Drone jurnalisme adalah penggunaan drone untuk kegiatan jurnalistik seperti pengambilan foto dan video. Drone dapat digunakan untuk memantau bencana alam atau kemacetan lalu lintas dari jarak jauh, namun penggunaannya harus mematuhi peraturan seperti larangan di area bandara atau terbang malam hari.
2. Pengertian Drone Jurnalisme
• Drone Jurnalisme adalah penggunaan drone (pesawat tanpa awak) untuk
kegiatan jurnalistik berupa pengambilan foto atau video.
Drone, atau dikenal juga dengan Unmanned aerial vehicles (UAVS), yang
banyak diberitakan oleh media adalah drone yang digambarkan sebagai sebuah
objek yang memata-matai atau mengintai pihak musuh. Karena memang pada
dasarnya drone ini dibuat untuk kebutuhan para militer yang mungkin
kewalahan dalam mencari target musuh.
3. Drone secara umum, adalah kapal pesawat tanpa awak yang
bisa menjelajahi wilayah yang menjadi target dengan hanya
dikontrol dari jarak yang jauh. Jadi jurnalisme drone adalah
penggunaan drone (pesawat tanpa awak) untuk kegiatan jurnalistik
berupa pengambilan foto atau video.
4.
5. Yang boleh menerbangkan drone adalah orang yang punya
izin atau berlisensi. Salah satu stasiun tv di Indonesia
mempunyai orang yang memang berlisensi untuk
menerbangkan drone. Untuk mendapatkan lisensi itu,
seseorang harus ditugaskan belajar di Kanada beberapa
pekan. Memiliki lisensi, bukan lantas leluasa lagi
menggunakan drone. Namun harus tetap mengindahkan
beberapa aturan atau norma umum.
6. 1. Drone dilarang terbang pada malam hari. Juga dilarang terbang di
keramaian. Sebab bisa dibayangkan jika drone yang memiliki berat rata-
rata sekira 25 kilogram itu jatuh dan menimpa orang, bisa fatal
akibatnya.
2. Penggunaan drone juga dilarang dia area bandara.
3. Larangan keras pemanfaatan drone juga berlaku untuk kepentingan
kerja-kerja paparazi (ambil foto atau rekaman para selebriti dan tokoh
terkenal atau berpengaruh secara sembunyi-sembunyi dan tanpa
sepengetahuan selebritas atau tokoh yang menjadi obyeknya).
7. 4. Ketika akan menerbangkan drone, harus punya motivasi baik atau
dalam rangka menghasilkan karya jurnalistik. Harus diperhatikan
relevansi dan motifnya. Misalnya penggunaan drone untuk memantau
atau mendapatkan foto dan rekaman wilayah yang terkena banjir atau
kondisi kemacetan, tentu sangat baik.
5. Tak mengindahkan norma-norma di atas atau tak tahu aturan
penggunaan drone, bisa berdampak buruk bagi penggunanya. Pengalaman
ini dialami seorang jurnalis Al Jazeera saat menerbangkan drone di area
sekitar Menara Eiffel, Paris, Prancis. Padahal, di Prancis ada larangan
penggunaan drone oleh masyarakat sipil. Karena ulahnya itu, sang
jurnalis itu terpaksa berurusan dengan aparat hukum setempat. Ia
kemudian dihukum tiga bulan penjara.