Sistem pertahanan tubuh terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, kimiawi, dan seluler seperti fagositosis. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kelainan sistem kekebalan tubuh dapat terjadi akibat autoimunitas, alergi, atau penurunan daya tahan tubuh.
4. Indikator
1. Mengetahui dan menjelaskan berbagai
macam sistem pertahanan.
2. Menjelaskan respon dan jenis-jenis
kekebalan tubuh.
3. Mengetahui gangguan pada sistem
kekebalan tubuh.
7. Fungsi sistem pertahanan :
1. Melindungi tubuh dari
serangan benda asing atau
bibit penyakit ke dalam
tubuh. Misal virus, bakteri,
protozoa, dan jamur.
2. Menghilangkan jaringan
atau sel yang mati atau
rusak.
8. Sistem Pertahanan
Sistem Imun
Non spesifik
Fisik/Mekanik
Kulit
Selaput lendir
Silia
Batuk
Bersin
Larut
Spesifik
Seluler
Fagosit
Biokimia
Mononuklear
Asam lambung
Monosit & Makrofag
Lisozim
PMN
Laktoferin
Neutrofil & Eosinofil
Asam neuraminik
Sel Nol
Dan lain-lain
Sel NK
Humoral
Sel K
Komplemen
Sel Mediator
Interferon
Basofil & Mastosit
CRP
Trombosit
Humoral/Sel B
Seluler/Sel T
Sel Th (Th1 & Th2)
Sel Ts
Sel Tdh
Sel Tc
9. Sistem kekebalan tubuh
Komponen
Sel sel
pengangkut
antigen
leukosit
aktif
Reseptor
limfosit
pasif
antibodi
alergi
aids
autoim
unitas
cepat
antigen
makrofag
Kelainan
Imunisasi
lambat
Menurunnya sistem
kekebalan tubuh
10. Sistem Imun Non Spesifik
Sistem Imun Spesifik
፨Pertahanan tubuh terdepan ፨Mempunyai kemampuan untuk
dalam menghadapi serangan
mengenal benda yang dianggap
berbagai mikroorganisme oleh asing bagi dirinya
karena dapat memberikan
respon langsung terhadap
antigen.
፨Tidak ditujukan terhadap
mikroorganisme tertentu
፨Benda asing yang pertama kali
muncul segera dikenal oleh
sistem imun spesifik sehingga
terjadi sensitasi sel-sel sistem
imun tersebut
፨Telah ada dan siap
berfungsi sejak lahir yang
berupa permukaan tubuh dan
berbagai komponen dalam
tubuh.
፨Bekerja oleh karena terjalin
kerjasama antara antibodikomplemen-fagosit dan antara
sel T-makrofag.
11. Sistem pertahanan tubuh digolongkan menjadi
dua, yaitu :
1. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik.
a. Pertahanan di permukaan tubuh
1.) Fisik
Dilakukan oleh kulit dan membran
mukosa, untuk menghambat pertumbuhan
mikroba dan menghalangi masuknya patogen.
2.) Mekanis
Dilakukan oleh rambut hidung dan silia
pada trakea, untuk menyaring udara dan
menyapu partikel berbahaya.
12. 3.) Kimiawi
Dilakukan oleh sekret dan
membran mukosa, untuk mencegah
tumbuhnya mikroorganisme dan memecah
dinding sel bakteri.
4.) Biologis
Dilakukan oleh populasi bakteri
tidak berbahaya, untuk melindungi dengan
cara berkompetisi dengan bakteri patogen
dalam memperoleh nutriasi.
13. b. Respon Peradangan (Inflamasi)
Pada Proses pertahanan tubuh dari patogen
berupa bakteri ketika terjadi luka di jaringan kulit.
14. c. Fagositosis
Fagositosis
sel yang akan menghancurkan benda asing yang masuk dalam tubuh
dengan cara menelannya (fagositosis). fagosit terdiri atas neutrofil dan makrofag.
Makrofag
komponen sel darah putih yang memerankan fungsi imunitas bawaan
melalui proses fagositosis. Jadi antara makrofag dan fagositosis memiliki kaitan
yang erat.
Neutrofil
bagian sel darah putih dari kelompok granulosit. Bersama dengan dua
sel granulosit lain: eosinofil dan basofil yang mempunyai granula pada sitoplasma,
disebut juga polymorphonuclear karena bentuk inti sel mereka yang aneh.
pseupodopia
bakteri
16. d. Protein Anti Mikrobia.
Protein antimikrobia disebut juga dengan sistem komplemen.
Protein tersebut dapat secara langsung membunuh mikroorganisme
ataupun mencegah reproduksinya.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari sistem komplemen yang
telah aktif.
1. Menghasilkan opsonin, yaitu suatu zat yang dapat melekatkan
mikroba dengan leukosit sehingga memudahkan fagositosis.
2. Menyebabkan pelepasan histamin oleh mastosit. Histamin
menimbulkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan
meningkatkan permeabilitas kapiler terhadap protein.
3. Menimbulkan suatu reaksi pada membran sel mikroba berupa
munculnya lubang pada membran. Peristiwa ini dapat mematikan
bagi mikroba.
19. 1.)
IMFOSI
T
Berfungsi untuk mengidentifikasikan
dan menghancurkan antigen
penyerbu. Dibentuk di sum-sum
tulang, tetapi mengalami penuaan
ditempat berbeda.
a. Limfosit B
penuaan di sumsum
tulang
- sel B plasma
- sel B pengingat
- sel B pembelah
Limfosit Sedang
.Memerangi Sel
Kanker
20. b. Limfosit T pembentukan di sumsum tulang
belakang dan penuaan di kelenjar timus.
- sel T pembunuh
- sel T pembantu
- sel T supresor
21. 2.) ANTIBODI
Antibodi terdapat didalam
darah dan cairan tubuh
yang dibentuk sebagai
respon sistem kekebalan
terhadap antigen asing.
Antigen ini yang dikenal
oleh sel limfosit B , limfosit
T dan makrofag akan
merangsang pelepasan
antibodi ke dalam darah.
Respon sel yang pertama
adalah pembentukan
antibodi, yaitu…………
22. IgD :
IgM :
Antibodi dihasilkan
pada pemaparan
awal oleh suatu
antigen dan banyak
ditemukan di dalam
darah,
Sangat sedikit di dalam
darah
IgA:
Untuk pertahanan tubuh dari
masuknya mikroorganisme
melalui permukaan yang
dilapisi oleh selaput lendir
misalnya hidung, mata, paruparu,
IgG:
Dihasilkan dari
pemaparan antigen
sebelumnya
IgE:
Menyebabkan reaksi
akut(rekaksi alergi cepat)
24. 1.
Kekebalan Humoral
a. Respons Kekebalan Primer
sel B membelah menjadi sel B plasma dan sel B pengingat. Sel B
plasma mengikat antigen sehingga makrofag lebih mudah
menghancurkan patogen.
b. Respons Kekebalan Sekunder
Apabila antigen masuk kembali ke dalam tubuh, sel B pengingat
akan mengenalinya dan menstimulasi pembentukan sel B plasma
yang berfungsi memproduksi antibodi.
2. Kekebalan Seluler
melibatkan sel T pembunuh dan sel T supresor (menghambat
aktivitas sel pembunuh dan memproduksi antibodi).
25. 1. Kekebalan Aktif
merupakan kekebalan yang dibentuk oleh tubuh itu
sendiri. Tubuh membentuk antibodi sendiri karena adanya
imfeksi antigen. Kekebalan aktif ini dapat diperoleh secara
alamiah dan secara buatan.
2. Kekebalan pasif
merupakan kekebalan yang diperoleh dari luar. Kekebalan
yang diperoleh masuk( dimasukkan) ke dalam tubuh. Kekebalan
pasif ada yang diperoleh secara alami dan ada juga yang
diperoleh secara buatan.
26. 1. Autoimunitas
a.) Diabetes Melitus
Antibodi
menyerang sel-sel beta di pangkreas
yang menghasilkan hormon insulin.
b.) Myasthenia gravis
Antibodi menyerang otot lurik.
28. e.) Radang sendi
sendi.
Peradangan pada
g.) Asma
keadaan saluran napas yang
mengalami penyempitan karena hiperaktivitas
terhadap rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan.
29.
30.
31. b. Reaksi alergi lambat
Dikenal dengan delayed type
hypersensivitas atau DHT. Contohnya
pada kasus orang yang keacunan
tumbuhan menjalar. Itu terjadi karena
makrofag tidak dapat dengan mudah
menghancurkan unsur penyerbu .
Akibatnya sel T diaktifkan sehingga
menyebabkan peradangan pada jaringan
tubuh. Radang ini terus berlanjut
sepanjang sel T diaktifkan.
32.
33.
34. Sesi Pertanyaan
1. Ferina Intan Lutfia.
Apa perbedaan antigen dan antibodi.?
Jawab.
Antigen (aglutinogen) : Protein yang masuk
kedalam tubuh yang menimbun di eritrosit.
Antibodi (aglutinin) : Zat penolak yang
terdapat dalam plasma darah
35. 2. Novita Eka Widiastuti
Apa contoh dari inflamasi.?
Jawab.
Contohnya yaitu ketika kita di gigit nyamuk.
Nyamuk memasukkan racun ke dalam tubuh kita
dan akhirnya kulit kita mengalami
peradangan/inflamasi.
36. 3. Fatchiyah Rizkillah
Apa yang di maksud imunisasi aktif dan imunisasi aktif.?
Jawab.
Imunisasi Aktif Adalah tubuh anak dengan sendirinya membuat zat
anti yang akan bertahan selama bertahun-tahun. Imunisasi aktif
ada kerena pada tubuh manusia ada sistem imonologi, yang
dengan sendirinya menjadi benteng pertahanan pada saat tubuh
terinfeksi kuman tertentu secara aktif sistem imonologi akan
melakukan tugasnya.
Imunisasi Pasif Adalah tubuh anak tidak membuat sendiri
zat nti, sianak mendapatnya dari luar tubuh dengan cara
penyuntikan bahan/serum, yang telah mengandung zat anti, atau
anak tersebut mendapat zat anti dari ibunya semasa dalam
kandungan
37. 4. Kit Ayu Winelda
Mengapa diabetes sering diderita oleh orang
dewasa daripada anak-anak.? Sedangkan asupan
kadar gula yang di konsumsi sama.
Jawab.
Karena anak-anak masih membutuhkan asupan
gula untuk menghasilkan energi pada masa
pertumbuhan. Namun ada kemungkinan kecil
anak-anak mengalami diabetes karena faktor
keturunan.
38. 5. Vera Fernanda
Bagaimana cara mengurangi kadar
gamaglobin/kadar gula darah.?
Jawab.
Caranya yaitu dengan mengatur pola makan.
Misalnya tidak banyak mengandung makanan yang
mengandung gula.
39. 6. Syaiful Anwar
Apakah orang yang sudah memiliki antibodi dapat
kembali terkena penyakit.?
Jawab.
Dapat, karena memiliki sel T yang berfungsi
sebagai pengingat antigen yang pernah masuk ke
dalam tubuh.