Laporan praktikum fisika mengenai hukum Hooke yang dilakukan oleh kelompok III SMA Negeri 1 Kota Bima pada tahun pelajaran 2014/2015. Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya, sehingga mendukung hukum Hooke.
1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
HUKUM HOOKE
KELOMPOK III ;
Muhammad Alfian Yunanmalifah
Ira Khairunnisah
Nadila Khumairah
Nursabrina Jihandinillah
Halfah Rizkika Avriyanti
Muhammad Syarif Hidayatullah
Herlina Eka Putri
SMA NEGERI 1 KOTA BIMA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
2. 2 | L A P O R A N P R A K T I K U M F I S I K A H U K U M H O O K E
DAFTAR ISI
I.Judul..............................................................................................................3
II.Tujuan Praktikum..........................................................................................3
III.Alat dan Bahan.............................................................................................3
IV.Landasan Teori.............................................................................................3
V.Langkah-langkah Percobaan..........................................................................5
VI.Tabel Hasil Pengamatan................................................................................6
VII.Analisis Data ..............................................................................................6
VIII.Pembahasan..............................................................................................9
IX.Kesimpulan ..................................................................................................9
3. 3 | L A P O R A N P R A K T I K U M F I S I K A H U K U M H O O K E
I.Hukum Hooke
II.Tujuan
Menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas
III.Alat dan Bahan
Alat
Seperangkat peralatan yang terdiri dari tiang dengan sebuah batang horizontal yang di
ujungnya diberi penjepit dan sebuah batang horizontal untuk menggantung pegas.
Sebuah mistar.
Sebuah penunjuk.
Sebuah gantungan kait.
Bahan
Sebuah pegas spiral.
Beberapa keping beban (20 kg, 40 kg, 50 kg, 90 kg).
IV.Landasan Teori
Teori Hukum Hooke
Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan
sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda
tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk
benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk
adalah pertambahan panjang. Perlu diketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas
tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas
elastisitasnya.
Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dengan gaya
yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas. Setiap pegas
memiliki panjang alami, jika pada pegas tersebut tidak diberikan gaya. Tegangan didefinisikan
sebagai hasil bagi antara gaya tarik dengan luas penampang benda. Regangan didefinisikan sebagai
hasil bagi antara pertambahan panjang benda ketika diberi gaya dengan panjang awal benda.
.Getaran (oscillation) merupakan salah satu bentuk gerak benda yang cukup banyak dijumpai
gejalanya. Dalam getaran, sebuah benda melakukan gerak bolak - balik menurut lintasan tertentu
melalui titik setimbangnya. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gerakan bolak - balik
4. 4 | L A P O R A N P R A K T I K U M F I S I K A H U K U M H O O K E
dinamakan periode (dilambangkan dengan T, satuannya sekon (s). Simpangan maksimum getaran
dinamakan amplitudo.
Hukum Hooke menjelaskan tentang batas elastisitas. “Elastisitas benda hanya berlaku sampai suatu
batas yaitu batas elastisitas.” Grafik tegangan terhadap regangan untuk menjelaskan hukum Hooke:
Titik O ke titik B adalah masa deformasi elastis, yaitu perubahan bentuk yang dapat kembali ke
bentuk semula. Titik A adalah batas hukum Hooke yang grafiknya merupakan garis lurus. Titik B
adalah batas elastis, dan grafik selanjutnya merupakan masa deformasi plastis, yaitu perubahan
bentuk yang tidak dapat kembali ke bentuk semula. Titik C adalah titik tekuk (yield point), dimana
hanya dibutuhkan gaya yang kecil untuk memperbesar pertambahan panjang. Titik D adalah
tegangan maksimum (ultimate stress), dimana benda benar-benar mengalami perubahan bentuk
secara permanen. Titik E adalah titik patah, dimana benda akan patah/putus bila gaya yang
diberikan sampai ke titik tersebut.Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas
agar kembali ke bentuk semula setelah meregang/menekan.
Hukum Hooke untuk pegas yang bergerak secara vertikal
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika yang terjadi
karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan
berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau lewat rumus
matematis dapat digambarkan sebagai berikut:
F adalah gaya (dalam unit newton)
k adalah konstante pegas (dalamnewton per meter)
x adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam unit meter).
Jika sebuah pegas diberi gangguan sehingga pegas meregang (berarti pegas ditarik). Atau merapat
(berarti pegasditekan), pada pegas akan bekerja gaya pemulihan yang arahnya selalu menuju titik
asal. Dengan kata lain besar gaya pemulihan pada pegas ini sebanding dengan gangguan atau
simpangan yang diberikan pada pegas. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum hooke.
F = K l atau F= K x
Dengan :
F : besar gaya pemulihan pegas.
K : konstanta pegas (nm-1)
L : simpangan pada pegas (m)
5. 5 | L A P O R A N P R A K T I K U M F I S I K A H U K U M H O O K E
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas danpertambahan
panjang (X), didaerah yang ada dalam batas kelentingan pegas.F = k.Δx Atau : F = k (tetap) xk adalah
suatu tetapan perbandingan yang disebut tetapan pegas yang nilainyaberbeda untuk pegas yang
berbeda.Tetapan pegas adalah gaya per satuan tambahan panjang. Satuannya dalam SI adalah N/m
Hukum Hooke.
Salah satu prinsip dasar dari analisa struktur adalah hukum Hooke yang menyatakan bahwa pada
suatu struktur : hubungan tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah proporsional atau
hubungan beban (load) dan deformasi (deformations) adalah proporsional. Struktur yang mengikuti
hukum Hooke dikatakan elastis linier dimana hubungan F dan y berupa garis lurus.
V.Langkah-langkah Percobaan
1. kami menyusun sebuah batang penjepit yang berguna sebagai pemegang sebuah mistar
berskala cm yang berdiri tegak di dekat sebuah pegas spiral yang digantung.
2. Setelah itu sebuah pegas kami gantungkan pada batang penggantung, kemudian kami
memasang penunjuk horizontal pada ujung pegas bebas sedemikian hingga ujung penunjuk
bersentuhan dengan skala mistar. lalu kami membaca panjang pegas bebas (tanpa beban) L0
pada sekala mistar yang berimpit dengan ujung penunjuk.
3. Kemudian kami mengantungkan sebuah keping beban pada ujung pegas, lalu kami membaca
panjang pegas berbeban L pada skala mistar yang berimpit dengan jarum penunjuk.
Kemudian kami mencatat massa beban yang kami pasang pada ujung pegas.
4. Pada tahap ini kami mengulangi langkah ke 3 dengan 2 keping, 3 keping beban dan
seterusnya yang memiliki massa 20 kg, 40 kg, 50 kg dan 90 kg.
5. Setelah itu kami mencatat data hasil pengamatan pada langkah 2,langkah 3 dan langkah 4
Pada tabel yang telah kami buat. Data massa beban pada kolom pertama dan data panjang
pegas pada kolom ketiga.
6. Pada tahap selanjutnya kami menghitung besar gaya tarik pada pegas (sama dengan berat
beban) F=m.g, dengan m adalah massa total beban pada ujung pegas dan g= 9,8m/s2.
Kemudian kami menuliskan data hasil perhitungan tersebut pada tabel yang telah kami buat
di kolom ke 2.
6. 6 | L A P O R A N P R A K T I K U M F I S I K A H U K U M H O O K E
7. Lalu kami menghitung pertambahan panjang pegas Δx=L-L0 untuk setiap beban yang kami
taruh diujung pegas. Kami menuliskan data hasil perhitungan tersebut pada tabel kolom ke 4.
8. Dari data pada tabel tersebut, kami membuat grafik gaya tarik pada pegas terhadap
pertambahan panjangnya (grafik F-Δx).
VI.Tabel Hasil Pengamatan
Massa beban
(kg)
Gaya tarik F=mg
(N)
Panjang pegas L
(m)
Pertambahan panjang Δx
(m)
- - 0,07 m -
0,02 kg 0,196 N 0,07 m 0,073-0,07=0,003 m
0,04 kg 0,392 N 0,071 m 0,087-0,071=0,016 m
0,05 kg 0,49 N 0,072 m 0,095-0,072=0,023 m
0,09 kg 0,882 N 0,073 m 0,136-0,073=0,063 m
VII.Analisis Data
1. Untuk beban 0,02 kg
F=mg
F=0,02 kg x 9,8 m/s2
F=0,196 N
X0=0,07 m X1=0,073 m Δx=0,003 m
K=F/ Δx
K=0.196 N/0,003 m
K=65,33 N/m
7. 7 | L A P O R A N P R A K T I K U M F I S I K A H U K U M H O O K E
2. Untuk beban 0,04 kg
F=mg
F=0,04 kg x 9,8 m/s2
F=0,392 N
X0=0,071 m X1=0,087 m Δx=0,016 m
K=F/ Δx
K=0.392 N/0,016 m
K=24,5 N/m
3. Untuk beban 0,05 kg
F=mg
F=0,05 kg x 9,8 m/s2
F=0,49 N
X0=0,072 m X1=0,095 m Δx=0,023 m
K=F/ Δx
K=0.49 N/0,023 m
K=21,30 N/m
8. 8 | L A P O R A N P R A K T I K U M F I S I K A H U K U M H O O K E
4. Untuk beban 0,09 kg
F=mg
F=0,09 kg x 9,8 m/s2
F=0,882 N
X0=0,073 m X1=0,136 m Δx=0,063 m
K=F/ Δx
K=0.882 N/0,063 m
K=14,00 N/m
Grafik gaya tarik pada pegas terhadap pertambahan panjang (F-Δx)
9. 9 | L A P O R A N P R A K T I K U M F I S I K A H U K U M H O O K E
VIII.Pembahasan
Jadi dapat kita lihat pada Grafik gaya tarik pada pegas terhadap pertambahan panjang yang telah
kami buat sesuai dengan tabel analisis data bahwa jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis
pegas maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.
Sehingga kami juga mendukung teori hukum hooke tersebut dikarenakan grafik yang kami buat
linear dan bernilai konstan.
IX.Kesimpulan
Dalam Percobaan mangenai Hukum Hooke yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan
bahwa gaya yang dikerjakan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas.
Semakin besar pertambahan panjang pegas, maka semakin besar pula gaya yang dikerjakan pada
pegas. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
F = K X
Dengan Keterangan
Ø F : gaya yang dikerjakan pada pegas (N)
Ø ∆x : pertambahan panjang pegas (m)
Ø k : konstanta pegas (N/m)
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum mengenai Hukum Hooke ini adalah
sebagai berikut :
Semakin berat massa beban yang digantung pada pegas, maka semakin besar gaya yang
diperlukan untuk menarik beban ke bawah.
Besarnya konstanta dipengaruhi oleh massa, gaya, dan gravitasi. Dan dapat terjadi kesalahan
atau ketidakakuratan data karena pengaruh keseimbangan pegas, kesalahan dalam
penghitungan massa maupun gaya.
Renggang tidaknya suatu pegas dipengaruhi oleh massa beban yang digantungkan.
Besarnya gaya yang diberikan berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas (Δx)
yaitu panjang akhir – panjang awal.
Konstanta pada masing-masing percobaan berbeda-beda karena perbedaan bahan yang
digunakan atau tingkat keregangan pegas.
Hasil Pengukuran konstanta pegas dengan menggunakan pegas yang sama memiliki nilai
yang hampir sama
10. 10 | L A P O R A N P R A K T I K U M F I S I K A H U K U M H O O K E
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya (F) yang bekerja pada pegas
berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas.
Rumus untuk menghitung besar tetapan gaya pegas ialah F = k Δx
Setiap kali ditambahkan beban pada pegas, maka panjang pegas semakin bertambah
panjang sebanding dengan gaya berat yang bekerja pada benda.
Tetapan gaya pegas ialah tetapan gaya pegas elastisitas hukum Hooke dilambangkan dengan
simbol k. Tetapan gaya k adalah tetapan umum yang berlaku untuk benda elastik jika diberi
gaya yang tidak melampui titik A (batas hokum Hooke).