SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 37
Descargar para leer sin conexión
OUTLOOK
PEREKONOMIAN
INDONESIA 2019
Medan, 01 Juli 2019
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
2. OUTLOOK PEREKONOMIAN INDONESIA 2019
1. PENDAHULUAN
i) PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN GLOBAL
iii) TANTANGAN DAN PELUANG PEREKONOMIAN
INDONESIA
iv) PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
SEKTORAL 2019
v) KEBIJAKAN PRIORITAS
ii) PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DOMESTIKOUTLINE
vi) KEBIJAKAN PERCEPATAN EKSPOR
PENDAHULUAN
L A T A R B E L A K A N G
Kemenko melakukan koordinasi terkait (i) kebijakan yang bersifat lintas sektoral dan berimplikasi luas pada kinerja
Kementerian atau Lembaga lain; dan (ii) kebijakan skala nasional, penting, strategis atau mempunyai dampak luas pada
masyarakat
(Pasal 9 Ayat 4)
Rancangan Dokumen Kerangka
Ekonomi Makro dan Pokok-pokok
kebijakan fiskal dibahas oleh
Menteri Keuangan melibatkan
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Menteri PPN dan
Instansi lainnya
(Pasal 14)
Menteri Keuangan dan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional
Menyampaikan kepada Presiden
Rancangan Kerangka Ekonomi Makro,
Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal,
Ketersediaan Anggaran, Rancangan
Awal RKP dan Rancangan Pagu
Indikatif bulan Maret melalui
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
(Pasal 21)
Menteri Keuangan dan Menteri
perencanaan Pembangunan Nasional
bersama-sama menyampaikan kepada
Presiden pemutakhiran Kerangka
Ekonomi Makro, Pokok-Pokok
Kebijakan Fiskal, ketersediaan
anggaran, rancangan akhir RKP, dan
rancangan pagu anggaran
kementerian/lembaga pada bulan Juni
melalui Menteri Koordinator Bidang
perekonomian
PERATURAN PEMERINTAH No 17 Tahun 2017
INSTRUKSI PRESIDEN No 7 Tahun 2017
3
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
OUTLINE OUTLOOK PEREKONOMIAN
INDONESIA 2019
4
OUTLOOK
PEREKONOMIAN 2019
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
• Pertumbuhan
Ekonomi
• Perdagangan
• Pasar Komoditas
• Kebijakan Moneter
• Kebijakan Fiskal
• Pasar Finansial
• Produk Domestik
Bruto
• Inflasi
• Nilai Tukar
• Pasar Finansial
• Neraca
Pembayaran
Internal
• Defisit Transaksi Berjalan
• Tingginya impor
• Peningkatan Daya Saing
• Industri 4.0
• Ketenagakerjaan
Eksternal
• Pelonggaran Kebijakan
Moneter AS
• Ketegangan Hubungan
Perdagangan AS dan
Tiongkok
• Isu Brexit di Uni Eropa
• Kebijakan
Proteksionisme
• Harga Komoditas Dunia
• Proyeksi
Pertumbuhan
Ekonomi dan
Sektoral 2019
• Kebijakan Sektoral
dalam rangka
mendorong
pertumbuhan
ekonomi
Kebijakan Prioritas
lingkup Kemenko
Perekonomian
• Kondisi Eksternal
• Kondisi Domestik
• Kebijakan Percepatan
Ekspor
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN GLOBAL
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
PEREKONOMIAN GLOBAL
6
MODERASI DI TENGAH KETIDAKPASTIAN DUNIA
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Normalisasi
Kebijakan
Moneter AS
Konflik
Perdagangan
AS-Tiongkok
Moderasi
pertumbuhan
pertumbuhan
Kawasan Euro
dan Tiongkok
Geopolitik dan
ketidakpastian
kebijakan (Brexit)
Peristiwa-peristiwa
Berpengaruh di
Tahun 2018
Perekonomian global masih dipengaruhi
oleh kebijakan dan kondisi ekonomi AS,
Kawasan Euro dan China. Pasar keuangan
terdampak oleh kebijakan moneter AS
sementara pasar komoditas dipengaruhi
oleh penurunan produksi di negara-negara
industri. Sektor perdagangan juga
mengalami tekanan dengan adanya
eskalasi tensi dalam hubungan AS dengan
negara-negara ekonomi besar seperti
Tiongkok dan India.
20
40
60
80
100
120
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Perkiraan Harga Komoditas (Nominal)
Energi Logam Pertanian
Indeks,
100=2013
0
40
80
120
160
200
Asia
Timur-
Pasifik
Amerika
Latindan
Karibia
Timur
Tengah
Eropa
Timur
danAsia
Tengah
Asia
Selatan
Sub-
Sahara
Afrika
2015 2016
2017 2018
US$, Miliar Penerbitan Obligasi di
Negara-negara Berkembang
Produksi dan Permintaan Ekspor Baru dalam
Industri Global
Sumber: Bank Dunia
Ekonomi 2018 2019f
Dunia 3,6 3,3
AS 2,9 2,3
Kawasan Euro 1,8 1,3
Jepang 0,8 1,0
Tiongkok 6,6 6,3
India 7,1 7,3
Indonesia 5,2 5,2
Sumber: IMF, 2019
Pertumbuhan PDB (%)
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DOMESTIK
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
PEREKONOMIAN INDONESIA
8
P E R I O D E 2 0 1 4 - 2 0 1 8
Tahun 2018 merupakan
Pertumbuhan ekonomi
tertinggi dalam 5 tahun
terakhir yaitu sebesar 5,17%
(YoY).
Kuartal kedua tahun 2018
pertumbuhan ekonomi
mencapai 5.27%
Pertumbuhan didorong oleh
investasi, terutama di
sektor pertambangan dan
infrastruktur.
Pertumbuhan ekonomi
pada kuartal I tahun 2019
sebesar 5,07% lebih besar
dibandingkan kuartal I
tahun – tahun sebelumnya
Defisit neraca perdagangan
barang dan jasa mulai
menurun sejak tahun 2014.
Defisit neraca perdagangan
barang dan jasa pada tahun
2018 adalah sebesar 7,5
Miliar USD.
Pada tahun 2019, ekspor
diproyeksi akan tumbuh 6,3
% dan impor sebesar 7,1 %
Pendorong : Tantangan
perdagangan internasional
(ketidakpastian karena
konflik dagang antara AS dan
Tiongkok; pertumbuhan
ekonomi global dan volume
dagang yang tidak setinggi
tahun sebelumnya)
Faktor pendorong inflasi terjaga di
2018 yaitu kondisi harga pangan
yang cukup terkendali dan
optimalisasi kebijakan subsidi BBM
yang lebih tepat sasaran.
Tahun 2019 laju inflasi dijaga pada
tingkat 3,5 persen. Strategi
pengendalian inflasi difokuskan pada
keterjangkauan harga, ketersediaan
pasokan, kelancaran distribusi, dan
komunikasi yang efektif. Roadmap
pengendalian inflasi juga dirancang
untuk menjadi panduan bagi
pemerintah daerah dalam
merancang kegiatan pengendalian
inflasi di tingkat daerah.
Kinerja konsumsi pemerintah dalam
lima tahun terakhir tercatat
mengalami pertumbuhan yang
relatif baik
Pada tahun 2019, konsumsi
pemerintah diperkirakan tumbuh
sebesar 5,4%.
Alokasi belanja pemerintah
diarahkan untuk meningkatkan
value for money kinerja sektor
unggulan
Selain itu, pelaksanaan Pemilu
presiden dan legislatif juga turut
mempengaruhi belanja pemerintah
di tahun 2019, termasuk revitalisasi
pendidikan untuk peningkatan
kualitas sumberdaya manusia serta
perbaikan akses dan layanan
kesehatan.
Sumber : Badan Pusat Statistik (2019) dan Nota Keuangan APBN 2019
Sumber : Badan Pusat Statistik (2019) dan Informasi APBN 2019
(Kementerian Keuangan)Sumber : Bank Indonesia dan Nota Keuangan APBN 2019
Sumber : Badan Pusat Statistik (2019)
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-15000
-10000
-5000
0
5000
10000
15000
0
50000
100000
150000
200000
250000
2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 F
K O N D I S I E K S P O R I M P O R B A R A N G D A N J A S A
I N D O N E S I A
T A H U N 2 0 1 4 - 2 0 1 8
Ekspor
Impor
Neraca Perdagangan Barang dan Jasa
Proyeksi Kementerian Keuangan
8.36
3.35
3.02
3.61
3.13
3.5
0
2
4
6
8
10
2014 2015 2016 2017 2018 2019F
LAJU INFLASI
400000
500000
600000
700000
800000
900000
2014 2015 2016 2017 2018 2019F
Pengeluaran konsumsi pemerintah
tahun 2014-2019
Konsumsi Individu Konsumsi Kolektif
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Proyeksi KementerianKeuangan
Proyeksi Kementerian Keuangan
5.12
4.94
4.93
5.05
4.83
4.74
4.78
5.15
4.94
5.21
5.03
4.94
5.01
5.01
5.06
5.19
5.06
5.27
5.17
5.18
5.07
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN
2014 - KUARTAL I 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
TANTANGAN DAN PELUANG
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
TANTANGAN DAN PELUANG
P E R E K O N O M I A N I N D O N E S I A
INTERNAL
10
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
EKSTERNAL
1 Defisit Transaksi Berjalan
2 Tingginya Impor
3 Peningkatan Daya Saing
4 Ketenagakerjaan
5 Industri 4.0
1
Pelonggaran Kebijakan
Moneter AS
2
Ketegangan Hubungan
Perdagangan AS - Tiongkok
3 Isu Brexit di Uni Eropa
4 Fluktuasi Harga Komoditas Dunia
5 Kebijakan Proteksionisme
Tantangan Perekonomian Indonesia tahun 2019 masih cukup besar dan menjadi peluang yang dapat
dimanfaatkan.
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI
DAN SEKTORAL 2019
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI 2019
12
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
No PDB Lapangan Usaha (Seri 2010)
2018
(YoY %)
2019p
(YoY %)
Share PDBp
(%)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,91 3,88 12,36
2 Pertambangan dan Penggalian 2,16 1,81 7,36
3 Industri Pengolahan 4,27 4,77 20,93
4 Pengadaan Listrik dan Gas 5,47 6,04 1,03
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 5,46 5,93 0,08
6 Konstruksi 6,09 6,82 10,20
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4,97 5,47 13,23
8 Transportasi dan Pergudangan 7,01 8,18 4,29
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,66 6,25 3,05
10 Informasi dan Komunikasi 7,04 9,32 5,39
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 4,17 6,43 4,03
12 Real Estate 3,58 3,97 2,84
13 Jasa Perusahaan 8,64 8,48 1,85
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 7,02 5,85 3,37
15 Jasa Pendidikan 5,36 6,17 3,10
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,13 7,68 1,15
17 Jasa Lainnya 8,99 8,91 1,84
Produk Domestik Bruto Agregat 5,17 5,30 100
KEBIJAKAN SEKTORAL
13
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
4.24
3.75
3.37
3.87
3.91
3.88
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan(%)
Pertumbuhan PDB
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
(persen)
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2014 2015 2016 2017 2018
Persen
Perkembangan Distribusi PDB Subsektor
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
(persen)
Perikanan
Kehutanan dan Penebangan Kayu
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian
FAKTOR PENDORONG
KEBIJAKAN PENDORONG
BMKG: Potensi terjadinya anomali cuaca berupa El Nino
World Bank: Proyeksi harga CPO meningkat menjadi 592 $/mt
Perluasan areal tanam melalui program SERASI (Selamatkan Rawa,
Sejahterakan Petani)
Target peningkatan produksi pada sejumlah komoditas pangan
Indonesia
Peningkatan belanja subsidi pupuk untuk petani menjadi Rp 29,9 triliun
Peningkatan target KUR sektor pertanian dan peternakan menjadi Rp 28
triliun
Target peningkatan rehabilitasi jaringan irigasi
Implementasi Reforma Agria yang terdiri dari Tanah Objek Reforma
Agraria, Perhutanan Sosial, dan Moratorium Sawit
Peremajaan kelapa sawit melalui Program Sawit Rakyat (PSR) yang
ditargetkan seluas 200.000 ha dan peremajaan pohon karet yang
ditargetkan seluas 50.000 ha per tahun
1
2
1
2
3
4
5
6
7
14
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor Pertambangan dan Penggalian
0
2
4
6
8
10
2014 2015 2016 2017 2018
Pertumbuhan(%)
DISTRIBUSI PDB SEKTOR PERTAMBANGAN
DAN PENGGALIAN (%)
Pertambangan
dan Penggalian
Pertambangan
Minyak, Gas dan
Panas Bumi
Pertambangan
Batubara dan
Lignit
Pertambangan
Bijih Logam
1.81
-4
-2
0
2
4
2014 2015 2016 2017 2018 2019f
Persen(%)
Tahun
PERTUMBUHAN SEKTOR PERTAMBANGAN
DAN PENGGALIAN
Pertumbuhan moderat 1,81% didukung oleh stabilisasi faktor
eksternal dan penguatan produksi nasional Kenaikan produksi gas
alam menjadi 1.260 ribu
SBM/hari dari 1.200 ribu
SBM/hari di tahun 2018
Penerbitan izin ekspor
konsentrat tembaga PT
Amman dan PT Freeport
serta nikel untuk PT
Antam
Proyek revitalisasi dan
ekspansi kilang minyak
yang masih berjalan
Stabilisasi harga
komoditas energi dan
logam dunia
Stabilisasi permintaan
dengan adanya optimisme
pertumbuhan ekonomi di
Jepang dan India di tahun
2019
Kelanjutan kebijakan
konservasi batu bara
dengan produksi 400 juta
ton di tahun 2019 (dari 406
juta ton di 2018)
Moderasi lifting minyak
bumi menjadi 775 ribu
barel/hari dari 800 ribu
barel/hari
Faktor dan Kebijakan
Pendukung
15
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor Industri Pengolahan
1. Tax Allowance (pemberian fasilitasi pajak pada sektor tertentu termasuk sektor
industri pengolahan. Pengurangan PPh sebesar 30% dari nilai penanaman modal
2. Tax Holiday (pemberian fasilitasi pajak sebesar 100% dengan jangka waktu yang
disesuaikan dengan nilai investasi)
3. Operasionalisasi KEK Sei Mangkei
4. Implementasi B20 dan Pasar Baru Produk CPO : India
5. Harmonisasi PPnBM untuk Sedan dan SUV
6. Fasilitasi PPn di Kawasan Berikat (Fasilitas Pengurangan Pajak Pertambahan nilai
di Kawasan Berikat)
7. Industri Berorientasi Ekspor : Penyederhanan Prosedur Ekspor (Peniadaan
Laporan Surveyor)
8. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Dasar Pembiayaan Ekspor
Nasional (RPP KDPEN)
9. Kebijakan National Interest Account (NIA) yaitu kebijakan yang terkait
pembiayaan, penjaminan dan asuransi kepada badan usaha baik badan usaha
yang berbentuk badan hukum maupun tidak berbentuk badan hukum termasuk
perorangan yang melakukan kegiatan baik langsung maupun tidak langsung
dalam rangka mengeluarkan barang dan/atau jasa dari wilayah Negara Republik
Indonesia
10. Prospek SKDU (Triwulan I 2019 SKDU untuk Sektor Industri Penglahan
diperkirakan sebesar 2,17 persen.)
11. Implementasi Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI)
4.64
4.33
4.26 4.29
4.27
4,77
2014 2015 2016 2017 2018 2019F
Petumbuhan(%)
Sektor Industri Pengolahan (YoY) dan Proyeksi 2019
dalam Persen (%)
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
AKTIVITAS PENDORONG
16
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN SEKTORAL
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
5.9
0.9
5.39
1.54
5.47
6.04
2014 2015 2016 2017 2018 2019f
Pertumbuhan(%)
• Menyumbang 1.19% dari PDB Indonesia
pada 2018 (0.97% dari subsektor
ketenagalistrikan dan 0.22% dari pengadaan
gas dan produksi es) dan diproyeksi
menyumbang 1.03% dari PDB Indonesia
pada 2019
Pembangunan Infrastruktur Transmisi Listrik
a. Transmisi Sumatera berkapasitas 500 kV,
• New Aurduri, Jambi s.d. Perawang Riau sepanjang 404 km
• Lahat, Sum-Sel s.d. Padang Sidempuan, Sum-Ut sepanjang 896 km
a. Transmisi Jawa Barat – Jawa Tengah berkapasitas 500 kV,
• Tanjung Jati s.d TX (Ungaran s.d. Pendan) sepanjang 144 Km,
• Tx s.d. Mandiranca 397 Km,
• Mandirancan s.d. Indramayu 180 Km,
• Indramayu s.d. Cibatu 260 Km.
Pembangunan Infrastruktur Pembangkit 35000MW.
a. 3.009 MW sudah beroperasi
b. 20.416MW dalam tahap konstruksi, Target 3000 MW (PLTU Cilacap Ekspansi Tahap II 1000
MW, PLTU Jawa 2000 MW, PLTU Lontar 450 MW) pembangkit baru selesai dan beroperasi
pada 2019
Pembangunan Jaringan Distribusi Gas
Tahun 2019 ini, Kementerian ESDM merencanakan pembangunan jargas melalui
pendanaan dari APBN sebanyak 78.216 sambungan rumah di 18 kota/kabupaten di 9
provinsi, yaitu :
• Kabupaten Aceh Utara (5.000 SR), Kota Dumai (4.300 SR), Kota Jambi (2.000), Kota Palembang
(6.000 SR), Kota Depok (6.230 SR), Kota Bekasi (6.720 SR), Kabupaten Karawang (2.681 SR),
Kabupaten Purwakarta (3.765 SR), Kabupaten Cirebon, (6.520 SR), Kabupaten Lamongan (4.000
SR), Kota Mojokerto (4.000 SR), Kabupaten Mojokerto (4.000 SR), Kabupaten Pasuruan (4.000
SR), Kabupaten Probolinggo (4.000 SR), Kabupaten Banggai (4.000 SR), Kabupaten Wajo (2.000
SR) dan Kutai Kartanegara (5.000 SR).
Converter Kit LPG
Pembagian 16.981 paket converter Kit LPG kepada nelayan akan dilakukan pada tahun 2019
• Pertumbuhan didorong oleh konsumsi listrik
untuk industri dan pertumbuhan nilai
tambah sektor pertambangan (0.8% - 1.58%)
Sektor Listrik dan Gas
17
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Dan Daur Ulang
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
5.24
7.07
3.6
4.6
5.46 5.93
0
2
4
6
8
2014 2015 2016 2017 2018 2019f
Pertumbuhan(%)
• merupakan sektor public utility yang
menunjang produksi
Program Pengelolaan Sumber Daya Air
Meningkatkan ketahanan sumber daya air dengan
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 170378
Ha
Pembangunan 48 bendungan
(40 lanjutan, 8 baru)
Waduk Karian di Lebak, Banten, rampung di tahun 2019
Rehabilitasi 26 embung
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
• Pengelolaan Air Limbah Sebanyak 167680KK
• Pembangunan SPAM berbasis masyarakat 1930Liter/Detik
• Pembangunan SPAM dikawasan khusus 245Liter/Detik
• kenaikan yang dialami oleh sektor produksi
lain akan berdampak pada peningkatan
permintaan di sektor ini.
KEBIJAKAN SEKTORAL
18
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
6.97
6.36
5.22
6.8
6.09
6.82
4
5
6
7
8
2014 2015 2016 2017 2018 2019f
Pertumbuhan(%)
• Pembangunan infrastruktur merupakan
prioritas pemerintah selama empat tahun
terakhir.
10.4
10.9
11.4
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septem…
Oktober
Novem…
Desem…
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septem…
Oktober
Novem…
Desem…
2017 2018
Suku Bunga Kredit Investasi Sektor
Konstruksi (%)
Penurunan Suku Bunga Kredit
Proyek Konstruksi yang selesai di 2019
1 Satelit
(Palapa Ring)
1
Pelabuhan
15
Jalan Tol
1
Smelter
3 Bandar
Udara
1 Jalan
(Flyover)
1
jaringan irigasi
1
Kereta Api Akses Bandara
7 SPAM
Sistem Penyediaan Air Minum
• Salah satu upaya pemerintah dalam rangka
pemerataan ekonomi.
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor Konstruksi
19
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran
Penyelesaian Jalan
bagian Trans-Sumatera; Trans-
Jawa;
Melanjutkan upaya debottlenecking regulasi
kemudahan berinvestasi, kepastian penyediaan
lahan, dan penyediaan energi listrik yang
memadai;
Fasilitasi perdagangan untuk ekspor manufaktur
dan impor bahan baku/penolong serta bahan
modal;
Pemilu diprediksi akan mempengaruhi kondisi
sektor perdagangan melalui perdagangan atribut
pemilu.
5.18
2.54
4.03
4.46
4.97
5,47
2014 2015 2016 2017 2018 2019F
Pertumbuhan(%)
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
dan Motor (YoY) dan Proyeksi 2019 dalam Persen (%)
AKTIVITAS PENDORONG
KEBIJAKAN SEKTORAL
20
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Sektor Transportasi dan Pergudangan
7.36
6.71
7.45
8.49
7.01
8.18
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan PDB
Sektor Transportasi dan Pergudangan (persen)
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2014 2015 2016 2017 2018
Perkembangan Distribusi PDB Subsektor
Sektor Transportasi dan Pergudangan (persen)
Pergudangan dan Jasa
Penunjang Angkutan
Angkutan Udara
Angkutan Sungai, Danau,
dan Penyeberangan
Angkutan Laut
Angkutan Darat
Angkutan Rel
KEBIJAKAN PENDORONG
Peningkatan aktivitas perdagangan melalui peningkatan
pertumbuhan pada sektor perdagangan besar dan
eceran
Peningkatan perjalanan masyarakat yang ditargetkan 20
juta wisatawan asing
Pertumbuhan usaha e-commerce yang didukung melalui
Road Map e-Commerce
Peningkatan anggaran infrastruktur menjadi Rp 415
triliun
Implementasi Program Percepatan Infrastruktur
Prioritas baik infrastruktur darat, laut, maupun udara
21
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor Akomodasi Makanan dan Minuman
5.77
4.31
5.17
5.39
5.66
6,25
2014 2015 2016 2017 2018 2019F
Pertumbuhan(%)
Target Kunjungan Wisatawan Asing sebesar 20 Juta orang pada tahun
2019
Target kunjungan KEK Mandalika sebesar 2 Juta wisatawan tahun
2019
MoU Sektor Pariwisata dengan Vokasi terkait penyerapan tenaga kerja
lulusan vokasi sehingga membantu meningkatkan pendapatan yang
berimbas pada peningkatan konsumsi.
Kebijakan 10 Bali Baru yang dapat menarik wisatawan sehingga berdampak
pada peningkatan permintaan sektor akomodasi makanan dan minuman
KUR Pariwisata membantu meningkatkan investasi
dibidang sektor akomodasi makanan dan minuman
Program terkait investasi: percepatan perizinan dan investasi
Pertumbuhan Sektor Akomodasi Makanan dan Minuman
(YoY) dan Proyeksi 2019 dalam Persen (%)
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
AKTIVITAS PENDORONG
22
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor Informasi dan Komunikasi
3.5
3.52
3.62
3.78
3.77
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
2014 2015 2016 2017 2018
PERSEN(%)
DISTRIBUSI PDB SEKTOR INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
Peningkatan literasi
pemanfaatan
broadband
Penyelesaian
jaringan Palapa
Ring paket
Tengah dan Timur
Konsolidasi dan
pengembangan
ekonomi digital
Penetapan tarif
interkoneksi
Migrasi ke
televisi digital
Peningkatan jumlah
pengguna jasa telepon
dan internet
Penyiaran
periode
pemilu
Faktor dan Kebijakan Pendukung
Penguatan tren pertumbuhan menjadi 9,32% didukung
oleh digitalisasi, infrastruktur, dan regulasi
10.12 9.7
8.88
9.63
7.04
9.32
0
2
4
6
8
10
12
2014 2015 2016 2017 2018 2019p
PERTUMBUHAN(%)
Informasi dan Komunikasi
KEBIJAKAN SEKTORAL
23
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi
4.68
8.58 8.93
5.47
4.17
6.43
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan PDB
Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi (persen)
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2014 2015 2016 2017 2018
Perkembangan Distribusi PDB Subsektor
Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi (persen)
Jasa Perantara Keuangan Asuransi dan Dana Pensiun
Jasa Keuangan Lainnya Jasa Penunjang Keuangan
Peningkatan target indikator keuangan perbankan, seperti
pertumbuhan kredit dan pertumbuhan dana pihak ketiga
KEBIJAKAN PENDORONG
Peningkatan target indikator keuangan non perbankan,
seperti pertumbuhan aset asuransi jiwa, aset asuransi
umum, aset asuransi perusahaan pembiayaan, dan aset
dana pensiun
Peningkatan target indikator pasar modal, seperti
penambahan emiten baru
Implementasi program Strategi Nasional Keuangan
Inklusif (SNKI) yang menargetkan indeks keuangan
inklusif sebesar 75%
Perkembangan financial technology (fintech)
24
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
5
4.11
4.69
3.66 3.58
3.97
2014 2015 2016 2017 2018 2019f
Pertumbuhan(%)
• Pertumbuhan sektor dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan perkapita (naik),
pertumbuhan panjang jalan aspal (turun),
dan populasi perkotaan (turun)
mendorong perlambatan di sektor real
estate.
Relaksasi Loan to Value (LTV) dari BI
Maksimal fasilitas kredit
diberikan untuk rumah inden
menjadi 5 unit dari
sebelumnya 2 unit.
Pencairan secara bertahap (tahap
pertama (s.d. akad) hingga 30%, tahap
kedua (s.d. pondasi selesai) hingga 50%,
tahap tiga (s.d. tutup atap) hingga 90%,
tahap empat (s.d. JB) hingga 100%.
Fasilitas kredit rumah pertama
diserahkan kepada masing-masing
bank (DP dapat 0%, 5%, 10%)
Fasilitas rumah kedua dan
berikutnya pada kisaran 80
s.d 90 %
• Share terhadap GDP pada 2018
sebesar 2.74%
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor Real Estate
25
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
• Tumbuh 8,64% di tahun 2018 dan
diproyeksikan akan berada pada angka
8,48% di tahun 2019
Peningkatan Paket
Wisata akibat hari raya
dan libur panjang
Permintaan Lembaga
Survei menjelang pilkada
Permintaan jasa Periklanan
dan Promosi Media Massa
menjelang Pilkada
Permintaan Jasa
Bantuan Hukum
Aktivitas Pendukung Pertumbuhan Sektor
• Didorong berbagai aktivitas seperti
kegiatan wisata dan permintaan jasa di
berbagai sektor
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor Jasa Perusahaan
9.81
7.69
7.36
8.44
8.64
8.48
2014 2015 2016 2017 2018 2019f
Pertumbuhan(%)
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
2.38
4.63
3.2
2.06
7.02
5.85
2014 2015 2016 2017 2018 2019f
Pertumbuhan(%)
• Kontribusi terhadap PDB nasional
sebesar 3.65% pada tahun 2018.
• Porsi APBN untuk sektor ini
memegang peranan penting.
• Tahun 2019 APBN didorong untuk
lebih efektif, efisien dan produktif.
APBN TA 2019
▪ Peningkatan dari Rp. 2.217,3 T menjadi Rp. 2.461,1 T
▪ Target penerimaan negara RP. 2.165, 1 T (defisit Rp. 296 T ditutup
dengan pembiayaan anggaran)
Anggaran Perlindungan Sosial
▪ Jaminan perlindungan sosial khususnya bagi 40% penduduk
termiskin meningkat dari 291.7 T menjadi Rp. 387.3 T.
▪ Peningkatan peserta PBI JKN menuju ke 96.8 juta jiwa
▪ Perkuatan program keluarga harapan target 10juta keluarga
▪ Program bantuan pangan non-tunai
▪ Program Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial (RAPS)
▪ Mendorong UMKM melalui penyaluran dana bergulir, insentif
perpajakan PPh final UMKM 0,5%, dan subsidi bunga KUR 12,8 juta
debitur lama dan 4 juta debitur baru
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
▪ Penyaluran mencapai Rp. 826.8 T
Pertahanan
▪ Pembangunan pertahanan Pancasila
▪ Pelaksanaan pertahanan
▪ Pembangunan postur Pertahanan
▪ Kerjasama Internasional
▪ Industri pertahanan
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor ADM Pemerintah, Pertahanan dan Jamsos
26
27
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
5.47
7.33
3.84 3.7
5.36
6.17
2014 2015 2016 2017 2018 2019f
Pertumbuhan(%)
• Fokus pemerintah pada 2019 yaitu
pengembangan sumber daya manusia
• Pertumbuhan sektor jasa pendidikan
digerakkan oleh tingkat pendapat,
kemajuan teknologi, pasar tenaga kerja
yang lebih terbuka dan peningkatan
migrasi internasional.
Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan vokasi
melalui standarisasi mekanisme link and match antara
pendidikan vokasi dan kebutuhan industry. Alokasi vokasi
melalui belanja K/L taun 2019 Rp. 16.8 Triliyun
Pengalokasian dana abadi penelitian
Ditujukan untuk percepatan pengembangan riset Rp. 990 M
di 2019
Insentif Pajak Super Deduction
1. Industri yang melakukan pelatihan dan pendidikan
vokasi sebesar 200%
2. Industri yang melakukan kegiatan litbang dan inovasi
sebesar 300%
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor Jasa Pendidikan
28
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Tren peningkatan
permintaan layanan
kesehatan yang baik
terutama di kawasan urban
Peningkatan belanja
pemerintah untuk
kesehatan (Rp123,1
triliun)
Target nasional
peningkatan peserta
JKN/KIS sebanyak 10 juta
jiwa menjadi 96,8 juta jiwa
di tahun 2019;
1.03
1.07 1.07
1.06 1.06
2014 2015 2016 2017 2018
DISTRIBUSI PDB SEKTOR JASA KESEHATAN
DAN KEGIATAN SOSIAL (DALAM %)
7.96
6.69
5.16
6.84 7.13
7.68
2014 2015 2016 2017 2018 2019f
Pertumbuhan(%)
Pertumbuhan PDB Sektor Jasa Kesehatan
dan Kegiatan Sosial (%)
Penguatan tren pertumbuhan menjadi 7,68% yang sejalan dengan kebijakan peningkatan kualitas SDM
Faktor dan Kebijakan
Pendukung
29
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
8.93
8.08
8.01
8.73
8.99
8.91
2014 2015 2016 2017 2018 2019f
Pertumbuhan(%)
• Pertumbuhan cenderung positif
Sektor Jasa Lainnya diprediksi tumbuh 8.91% pada 2019
didukung dengan adanya kegiatan :
Peningkatan jumlah
wisatawan pada berbagai
destinasi wisata
Peningkatan aktivitas
organisasi politik menjelang
pemilu di 2019
• Aktivitas pendukung didominasi
subsektor wisata dan aktivitas organisasi
politik
KEBIJAKAN SEKTORAL
Sektor Jasa Lainnya
KEBIJAKAN PRIORITAS
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
Kebijakan Prioritas
31
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
26 Program Prioritas Tahun 2019
Pangan dan Pertanian
Perniagaan dan Industri
PP.3.1. Reforma Agraria
PP.3.2. Mandatori B20
PP.3.3. Pengembangan Industri
Petrokimia TPI/ TPPI
PP.4.1. Pengembangan e-
commerce dan Ekonomi
Digital
PP.4.2. Kemitraan Ekonomi Umat
PP.4.3. Pengembangan Vokasi
PP.5.1. Relaksasi Daftar Negatif Investasi
PP.5.2. Sistem Online Single Submission
(OSS)
PP.5.3. Industri Berorientasi Ekspor
PP.5.4. Ease of Doing Business (EoDB)
PP.5.5. Pengembangan Logistik
NasionaL
PP.6.1. Kebijakan Satu Peta (PKSP)
PP.6.2. Pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus
PP.6.3. Penyelesaian Proyek Strategis
Nasional melalui KPPIP
Usulan Program
Prioritas
PP.6.4.
Penanggulangan Bencana
PP.7.1 Penyelesaian Perundingan Perdagangan
Bebas
PP.7.2 Penyelesaian Sengketa Perdagangan di
WTO
PP.7.3 Peningkatan Kerja Sama Ekonomi
Internasional
PP.7.4 Program Joint Crediting Mechanism (JCM)
Ekonomi Makro dan
Keuangan
Energi, SDA, dan Lingkungan
Hidup
Ekraf, Kewirausahaan & Daya
Saing KUKM
Percepatan Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah
Kerja sama Ekonomi Internasional
PP.1.1 Kredit Usaha Rakyat
(KUR)
PP.1.2 Strategi Nasional
Keuangan Inklusif (SNKI)
PP.1.3 Tim Pengendalian Inflasi
Pusat (TPIP)
PP.1.4 Insentif Fiskal
PP.2.1 Stabilisasi Harga Pangan
PP.2.2 Peremajaan Sawit Rakyat
PP.2.3 Pengembangan Model
Klaster Bisnis Padi
1 2 3 4
5 6 8
“Kebijakan Penguatan daya saing jangka menengah panjang antara lain melalui Infrastruktur, Vokasi dan OSS”
KEBIJAKAN PERCEPATAN EKSPOR
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
KEBIJAKAN PERCEPATAN EKSPOR
Sektor/Komoditas Unggulan yang
Berorientasi Ekspor
33
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Simplifikasi Prosedural untuk
Menekan Biaya dan Waktu
1 Industri makanan dan minuman
2 Industri tekstil dan produk tekstil
3 Industri Elektronika
1
Mengurangi komoditi yang wajib
memiliki LS (Laporan Surveyor)
4 Industri Otomotif
5 Industri Kimia
2
Mengurangi Larangan-Pembatasan
(Lartas) Ekspor lainnya (ET, TPP, SPE)
3
Memfasilitasi penerbitan Certificate of
Origin/SKA (tidak perlu legalisasi
Kemenlu)
Guna mendukung kinerja perekonomian Indonesia 2019
KEBIJAKAN PERCEPATAN EKSPOR
Efisiensi Logistik
34
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Diplomasi Pengenaan Tarif Preferensi
(FTA) dan Akses Pasar
1
Pengembangan sistem Delivery Order
(DO) Online
1 Penyelesaian perundingan FTAs
2 Ratifikasi perundingan IA-CEPA
2 Simplifikasi prosedur ekspor otomotif
3
Pembangunan Kawasan Otomotif
Center
Penyelesaian ratifikasi perjanjian Kerja
Sama Ekonomi dan Teknik (KSET)3
Inisiasi perundingan FTA baru untuk
pasar non-tradisional4
Menjaga keberlangsungan ekspor
produk komoditas andalan
5
Guna mendukung kinerja perekonomian Indonesia 2019
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
35
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1
Secara historis dalam 4 tahun terakhir pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan
yang relatif stagnan, pada kisaran 4,29%. Pertumbuhan tertinggi selama lima tahun terakhir sebesar 4,6% pada
tahun 2014.
2 Secara sektoral, hal tersebut disumbang oleh pelambatan beberapa subsektor industri, antara lain : industri
makanan dan minuman, Barang Logam Komputer, dan Kimia.
3
Secara spasial, terdapat 3 (tiga) provinsi yang Industri Pengolahannya mengalami pertumbuhan di bawah
nasional sehingga memberikan konstribusi terhadap stagnasi sektor industri pengolahan, yaitu Provinsi
Sumatera Utara, Banten, dan Jawa Tengah. Ketiga daerah ini memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap
sektor Industri Pengolahan.
4
Berdasarkan hasil analisis data Survei Industri Besar Sedang (IBS), sub sektor Industri Pengolahan yang
mendominasi dan menjadi unggulan dari sisi output dan tenaga kerja adalah sebagai berikut:
▪ Sumatera Utara : Industri Makanan dan Industri Karet.
▪ Banten : Industri Bahan Kimia, Industri Karet dan Industri Makanan
▪ Jawa Tengah : Industri Pengolahan Tembakau, Industri Makanan, Pakaian Jadi, Tekstil,
Karet, Kayu, Bahan Kimia dan Furnitur
5
Berdasarkan kondisi tersebut, untuk mendorong pertumbuhan industri pengolahan pada level lebih tinggi,
menurut hemat di dalam jangka pendek Pemerintah (Pusat dan Daerah) perlu melakukan monitoring secara
ketat kinerja industri pengolahan pada daerah dan subsektor tersebut (critical area and sector) serta
implementasi dari kebijakan yang diarahkan pada daerah dan sektor tersebut.
6
Dalam simulasi yang kami lakukan, apabila critical area tersebut bisa ditingkatkan sebesar 0,5% atau setara
satu persen kenaikan di masing-masing subsektor unggulan,industri pengelolahan dapat ditingkatkan menjadi
4,56%. Atau lebih tinggi dari pertumbuhan tahun lalahu sebesar 4,29%.
Simulasi: Peningkatan Output Industri Unggulan 1% di Sumatera Utara,
Banten dan Jawa Tengah Memberikan dampak Pertumbuhan Industri
Pengolahan sebesar 0,5% dari kondisi eksisting, Pertumbuhan Output Industri
Pengolahan Nasional akan Mencapai 4,56% (Ceteris Paribus)*
37
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
6.26
5.62
4.64
4.33 4.26 4.29 4.27
6.26
5.62
4.37
4.64
4.33 4.26 4.29 4.27
4.56
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Proyeksi Pertumbuhan Industri Pengolahan
* Asumsi setiap pertumbuhan Industri di berbagai daerah konstan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbangPaparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbangmuzakir tombolotutu
 
Dampak covid 19 dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan perekonomian
Dampak covid 19 dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan perekonomianDampak covid 19 dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan perekonomian
Dampak covid 19 dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan perekonomianHanifahFebriana
 
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Lestari Moerdijat
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019Ahmad Abdul Haq
 
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018Setiono Winardi
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013Rosa Kristiadi
 
1. dampak covid terhadap pertumbuhan ekonomi
1. dampak covid terhadap pertumbuhan ekonomi1. dampak covid terhadap pertumbuhan ekonomi
1. dampak covid terhadap pertumbuhan ekonomishidqi3
 
artikel analisis dampak virus corona (covid-19) terhadap melemahnya perekonom...
artikel analisis dampak virus corona (covid-19) terhadap melemahnya perekonom...artikel analisis dampak virus corona (covid-19) terhadap melemahnya perekonom...
artikel analisis dampak virus corona (covid-19) terhadap melemahnya perekonom...SitiAminatun2
 
ARTIKEL - ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UTANG DAN KEWAJIBAN NEGARA
ARTIKEL - ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UTANG DAN KEWAJIBAN NEGARAARTIKEL - ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UTANG DAN KEWAJIBAN NEGARA
ARTIKEL - ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UTANG DAN KEWAJIBAN NEGARAaprillaily
 
Kondisi Sosial Ekonomi Indonesia Desember 2019 (Bagian 1)
Kondisi Sosial Ekonomi Indonesia Desember 2019 (Bagian 1)Kondisi Sosial Ekonomi Indonesia Desember 2019 (Bagian 1)
Kondisi Sosial Ekonomi Indonesia Desember 2019 (Bagian 1)Lestari Moerdijat
 
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019Bari Arijono
 
Tugas publik lanjutan andi velia yusnafira a052201008
Tugas publik lanjutan andi velia yusnafira a052201008Tugas publik lanjutan andi velia yusnafira a052201008
Tugas publik lanjutan andi velia yusnafira a052201008AndiVeliaYusnafira
 

La actualidad más candente (20)

Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannya
Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannyaRancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannya
Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannya
 
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbangPaparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
 
Dampak covid 19 dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan perekonomian
Dampak covid 19 dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan perekonomianDampak covid 19 dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan perekonomian
Dampak covid 19 dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan perekonomian
 
Ppt iero juni 2013
Ppt iero juni 2013Ppt iero juni 2013
Ppt iero juni 2013
 
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
 
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
 
Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020
 
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
 
Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...
Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...
Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013
 
1. dampak covid terhadap pertumbuhan ekonomi
1. dampak covid terhadap pertumbuhan ekonomi1. dampak covid terhadap pertumbuhan ekonomi
1. dampak covid terhadap pertumbuhan ekonomi
 
Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018 Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018
 
artikel analisis dampak virus corona (covid-19) terhadap melemahnya perekonom...
artikel analisis dampak virus corona (covid-19) terhadap melemahnya perekonom...artikel analisis dampak virus corona (covid-19) terhadap melemahnya perekonom...
artikel analisis dampak virus corona (covid-19) terhadap melemahnya perekonom...
 
ARTIKEL - ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UTANG DAN KEWAJIBAN NEGARA
ARTIKEL - ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UTANG DAN KEWAJIBAN NEGARAARTIKEL - ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UTANG DAN KEWAJIBAN NEGARA
ARTIKEL - ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UTANG DAN KEWAJIBAN NEGARA
 
Konferensi pers apbn 2020
Konferensi pers apbn 2020Konferensi pers apbn 2020
Konferensi pers apbn 2020
 
Kondisi Sosial Ekonomi Indonesia Desember 2019 (Bagian 1)
Kondisi Sosial Ekonomi Indonesia Desember 2019 (Bagian 1)Kondisi Sosial Ekonomi Indonesia Desember 2019 (Bagian 1)
Kondisi Sosial Ekonomi Indonesia Desember 2019 (Bagian 1)
 
Outlook-Ekonomi-2017
Outlook-Ekonomi-2017Outlook-Ekonomi-2017
Outlook-Ekonomi-2017
 
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019
 
Tugas publik lanjutan andi velia yusnafira a052201008
Tugas publik lanjutan andi velia yusnafira a052201008Tugas publik lanjutan andi velia yusnafira a052201008
Tugas publik lanjutan andi velia yusnafira a052201008
 

Similar a Indonesia Economic Outlook - July 2019

Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Setiono Winardi
 
Layout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdfLayout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdfmervin48
 
Presentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKMPresentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKMKacung Abdullah
 
Laporan statistik kinerja industri indonesia 2019
Laporan statistik kinerja industri indonesia 2019Laporan statistik kinerja industri indonesia 2019
Laporan statistik kinerja industri indonesia 2019PT Indo Analisis
 
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdfandrikfca1
 
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptx
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptxB_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptx
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptxAbdulRasyid379316
 
Kapusrenaker2019.pptx
Kapusrenaker2019.pptxKapusrenaker2019.pptx
Kapusrenaker2019.pptxRamTzy
 
ditengah dinamika global .pptx
ditengah dinamika global .pptxditengah dinamika global .pptx
ditengah dinamika global .pptxGhafarMuzanni
 
20200123141656.pptx
20200123141656.pptx20200123141656.pptx
20200123141656.pptxAndroKTech
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptxNazmulWatan
 
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxPeta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxDimasDimas25774
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018H2O Management
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Tony Hidayat
 
20200123141656.pptx
20200123141656.pptx20200123141656.pptx
20200123141656.pptxDanielChrs
 
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...001KelasUjiA1
 
Statistik Kinerja Industri Indonesia 2018
Statistik Kinerja Industri Indonesia 2018Statistik Kinerja Industri Indonesia 2018
Statistik Kinerja Industri Indonesia 2018PT Indo Analisis
 

Similar a Indonesia Economic Outlook - July 2019 (20)

Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018
 
20200123141656.ppt
20200123141656.ppt20200123141656.ppt
20200123141656.ppt
 
Layout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdfLayout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdf
 
Presentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKMPresentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKM
 
Laporan statistik kinerja industri indonesia 2019
Laporan statistik kinerja industri indonesia 2019Laporan statistik kinerja industri indonesia 2019
Laporan statistik kinerja industri indonesia 2019
 
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
 
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptx
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptxB_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptx
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptx
 
Kapusrenaker2019.pptx
Kapusrenaker2019.pptxKapusrenaker2019.pptx
Kapusrenaker2019.pptx
 
ditengah dinamika global .pptx
ditengah dinamika global .pptxditengah dinamika global .pptx
ditengah dinamika global .pptx
 
Bappenas 2021
Bappenas 2021Bappenas 2021
Bappenas 2021
 
20200123141656.pptx
20200123141656.pptx20200123141656.pptx
20200123141656.pptx
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
 
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxPeta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
 
20200123141656.pptx
20200123141656.pptx20200123141656.pptx
20200123141656.pptx
 
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
 
Statistik Kinerja Industri Indonesia 2018
Statistik Kinerja Industri Indonesia 2018Statistik Kinerja Industri Indonesia 2018
Statistik Kinerja Industri Indonesia 2018
 

Último

Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Último (16)

Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 

Indonesia Economic Outlook - July 2019

  • 1. OUTLOOK PEREKONOMIAN INDONESIA 2019 Medan, 01 Juli 2019 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
  • 2. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 2. OUTLOOK PEREKONOMIAN INDONESIA 2019 1. PENDAHULUAN i) PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN GLOBAL iii) TANTANGAN DAN PELUANG PEREKONOMIAN INDONESIA iv) PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SEKTORAL 2019 v) KEBIJAKAN PRIORITAS ii) PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DOMESTIKOUTLINE vi) KEBIJAKAN PERCEPATAN EKSPOR
  • 3. PENDAHULUAN L A T A R B E L A K A N G Kemenko melakukan koordinasi terkait (i) kebijakan yang bersifat lintas sektoral dan berimplikasi luas pada kinerja Kementerian atau Lembaga lain; dan (ii) kebijakan skala nasional, penting, strategis atau mempunyai dampak luas pada masyarakat (Pasal 9 Ayat 4) Rancangan Dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok kebijakan fiskal dibahas oleh Menteri Keuangan melibatkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri PPN dan Instansi lainnya (Pasal 14) Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Menyampaikan kepada Presiden Rancangan Kerangka Ekonomi Makro, Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal, Ketersediaan Anggaran, Rancangan Awal RKP dan Rancangan Pagu Indikatif bulan Maret melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Pasal 21) Menteri Keuangan dan Menteri perencanaan Pembangunan Nasional bersama-sama menyampaikan kepada Presiden pemutakhiran Kerangka Ekonomi Makro, Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal, ketersediaan anggaran, rancangan akhir RKP, dan rancangan pagu anggaran kementerian/lembaga pada bulan Juni melalui Menteri Koordinator Bidang perekonomian PERATURAN PEMERINTAH No 17 Tahun 2017 INSTRUKSI PRESIDEN No 7 Tahun 2017 3 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
  • 4. OUTLINE OUTLOOK PEREKONOMIAN INDONESIA 2019 4 OUTLOOK PEREKONOMIAN 2019 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA • Pertumbuhan Ekonomi • Perdagangan • Pasar Komoditas • Kebijakan Moneter • Kebijakan Fiskal • Pasar Finansial • Produk Domestik Bruto • Inflasi • Nilai Tukar • Pasar Finansial • Neraca Pembayaran Internal • Defisit Transaksi Berjalan • Tingginya impor • Peningkatan Daya Saing • Industri 4.0 • Ketenagakerjaan Eksternal • Pelonggaran Kebijakan Moneter AS • Ketegangan Hubungan Perdagangan AS dan Tiongkok • Isu Brexit di Uni Eropa • Kebijakan Proteksionisme • Harga Komoditas Dunia • Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dan Sektoral 2019 • Kebijakan Sektoral dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Kebijakan Prioritas lingkup Kemenko Perekonomian • Kondisi Eksternal • Kondisi Domestik • Kebijakan Percepatan Ekspor
  • 5. PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN GLOBAL KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
  • 6. PEREKONOMIAN GLOBAL 6 MODERASI DI TENGAH KETIDAKPASTIAN DUNIA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Normalisasi Kebijakan Moneter AS Konflik Perdagangan AS-Tiongkok Moderasi pertumbuhan pertumbuhan Kawasan Euro dan Tiongkok Geopolitik dan ketidakpastian kebijakan (Brexit) Peristiwa-peristiwa Berpengaruh di Tahun 2018 Perekonomian global masih dipengaruhi oleh kebijakan dan kondisi ekonomi AS, Kawasan Euro dan China. Pasar keuangan terdampak oleh kebijakan moneter AS sementara pasar komoditas dipengaruhi oleh penurunan produksi di negara-negara industri. Sektor perdagangan juga mengalami tekanan dengan adanya eskalasi tensi dalam hubungan AS dengan negara-negara ekonomi besar seperti Tiongkok dan India. 20 40 60 80 100 120 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Perkiraan Harga Komoditas (Nominal) Energi Logam Pertanian Indeks, 100=2013 0 40 80 120 160 200 Asia Timur- Pasifik Amerika Latindan Karibia Timur Tengah Eropa Timur danAsia Tengah Asia Selatan Sub- Sahara Afrika 2015 2016 2017 2018 US$, Miliar Penerbitan Obligasi di Negara-negara Berkembang Produksi dan Permintaan Ekspor Baru dalam Industri Global Sumber: Bank Dunia Ekonomi 2018 2019f Dunia 3,6 3,3 AS 2,9 2,3 Kawasan Euro 1,8 1,3 Jepang 0,8 1,0 Tiongkok 6,6 6,3 India 7,1 7,3 Indonesia 5,2 5,2 Sumber: IMF, 2019 Pertumbuhan PDB (%)
  • 7. PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DOMESTIK KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
  • 8. PEREKONOMIAN INDONESIA 8 P E R I O D E 2 0 1 4 - 2 0 1 8 Tahun 2018 merupakan Pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam 5 tahun terakhir yaitu sebesar 5,17% (YoY). Kuartal kedua tahun 2018 pertumbuhan ekonomi mencapai 5.27% Pertumbuhan didorong oleh investasi, terutama di sektor pertambangan dan infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun 2019 sebesar 5,07% lebih besar dibandingkan kuartal I tahun – tahun sebelumnya Defisit neraca perdagangan barang dan jasa mulai menurun sejak tahun 2014. Defisit neraca perdagangan barang dan jasa pada tahun 2018 adalah sebesar 7,5 Miliar USD. Pada tahun 2019, ekspor diproyeksi akan tumbuh 6,3 % dan impor sebesar 7,1 % Pendorong : Tantangan perdagangan internasional (ketidakpastian karena konflik dagang antara AS dan Tiongkok; pertumbuhan ekonomi global dan volume dagang yang tidak setinggi tahun sebelumnya) Faktor pendorong inflasi terjaga di 2018 yaitu kondisi harga pangan yang cukup terkendali dan optimalisasi kebijakan subsidi BBM yang lebih tepat sasaran. Tahun 2019 laju inflasi dijaga pada tingkat 3,5 persen. Strategi pengendalian inflasi difokuskan pada keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. Roadmap pengendalian inflasi juga dirancang untuk menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam merancang kegiatan pengendalian inflasi di tingkat daerah. Kinerja konsumsi pemerintah dalam lima tahun terakhir tercatat mengalami pertumbuhan yang relatif baik Pada tahun 2019, konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh sebesar 5,4%. Alokasi belanja pemerintah diarahkan untuk meningkatkan value for money kinerja sektor unggulan Selain itu, pelaksanaan Pemilu presiden dan legislatif juga turut mempengaruhi belanja pemerintah di tahun 2019, termasuk revitalisasi pendidikan untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia serta perbaikan akses dan layanan kesehatan. Sumber : Badan Pusat Statistik (2019) dan Nota Keuangan APBN 2019 Sumber : Badan Pusat Statistik (2019) dan Informasi APBN 2019 (Kementerian Keuangan)Sumber : Bank Indonesia dan Nota Keuangan APBN 2019 Sumber : Badan Pusat Statistik (2019) KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA -15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000 0 50000 100000 150000 200000 250000 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 F K O N D I S I E K S P O R I M P O R B A R A N G D A N J A S A I N D O N E S I A T A H U N 2 0 1 4 - 2 0 1 8 Ekspor Impor Neraca Perdagangan Barang dan Jasa Proyeksi Kementerian Keuangan 8.36 3.35 3.02 3.61 3.13 3.5 0 2 4 6 8 10 2014 2015 2016 2017 2018 2019F LAJU INFLASI 400000 500000 600000 700000 800000 900000 2014 2015 2016 2017 2018 2019F Pengeluaran konsumsi pemerintah tahun 2014-2019 Konsumsi Individu Konsumsi Kolektif Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Proyeksi KementerianKeuangan Proyeksi Kementerian Keuangan 5.12 4.94 4.93 5.05 4.83 4.74 4.78 5.15 4.94 5.21 5.03 4.94 5.01 5.01 5.06 5.19 5.06 5.27 5.17 5.18 5.07 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2014 - KUARTAL I 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
  • 9. TANTANGAN DAN PELUANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
  • 10. TANTANGAN DAN PELUANG P E R E K O N O M I A N I N D O N E S I A INTERNAL 10 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA EKSTERNAL 1 Defisit Transaksi Berjalan 2 Tingginya Impor 3 Peningkatan Daya Saing 4 Ketenagakerjaan 5 Industri 4.0 1 Pelonggaran Kebijakan Moneter AS 2 Ketegangan Hubungan Perdagangan AS - Tiongkok 3 Isu Brexit di Uni Eropa 4 Fluktuasi Harga Komoditas Dunia 5 Kebijakan Proteksionisme Tantangan Perekonomian Indonesia tahun 2019 masih cukup besar dan menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan.
  • 11. PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SEKTORAL 2019 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
  • 12. PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI 2019 12 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA No PDB Lapangan Usaha (Seri 2010) 2018 (YoY %) 2019p (YoY %) Share PDBp (%) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,91 3,88 12,36 2 Pertambangan dan Penggalian 2,16 1,81 7,36 3 Industri Pengolahan 4,27 4,77 20,93 4 Pengadaan Listrik dan Gas 5,47 6,04 1,03 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 5,46 5,93 0,08 6 Konstruksi 6,09 6,82 10,20 7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4,97 5,47 13,23 8 Transportasi dan Pergudangan 7,01 8,18 4,29 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,66 6,25 3,05 10 Informasi dan Komunikasi 7,04 9,32 5,39 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 4,17 6,43 4,03 12 Real Estate 3,58 3,97 2,84 13 Jasa Perusahaan 8,64 8,48 1,85 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 7,02 5,85 3,37 15 Jasa Pendidikan 5,36 6,17 3,10 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,13 7,68 1,15 17 Jasa Lainnya 8,99 8,91 1,84 Produk Domestik Bruto Agregat 5,17 5,30 100
  • 13. KEBIJAKAN SEKTORAL 13 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.24 3.75 3.37 3.87 3.91 3.88 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbuhan(%) Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (persen) 0% 20% 40% 60% 80% 100% 2014 2015 2016 2017 2018 Persen Perkembangan Distribusi PDB Subsektor Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (persen) Perikanan Kehutanan dan Penebangan Kayu Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian FAKTOR PENDORONG KEBIJAKAN PENDORONG BMKG: Potensi terjadinya anomali cuaca berupa El Nino World Bank: Proyeksi harga CPO meningkat menjadi 592 $/mt Perluasan areal tanam melalui program SERASI (Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani) Target peningkatan produksi pada sejumlah komoditas pangan Indonesia Peningkatan belanja subsidi pupuk untuk petani menjadi Rp 29,9 triliun Peningkatan target KUR sektor pertanian dan peternakan menjadi Rp 28 triliun Target peningkatan rehabilitasi jaringan irigasi Implementasi Reforma Agria yang terdiri dari Tanah Objek Reforma Agraria, Perhutanan Sosial, dan Moratorium Sawit Peremajaan kelapa sawit melalui Program Sawit Rakyat (PSR) yang ditargetkan seluas 200.000 ha dan peremajaan pohon karet yang ditargetkan seluas 50.000 ha per tahun 1 2 1 2 3 4 5 6 7
  • 14. 14 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor Pertambangan dan Penggalian 0 2 4 6 8 10 2014 2015 2016 2017 2018 Pertumbuhan(%) DISTRIBUSI PDB SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN (%) Pertambangan dan Penggalian Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi Pertambangan Batubara dan Lignit Pertambangan Bijih Logam 1.81 -4 -2 0 2 4 2014 2015 2016 2017 2018 2019f Persen(%) Tahun PERTUMBUHAN SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Pertumbuhan moderat 1,81% didukung oleh stabilisasi faktor eksternal dan penguatan produksi nasional Kenaikan produksi gas alam menjadi 1.260 ribu SBM/hari dari 1.200 ribu SBM/hari di tahun 2018 Penerbitan izin ekspor konsentrat tembaga PT Amman dan PT Freeport serta nikel untuk PT Antam Proyek revitalisasi dan ekspansi kilang minyak yang masih berjalan Stabilisasi harga komoditas energi dan logam dunia Stabilisasi permintaan dengan adanya optimisme pertumbuhan ekonomi di Jepang dan India di tahun 2019 Kelanjutan kebijakan konservasi batu bara dengan produksi 400 juta ton di tahun 2019 (dari 406 juta ton di 2018) Moderasi lifting minyak bumi menjadi 775 ribu barel/hari dari 800 ribu barel/hari Faktor dan Kebijakan Pendukung
  • 15. 15 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor Industri Pengolahan 1. Tax Allowance (pemberian fasilitasi pajak pada sektor tertentu termasuk sektor industri pengolahan. Pengurangan PPh sebesar 30% dari nilai penanaman modal 2. Tax Holiday (pemberian fasilitasi pajak sebesar 100% dengan jangka waktu yang disesuaikan dengan nilai investasi) 3. Operasionalisasi KEK Sei Mangkei 4. Implementasi B20 dan Pasar Baru Produk CPO : India 5. Harmonisasi PPnBM untuk Sedan dan SUV 6. Fasilitasi PPn di Kawasan Berikat (Fasilitas Pengurangan Pajak Pertambahan nilai di Kawasan Berikat) 7. Industri Berorientasi Ekspor : Penyederhanan Prosedur Ekspor (Peniadaan Laporan Surveyor) 8. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Dasar Pembiayaan Ekspor Nasional (RPP KDPEN) 9. Kebijakan National Interest Account (NIA) yaitu kebijakan yang terkait pembiayaan, penjaminan dan asuransi kepada badan usaha baik badan usaha yang berbentuk badan hukum maupun tidak berbentuk badan hukum termasuk perorangan yang melakukan kegiatan baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka mengeluarkan barang dan/atau jasa dari wilayah Negara Republik Indonesia 10. Prospek SKDU (Triwulan I 2019 SKDU untuk Sektor Industri Penglahan diperkirakan sebesar 2,17 persen.) 11. Implementasi Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI) 4.64 4.33 4.26 4.29 4.27 4,77 2014 2015 2016 2017 2018 2019F Petumbuhan(%) Sektor Industri Pengolahan (YoY) dan Proyeksi 2019 dalam Persen (%) Trend Pertumbuhan dan Proyeksi AKTIVITAS PENDORONG
  • 16. 16 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN SEKTORAL Trend Pertumbuhan dan Proyeksi 5.9 0.9 5.39 1.54 5.47 6.04 2014 2015 2016 2017 2018 2019f Pertumbuhan(%) • Menyumbang 1.19% dari PDB Indonesia pada 2018 (0.97% dari subsektor ketenagalistrikan dan 0.22% dari pengadaan gas dan produksi es) dan diproyeksi menyumbang 1.03% dari PDB Indonesia pada 2019 Pembangunan Infrastruktur Transmisi Listrik a. Transmisi Sumatera berkapasitas 500 kV, • New Aurduri, Jambi s.d. Perawang Riau sepanjang 404 km • Lahat, Sum-Sel s.d. Padang Sidempuan, Sum-Ut sepanjang 896 km a. Transmisi Jawa Barat – Jawa Tengah berkapasitas 500 kV, • Tanjung Jati s.d TX (Ungaran s.d. Pendan) sepanjang 144 Km, • Tx s.d. Mandiranca 397 Km, • Mandirancan s.d. Indramayu 180 Km, • Indramayu s.d. Cibatu 260 Km. Pembangunan Infrastruktur Pembangkit 35000MW. a. 3.009 MW sudah beroperasi b. 20.416MW dalam tahap konstruksi, Target 3000 MW (PLTU Cilacap Ekspansi Tahap II 1000 MW, PLTU Jawa 2000 MW, PLTU Lontar 450 MW) pembangkit baru selesai dan beroperasi pada 2019 Pembangunan Jaringan Distribusi Gas Tahun 2019 ini, Kementerian ESDM merencanakan pembangunan jargas melalui pendanaan dari APBN sebanyak 78.216 sambungan rumah di 18 kota/kabupaten di 9 provinsi, yaitu : • Kabupaten Aceh Utara (5.000 SR), Kota Dumai (4.300 SR), Kota Jambi (2.000), Kota Palembang (6.000 SR), Kota Depok (6.230 SR), Kota Bekasi (6.720 SR), Kabupaten Karawang (2.681 SR), Kabupaten Purwakarta (3.765 SR), Kabupaten Cirebon, (6.520 SR), Kabupaten Lamongan (4.000 SR), Kota Mojokerto (4.000 SR), Kabupaten Mojokerto (4.000 SR), Kabupaten Pasuruan (4.000 SR), Kabupaten Probolinggo (4.000 SR), Kabupaten Banggai (4.000 SR), Kabupaten Wajo (2.000 SR) dan Kutai Kartanegara (5.000 SR). Converter Kit LPG Pembagian 16.981 paket converter Kit LPG kepada nelayan akan dilakukan pada tahun 2019 • Pertumbuhan didorong oleh konsumsi listrik untuk industri dan pertumbuhan nilai tambah sektor pertambangan (0.8% - 1.58%) Sektor Listrik dan Gas
  • 17. 17 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Dan Daur Ulang Trend Pertumbuhan dan Proyeksi 5.24 7.07 3.6 4.6 5.46 5.93 0 2 4 6 8 2014 2015 2016 2017 2018 2019f Pertumbuhan(%) • merupakan sektor public utility yang menunjang produksi Program Pengelolaan Sumber Daya Air Meningkatkan ketahanan sumber daya air dengan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 170378 Ha Pembangunan 48 bendungan (40 lanjutan, 8 baru) Waduk Karian di Lebak, Banten, rampung di tahun 2019 Rehabilitasi 26 embung Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman • Pengelolaan Air Limbah Sebanyak 167680KK • Pembangunan SPAM berbasis masyarakat 1930Liter/Detik • Pembangunan SPAM dikawasan khusus 245Liter/Detik • kenaikan yang dialami oleh sektor produksi lain akan berdampak pada peningkatan permintaan di sektor ini. KEBIJAKAN SEKTORAL
  • 18. 18 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Trend Pertumbuhan dan Proyeksi 6.97 6.36 5.22 6.8 6.09 6.82 4 5 6 7 8 2014 2015 2016 2017 2018 2019f Pertumbuhan(%) • Pembangunan infrastruktur merupakan prioritas pemerintah selama empat tahun terakhir. 10.4 10.9 11.4 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septem… Oktober Novem… Desem… Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septem… Oktober Novem… Desem… 2017 2018 Suku Bunga Kredit Investasi Sektor Konstruksi (%) Penurunan Suku Bunga Kredit Proyek Konstruksi yang selesai di 2019 1 Satelit (Palapa Ring) 1 Pelabuhan 15 Jalan Tol 1 Smelter 3 Bandar Udara 1 Jalan (Flyover) 1 jaringan irigasi 1 Kereta Api Akses Bandara 7 SPAM Sistem Penyediaan Air Minum • Salah satu upaya pemerintah dalam rangka pemerataan ekonomi. KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor Konstruksi
  • 19. 19 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Penyelesaian Jalan bagian Trans-Sumatera; Trans- Jawa; Melanjutkan upaya debottlenecking regulasi kemudahan berinvestasi, kepastian penyediaan lahan, dan penyediaan energi listrik yang memadai; Fasilitasi perdagangan untuk ekspor manufaktur dan impor bahan baku/penolong serta bahan modal; Pemilu diprediksi akan mempengaruhi kondisi sektor perdagangan melalui perdagangan atribut pemilu. 5.18 2.54 4.03 4.46 4.97 5,47 2014 2015 2016 2017 2018 2019F Pertumbuhan(%) Trend Pertumbuhan dan Proyeksi Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor (YoY) dan Proyeksi 2019 dalam Persen (%) AKTIVITAS PENDORONG
  • 20. KEBIJAKAN SEKTORAL 20 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Sektor Transportasi dan Pergudangan 7.36 6.71 7.45 8.49 7.01 8.18 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbuhan PDB Sektor Transportasi dan Pergudangan (persen) 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2014 2015 2016 2017 2018 Perkembangan Distribusi PDB Subsektor Sektor Transportasi dan Pergudangan (persen) Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan Angkutan Udara Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Angkutan Laut Angkutan Darat Angkutan Rel KEBIJAKAN PENDORONG Peningkatan aktivitas perdagangan melalui peningkatan pertumbuhan pada sektor perdagangan besar dan eceran Peningkatan perjalanan masyarakat yang ditargetkan 20 juta wisatawan asing Pertumbuhan usaha e-commerce yang didukung melalui Road Map e-Commerce Peningkatan anggaran infrastruktur menjadi Rp 415 triliun Implementasi Program Percepatan Infrastruktur Prioritas baik infrastruktur darat, laut, maupun udara
  • 21. 21 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor Akomodasi Makanan dan Minuman 5.77 4.31 5.17 5.39 5.66 6,25 2014 2015 2016 2017 2018 2019F Pertumbuhan(%) Target Kunjungan Wisatawan Asing sebesar 20 Juta orang pada tahun 2019 Target kunjungan KEK Mandalika sebesar 2 Juta wisatawan tahun 2019 MoU Sektor Pariwisata dengan Vokasi terkait penyerapan tenaga kerja lulusan vokasi sehingga membantu meningkatkan pendapatan yang berimbas pada peningkatan konsumsi. Kebijakan 10 Bali Baru yang dapat menarik wisatawan sehingga berdampak pada peningkatan permintaan sektor akomodasi makanan dan minuman KUR Pariwisata membantu meningkatkan investasi dibidang sektor akomodasi makanan dan minuman Program terkait investasi: percepatan perizinan dan investasi Pertumbuhan Sektor Akomodasi Makanan dan Minuman (YoY) dan Proyeksi 2019 dalam Persen (%) Trend Pertumbuhan dan Proyeksi AKTIVITAS PENDORONG
  • 22. 22 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor Informasi dan Komunikasi 3.5 3.52 3.62 3.78 3.77 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 2014 2015 2016 2017 2018 PERSEN(%) DISTRIBUSI PDB SEKTOR INFORMASI DAN KOMUNIKASI Peningkatan literasi pemanfaatan broadband Penyelesaian jaringan Palapa Ring paket Tengah dan Timur Konsolidasi dan pengembangan ekonomi digital Penetapan tarif interkoneksi Migrasi ke televisi digital Peningkatan jumlah pengguna jasa telepon dan internet Penyiaran periode pemilu Faktor dan Kebijakan Pendukung Penguatan tren pertumbuhan menjadi 9,32% didukung oleh digitalisasi, infrastruktur, dan regulasi 10.12 9.7 8.88 9.63 7.04 9.32 0 2 4 6 8 10 12 2014 2015 2016 2017 2018 2019p PERTUMBUHAN(%) Informasi dan Komunikasi
  • 23. KEBIJAKAN SEKTORAL 23 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi 4.68 8.58 8.93 5.47 4.17 6.43 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbuhan PDB Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi (persen) 0% 20% 40% 60% 80% 100% 2014 2015 2016 2017 2018 Perkembangan Distribusi PDB Subsektor Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi (persen) Jasa Perantara Keuangan Asuransi dan Dana Pensiun Jasa Keuangan Lainnya Jasa Penunjang Keuangan Peningkatan target indikator keuangan perbankan, seperti pertumbuhan kredit dan pertumbuhan dana pihak ketiga KEBIJAKAN PENDORONG Peningkatan target indikator keuangan non perbankan, seperti pertumbuhan aset asuransi jiwa, aset asuransi umum, aset asuransi perusahaan pembiayaan, dan aset dana pensiun Peningkatan target indikator pasar modal, seperti penambahan emiten baru Implementasi program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang menargetkan indeks keuangan inklusif sebesar 75% Perkembangan financial technology (fintech)
  • 24. 24 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Trend Pertumbuhan dan Proyeksi 5 4.11 4.69 3.66 3.58 3.97 2014 2015 2016 2017 2018 2019f Pertumbuhan(%) • Pertumbuhan sektor dipengaruhi oleh tingkat pendapatan perkapita (naik), pertumbuhan panjang jalan aspal (turun), dan populasi perkotaan (turun) mendorong perlambatan di sektor real estate. Relaksasi Loan to Value (LTV) dari BI Maksimal fasilitas kredit diberikan untuk rumah inden menjadi 5 unit dari sebelumnya 2 unit. Pencairan secara bertahap (tahap pertama (s.d. akad) hingga 30%, tahap kedua (s.d. pondasi selesai) hingga 50%, tahap tiga (s.d. tutup atap) hingga 90%, tahap empat (s.d. JB) hingga 100%. Fasilitas kredit rumah pertama diserahkan kepada masing-masing bank (DP dapat 0%, 5%, 10%) Fasilitas rumah kedua dan berikutnya pada kisaran 80 s.d 90 % • Share terhadap GDP pada 2018 sebesar 2.74% KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor Real Estate
  • 25. 25 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Trend Pertumbuhan dan Proyeksi • Tumbuh 8,64% di tahun 2018 dan diproyeksikan akan berada pada angka 8,48% di tahun 2019 Peningkatan Paket Wisata akibat hari raya dan libur panjang Permintaan Lembaga Survei menjelang pilkada Permintaan jasa Periklanan dan Promosi Media Massa menjelang Pilkada Permintaan Jasa Bantuan Hukum Aktivitas Pendukung Pertumbuhan Sektor • Didorong berbagai aktivitas seperti kegiatan wisata dan permintaan jasa di berbagai sektor KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor Jasa Perusahaan 9.81 7.69 7.36 8.44 8.64 8.48 2014 2015 2016 2017 2018 2019f Pertumbuhan(%)
  • 26. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Trend Pertumbuhan dan Proyeksi 2.38 4.63 3.2 2.06 7.02 5.85 2014 2015 2016 2017 2018 2019f Pertumbuhan(%) • Kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3.65% pada tahun 2018. • Porsi APBN untuk sektor ini memegang peranan penting. • Tahun 2019 APBN didorong untuk lebih efektif, efisien dan produktif. APBN TA 2019 ▪ Peningkatan dari Rp. 2.217,3 T menjadi Rp. 2.461,1 T ▪ Target penerimaan negara RP. 2.165, 1 T (defisit Rp. 296 T ditutup dengan pembiayaan anggaran) Anggaran Perlindungan Sosial ▪ Jaminan perlindungan sosial khususnya bagi 40% penduduk termiskin meningkat dari 291.7 T menjadi Rp. 387.3 T. ▪ Peningkatan peserta PBI JKN menuju ke 96.8 juta jiwa ▪ Perkuatan program keluarga harapan target 10juta keluarga ▪ Program bantuan pangan non-tunai ▪ Program Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial (RAPS) ▪ Mendorong UMKM melalui penyaluran dana bergulir, insentif perpajakan PPh final UMKM 0,5%, dan subsidi bunga KUR 12,8 juta debitur lama dan 4 juta debitur baru Transfer ke Daerah dan Dana Desa ▪ Penyaluran mencapai Rp. 826.8 T Pertahanan ▪ Pembangunan pertahanan Pancasila ▪ Pelaksanaan pertahanan ▪ Pembangunan postur Pertahanan ▪ Kerjasama Internasional ▪ Industri pertahanan KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor ADM Pemerintah, Pertahanan dan Jamsos 26
  • 27. 27 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Trend Pertumbuhan dan Proyeksi 5.47 7.33 3.84 3.7 5.36 6.17 2014 2015 2016 2017 2018 2019f Pertumbuhan(%) • Fokus pemerintah pada 2019 yaitu pengembangan sumber daya manusia • Pertumbuhan sektor jasa pendidikan digerakkan oleh tingkat pendapat, kemajuan teknologi, pasar tenaga kerja yang lebih terbuka dan peningkatan migrasi internasional. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan vokasi melalui standarisasi mekanisme link and match antara pendidikan vokasi dan kebutuhan industry. Alokasi vokasi melalui belanja K/L taun 2019 Rp. 16.8 Triliyun Pengalokasian dana abadi penelitian Ditujukan untuk percepatan pengembangan riset Rp. 990 M di 2019 Insentif Pajak Super Deduction 1. Industri yang melakukan pelatihan dan pendidikan vokasi sebesar 200% 2. Industri yang melakukan kegiatan litbang dan inovasi sebesar 300% KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor Jasa Pendidikan
  • 28. 28 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Tren peningkatan permintaan layanan kesehatan yang baik terutama di kawasan urban Peningkatan belanja pemerintah untuk kesehatan (Rp123,1 triliun) Target nasional peningkatan peserta JKN/KIS sebanyak 10 juta jiwa menjadi 96,8 juta jiwa di tahun 2019; 1.03 1.07 1.07 1.06 1.06 2014 2015 2016 2017 2018 DISTRIBUSI PDB SEKTOR JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL (DALAM %) 7.96 6.69 5.16 6.84 7.13 7.68 2014 2015 2016 2017 2018 2019f Pertumbuhan(%) Pertumbuhan PDB Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (%) Penguatan tren pertumbuhan menjadi 7,68% yang sejalan dengan kebijakan peningkatan kualitas SDM Faktor dan Kebijakan Pendukung
  • 29. 29 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Trend Pertumbuhan dan Proyeksi 8.93 8.08 8.01 8.73 8.99 8.91 2014 2015 2016 2017 2018 2019f Pertumbuhan(%) • Pertumbuhan cenderung positif Sektor Jasa Lainnya diprediksi tumbuh 8.91% pada 2019 didukung dengan adanya kegiatan : Peningkatan jumlah wisatawan pada berbagai destinasi wisata Peningkatan aktivitas organisasi politik menjelang pemilu di 2019 • Aktivitas pendukung didominasi subsektor wisata dan aktivitas organisasi politik KEBIJAKAN SEKTORAL Sektor Jasa Lainnya
  • 31. Kebijakan Prioritas 31 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA 26 Program Prioritas Tahun 2019 Pangan dan Pertanian Perniagaan dan Industri PP.3.1. Reforma Agraria PP.3.2. Mandatori B20 PP.3.3. Pengembangan Industri Petrokimia TPI/ TPPI PP.4.1. Pengembangan e- commerce dan Ekonomi Digital PP.4.2. Kemitraan Ekonomi Umat PP.4.3. Pengembangan Vokasi PP.5.1. Relaksasi Daftar Negatif Investasi PP.5.2. Sistem Online Single Submission (OSS) PP.5.3. Industri Berorientasi Ekspor PP.5.4. Ease of Doing Business (EoDB) PP.5.5. Pengembangan Logistik NasionaL PP.6.1. Kebijakan Satu Peta (PKSP) PP.6.2. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus PP.6.3. Penyelesaian Proyek Strategis Nasional melalui KPPIP Usulan Program Prioritas PP.6.4. Penanggulangan Bencana PP.7.1 Penyelesaian Perundingan Perdagangan Bebas PP.7.2 Penyelesaian Sengketa Perdagangan di WTO PP.7.3 Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Internasional PP.7.4 Program Joint Crediting Mechanism (JCM) Ekonomi Makro dan Keuangan Energi, SDA, dan Lingkungan Hidup Ekraf, Kewirausahaan & Daya Saing KUKM Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kerja sama Ekonomi Internasional PP.1.1 Kredit Usaha Rakyat (KUR) PP.1.2 Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) PP.1.3 Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) PP.1.4 Insentif Fiskal PP.2.1 Stabilisasi Harga Pangan PP.2.2 Peremajaan Sawit Rakyat PP.2.3 Pengembangan Model Klaster Bisnis Padi 1 2 3 4 5 6 8 “Kebijakan Penguatan daya saing jangka menengah panjang antara lain melalui Infrastruktur, Vokasi dan OSS”
  • 32. KEBIJAKAN PERCEPATAN EKSPOR KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
  • 33. KEBIJAKAN PERCEPATAN EKSPOR Sektor/Komoditas Unggulan yang Berorientasi Ekspor 33 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Simplifikasi Prosedural untuk Menekan Biaya dan Waktu 1 Industri makanan dan minuman 2 Industri tekstil dan produk tekstil 3 Industri Elektronika 1 Mengurangi komoditi yang wajib memiliki LS (Laporan Surveyor) 4 Industri Otomotif 5 Industri Kimia 2 Mengurangi Larangan-Pembatasan (Lartas) Ekspor lainnya (ET, TPP, SPE) 3 Memfasilitasi penerbitan Certificate of Origin/SKA (tidak perlu legalisasi Kemenlu) Guna mendukung kinerja perekonomian Indonesia 2019
  • 34. KEBIJAKAN PERCEPATAN EKSPOR Efisiensi Logistik 34 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Diplomasi Pengenaan Tarif Preferensi (FTA) dan Akses Pasar 1 Pengembangan sistem Delivery Order (DO) Online 1 Penyelesaian perundingan FTAs 2 Ratifikasi perundingan IA-CEPA 2 Simplifikasi prosedur ekspor otomotif 3 Pembangunan Kawasan Otomotif Center Penyelesaian ratifikasi perjanjian Kerja Sama Ekonomi dan Teknik (KSET)3 Inisiasi perundingan FTA baru untuk pasar non-tradisional4 Menjaga keberlangsungan ekspor produk komoditas andalan 5 Guna mendukung kinerja perekonomian Indonesia 2019
  • 36. RINGKASAN EKSEKUTIF 35 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA 1 Secara historis dalam 4 tahun terakhir pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan yang relatif stagnan, pada kisaran 4,29%. Pertumbuhan tertinggi selama lima tahun terakhir sebesar 4,6% pada tahun 2014. 2 Secara sektoral, hal tersebut disumbang oleh pelambatan beberapa subsektor industri, antara lain : industri makanan dan minuman, Barang Logam Komputer, dan Kimia. 3 Secara spasial, terdapat 3 (tiga) provinsi yang Industri Pengolahannya mengalami pertumbuhan di bawah nasional sehingga memberikan konstribusi terhadap stagnasi sektor industri pengolahan, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Banten, dan Jawa Tengah. Ketiga daerah ini memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap sektor Industri Pengolahan. 4 Berdasarkan hasil analisis data Survei Industri Besar Sedang (IBS), sub sektor Industri Pengolahan yang mendominasi dan menjadi unggulan dari sisi output dan tenaga kerja adalah sebagai berikut: ▪ Sumatera Utara : Industri Makanan dan Industri Karet. ▪ Banten : Industri Bahan Kimia, Industri Karet dan Industri Makanan ▪ Jawa Tengah : Industri Pengolahan Tembakau, Industri Makanan, Pakaian Jadi, Tekstil, Karet, Kayu, Bahan Kimia dan Furnitur 5 Berdasarkan kondisi tersebut, untuk mendorong pertumbuhan industri pengolahan pada level lebih tinggi, menurut hemat di dalam jangka pendek Pemerintah (Pusat dan Daerah) perlu melakukan monitoring secara ketat kinerja industri pengolahan pada daerah dan subsektor tersebut (critical area and sector) serta implementasi dari kebijakan yang diarahkan pada daerah dan sektor tersebut. 6 Dalam simulasi yang kami lakukan, apabila critical area tersebut bisa ditingkatkan sebesar 0,5% atau setara satu persen kenaikan di masing-masing subsektor unggulan,industri pengelolahan dapat ditingkatkan menjadi 4,56%. Atau lebih tinggi dari pertumbuhan tahun lalahu sebesar 4,29%.
  • 37. Simulasi: Peningkatan Output Industri Unggulan 1% di Sumatera Utara, Banten dan Jawa Tengah Memberikan dampak Pertumbuhan Industri Pengolahan sebesar 0,5% dari kondisi eksisting, Pertumbuhan Output Industri Pengolahan Nasional akan Mencapai 4,56% (Ceteris Paribus)* 37 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA 6.26 5.62 4.64 4.33 4.26 4.29 4.27 6.26 5.62 4.37 4.64 4.33 4.26 4.29 4.27 4.56 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Proyeksi Pertumbuhan Industri Pengolahan * Asumsi setiap pertumbuhan Industri di berbagai daerah konstan