SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I

                        ALIRAN FLUIDA MELALUI BENDA PADAT




                                                 OLEH:

                                        IVAN SIDABUTAR



                    LABORATORIUM DASAR-DASAR PROSES KIMIA
                             PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
                                        UNIVERSITAS RIAU
                                                  2012


                                                 Abstrak


Fluida yang mengalir akan menimbulkan suatu gaya terhadap benda. Fluida yang diisi kedalam tabung berupa
zeolit, arang aktif, dan pasir dengan tinggi kenaikan unggun bervariasi dan diameter kolom berbeda sehingga
menimbulkan laju alir, preassure drop, Nre, CD danF yang berbeda pula. Tujuan percobaan adalah mencari
koefisien hambatan (CD) fluida dalam kolom berisi benda padat (unggun), menjelaskan persamaan stokes dan
membandingkan CD perhitungan dengan CD yang ada di grafik. Untuk carbon aktif dengan tinggi unggun 2 cm
diperoleh V= 0.051257 m/s, F=5,79.10-5 N, Nre= 2143,484, CD =0,01119, untuk zeolit dengan tinggi unggun 2
cm diperoleh V= 0.051256 m/s, F=5,8.10-5 N, Nre=3918,5849, CD =0,006124.
BAB I

                                          PENDAHULUAN

1.1Tujuan Percobaan

   a. Mencari koefisien hambatan ( CD ) fluida dalam kolom berisi benda padat ( unggun ).
   b. Dapat menjelaskan persamaan Stokes.
   c. Dapat membandingkan CD perhitungan dengan CD yang ada pada grafik.
1.2 Dasar Teori

   Dalam teknik sering dijumpai keadaan, dimana suatu fluida mengalir meliputi sebuah atau banyak
benda.Benda itu dapat berupa benda padat, tetesan cairan ataupun gelembung. Pendekatan analisa terhadap
ketiga jenis benda itu sama, sepanjang bentuknya tetap dan permukaan antar fasa tidak bergerak. Benda-benda
itu merupakan hambatan terhadap aliran, yang diatasi oleh fluida yang mengalir itu dengan menimbulkan suatu
gaya terhadap benda itu.
Hambatan itu bersumber pada dua peristiwa.Tahanan pertama ditimbulkan oleh gesekan fluida pada
permukaan benda; yang kedua disebabkan oleh bentuk geometri benda itu.Yang pertama disebut hambatan
gesekan, yang kedua hambatan bentuk.Keduanya bersama-sama menimbulkan hambatan keseluruhan.

      Adanya hambatan itu dinyatakan dengan sebuah koefisien hambatan, yang dicari batasan sebagai berikut :


              F       CD A 1 ρ V         2       .................................................. ( 1 )
                            2

      Batasan ini serupa dengan batasan faktor gesekan dan menganggap gaya itu terdiri dari hasil kali energi kinetis, luas
benda A dan suatu koefisien hambatan CD. Sebagai luas A biasanya diambil luas penampang terbesar benda itu, tegak
lurus pada arah alir, dan V adalah kecepatan nisbi antara benda dan aliran.

      Jika benda itu sendiri bergerak oleh adanya gaya dari luar sistem ( gaya gravitasi, gaya sentrifugal, gaya
magnet, gaya listrik atau gaya apung ), maka hambatan itu akan menentukan kecepatan akhir yang akan dicapai
benda.

      Analisa untuk benda yang berbentuk bola akan diturunkan dibawah ini. Benda diandaikan berbentuk bola
dengan permukaan yang tidak bergerak dan dengan bentuk yang tetap, tanpa menyebut apakah benda itu padat,
cair atau berupa gas. Gambaran tentang aliran sekitar benda itu tergantung pada besarnya bilangan Reynolds,
yang dalam hal ini didefenisikan sebagai :

                       ρV d
              Re                ................................................................. ( 2 )
                        μ

Keterangan : ρ dan µ             = Sifat fluida yang mengalir

                  V∞     = Kecepatan Nisbi

                  d             = Diameter Bola



          Re < 0.1 hambatan gesekan                                   103< Re < 105 hambatan bentuk
Gambar. Aliran meliputi Bola

     Jika kecepatan alir fluida rendah sekali ( Re< 0,1 ), fluida mengalir sejajar dengan permukaan bola dan
bertemu lagi disebelah belakang bola ( gambar a ). Dalam daerah bilangan Reynolds sangat rendah ini hanya
ada hambatan gesekan dan kecepatan menjadi tetap. Dalam daerah ini berlaku Hukum Stokes :

              F 3 πμ d V            ……………………………………………. ( 3 )

     Jika Hukum Stokes ditulis dalam bentuk persamaan (1 ) maka diperoleh :


                    24 μ π d2 1   2
              F          .   . ρV   .................................................... ( 4 )
                   ρV d    4   2


     atau :

                      24
              C              ………………………………………………........... ( 5 )
               D      Re

     Jika bilangan Reynolds bertambah besar, maka baik hambatan gesekan maupun hambatan bentuk
berpengaruh, akan tetapi pengaruh hambatan gesekan makin kecil kalau Re makin besar.

     Hambatan bentuk terutama disebabkan karena lapisan fluida melepaskan diri dari permukaan benda, dan
mulai terbentuk gejolak.Tempat dimana pelepasan fluida itu terjadi menetapkan besarnya hambatan bentuk.

     Kecepatan akhir benda-benda, yang bergerak dalam fluida, dapat ditentukan dengan membuat suatu
neraca gaya pada benda itu, yaitu gaya hambatan dipersamakan dengan gaya dorong gerakan ( berat semu
benda atau gaya apung ).

              Berat Semu Benda            π       dp 3 ρp    ρ g
                                              6               f

              Hukum Stokes :
F π d μ Va hambatan bentuk 2 π d μ Va hambatan gesekan ........( 5)


              F 3 π d μ Va

              Sehingga didapat :

              π       dp 3 ρp ρ g 3 π d μ Va                      ................................... ( 6 )
                  6            f

       Jika ruas kanan diganti dengan bentuk yang memuat CD ,maka untuk daerah berlakunya Hukum Stokes
diperoleh :

              π       dp 3 ρp    ρ g C π dp 2 . 1 ρ V 2a                               ………… ( 7 )
                  6               f   D 4        2

                       ρp ρ g d2p
              Va            f                    Re       0.1       ...................................( 8 )
                          18 μ

     Untuk daerah 103< Re < 105 dimana CD tetap = 0,43 dapat dipakai rumus praktek

                                ρ p ρ g dp
              Va      1.76             f              103       Re 105 ................... ( 9 )
                                    ρ
                                      f

     Untuk daerah 0,1< Re < 105 dapat digunakan :

                       μ Re
              Va                   .................................................................... ( 10 )
                       ρ dp
                        f

     Dalam mana nilai Re dapat diperoleh dari neraca gaya :


                             4 d3p ρp ρ g
              C Re2                    f                   …………………………… ( 11 )
               D                     2
                                  3μ

Phenomena fluidisasi

       Jika suatu fluida melewati partikel unggun yang ada dalam tabung,maka aliran tersebut memberikan
gaya seret(drag force)pada parttikel dan menimbulkan pressure drop sepanjang unggun. Pressure drop akan
naik jika kesepatan superficial naik.minimum fluidization adalah kondisi dimana gaya seret tersebut cukup
untuk mendukung gaya berat partikel unggun saat mulai bergerak.kecepatan superficial terendah yang
dibutuhkan untuk terjadinya fluidisasi disebut minimum fluidization velocity(V’mf),sedangkan porositas dari
unggun ketika fluidisasi benar-benar terjadi dinamakan minimum fluidization porosity( mf).



Pengukuran Pressure drop pada Fixed Bed
Untuk menentukan pressure drop yang melauli fixed bed dapat dinyatakan dengan persamaan:

                         x        +          x   …………………………………(12)

       Dengan: Dp=diameter partikel

                  =Viskositas fluida

                  =Tinggi unggun

                 =Voidage unggun

                  =Kecepatan superficial

       Jika flowrate Q diukur dalam liter/ detil dan     adalah kecepatan superficial dalam m/detik,maka:

       V’=        …………..…………………………………………………….(13)

Penentuan Pressure drop dan kecepatan pada fluidisasi minimum

       Dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

          =(1-      )(       -   )……………………………………………………..(14)

       Dengan :        =tinggi unggun saat mulai fluidisasi

                   =porositas unggun

                  =densitas partikel

                  =densitas fluida

       Untuk memprediksikan kecepatan fluidisasi minimum dapat menggunakan persamaan :



                   +                     -               =0……………………….(15)


       Dengan :           =

       Dp=diameter partikel

                         =kecepatan fluidisasi minimum

                       densitas fluida

         = Viskiositas fluida

                   = Faktor bentuk

Persamaan manometer:

                   +             = +         +     ……………………………....(16)
Jika fluida 1 dan 2 sama maka          ,sehingga dapat dirumuskan;

     -          )    ……………………………………………(17)

Jika kedua fluida adalag gas, maka:

                    - =   =           …………………………………………….(18)

         Pengukuran kecepatan fluidisasi minimum diperoleh dari grafik pressure drop versus superficial
velocity,yaitu merupakan titik potong antara bagian kurva yang naik dan bagian kurva yang datar.
BAB II

                                  METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Bahan
       Bahan yang digunakan adalah :Carbon aktif dan Zeolit .

2.2Alat
       Alat yang dipakai adalah tabung yang dialiri fluida dilengkapi dengan flowmeter,Manometer dan valve
untuk mengatur aliran.

Gambar Rangkaian Alat:
2.4 Prosedur Percobaan
    1. Salah satu bahan dimasukkan ke dalam kolom sesuai dengan lembar penugasan.
    2. Atur control valve yan terdapat dalam rangkaian alat untuk tabung I dan II
    3. Kompresor dihidupkan dengan switch
    4. Flow regulator valve dibuka
    5. Angka flowmeter dicatat setiap kenaikan unggun setiap 2 cm
    6. Ulangi sekali lagi pada kenaikan unggun setiap 2 cm
    7. Lakukan hal yang sama untuk bahan yang berbeda.



`
BAB III
                                         HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Percobaan pada Bahan Carbon aktif
        Dari percobaan yang dilakukan dengan materialnya carbon aktif didapat data-data atau hasil percobaan.
Hasil dari percobaan itu dipaparkan dalam bentuk tabel seperti yang tertera pada tabel 3.1 di bawah ini.


Tabel 3.1 Perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Carbon aktif
    Tinggi    Flowrate/        ∆P              V         Nre         Cd          F(N)         Cd       Kete-
   Unggun      Q(    /s)    (mmH2O)           (m/s)                                         Grafik    Rangan
    (cm)
               0.00017          17        0.051257     2143.484   0.011197   5.79046E-05     0.012
    2 cm       0.00021         16.9       0.063317     2647.833   0.009064   7.15292E-05     0.011   Hambatan
               0.00029         16.8       0.087438     3656.532   0.006564   9.87785E-05     0.008     bentuk
               0.00033         16.7       0.099499     4160.881   0.005768   0.000112403     0.006
               0.00017         16.5       0.051257     2143.484   0.011197   5.79046E-05     0.012
    4 cm       0.00021         16.4       0.063317     2647.833   0.009064   7.15292E-05     0.011   Hambatan
               0.00029        16.35       0.087438     3656.532   0.006564   9.87785E-05     0.008     bentuk
               0.00033         16.3       0.099499    4160.881    0.005768   0.000112403     0.006
               0.00017          16        0.051257     2143.484   0.011197   5.79046E-05     0.012
    6 cm       0.00021         16.1       0.063317     2647.833   0.009064   7.15292E-05     0.011   Hambatan
               0.00029        16.45       0.087438     3656.532   0.006564   9.87785E-05     0.008     bentuk
               0.00033         16.6       0.099499    4160.881    0.005768   0.000112403     0.006


        Dari tabel 3.1 perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan carbon aktif ∆P yang didapat berbeda
dari teori dimana ∆P dari hasil percobaan yang dilakukan semakin besar flowrate ∆P yang didapat semakin kecil. Ini
dikarenakan pembukaan kran flowrate yang tidak baik, juga kurangnya energi listrik ketika pembukaan kan flowrate.
Dalam tabel ini pada kenaikan 6 cm yang sama dengan teori.
        Dari data tebel yang dilampirkan, dapat dibuat grafik hubungan Nre dengan Cd hasil percobaan seperti yang
dapat dilihat dalam grafik 3.1 dibawah ini.
0.012

                          0.01

                         0.008

                         0.006
                    Cd


                                                                                        Nre vs Cd
                         0.004

                         0.002

                             0
                                 0      1000      2000      3000      4000     5000
                                                      NRE

    Gambar 3.1 Hubungan antara Cd dan NRe pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Karbon aktif


         Pada gambar 3.1 grafik hubungan Cd vs NRe diatas menunjukkan hubungan antara Cd perhitungan
dengan Nre pada kenaikan unggun 2 cm,4 cm,dan 6 cm pada bahan karbon aktif.Disini terlihat bahwa semakin
besar atau tinggi bilangan Reynolds nya maka semakin tinggi pula nilai Cd yang didapat. Seperti yang terlihat
pada Nre 2143.484 dengan Cd hasil perhitunganya 0.011197, kemudian mengalami penurunan Cd dengan NRe 2647.833
Cd perhitunganya adalah 0.009064. begitu seterusnya sampai NRe trakhir yakni 4160.881 dengan Cd haasi
perhitungannya adalah 0.005768. Didapat kesimpulan bahwa semakin besar Nre maka semakin kecil Cd yag diperoleh.
        Dari tabel diatas dapat dibuat grafik hubungan ∆P vs V dengan variasi ketinggian unggun yang berbeda yakni 2
cm, 4 cm dan 6 cm seperti yang terlihat pada gambar grafik 3.2 di bawah ini.




        .
17.2

                      17

                     16.8

                     16.6
         ∆P(mmH2o)


                                                                           2 cm
                     16.4
                                                                           4 cm
                     16.2
                                                                           6 cm
                      16

                     15.8
                            0   0.02   0.04   0.06     0.08   0.1   0.12
                                              V(m/s)




  Gambar 3.2 Hubungan antara Pressure drop (mmH2O) dan V(m/s) pada setiap kenaikan 2 cm pada
                                                 bahan Karbon aktif


       Pada Gambar grafik 3.2 hubungan preassure drop vs kecepatan ,pada grafik ini terlihat jelas ketidak
konstanan preassure drop yang telah didapat melalui percobaan. Dimana hasil dari preassure drop percobaan
melawan dari teori yang ada dimana semaki besar flowrete semakin besar preassure drop yang didapat, data
yang diperoleh atau data percobaan semakin besar flowrate pada kenaikan unggun 2 cm dan 4 cm preassure dro
yang didapat semakin keci, namun dikenaikan unggun 6 cm sama berdasarkan teori semain besar flowrate
semakin besar preassure dropnya. Faktor-faktor penyebab adalah dikrenakan kurangnya energi listrik pada saat
percobaan dan pembukaan kran pengaturan flowrate yang kurang baik.
       Pada kenaikan tingi unggun pertama yakni 2 cm dapat terlhat semakin besar preassure drop semakin
kecil kecepatan seperti pada kenaikan preassure drop 17mmH2O kecepatan yang didapat adalah 0.051257m/s,
titik kedua dimana preassure dropnya turun yakni16.9 mmH2O kecepatannya naik 0.063317m/s, dan juga titik
trakhir hubungan preassure drop dan kecepatan dimana preassure dropnya 16.7mmH2O kecepatan yang didapat
0.099499m/s.
       Sama seperti tinggi unggun 2 cm tinggi unggun 4 cm jug terlihat semakin besar preassure drop semakin
kecil kecepatan yang diperoleh.
       Pada tinggi unggun 6 cm semakin besar preassure drop yang didapat semakin besar kecepatan yang
dipeeroleh, ini ditunjukan di dalam grafik 3.2 dimana ketika preassure drop 16 mmH2O kecepatannya kecil
yakni 0.051257m/s dan naik dapat dilihat dengan perbandingan titik akhirnya preassure drop yaitu 16.6
mmH2O dengan kecepatnnya 0.099499m/s.
3.2 Percobaan pada Bahan Zeolit
         Dari percobaan yang dilakukan denga material Zeolit didapatlah data-data perhitungan atau hasil. Hasi
 atau data-dat itu dipaparkan dalam bentuk tabel 3.2 yang tertera di bawah ini


 Tabel 3.2 Perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Zeolit
Tinggi    Flowrate/Q          ∆P                  V               Nre              Cd           F(N)       Cd       Kete-
Unggun      (m3/s)          (mmH2O)             (m/s)                                                     Grafik   rangan
 (cm)
           0.00017            17             0.051256925   3918.584997         0.00612466   5.79046E-05   0.008
 2 cm      0.00021            17.1           0.063317378   4840.604996         0.00495865   7.15292E-05   0.006    Hambata
           0.00029            17.2           0.087438284   6684.644994         0.00390318   9,87785E-05   0.004    n bentuk
           0.00033           17.25           0.099498737   7606.664994         0.00315512   0.000112403   0.0038
           0.00017            17             0.051256925   3918.584997         0.00612466   5.79046E-05   0.008
 4 cm      0.00021           16.95           0.063317378   4840.604996         0.00495865   7.15292E-05   0.006    Hambata
           0.00029            16.8           0.087438284   6684.644994         0.00390318   9,87785E-05   0.004    n bentuk
           0.00033            16.6           0.099498737   7606.664994         0.00315512   0.000112403   0.0038
           0.00017            17             0.051256925   3918.584997         0.00612466   5.79046E-05   0.008
 6 cm      0.00021            17             0.063317378   4840.604996         0.00495865   7.15292E-05   0.006    Hambata
           0.00029            16.8           0.087438284   6684.644994         0.00390318   9,87785E-05   0.004    n bentuk
           0.00033            16.6           0.099498737   7606.664994         0.00315512   0.000112403   0.0038


         Dari tabel 3.2 perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Zeloit ∆P yang didapat berbeda dari teori
 dimana ∆P dari hasil percobaan yang dilakukan semakin besar flowrate ∆P yang didapat semakin kecil. Ini dikarenakan
 pembukaan kran flowrate yang tidak baik, juga kurangnya energi listrik ketika pembukaan kan flowrate. Dalam tabel ini
 pada kenaikan 2 cm yang sama dengan teori.


                               0.007

                               0.006

                               0.005

                               0.004
                       Cd




                               0.003
                                                                                              Nre vs Cd
                               0.002

                               0.001

                                     0
                                         0        2000     4000         6000       8000


                                                           NRE

          Gambar 3.3 Hubungan antara Cd dan Nre pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Zeolit
Pada gambar 3.3 grafik diatas menunjukkan hubungan antara Cd perhitungan dengan NRe pada
kenaikan unggun 2 cm,4 cm,dan 6 cm pada bahan Zeloit.Disini terlihat bahwa semakin besar atau tinggi
bilangan Reynolds nya maka semakin tinggi pula nilai Cd yang didapat seperti yang terlihat pada NRe
3918.584997 Cd yang didapa adalah 0.00612466, juga terjadi pada NRe 4840.604996 dimana Cd yang didapat adalah
0.00495865 sebagai perbandingan terliat jelas pada titik akhirnya yakni ketika NRe 7606.664994 dengan Cd yang didapat
adalah 0.00315512.

                    17.3

                    17.2

                    17.1

                     17
        ∆P(mmH2o)




                    16.9                                                       2 cm
                                                                               4 cm
                    16.8
                                                                               6 cm
                    16.7

                    16.6

                    16.5
                           0      0.05            0.1            0.15
                                         V(m/s)

  Gambar 3.4 Hubungan antara kecepatan dan Pressure drop pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan
                                                        Zeolit
       Pada gambar 3.4 grafik diatas menunjukan hubungan antara preassure drop vs kecepatan dengan tinggi
unggun yang divariasika yakni 2 cm, 4 cm dan 6 cm. Pada grafik ini terlihat jelas ketidak konstanan preassure
drop yang telah didapat melalui percobaan. Dimana hasil dari preassure drop percobaan melawan dari teori
yang ada dimana semaki besar flowrete semakin besar preassure drop yang didapat, data yang diperoleh atau
data percobaan semakin besar flowrate pada kenaikan unggun 4 cm dan 6 cm preassure drop yang didapat
semakin kecil, namun dikenaikan unggun 2 cm sama berdasarkan teori semakin besar flowrate semakin besar
preassure dropnya. Faktor-faktor penyebab adalah dikarenakan kurangnya energi listrik pada saat percobaan
dan pembukaan kran pengaturan flowrate yang kurang baik.
       Pada kenaikan tinggi unggun pertama yakni 4 cm dapat terlhat semakin besar preassure drop semakin
kecil kecepatan seperti pada kenaikan preassure drop 17mmH2O kecepatan yang didapat adalah
0.051256921m/s, titik kedua dimana preassure dropnya turun yakni16.95 mmH2O kecepatannya naik
0.063317378m/s, dan juga titik trakhir hubungan preassure drop dan kecepatan dimana preassure dropnya
16.6mmH2O kecepatan yang didapat 0.0994998737m/s.
       Sama seperti tinggi unggun 4 cm tinggi unggun 6 cm jug terlihat semakin besar preassure drop semakin
kecil kecepatan yang diperoleh.
       Pada tinggi unggun 2 cm semakin besar preassure drop yang didapat semakin besar kecepatan yang
dipeeroleh, ini ditunjukan di dalam grafik 3.4 dimana ketika preassure drop 17 mmH2O kecepatannya kecil
yakni 0.051257m/s dan naik dapat dilihat dengan perbandingan titik akhirnya preassure drop yaitu 17.25
mmH2O dengan kecepatnnya 0.099498737m/s.
BAB IV
                                     KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
   1. Pada percobaan ini Cd yang didapat dengan material carbon aktif dan ketinggian unggun 2 cm adalah
       0.011197 0.009064 0.006564 dan 0.005768. untuk Zeloit Cd yang didapat dengan ketinggian 2 cm
       adalah 0.00612466 0.00495865 0.00390318 dan 0.00315512
   2. Untuk carbon aktif dengan tinggi unggun 2 cm diperoleh V= 0.051257 m/s, F=5,79.10-5 N, Nre=
       2143,484, CD =0,01119, untuk zeolit dengan tinggi unggun 2 cm diperoleh V= 0.051256 m/s, F=5,8.10-5
       N, Nre=3918,5849, CD =0,006124.
   3. Perbandingan Cd grafik dan Cd hasil perhitungan tidak terlalu jauh. Untuk Carbon aktif dengan tinggi
       unggun 2cm Cd perhitungannya 0.01197 dan Cd grafik yang diperoleh adalah 0.12 sedangkan untuk
       Zeloit dengan tinggi unggun yang sama didapat Cd perhitunganya adalah 0.00612466 dan Cd grafik
       adalah 0.008
4.2 Saran
       Pada Percobaan ini sebaikanya lebih teliti dan benar-benar melihat dengan baik proses kenaikan bahan
yang tidak terlihat jelas,seperti Karbon aktif yang silit untuk melihat seberapa tinggi karbon aktif itu naik,dan
semakinn besar laju aliran fluida (flowrate)maka bahan semakin cepat naik dan susah terlihat dan hati-hati
jangan sampai bahan keluar dari kolom.
DAFTAR PUSTAKA


McCabe, Warren L., Smith, Julian C., dan Harriot, Peter. 1999.Operasi Teknik Kimia Jilid I Edisi Keempat
Jakarta : Erlangga.Tim Penyusun. 2005. Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I,Pekanbaru :Program
Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau
LAMPIRAN
CONTOH PERHITUNGAN
1.Perhitungan pada kolom 1 pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan isian dengan Karbon aktif
       Diameter kolom 1=65mm =0,065 m
       A=¼( )(         =1/4(3,14)x(
                       =3,316625x
                           1187 kg/
                           1,845x     kg/m.s


Penyelesaian:
Fowrate(Q) yang didapat adalah 600 L/hr dikonversikan dalam      adalah :

                       =

                       =0.00017


Konversi flowrate(Q) sama untuk 760,1040,dan 1200 L/hr.


              V=

              =

              =0.051257m/s




               Re=

                   =

                   = 2143.484

                  =

                  =


                  =0.011197

              F=3.

                  =3(3,14)(0,065)(                    ( 0.051257m/s)

                  =5.79046E-05

Perhitungan sama untuk flowrate (Q)760,1040 dan 1200 L/hr.
2.Perhitungan pada kolom 1 pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan isian dengan bahan
Zeolit
Diameter kolom 1=65mm =0,065 m
A=¼( )(       =1/4(3,14)x(
               =3,316625x
   2170 kg/
                      1,845 x        N.S/


Penyelesaian:
Fowrate(Q) yang didapat adalah 600 L/hr dikonversikan dalam         adalah :

                          =

                          =0.00017


Konversi flowrate(Q) sama untuk 760,1040,dan 1200 L/hr.


                     V=

                      =

                      =0.051257m/s


                   Re=

                      =

                      = 3918.584997



                      =

                      =

                      =0.00612466

                    F=3.

                     =3(3,14)(0,065)( 1,845 x    N.S/        ( 0.051257 m/s)
                     =5.79046E-05

Perhitungan sama untuk flowrate (Q)760,1040 dan 1200 L/hr.
LAPORAN SEMENTARA
1.Tabel Data untuk benda padat Karbon Aktif:
    Variasi unggun       Tinggi Flowrate       Tinggi unggun/Bed   Tinggi Manometer
         2 cm                  600                  16 cm                17
                               760                  23 cm                16,9
                              1040                  35 cm                16,8
                              1200                  46,5 cm              16,7
         4 cm                  600                  20 cm                16,5
                               760                  30 cm                16,4
                              1040                  39 cm               16,35
                              1200                  53 cm                16,3
         6 cm                  600                  23 cm                16
                               760                  35 cm                16,1
                              1040                  41 cm               16,45
                              1200                  47 cm                16,6



2.Tabel Data untuk benda padat Zeolit:

   Variasi Unggun        Tinggi Flowrate       Tinggi unggun/Bed   Tinggi Manometer
         2 cm                  600                   2 cm                 17
                               760                   2 cm                17,1
                              1040                   2 cm                17,2
                              1200                   6 cm               17,25
         4 cm                  600                   4 cm                 17
                               760                   4 cm               16,95
                              1040                   4 cm                16,8
                               1200                  8 cm                16,6
         6 cm                  600                   6 cm                 17
                               760                   6 cm                 17
                              1040                   6 cm                16,8
                               1200                  14 cm               16,6
Grafik Cd:

More Related Content

What's hot

Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositasmery gita
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksinurul limsun
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositasmery gita
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRsartikot
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaFransiska Puteri
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Winda Sari
 
Catalitik reforming proses
Catalitik reforming prosesCatalitik reforming proses
Catalitik reforming prosesFeraliza Widanti
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaKhoridatun Nafisah
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairRyan Tito
 

What's hot (20)

viskositas
viskositasviskositas
viskositas
 
Fluidisasi
FluidisasiFluidisasi
Fluidisasi
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositas
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
2. viskositas
2. viskositas2. viskositas
2. viskositas
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositas
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Jurnal tegangan
Jurnal teganganJurnal tegangan
Jurnal tegangan
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
 
Catalitik reforming proses
Catalitik reforming prosesCatalitik reforming proses
Catalitik reforming proses
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cair
 

Viewers also liked

Laporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipaLaporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipatyoabdi
 
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaFransiska Puteri
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Asep Subagja
 
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1GGM Spektafest
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisWidya arsy
 
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Muhammad Ridlo
 
Laporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaLaporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaNur An'nisa
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliKezia Hani Novita
 

Viewers also liked (13)

Pengukuran Aliran Padat
Pengukuran Aliran PadatPengukuran Aliran Padat
Pengukuran Aliran Padat
 
Pp siap d presentasi
Pp siap d presentasiPp siap d presentasi
Pp siap d presentasi
 
Aliran fluida lengkap
Aliran fluida lengkapAliran fluida lengkap
Aliran fluida lengkap
 
Laporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipaLaporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipa
 
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7
 
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
 
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
 
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
 
Laporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaLaporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatika
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
 
Fluida (Fisika)
Fluida (Fisika)Fluida (Fisika)
Fluida (Fisika)
 

Similar to Laporan aliran fluida melalui benda padat ivan

Karakteristik aliran fluida1
Karakteristik aliran fluida1Karakteristik aliran fluida1
Karakteristik aliran fluida1Alen Pepa
 
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.pptTransport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.pptssuser97aaa8
 
Mekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyudaMekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyudafirmanahyuda
 
Kinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptxKinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptxFirdausShofwan
 
Soal uas fisika kelas xi semester genap 2014
Soal uas fisika kelas xi semester genap 2014Soal uas fisika kelas xi semester genap 2014
Soal uas fisika kelas xi semester genap 2014Dede Reni Marlina
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMarfizal Marfizal
 
01 external flow fc
01 external flow fc01 external flow fc
01 external flow fczainsahabat
 
Kisi_kisi UN IPA kelas 9
Kisi_kisi UN IPA kelas 9Kisi_kisi UN IPA kelas 9
Kisi_kisi UN IPA kelas 9Nisriinaaf
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikFransiska Puteri
 

Similar to Laporan aliran fluida melalui benda padat ivan (20)

Karakteristik aliran fluida1
Karakteristik aliran fluida1Karakteristik aliran fluida1
Karakteristik aliran fluida1
 
Fluida statis
Fluida statisFluida statis
Fluida statis
 
Fluida statis
Fluida statisFluida statis
Fluida statis
 
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.pptTransport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
 
Fluida statis
Fluida statisFluida statis
Fluida statis
 
Mekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyudaMekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyuda
 
Fluida Daring-3.pptx
Fluida Daring-3.pptxFluida Daring-3.pptx
Fluida Daring-3.pptx
 
Viskositas.ppt
Viskositas.pptViskositas.ppt
Viskositas.ppt
 
Kinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptxKinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptx
 
Soal uas fisika kelas xi semester genap 2014
Soal uas fisika kelas xi semester genap 2014Soal uas fisika kelas xi semester genap 2014
Soal uas fisika kelas xi semester genap 2014
 
perpan 2
perpan 2perpan 2
perpan 2
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
 
Mekanika fluida ppt
Mekanika fluida pptMekanika fluida ppt
Mekanika fluida ppt
 
Fisika kelompok 4
Fisika kelompok 4Fisika kelompok 4
Fisika kelompok 4
 
fluida statis 2
fluida statis 2fluida statis 2
fluida statis 2
 
01 external flow fc
01 external flow fc01 external flow fc
01 external flow fc
 
Sifat fluida
Sifat fluidaSifat fluida
Sifat fluida
 
Kisi_kisi UN IPA kelas 9
Kisi_kisi UN IPA kelas 9Kisi_kisi UN IPA kelas 9
Kisi_kisi UN IPA kelas 9
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 

Recently uploaded

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Laporan aliran fluida melalui benda padat ivan

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I ALIRAN FLUIDA MELALUI BENDA PADAT OLEH: IVAN SIDABUTAR LABORATORIUM DASAR-DASAR PROSES KIMIA PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS RIAU 2012 Abstrak Fluida yang mengalir akan menimbulkan suatu gaya terhadap benda. Fluida yang diisi kedalam tabung berupa zeolit, arang aktif, dan pasir dengan tinggi kenaikan unggun bervariasi dan diameter kolom berbeda sehingga menimbulkan laju alir, preassure drop, Nre, CD danF yang berbeda pula. Tujuan percobaan adalah mencari koefisien hambatan (CD) fluida dalam kolom berisi benda padat (unggun), menjelaskan persamaan stokes dan membandingkan CD perhitungan dengan CD yang ada di grafik. Untuk carbon aktif dengan tinggi unggun 2 cm diperoleh V= 0.051257 m/s, F=5,79.10-5 N, Nre= 2143,484, CD =0,01119, untuk zeolit dengan tinggi unggun 2 cm diperoleh V= 0.051256 m/s, F=5,8.10-5 N, Nre=3918,5849, CD =0,006124.
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1Tujuan Percobaan a. Mencari koefisien hambatan ( CD ) fluida dalam kolom berisi benda padat ( unggun ). b. Dapat menjelaskan persamaan Stokes. c. Dapat membandingkan CD perhitungan dengan CD yang ada pada grafik. 1.2 Dasar Teori Dalam teknik sering dijumpai keadaan, dimana suatu fluida mengalir meliputi sebuah atau banyak benda.Benda itu dapat berupa benda padat, tetesan cairan ataupun gelembung. Pendekatan analisa terhadap ketiga jenis benda itu sama, sepanjang bentuknya tetap dan permukaan antar fasa tidak bergerak. Benda-benda itu merupakan hambatan terhadap aliran, yang diatasi oleh fluida yang mengalir itu dengan menimbulkan suatu gaya terhadap benda itu.
  • 3. Hambatan itu bersumber pada dua peristiwa.Tahanan pertama ditimbulkan oleh gesekan fluida pada permukaan benda; yang kedua disebabkan oleh bentuk geometri benda itu.Yang pertama disebut hambatan gesekan, yang kedua hambatan bentuk.Keduanya bersama-sama menimbulkan hambatan keseluruhan. Adanya hambatan itu dinyatakan dengan sebuah koefisien hambatan, yang dicari batasan sebagai berikut : F CD A 1 ρ V 2 .................................................. ( 1 ) 2 Batasan ini serupa dengan batasan faktor gesekan dan menganggap gaya itu terdiri dari hasil kali energi kinetis, luas benda A dan suatu koefisien hambatan CD. Sebagai luas A biasanya diambil luas penampang terbesar benda itu, tegak lurus pada arah alir, dan V adalah kecepatan nisbi antara benda dan aliran. Jika benda itu sendiri bergerak oleh adanya gaya dari luar sistem ( gaya gravitasi, gaya sentrifugal, gaya magnet, gaya listrik atau gaya apung ), maka hambatan itu akan menentukan kecepatan akhir yang akan dicapai benda. Analisa untuk benda yang berbentuk bola akan diturunkan dibawah ini. Benda diandaikan berbentuk bola dengan permukaan yang tidak bergerak dan dengan bentuk yang tetap, tanpa menyebut apakah benda itu padat, cair atau berupa gas. Gambaran tentang aliran sekitar benda itu tergantung pada besarnya bilangan Reynolds, yang dalam hal ini didefenisikan sebagai : ρV d Re ................................................................. ( 2 ) μ Keterangan : ρ dan µ = Sifat fluida yang mengalir V∞ = Kecepatan Nisbi d = Diameter Bola Re < 0.1 hambatan gesekan 103< Re < 105 hambatan bentuk
  • 4. Gambar. Aliran meliputi Bola Jika kecepatan alir fluida rendah sekali ( Re< 0,1 ), fluida mengalir sejajar dengan permukaan bola dan bertemu lagi disebelah belakang bola ( gambar a ). Dalam daerah bilangan Reynolds sangat rendah ini hanya ada hambatan gesekan dan kecepatan menjadi tetap. Dalam daerah ini berlaku Hukum Stokes : F 3 πμ d V ……………………………………………. ( 3 ) Jika Hukum Stokes ditulis dalam bentuk persamaan (1 ) maka diperoleh : 24 μ π d2 1 2 F . . ρV .................................................... ( 4 ) ρV d 4 2 atau : 24 C ………………………………………………........... ( 5 ) D Re Jika bilangan Reynolds bertambah besar, maka baik hambatan gesekan maupun hambatan bentuk berpengaruh, akan tetapi pengaruh hambatan gesekan makin kecil kalau Re makin besar. Hambatan bentuk terutama disebabkan karena lapisan fluida melepaskan diri dari permukaan benda, dan mulai terbentuk gejolak.Tempat dimana pelepasan fluida itu terjadi menetapkan besarnya hambatan bentuk. Kecepatan akhir benda-benda, yang bergerak dalam fluida, dapat ditentukan dengan membuat suatu neraca gaya pada benda itu, yaitu gaya hambatan dipersamakan dengan gaya dorong gerakan ( berat semu benda atau gaya apung ). Berat Semu Benda π dp 3 ρp ρ g 6 f Hukum Stokes :
  • 5. F π d μ Va hambatan bentuk 2 π d μ Va hambatan gesekan ........( 5) F 3 π d μ Va Sehingga didapat : π dp 3 ρp ρ g 3 π d μ Va ................................... ( 6 ) 6 f Jika ruas kanan diganti dengan bentuk yang memuat CD ,maka untuk daerah berlakunya Hukum Stokes diperoleh : π dp 3 ρp ρ g C π dp 2 . 1 ρ V 2a ………… ( 7 ) 6 f D 4 2 ρp ρ g d2p Va f Re 0.1 ...................................( 8 ) 18 μ Untuk daerah 103< Re < 105 dimana CD tetap = 0,43 dapat dipakai rumus praktek ρ p ρ g dp Va 1.76 f 103 Re 105 ................... ( 9 ) ρ f Untuk daerah 0,1< Re < 105 dapat digunakan : μ Re Va .................................................................... ( 10 ) ρ dp f Dalam mana nilai Re dapat diperoleh dari neraca gaya : 4 d3p ρp ρ g C Re2 f …………………………… ( 11 ) D 2 3μ Phenomena fluidisasi Jika suatu fluida melewati partikel unggun yang ada dalam tabung,maka aliran tersebut memberikan gaya seret(drag force)pada parttikel dan menimbulkan pressure drop sepanjang unggun. Pressure drop akan naik jika kesepatan superficial naik.minimum fluidization adalah kondisi dimana gaya seret tersebut cukup untuk mendukung gaya berat partikel unggun saat mulai bergerak.kecepatan superficial terendah yang dibutuhkan untuk terjadinya fluidisasi disebut minimum fluidization velocity(V’mf),sedangkan porositas dari unggun ketika fluidisasi benar-benar terjadi dinamakan minimum fluidization porosity( mf). Pengukuran Pressure drop pada Fixed Bed
  • 6. Untuk menentukan pressure drop yang melauli fixed bed dapat dinyatakan dengan persamaan: x + x …………………………………(12) Dengan: Dp=diameter partikel =Viskositas fluida =Tinggi unggun =Voidage unggun =Kecepatan superficial Jika flowrate Q diukur dalam liter/ detil dan adalah kecepatan superficial dalam m/detik,maka: V’= …………..…………………………………………………….(13) Penentuan Pressure drop dan kecepatan pada fluidisasi minimum Dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: =(1- )( - )……………………………………………………..(14) Dengan : =tinggi unggun saat mulai fluidisasi =porositas unggun =densitas partikel =densitas fluida Untuk memprediksikan kecepatan fluidisasi minimum dapat menggunakan persamaan : + - =0……………………….(15) Dengan : = Dp=diameter partikel =kecepatan fluidisasi minimum densitas fluida = Viskiositas fluida = Faktor bentuk Persamaan manometer: + = + + ……………………………....(16)
  • 7. Jika fluida 1 dan 2 sama maka ,sehingga dapat dirumuskan; - ) ……………………………………………(17) Jika kedua fluida adalag gas, maka: - = = …………………………………………….(18) Pengukuran kecepatan fluidisasi minimum diperoleh dari grafik pressure drop versus superficial velocity,yaitu merupakan titik potong antara bagian kurva yang naik dan bagian kurva yang datar.
  • 8. BAB II METODOLOGI PERCOBAAN 2.1 Bahan Bahan yang digunakan adalah :Carbon aktif dan Zeolit . 2.2Alat Alat yang dipakai adalah tabung yang dialiri fluida dilengkapi dengan flowmeter,Manometer dan valve untuk mengatur aliran. Gambar Rangkaian Alat:
  • 9. 2.4 Prosedur Percobaan 1. Salah satu bahan dimasukkan ke dalam kolom sesuai dengan lembar penugasan. 2. Atur control valve yan terdapat dalam rangkaian alat untuk tabung I dan II 3. Kompresor dihidupkan dengan switch 4. Flow regulator valve dibuka 5. Angka flowmeter dicatat setiap kenaikan unggun setiap 2 cm 6. Ulangi sekali lagi pada kenaikan unggun setiap 2 cm 7. Lakukan hal yang sama untuk bahan yang berbeda. `
  • 10. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Percobaan pada Bahan Carbon aktif Dari percobaan yang dilakukan dengan materialnya carbon aktif didapat data-data atau hasil percobaan. Hasil dari percobaan itu dipaparkan dalam bentuk tabel seperti yang tertera pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Carbon aktif Tinggi Flowrate/ ∆P V Nre Cd F(N) Cd Kete- Unggun Q( /s) (mmH2O) (m/s) Grafik Rangan (cm) 0.00017 17 0.051257 2143.484 0.011197 5.79046E-05 0.012 2 cm 0.00021 16.9 0.063317 2647.833 0.009064 7.15292E-05 0.011 Hambatan 0.00029 16.8 0.087438 3656.532 0.006564 9.87785E-05 0.008 bentuk 0.00033 16.7 0.099499 4160.881 0.005768 0.000112403 0.006 0.00017 16.5 0.051257 2143.484 0.011197 5.79046E-05 0.012 4 cm 0.00021 16.4 0.063317 2647.833 0.009064 7.15292E-05 0.011 Hambatan 0.00029 16.35 0.087438 3656.532 0.006564 9.87785E-05 0.008 bentuk 0.00033 16.3 0.099499 4160.881 0.005768 0.000112403 0.006 0.00017 16 0.051257 2143.484 0.011197 5.79046E-05 0.012 6 cm 0.00021 16.1 0.063317 2647.833 0.009064 7.15292E-05 0.011 Hambatan 0.00029 16.45 0.087438 3656.532 0.006564 9.87785E-05 0.008 bentuk 0.00033 16.6 0.099499 4160.881 0.005768 0.000112403 0.006 Dari tabel 3.1 perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan carbon aktif ∆P yang didapat berbeda dari teori dimana ∆P dari hasil percobaan yang dilakukan semakin besar flowrate ∆P yang didapat semakin kecil. Ini dikarenakan pembukaan kran flowrate yang tidak baik, juga kurangnya energi listrik ketika pembukaan kan flowrate. Dalam tabel ini pada kenaikan 6 cm yang sama dengan teori. Dari data tebel yang dilampirkan, dapat dibuat grafik hubungan Nre dengan Cd hasil percobaan seperti yang dapat dilihat dalam grafik 3.1 dibawah ini.
  • 11. 0.012 0.01 0.008 0.006 Cd Nre vs Cd 0.004 0.002 0 0 1000 2000 3000 4000 5000 NRE Gambar 3.1 Hubungan antara Cd dan NRe pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Karbon aktif Pada gambar 3.1 grafik hubungan Cd vs NRe diatas menunjukkan hubungan antara Cd perhitungan dengan Nre pada kenaikan unggun 2 cm,4 cm,dan 6 cm pada bahan karbon aktif.Disini terlihat bahwa semakin besar atau tinggi bilangan Reynolds nya maka semakin tinggi pula nilai Cd yang didapat. Seperti yang terlihat pada Nre 2143.484 dengan Cd hasil perhitunganya 0.011197, kemudian mengalami penurunan Cd dengan NRe 2647.833 Cd perhitunganya adalah 0.009064. begitu seterusnya sampai NRe trakhir yakni 4160.881 dengan Cd haasi perhitungannya adalah 0.005768. Didapat kesimpulan bahwa semakin besar Nre maka semakin kecil Cd yag diperoleh. Dari tabel diatas dapat dibuat grafik hubungan ∆P vs V dengan variasi ketinggian unggun yang berbeda yakni 2 cm, 4 cm dan 6 cm seperti yang terlihat pada gambar grafik 3.2 di bawah ini. .
  • 12. 17.2 17 16.8 16.6 ∆P(mmH2o) 2 cm 16.4 4 cm 16.2 6 cm 16 15.8 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 V(m/s) Gambar 3.2 Hubungan antara Pressure drop (mmH2O) dan V(m/s) pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Karbon aktif Pada Gambar grafik 3.2 hubungan preassure drop vs kecepatan ,pada grafik ini terlihat jelas ketidak konstanan preassure drop yang telah didapat melalui percobaan. Dimana hasil dari preassure drop percobaan melawan dari teori yang ada dimana semaki besar flowrete semakin besar preassure drop yang didapat, data yang diperoleh atau data percobaan semakin besar flowrate pada kenaikan unggun 2 cm dan 4 cm preassure dro yang didapat semakin keci, namun dikenaikan unggun 6 cm sama berdasarkan teori semain besar flowrate semakin besar preassure dropnya. Faktor-faktor penyebab adalah dikrenakan kurangnya energi listrik pada saat percobaan dan pembukaan kran pengaturan flowrate yang kurang baik. Pada kenaikan tingi unggun pertama yakni 2 cm dapat terlhat semakin besar preassure drop semakin kecil kecepatan seperti pada kenaikan preassure drop 17mmH2O kecepatan yang didapat adalah 0.051257m/s, titik kedua dimana preassure dropnya turun yakni16.9 mmH2O kecepatannya naik 0.063317m/s, dan juga titik trakhir hubungan preassure drop dan kecepatan dimana preassure dropnya 16.7mmH2O kecepatan yang didapat 0.099499m/s. Sama seperti tinggi unggun 2 cm tinggi unggun 4 cm jug terlihat semakin besar preassure drop semakin kecil kecepatan yang diperoleh. Pada tinggi unggun 6 cm semakin besar preassure drop yang didapat semakin besar kecepatan yang dipeeroleh, ini ditunjukan di dalam grafik 3.2 dimana ketika preassure drop 16 mmH2O kecepatannya kecil yakni 0.051257m/s dan naik dapat dilihat dengan perbandingan titik akhirnya preassure drop yaitu 16.6 mmH2O dengan kecepatnnya 0.099499m/s.
  • 13. 3.2 Percobaan pada Bahan Zeolit Dari percobaan yang dilakukan denga material Zeolit didapatlah data-data perhitungan atau hasil. Hasi atau data-dat itu dipaparkan dalam bentuk tabel 3.2 yang tertera di bawah ini Tabel 3.2 Perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Zeolit Tinggi Flowrate/Q ∆P V Nre Cd F(N) Cd Kete- Unggun (m3/s) (mmH2O) (m/s) Grafik rangan (cm) 0.00017 17 0.051256925 3918.584997 0.00612466 5.79046E-05 0.008 2 cm 0.00021 17.1 0.063317378 4840.604996 0.00495865 7.15292E-05 0.006 Hambata 0.00029 17.2 0.087438284 6684.644994 0.00390318 9,87785E-05 0.004 n bentuk 0.00033 17.25 0.099498737 7606.664994 0.00315512 0.000112403 0.0038 0.00017 17 0.051256925 3918.584997 0.00612466 5.79046E-05 0.008 4 cm 0.00021 16.95 0.063317378 4840.604996 0.00495865 7.15292E-05 0.006 Hambata 0.00029 16.8 0.087438284 6684.644994 0.00390318 9,87785E-05 0.004 n bentuk 0.00033 16.6 0.099498737 7606.664994 0.00315512 0.000112403 0.0038 0.00017 17 0.051256925 3918.584997 0.00612466 5.79046E-05 0.008 6 cm 0.00021 17 0.063317378 4840.604996 0.00495865 7.15292E-05 0.006 Hambata 0.00029 16.8 0.087438284 6684.644994 0.00390318 9,87785E-05 0.004 n bentuk 0.00033 16.6 0.099498737 7606.664994 0.00315512 0.000112403 0.0038 Dari tabel 3.2 perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Zeloit ∆P yang didapat berbeda dari teori dimana ∆P dari hasil percobaan yang dilakukan semakin besar flowrate ∆P yang didapat semakin kecil. Ini dikarenakan pembukaan kran flowrate yang tidak baik, juga kurangnya energi listrik ketika pembukaan kan flowrate. Dalam tabel ini pada kenaikan 2 cm yang sama dengan teori. 0.007 0.006 0.005 0.004 Cd 0.003 Nre vs Cd 0.002 0.001 0 0 2000 4000 6000 8000 NRE Gambar 3.3 Hubungan antara Cd dan Nre pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Zeolit
  • 14. Pada gambar 3.3 grafik diatas menunjukkan hubungan antara Cd perhitungan dengan NRe pada kenaikan unggun 2 cm,4 cm,dan 6 cm pada bahan Zeloit.Disini terlihat bahwa semakin besar atau tinggi bilangan Reynolds nya maka semakin tinggi pula nilai Cd yang didapat seperti yang terlihat pada NRe 3918.584997 Cd yang didapa adalah 0.00612466, juga terjadi pada NRe 4840.604996 dimana Cd yang didapat adalah 0.00495865 sebagai perbandingan terliat jelas pada titik akhirnya yakni ketika NRe 7606.664994 dengan Cd yang didapat adalah 0.00315512. 17.3 17.2 17.1 17 ∆P(mmH2o) 16.9 2 cm 4 cm 16.8 6 cm 16.7 16.6 16.5 0 0.05 0.1 0.15 V(m/s) Gambar 3.4 Hubungan antara kecepatan dan Pressure drop pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Zeolit Pada gambar 3.4 grafik diatas menunjukan hubungan antara preassure drop vs kecepatan dengan tinggi unggun yang divariasika yakni 2 cm, 4 cm dan 6 cm. Pada grafik ini terlihat jelas ketidak konstanan preassure drop yang telah didapat melalui percobaan. Dimana hasil dari preassure drop percobaan melawan dari teori yang ada dimana semaki besar flowrete semakin besar preassure drop yang didapat, data yang diperoleh atau data percobaan semakin besar flowrate pada kenaikan unggun 4 cm dan 6 cm preassure drop yang didapat semakin kecil, namun dikenaikan unggun 2 cm sama berdasarkan teori semakin besar flowrate semakin besar preassure dropnya. Faktor-faktor penyebab adalah dikarenakan kurangnya energi listrik pada saat percobaan dan pembukaan kran pengaturan flowrate yang kurang baik. Pada kenaikan tinggi unggun pertama yakni 4 cm dapat terlhat semakin besar preassure drop semakin kecil kecepatan seperti pada kenaikan preassure drop 17mmH2O kecepatan yang didapat adalah 0.051256921m/s, titik kedua dimana preassure dropnya turun yakni16.95 mmH2O kecepatannya naik 0.063317378m/s, dan juga titik trakhir hubungan preassure drop dan kecepatan dimana preassure dropnya 16.6mmH2O kecepatan yang didapat 0.0994998737m/s. Sama seperti tinggi unggun 4 cm tinggi unggun 6 cm jug terlihat semakin besar preassure drop semakin kecil kecepatan yang diperoleh. Pada tinggi unggun 2 cm semakin besar preassure drop yang didapat semakin besar kecepatan yang dipeeroleh, ini ditunjukan di dalam grafik 3.4 dimana ketika preassure drop 17 mmH2O kecepatannya kecil
  • 15. yakni 0.051257m/s dan naik dapat dilihat dengan perbandingan titik akhirnya preassure drop yaitu 17.25 mmH2O dengan kecepatnnya 0.099498737m/s.
  • 16. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Pada percobaan ini Cd yang didapat dengan material carbon aktif dan ketinggian unggun 2 cm adalah 0.011197 0.009064 0.006564 dan 0.005768. untuk Zeloit Cd yang didapat dengan ketinggian 2 cm adalah 0.00612466 0.00495865 0.00390318 dan 0.00315512 2. Untuk carbon aktif dengan tinggi unggun 2 cm diperoleh V= 0.051257 m/s, F=5,79.10-5 N, Nre= 2143,484, CD =0,01119, untuk zeolit dengan tinggi unggun 2 cm diperoleh V= 0.051256 m/s, F=5,8.10-5 N, Nre=3918,5849, CD =0,006124. 3. Perbandingan Cd grafik dan Cd hasil perhitungan tidak terlalu jauh. Untuk Carbon aktif dengan tinggi unggun 2cm Cd perhitungannya 0.01197 dan Cd grafik yang diperoleh adalah 0.12 sedangkan untuk Zeloit dengan tinggi unggun yang sama didapat Cd perhitunganya adalah 0.00612466 dan Cd grafik adalah 0.008 4.2 Saran Pada Percobaan ini sebaikanya lebih teliti dan benar-benar melihat dengan baik proses kenaikan bahan yang tidak terlihat jelas,seperti Karbon aktif yang silit untuk melihat seberapa tinggi karbon aktif itu naik,dan semakinn besar laju aliran fluida (flowrate)maka bahan semakin cepat naik dan susah terlihat dan hati-hati jangan sampai bahan keluar dari kolom.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA McCabe, Warren L., Smith, Julian C., dan Harriot, Peter. 1999.Operasi Teknik Kimia Jilid I Edisi Keempat Jakarta : Erlangga.Tim Penyusun. 2005. Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I,Pekanbaru :Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau
  • 18. LAMPIRAN CONTOH PERHITUNGAN 1.Perhitungan pada kolom 1 pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan isian dengan Karbon aktif Diameter kolom 1=65mm =0,065 m A=¼( )( =1/4(3,14)x( =3,316625x 1187 kg/ 1,845x kg/m.s Penyelesaian: Fowrate(Q) yang didapat adalah 600 L/hr dikonversikan dalam adalah : = =0.00017 Konversi flowrate(Q) sama untuk 760,1040,dan 1200 L/hr. V= = =0.051257m/s Re= = = 2143.484 = = =0.011197 F=3. =3(3,14)(0,065)( ( 0.051257m/s) =5.79046E-05 Perhitungan sama untuk flowrate (Q)760,1040 dan 1200 L/hr.
  • 19. 2.Perhitungan pada kolom 1 pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan isian dengan bahan Zeolit Diameter kolom 1=65mm =0,065 m A=¼( )( =1/4(3,14)x( =3,316625x 2170 kg/ 1,845 x N.S/ Penyelesaian: Fowrate(Q) yang didapat adalah 600 L/hr dikonversikan dalam adalah : = =0.00017 Konversi flowrate(Q) sama untuk 760,1040,dan 1200 L/hr. V= = =0.051257m/s Re= = = 3918.584997 = = =0.00612466 F=3. =3(3,14)(0,065)( 1,845 x N.S/ ( 0.051257 m/s) =5.79046E-05 Perhitungan sama untuk flowrate (Q)760,1040 dan 1200 L/hr.
  • 20.
  • 21. LAPORAN SEMENTARA 1.Tabel Data untuk benda padat Karbon Aktif: Variasi unggun Tinggi Flowrate Tinggi unggun/Bed Tinggi Manometer 2 cm 600 16 cm 17 760 23 cm 16,9 1040 35 cm 16,8 1200 46,5 cm 16,7 4 cm 600 20 cm 16,5 760 30 cm 16,4 1040 39 cm 16,35 1200 53 cm 16,3 6 cm 600 23 cm 16 760 35 cm 16,1 1040 41 cm 16,45 1200 47 cm 16,6 2.Tabel Data untuk benda padat Zeolit: Variasi Unggun Tinggi Flowrate Tinggi unggun/Bed Tinggi Manometer 2 cm 600 2 cm 17 760 2 cm 17,1 1040 2 cm 17,2 1200 6 cm 17,25 4 cm 600 4 cm 17 760 4 cm 16,95 1040 4 cm 16,8 1200 8 cm 16,6 6 cm 600 6 cm 17 760 6 cm 17 1040 6 cm 16,8 1200 14 cm 16,6