File ini berbasis hasil laporan Praktik Kerja Lapangan untuk mendapatkan gelar A.Md jurusan Teknologi Industri Benih, Program Diploma, Institut Pertanian Bogor
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
Pengawasan Peredaran Benih Jagung di UPT PSBTPH Wilayah IV Malang, Jawa Timur
1. PENGAWASAN PEREDARAN BENIH JAGUNG
(Zea mays L.) DI SATGAS UPT PSBTPH
PROVINSI JAWA TIMUR
WILAYAH IV MALANG
Dosen Pembimbing
Penyaji / NIM
: Restu Puji Mumpuni, SP
: Zoliand Sobilhaqq / J3G110026
PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
3. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komoditas
jagung
merupakan
komoditas
prioritas utama
kedua setelah
padi
Luas panen jagung
nasional 3.5 juta
hektar/tahun
Produksi jagung 2011
17.64 juta ton pipilan
kering (BPS, 2012)
Produktivitas ratarata 3.3 ton/ha
pipilan kering
Benih merupakan
faktor produksi
Benih jagung
yang bermutu
tinggi tersedia
bagi petani
Pengawasan
dalam rangka
pemasaran benih
sangat
diperlukan
Benih yang
digunakan petani
sebaiknya adalah
benih bersertifikat
Penggunaan benih
jagung berlabel di
Jawa Timur masih
rendah
Penggunaan benih
jagung berlabel
baru mencapai
23%
4. PENDAHULUAN
Tujuan
Mengetahui
pelaksanaan
pengawasan peredaran benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura, khususnya
benih jagung di UPT PSBTPH Provinsi
Jawa Timur.
Mengetahui inventarisasi pedagang benih,
prosedur pendaftaran pedagang benih, klasifikasi pedagang
benih, monitoring penyaluran benih, pengecekan mutu benih,
pengambilan contoh benih dari produsen untuk pelabelan
ulang, pengawasan benih impor, serta penanganan kasus
benih.
Menambah
pengalaman
mahasiswa dalam mengawasi peredaran
benih di pasaran.
5. METODE KAJIAN
Lokasi & Waktu PKL
Unit Pelaksanaan Teknis Pengawasan dan
Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura (UPT PSBTPH) Provinsi Jawa
Timur, Jl. Gayung Kebonsari no. 175 A,
Surabaya.
SATGAS UPT PSBTPH Provinsi Jawa Timur
Wilayah IV Malang.
8. METODE KAJIAN
Metode Pelaksanaan
• Kuliah umum
• Kegiatan lapang
• Kegiatan
evaluasi
• Acara
penutupan
Teknik Pengumpulan
Data
• Studi pustaka
• Diskusi
Teknik Pengolahan
Data dan Informasi
• Analisa
deskriptif
• Analisa kualitatif
• Analisa
kuantitatif
• Software
Microsoft Office
Excel 2007
• Website resmi
9. KEADAAN UMUM
Sejarah
SK Gubernur Jawa Timur No. 1 Tahun 2002 Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) berada
dibawah Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
10. KEADAAN UMUM
Struktur Organisasi
GUBERNUR
JAWA TIMUR
KEPALA
DINAS PERTANIAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kelompok
Jabatan Fungsional
Sub Bagian
Tata Usaha
11. HASIL & PEMBAHASAN
Kegiatan pengawasan peredaran benih
1. Kegiatan pembinaan pedagang benih
a. Inventarisasi pedagang benih
b. Pendaftaran pedagang benih
c. Klasifikasi pedagang benih
d. Pembinaan pedagang benih
2. Monitoring penyaluran
3. Kegiatan pelabelan ulang
4. Pengecekan mutu benih
5. Pengawasan peredaran benih impor
6. Kegiatan penyelesaian kasus
12. HASIL & PEMBAHASAN
Kegiatan pembinaan pedagang benih
a. Inventarisasi pedagang benih
Tujuan:
1. Mengetahui jumlah pedagang benih
2. Mengetahui kemampuan usahanya sesuai dengan komoditi
benih yang diusahakannya
Cara:
1. Mengumpulkan data, berupa:
- nama produsen,
- alamat,
- volume benih yang diproduksi (jenis dan jumlahnya),
- volume benih yang dapat disalurkan
13. HASIL & PEMBAHASAN
b. Pendaftaran pedagang benih
Tujuan:
1. Mengetahui jumlah pengedar benih terdaftar
2. Memberi Surat Keterangan Pedagang Benih (SKPB)
Pengajuan
Permohonan
Pendaftaran
Proses
Penilaian
Kelayakan
Proses
Penerbitan
Tanda Daftar
Penyerahan
Tanda Daftar
14. HASIL & PEMBAHASAN
b. Pendaftaran pedagang benih
Gambar 3 Proses permohonan pendaftaran pedagang benih
15. HASIL & PEMBAHASAN
b. Pendaftaran pedagang benih
Gambar 4 Pemberian tanda daftar penyalur benih
16. HASIL & PEMBAHASAN
b. Pendaftaran pedagang benih
Tabel 1 Produsen dan penyalur yang daftar baru dan daftar ulang tahun 2011
No
Pengedar Benih
Tanaman Pangan
Produsen
- Mendaftar ulang
454 (83.92%)
- Pendaftar baru
55 (61.80%)
Jumlah
510
2 Penyalur
- Mendaftar ulang - Pendaftar baru Jumlah
Jumlah Pengedar Terdaftar
Jumlah Penyalur Benih Tercatat
Hortikultura
Jumlah
1
87 (16.08%)
34 (38.20%)
120
Persentase pengedar benih sebagai produsen dibandingkan dengan
penyalur adalah sebesar 69.10% dan 30.90%
541
89
630
242
40
282
912
930
17. HASIL & PEMBAHASAN
c. Klasifikasi pedagang benih
Tujuan:
1. Menetapkan kelas-kelas pedagang benih
Cara:
1. Melakukan pemeriksaan administrasi
2. Mengadakan wawancara
3. Memeriksa tempat penyimpanan benih/kios tempat penjualan
4. Penilaian ulang
18. HASIL & PEMBAHASAN
c. Klasifikasi pedagang benih
Gambar 5 Pemeriksaan dokumen untuk
keperluan penilaian
Gambar 6 Wawancara untuk keperluan
penilaian
19. HASIL & PEMBAHASAN
c. Klasifikasi pedagang benih
Tabel 2 Klasifikasi produsen benih tanaman pangan di UPT PSBTPH Provinsi
Jawa Timur tahun 2012
No Klasifikasi
Jumlah
Kelas Benih yang direkomendasikan
1
A
40 (8.81%) Benih Dasar (BD)
2
AB
17 (3.74%) Rekomendasi BD, Benih Pokok ( BP )
3
4
B
BC
5
C
6
LSSM
Jumlah
288 (63.44%) Benih Pokok (BP)
10 (2.20%) Rekomendasi BP, Benih Sebar ( BR )
95 (20.92%) Benih Sebar (BR)
4 (0.88%) Sertifikasi Mandiri
454
20. HASIL & PEMBAHASAN
d. Pembinaan pedagang benih
Tujuan:
1. Meningkatkan pengetahuan dalam masalah perbenihan
2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab
Cara:
1. Melakukan kunjungan dan pelatihan
21. HASIL & PEMBAHASAN
Monitoring penyaluran
Tujuan:
1. Mengetahui volume benih yang beredar dan yang tersalur
2. Menilai/mengevaluasi tingkat kemajuan petani dalam
menggunakan benih bermutu
Cara:
1. Mengumpulkan data penyaluran dari para pedagang benih
22. HASIL & PEMBAHASAN
Monitoring penyaluran
5
6
7=3+5+5
+6
8
9
Asumsi serapan
dalam provinsi
(%)
Jumlah
4
Luar Prov
Impor
3
Dalam Prov
Produksi
Luar
Provinsi
2
Produksi
Dalam
Provinsi
1
Penyaluran Ke
Sisa Stock
2010
No
Komoditi
Ketersediaan Benih Tahun 2011 (ton)
Sisa stock 2011
Tabel 3 Realisasi monitoring penyaluran benih tanaman pangan tahun 2011
10=7(8+9)
11=8/7
*100
1
Padi
8 432.2
67 352.2
425 550
5 272 302 81 482.3
62
721.2
13
648.5
5 167.7 76.97
2
Jagung
9 466.0
35 635.6
106 475
594 718
45 802.9
29
654.9
12
352.9
3 795.0 64.74
3
Kedelai
1.2
7 054.9
0
0
7 056.1
6 517.4
174.1
364.6
92.36
23. HASIL & PEMBAHASAN
Monitoring penyaluran
Jumlah ketersediaan benih padi, jagung, dan kedelai pada tahun 2011,
berturut-turut sebanyak 81 482.3 ton, 45 802.9 ton, dan 7 056.1 ton.
Sisa stock berturut-turut sebanyak 5 167.7 ton, 3 795.0 ton, dan 364.6
ton.
Persen (%) serapan berturut-turut 76.97, 64.74, dan 92.36
24. HASIL & PEMBAHASAN
Kegiatan pelabelan ulang
Tujuan:
1. Mengatasi masalah yang sering timbul dalam peredaran benih
2. Memberikan legalitas benih yang diajukan pelabelan ulang
3. Menentukan hasil pengujian
Cara:
1. Mengisi formulir
2. Mengajukan surat permohonan
3. Pengecekan berkas permohonan
4. Melakukan pengambilan contoh benih
5. Pengisian blanko pengambilan contoh benih
6. Pengisian blanko pengiriman contoh benih ke laboratorium
30. Kegiatan pelabelan ulang
Tabel 4 Perbandingan hasil uji laboratorium antara data label dan data hasil pengujian
Data Hasil Pengujian
BWL
KB
DB
CVL
0.1
99
11.3 99.93 0.0
-
-
0.07
98
7.6 99.9
-
-
-
97
9.9
-
-
0.10
79
-
99.9
BTL
0.0
BM
KB
KA
BWL
-
BTL
10.1 99.9 0.0
BM
CVL
DB
KM
SU-113N
KA
KM
SUH- 098N
No. Lab
Data Label
0.0
No. Lab SU-113N lulus pengujian Kadar Air (KA) dan Daya Berkecambah (DB)
karena standarnya KA <12% dan DB >80% , tetapi jagung dengan No. Lab SUH098N tidak lulus pengujian DB karena <85%
31. HASIL & PEMBAHASAN
Pengecekan mutu benih
Tujuan:
1. Agar benih padi dan palawija maupun hortikultura yang
diperdagangkan selalu memenuhi standar mutu.
Cara:
1. Memeriksa benih yang diperdagangkan
2. Melakukan pengambilan contoh benih
3. Mengecek kebenaran data label
33. HASIL & PEMBAHASAN
Pengecekan mutu benih
Tabel 5 Realisasi pengecekan mutu benih jagung tahun 2011
No.
Uraian
Jumlah Contoh Benih (unit)
1
Jagung
383
Memenuhi standar
348 (90.87%)
Tidak memenuhi standar
35 (09.13%)
Berat kelompok benih yang diuji (ton)
2
Memenuhi standar
Tidak memenuhi standar
1 776.556
1 734.113(97.61%)
42.443(02.39%)
34. HASIL & PEMBAHASAN
Pengawasan peredaran benih impor
Tujuan:
1. Mengetahui apakah benih yang di impor ke Indonesia telah
memenuhi syarat
2. Menjaga agar benih impor yang diperdagangkan adalah benih
yang memenuhi standar mutu minimal
Cara:
1. Mengambil contoh benih
2. Memeriksa benar/tidaknya keterangan pada label
35. HASIL & PEMBAHASAN
Pengawasan peredaran benih impor
Tabel 6 Pemasukan benih jagung hibrida dari luar negeri tahun 2011
No
1
2
Importir
Alamat
Varietas/Galur
PT. Branita Shandini Mojokerto DK 7711
PT. Advanta Seed Malang
F 105
Indonesia
M 105
PAC 105
PAC 105 F
PAC 105 M
PAC 125 M
PAC 948
Jumlah
Jumlah (kg)
380 000
2 960
0.760
11 886
0.360
0.120
0.440
101.646
116 493.68
Negara
Asal
Thailand
India
36. Pengawasan peredaran benih impor
No
3
Importir
PT. Syngenta
Jumlah
Total
Alamat
Malang
Varietas/Galur
NK 22 F
NK 22 M
NK 33 F
NK 5023
NK 5063
NK 6225
NK 6325
NK 6326
NK 6326 F
NK 99 F
NP 5088
NP 5095
NP 5213
NP 5313
Sugar 75
Jumlah (kg)
1 000
1 840
2 300
2 000
3 780
0.572
5 000
48 821
24 360
1 000
1 140
2 780
1 000
0.780
0.173
95 022.525
591 516.205
Negara
Asal
India
37. HASIL & PEMBAHASAN
Pengawasan peredaran benih impor
Pemasukan (impor) benih jagung sebanyak 591 516.205 kg dan
pengeluaran (ekspor) benih jagung sebanyak 60 000 kg
38. HASIL & PEMBAHASAN
Kegiatan penyelesaian kasus
Tujuan:
1. Menyelesaikan berbagai kasus yang timbul
Cara:
1. Bersifat mendidik
2. Mengambil tindakan administratif
3. Mengambil tindakan pidana
39. HASIL & PEMBAHASAN
Kegiatan penyelesaian kasus
Contoh:
1. Ketidakcocokan antara volume suatu kelompok benih yang ada
di penyalur dengan volume penyaluran kelompok benih
tersebut oleh produsen pedagang benih
2. Jumlah benih yang beredar dari suatu kelompok benih,
melebihi tenaga kelompok benih yang diujikan
3. Keluhan dari petani mengenai mutu benih yang dibelinya
4. Pedagang benih yang tidak mematuhi peraturan
40. SIMPULAN
Pengawasan peredaran benih merupakan kegiatan yang dilakukan
supaya benih yang diperdagangkan selalu memenuhi standar mutu
dan ketentuan yang berlaku
Kegiatan pengawasan peredaran benih, terdiri dari enam bagian, terdiri
dari kegiatan pembinaan pedagang benih, monitoring penyaluran
benih, kegiatan pelabelan ulang, pengecekan mutu benih,
pengawasan peredaran benih impor, dan kegiatan penyelesaian kasus
41. SIMPULAN
Jumlah produsen tanaman pangan tahun 2011 yang mendaftar ulang
sebanyak(83.92%), dan Jumlah pendaftar baru sebanyak (61.80%)
Realisasi monitoring penyaluran benih jagung sebesar 64.74%
Realisasi pengecekan mutu contoh benih jagung yang memenuhi standar
sebanyak 348 (90.87%), yang tidak memenuhi standar sebanyak 35
(9.13%)
42. SIMPULAN
Realisasi pelabelan ulang contoh benih jagung yang memenuhi standar
sebanyak 456 (87.19%) yang tidak memenuhi standar sebanyak 67
(12.81%)
Pemasukan benih jagung hibrida sebanyak 95 022.525 kg, sedangkan
pengeluaran benih jagung sebanyak 60 000 kg
43. for your attention | for your attention | for your attention | for
THANK YOU
for your attention | for your attention | for your attention | for
T
h
a n ks