SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
Descargar para leer sin conexión
TUGAS 2 – KUIS ARTIKEL PEMBUATAN BAJA
           KULIAH MATERIAL TEKNIK



    PROSES EKSTRAKSI BESI DAN
         PEMBUATAN BAJA




         ZUL FAUZI FACHRI ABIDIN
                ( 07525008 )




        JURUSAN TEKNIK MESIN
    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
            YOGYAKARTA
                   2011
1. Proses Ekstraksi Besi Dan Pembuatan Baja

        Besi dan tembaga termasuk logam transisi yang sangat luas penggunaannya di
industri. Keberadaannya di alam dalam bentuk senyawanya sehingga untuk memperoleh
kedua logam tersebut, diperlukan proses ekstraksi. Terdapat dua proses, yakni: proses ekstrasi
besi dan pembuatan baja. Secara umum, proses ekstrasi besi dapat dilihat pada diagram alur
di bawah ini.

1.1. Alur Proses Ekstrasi Besi

  Bahan baku seperti : bijih besi, batu
   kapur (CaCO3), dan kokas masuk
           dari atas tungku


        Udara panas ditiupkan ke
       bagian bawah tungku agar C
           bereaksi dengan OZ
            membentuk CO2


  Sementara itu, CaCO3 dalam tanur
     akan terurai menjadi CaO


  CaO yang terbentuk akan bereaksi
    dengan pengotor yang bersifat
   asam yang ada dalam bijih besi,
     seperti pasir silika. Reaksi ini
  menghasilkan senyawa dengan titik
   didih rendah yang disebut terak
                 (slag).


    Lelehan terak kemudian akan
   mengalir ke bagian bawah tanur.



   Jadilah yang dinamakan pig iron
            atau besi gubal



  Besi gubal dapat dicetak langsung
  menjadi besi tuang (cast iron) atau
  diproses lebih lanjut menjadi baja,
     tergantung dari penggunaan.
1.2. Penjabaran Proses Ekstrasi Besi

Penjabaran secara luas dapat dilihat di segmen bawah ini.




Besi diekstraksi dari bijih besi yang mengandung senyawa besi seperti hematit

(Fe2O3), limonit (2Fe2O3 3H2O), magnetit (Fe3O4), dan siderit (FeCO3). Proses ekstraksi
dilakukan dalam tungku yang disebut tanur tiup (blast furnace) dengan menggunakan metode
reduksi. Simak proses ekstraksinya berikut ini. Berikut tahapan ekstraksi Fe dari bijih besi:

      Bijih besi, batu kapur (CaCO3), dan kokas (C) dimasukkan dari bagian atas tanur.

      Kemudian, udara panas ditiupkan ke bagian bawah tungku agar C bereaksi dengan
       OZ membentuk

CO2.

C(s) +O2(S)       CO2(S)

Gas CO2 yang terbentuk selanjutnya akan bergerak ke atas dar lebih lanjut dengan C untuk
membentuk CO. Reaksi ini bersifi endotermik, sehingga terjadi sedikit penurunan suhu
proses.

CO2(g) + C(s)       2CO(S)
Produk reaksi yakni gas CO kemudian bergerak naik dan mulai mereduksi senyawa-senyawa
besi pada bijih besi.

3Fe2O3(5) + CO(g)         4 2Fe3O4(s) + CO2(g)

Fe3O4(s) + CO(g)          3FeO(6) + CO2(g)

FeO(s) + CO(g)             Fe(s) + CO2(g)

Reaksi keseluruhannya dapat ditulis sebagai berikut:

Fe2O3(s) + 3CO(s)         2Fe(l) + 3CO2(g)

Fe yang terbentuk akan mengalir dan berkumpul di bawah. Karena suhu di bawah tinggi
sekitar 2 000°C, Fe akan berada dalam bentuk lelehannya.

      Sementara itu, CaCO3 dalam tanur akan terurai menjadi CaO.

CaCO3(s)—> CaO(s) + CO2(g)

      CaO yang terbentuk akan bereaksi dengan pengotor yang bersifat asam yang ada
       dalam bijih besi, seperti pasir silika. Reaksi ini menghasilkan senyawa dengan titik
       didih rendah yang disebut terak (slag).

CaO(S) + SiO2(s)           CaSiO3(l)

      Lelehan terak kemudian akan mengalir ke bagian bawah tanur. Karena kerapatan
       lelehan terak yang lebih rendah dibandingkan lelehan besi, maka lelehan terak berada
       di atas lelehan besi sehingga keduanya dapat dikeluarkan secara terpisah. (Secara
       tidak langsung, lelehan terak ini melindungi lelehan besi dari teroksidasi kembali)

Besi yang terbentuk di dalam tanur tiup masih mengandung pengotor dan bersifat cukup
rapuh. Besi ini disebut juga besi gubal (pig iron). Besi gubal mengandung sekitar 3 – 4% C,
2% Si, dan sejumlah pengotor lain seperti P dan S. Besi gubal dapat dicetak langsung
menjadi besi tuang (cast iron) atau diproses lebih lanjut menjadi baja, tergantung dari
aplikasinya.

2. Pembuatan Baja

Tahapan kedua, yakni pembuatan baja, secara umum, proses pembuatan dari besi ke baja
dapat dilihat pada diagram alur berikut ini.
2.1, Alur Tahapan Pembuatan Baja

 Sekitar 70% lelehan besi gubal dari
 tanur tiup dan 30% besi/baja bekas
    dimasukkan ke dalam tungku,
     bersama dengan batu kapur
              (CaCO3).


  Selanjutnya, O2 murni dilewatkan
  melalui campuran lelehan logam


  O2 akan bereaksi dengan karbon
    (C) di dalam besi dan juga zat
  pengotor lainnya seperti Si dan P,
 dan membentuk senyawa-senyawa
                oksida


     Senyawa-senyawa oksida ini
 kemudian direaksikan dengan CaO,
   yang berasal dari peruraian batu
  kapur (CaCO3), membentuk terak,
    seperti CaSiO3 dan Ca3(PO4)2.



        Logam baja telah jadi


    Kandungan C pada baja yang
   dihasilkan bervariasi dari ~0,2%
            sampai 1,5%
2.2. Penjabaran Tahapan Pembuatan Baja




-Sekitar 70% lelehan besi gubal dari tanur tiup dan 30% besi/baja bekas dimasukkan ke
dalam tungku, bersama dengan batu kapur (CaCO3).

- Selanjutnya, O2 murni dilewatkan melalui campuran lelehan logam. O2 akan bereaksi
dengan karbon (C) di dalam besi dan juga zat pengotor lainnya seperti Si dan P, dan
membentuk senyawa-senyawa oksida. Senyawa-senyawa oksida ini kemudian direaksikan
dengan CaO, yang berasal dari peruraian batu kapur (CaCO3), membentuk terak, seperti
CaSiO3 dan Ca3(PO4)2.




Kandungan C pada baja yang dihasilkan bervariasi dari ~0,2% sampai 1,5%. Berdasarkan
kadar C ini, kita mengenal tiga macam baja seperti yang ditunjukkan tabel berikut.
3. Proses Pembuatan Pipa

        Berbagai macam proses berbeda yang digunakan dalam pemanufakturan (pembuatan)
pipa, dimana proses-proses tersebut dikelompokkan dalam empat klasifikasi yaitu:
         1. Pipa tanpa kelim dengan proses tempa (Wrought seamless pipe);
         2. Pipa tempa (Forged pipe);
         3. Pipa las (Welded pipe);
         4. Pipa cor (Cast pipe)
         Sebagai contoh dari proses yang digunakan dalam proses pembuatan pipa yaitu pipa yang
dicor (cast) secara sentrifugal dan dilakukan pengerjaan dingin melalui ekspansi hidrolik yang akan
mengubah struktur metalurgi dari coran tersebut. Pipa las juga dilakukan peng-ekspansian dingin
(pemuaian dingin) atau cold-reduced melalui beberapa manufaktur untuk menghasilkan
keseragaman daya tahan panas material. Pemuaian dingin juga akan meningkatkan garis kekuatan
luluh. Pada setiap klasifikasi, sejumlah proses khusus dilakukan.

3.1.Pipa tanpa kelim dengan proses tempa (Wrought seamless pipe)
 3.1.1.Pipa dengan unsur Ferrous
               Pipa baja biasanya terbuat dari baja yang dihasilkan dari tungku perapian terbuka
        (open-hearth), tungku perapian oksigen murni, pengubah bassemer, atau tungku perapian
        dengan listrik. Seperti dalam pengecoran pada pipa baja dengan komposisi khusus
        digunakan tungku perapian dengan induksi listrik, untuk menghasilkan cairan baja tersebut.

                Meskipun pembuatan pipa dari baja dicairkan dalam bassemer dikurangi secara
       subtansi, pada tahun saat terjadi perang dunia II suatu penemuan tentang oksigen dan
       udara-oksigen dalam peubah secara subtansi akan meningkatkan kegunaan dari peralatan
       ini, terutama untuk baja karbon. Ada empat metode yang digunakan yaitu

       1. Penembusan secara rotari (Hot rotary piercing)
                Metode ini adalah metode yang paling sering digunakan, yaitu penembusan satu
       atau dua piercing mills yang dipanaskan, dimana piercing mills tersebut terdiri dari sepasang
       roller silinder yang berputar pada arah yang sama dengan sumbu yang ditandukkan dari
       masing-masing roller. Metode ini terdiri dari 4 proses yaitu piercing mill, plug rolling mill,
       reeling mill, dan sizing mill, yang dapat dilihat pada gambar 1.

               Billet baja, pada temperatur forging 2200-2400F, didorong ke dalam piercing mill,
       dimana billet tersebut dicekam oleh 2 roller yang berputar dan membawa billet ke titik
       penembus untuk membentuk lubang sepanjang billet tersebut. Untuk pipa yang besar,
       dilakukan operasi kedua yang serupa untuk mengurangi ketebalan dinding dan
       meningkatkan diameter dan panjang billet yang telah dipiercing.

                Billet hasil piercing masih berupa tube yang kasar dan masih perlu dilakukan
       pengerjaan finishing untuk menghasilkan pipa. Untuk pengurangan diameter dan ketebalan
       dinding yang lebih jauh lagi serta meningkatkan ukuran panjang dilakukan dengan memutar
       billet ke mandrel pada plug-rolling mill. Fungsi dari reeling mill, yaitu untuk memoles bagian
       dalam dan luar permukaan tube serta untuk menempatkan tube, yang mana bentuk oval
       masih terbentuk dan terlewatkan pada waktu proses di plug-rolling mill.

               Pipa jika diperlukan dilakukan reheated untuk dilakukan penyesuaian ukuran
       diameter pipa yang diinginkan. Ukuran diameter roller pada sizing mill ini lebih kecil dari
       pipa yang datang dari reeling mill.
2. Proses Pilger-mill
        Pada proses ini, mandrel dengan panjang 10ft dan diameter yang mendekati
diameter bagian dalam pipa kemudian ditekan ke ingot atau billet dengan penumbur
hidrolik. Mandrel yang dibungkus di dalam ingot diletakkan diantara roll dari pilger
mill. Roll ini mempunyai bentuk kontur yang bubungan (Cam) dan berputar
berlawanan arah yang mana ingot ditekan oleh penumbur hidrolik dan mekanisme air-
cylinder. Perputaran dari roll menghasilkan efek yang ekivalen dari pukulan hammer
yang akan mengurangi/mereduksi dinding ingot melaui forging melawan mandrel dan
membawa ingot dan madrel melawan kembali penumbur dan karena alasan inilah
proses ini dinamakan proses rotary-forged. Proses pilger mill dapat dilihat pada
gambar 2 berikut.




3. Proses Push-bench (cupping)
        Pada beberapa penggilingan pipa, ingot baja dipanaskan hingga temperatur
2300 F. Kemudian diletakkan pada container melingkar dan dihantam hingga
berbentuk cup. Hantaman harus terukur hingga tekanan material mengikuti kontur
dari container dan, mengisi cekungan diantara dinding dan ingot. Ujung silinder yang
tertutup (Cup) di reheated dan ditekan, dengan ujung tertutup melalui rangkaian 3
sampai 12 die, dari berturut-turut pengurangan diameter, mounted pada horizontal
bench. Proses reheating diantara operasi penarikan mungkin diperlukan, mesin
mandrel-extracting kemudian mengendurkan mandrel dan menarik mandrel keluar
dari tube. Cup dipotong dengan gergaji melingkar. Pengerjaan akhir yaitu cold-rolling
atau meluruskan dari tube. Proses ini secara khusus cocok untuk diameter kecil
(hingga 4 in). proses ini dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini.
4. Prose ekstruksi
       Proses ekstruksi terdiri dari dua peralatan yaitu penekanan vertikal (vertical
presses) dan penekanan horizontal (Horizontal presses). Lihat gambar 4 dan 5. Pada
horizontal presses penembusan dilakukan pertama kali sebagai langkah yang terpisah
atau cekungan digunakan dengan mandrel dan die. Tungsten-chromium-carbon dan
chromium-tunsten-molbdenum-alloy steels dengan kekerasan mendekati 46 Rockwell
C digunakan untuk mandrels dan die serta peralatan lainnya. Glass merupakan
pelumas yang paling efektif. Billet di lapisi dengan lapisan dari bubuk glass yang
menyebar ke selimut asbes dari parasut yang mana mengirim billet dari tungku ke
press.
        Pada proses tubing dimana operasi extruding selesai dalam beberapa detik, tube
secara umum ditransferkan ke reducing mill ketika masih pada temperatur hot forging. Baja
karbon, paduan baja dan stainless stell untuk tubing diproduksi dengan metode ini dengan
diamter dari 3/8 hingga 4 in dan dengan panjang pipa 30-60 ft, ukuran pipa dari 8-24 in dan
ketebalan dinding dari 0.5-3 in.
3.1.2. Pipa dengan unsur aluminium dan paduannya
               Pipa dengan unsur aluminium dan paduan dibuat dengan die dan proses ekstruksi
       mandrel pada ukuran 1 in dan lebih besar lagi. Cekungan sekitar ingot digunakan dengan
       pengecoran cekungan atau dibuat dengan pengeboran ingot padat. Setelah ingot di
       preheated pada temperatur tertentu (tergantung paduan), ingot di ektruksi pada silinder
       ekstruksi. Mandrel memanjang melalui ingot dan melalui die ekstruksi dan hal itu
       menyediakan ruang anular untuk aliran aluminium ketika ingot ditekan.

              Beberapa paduan memerlukan heat treatment untuk mendapatkan sifat mekanis
      yang diinginkan. Ini dapat seperti quenching atau pemisahan tungku heat treating.



3.1.3. Pipa dengan unsur tembaga dan paduannya
              Dalam produksi pipa tanpa kelim dengan material tembaga atau paduannya
      karena tembaga sejauh ini merupakan material yang tonase. Tembaga dan paduan
      diproduksi dengan proses yang sama dan peralatan yang sama, yaitu pengerjaan
      panas dan pengerjaan dingin. Pipa tanpa kelim di buat dengan salah satu prinsip
      proses dibawah ini:
       1. Proses penembusan panas; kebanyakan pipa dibuat dengan mesin Mannesmann.
          3-12 ukuran diameter tembaga padat atau billet paduan dipanaskan hingga 800-
          900C dan dilewatkan pada dua roll.
       2. Proses ekstruksi; billet dipanaskan dari temperatur 700-900 C tergantung
          paduannya. Dan diletakkan pada container atau silinder baja yang membatasi
          billet panas ketika tekanan tinggi yang digunakan untuk menekan logam melalui
          die.
       3. Proses Cup-and-Draw;
       4. Proses penarikan (Drawing Process);
       5. Proses tube-rolling


3.1.4. Pipa dengan unsur Nikel dan paduannya
             Pipa dengan unsur nikel dan paduannya biasanya dibuat dengan ekstruksi dan
      cold-drawing. Hasil dari proses ekstruksi ditekan atau shell diubah ke pipa atau tubing
      dengan cold-drawing dan proses tambahan.
              Proses Ekstruksi; proses ini sama dengan yang ditunjukkan pada gambar 5, dan
      paling banyak digunakan. Extruded tubing dibuat dengan diamter luar 2.5 hingga 9 ¼ in;
      ketebalan dinding 0.25 hingga 1 in, panjang maksimum antara 3 hingga 30 ft, tergantung
      parameter lainnya. Pada penambahan ke tube silinder hal ini praktis untuk menekan bentuk
      tubular dari geometri yang relatif dan simetris.
3.1.5. Pipa dengan unsur titanium dan paduannya
               Proses ekstruksi merupakan teknik yang biasa digunakan untuk memproduksi
       pipa titanium. Meskipun metode lainnya dapat digunakan, sebagian volume dari pipa
       titanium dibuat dalam satu ukuran pada satu kali tidak membenarkan setting-up
       volume dari mill yang tinggi. Proses ekstruksi ini sangat cocok untuk banyak die
       merubah yang dibuthkan oleh titanium, proses ekstruksi didominasi secara hidrolik,
       dengan operasi penumbur dalam bidang horizontal. Billet titanium ditembus atau
       dibor terlebih dahulu sebelum di ekstruksi. Billet dipanaskan mendekati 1800 F dan
       ditekan melalui die ke mandrel.

3.2. Forged Pipe
       Pembuatan Pipa yang ditempa diutamakan dalam ukuran pipa yang lebih besar dan
       ketebalan dinding pipa yang lebih berat. Terdapat dua tipe dari forged pipe ini yang
       terdapat dalam spesifikasi ASTM untuk testing dan material yaitu Forged and bored
       pipe dan Hollow forged pipe. Pada forged and bored pipe, billet baja atau ingot
       pertama kali dipanaskan pada temperatur hingga 2300 F dan kemudian diteruskan
       dengan proses forging dengan menggunakan pemukul forging atau penekanan berat
       untuk mendapatkan pendekatan diameter 1 inci lebih besar dari diameter yang
       diinginkan. Billet lalu di bubut untuk membuang kelebihan baja dan menghasilkan
       diameter luar yang actual. Bagian dalam pipa dibor dengan pengeboran khusus atau
       trepanning tool. Dengan proses ini banyak diproduksi pipa dengan diameter 10-30 in
       dan ketebalan dinding 1.5- 4 in. Proses permesinan yang telah dilakukan juga
       mengijinkan ketebalan pipa rata-rata untuk ditahan hingga mendekati batas minimum
       dari dinding yang dibutuhkan oleh perancang dalam sistem perpipaan.
       Pada hollow forged pipe, dimana pipa ini diproduksi secara langsung dari cairan
       ingot baja dengan pembakaran dengan listrik. Ingot dilakukan proses piercing panas
       hingga 2000-2200 F secara penekanan vertical. Dan ingot kemudian ditransfer untuk
       ditarik (draw) secara horizontal dimana hasil dari piercing di letakkan ke mandrel dan
       dikerjakan melaui rangkaian ring die untuk menghasilkan ukuran yang diinginkan.
       Pipa dengan ukuran 10-30 in dan ketebalan dinding sekitar 1.5 –4 secara normal
       diproduksi secara komersial. Produk di lakukan proses permesinan pada diameter
       dalam dan luar.

3.3. Welded Pipe
              Pengelasan dari piringan, skelp, atau koil kepipa dilakukan dengan pemanasan
       dan pengelasan tempa untuk pipa las butt (butt-weld pipe) atau dengan pengelasan
       penyatuan mengerjakan resistansi listrik, flash, pengelasan submerged-arc, gas inert
       tungsten-arc welding, atau gas-shielded yang dapat digunakan pada pengelasan metal-
       arc. Kelim yang dilas bisa secara kelim longitudinal pararel terhadap sumbu dari pipa
       atau las spiral. Untuk material yang mengandung unsur ferrous dilakukan furnace
       welded pipe dan fusion welded pipe.
3.3.1. Furnace welded pipe
              Atau yang dikenal dengan continuous-welded atau butt-welded pipe hanya
       cocok untuk grade baja karbon. Pipa secara umum dibuat dari tungku-perapian
       terbuka dan oksigen murni baja bassemer.. Pipa FWD normalnya dipertimbangkan
       biaya yang terendah pipa baja. Pipa ini digunakan perpipaan gas tekanan rendah,
       perpipaan untuk air, udara, sistem uap air tekanan rendah dan hal-hal yang serupa.
       Pipa FWD ini biasanya dibatasi ke ukuran 4 in atau lebih kecil
3.3.2. Fusion welded pipe
              Pengelasan penyatuan dari pipa dilakuakan dengan metode Resistance
       welding, induction welding atau arc-welding. Metode resistance welding terdiri dari
       empat metode yaitu:
       1. Flash welding
       2. low-frequency resistance welding
3. High frequency induction welding
        4. High-frequency resistance welding
              Proses Arc-welding, dikerjakan secara komersil melalui proses submerged-
       arc-welding, gas inert dari proses tungsten-arc-welding, dan gas-shielded yang
       dikomsumsi pada proses metal-arc-welding. Submerged-arc-welding diaplikasikan
       untuk karbon, paduan baja, stainless steel, dan high-nickel alloy pipe, biasanya
       diameter 8 inci dan lebih.


3.3.3. Pipa dengan unsur Non ferrous
               Proses fussion-welding dapat dikerjakan untuk pipa dengan unsure non
       ferrous. Secara ekstensif digunakan proses arc-welding. Di atas dinding pipa, gas
       inert- gas tungsten-arc process secara luas digunakan.
               Aluminium dan alloys, sistem piping dengan material ini dimanufaktur dengan salah
       satu proses resistance welding atau proses arc-welding. Prosedur yang sama juga
       diberlakukan untuk pengerjaan pada pipa bermaterial aluminium. Kecuali high-frequency
       induction welding tidak boleh dikerjakan untuk piping kurang dari ¾ in diameter.

               Untuk material tembaga dan paduannya, paduan nikel, dan titanium dan paduannya
       proses pengelasan tidak cocok digunakan.




3.4. Cast pipe
                Pipa cor dibuat dengan pengecoran statis atau pengecoran sentrifugal. Pada
       pipa pengecoran statis secara umum dibatasi untuk pipa dengan ukuran panjang yang
       relatif pedek. Katup, fitting dan komponen lain diproduksi dengan pengecoran dengan
       pasir (sand casting).
                Pipa cor sentrifugal, diproduksi melalui baja yang dicairkan melalui busur
       listrik atau perapian induksi ke dalam cetakan memutar dan membiarkan logam
       memadat dibawah tekanan dari gaya sentrifugal. Cetakan biasanya diputar diputar
       pada sumbu horizontal degan kecepatan 50-200 kali dari gravitasi.
       Pipa cor sentrifugal diproduksi dengan diameter luar 4-54 in dan panjang hingga 30 ft.
       keuntungan ekonomi meningkat dengan diameter yang lebih besar dan ketebalan dinding
       pipa. Aplikasi dari pipa ini digunakan untuk paper mill rolls, gun barrel dan lain-lain. Namun
       pipa ini tidak dianjurkan untuk aplikasi pada temperatur tinggi(>1050 F), dan tekanan tinggi
       (800psi). Beberapa material non ferrous juga diproduksi dengan metode pengecoran statis
       dan sentrifugal.

       Cast-Iron pipe

              Pipa besi cor memiliki umur yang relatif lama karena dinding yang berat dan
       ketahanan yang baik terhadap korosi baik internal ataupun eksternal. Pipa ini
       digunakan untuk sistem distribusi air dan gas dan jalur limbah dalam kota, khususnya
       dibawah jalan aspal dimana sangat penting menggunakan material yang mempunyai
       umur panjang untuk menghindari penggantian pipa.
       Pipa besi cor dibuat dengan 4 proses berbeda yaitu
        1. Vertical Pit Process
        2. Horizontal Process
        3. Centrifugal Casting in Sand Molds
        4. Centrifugal Casting in Metal Molds
              Sampai saat ini lebih 75 persen dari pembuatan pipa besi cor ini diproduksi
       dengan proses pengecoran secara sentrifugal atau horizontal. Pipa dapat digunakan
       untuk instalasi penyuplai air bawah tanah,, dan kontruksi gas bawah tanah.
DAFTAR PUSTAKA


Logam Transisi Blog. ( 2009 ). Proses Ekstraksi Besi dan Pembuatan Baja
       . [ cited 2011 Des 7 ]. Available from : URL
http://metaltransition.wordpress.com/2009/11/30/proses-ekstraksi-besi-dan-pembuatan
       baja/


Andy Sembiring Zone. ( 2011 ). PROSES PEMBUATAN PIPA .[ cited 2011 Des 7]. Available
       from URL : http://andysembiring.blogspot.com/2011/06/proses-pembuatan-pipa.html

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATNesha Mutiara
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYBahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYIsmi Fawaid
 
GOLONGAN 9 DAN 10 B
GOLONGAN 9 DAN 10 BGOLONGAN 9 DAN 10 B
GOLONGAN 9 DAN 10 BErli fharida
 
Warna & kemagnetan senyawa kompleks 2017 1
Warna & kemagnetan senyawa kompleks 2017 1Warna & kemagnetan senyawa kompleks 2017 1
Warna & kemagnetan senyawa kompleks 2017 1AyumaGanbatte AlKaoru
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik Ida Farida Ch
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Penggolongan kristal
Penggolongan kristalPenggolongan kristal
Penggolongan kristalIda Farida Ch
 
Kimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanidaKimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanidaEwie AdRiana
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Unsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga pptUnsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga pptnandaaditya505960
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatWina Fajriatin
 

La actualidad más candente (20)

[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
 
Skandium
SkandiumSkandium
Skandium
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
 
Skandium
SkandiumSkandium
Skandium
 
Alkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanahAlkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanah
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYBahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
 
GOLONGAN 9 DAN 10 B
GOLONGAN 9 DAN 10 BGOLONGAN 9 DAN 10 B
GOLONGAN 9 DAN 10 B
 
Warna & kemagnetan senyawa kompleks 2017 1
Warna & kemagnetan senyawa kompleks 2017 1Warna & kemagnetan senyawa kompleks 2017 1
Warna & kemagnetan senyawa kompleks 2017 1
 
Ppt konduktometri
Ppt konduktometriPpt konduktometri
Ppt konduktometri
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Penyepuhan Logam
Penyepuhan LogamPenyepuhan Logam
Penyepuhan Logam
 
Sifat Fisik dan Kimia Kalium
Sifat Fisik dan Kimia KaliumSifat Fisik dan Kimia Kalium
Sifat Fisik dan Kimia Kalium
 
Penggolongan kristal
Penggolongan kristalPenggolongan kristal
Penggolongan kristal
 
Kimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanidaKimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanida
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Unsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga pptUnsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga ppt
 
Konduktometri
KonduktometriKonduktometri
Konduktometri
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 

Similar a Tugas 2 material teknik

Similar a Tugas 2 material teknik (20)

Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)
 
Besi tuang
Besi tuangBesi tuang
Besi tuang
 
Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnancePengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnance
 
proses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiproses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam ii
 
pengolahan bijih besi
pengolahan bijih besipengolahan bijih besi
pengolahan bijih besi
 
Dapur kupola
Dapur kupolaDapur kupola
Dapur kupola
 
Proses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanasProses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanas
 
Material Teknik Dasar
Material Teknik DasarMaterial Teknik Dasar
Material Teknik Dasar
 
Pengecoran
PengecoranPengecoran
Pengecoran
 
1. pengecoran logam
1. pengecoran logam1. pengecoran logam
1. pengecoran logam
 
Teknologi bahan
Teknologi bahan Teknologi bahan
Teknologi bahan
 
Tugas quis
Tugas quisTugas quis
Tugas quis
 
Itm3
Itm3Itm3
Itm3
 
Makalah teknologi mekanik
Makalah teknologi mekanikMakalah teknologi mekanik
Makalah teknologi mekanik
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
 
Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - Tembaga
 
Presentasi aluminum
Presentasi aluminumPresentasi aluminum
Presentasi aluminum
 
BAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.pptBAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
 
Bab%20 ii
Bab%20 iiBab%20 ii
Bab%20 ii
 

Más de Zul Abidin

Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrikIntip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrikZul Abidin
 
Tutorial powermill ; transform model
Tutorial powermill ; transform modelTutorial powermill ; transform model
Tutorial powermill ; transform modelZul Abidin
 
Tutorial powermill cnc 4 axis
Tutorial powermill cnc 4 axisTutorial powermill cnc 4 axis
Tutorial powermill cnc 4 axisZul Abidin
 
Injection mold design by zul fauzi
Injection mold design by zul fauziInjection mold design by zul fauzi
Injection mold design by zul fauziZul Abidin
 
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldment
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldmentTutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldment
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldmentZul Abidin
 
Tutorial inventor 2009 stress analysis
Tutorial inventor 2009  stress analysisTutorial inventor 2009  stress analysis
Tutorial inventor 2009 stress analysisZul Abidin
 
Tutorial solidworks stress analysis pada rangka meja
Tutorial solidworks  stress analysis pada rangka mejaTutorial solidworks  stress analysis pada rangka meja
Tutorial solidworks stress analysis pada rangka mejaZul Abidin
 
Tutorial mastercam x ; bubut cnc
Tutorial mastercam x ; bubut cncTutorial mastercam x ; bubut cnc
Tutorial mastercam x ; bubut cncZul Abidin
 
Tutorial solidworks bikin surface
Tutorial solidworks bikin surfaceTutorial solidworks bikin surface
Tutorial solidworks bikin surfaceZul Abidin
 
Tutorial mastercam x wire
Tutorial mastercam x   wireTutorial mastercam x   wire
Tutorial mastercam x wireZul Abidin
 
Drilling toolpath
Drilling toolpathDrilling toolpath
Drilling toolpathZul Abidin
 
Tugas 1 material teknik
Tugas 1 material teknikTugas 1 material teknik
Tugas 1 material teknikZul Abidin
 
Proporsal kuliah desain j ig&fixture 2011
Proporsal kuliah desain j ig&fixture 2011Proporsal kuliah desain j ig&fixture 2011
Proporsal kuliah desain j ig&fixture 2011Zul Abidin
 
Braket tanpa lubang (unmachined bracket) by zul
Braket tanpa lubang (unmachined bracket) by zulBraket tanpa lubang (unmachined bracket) by zul
Braket tanpa lubang (unmachined bracket) by zulZul Abidin
 
Panduan mesin cnc hurco vmx 24
Panduan mesin cnc hurco vmx 24Panduan mesin cnc hurco vmx 24
Panduan mesin cnc hurco vmx 24Zul Abidin
 
Panduan sederhana cara mengoperasikan delcam artcam jewelsmith 9
Panduan sederhana cara mengoperasikan delcam artcam jewelsmith 9Panduan sederhana cara mengoperasikan delcam artcam jewelsmith 9
Panduan sederhana cara mengoperasikan delcam artcam jewelsmith 9Zul Abidin
 
Panduan mengoperasikan delcam powermill
Panduan mengoperasikan delcam powermillPanduan mengoperasikan delcam powermill
Panduan mengoperasikan delcam powermillZul Abidin
 

Más de Zul Abidin (20)

Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrikIntip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
 
Tutorial powermill ; transform model
Tutorial powermill ; transform modelTutorial powermill ; transform model
Tutorial powermill ; transform model
 
Tutorial powermill cnc 4 axis
Tutorial powermill cnc 4 axisTutorial powermill cnc 4 axis
Tutorial powermill cnc 4 axis
 
Injection mold design by zul fauzi
Injection mold design by zul fauziInjection mold design by zul fauzi
Injection mold design by zul fauzi
 
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldment
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldmentTutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldment
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldment
 
Tutorial inventor 2009 stress analysis
Tutorial inventor 2009  stress analysisTutorial inventor 2009  stress analysis
Tutorial inventor 2009 stress analysis
 
Tutorial solidworks stress analysis pada rangka meja
Tutorial solidworks  stress analysis pada rangka mejaTutorial solidworks  stress analysis pada rangka meja
Tutorial solidworks stress analysis pada rangka meja
 
Tutorial mastercam x ; bubut cnc
Tutorial mastercam x ; bubut cncTutorial mastercam x ; bubut cnc
Tutorial mastercam x ; bubut cnc
 
Tutorial solidworks bikin surface
Tutorial solidworks bikin surfaceTutorial solidworks bikin surface
Tutorial solidworks bikin surface
 
Tutorial mastercam x wire
Tutorial mastercam x   wireTutorial mastercam x   wire
Tutorial mastercam x wire
 
Drilling toolpath
Drilling toolpathDrilling toolpath
Drilling toolpath
 
Surface trim
Surface trimSurface trim
Surface trim
 
Rib
RibRib
Rib
 
Braket2
Braket2Braket2
Braket2
 
Tugas 1 material teknik
Tugas 1 material teknikTugas 1 material teknik
Tugas 1 material teknik
 
Proporsal kuliah desain j ig&fixture 2011
Proporsal kuliah desain j ig&fixture 2011Proporsal kuliah desain j ig&fixture 2011
Proporsal kuliah desain j ig&fixture 2011
 
Braket tanpa lubang (unmachined bracket) by zul
Braket tanpa lubang (unmachined bracket) by zulBraket tanpa lubang (unmachined bracket) by zul
Braket tanpa lubang (unmachined bracket) by zul
 
Panduan mesin cnc hurco vmx 24
Panduan mesin cnc hurco vmx 24Panduan mesin cnc hurco vmx 24
Panduan mesin cnc hurco vmx 24
 
Panduan sederhana cara mengoperasikan delcam artcam jewelsmith 9
Panduan sederhana cara mengoperasikan delcam artcam jewelsmith 9Panduan sederhana cara mengoperasikan delcam artcam jewelsmith 9
Panduan sederhana cara mengoperasikan delcam artcam jewelsmith 9
 
Panduan mengoperasikan delcam powermill
Panduan mengoperasikan delcam powermillPanduan mengoperasikan delcam powermill
Panduan mengoperasikan delcam powermill
 

Tugas 2 material teknik

  • 1. TUGAS 2 – KUIS ARTIKEL PEMBUATAN BAJA KULIAH MATERIAL TEKNIK PROSES EKSTRAKSI BESI DAN PEMBUATAN BAJA ZUL FAUZI FACHRI ABIDIN ( 07525008 ) JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2011
  • 2. 1. Proses Ekstraksi Besi Dan Pembuatan Baja Besi dan tembaga termasuk logam transisi yang sangat luas penggunaannya di industri. Keberadaannya di alam dalam bentuk senyawanya sehingga untuk memperoleh kedua logam tersebut, diperlukan proses ekstraksi. Terdapat dua proses, yakni: proses ekstrasi besi dan pembuatan baja. Secara umum, proses ekstrasi besi dapat dilihat pada diagram alur di bawah ini. 1.1. Alur Proses Ekstrasi Besi Bahan baku seperti : bijih besi, batu kapur (CaCO3), dan kokas masuk dari atas tungku Udara panas ditiupkan ke bagian bawah tungku agar C bereaksi dengan OZ membentuk CO2 Sementara itu, CaCO3 dalam tanur akan terurai menjadi CaO CaO yang terbentuk akan bereaksi dengan pengotor yang bersifat asam yang ada dalam bijih besi, seperti pasir silika. Reaksi ini menghasilkan senyawa dengan titik didih rendah yang disebut terak (slag). Lelehan terak kemudian akan mengalir ke bagian bawah tanur. Jadilah yang dinamakan pig iron atau besi gubal Besi gubal dapat dicetak langsung menjadi besi tuang (cast iron) atau diproses lebih lanjut menjadi baja, tergantung dari penggunaan.
  • 3. 1.2. Penjabaran Proses Ekstrasi Besi Penjabaran secara luas dapat dilihat di segmen bawah ini. Besi diekstraksi dari bijih besi yang mengandung senyawa besi seperti hematit (Fe2O3), limonit (2Fe2O3 3H2O), magnetit (Fe3O4), dan siderit (FeCO3). Proses ekstraksi dilakukan dalam tungku yang disebut tanur tiup (blast furnace) dengan menggunakan metode reduksi. Simak proses ekstraksinya berikut ini. Berikut tahapan ekstraksi Fe dari bijih besi:  Bijih besi, batu kapur (CaCO3), dan kokas (C) dimasukkan dari bagian atas tanur.  Kemudian, udara panas ditiupkan ke bagian bawah tungku agar C bereaksi dengan OZ membentuk CO2. C(s) +O2(S) CO2(S) Gas CO2 yang terbentuk selanjutnya akan bergerak ke atas dar lebih lanjut dengan C untuk membentuk CO. Reaksi ini bersifi endotermik, sehingga terjadi sedikit penurunan suhu proses. CO2(g) + C(s) 2CO(S)
  • 4. Produk reaksi yakni gas CO kemudian bergerak naik dan mulai mereduksi senyawa-senyawa besi pada bijih besi. 3Fe2O3(5) + CO(g) 4 2Fe3O4(s) + CO2(g) Fe3O4(s) + CO(g) 3FeO(6) + CO2(g) FeO(s) + CO(g) Fe(s) + CO2(g) Reaksi keseluruhannya dapat ditulis sebagai berikut: Fe2O3(s) + 3CO(s) 2Fe(l) + 3CO2(g) Fe yang terbentuk akan mengalir dan berkumpul di bawah. Karena suhu di bawah tinggi sekitar 2 000°C, Fe akan berada dalam bentuk lelehannya.  Sementara itu, CaCO3 dalam tanur akan terurai menjadi CaO. CaCO3(s)—> CaO(s) + CO2(g)  CaO yang terbentuk akan bereaksi dengan pengotor yang bersifat asam yang ada dalam bijih besi, seperti pasir silika. Reaksi ini menghasilkan senyawa dengan titik didih rendah yang disebut terak (slag). CaO(S) + SiO2(s) CaSiO3(l)  Lelehan terak kemudian akan mengalir ke bagian bawah tanur. Karena kerapatan lelehan terak yang lebih rendah dibandingkan lelehan besi, maka lelehan terak berada di atas lelehan besi sehingga keduanya dapat dikeluarkan secara terpisah. (Secara tidak langsung, lelehan terak ini melindungi lelehan besi dari teroksidasi kembali) Besi yang terbentuk di dalam tanur tiup masih mengandung pengotor dan bersifat cukup rapuh. Besi ini disebut juga besi gubal (pig iron). Besi gubal mengandung sekitar 3 – 4% C, 2% Si, dan sejumlah pengotor lain seperti P dan S. Besi gubal dapat dicetak langsung menjadi besi tuang (cast iron) atau diproses lebih lanjut menjadi baja, tergantung dari aplikasinya. 2. Pembuatan Baja Tahapan kedua, yakni pembuatan baja, secara umum, proses pembuatan dari besi ke baja dapat dilihat pada diagram alur berikut ini.
  • 5. 2.1, Alur Tahapan Pembuatan Baja Sekitar 70% lelehan besi gubal dari tanur tiup dan 30% besi/baja bekas dimasukkan ke dalam tungku, bersama dengan batu kapur (CaCO3). Selanjutnya, O2 murni dilewatkan melalui campuran lelehan logam O2 akan bereaksi dengan karbon (C) di dalam besi dan juga zat pengotor lainnya seperti Si dan P, dan membentuk senyawa-senyawa oksida Senyawa-senyawa oksida ini kemudian direaksikan dengan CaO, yang berasal dari peruraian batu kapur (CaCO3), membentuk terak, seperti CaSiO3 dan Ca3(PO4)2. Logam baja telah jadi Kandungan C pada baja yang dihasilkan bervariasi dari ~0,2% sampai 1,5%
  • 6. 2.2. Penjabaran Tahapan Pembuatan Baja -Sekitar 70% lelehan besi gubal dari tanur tiup dan 30% besi/baja bekas dimasukkan ke dalam tungku, bersama dengan batu kapur (CaCO3). - Selanjutnya, O2 murni dilewatkan melalui campuran lelehan logam. O2 akan bereaksi dengan karbon (C) di dalam besi dan juga zat pengotor lainnya seperti Si dan P, dan membentuk senyawa-senyawa oksida. Senyawa-senyawa oksida ini kemudian direaksikan dengan CaO, yang berasal dari peruraian batu kapur (CaCO3), membentuk terak, seperti CaSiO3 dan Ca3(PO4)2. Kandungan C pada baja yang dihasilkan bervariasi dari ~0,2% sampai 1,5%. Berdasarkan kadar C ini, kita mengenal tiga macam baja seperti yang ditunjukkan tabel berikut.
  • 7. 3. Proses Pembuatan Pipa Berbagai macam proses berbeda yang digunakan dalam pemanufakturan (pembuatan) pipa, dimana proses-proses tersebut dikelompokkan dalam empat klasifikasi yaitu: 1. Pipa tanpa kelim dengan proses tempa (Wrought seamless pipe); 2. Pipa tempa (Forged pipe); 3. Pipa las (Welded pipe); 4. Pipa cor (Cast pipe) Sebagai contoh dari proses yang digunakan dalam proses pembuatan pipa yaitu pipa yang dicor (cast) secara sentrifugal dan dilakukan pengerjaan dingin melalui ekspansi hidrolik yang akan mengubah struktur metalurgi dari coran tersebut. Pipa las juga dilakukan peng-ekspansian dingin (pemuaian dingin) atau cold-reduced melalui beberapa manufaktur untuk menghasilkan keseragaman daya tahan panas material. Pemuaian dingin juga akan meningkatkan garis kekuatan luluh. Pada setiap klasifikasi, sejumlah proses khusus dilakukan. 3.1.Pipa tanpa kelim dengan proses tempa (Wrought seamless pipe) 3.1.1.Pipa dengan unsur Ferrous Pipa baja biasanya terbuat dari baja yang dihasilkan dari tungku perapian terbuka (open-hearth), tungku perapian oksigen murni, pengubah bassemer, atau tungku perapian dengan listrik. Seperti dalam pengecoran pada pipa baja dengan komposisi khusus digunakan tungku perapian dengan induksi listrik, untuk menghasilkan cairan baja tersebut. Meskipun pembuatan pipa dari baja dicairkan dalam bassemer dikurangi secara subtansi, pada tahun saat terjadi perang dunia II suatu penemuan tentang oksigen dan udara-oksigen dalam peubah secara subtansi akan meningkatkan kegunaan dari peralatan ini, terutama untuk baja karbon. Ada empat metode yang digunakan yaitu 1. Penembusan secara rotari (Hot rotary piercing) Metode ini adalah metode yang paling sering digunakan, yaitu penembusan satu atau dua piercing mills yang dipanaskan, dimana piercing mills tersebut terdiri dari sepasang roller silinder yang berputar pada arah yang sama dengan sumbu yang ditandukkan dari masing-masing roller. Metode ini terdiri dari 4 proses yaitu piercing mill, plug rolling mill, reeling mill, dan sizing mill, yang dapat dilihat pada gambar 1. Billet baja, pada temperatur forging 2200-2400F, didorong ke dalam piercing mill, dimana billet tersebut dicekam oleh 2 roller yang berputar dan membawa billet ke titik penembus untuk membentuk lubang sepanjang billet tersebut. Untuk pipa yang besar, dilakukan operasi kedua yang serupa untuk mengurangi ketebalan dinding dan meningkatkan diameter dan panjang billet yang telah dipiercing. Billet hasil piercing masih berupa tube yang kasar dan masih perlu dilakukan pengerjaan finishing untuk menghasilkan pipa. Untuk pengurangan diameter dan ketebalan dinding yang lebih jauh lagi serta meningkatkan ukuran panjang dilakukan dengan memutar billet ke mandrel pada plug-rolling mill. Fungsi dari reeling mill, yaitu untuk memoles bagian dalam dan luar permukaan tube serta untuk menempatkan tube, yang mana bentuk oval masih terbentuk dan terlewatkan pada waktu proses di plug-rolling mill. Pipa jika diperlukan dilakukan reheated untuk dilakukan penyesuaian ukuran diameter pipa yang diinginkan. Ukuran diameter roller pada sizing mill ini lebih kecil dari pipa yang datang dari reeling mill.
  • 8. 2. Proses Pilger-mill Pada proses ini, mandrel dengan panjang 10ft dan diameter yang mendekati diameter bagian dalam pipa kemudian ditekan ke ingot atau billet dengan penumbur hidrolik. Mandrel yang dibungkus di dalam ingot diletakkan diantara roll dari pilger mill. Roll ini mempunyai bentuk kontur yang bubungan (Cam) dan berputar berlawanan arah yang mana ingot ditekan oleh penumbur hidrolik dan mekanisme air- cylinder. Perputaran dari roll menghasilkan efek yang ekivalen dari pukulan hammer yang akan mengurangi/mereduksi dinding ingot melaui forging melawan mandrel dan membawa ingot dan madrel melawan kembali penumbur dan karena alasan inilah proses ini dinamakan proses rotary-forged. Proses pilger mill dapat dilihat pada gambar 2 berikut. 3. Proses Push-bench (cupping) Pada beberapa penggilingan pipa, ingot baja dipanaskan hingga temperatur 2300 F. Kemudian diletakkan pada container melingkar dan dihantam hingga berbentuk cup. Hantaman harus terukur hingga tekanan material mengikuti kontur dari container dan, mengisi cekungan diantara dinding dan ingot. Ujung silinder yang tertutup (Cup) di reheated dan ditekan, dengan ujung tertutup melalui rangkaian 3 sampai 12 die, dari berturut-turut pengurangan diameter, mounted pada horizontal bench. Proses reheating diantara operasi penarikan mungkin diperlukan, mesin mandrel-extracting kemudian mengendurkan mandrel dan menarik mandrel keluar dari tube. Cup dipotong dengan gergaji melingkar. Pengerjaan akhir yaitu cold-rolling atau meluruskan dari tube. Proses ini secara khusus cocok untuk diameter kecil (hingga 4 in). proses ini dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini.
  • 9. 4. Prose ekstruksi Proses ekstruksi terdiri dari dua peralatan yaitu penekanan vertikal (vertical presses) dan penekanan horizontal (Horizontal presses). Lihat gambar 4 dan 5. Pada horizontal presses penembusan dilakukan pertama kali sebagai langkah yang terpisah atau cekungan digunakan dengan mandrel dan die. Tungsten-chromium-carbon dan chromium-tunsten-molbdenum-alloy steels dengan kekerasan mendekati 46 Rockwell C digunakan untuk mandrels dan die serta peralatan lainnya. Glass merupakan pelumas yang paling efektif. Billet di lapisi dengan lapisan dari bubuk glass yang menyebar ke selimut asbes dari parasut yang mana mengirim billet dari tungku ke press. Pada proses tubing dimana operasi extruding selesai dalam beberapa detik, tube secara umum ditransferkan ke reducing mill ketika masih pada temperatur hot forging. Baja karbon, paduan baja dan stainless stell untuk tubing diproduksi dengan metode ini dengan diamter dari 3/8 hingga 4 in dan dengan panjang pipa 30-60 ft, ukuran pipa dari 8-24 in dan ketebalan dinding dari 0.5-3 in.
  • 10. 3.1.2. Pipa dengan unsur aluminium dan paduannya Pipa dengan unsur aluminium dan paduan dibuat dengan die dan proses ekstruksi mandrel pada ukuran 1 in dan lebih besar lagi. Cekungan sekitar ingot digunakan dengan pengecoran cekungan atau dibuat dengan pengeboran ingot padat. Setelah ingot di preheated pada temperatur tertentu (tergantung paduan), ingot di ektruksi pada silinder ekstruksi. Mandrel memanjang melalui ingot dan melalui die ekstruksi dan hal itu menyediakan ruang anular untuk aliran aluminium ketika ingot ditekan. Beberapa paduan memerlukan heat treatment untuk mendapatkan sifat mekanis yang diinginkan. Ini dapat seperti quenching atau pemisahan tungku heat treating. 3.1.3. Pipa dengan unsur tembaga dan paduannya Dalam produksi pipa tanpa kelim dengan material tembaga atau paduannya karena tembaga sejauh ini merupakan material yang tonase. Tembaga dan paduan diproduksi dengan proses yang sama dan peralatan yang sama, yaitu pengerjaan panas dan pengerjaan dingin. Pipa tanpa kelim di buat dengan salah satu prinsip proses dibawah ini: 1. Proses penembusan panas; kebanyakan pipa dibuat dengan mesin Mannesmann. 3-12 ukuran diameter tembaga padat atau billet paduan dipanaskan hingga 800- 900C dan dilewatkan pada dua roll. 2. Proses ekstruksi; billet dipanaskan dari temperatur 700-900 C tergantung paduannya. Dan diletakkan pada container atau silinder baja yang membatasi billet panas ketika tekanan tinggi yang digunakan untuk menekan logam melalui die. 3. Proses Cup-and-Draw; 4. Proses penarikan (Drawing Process); 5. Proses tube-rolling 3.1.4. Pipa dengan unsur Nikel dan paduannya Pipa dengan unsur nikel dan paduannya biasanya dibuat dengan ekstruksi dan cold-drawing. Hasil dari proses ekstruksi ditekan atau shell diubah ke pipa atau tubing dengan cold-drawing dan proses tambahan. Proses Ekstruksi; proses ini sama dengan yang ditunjukkan pada gambar 5, dan paling banyak digunakan. Extruded tubing dibuat dengan diamter luar 2.5 hingga 9 ¼ in; ketebalan dinding 0.25 hingga 1 in, panjang maksimum antara 3 hingga 30 ft, tergantung parameter lainnya. Pada penambahan ke tube silinder hal ini praktis untuk menekan bentuk tubular dari geometri yang relatif dan simetris.
  • 11. 3.1.5. Pipa dengan unsur titanium dan paduannya Proses ekstruksi merupakan teknik yang biasa digunakan untuk memproduksi pipa titanium. Meskipun metode lainnya dapat digunakan, sebagian volume dari pipa titanium dibuat dalam satu ukuran pada satu kali tidak membenarkan setting-up volume dari mill yang tinggi. Proses ekstruksi ini sangat cocok untuk banyak die merubah yang dibuthkan oleh titanium, proses ekstruksi didominasi secara hidrolik, dengan operasi penumbur dalam bidang horizontal. Billet titanium ditembus atau dibor terlebih dahulu sebelum di ekstruksi. Billet dipanaskan mendekati 1800 F dan ditekan melalui die ke mandrel. 3.2. Forged Pipe Pembuatan Pipa yang ditempa diutamakan dalam ukuran pipa yang lebih besar dan ketebalan dinding pipa yang lebih berat. Terdapat dua tipe dari forged pipe ini yang terdapat dalam spesifikasi ASTM untuk testing dan material yaitu Forged and bored pipe dan Hollow forged pipe. Pada forged and bored pipe, billet baja atau ingot pertama kali dipanaskan pada temperatur hingga 2300 F dan kemudian diteruskan dengan proses forging dengan menggunakan pemukul forging atau penekanan berat untuk mendapatkan pendekatan diameter 1 inci lebih besar dari diameter yang diinginkan. Billet lalu di bubut untuk membuang kelebihan baja dan menghasilkan diameter luar yang actual. Bagian dalam pipa dibor dengan pengeboran khusus atau trepanning tool. Dengan proses ini banyak diproduksi pipa dengan diameter 10-30 in dan ketebalan dinding 1.5- 4 in. Proses permesinan yang telah dilakukan juga mengijinkan ketebalan pipa rata-rata untuk ditahan hingga mendekati batas minimum dari dinding yang dibutuhkan oleh perancang dalam sistem perpipaan. Pada hollow forged pipe, dimana pipa ini diproduksi secara langsung dari cairan ingot baja dengan pembakaran dengan listrik. Ingot dilakukan proses piercing panas hingga 2000-2200 F secara penekanan vertical. Dan ingot kemudian ditransfer untuk ditarik (draw) secara horizontal dimana hasil dari piercing di letakkan ke mandrel dan dikerjakan melaui rangkaian ring die untuk menghasilkan ukuran yang diinginkan. Pipa dengan ukuran 10-30 in dan ketebalan dinding sekitar 1.5 –4 secara normal diproduksi secara komersial. Produk di lakukan proses permesinan pada diameter dalam dan luar. 3.3. Welded Pipe Pengelasan dari piringan, skelp, atau koil kepipa dilakukan dengan pemanasan dan pengelasan tempa untuk pipa las butt (butt-weld pipe) atau dengan pengelasan penyatuan mengerjakan resistansi listrik, flash, pengelasan submerged-arc, gas inert tungsten-arc welding, atau gas-shielded yang dapat digunakan pada pengelasan metal- arc. Kelim yang dilas bisa secara kelim longitudinal pararel terhadap sumbu dari pipa atau las spiral. Untuk material yang mengandung unsur ferrous dilakukan furnace welded pipe dan fusion welded pipe. 3.3.1. Furnace welded pipe Atau yang dikenal dengan continuous-welded atau butt-welded pipe hanya cocok untuk grade baja karbon. Pipa secara umum dibuat dari tungku-perapian terbuka dan oksigen murni baja bassemer.. Pipa FWD normalnya dipertimbangkan biaya yang terendah pipa baja. Pipa ini digunakan perpipaan gas tekanan rendah, perpipaan untuk air, udara, sistem uap air tekanan rendah dan hal-hal yang serupa. Pipa FWD ini biasanya dibatasi ke ukuran 4 in atau lebih kecil 3.3.2. Fusion welded pipe Pengelasan penyatuan dari pipa dilakuakan dengan metode Resistance welding, induction welding atau arc-welding. Metode resistance welding terdiri dari empat metode yaitu: 1. Flash welding 2. low-frequency resistance welding
  • 12. 3. High frequency induction welding 4. High-frequency resistance welding Proses Arc-welding, dikerjakan secara komersil melalui proses submerged- arc-welding, gas inert dari proses tungsten-arc-welding, dan gas-shielded yang dikomsumsi pada proses metal-arc-welding. Submerged-arc-welding diaplikasikan untuk karbon, paduan baja, stainless steel, dan high-nickel alloy pipe, biasanya diameter 8 inci dan lebih. 3.3.3. Pipa dengan unsur Non ferrous Proses fussion-welding dapat dikerjakan untuk pipa dengan unsure non ferrous. Secara ekstensif digunakan proses arc-welding. Di atas dinding pipa, gas inert- gas tungsten-arc process secara luas digunakan. Aluminium dan alloys, sistem piping dengan material ini dimanufaktur dengan salah satu proses resistance welding atau proses arc-welding. Prosedur yang sama juga diberlakukan untuk pengerjaan pada pipa bermaterial aluminium. Kecuali high-frequency induction welding tidak boleh dikerjakan untuk piping kurang dari ¾ in diameter. Untuk material tembaga dan paduannya, paduan nikel, dan titanium dan paduannya proses pengelasan tidak cocok digunakan. 3.4. Cast pipe Pipa cor dibuat dengan pengecoran statis atau pengecoran sentrifugal. Pada pipa pengecoran statis secara umum dibatasi untuk pipa dengan ukuran panjang yang relatif pedek. Katup, fitting dan komponen lain diproduksi dengan pengecoran dengan pasir (sand casting). Pipa cor sentrifugal, diproduksi melalui baja yang dicairkan melalui busur listrik atau perapian induksi ke dalam cetakan memutar dan membiarkan logam memadat dibawah tekanan dari gaya sentrifugal. Cetakan biasanya diputar diputar pada sumbu horizontal degan kecepatan 50-200 kali dari gravitasi. Pipa cor sentrifugal diproduksi dengan diameter luar 4-54 in dan panjang hingga 30 ft. keuntungan ekonomi meningkat dengan diameter yang lebih besar dan ketebalan dinding pipa. Aplikasi dari pipa ini digunakan untuk paper mill rolls, gun barrel dan lain-lain. Namun pipa ini tidak dianjurkan untuk aplikasi pada temperatur tinggi(>1050 F), dan tekanan tinggi (800psi). Beberapa material non ferrous juga diproduksi dengan metode pengecoran statis dan sentrifugal. Cast-Iron pipe Pipa besi cor memiliki umur yang relatif lama karena dinding yang berat dan ketahanan yang baik terhadap korosi baik internal ataupun eksternal. Pipa ini digunakan untuk sistem distribusi air dan gas dan jalur limbah dalam kota, khususnya dibawah jalan aspal dimana sangat penting menggunakan material yang mempunyai umur panjang untuk menghindari penggantian pipa. Pipa besi cor dibuat dengan 4 proses berbeda yaitu 1. Vertical Pit Process 2. Horizontal Process 3. Centrifugal Casting in Sand Molds 4. Centrifugal Casting in Metal Molds Sampai saat ini lebih 75 persen dari pembuatan pipa besi cor ini diproduksi dengan proses pengecoran secara sentrifugal atau horizontal. Pipa dapat digunakan untuk instalasi penyuplai air bawah tanah,, dan kontruksi gas bawah tanah.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Logam Transisi Blog. ( 2009 ). Proses Ekstraksi Besi dan Pembuatan Baja . [ cited 2011 Des 7 ]. Available from : URL http://metaltransition.wordpress.com/2009/11/30/proses-ekstraksi-besi-dan-pembuatan baja/ Andy Sembiring Zone. ( 2011 ). PROSES PEMBUATAN PIPA .[ cited 2011 Des 7]. Available from URL : http://andysembiring.blogspot.com/2011/06/proses-pembuatan-pipa.html