SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
P e r d a g a n g a n
I n t e r n a s i o n a l
f a k t o r
p e n d o r o n g
K e t i a d a a n S u m b e r
D a y a A l a m
B a r a n g d i L u a r
N e g e r i L e b i h M u r a h
M e m e n u h i
K e b u t u h a n D u n i a
d i j e l a s k a n
o l e h t e o r i
T e o r i K e u n g g u l a n M u t l a k
( A b s o l u t e A d v a n t a g e )
T e o r i K e u n g g u l a n
K o m p a r a t i f ( C o m p a t a r i v e
A d v a n t a g e )
M o d e l H e c k s c h e r -
O h l i n ( H - O )
a l a t
p e m b a y a r a n
K o n t a n / T u n a i
T e l e g r a p h i c
T r a n s f e r
W e s e l
L e t t e r o f C r e d i t
C e k
E m a s
K o r e s p o n d e n s i
P r i b a d i
b e r b a g a i m a c a m
k e b i j a k a n
T a r i f
K u o t a
L a r a n g a n
E s k p o r
L a r a n g a n
I m p o r
S u b i s d i
P r e m i
D i s k r i m i n a s i
H a r g a
D u m p i n g
MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIOAL
 Definisi Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan pertukaran barang dan
jasa antarnegara.
a. Ketersediaan sumber daya alam merupakan salah satu bagian
terpenting dalam perbedaan produksi setiap negara.
b. Iklim dan lokasi juga merupakan faktor penting untuk
menentukan produksi suatu negara.
c. Ketersediaan jumlah tenaga kerja dan modal juga merupakan
hal yang sama pentingnya untuk menentukan produksi suatu
negara.
 Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
a. Ketersediaan sumber daya alam.
b. Barang di luar negeri lebih murah.
c. Memenuhi kebutuhan dunia.
 Manfaat Perdagangan Internasional
a. Sejak dulu, perdagangan internasional telah menjadi bagian penting
dalam perekonomian dunia.
b. Dengan semakin majunya teknologi, transportasi dan komunikasi ,
perdagangan internasional bisa semakin lancar. Sebuah negara dapat
memperoleh banyak keuntungan dari perdagangan internasional.
c. Negara yang membeli barang atau mengimpor barang dari luar negeri
merasa tercukupi kebutuhannya, sementara negara pengekspor
mendapatkan devisa dari pembayaran transaksi tersebut.
d. Manfaat perdagangan juga didapat melalui skala ekonomi dalam
produksi.
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Disampaikan oleh Adam Smith pada tahun 1776 dalam bukunya
The Wealth of Nation, yang menganjurkan perdagangan bebas
sebagai suatu kebijakan yang paling baik untuk negara-negara di
dunia. Dengan perdagangan bebas, setiap negara dapat
berspesialisai dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan
mutlak (dapat memproduksi lebih efisien dibandingkan dengan
negara-negara lain) dan mengimpor komoditas yang mengalami
kerugian mutlak (memproduksi dengan cara yang kurang efisien).
Spesialisasi ini akan menghasilkan pertambahan produksi dunia
yang dapat dimanfaatkan bersama-sama melalui perdagangan
antarnegara.
PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA
SEBELUM SPESIALISASI
Pakaian Tas
Rasio Tukar
Dalam Negeri
Indonesia 40 10 4 pakaian : 1 tas
Cina 15 30 1 pakaian : 2 tas
Output 55 40
PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA
SETELAH SPESIALISASI
Pakaian Tas
Indonesia 80 -
Cina - 60
Output 80 60
PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA
SETELAH SPESIALISASI DAN PERDAGANGAN
Pakaian Tas
Indonesia 65 10
Cina 15 50
Output 80 60
• Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage).
David Richardo memperkenalkan konsep keunggulan
komparatif dalam bukunya Principles of Economics and
Taxation (1817). Keuntungan perdagangan internasional
sebenarnya bukan pada keunggulan mutlak, melainkan dari
keunggulan komparatif. Meskipun suatu negara tidak
memiliki keunggulan apapun dalam memproduksi dua
komoditas dibandingkan dengan negara lain, perdagangan
yang saling meguntungkan masih dapat berlangsung jika
negara tersebut berspesialisai pada produk yang memiliki
biaya oportunitas paling renadh dibandingkan produk
negara lain.
Rasio Tukar Mobil dan Motor Antara Jepang dan Amerika Serikat
Negara Mobil Motor Rasio Tukar Luar Negeri
Jepang 100 400 1:04
Amerika Serikat 80 160 1:02
Total Output 180 560
• Model Hecksher-Ohlin (H-O).
Model Hecksher-Ohlin menekankan pada perbedaan relatif faktor
pemberian alam (factor endowment) dan harga faktor produksi
antarnegara sebagai determinan perdagangan yang paling penting
(dengan asumsi bahwa teknologi dan selera sama). Pembuktian
teori H-O dimulai dengan catatan bahwa selera dan harga barang
ditujukan untuk pasar bebas dan pola konsumsi dari kedua negara
harus sama. Teori ini menganggap bahwa setiap negara akan
mengekspor komoditas yang relatif memiliki faktor produksi
melimpah dan murah, serta mengimpor komoditas yang faktor
produksinya relatif jarang dan mahal di negaranya. Ide yang
mendasari H-O adalah negara yang memiliki faktor produksi yang
melimpah atau lebih murah (secara relatif) akan memproduksi
barang dengan intensitas faktor produksi tersebut.
PROTEKSI DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pemerintah melindungi industri dalam negeri dari persaingan
internasional dengan menerapkan sejumlah kebijakan proteksi
perdagangan seperti tarif, kuota, subsidi, embargo, dan lain-lain.
Alasan proteksi antara lain sebagai berikut:
1.Melindungi instansi dalam negeri yang masih baru (the infant-
industry argument).
2.Melindungi tenaga kerja dalam negeri.
3.Mencegah dumping.
4.Mencegah over-specialization.
5.Mengurangi defisit neraca pembayaran nasional.
6.Melindungi industri-industri yang penting untuk pertahanan
nasional.
BENTUK-BENTUK PROTEKSI
 TARIF
Tarif merupakan pajak yang diterapkan pada harga barang impor. Tarif
akan diberlakukan jika harga pasar internasional lebih rendah daripada
harga domestik.
Berikut adalah beberapa jenis tarif pada perdagangan internasional:
1. Tarif tunggal (single column tariff). Memberlakukan presentase yang
sama untuk impor komoditas dari negara manapun tanpa kecuali.
2. Tarif umum (general/conventional tariff). Menetapkan presentase yang
berbeda antara satu negara dengan negara lain (two column tariff).
3. Tarif prefensi (prefential tariff). Memiliki presentasi yang lebih rendah,
bahkan untuk komoditi tertentu bisa nol peresen, karena ada hubungan
khusus antara negara pengimpor dan negara pengekspor.
• Peraga di samping memperlihatkan jika
tanpa perdagangan internasional ,
keseimbangan pasar mobil domestik
tercapai pada titik E, di mana konsumen
domestik harus membeli mobil seharga P
per unit, sementara yang tersedia adalah
Q unit.
• Harga dunia diasumsikan (Pw) jauh lebih
rendah dari harga domestik. Harga Pw ini
membuat produsen domestik hanya mau
memproduksi sebanyak QQ1 unit,
sementara konsumen domestik akan
meminta sebanyak QQ2. Supaya
permintaan pasar terpenuhi, mobil harus
diimpor sebanyak (QQ2-QQ1) unit.
• Setelah tarif diberlakukan, harga mobil
neik mejadi Pt dan produsen domestik
bersedia meningkatkan produksinya
menjadi QQ3 unit. Peningkatan ini
menyebabkan permintaan domestik turun
menjadi QQ4 unit. Dengan demikian, impor
mobil berkurang menjadi (QQ4-QQ3).
Q 1 Q 2 Q Q 4 Q 2
P w
0
P t
P
P
Q
S Im p o r s e s u d a h ta rif
im p o r s e b e lu m ta r if
D
a b
c
SD
tarif
PENGARUH TARIF TERHADAP
KETERSEDIAAN SUATU BARANG
 KUOTA
Kuota adalah kebijakan pemerintah dengan cara membatasi
masuknya barang-barang impor.
Kuota memiliki efek yang sama dengan tarif.
Melaui tarif, konsumen membayar pajak kepada pemerintah,
namun melalui kuota , sebagian pendapatan tersebut akan jatuh ke
tangan perusahaan asing.
Kuota merupakan cara paling cepat untuk membalikkan defisit
neraca pembayaran. Kuota juga menjadi alat paling efektif untuk
melindungi industri dari dalam negeri dari persaingan perusahaan
asing.
PENGARUH KUOTA TERHADAP KETERSEDIAAN SUATU BARANG
Kurva DD merupakan permintaan domestik atas barang impor dan S merupakan kuota impor
(kurva persediaan barang). Harga barang impor adalah P. Jika kuota dikurangi P2 (pergerakan
dari S ke S2) harga barang impor akan meningkat menjadi P2, sehingga P memberikan proteksi
lebih besar pada industri domestik. Sementara jika kuota ditambah (pergerakan dari S ke S1)
maka harga barang impor akan turun menjadi P1.
Q 2 Q Q 1 Q
P 1
P
P 2
P
K u o t a b e r k u r a n g
K u o t a b e r t a m b a h
D
D
S 2 S S 1
 LARANGAN EKSPOR
Larangan ekspor dilakukan oleh pemerintah untuk menghindari
kelangkaan barang, sebab apabila suatu barang itu langka, maka
harga barang tersebut akan menjadi tinggi.
 LARANGAN IMPOR
Larangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuk
barang-barang tertentu ke dalam negeri. Larangan impor antara lain
ditujukan untuk untuk mengurangi pesaing dalam negeri, untuk
meningkatkan harga produk dalam negeri, untuk meningkatkan
omzet penjualan dalam negeri, dan untuk mengurangi larinya devisa
ke luar negeri.
Salah satu metode melarang impor adalah cukup dengan menututp
pintu pelabuhan. Namun yang sering dipakai adalah membatasi
jumlah barang yang boleh diimpor. Larangan impor juga untuk
membatasi jumlah mata uang yang boleh masuk.
PENGARUH KEBIJAKAN LARANGAN IMPOR TERHADAP
KETERSEDIAAN SUATU BARANG
• Peraga 5.3 memperlihatkan dampak proteksi terhadap perekonomian. Harga barang di dalam negeri
diasumsikan sama dengan harga dunia, sebesar P. harga ini membuat permintaan pasar domestik
menjadi QQ3 unit, sementara produsen domestik hanya mampu memproduksi sebesar QQ1unit. Impor
dengan demikian menjadi sebesar (QQ3-QQ1) unit.
• Melaui larangan impor, barang tersedia di pasar domestik menjadi hanya sebesar QQ1 unit sehingga
akan meningkatkan harga produksi domestik sebesar P1, dan secara tidak langsung meningkatkan
produksi produsen dalam negeri sebesar QQ2.
0
Q 1 Q 2 Q 3
P
P 1
Q
P
S
S 1
im p o r
( a )
S
D
h a r g a
s a a a t
im p o r
d ila r a n g
0
P 1
P
Q 2 Q
( b )
 SUBSIDI.
Subsidi adalah kebijakan pemerintah melalui pemberian bantuan kepada
produk dalam negeri agar dapat dijual dengan harga murah, sehingga
dapat bersaing dengan produk impor. Subsidi ini antara lain dapat berupa
tambahan dana untuk modal, fasilitas, bantuan setiap produksi, dan alat-
alat (mesin-mesin).
Pemerintah mendanai subsidi melalui pendapat dari pajak. Jika subsidi
meningkat, maka pajak akan meningkat. Ini berbeda dengan tarif yang
mana merupakan pajak yang dibayar oleh konsumen yang menggunakan
produk tersebut. Sementara itu, subsidi didanai dengan menggunakan
setiap pajak pada setiap orang.
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP PENJUALAN PRODUK DALAM NEGERI
• Pengaruh subsidi terhadap terhadap
penjualan produk dalam negeri dapat
dilihat pada peraga 5.4. keseimbangan
pasar tercapai pada harga P dan produksi
domestik sebesar Q unit. Tetapi harga
yang berlaku saat ini adalah P1, sehingga
produsen domestik hanya dapat
menghasilkan QQ1 unit. Padahal
permintaan pasar adalah QQ2 unit.
Kesenjangan tersebut dipenuhi melalui
impor sebesar (QQ2-QQ1) unit.
• Jika subsidi diberikan sebesar AB kepada
produsen lokal, maka mereka akan dapat
meningkatkan suplai menjadi S1S1 dan
bersedia menurunkan harga sesuai harga
dunia sebesar P1. kondisi tersebut
nmampu meningkatkan produksi sebesar
QQ2,sehingga impor tidak lagi diperlukan.
s u b s id i
S u p la i
T a m b a h a n
0
Q 1 Q Q 2
Q
P 1
P
P
S
S
S 1
S 1
A
B
D
D
 PREMI.
Premi adalah kebijakan pemerintah menambahkan dana dalam bentuk
uang kepada produsen yang berhasil mencaai target-target tertentu.
 DISKRIMINASI HARGA.
Diskriminasi harga adalah kebijakan pemerintah dengan menetapkan
harga yang berbeda-beda dari barang yang sama. Beberapa alasan yang
menjadi pertimbangan bagi suatu negara dalam melakukan kebijakan
harga antara lain sebagai berikut:
1. Kemampuan bagi negara tujuan ekspor.
2. Selera negara tujuan ekspor.
3. Alasan politik.
 DUMPING.
Dumping adalah kebijakan negara dengan cara menjual barang ke luar
negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri. Dumping antara lain
bertujuan untuk menguasai pasar di luar negeri, mencapai target jumlah
produk, dan untuk menghabiskan sisa barang produk lainnya.
DEVISA
Devisa merupakan suatu pendapatan negara dalam bentuk mata uang
asing. Devisa antara lain berfungsi sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan membayar pembayaran
internasional.
2. Untuk menstabilkan mata uang Rupiah.
3. Untuk mempermudah transaksi jual beli antarnegara.
4. Untuk membayar utang luar negeri.
5. Untuk menjaga stabilitas keseimbangan pembayaran negara.
SUMBER DEVISA
1. Ekspor barang.
2. Pungutan bea masuk (bea pabean).
3. Gaji tenaga kerja Indonesia (TKI).
4. Bantuan luar negeri.
5. Penerimaan piutang.
6. Pendapatan bunga tabungan.
7. Hibah.
ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1. Secara Kontan/Tunai (Full Bodied Money).Pembayaran kontan
adalah membeli barang dengan membayar langsung. Biasanya dilakukan
oleh turis, jamaah haji, dan sebagainya.
2. Telegrafik Transfer (Cable Order). Pembayaran dengan cara cek yang
diteruskan melalui telegram. Cara ini dilakukan oleh bank di dalam negeri
kepada pelanggan di luar negeri dengan mentransfer rekening deposito.
3. Wesel (Bill of Exchange). Surat perintah pembayaran dari bank di
dalam negeri kepada bank di luar negeri sesuai dengan tujuan, jumlah
uang, dan nama orang yang tertulis di dalam wesel.
4. Letter of Credit (L/C). L/C atau Letter of Credit pada prinsipnya
merupakan fasilitas atau jasa untuk memperlancar transaksi jual beli
barang, terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. Bank,
pemberi L/C memberikan jaminan untuk membayar sejumlah tertentu
kepada pihak lain atas permintaan nasabahnya.
5. Cek (Cheque). Pembayaran ini dilakukan dengan cara importir
mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk
di negara eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya adalah bank
yang mempunyai cabang di negara importir.
6. Emas. Pembayaran dengan emas sama dengan pembayaran
dengan menggunakan uang biasa.
7. Kompensasi Pribadi (Private Compensation). Cara ini dilakukan
dengan cara mengkompensasikan antara eksportir dengan
importir dalam satu negara.
MEKANISME DAN MACAM-MACAM L/C DALAM TRANSAKSI
PERDAGANGAN
Mekanisme L/C Transaksi Perdagangan :
1. Penandatanganan kontrak jual beli antara importir Indonesia dengan Eksportir Jepang
2. Permohonan L/C importir disertai setoran jaminan
3. Permintaan pembukuan L/C oleh bank importir kepada bank koresponden
4. Pemberitahuan bank koresponden kepada eksportir tentang diterimanya L/C importir dan jaimnan
layanan
5. Pengiriman barang kepada importir
6. Penyerahan dokumen impor, Bank Koresponden akan memeriksa dokumen dan syarat-syarat lain.
7. Dokumen dan permintaan pembayaran L/C dikirim kepada bank importir.
8. Bank importir memberi tahu kedatangan dokumen kepada importir dan permintaan pelunasan
L/C.
Macam-macam L/C :
1. L/C Biasa. Pembayaran melalui bank yang ditunjuk sesuai dengan harga yang telah disepakati.
2. Merchant L/C. Pembayaran dilakukan setelah barang diterima pihak importir terlebih dahulu. Cara
ini sudah dipakai sejak tahun 1977
3. Red Clouse L/C. Eksportir sudah dapat menerima pembayaran sebagian dari jumlah L/C sebelum
pengapalan barang-barang yang diekspor.
4. Industrial L/C. Cara ini adalah cara impor barang-barang industri yang dilakukan secara cepat.
Barang-barag industri ini tidak dipergunakan untuk kegiatan konsumsi
PERHITUNGAN VALUTA ASING
Perhitungan ini lebih dikenal dengan istilah kurs valuta asing (foreign exchange rate).
Kurs valuta asing adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lain. Istilah perhitungan kurs:
1. Kurs Beli. Kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar (bank, money changer)
membeli valuta asing (Dollar, Riyal dan sebagainya).
2. Kurs Jual.perhitungan kurs pada saat pelaku pasar (bank, money changer)
menjual valuta asing.
Kurs Jual Kurs Beli
US $ 1 = Rp. 9.400
1 Riyall = Rp. 2.500
US $ 1 = Rp. 9.000
1 Riyall = Rp. 2.100
Kurs nilai Rupiah sering mengalami perubahan baik melemah maupun
menguat. Perubahan ini terjadi karena:
1. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan pemerintah yang dengan sengaja
menurunkan nilai rupiah relatif terhadap valuta asing disebut devaluasi.
Sebaliknya, jika pemerintah sengaja menaikkan nilai rupiah relatif
terhadap valuta asing disebut revaluasi.
2. Mekanisme Pasar. Gaya tarik antara permintaan dan penawaran suatu
mata uang dapat mengakibatkan mata uang tersebut menguat atau
melemah.
3. Sistem Kurs yang Dipakai. Sistem kurs tetap berarti nilai rupiah tidak
akan berubah apabila pemerintah tidak mengubah ketetapan, tetapi
karena Indonesia menggunakan kurs mengambang, maka nilai uang akan
turun dan sebaliknya.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

resume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasarresume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
Yunita Agza
 
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyHarga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
L N
 

La actualidad más candente (20)

Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifTeori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
 
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasional
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasionalHambatan non tarif dalam perdagangan internasional
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasional
 
Kapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiKapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomi
 
Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)
 
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasarresume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
 
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiPerdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyHarga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
 
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasional
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Biaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasiBiaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasi
 
Perekonomian Terbuka
Perekonomian TerbukaPerekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
 
Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasional
 

Destacado (9)

OSK Ekonomi 2007
OSK Ekonomi 2007OSK Ekonomi 2007
OSK Ekonomi 2007
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
 
Bab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar Perdagangan
Bab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar PerdaganganBab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar Perdagangan
Bab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar Perdagangan
 
Ekonomi: Perdagangan Internasional
Ekonomi: Perdagangan InternasionalEkonomi: Perdagangan Internasional
Ekonomi: Perdagangan Internasional
 
Materi bab 8 perdagangan internasional
Materi  bab 8 perdagangan internasionalMateri  bab 8 perdagangan internasional
Materi bab 8 perdagangan internasional
 
Pajak dan subsidi
Pajak dan subsidiPajak dan subsidi
Pajak dan subsidi
 
How to Write a Marketing Plan: A Comprehensive Guide with Templates
How to Write a Marketing Plan: A Comprehensive Guide with TemplatesHow to Write a Marketing Plan: A Comprehensive Guide with Templates
How to Write a Marketing Plan: A Comprehensive Guide with Templates
 

Similar a Bab perdagangan internasional

Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
yuliayupr
 
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
sitiholipah2
 
Bisnis Internasional, 1, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Teori Perdagangan Intern...
Bisnis Internasional, 1, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Teori Perdagangan Intern...Bisnis Internasional, 1, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Teori Perdagangan Intern...
Bisnis Internasional, 1, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Teori Perdagangan Intern...
riskaanngrain
 
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
shindydiana1
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
prayudawibowo
 

Similar a Bab perdagangan internasional (20)

perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
 
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.i
 
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
 
Bisnis Internasional, 1, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Teori Perdagangan Intern...
Bisnis Internasional, 1, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Teori Perdagangan Intern...Bisnis Internasional, 1, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Teori Perdagangan Intern...
Bisnis Internasional, 1, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Teori Perdagangan Intern...
 
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
 
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbkanalisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
 
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknyaKebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
 
Makalah ii
Makalah iiMakalah ii
Makalah ii
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 

Bab perdagangan internasional

  • 1.
  • 2. P e r d a g a n g a n I n t e r n a s i o n a l f a k t o r p e n d o r o n g K e t i a d a a n S u m b e r D a y a A l a m B a r a n g d i L u a r N e g e r i L e b i h M u r a h M e m e n u h i K e b u t u h a n D u n i a d i j e l a s k a n o l e h t e o r i T e o r i K e u n g g u l a n M u t l a k ( A b s o l u t e A d v a n t a g e ) T e o r i K e u n g g u l a n K o m p a r a t i f ( C o m p a t a r i v e A d v a n t a g e ) M o d e l H e c k s c h e r - O h l i n ( H - O ) a l a t p e m b a y a r a n K o n t a n / T u n a i T e l e g r a p h i c T r a n s f e r W e s e l L e t t e r o f C r e d i t C e k E m a s K o r e s p o n d e n s i P r i b a d i b e r b a g a i m a c a m k e b i j a k a n T a r i f K u o t a L a r a n g a n E s k p o r L a r a n g a n I m p o r S u b i s d i P r e m i D i s k r i m i n a s i H a r g a D u m p i n g
  • 3. MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIOAL  Definisi Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan pertukaran barang dan jasa antarnegara. a. Ketersediaan sumber daya alam merupakan salah satu bagian terpenting dalam perbedaan produksi setiap negara. b. Iklim dan lokasi juga merupakan faktor penting untuk menentukan produksi suatu negara. c. Ketersediaan jumlah tenaga kerja dan modal juga merupakan hal yang sama pentingnya untuk menentukan produksi suatu negara.
  • 4.  Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional a. Ketersediaan sumber daya alam. b. Barang di luar negeri lebih murah. c. Memenuhi kebutuhan dunia.  Manfaat Perdagangan Internasional a. Sejak dulu, perdagangan internasional telah menjadi bagian penting dalam perekonomian dunia. b. Dengan semakin majunya teknologi, transportasi dan komunikasi , perdagangan internasional bisa semakin lancar. Sebuah negara dapat memperoleh banyak keuntungan dari perdagangan internasional. c. Negara yang membeli barang atau mengimpor barang dari luar negeri merasa tercukupi kebutuhannya, sementara negara pengekspor mendapatkan devisa dari pembayaran transaksi tersebut. d. Manfaat perdagangan juga didapat melalui skala ekonomi dalam produksi.
  • 5. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL • Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage) Disampaikan oleh Adam Smith pada tahun 1776 dalam bukunya The Wealth of Nation, yang menganjurkan perdagangan bebas sebagai suatu kebijakan yang paling baik untuk negara-negara di dunia. Dengan perdagangan bebas, setiap negara dapat berspesialisai dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan mutlak (dapat memproduksi lebih efisien dibandingkan dengan negara-negara lain) dan mengimpor komoditas yang mengalami kerugian mutlak (memproduksi dengan cara yang kurang efisien). Spesialisasi ini akan menghasilkan pertambahan produksi dunia yang dapat dimanfaatkan bersama-sama melalui perdagangan antarnegara.
  • 6. PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA SEBELUM SPESIALISASI Pakaian Tas Rasio Tukar Dalam Negeri Indonesia 40 10 4 pakaian : 1 tas Cina 15 30 1 pakaian : 2 tas Output 55 40 PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA SETELAH SPESIALISASI Pakaian Tas Indonesia 80 - Cina - 60 Output 80 60 PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA SETELAH SPESIALISASI DAN PERDAGANGAN Pakaian Tas Indonesia 65 10 Cina 15 50 Output 80 60
  • 7. • Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage). David Richardo memperkenalkan konsep keunggulan komparatif dalam bukunya Principles of Economics and Taxation (1817). Keuntungan perdagangan internasional sebenarnya bukan pada keunggulan mutlak, melainkan dari keunggulan komparatif. Meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan apapun dalam memproduksi dua komoditas dibandingkan dengan negara lain, perdagangan yang saling meguntungkan masih dapat berlangsung jika negara tersebut berspesialisai pada produk yang memiliki biaya oportunitas paling renadh dibandingkan produk negara lain.
  • 8. Rasio Tukar Mobil dan Motor Antara Jepang dan Amerika Serikat Negara Mobil Motor Rasio Tukar Luar Negeri Jepang 100 400 1:04 Amerika Serikat 80 160 1:02 Total Output 180 560
  • 9. • Model Hecksher-Ohlin (H-O). Model Hecksher-Ohlin menekankan pada perbedaan relatif faktor pemberian alam (factor endowment) dan harga faktor produksi antarnegara sebagai determinan perdagangan yang paling penting (dengan asumsi bahwa teknologi dan selera sama). Pembuktian teori H-O dimulai dengan catatan bahwa selera dan harga barang ditujukan untuk pasar bebas dan pola konsumsi dari kedua negara harus sama. Teori ini menganggap bahwa setiap negara akan mengekspor komoditas yang relatif memiliki faktor produksi melimpah dan murah, serta mengimpor komoditas yang faktor produksinya relatif jarang dan mahal di negaranya. Ide yang mendasari H-O adalah negara yang memiliki faktor produksi yang melimpah atau lebih murah (secara relatif) akan memproduksi barang dengan intensitas faktor produksi tersebut.
  • 10. PROTEKSI DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Pemerintah melindungi industri dalam negeri dari persaingan internasional dengan menerapkan sejumlah kebijakan proteksi perdagangan seperti tarif, kuota, subsidi, embargo, dan lain-lain. Alasan proteksi antara lain sebagai berikut: 1.Melindungi instansi dalam negeri yang masih baru (the infant- industry argument). 2.Melindungi tenaga kerja dalam negeri. 3.Mencegah dumping. 4.Mencegah over-specialization. 5.Mengurangi defisit neraca pembayaran nasional. 6.Melindungi industri-industri yang penting untuk pertahanan nasional.
  • 11. BENTUK-BENTUK PROTEKSI  TARIF Tarif merupakan pajak yang diterapkan pada harga barang impor. Tarif akan diberlakukan jika harga pasar internasional lebih rendah daripada harga domestik. Berikut adalah beberapa jenis tarif pada perdagangan internasional: 1. Tarif tunggal (single column tariff). Memberlakukan presentase yang sama untuk impor komoditas dari negara manapun tanpa kecuali. 2. Tarif umum (general/conventional tariff). Menetapkan presentase yang berbeda antara satu negara dengan negara lain (two column tariff). 3. Tarif prefensi (prefential tariff). Memiliki presentasi yang lebih rendah, bahkan untuk komoditi tertentu bisa nol peresen, karena ada hubungan khusus antara negara pengimpor dan negara pengekspor.
  • 12. • Peraga di samping memperlihatkan jika tanpa perdagangan internasional , keseimbangan pasar mobil domestik tercapai pada titik E, di mana konsumen domestik harus membeli mobil seharga P per unit, sementara yang tersedia adalah Q unit. • Harga dunia diasumsikan (Pw) jauh lebih rendah dari harga domestik. Harga Pw ini membuat produsen domestik hanya mau memproduksi sebanyak QQ1 unit, sementara konsumen domestik akan meminta sebanyak QQ2. Supaya permintaan pasar terpenuhi, mobil harus diimpor sebanyak (QQ2-QQ1) unit. • Setelah tarif diberlakukan, harga mobil neik mejadi Pt dan produsen domestik bersedia meningkatkan produksinya menjadi QQ3 unit. Peningkatan ini menyebabkan permintaan domestik turun menjadi QQ4 unit. Dengan demikian, impor mobil berkurang menjadi (QQ4-QQ3). Q 1 Q 2 Q Q 4 Q 2 P w 0 P t P P Q S Im p o r s e s u d a h ta rif im p o r s e b e lu m ta r if D a b c SD tarif PENGARUH TARIF TERHADAP KETERSEDIAAN SUATU BARANG
  • 13.  KUOTA Kuota adalah kebijakan pemerintah dengan cara membatasi masuknya barang-barang impor. Kuota memiliki efek yang sama dengan tarif. Melaui tarif, konsumen membayar pajak kepada pemerintah, namun melalui kuota , sebagian pendapatan tersebut akan jatuh ke tangan perusahaan asing. Kuota merupakan cara paling cepat untuk membalikkan defisit neraca pembayaran. Kuota juga menjadi alat paling efektif untuk melindungi industri dari dalam negeri dari persaingan perusahaan asing.
  • 14. PENGARUH KUOTA TERHADAP KETERSEDIAAN SUATU BARANG Kurva DD merupakan permintaan domestik atas barang impor dan S merupakan kuota impor (kurva persediaan barang). Harga barang impor adalah P. Jika kuota dikurangi P2 (pergerakan dari S ke S2) harga barang impor akan meningkat menjadi P2, sehingga P memberikan proteksi lebih besar pada industri domestik. Sementara jika kuota ditambah (pergerakan dari S ke S1) maka harga barang impor akan turun menjadi P1. Q 2 Q Q 1 Q P 1 P P 2 P K u o t a b e r k u r a n g K u o t a b e r t a m b a h D D S 2 S S 1
  • 15.  LARANGAN EKSPOR Larangan ekspor dilakukan oleh pemerintah untuk menghindari kelangkaan barang, sebab apabila suatu barang itu langka, maka harga barang tersebut akan menjadi tinggi.  LARANGAN IMPOR Larangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuk barang-barang tertentu ke dalam negeri. Larangan impor antara lain ditujukan untuk untuk mengurangi pesaing dalam negeri, untuk meningkatkan harga produk dalam negeri, untuk meningkatkan omzet penjualan dalam negeri, dan untuk mengurangi larinya devisa ke luar negeri. Salah satu metode melarang impor adalah cukup dengan menututp pintu pelabuhan. Namun yang sering dipakai adalah membatasi jumlah barang yang boleh diimpor. Larangan impor juga untuk membatasi jumlah mata uang yang boleh masuk.
  • 16. PENGARUH KEBIJAKAN LARANGAN IMPOR TERHADAP KETERSEDIAAN SUATU BARANG • Peraga 5.3 memperlihatkan dampak proteksi terhadap perekonomian. Harga barang di dalam negeri diasumsikan sama dengan harga dunia, sebesar P. harga ini membuat permintaan pasar domestik menjadi QQ3 unit, sementara produsen domestik hanya mampu memproduksi sebesar QQ1unit. Impor dengan demikian menjadi sebesar (QQ3-QQ1) unit. • Melaui larangan impor, barang tersedia di pasar domestik menjadi hanya sebesar QQ1 unit sehingga akan meningkatkan harga produksi domestik sebesar P1, dan secara tidak langsung meningkatkan produksi produsen dalam negeri sebesar QQ2. 0 Q 1 Q 2 Q 3 P P 1 Q P S S 1 im p o r ( a ) S D h a r g a s a a a t im p o r d ila r a n g 0 P 1 P Q 2 Q ( b )
  • 17.  SUBSIDI. Subsidi adalah kebijakan pemerintah melalui pemberian bantuan kepada produk dalam negeri agar dapat dijual dengan harga murah, sehingga dapat bersaing dengan produk impor. Subsidi ini antara lain dapat berupa tambahan dana untuk modal, fasilitas, bantuan setiap produksi, dan alat- alat (mesin-mesin). Pemerintah mendanai subsidi melalui pendapat dari pajak. Jika subsidi meningkat, maka pajak akan meningkat. Ini berbeda dengan tarif yang mana merupakan pajak yang dibayar oleh konsumen yang menggunakan produk tersebut. Sementara itu, subsidi didanai dengan menggunakan setiap pajak pada setiap orang.
  • 18. PENGARUH SUBSIDI TERHADAP PENJUALAN PRODUK DALAM NEGERI • Pengaruh subsidi terhadap terhadap penjualan produk dalam negeri dapat dilihat pada peraga 5.4. keseimbangan pasar tercapai pada harga P dan produksi domestik sebesar Q unit. Tetapi harga yang berlaku saat ini adalah P1, sehingga produsen domestik hanya dapat menghasilkan QQ1 unit. Padahal permintaan pasar adalah QQ2 unit. Kesenjangan tersebut dipenuhi melalui impor sebesar (QQ2-QQ1) unit. • Jika subsidi diberikan sebesar AB kepada produsen lokal, maka mereka akan dapat meningkatkan suplai menjadi S1S1 dan bersedia menurunkan harga sesuai harga dunia sebesar P1. kondisi tersebut nmampu meningkatkan produksi sebesar QQ2,sehingga impor tidak lagi diperlukan. s u b s id i S u p la i T a m b a h a n 0 Q 1 Q Q 2 Q P 1 P P S S S 1 S 1 A B D D
  • 19.  PREMI. Premi adalah kebijakan pemerintah menambahkan dana dalam bentuk uang kepada produsen yang berhasil mencaai target-target tertentu.  DISKRIMINASI HARGA. Diskriminasi harga adalah kebijakan pemerintah dengan menetapkan harga yang berbeda-beda dari barang yang sama. Beberapa alasan yang menjadi pertimbangan bagi suatu negara dalam melakukan kebijakan harga antara lain sebagai berikut: 1. Kemampuan bagi negara tujuan ekspor. 2. Selera negara tujuan ekspor. 3. Alasan politik.  DUMPING. Dumping adalah kebijakan negara dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri. Dumping antara lain bertujuan untuk menguasai pasar di luar negeri, mencapai target jumlah produk, dan untuk menghabiskan sisa barang produk lainnya.
  • 20. DEVISA Devisa merupakan suatu pendapatan negara dalam bentuk mata uang asing. Devisa antara lain berfungsi sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kemampuan membayar pembayaran internasional. 2. Untuk menstabilkan mata uang Rupiah. 3. Untuk mempermudah transaksi jual beli antarnegara. 4. Untuk membayar utang luar negeri. 5. Untuk menjaga stabilitas keseimbangan pembayaran negara.
  • 21. SUMBER DEVISA 1. Ekspor barang. 2. Pungutan bea masuk (bea pabean). 3. Gaji tenaga kerja Indonesia (TKI). 4. Bantuan luar negeri. 5. Penerimaan piutang. 6. Pendapatan bunga tabungan. 7. Hibah.
  • 22. ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL 1. Secara Kontan/Tunai (Full Bodied Money).Pembayaran kontan adalah membeli barang dengan membayar langsung. Biasanya dilakukan oleh turis, jamaah haji, dan sebagainya. 2. Telegrafik Transfer (Cable Order). Pembayaran dengan cara cek yang diteruskan melalui telegram. Cara ini dilakukan oleh bank di dalam negeri kepada pelanggan di luar negeri dengan mentransfer rekening deposito. 3. Wesel (Bill of Exchange). Surat perintah pembayaran dari bank di dalam negeri kepada bank di luar negeri sesuai dengan tujuan, jumlah uang, dan nama orang yang tertulis di dalam wesel. 4. Letter of Credit (L/C). L/C atau Letter of Credit pada prinsipnya merupakan fasilitas atau jasa untuk memperlancar transaksi jual beli barang, terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. Bank, pemberi L/C memberikan jaminan untuk membayar sejumlah tertentu kepada pihak lain atas permintaan nasabahnya.
  • 23. 5. Cek (Cheque). Pembayaran ini dilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk di negara eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya adalah bank yang mempunyai cabang di negara importir. 6. Emas. Pembayaran dengan emas sama dengan pembayaran dengan menggunakan uang biasa. 7. Kompensasi Pribadi (Private Compensation). Cara ini dilakukan dengan cara mengkompensasikan antara eksportir dengan importir dalam satu negara.
  • 24. MEKANISME DAN MACAM-MACAM L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN Mekanisme L/C Transaksi Perdagangan : 1. Penandatanganan kontrak jual beli antara importir Indonesia dengan Eksportir Jepang 2. Permohonan L/C importir disertai setoran jaminan 3. Permintaan pembukuan L/C oleh bank importir kepada bank koresponden 4. Pemberitahuan bank koresponden kepada eksportir tentang diterimanya L/C importir dan jaimnan layanan 5. Pengiriman barang kepada importir 6. Penyerahan dokumen impor, Bank Koresponden akan memeriksa dokumen dan syarat-syarat lain. 7. Dokumen dan permintaan pembayaran L/C dikirim kepada bank importir. 8. Bank importir memberi tahu kedatangan dokumen kepada importir dan permintaan pelunasan L/C. Macam-macam L/C : 1. L/C Biasa. Pembayaran melalui bank yang ditunjuk sesuai dengan harga yang telah disepakati. 2. Merchant L/C. Pembayaran dilakukan setelah barang diterima pihak importir terlebih dahulu. Cara ini sudah dipakai sejak tahun 1977 3. Red Clouse L/C. Eksportir sudah dapat menerima pembayaran sebagian dari jumlah L/C sebelum pengapalan barang-barang yang diekspor. 4. Industrial L/C. Cara ini adalah cara impor barang-barang industri yang dilakukan secara cepat. Barang-barag industri ini tidak dipergunakan untuk kegiatan konsumsi
  • 25. PERHITUNGAN VALUTA ASING Perhitungan ini lebih dikenal dengan istilah kurs valuta asing (foreign exchange rate). Kurs valuta asing adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Istilah perhitungan kurs: 1. Kurs Beli. Kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar (bank, money changer) membeli valuta asing (Dollar, Riyal dan sebagainya). 2. Kurs Jual.perhitungan kurs pada saat pelaku pasar (bank, money changer) menjual valuta asing. Kurs Jual Kurs Beli US $ 1 = Rp. 9.400 1 Riyall = Rp. 2.500 US $ 1 = Rp. 9.000 1 Riyall = Rp. 2.100
  • 26. Kurs nilai Rupiah sering mengalami perubahan baik melemah maupun menguat. Perubahan ini terjadi karena: 1. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan pemerintah yang dengan sengaja menurunkan nilai rupiah relatif terhadap valuta asing disebut devaluasi. Sebaliknya, jika pemerintah sengaja menaikkan nilai rupiah relatif terhadap valuta asing disebut revaluasi. 2. Mekanisme Pasar. Gaya tarik antara permintaan dan penawaran suatu mata uang dapat mengakibatkan mata uang tersebut menguat atau melemah. 3. Sistem Kurs yang Dipakai. Sistem kurs tetap berarti nilai rupiah tidak akan berubah apabila pemerintah tidak mengubah ketetapan, tetapi karena Indonesia menggunakan kurs mengambang, maka nilai uang akan turun dan sebaliknya.