam penyelesaian ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota kelompok dan dosen mata kuliah ini.. Penulis menyadari bahwa penulisan mKlH ini masih belum sempurna, baik dari segi isi, teknik penulisan maupun teknik penyajian. untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Pontianak, April 2014 Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika ibu melahirkan bayinya, ternyata bayi yang dilahirkan tidak menangis, tidak ada reaksi dengan suara, tidak ada kontak mata terhadap orang disekitarnya, tidak ada reaksi terhadap sinar lampu, getaran, atau kemungkinan kepala membesar atau bahkan mengecil. Permasalahannya adalah, mengapa anak menjadi Anak Berkebutuhan Khusus? Banyak cerita dari ibu-ibu yang melahirkan anaknya dengan susah payah sehingga memerlukan pertolongan alat kedokteran, minum-obat-obatan, atau kehabisan air ketuban sehingga bayi tidak dapat bernafas atau warna mata menjadi kuning, dan lain-lain. Cerita itu juga ditambah bahwa ibu mengandung anak tidak dikehendaki, sehingga orangtua berusaha menggugurkan kandungannya dengan minum obat tradisional atau dipijat ke dukun bayi, hal ini menyebabkan anak lahir cacat atau mereka memiliki hambatan dalam penglihatannya, pendengarannya, kecerdasannya ataupun fisiknya sehingga dikatakan anak menjadi cacat dan Anak Berkebutuhan Khusus. Selain itu pada dasarnya dari setiap jenis masalah yang terjadi pada setiap individu banyak sekali macamnya dan berlatar belakang yang berbeda-beda. Ada yang menilai nahwa masalah merupakan suatu hal yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Masalah belajar adalah ketidak mampuan individu dalam dirinya yang harus dihilangkan dengan adanya perubahan tingkah laku melalui proses interaksi dengan lingkungan. Atau masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan- kelemahan yang dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak mengguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid- murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau cerdas. B. Masalah Melalui uraian penjelasan diatas, maka yang menjadi masalah umum dalam makalah ini adalah “Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada anak berkebutuhan khusus?” C. Tujuan Tujuan mkalah ini adalah untuk dapat mengetahui faktor apa saja penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada anak berkebutuhan khusus.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Penyebab Terjadinya Masalah Belajar Penyebab terjadinya masalah belajar pada daarnya dari setiap jenis masalah, khususnya dalam masalah belajar murid di SD, cenderung bersumber dari faktor-faktor yang melatar belakangi. Seorang guru setelah mengetahui siapa murid yang bermasalah dalam belajar serta jenis masalah apa yang dihadapinya selanjutnya guru dapat melaksanakan tahap berikutnya, yaitu mencari sebab-sebab terjadinya masalah yang dialami murid dalam belajar. meskipun seorang guru tidak mudah menentukan sebab-sebab terjadinya masalah yang sesungguhnya, karena masalah belajar cenderung sangat komplek. Ada dua kategori yang menyebabkan timbulnya suatu masalah dalam belajar antara lain faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor-faktor yang bersumber dari diri sendiri (Internal) a. Tingkat kecerdasan rendah Taraf kecerdasan atau kemampuan dasar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar. Kemampuan dasar yang tinggi pada seseorang anak memungkinkannya dapat menggunakan pikirannya untuk belajar dan memecahkan persoalan baru dengan tepat, cepat, dan berhasil. Sebaliknya, tingkat kemampuan dasar yang rendah dapat mengakibatkan murid mengalami kesulitan dalam belajar. b. Kesehatan sering terganggu Belajar tidak hanya melibatkan pikiran, tetapi juga jasmaniah. Badan yang sering sakit- sakitan, kurang gizi dan tidak berdaya, dapat membuat seseorang tidak berdaya, tidak bersemangat dan tidak memiliki kemampuan dalam belajar yang mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak dapat mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan. c. Alat penglihatan dan pendengaran kurang berfungsi dengan baik Penglihatan dan pendengaran merupakan alat indera yang terpenting untuk belajar. Apabila mekanisme mata atau telinga kurang berfungsi, maka tanggapan yang disampaikan dari dunia luar tidak mungkin dapat diterima dengan baik dan murid tidak dapat menerima dan memahami bahan – bahan pelajaran, baik yang disampaikan langsung oleh guru maupun buku – buku bacaan. d. Gangguan alat perseptual Setelah sesuatu pesan yang diterima oleh mata dan telinga, langkah berikutnya dalam proses belajar adalah mengirimkan pesan itu ke otak, sehingga pesan itu dapat ditafsirkan. Langkah ini disebut persepsi. Apanya sebenarnya yang terjadi dalam persepsi adalah proses pengelohan tanggapan baru (yang diterima melalui indera) dengan pertolongan ini akan menghasilkan dan memberikan arti atau makna tertentu kepada tanggapan yang diterima. Namun, persepsi itu bias juga salah apabila ada gangguan – gangguan pada alat perceptual.
  • 5. e. Tidak menguasai cara-cara belajar yang baik Ternyata terdapat hubungan yang berarti antara cara-cara belajar yang diterapkan dengan hasil belajar yang dicapai. Ini berarti bahwa murid yang cara- cara belajarnya lebih baik cenderung memperoleh hasil yang lebih baik pula, dan demikian juga sebaliknya. 2. Faktor-faktor yang bersumber dari luar/lingkungan (eksternal) a. Kemampuan ekonomi orang tua kurang memadai Hasil belajar yang baik tidak hanya diperoleh dengan mengandalkan keterangan yang diberikan oleh guru namun juga membutuhkan alat-alat yang memadai. Sebagian alat pelajaran tersebut harus disediakan sendiri oleh murid- murid yang bersangkutan. Bagi orang tua yang ekonominya kurang memadai tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya secara memuaskan yang akhirnya murid yang bersangkutan akan menanggung risiko-risiko yang tidak diharapkan. b. Anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tuanya Terdapat orang tua yang beranggap bahwa tugas mendidik hanya tugas sekolah saja. Oleh karena itu, para orang tua yang seperti ini selalu sibuk dengan pekerjaan mereka untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Mereka tidak memiliki waktu untuk memperhatikan dan mengawasi anak – anaknya belajar dan/atau bermain. c. Harapan orang tua terlalu tinggi terhadap anak Harapan orang tua yang terlalu tinggi membuat mereka memaksa anak – anaknya untuk selalu rajin belajar dan memperoleh nilai tinggi tanpa mempertimbangkan kemampuan yang mereka miliki. Bagi murid yang tidak memiliki kemampuan seperti itu akan menganggap tuga dan harapan itu sebagai suatu siksaan dan pada akhirnya menimbulkan putus asa dan tak acuh. d. Orang tua pilih kasih terhadap baik Keadaan anak dalam suatu keluarga tidak selalu sama. Ada orang tua yang menolak anak yang keadaannya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Penolakan tersebut tidak dinyatakan secara langsung namun ditampilkan dalam bentuk perlakuan tertentu. Misalnya dengan melebih-lebihkan anak yang mereka anggap memenuhi harapan mereka dan mengabaikan anak yang tidak mereka harapkan. e. Hubungan keluarga tidak harmonis Orang tua merupakan tumpuan harapan anak – anak. Mereka mengharapkan pendidikan, kasih sayang dari orang tua agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa. Apabila di dalam keluarga tidak terdapat hubungan yang harmonis maka anak akan merasa tidak aman dan tidak dapat memusatkan perhatiannya dalam belajar. Hal ini terjadi karena proses belajar belajar memang menuntut adanya ketenangan dan ketentraman di rumah. f. Kondisi Lingkungan sekolah Kondisi – kondisi sekolah yang dapat menimbulkan masalah pada muris antara lain adalah kurikulum kurang sesuai, guru kurang menguasai bahan pelajaran, metode mengajar kurang sesuai, alat – alat dan media pengajaran kurang memadai.
  • 6. 3. Upaya-upaya yang membantu murid dalam mengatasi Masalah Belajar Berkenaan dengan masalah-masalah yang dihadapi murid dalam belajar, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, antara lain melaksanakan pengajaran perbaikan, pengajaran pengayaan, pembinaan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, dan peningkatan motivasi belajar. a. Pengajaran Perbaikan Pengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus dari pengajaran yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang murid yang mengalami kesulitan dalam belajar. Kekhususan dari pengajaran ini terletak pada murid yang dilayani, bahan pelajaran, metoda, dan media penyampaianya. Oleh karena itu, guru tidak perlu lagi banyak menggunakan metoda ceramah atau metoda diskusi dalam menyajikan bahan pelajaran kepada murid. Guru juga tidak perlu lagi mengulang mengajarkan semua bahan pelajaran yang sudah disampaikan. Pengajaran dipusatkan pada bahan-bahan pelajaran yang belum dikuasai dengan baik oleh murid, dengan jalan memberikan penjelasan seperlunya, mengadakan Tanya-jawab, demonstrasi, latihan, pemberian tugas dan evaluasi. Berkenaan dengan hal ini, Bradfield (dalam Travers, 1970) menyarankan: 1) Berikan tugas-tugas singkat tentang hal-hal yang harus dikerjakan oleh murid dengan mempertimbangkan juga penyelesaian tugas-tugas sebelumnya. 2) Pastikan bahwa murid telah memahami secara baik tentang apa yang harus dikerjakanya. 3) Selang-selingilah waktu pertemuan dengan kegiatan-kegiatan lain, dan secara bertahap tingkatkan lama waktu pertemuan. 4) Hindari memberikan petunjuk secara panjang lebar dan sukar dipahami murid. 5) Petunjuk-petunjuk mengerjakan tugas hendaklah diberikan bagian per bagian. 6) Murid hendaklah ditempatkan pada ruangan yang bebas dari pengaruh-pengaruh atau perangsang-perangsang yang dapat mengganggu pemusatan perhatiannya. 7) Berikan sebanyak mungkin dorongan agar murid mau menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. 8) Jagalah agar suasana perasaan murid selalu dalam keadaan stabil dan tenang. 9) Hindarilah pemberian tugas-tugas yang berat dan usahakan menumbuhkan suatu kecintaan untuk belajar secara baik dan rapi serta mempunyai sikap positif dalam bekerja. b. Pengajaran Pengayaan Pengajaran pengayaan adalah suatu bentuk pengajaran yang khusus diberikan kepada murid-murid yang sangat cepat dalam belajar. Melalui pengajaran pengayaan murid memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang yang dipelajarinya. Beberapa bentuk pengajaran pengayaan yang mungkin dapat ditempuh adalah dengan jalan menugasi murid:
  • 7. 1) Membaca pokok/sub pokok bahasan yang lain yang bersifat perluasan atau pendalaman dari pokok/sub pokok bahasan yang sedang dipelajari, 2) Melaksanakan kerja praktek atau percobaan-percobaan, dan 3) Mengerjakan soal-soal latihan. c. Pembinaan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang baik Sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar. Dari hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan, antara lain oleh Rosmawati (1983) dan A. Muri Yusuf (1984) menunjukan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara sikap dan kebiasaan belajar dengan hasil belajar. Ini berarti bahwa murid yang mempunyai sikap dan kebiasaan belajar yang baik cenderung memperoleh hasil belajar yang baik, dan demikian pula sebaliknya. Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuh-kembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dari diri murid adalah: 1) Membantu murid menyusun rencana belajar yang baik. Renvana ini memuat pokok dan sub pokok bahasan yang akan dipelajari, tujuan yang akan dicapai, cara-cara mempelajari bahan-bahan yang bersangkutan, alat-alat yang diperlukan dan cara-cara memeriksa atau mengetahui kemajuan-kemajuan yang dicapai. 2) Membantu murid mengikuti kegiatan belajar-mengajar didalam kelas, sebagian besar kegiatan belajar-mengajar berlangsung di dalam kelas. Dalam hal ini, murid perlu mengetahui apa yang harus dikerjakan sebelum mengikuti kegiatan belajar-mengajar, bagaimana cara memahami dan mencatat keterangan-keterangan yang diberikan oleh guru, dan apa pula yang harus dikerjakan setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir. 3) Melatih murid membaca cepat. Kecepatan menunjuk kepada banyaknya kata-kata yang tepat yang dapat dibaca dalam waktu tertentu. Dengan membaca cepat, kemungkinan murid memperoleh banyak informasi atau ilmu pengetahuan dari buku sumber yang dibacanya. 4) Melatih murid untuk dapat mempelajari buku pelajaran secara efisien dan efektif. Salah satu metode yang perlu dikuasai oleh murid adalah metode SQR3(Survey, Question, Read, Recite, Write dan Review) yang dikembangkan oleh Francis P. Robinson (Dorothy Keiter, 1975). 5) Membiasakan murid mengerjakan tugas-tugas secara teratur, bersih dan rapi. 6) Membantu murid menyusun jadwal belajar dan mematuhi jadwal yang telah disusunnya. Untuk ini diperlukan adanya pemantau dan pengawasan yang berkesinambungan. 7) Membantu murid agar dapat berkembang secara wajar dan sehat. 8) Membantu murid mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian, yang meliputi persiapan mental, penguasaan bahan pelajaran, cara-cara menjawab soal ujian, dan segi-segi administratf penyelenggaraan ujian.
  • 8. d. Meningkatkan Motivasi Murid untuk Belajar Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk mengerahkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Dalam belajar, motivasi memegang peranan yang sangat penting dan menentukan pencapaian tujuan belajar. Di sekolah sering ditemukan murid – murid yang malas dalam belajar. Murid seperti ini tidak sewajarnya dibiarkan begitu saja, karena akan dapat mengurangi efektivitas belajar murid itu sendiri yang pada akhirnya murid itu tidak dapat mencapai tujuan B. Penyebab Kelainan Pada Anak Berkebutuhan Khusus Sebagai makhluk beragama akan yakin bahwa anak berkebutuhan khusus lahir ke dunia di samping sudah menjadi taqdir yang Mahakuasa, tetapi sebagai manusia yang berkecimpung di dunia keilmuan perlu mengkaji, dan mengidentifikasi mengapa hal itu bisa terjadi. Karena di samping takdir bisa juga karena ada faktor-faktor tertentu yang menjadi penyebabnya. Banyak faktor penyebab terjadinya anak berkebutuhan khusus menjadi tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan lain-lain. Banyak para pakar telah mendapatkan faktor-faktor penyebab terjadinya hambatan/kelainan sehingga dapat di bagi menjadi tiga fase yaitu: masa pre natal, natal dan post natal. Mengkaji penyebab anak mengalami kelainan, dan ditambah dengan hasil-hasil riil penelitian keilmuan dilapangan, juga upaya-upaya yang di lakukan oleh para pelaku pendidikan dan ahli medis, akan lebih mencermati untuk mencari solusi menuju ke arah kesembuhan, atau setidaknya mengupayakan optimalisasi perkembangannya agar mereka dapat hidup mandiri, dan termotivasi untuk dalam mengembangkan kemampuannya sebagai anggota masyarakat yang produktif. Dari berbagai kajian pustaka maupun pengalaman lapang, faktor-faktor penyebab anak menjadi berkebutuhan khusus, dilihat dari waktu kejadiannya dapat dibedakan menjadi tiga klasifikasi, yaitu kejadian sebelum kelahiran, saat kelahiran dan penyebab yang terjadi lahir. 1. Peristiwa Pre natal ( sebelum kelahiran ) Ketunaan yang terjadi pada anak ABK yang terjadi sebelum masa kelahiran dapat disebabkan antara lain oleh hal-hal sebagai berikut: a. Karena Penyakit. Berbagai penyakit khusus ditengarai dapat menyebabkan kelainan pada janin yang masih berada dalam kandungan ibu diantaranya adalah:
  • 9. 1) Virus Liptospirosis, virus ini bersumber dari air kencing tikus, yang masuk ke tubuh ibu yang sedang hamil. Jika virus ini merembet pada janin yang sedang dikandungnya melalui placenta maka ada kemungkinan anak mengalami kelainan. 2) Virus maternal rubella atau dalam dunia awam disebut dengan morbili atau campak Jerman. Virus retrolanta Fibroplasia (RLF) yang menyerang ibu yang sedang hamil dan janin yang dikandungnya. Penyakit ini merusak jaringan kulit sampai mengenai persyarafan disertai demam tinggi dalam waktu lama, sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga kemungkinan akan timbul kecacatan pada bayi yang lahir. 3) Penggunaan obat-obatan kontrasepsi yang salah pemakaian, dan tidak dengan petunjuk ahlinya, dapat pula mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat, sehingga tidak berkembang secara wajar. 4) Keracunan darah (Toxaenia) pada ibu-ibu yang sedang hamil dapat menyebabkan janin tidak dapat memperoleh oksigen secara maksimal, sehingga mempengaruhi pertumbuhan syaraf-syaraf di otak yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem syaraf dan ketunaan pada bayi. 5) Penyakit menahun seperti TBC dapat mengakibatkan kalainan pada metabolisme ibu, kondidi ini dapat merusak sel-sel darah tertentu selama pertumbuhan janin dalam kandungan, dan pada gilirannya akan menyebabkan ketunaan pada aspek tertentu. 6) Infeksi karena penyakit kotor ( penyakit kelamin /sipilis yang diderita ayah atau ibu sehingga mempengaruhi terhadap janin sewaktu ibu mengandung), toxoplasmosis( dari virus binatang seperti bulu kucing ), trachoma dan tumor. Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan dengan indera penglihatan akibatnya kerusakan pada bola mata , dan pendengaran akibatnya kerusakan pada selaput gendang telinga. 7) Kekurangan vitamin atau kelebihan zat besi /timbel sehingga ibu keracunan yang mengakibatkan kelainan pada janin yang menyebabkan gangguan pada mata. Juga kerusakan pada otak sehingga menyebabkan terganggu fungsi berfikirnya atau verbal komunikasi, kerusakan pada organ telinga sehingga hilangnya fungsi pendengaran. b. Penyebab Lain 1) Faktor rhesus (Rh) anoxia prenatal, kekurangan oksigen pada calon bayi di kandungan yang terjadi karena ada gangguan/infeksi pada placenta, 2) Pengalaman traumatic yang menimpa pada ibu yang sedang hamil sehingga jiwanya menjadi goncang, tertekan yang secara langsung dapat berimbas pada bayi dalam perut,
  • 10. 3) Percobaan abortus yang gagal, sehingga janin yang dikandungnya tidak dapat berkembang secara wajar. 4) Terjadinya perdarahan pada saat ibu hamil dikarenakan kecelakaan / jatuh atau kelainan pada kandungan yang mengakibatkan kerusakan pada otak atau organ lainnya. 5) Terjadi kelahiran muda ( premature ) atau bayi lahir kurang waktu, bayi yang lahir sebelum waktunya, sering meninbulkan ketunaan karena ada perkembangan janin yang mungkin belum semprna. 6) Karena faktor keturunan. Hal ini pada umumnya terjadi dari hasil perkawinan bersaudara sesama tunanetra,tuna rungu ataupun yang lainnya, atau mempunyai orangtua yang cacat. Contohnya: akibat tunanetra faktor dari penyakit pada retina yang umumnya merupakan keturunan ( Retinitis Pigmentosa ), Penyakit ini sedikit demi sedikit menyebabkan mundur atau memburuknya retina. Gejala pertama biasanya sukar melihat di malam hari, diikuti dengan hilangnya penglihatan periferal, dan sedikit saja penglihatan pusat yang tertinggal. 7) Beberapa pakar menyebutkan bahwa kecacatan disebabkan akibat penggunaan sinar X pada waktu ibu hamil muda mengakibatkan kerusakan pada organ telinga. Banyak bayi dilahirkan dengan kondisi kepala kecil Microcepalic, cacat mental, cacat mata, cacat anggota badan, dan celah langit-langit.Bukti yang sangat menyakinkan bahwa radiasi menimbulkan cacat pada bayi dengan menaiknya frekuensi cacat pada microcepalic dan cacat mental pada peristiwa meledaknya om atom di Hirosima. 2. Natal ( terjadi saat kelahiran ) Proses kelahiran hanya terjadi beberapa saat, namun penanganan yang tidak tepat pada saat proses kelahiran, dapat membawa dampak yang cukup menentukan dalam perkembangan anak. Pada proses melahirkan berbagai resiko yang akan dialami oleh seorang ibu maupun bayinya. Resiko tersebut bisa mengancam keselamatan jiwanya, maupun untuk bayi. Misalnya pada waktu melahirkan, proses melahirkan sangat sulit sehingga harus menggunakan peralatan yang digunakan untuk membantu agar anak dapat lahir. Biasanya peralatan yang digunakan untuk membantu melahirkan seperti vacuum yang dapat menarik kepala anak sehingga anak bisa keluar dari rahim ibu. Dari alat tersebut kepala tertarik sehingga mengakibatkan kerusakan fisik pada kepala, otak, dan sistem saraf pusat dapat menyebabkan keterbelakangan mental.
  • 11. a. Aranatal noxia yaitu seorang bayi sebelum dilahirkan suplai oksigen diperoleh dari ibu lewat plasenta dan tali pusar, akan tetapi setelah ia dilahirkan, ia harus memperoleh oksigen dari udara bebas. Karena leher bayi terbelit atau karena ada lendir pada jalan pernafasan, akibatnya pernafasan bayi tidak dapat normal. Gangguan kerja pernafasan ini dapat mengakibatkan otak kekurangan oksigen atau jaringan otak menjadi mati. Kekurangan oksigen dapat juga karena bayi lahir premature. b. Proses kelahiran yang menggunaklan Tang Verlossing (dengan bantuan Tang). Cara ini dapat menyebabkan brain injury (luka pada otak) sehingga pertumbhan otak kurang dapat berkembang secara maksimal. Pendarahan otak disebabkan oleh karena luka yang terjadi pada proses kelahiran. Pendarahan ini terjadi karena anoxia maupun karena adanya luka secara fisik di otak. Luka di otak karena penggunaan alat bantu persalinan yang salah dan ceroboh dan tidak profesional, sehingga dapat mengakibatkan luka pada otak atau menekan bagian syaraf tertentu yang dapat mengakibatkan adanya gangguan fungsi syaraf penglihatan, pedengaran atau persyarafan lain yang dapat mengakibatkan gangguan perkembangan otak. c. Placenta previa, jaringan yang melekat pada segmen bawah rahim dan menutupi mulut rahim sebagian atau seluruhnya. Sehingga terjadi pendarahan di otak. d. Proses kelahiran yang lama, karena pinggul ibu kecil sehingga sulit melahirkan atau kekurangan air ketuban mengakibatkan bayi kekurangan cairan sehingga berpengaruh terhadap penglihatan, pendengaran, otak dan darah sehingga berpengaruh pada perkembangan bayi. e. Disproporsi sefalopelvik ( tulang kemaluan ibu yang kurang proposional), sehingga proses kelahiran dapat merusak sistem syaraf otak. Proses kelahiran bayi yang terlalu lama sehingga mengakibatkan bayi kekurangan zat asam/oksigen. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan sel-sel di otak.Keadaan bayi yang lahir dalam keadaan tercekik oleh ari-ari ibunya sehingga bayi tidak dapat secara leluasa untuk bernafas yang pada gilirannya dapat mengganggu keadaan otak. f. Letak bayi sungsang sehingga kesulitan ibu melahirkan yang mengakibatkan pengaruh perkembangan bayi. Kelahiran bayi pada posisi sungsang sehingga bayi tidak dapat memperoleh oksigen cukup yang akhirnya dapat mengganggu perkembangan sel di otak.
  • 12. 3. Post Natal (Setelah Kelahiran) Berbagai peristiwa yang dialami anak dalam kehidupannya seringkali dapat mengakibatkan seseorang kehilangan salah satu fungsi organ tubuh atau fungsi otot, dan syaraf. Bahkan dapat pula kehilangan organ itu sendiri. Penyebab ketunaan yang terjadi setelah kelahiran diantaranya adalah: a. Seorang anak pada usia 2 tahun menderita penyakit panas sampai satu minggu tidak turun suhu badannya, si ibu tidak segera memeriksakan ke dokter sehingga terjadi luka-luka dan infeksi pada telinga anaknya. Setelah mengetahui bahwa pada telinganya terjadi pembengkakan yang diakibatkan karena luka tusukan benda kecil, yang tidak diketahui sebelumnya. Beberapa hari kemudian dari telinga anak tersebut terdapat cairan yang mengeluarkan bau tidak sedap. Sehingga akibatnya organ telinga luar ( membrana tympani / gendang telinga rusak ) pada masa kanak-kanak. b. Penyakit radang selaput otak (meningitis) dan radang otak (Enchepalitis) yang diakibatkan karena penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak misalnya radang selaput otak akibat radiasi seperti infeksi pada selaput otak, radang otak, infeksi pada organ telinga pada kasus diatas atau akibat kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan fungsi pendengaran, fungsi organ tubuh yag lainnya., yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak menjadi terganggu. Berbagai penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan Anak Berkebutuhan Khusus. c. Terjadi incident (kecelakaan) yang melukai kepala dan menekan otak bagian dalam sehingga keadaan otak menjadi terganggu. Traumatik disebabkan oleh pukulan ,tusukan, benturan benda yang mengakibatkan organ tubuh menjadi tidak berfungsi, atau operasi tulang temporal pada telinga, kerusakan tulang-tulang pendengaran yang mengakibatan anak menjadi tuli atau goncangan keras pada kepala dapat menyebabkan kerusakan otak sehingga menjadi anak terbelakang mental. d. Kekurangan gizi/vitamin pada usia balita sehingga perkembangan dan pertumbuhan organ tubuh ( otak, telinga, dan bagian tubuh yang lain) akan terhambat sehingga mengakibatkan kelainan. e. Diabetes Melitus. Jenis penyakit ini termasuk penyakit berat menahun yang mengenai selurh bagian tubuh manusia melalui pembuluh darah, akibat tertimbunnya gula darah dalam tubuh.Penyakit ini dapat berkomplikasi bersamaan dengan munculnya penyakit lain, pada organ mata apat menyebabkan penyakit berupa retinopathia dan
  • 13. cataracta.Sehingga penderita diabetes mengakibatkan kerusakan pada lensa mata mengakibatkan gangguan penglihatan atau berpengaruh terhadap kebutaan. f. Hipertensi. Seseorang yang memiliki kasus hipertensi dapat mengakibatkan arteriosclerosis, penyempitan pembuluh darah atau bahkan pecahnya pembuluh darah pada otak yang memberikan gejala exudasi dan pendarahan retina serta penyumbatan arteri atau vena centralis reina, sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan dari tingkat ringan sampai menjadi buta. g. Penyakit panas tinggi dan kejang-kejang (stuip), radang telinga (otitis media), malaria tropicana, yang dapat berpengaruh terhadap kondisi badan.
  • 14. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas telah diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam proses pembelajaran, yaitu faktor internal dan eksternal. faktor-faktor penyebab anak menjadi berkebutuhan khusus, dilihat dari waktu kejadiannya dapat dibedakan menjadi tiga klasifikasi, yaitu kejadian sebelum kelahiran, saat kelahiran dan penyebab yang terjadi lahir. Dan upaya apa saja yang dapat guru lakukan untuk membantu murid dalam taraf membimbing dan mendidik murid secara benar. Peran seorang guru sangatlah penting dan sangat diperlukan bagi seorang murid, bantuan guru tidak semata-mata hanyab memberikan materi atau pelajaran saja tapi seorang guru harus mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi murid sampai pada akarnya. Guru harus dapat mengenal muridnya dengan baik dan harus dapat memberikan perhatian hangat agar tercipta suasana yang akrab seperti keluarga. B. Saran Dengan adanya penulisan ini diharapkan kepada calon guru atau yang sekarang dalam profesi guru dapat memahami dan mendalami akan pentingnya peran guru, makna guru yang sebenar-benarnya. Bahwa menjadi seorang guru itu tidak mudah. Seorang guru itu harus hebat, bijaksana, dan profesional. Tetapi tidak tertutup kemungkinann dalam penulisan ini pun masih banyak kekurangan yang tidak diketahui, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kitik agar dapat memperbaiki kekurangan yang tidak kami ketahui.