Laporan praktikum ini membahas aliran fluida melalui benda padat seperti zeolit dan arang aktif dengan variasi tinggi kolom. Tujuannya adalah menentukan koefisien hambatan fluida, menguji persamaan Stokes, dan membandingkan hasil perhitungan dengan grafik. Hasilnya menunjukkan koefisien hambatan berkurang dengan meningkatnya bilangan Reynolds karena pengaruh hambatan gesekan berkurang.
1. LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
ALIRAN FLUIDA MELALUI BENDA PADAT
OLEH:
IVAN SIDABUTAR
LABORATORIUM DASAR-DASAR PROSES KIMIA
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS RIAU
2012
Abstrak
Fluida yang mengalir akan menimbulkan suatu gaya terhadap benda. Fluida yang diisi kedalam tabung berupa
zeolit, arang aktif, dan pasir dengan tinggi kenaikan unggun bervariasi dan diameter kolom berbeda sehingga
menimbulkan laju alir, preassure drop, Nre, CD danF yang berbeda pula. Tujuan percobaan adalah mencari
koefisien hambatan (CD) fluida dalam kolom berisi benda padat (unggun), menjelaskan persamaan stokes dan
membandingkan CD perhitungan dengan CD yang ada di grafik. Untuk carbon aktif dengan tinggi unggun 2 cm
diperoleh V= 0.051257 m/s, F=5,79.10-5 N, Nre= 2143,484, CD =0,01119, untuk zeolit dengan tinggi unggun 2
cm diperoleh V= 0.051256 m/s, F=5,8.10-5 N, Nre=3918,5849, CD =0,006124.
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1Tujuan Percobaan
a. Mencari koefisien hambatan ( CD ) fluida dalam kolom berisi benda padat ( unggun ).
b. Dapat menjelaskan persamaan Stokes.
c. Dapat membandingkan CD perhitungan dengan CD yang ada pada grafik.
1.2 Dasar Teori
Dalam teknik sering dijumpai keadaan, dimana suatu fluida mengalir meliputi sebuah atau banyak
benda.Benda itu dapat berupa benda padat, tetesan cairan ataupun gelembung. Pendekatan analisa terhadap
ketiga jenis benda itu sama, sepanjang bentuknya tetap dan permukaan antar fasa tidak bergerak. Benda-benda
itu merupakan hambatan terhadap aliran, yang diatasi oleh fluida yang mengalir itu dengan menimbulkan suatu
gaya terhadap benda itu.
3. Hambatan itu bersumber pada dua peristiwa.Tahanan pertama ditimbulkan oleh gesekan fluida pada
permukaan benda; yang kedua disebabkan oleh bentuk geometri benda itu.Yang pertama disebut hambatan
gesekan, yang kedua hambatan bentuk.Keduanya bersama-sama menimbulkan hambatan keseluruhan.
Adanya hambatan itu dinyatakan dengan sebuah koefisien hambatan, yang dicari batasan sebagai berikut :
F CD A 1 ρ V 2 .................................................. ( 1 )
2
Batasan ini serupa dengan batasan faktor gesekan dan menganggap gaya itu terdiri dari hasil kali energi kinetis, luas
benda A dan suatu koefisien hambatan CD. Sebagai luas A biasanya diambil luas penampang terbesar benda itu, tegak
lurus pada arah alir, dan V adalah kecepatan nisbi antara benda dan aliran.
Jika benda itu sendiri bergerak oleh adanya gaya dari luar sistem ( gaya gravitasi, gaya sentrifugal, gaya
magnet, gaya listrik atau gaya apung ), maka hambatan itu akan menentukan kecepatan akhir yang akan dicapai
benda.
Analisa untuk benda yang berbentuk bola akan diturunkan dibawah ini. Benda diandaikan berbentuk bola
dengan permukaan yang tidak bergerak dan dengan bentuk yang tetap, tanpa menyebut apakah benda itu padat,
cair atau berupa gas. Gambaran tentang aliran sekitar benda itu tergantung pada besarnya bilangan Reynolds,
yang dalam hal ini didefenisikan sebagai :
ρV d
Re ................................................................. ( 2 )
μ
Keterangan : ρ dan µ = Sifat fluida yang mengalir
V∞ = Kecepatan Nisbi
d = Diameter Bola
Re < 0.1 hambatan gesekan 103< Re < 105 hambatan bentuk
4. Gambar. Aliran meliputi Bola
Jika kecepatan alir fluida rendah sekali ( Re< 0,1 ), fluida mengalir sejajar dengan permukaan bola dan
bertemu lagi disebelah belakang bola ( gambar a ). Dalam daerah bilangan Reynolds sangat rendah ini hanya
ada hambatan gesekan dan kecepatan menjadi tetap. Dalam daerah ini berlaku Hukum Stokes :
F 3 πμ d V ……………………………………………. ( 3 )
Jika Hukum Stokes ditulis dalam bentuk persamaan (1 ) maka diperoleh :
24 μ π d2 1 2
F . . ρV .................................................... ( 4 )
ρV d 4 2
atau :
24
C ………………………………………………........... ( 5 )
D Re
Jika bilangan Reynolds bertambah besar, maka baik hambatan gesekan maupun hambatan bentuk
berpengaruh, akan tetapi pengaruh hambatan gesekan makin kecil kalau Re makin besar.
Hambatan bentuk terutama disebabkan karena lapisan fluida melepaskan diri dari permukaan benda, dan
mulai terbentuk gejolak.Tempat dimana pelepasan fluida itu terjadi menetapkan besarnya hambatan bentuk.
Kecepatan akhir benda-benda, yang bergerak dalam fluida, dapat ditentukan dengan membuat suatu
neraca gaya pada benda itu, yaitu gaya hambatan dipersamakan dengan gaya dorong gerakan ( berat semu
benda atau gaya apung ).
Berat Semu Benda π dp 3 ρp ρ g
6 f
Hukum Stokes :
5. F π d μ Va hambatan bentuk 2 π d μ Va hambatan gesekan ........( 5)
F 3 π d μ Va
Sehingga didapat :
π dp 3 ρp ρ g 3 π d μ Va ................................... ( 6 )
6 f
Jika ruas kanan diganti dengan bentuk yang memuat CD ,maka untuk daerah berlakunya Hukum Stokes
diperoleh :
π dp 3 ρp ρ g C π dp 2 . 1 ρ V 2a ………… ( 7 )
6 f D 4 2
ρp ρ g d2p
Va f Re 0.1 ...................................( 8 )
18 μ
Untuk daerah 103< Re < 105 dimana CD tetap = 0,43 dapat dipakai rumus praktek
ρ p ρ g dp
Va 1.76 f 103 Re 105 ................... ( 9 )
ρ
f
Untuk daerah 0,1< Re < 105 dapat digunakan :
μ Re
Va .................................................................... ( 10 )
ρ dp
f
Dalam mana nilai Re dapat diperoleh dari neraca gaya :
4 d3p ρp ρ g
C Re2 f …………………………… ( 11 )
D 2
3μ
Phenomena fluidisasi
Jika suatu fluida melewati partikel unggun yang ada dalam tabung,maka aliran tersebut memberikan
gaya seret(drag force)pada parttikel dan menimbulkan pressure drop sepanjang unggun. Pressure drop akan
naik jika kesepatan superficial naik.minimum fluidization adalah kondisi dimana gaya seret tersebut cukup
untuk mendukung gaya berat partikel unggun saat mulai bergerak.kecepatan superficial terendah yang
dibutuhkan untuk terjadinya fluidisasi disebut minimum fluidization velocity(V’mf),sedangkan porositas dari
unggun ketika fluidisasi benar-benar terjadi dinamakan minimum fluidization porosity( mf).
Pengukuran Pressure drop pada Fixed Bed
6. Untuk menentukan pressure drop yang melauli fixed bed dapat dinyatakan dengan persamaan:
x + x …………………………………(12)
Dengan: Dp=diameter partikel
=Viskositas fluida
=Tinggi unggun
=Voidage unggun
=Kecepatan superficial
Jika flowrate Q diukur dalam liter/ detil dan adalah kecepatan superficial dalam m/detik,maka:
V’= …………..…………………………………………………….(13)
Penentuan Pressure drop dan kecepatan pada fluidisasi minimum
Dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
=(1- )( - )……………………………………………………..(14)
Dengan : =tinggi unggun saat mulai fluidisasi
=porositas unggun
=densitas partikel
=densitas fluida
Untuk memprediksikan kecepatan fluidisasi minimum dapat menggunakan persamaan :
+ - =0……………………….(15)
Dengan : =
Dp=diameter partikel
=kecepatan fluidisasi minimum
densitas fluida
= Viskiositas fluida
= Faktor bentuk
Persamaan manometer:
+ = + + ……………………………....(16)
7. Jika fluida 1 dan 2 sama maka ,sehingga dapat dirumuskan;
- ) ……………………………………………(17)
Jika kedua fluida adalag gas, maka:
- = = …………………………………………….(18)
Pengukuran kecepatan fluidisasi minimum diperoleh dari grafik pressure drop versus superficial
velocity,yaitu merupakan titik potong antara bagian kurva yang naik dan bagian kurva yang datar.
8. BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Bahan
Bahan yang digunakan adalah :Carbon aktif dan Zeolit .
2.2Alat
Alat yang dipakai adalah tabung yang dialiri fluida dilengkapi dengan flowmeter,Manometer dan valve
untuk mengatur aliran.
Gambar Rangkaian Alat:
9. 2.4 Prosedur Percobaan
1. Salah satu bahan dimasukkan ke dalam kolom sesuai dengan lembar penugasan.
2. Atur control valve yan terdapat dalam rangkaian alat untuk tabung I dan II
3. Kompresor dihidupkan dengan switch
4. Flow regulator valve dibuka
5. Angka flowmeter dicatat setiap kenaikan unggun setiap 2 cm
6. Ulangi sekali lagi pada kenaikan unggun setiap 2 cm
7. Lakukan hal yang sama untuk bahan yang berbeda.
`
10. BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Percobaan pada Bahan Carbon aktif
Dari percobaan yang dilakukan dengan materialnya carbon aktif didapat data-data atau hasil percobaan.
Hasil dari percobaan itu dipaparkan dalam bentuk tabel seperti yang tertera pada tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Carbon aktif
Tinggi Flowrate/ ∆P V Nre Cd F(N) Cd Kete-
Unggun Q( /s) (mmH2O) (m/s) Grafik Rangan
(cm)
0.00017 17 0.051257 2143.484 0.011197 5.79046E-05 0.012
2 cm 0.00021 16.9 0.063317 2647.833 0.009064 7.15292E-05 0.011 Hambatan
0.00029 16.8 0.087438 3656.532 0.006564 9.87785E-05 0.008 bentuk
0.00033 16.7 0.099499 4160.881 0.005768 0.000112403 0.006
0.00017 16.5 0.051257 2143.484 0.011197 5.79046E-05 0.012
4 cm 0.00021 16.4 0.063317 2647.833 0.009064 7.15292E-05 0.011 Hambatan
0.00029 16.35 0.087438 3656.532 0.006564 9.87785E-05 0.008 bentuk
0.00033 16.3 0.099499 4160.881 0.005768 0.000112403 0.006
0.00017 16 0.051257 2143.484 0.011197 5.79046E-05 0.012
6 cm 0.00021 16.1 0.063317 2647.833 0.009064 7.15292E-05 0.011 Hambatan
0.00029 16.45 0.087438 3656.532 0.006564 9.87785E-05 0.008 bentuk
0.00033 16.6 0.099499 4160.881 0.005768 0.000112403 0.006
Dari tabel 3.1 perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan carbon aktif ∆P yang didapat berbeda
dari teori dimana ∆P dari hasil percobaan yang dilakukan semakin besar flowrate ∆P yang didapat semakin kecil. Ini
dikarenakan pembukaan kran flowrate yang tidak baik, juga kurangnya energi listrik ketika pembukaan kan flowrate.
Dalam tabel ini pada kenaikan 6 cm yang sama dengan teori.
Dari data tebel yang dilampirkan, dapat dibuat grafik hubungan Nre dengan Cd hasil percobaan seperti yang
dapat dilihat dalam grafik 3.1 dibawah ini.
11. 0.012
0.01
0.008
0.006
Cd
Nre vs Cd
0.004
0.002
0
0 1000 2000 3000 4000 5000
NRE
Gambar 3.1 Hubungan antara Cd dan NRe pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Karbon aktif
Pada gambar 3.1 grafik hubungan Cd vs NRe diatas menunjukkan hubungan antara Cd perhitungan
dengan Nre pada kenaikan unggun 2 cm,4 cm,dan 6 cm pada bahan karbon aktif.Disini terlihat bahwa semakin
besar atau tinggi bilangan Reynolds nya maka semakin tinggi pula nilai Cd yang didapat. Seperti yang terlihat
pada Nre 2143.484 dengan Cd hasil perhitunganya 0.011197, kemudian mengalami penurunan Cd dengan NRe 2647.833
Cd perhitunganya adalah 0.009064. begitu seterusnya sampai NRe trakhir yakni 4160.881 dengan Cd haasi
perhitungannya adalah 0.005768. Didapat kesimpulan bahwa semakin besar Nre maka semakin kecil Cd yag diperoleh.
Dari tabel diatas dapat dibuat grafik hubungan ∆P vs V dengan variasi ketinggian unggun yang berbeda yakni 2
cm, 4 cm dan 6 cm seperti yang terlihat pada gambar grafik 3.2 di bawah ini.
.
12. 17.2
17
16.8
16.6
∆P(mmH2o)
2 cm
16.4
4 cm
16.2
6 cm
16
15.8
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
V(m/s)
Gambar 3.2 Hubungan antara Pressure drop (mmH2O) dan V(m/s) pada setiap kenaikan 2 cm pada
bahan Karbon aktif
Pada Gambar grafik 3.2 hubungan preassure drop vs kecepatan ,pada grafik ini terlihat jelas ketidak
konstanan preassure drop yang telah didapat melalui percobaan. Dimana hasil dari preassure drop percobaan
melawan dari teori yang ada dimana semaki besar flowrete semakin besar preassure drop yang didapat, data
yang diperoleh atau data percobaan semakin besar flowrate pada kenaikan unggun 2 cm dan 4 cm preassure dro
yang didapat semakin keci, namun dikenaikan unggun 6 cm sama berdasarkan teori semain besar flowrate
semakin besar preassure dropnya. Faktor-faktor penyebab adalah dikrenakan kurangnya energi listrik pada saat
percobaan dan pembukaan kran pengaturan flowrate yang kurang baik.
Pada kenaikan tingi unggun pertama yakni 2 cm dapat terlhat semakin besar preassure drop semakin
kecil kecepatan seperti pada kenaikan preassure drop 17mmH2O kecepatan yang didapat adalah 0.051257m/s,
titik kedua dimana preassure dropnya turun yakni16.9 mmH2O kecepatannya naik 0.063317m/s, dan juga titik
trakhir hubungan preassure drop dan kecepatan dimana preassure dropnya 16.7mmH2O kecepatan yang didapat
0.099499m/s.
Sama seperti tinggi unggun 2 cm tinggi unggun 4 cm jug terlihat semakin besar preassure drop semakin
kecil kecepatan yang diperoleh.
Pada tinggi unggun 6 cm semakin besar preassure drop yang didapat semakin besar kecepatan yang
dipeeroleh, ini ditunjukan di dalam grafik 3.2 dimana ketika preassure drop 16 mmH2O kecepatannya kecil
yakni 0.051257m/s dan naik dapat dilihat dengan perbandingan titik akhirnya preassure drop yaitu 16.6
mmH2O dengan kecepatnnya 0.099499m/s.
13. 3.2 Percobaan pada Bahan Zeolit
Dari percobaan yang dilakukan denga material Zeolit didapatlah data-data perhitungan atau hasil. Hasi
atau data-dat itu dipaparkan dalam bentuk tabel 3.2 yang tertera di bawah ini
Tabel 3.2 Perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Zeolit
Tinggi Flowrate/Q ∆P V Nre Cd F(N) Cd Kete-
Unggun (m3/s) (mmH2O) (m/s) Grafik rangan
(cm)
0.00017 17 0.051256925 3918.584997 0.00612466 5.79046E-05 0.008
2 cm 0.00021 17.1 0.063317378 4840.604996 0.00495865 7.15292E-05 0.006 Hambata
0.00029 17.2 0.087438284 6684.644994 0.00390318 9,87785E-05 0.004 n bentuk
0.00033 17.25 0.099498737 7606.664994 0.00315512 0.000112403 0.0038
0.00017 17 0.051256925 3918.584997 0.00612466 5.79046E-05 0.008
4 cm 0.00021 16.95 0.063317378 4840.604996 0.00495865 7.15292E-05 0.006 Hambata
0.00029 16.8 0.087438284 6684.644994 0.00390318 9,87785E-05 0.004 n bentuk
0.00033 16.6 0.099498737 7606.664994 0.00315512 0.000112403 0.0038
0.00017 17 0.051256925 3918.584997 0.00612466 5.79046E-05 0.008
6 cm 0.00021 17 0.063317378 4840.604996 0.00495865 7.15292E-05 0.006 Hambata
0.00029 16.8 0.087438284 6684.644994 0.00390318 9,87785E-05 0.004 n bentuk
0.00033 16.6 0.099498737 7606.664994 0.00315512 0.000112403 0.0038
Dari tabel 3.2 perhitungan pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Zeloit ∆P yang didapat berbeda dari teori
dimana ∆P dari hasil percobaan yang dilakukan semakin besar flowrate ∆P yang didapat semakin kecil. Ini dikarenakan
pembukaan kran flowrate yang tidak baik, juga kurangnya energi listrik ketika pembukaan kan flowrate. Dalam tabel ini
pada kenaikan 2 cm yang sama dengan teori.
0.007
0.006
0.005
0.004
Cd
0.003
Nre vs Cd
0.002
0.001
0
0 2000 4000 6000 8000
NRE
Gambar 3.3 Hubungan antara Cd dan Nre pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan Zeolit
14. Pada gambar 3.3 grafik diatas menunjukkan hubungan antara Cd perhitungan dengan NRe pada
kenaikan unggun 2 cm,4 cm,dan 6 cm pada bahan Zeloit.Disini terlihat bahwa semakin besar atau tinggi
bilangan Reynolds nya maka semakin tinggi pula nilai Cd yang didapat seperti yang terlihat pada NRe
3918.584997 Cd yang didapa adalah 0.00612466, juga terjadi pada NRe 4840.604996 dimana Cd yang didapat adalah
0.00495865 sebagai perbandingan terliat jelas pada titik akhirnya yakni ketika NRe 7606.664994 dengan Cd yang didapat
adalah 0.00315512.
17.3
17.2
17.1
17
∆P(mmH2o)
16.9 2 cm
4 cm
16.8
6 cm
16.7
16.6
16.5
0 0.05 0.1 0.15
V(m/s)
Gambar 3.4 Hubungan antara kecepatan dan Pressure drop pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan
Zeolit
Pada gambar 3.4 grafik diatas menunjukan hubungan antara preassure drop vs kecepatan dengan tinggi
unggun yang divariasika yakni 2 cm, 4 cm dan 6 cm. Pada grafik ini terlihat jelas ketidak konstanan preassure
drop yang telah didapat melalui percobaan. Dimana hasil dari preassure drop percobaan melawan dari teori
yang ada dimana semaki besar flowrete semakin besar preassure drop yang didapat, data yang diperoleh atau
data percobaan semakin besar flowrate pada kenaikan unggun 4 cm dan 6 cm preassure drop yang didapat
semakin kecil, namun dikenaikan unggun 2 cm sama berdasarkan teori semakin besar flowrate semakin besar
preassure dropnya. Faktor-faktor penyebab adalah dikarenakan kurangnya energi listrik pada saat percobaan
dan pembukaan kran pengaturan flowrate yang kurang baik.
Pada kenaikan tinggi unggun pertama yakni 4 cm dapat terlhat semakin besar preassure drop semakin
kecil kecepatan seperti pada kenaikan preassure drop 17mmH2O kecepatan yang didapat adalah
0.051256921m/s, titik kedua dimana preassure dropnya turun yakni16.95 mmH2O kecepatannya naik
0.063317378m/s, dan juga titik trakhir hubungan preassure drop dan kecepatan dimana preassure dropnya
16.6mmH2O kecepatan yang didapat 0.0994998737m/s.
Sama seperti tinggi unggun 4 cm tinggi unggun 6 cm jug terlihat semakin besar preassure drop semakin
kecil kecepatan yang diperoleh.
Pada tinggi unggun 2 cm semakin besar preassure drop yang didapat semakin besar kecepatan yang
dipeeroleh, ini ditunjukan di dalam grafik 3.4 dimana ketika preassure drop 17 mmH2O kecepatannya kecil
15. yakni 0.051257m/s dan naik dapat dilihat dengan perbandingan titik akhirnya preassure drop yaitu 17.25
mmH2O dengan kecepatnnya 0.099498737m/s.
16. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Pada percobaan ini Cd yang didapat dengan material carbon aktif dan ketinggian unggun 2 cm adalah
0.011197 0.009064 0.006564 dan 0.005768. untuk Zeloit Cd yang didapat dengan ketinggian 2 cm
adalah 0.00612466 0.00495865 0.00390318 dan 0.00315512
2. Untuk carbon aktif dengan tinggi unggun 2 cm diperoleh V= 0.051257 m/s, F=5,79.10-5 N, Nre=
2143,484, CD =0,01119, untuk zeolit dengan tinggi unggun 2 cm diperoleh V= 0.051256 m/s, F=5,8.10-5
N, Nre=3918,5849, CD =0,006124.
3. Perbandingan Cd grafik dan Cd hasil perhitungan tidak terlalu jauh. Untuk Carbon aktif dengan tinggi
unggun 2cm Cd perhitungannya 0.01197 dan Cd grafik yang diperoleh adalah 0.12 sedangkan untuk
Zeloit dengan tinggi unggun yang sama didapat Cd perhitunganya adalah 0.00612466 dan Cd grafik
adalah 0.008
4.2 Saran
Pada Percobaan ini sebaikanya lebih teliti dan benar-benar melihat dengan baik proses kenaikan bahan
yang tidak terlihat jelas,seperti Karbon aktif yang silit untuk melihat seberapa tinggi karbon aktif itu naik,dan
semakinn besar laju aliran fluida (flowrate)maka bahan semakin cepat naik dan susah terlihat dan hati-hati
jangan sampai bahan keluar dari kolom.
17. DAFTAR PUSTAKA
McCabe, Warren L., Smith, Julian C., dan Harriot, Peter. 1999.Operasi Teknik Kimia Jilid I Edisi Keempat
Jakarta : Erlangga.Tim Penyusun. 2005. Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I,Pekanbaru :Program
Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau
18. LAMPIRAN
CONTOH PERHITUNGAN
1.Perhitungan pada kolom 1 pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan isian dengan Karbon aktif
Diameter kolom 1=65mm =0,065 m
A=¼( )( =1/4(3,14)x(
=3,316625x
1187 kg/
1,845x kg/m.s
Penyelesaian:
Fowrate(Q) yang didapat adalah 600 L/hr dikonversikan dalam adalah :
=
=0.00017
Konversi flowrate(Q) sama untuk 760,1040,dan 1200 L/hr.
V=
=
=0.051257m/s
Re=
=
= 2143.484
=
=
=0.011197
F=3.
=3(3,14)(0,065)( ( 0.051257m/s)
=5.79046E-05
Perhitungan sama untuk flowrate (Q)760,1040 dan 1200 L/hr.
19. 2.Perhitungan pada kolom 1 pada setiap kenaikan 2 cm pada bahan isian dengan bahan
Zeolit
Diameter kolom 1=65mm =0,065 m
A=¼( )( =1/4(3,14)x(
=3,316625x
2170 kg/
1,845 x N.S/
Penyelesaian:
Fowrate(Q) yang didapat adalah 600 L/hr dikonversikan dalam adalah :
=
=0.00017
Konversi flowrate(Q) sama untuk 760,1040,dan 1200 L/hr.
V=
=
=0.051257m/s
Re=
=
= 3918.584997
=
=
=0.00612466
F=3.
=3(3,14)(0,065)( 1,845 x N.S/ ( 0.051257 m/s)
=5.79046E-05
Perhitungan sama untuk flowrate (Q)760,1040 dan 1200 L/hr.
20.
21. LAPORAN SEMENTARA
1.Tabel Data untuk benda padat Karbon Aktif:
Variasi unggun Tinggi Flowrate Tinggi unggun/Bed Tinggi Manometer
2 cm 600 16 cm 17
760 23 cm 16,9
1040 35 cm 16,8
1200 46,5 cm 16,7
4 cm 600 20 cm 16,5
760 30 cm 16,4
1040 39 cm 16,35
1200 53 cm 16,3
6 cm 600 23 cm 16
760 35 cm 16,1
1040 41 cm 16,45
1200 47 cm 16,6
2.Tabel Data untuk benda padat Zeolit:
Variasi Unggun Tinggi Flowrate Tinggi unggun/Bed Tinggi Manometer
2 cm 600 2 cm 17
760 2 cm 17,1
1040 2 cm 17,2
1200 6 cm 17,25
4 cm 600 4 cm 17
760 4 cm 16,95
1040 4 cm 16,8
1200 8 cm 16,6
6 cm 600 6 cm 17
760 6 cm 17
1040 6 cm 16,8
1200 14 cm 16,6