SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
KALIMAT EFEKTIF
KELOMPOK 6
 PUTRI ELPERIDA PASARIBU
 RUDIANTO TUMANGGOR
 WENNY LISA BANGUN
 ZSEZSA DELANOVITA
PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang
digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat
lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si
pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu
hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar
apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu
dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat
yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut
dengan kalimat efektif.
1. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara
tepat sehingga dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam
hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki
kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada
pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran
penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut
dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang
dimasud oleh penulis atau pembicaranya.
2. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
 Secara tepat mewakili pikiran pembicara/penulisnya.
 Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya
antara pikiran pendengar/pembaca dengan yang
dipikirkan pembaca atau penulisnya.
3.

CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1. KESATUAN
 Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide
pokok dalam sebuah kalimat. Dengan satu ide itu kalimat
boleh panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari satu
kesatuan, bahkan dapat mempertentangkan satu sama
lainnya, asalkan ide atau gagasan kalimatnya tunggal.
Contoh kalimat yangtidak jelas kesatuan gagasannya:
 Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu
oleh bank yang memberi kredit. (terdapat subjek ganda
dalam kalimat tunggal).
Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya:
 Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk
membangun gedung sekolah baru.
2. KEPADUAN (KOHERENSI)
Yang dimaksud koherensi adalah hubungan yang padu
antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk
unsur pembentuk kalimat adalah kata, frasa, klausa,
serta tnda baca yang membentuk S-P-O-Pel-Ket dalam
kalimat. Contoh: Setiap penendra mobil di Kota Jakarta
harus memiliki surat izin mengemudi.
Contoh kalimat yang unsurnya tidak koheren:
 Kepada setiap pengendara mobil di Kota Jakarta harus
memiliki surat izin mengemudi. (tidak mempunyai
subjek/subjeknya tidak jelas).
 Contoh kalimat yang unsur-unsurnya koheren:
Setiap penendra mobil di Kota Jakarta harus memiliki
surat izin mengemudi.
3. KEPARALELAN
Yang dimaksud dengan keparalelan atau kesejajaran adalah
terdapatnya unsur-unsur yang sam derajatnya, sama pola
atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
Umpamanya dalam sebuah perincian , unsur pertama
menggunakan verba, unsur kedua dan seterusnyajuga verba.
Jika bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk
berikutnya juga harus nomina.
Contoh kesejajaran atau paralelisme yang salah:
 Kegiatan di perpustaakan meliputi pembelian buku,
membuat katalog, dan buku-buku diberi label.
Contoh kesejajaran atau paralelisme yang benar:
 Kegiatan diperpustakaan meliputi pembelian buku,
pembuatan katalog dan pelabelan buku.
4.PENEKANAN
Yang dimaksud dengan penekanan adalah suatu
perlakuan khusus menonjolkan bagian kalimat sehingga
berpengaruh terhadap makna kalimat secara
keseluruhan. Cara yang dipakai untuk memberi
perlakuan khusus pada kata-kata tertentu ada beberapa,
yaitu:
 Dengan meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal
kalimat,
 Dengan melakukan pengulangan kata ( repetisi),
 Denga melakukan pengontrasan kata kunci,
 Dengan menggunakan partikel/penegas.
5. KEHEMATAN
Yang dimaksud dengan kehematan ialah menghindari
pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat tidak bararti
harus menghilangkan kata-kata yang dapat
memperjelas arti kalimat. Hemat di sini berarti
“ekonomis” tidak memakai kata-kata mubazir, tidak
mengulang-ulang subjek, tidak menjamakkan kata
yang sudah berbentuk jamak. Dengan hemat kata-kata,
diharapkan kalimat menjadi padat berisi.
Contoh Kalimat yang tidak hemat:
Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri bahwa
mahasiswa itu belajar seharian dari pagi sampai petang.
Contoh kalimat yang hemat:
Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.
6. KELOGISAN
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah mengupayakan agar ide
kalimat masuk akal. Logis dalam hal ini juga menuntut adanya
pola piker yang sistematis (runtut/teratur dalam penghitungan
angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar
strukturnya, sudah benar pula pemakaian tanda baca, kata, dan
frasa, dapat menjadi salah karena maknanya tidak masuk akal
atau lemah dari segi logika. Perhatikan contoh kalimat yang
lemah dari segi logika berbahasa berikut ini:
 Kambing sangat senang bermain hujan. (padahal kambin
tergolong anti air).
 Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki.
(apa hubungan tinggal di asrama putra dengan mempunyai anak
lelaki?).
 Uang yang bertumpuk itu terdiri atas pecahan ratusan, puluhan,
sepuluh ribuan, lima puluh ribuan, dua puluh ribuan. (tidak
runtut dalam merinci sehingga lemah dari segi logika).
7.KETEGASAN

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari
kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara,
yaitu:
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat) Contoh:
 Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
b. Membuat urutan kata yang bertahap. Contoh:
 Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar. (salah)
 Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar. (benar)
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi) Contoh:
 Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh:
 Anak itu bodoh, tetapi pintar.
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan
–kah. Contoh:
1) Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?
2) Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini
4. KESALAHAN DALAM MENYUSUN KALIMAT
EFEKTIF DAN PEMBETULANNYA
1. PLEONASTIS
Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang
mubazir (berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu.
Contoh-contoh kalimat yang mengandung kesalahan
pleonastis antara lain:
 Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan.
Kalimat ini seharusnya : Banyak tombol yang dapat
Anda gunakan.
 Kita harus saling tolong-menolong.
Kalimat ini seharusnya : Kita harus saling menolong,
atau Kita seharusnya tolong-menolong
2. KONTAMINASI
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita
lihat pada kalimat berikut ini:
 Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.
Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran –nya
dihilangkan. Sehingga menjadi :
 Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.
3. SALAH PEMILIHAN KATA
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan kata dapat
kita lihat pada kalimat berikut ini:
 Saya mengetahui kalau ia kecewa.
Seharusnya: Saya mengetahui bahwa ia kecewa.
4. SALAH NALAR
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat
pada kalimat berikut ini:
 Bola gagal masuk gawang.
Seharusnya: Bola tidak masuk gawang.
5. PENGARUH BAHASA ASING ATAU DAERAH
(INTERFERENSI)
Bahasa Asing
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh
bahasa asing terlihat pada kalimat berikut:
 Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.
Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat
terjemahan kalimat berikut:
 I live in Semarang where my mother work
Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
 Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.
Bahasa daerah
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh
bahasa daerah dapat kita lihat pada kalimat berikut:
 Anak-anak sudah pada datang.
Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
 Anak-anak sudah datang.
6. KATA DEPAN YANG TIDAK PERLU
Sering kali kita membuat kalimat yang mengandung
kata depan yang tidak perlu seperti pada kalimat
berikut:
Contoh :
 Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Agar menjadi efektif, sebaiknya kita menghilangkan
kata depan di, sehingga kalimatnya menjadi:
 Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
5. UNSUR-UNSUR KALIMAT
EFEKTIF
 Subjek (S)

Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh,
sosok (benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi
pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis
kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal.
 Predikat (P)
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu
melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana
subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat).
 Objek (O)
Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada
umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O
selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang
menuntut wajib hadirnya O
Lanjutan....
 Pelengkap (pel)

Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat
yang melengkapi P. letak Pelengkap umumnya di
belakang P yang berupa verba.
 Keterangan (Ket)
adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal
mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket
dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel.
Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau
di akhir kalimat.
Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara
tepat sehingga dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam
hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki
kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada
pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran
penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut
dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang
dimasud oleh penulis atau pembicaranya.
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essaievi_21
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraSyaiful Ahdan
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaAdrian Ekstrada
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
contoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaancontoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaanRISA ANDRIANI
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmudita rahmawati
 
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Syaiful Ahdan
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjilahmad sururi
 
Bab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulBab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulIbnu Khoiry
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 

La actualidad más candente (20)

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essai
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKMProposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
contoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaancontoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaan
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
 
penulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustakapenulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
 
Bab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulBab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judul
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 

Similar a KalimatEfektif

Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifTitikbudiarti
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiahtaufiq99
 
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Ifen Anas
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektifbusitisahara
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxWahid148954
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxyulianwaruwu
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifSeptian Muna Barakati
 

Similar a KalimatEfektif (20)

Kalimat efektihh
Kalimat efektihhKalimat efektihh
Kalimat efektihh
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektif
 
KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
Makalah kalimat
Makalah   kalimatMakalah   kalimat
Makalah kalimat
 
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektif
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptx
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
Pengertian kalimat efektif
Pengertian kalimat efektifPengertian kalimat efektif
Pengertian kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 

Último

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 

Último (20)

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 

KalimatEfektif

  • 1. KALIMAT EFEKTIF KELOMPOK 6  PUTRI ELPERIDA PASARIBU  RUDIANTO TUMANGGOR  WENNY LISA BANGUN  ZSEZSA DELANOVITA
  • 2. PENDAHULUAN Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.
  • 3. 1. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya.
  • 4. 2. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF  Secara tepat mewakili pikiran pembicara/penulisnya.  Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar/pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
  • 5. 3. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF 1. KESATUAN  Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Dengan satu ide itu kalimat boleh panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari satu kesatuan, bahkan dapat mempertentangkan satu sama lainnya, asalkan ide atau gagasan kalimatnya tunggal. Contoh kalimat yangtidak jelas kesatuan gagasannya:  Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit. (terdapat subjek ganda dalam kalimat tunggal). Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya:  Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk membangun gedung sekolah baru.
  • 6. 2. KEPADUAN (KOHERENSI) Yang dimaksud koherensi adalah hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk unsur pembentuk kalimat adalah kata, frasa, klausa, serta tnda baca yang membentuk S-P-O-Pel-Ket dalam kalimat. Contoh: Setiap penendra mobil di Kota Jakarta harus memiliki surat izin mengemudi. Contoh kalimat yang unsurnya tidak koheren:  Kepada setiap pengendara mobil di Kota Jakarta harus memiliki surat izin mengemudi. (tidak mempunyai subjek/subjeknya tidak jelas).  Contoh kalimat yang unsur-unsurnya koheren: Setiap penendra mobil di Kota Jakarta harus memiliki surat izin mengemudi.
  • 7. 3. KEPARALELAN Yang dimaksud dengan keparalelan atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sam derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Umpamanya dalam sebuah perincian , unsur pertama menggunakan verba, unsur kedua dan seterusnyajuga verba. Jika bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk berikutnya juga harus nomina. Contoh kesejajaran atau paralelisme yang salah:  Kegiatan di perpustaakan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan buku-buku diberi label. Contoh kesejajaran atau paralelisme yang benar:  Kegiatan diperpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan katalog dan pelabelan buku.
  • 8. 4.PENEKANAN Yang dimaksud dengan penekanan adalah suatu perlakuan khusus menonjolkan bagian kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Cara yang dipakai untuk memberi perlakuan khusus pada kata-kata tertentu ada beberapa, yaitu:  Dengan meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat,  Dengan melakukan pengulangan kata ( repetisi),  Denga melakukan pengontrasan kata kunci,  Dengan menggunakan partikel/penegas.
  • 9. 5. KEHEMATAN Yang dimaksud dengan kehematan ialah menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat tidak bararti harus menghilangkan kata-kata yang dapat memperjelas arti kalimat. Hemat di sini berarti “ekonomis” tidak memakai kata-kata mubazir, tidak mengulang-ulang subjek, tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak. Dengan hemat kata-kata, diharapkan kalimat menjadi padat berisi. Contoh Kalimat yang tidak hemat: Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri bahwa mahasiswa itu belajar seharian dari pagi sampai petang. Contoh kalimat yang hemat: Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.
  • 10. 6. KELOGISAN Yang dimaksud dengan kelogisan ialah mengupayakan agar ide kalimat masuk akal. Logis dalam hal ini juga menuntut adanya pola piker yang sistematis (runtut/teratur dalam penghitungan angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar pula pemakaian tanda baca, kata, dan frasa, dapat menjadi salah karena maknanya tidak masuk akal atau lemah dari segi logika. Perhatikan contoh kalimat yang lemah dari segi logika berbahasa berikut ini:  Kambing sangat senang bermain hujan. (padahal kambin tergolong anti air).  Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki. (apa hubungan tinggal di asrama putra dengan mempunyai anak lelaki?).  Uang yang bertumpuk itu terdiri atas pecahan ratusan, puluhan, sepuluh ribuan, lima puluh ribuan, dua puluh ribuan. (tidak runtut dalam merinci sehingga lemah dari segi logika).
  • 11. 7.KETEGASAN Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu: a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat) Contoh:  Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain. b. Membuat urutan kata yang bertahap. Contoh:  Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)  Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar) c. Melakukan pengulangan kata (repetisi) Contoh:  Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan. d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh:  Anak itu bodoh, tetapi pintar. e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah. Contoh: 1) Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku? 2) Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini
  • 12. 4. KESALAHAN DALAM MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF DAN PEMBETULANNYA 1. PLEONASTIS Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu. Contoh-contoh kalimat yang mengandung kesalahan pleonastis antara lain:  Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan. Kalimat ini seharusnya : Banyak tombol yang dapat Anda gunakan.  Kita harus saling tolong-menolong. Kalimat ini seharusnya : Kita harus saling menolong, atau Kita seharusnya tolong-menolong
  • 13. 2. KONTAMINASI Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:  Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi. Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran –nya dihilangkan. Sehingga menjadi :  Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi. 3. SALAH PEMILIHAN KATA Contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan kata dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:  Saya mengetahui kalau ia kecewa. Seharusnya: Saya mengetahui bahwa ia kecewa. 4. SALAH NALAR Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:  Bola gagal masuk gawang. Seharusnya: Bola tidak masuk gawang.
  • 14. 5. PENGARUH BAHASA ASING ATAU DAERAH (INTERFERENSI) Bahasa Asing Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa asing terlihat pada kalimat berikut:  Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja. Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat terjemahan kalimat berikut:  I live in Semarang where my mother work Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:  Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja. Bahasa daerah Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa daerah dapat kita lihat pada kalimat berikut:  Anak-anak sudah pada datang. Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:  Anak-anak sudah datang.
  • 15. 6. KATA DEPAN YANG TIDAK PERLU Sering kali kita membuat kalimat yang mengandung kata depan yang tidak perlu seperti pada kalimat berikut: Contoh :  Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru. Agar menjadi efektif, sebaiknya kita menghilangkan kata depan di, sehingga kalimatnya menjadi:  Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
  • 16. 5. UNSUR-UNSUR KALIMAT EFEKTIF  Subjek (S) Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal.  Predikat (P) Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat).  Objek (O) Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O
  • 17. Lanjutan....  Pelengkap (pel) Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba.  Keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat.
  • 18. Kesimpulan Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya.