Dokumen tersebut membahas penggunaan radioisotop dalam bidang kimia, kedokteran, dan industri. Radioisotop digunakan untuk mempelajari reaksi kimia, diagnostik medis, terapi kanker, sterilisasi peralatan medis, pendeteksian cacat material, dan mendeteksi kebocoran pipa.
2. Kegunaan radioisotop dalam Kimia
Teknik Perunut
Penggunaan Isotop dalam Bidang
Kimia Analisis
Teknik perunut dapat dipakai untuk
mempelajari mekanisme berbagai reaksi
kimia seperti esterifikasi, Fotosintesis
dan kesetimbangan dinamis
analisis./Titrasi Radiometri, analisis
pengenceran isotop, analisis aktivasi
neutron (AAN), Uranium Dating dan
Carbon Dating
3. Kegunaan radioisotop dalam Kimia
Mempelajari Reaksi Esterifikasi.
Analisis/Titrasi Radiometri
Uranium dating
Analisis Aktivasi Netron (AAN)
Mempelajari Kesetimbangan Dinamis.
1
5
2
6
3
Analisis Dating Isotop Karbon
Radioaktif
7
8
Analisis pengenceran isotop
4
5. Analisis/Titrasi Radiometri
• Analisis radiometri adalah cara analisis kimia untuk
unsur atau zat tak radioaktif dengan jalan
penambahan zat radioaktif dan Analisis radiometri ini
digunakan untuk menentukan kadar zat yang sangat
rendah dalam suatu campuran.
• Penentuan kadar Ag+ ataupun Cl- dapat
menggunakan radioisotop. Jika yang ingin ditentukan
kadar Cl- maka yang digunakan adalah Ag dalam
bentuk radioisotop (110Ag+) dan jika yang ingin
ditentukan kadar Ag maka yang digunakan ion
radioklor.
6. Peranan radioisotop dalam bidang kedokteran
Pensterilan alat-alat kedokteran
Radiodiagnostik
Radioterapi
1
2
3
7. • Teknetum-99 (Tc-99)
yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh jaringan yang
rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201 terutama
akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu
digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.
• Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari
otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar
gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
• Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar gamma
yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
• Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. Larutan
NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran
darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika
terjadi penyumbatan aliran darah.
8. • .Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker.
Karena sel kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi
radioisotop daripada sel normal, maka penggunakan radioisotop untuk
membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan dosis radiasi.
• Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan
untuk sterilisasi alat-alat medis.
.
• Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju
pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah
zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.
• Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk
pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker
dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di
sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.
• Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh
karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.
9. • Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit
mata, tumor, dan lain-lain. Serta dapat pula mengobati
penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel
darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop
P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang
memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentujan
sel darah merah pada sum-sum tulang belakang
• Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit
paru-paru.
• Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
• Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
13. Mendeteksi Kebocoran Pipa
Kebocoran suatu pipa penyalur minyak atau
gas dapat dirunut dengan menyuntikkan
sejumlah radioisotop ke dalam saluran pipa.
Caranya :