SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...yohana premavari
Similar to Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur , universitas mercu buana, 2017 (17)
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur , universitas mercu buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
SIKLUS PROSES BISNIS REVIEW ATAS PROSES BISNIS UTAMA DALAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Disusun oleh:
Asalila (55516120053)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. SIKLUS PROSES BISNIS DAN REVIEW ATAS PROSES BISNIS UTAMA DALAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan sebuah sistem yang bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Siklus proses bisnis meliputi :
1. Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah proses bisnis yang berkaitan dengan penyediaan barang dan jasa ke
pelanggan untuk kemudian menagih penjualan tersebut sehngga menghasilkan pendapatan.
Pada siklus pendapatan sendiri terdapat 4 dasar bisnis yaitu :
a) Memasukkan pesanan penjualan (sales order entry)
Kenapa hal ini menjadi dasar ? karena proses penjualan pastilah diawali dengan adanya
pesanan dari pelanggan. Dalam tahap ini ada 3 hal yang harus kita pastikan yaitu mengambil
pesanan penjualan, memeriksadan lalu menyetujui kredit penjualan tersebut (hanya jika
penjualan secara kredit), dan memeriksa ketersediaan barang yang akan dipesan. Bagian yang
terkait yaitu bagian penjualan.
b) Mengirim Pesanan (Shipping)
Setelah kita menerima pesanan dan juga memastikan bahwa barang yang dipesan memang
ada maka selanjutnya kita harus mengirim pesanan tersebut. Di sini ada 2 tahap yaitu
mengepak barang yang akan dikirim dan mengirimnya bersama surat jalan (dokumen
pengiriman). Bagian yang terkait yaitu bagian gudang dan bagian pengiriman.
c) Penagihan dan piutang usaha (billing and accounts receivable)
Dasar yang ketiga disini tentunya hanya berlaku bagi penjualan yang bersifat kredit. Dimana
bagian kredit melakukan penagihan ke para pelanggan dengan membuat faktur penjualan.
Selain melakukan penagihan tentu saja harus memelihara data-data piutang usaha yang
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan tersebut.
d) Menerima pembayaran / kas (cash collection)
Yang terakhir tentu saja setelah melakukan penagihan maka bagian kasir akan menerima
pembayaran baik dari penjualan kredit maupun penjualan tunai.
2. Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan
jasa (Romney & Steinbert, 2005).
3. Pada siklus ini terdapat 3 aktivitas dasar yaitu :
a) Memesan barang , persediaan, dan jasa
Aktivitas yang pertama adalah melakukan pesanan terhadap barang, persediaan maupun jasa
yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam hal ini kita perlu memperhatikan berapa jumlah
yang akan dibeli dan kapan akan digunakan agar bisa tersedia tepat waktu, selain itu perlu
juga untuk menentukan pemasok mana yang akan kita pesan. Bagian pembelian disini harus
membuat surat order pembelian (Purchase Order)
b) Menerima dan menyimpan barang, persediaan, dan jasa
Aktivitas kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang
dipesan. Bagian penerimaan bertanggung jawab untuk mengecek dan menerima kiriman dari
para pemasok. Dokumen yang dibuat dalam proses penerimaan barang adalah laporan
penerimaan barang adalah laporan penerimaan (receiving report).
c) Membayar untuk barang, persediaan, dan jasa
Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan yang dibuat
oleh pemasok. Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar dan kasir
bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran.
3. Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang
terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Aktivitas-aktivitas yang ada dalam siklus produksi yaitu :
a) Desain Produk
Kenapa harus dilakukan desain produk?
Karena desain produk ini bertujuan agar produk yang dihasilkan nantinya laku dijual,
memiliki kualitas yang bagus, intinya agar produk yang dihasikan bisa menang bersaing
dengan produk lainnya.
b) Perencanaan dan Penjadwalan
Perencanaan dan penjadwalan disini terkait dengan proses pembuatan produk yang telah di
desain. Selain itu juga termasuk perencanaan perolehan bahan baku, disini ada 2 metode yaitu
:
• Metode Perencanaan Sumber Daya Produksi
Yaitu perusahaan menyiapkan gudang untuk menampung bahan baku agar nantinya ketika
akan melakukan produksi kita telah memiliki bahan baku.
4. • Metode Just In Time
Yaitu perusahaan tidak memiliki gudang penyimpanan bahan baku karena bahan baku
dipesan ketika ada pesanan penjualan atau di pesan saat itu juga (just in time).
c) Operasi Produksi
Prosedur-prosedur yang dijalankan dalam rangka menghasilkan suatu produk.
d) Akuntansi Biaya
Memproses semua informasi yang berkaitan dengan biaya-biaya produksi termasuk biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja maupun biaya overhead pabrik. Sehingga nantinya
diharapkan mampu menghasilkan biaya yang akurat.
4. Siklus Sumber Daya Manusia
Siklus SDM adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait
dengan manajemen yang efektif atas tenaga kerja.
Aktivitas-aktivitas dalam siklus SDM yaitu :
• Perekrutan dan kontrak kerja
• Pelatihan
• Penugasan pekerjaan
• Kompensasi (Penggajian)
• Evaluasi kinerja
• Pemutusan hubungan kerja
5. Siklus Keuangan
Siklus keuangan adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data yang
terkait dengan segala jenis keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran.
5. REVIEW ATAS PROSES BISNIS UTAMA DALAM PERUSAHAAN
MANUFAKTUR : Pembelian Dan Pengeluaran Kas
Romney and Steinbart (2015:405) Siklus pengeluaran adalah seperangkat berulang kegiatan
bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang berhubungan dengan pembelian dan
pembayaran untuk barang dan jasa. Pada siklus pengeluaran, pertukaran eksternal utama
informasi adalah dengan pemasok (vendor). Dalam organisasi, informasi tentang kebutuhan
untuk membeli barang dan bahan mengalir ke siklus pengeluaran dari pendapatan dan siklus
produksi, inventory control, dan berbagai departemen. Setelah barang barang dan bahan tiba,
pemberitahuan penerimaan mereka mengalir kembali ke sumber-sumber dari siklus
pengeluaran. Data beban juga mengalir dari siklus pengeluaran untuk buku besar dan fungsi
pelaporan untuk dimasukkan dalam laporan keuangan dan berbagai laporan manajemen.
Romney and Steinbart (2015:405) Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk
meminimalkan total biaya yang dikeluarkan serta mengatur persediaan, supplies, dan
berbagai jasa yang dibutuhkan organisasi. Kita mulai dengan menggambarkan desain sistem
informasi siklus pengeluaran dan kontrol dasar yang diperlukan untuk memastikan bahwa ia
menyediakan manajemen dengan informasi yang dapat dipercaya untuk menilai efisiensi dan
efektivitas operasional.
Menurut Wilkinson (2000 : 469), tujuan siklus pengeluaran kas (pembelian) yaitu :
1. Menjamin bahwa barang dan jasa dipesan sesuai dengan kebutuhan.
2. Menerima barang yang dipesan dan memeriksa kondisi barang tersebut.
3. Menyimpan dan mengamankan barang sampai barang tersebut dibutuhkan
4. Menentukan bahwa faktur atas barang dan jasa adalah benar.
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran dengan tepat dan akurat.
6. Posting atas kewajiban dan pengeluaran kas kepada akun pemasok yang tepat pada
akun utang usaha dalam buku besar.
7. Menjamin bahwa semua pengeluaran kas berkaitan dengan pembelian telah
diotorisasi
8. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran kas dengan tepat dan akurat.
Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
Proses
Seperti kebanyakan organisasi besar, AOE menggunakan sistem ERP. Sistem ERP yang
mendukung kegiatan bisnis siklus pengeluaran AOE ini. Sistem ini kemudian menciptakan
pesanan pembelian yang dikirim ke pemasok melalui EDI (Romney and Steinbart,
2015:407).
Ancaman Dan Pengendalian Dalam Siklus Pengeluaran
Menurut Romney and Steinbart (2015:410), ada beberapa ancaman dan pengendalian dalam
siklus pengeluaran, diantaranya adalah : Ordering materials, Supplies, and Services
6. Menurut Wilkinson, et al. (2000), tujuan pengendalian dalam tahap ini adalah memastikan
bahwa seluruh pembelian telah diotorisasi pada waktu yang dibutuhkan secara tepat waktu
dan dihitung berdasarkan Economic Order Quantity (EOQ).
- Identifikasi apa, kapan, dan berapa jumlah barang yang akan dibeli
- Economic order quantity (ECQ) ; ukuran pesanan optimal jumlah pemesanan, membawa,
dan biaya stockout.
- Reorder point ; menentukan tingkat dimana saldo persediaan item harus jatuh sebelum
perintah untuk mengisi stok dimulai.
- Materials requirements planning (MPR) ; pendekatan manajemen persediaan yang bertujuan
untuk mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan meningkatkan akurasi teknik
peramalan untuk lebih pembelian jadwal untuk memenuhi kebutuhan produksi.
- Just in time (JIT) inventory system ; sistem yang meminimalkan atau hampir
menghilangkan persediaan dengan membeli dan memproduksi barang hanya dalam
menanggapi aktual, daripada diperkirakan, penjualan.
- Purchase requisition (PR) ; merupakan dokumen yang digunakan untuk melakukan
pembelian barang (Wilkinson, et al., 2000).
Choosing suppliers
- Purchase order ; Merupakan dokumen yang disiapkan oleh bagian pembelian untuk
melakukan pembelian barang atau jasa yang akan ditujukan kepada supplier (Wilkinson, et
al., 2000).
- Blanket purchase order or blanket order ; komitmen untuk membeli barang-barang tertentu
dengan harga yang ditunjuk dari pemasok tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan,
sering satu tahun.
- Vendor managed inventory (VMI) ; praktek di mana produsen dan distributor mengelola
persediaan pelanggan ritel menggunakan EDI. Pemasok mengakses persediaan pelanggan
menggunakan EDI. Pemasok mengakses point-of-sale sistem pelanggan untuk memantau
persediaan dan secara otomatis mengisi produk ketika mereka jatuh ke tingkat yang telah
disepakati.
- Kickbacks ; hadiah yang diberikan oleh pemasok untuk agen pembelian untuk tujuan
mempengaruhi pilihan mereka pemasok.
Penerima
Menurut Wilkinson, et al. (2000), tujuan pengendalian pada tahap ini adalah memastikan
seluruh barang yang diterima telah diverifikasi sehingga jumlah barang sesuai dengan yang
dipesan dan dalam kondisi yang baik untuk pengadaan barang serta memastikan seluruh jasa
7. diotorisasi sebelum dilaksanakan dan diawasi sehingga pelaksanaannya benar-benar
dilakukan untuk pengadaan jasa.
Dokumen terkait pada tahap ini menurut Wilkinson, et al. (2000) adalah sebagai berikut :
- Receiving report (RR) ; merupakan dokumen yang menunjukkan bahwa barang yang
dipesan oleh perusahaan sudah dikirimkan oleh supplier dan sudah diterima oleh pihak
gudang.
- Debit memo ; Merupakan suatu surat yang dikeluarkan perusahaan apabila akan melakukan
pengembalian barang kepada pemasok yang disebabkan barang rusak, cacat atau tidak sesuai
dengan pesanan.
- Invoice ; merupakan sejumlah tagihan yang diberikan oleh supplier atas pembelian yang
dilakukan. Dalam invoice ini terdapat jumlah yang seharusnya dibayarkan oleh perusahaan
kepada supplier, biaya barang yang disesuaikan dengan pajak terkait, seperti Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) atau Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh 23), nomor rekening kemana
pembayaran harus dikirimkan, serta informasi lainnya.
- Packing Slip ; merupakan dokumen tanda bukti pengiriman barang yang memuat nama dan
jenis barang yang dibeli beserta kuantitasnya. Packing Slip diotorisasi oleh supplier dan
bagian penerimaan barang di gudang.
Approving supplier invoices
Menurut Wilkinson, et al. (2000), terdapat lima tujuan pengendalian pada tahap ini, yaitu : (1)
Seluruh tagihan supplier diverifikasi secara tepat waktu dan disesuaikan dengan barang atau
jasa yang diterima. (2) Seluruh potongan pembelian yang tersedia diidentifikasi. (3) Seluruh
bentuk pengembalian barang dari pembelian diotorisasi dan dicatat secara akurat berdasarkan
jumlah aktual pengembalian barang. (4) Seluruh transaksi pembelian secara kredit dan
pengeluaran kas di-posting ke akun supplier yang sesuai pada buku A/P. (5) Seluruh
pencatatan akuntansi dan persediaan telah diamankan.
- Voucher package ; set dokumen yang digunakan untuk mengotorisasi pembayaran kepada
pemasok. Ini terdiri dari order pembelian, laporan penerimaan, dan faktur pemasok.
- Nonvoucher system ; metode piutang pengolahan hutang di mana setiap faktur disetujui
diposting catatan pemasok individu dalam akun berkas hutang dan kemudian disimpan dalam
file faktur terbuka. Kontras dengan sistem voucher.
- Voucher system ; metode piutang pengolahan hutang di mana voucher pencairan disiapkan
bukannya posting faktur langsung ke catatan pemasok dalam buku pembantu utang usaha
rekening. Voucher pencairan mengidentifikasi pemasok, daftar faktur yang beredar, dan
menunjukkan jumlah bersih yang harus dibayar setelah dikurangi diskon yang berlaku dan
tunjangan. Kontras dengan dengan sistem non-voucher.
8. - Disbursement voucher ; merupakan dokumen dalam sistem pembayaran yang
mengakumulasi pembayaran atau tagihan pemasok.
- Evaluated receipt settlement (ERS) ; pendekatan tanpa faktur untuk hutang bahwa rekening
menggantikan proses tiga arah pencocokan (pemasok faktur, menerima laporan, dan pesanan
pembelian) dengan dua arah pertandingan pesanan pembelian dan menerima laporan.
- Procurement card ; kartu kredit perusahaan yang karyawan dapat menggunakan hanya pada
pemasok yang ditunjuk untuk membeli jenis tertentu dari item.
Cash Disbursements
Menurut Wilkinson, et al. (2000), tujuan pengendalian pada tahap ini adalah memastikan
seluruh pengeluaran kas dicatat secara akurat dan lengkap.
- Imprest fund ; rekening kas dengan dua karakteristik: (1) diatur sebagai jumlah yang tetap,
seperti $ 100 dan (2) voucher yang diperlukan untuk setiap pencairan. Pada setiap waktu,
jumlah uang tunai ditambah voucher harus sama dengan saldo dana yang telah ditetapkan.
Romney and Steinbart (2015:425) berpendapat bahwa, ada beberapa ancaman yang dihadapi
oleh seorang kasir dalam proses pengeluaran kas perusahaan dengan beberapa pengendalian
yang dilakukan, diantaranya adalah :
Ancaman
1. Kegagalan untuk mengambil diskon
2. Membayar barang tidak diterima
3. pembayaran duplikat
4. Pencurian uang tunai
5. Periksa perubahan
6. Masalah arus kas
Pengendalian
1. File faktur dengan tanggal jatuh tempo untuk mengambil keuntungan dari diskon
2. Pemasok pertandingan faktur untuk dokumen pendukung (pesanan
pembelian menerima laporan)
3. a. Bayar hanya faktur asli
b.Batal dokumen pendukung ketika pembayaran dilakukan
4. a. Keamanan fisik cek
b. Pemisahan tugas
c. Rekonsiliasi rekening bank
5. Periksa mesin Perlindungan
6. Anggaran arus kas
9. Dari penjabaran diatas bisa disimpulkan bahwa proses bisnis terbagi menjadi beberapa
proses yaitu :
1. Proses bisnis inti / utama
yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan pengguna produk atau jasa.
2. Proses bisnis pendukung
yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan internal (karyawan
perusahaan).
3. Proses bisnis manajemen
yaitu proses dimana perusahaan menyusun rencana, mengorganisasikan dan mengendalikan
sumber daya yang ada.
4. Proses Network Bisnis
yaitu proses yang diselenggrakan utnuk pemasok, pemberi pinjaman, investor, pemerintah
ataupun masyarakat umum.
Karakteristik proses bisnis yang baik adalah :
1. Adanya proses owner, yaitu orang yang ditunjuk langsung oleh manajemen untuk
bertanggung jawab terhadap performansi proses agar efektif dan efisien.
2. Batasan – batasan yang jelas akan proses bisnis yang ada.
3. Kejelasan hubungan internal dan pertanggung jawabannya.
4. Prosedur, tugas kerja, kebutuhan training terdokumentasi dengan baik
5. memiliki ukuran-ukuran dan system feedback pada setiap aktivitas.
6. memiliki ukuran-ukuran dan target yang berhubungan dengan kepuasan user.
7. Waktu siklus dari setiap aktivitas diketahui dengan jelas.
8. Mempunyai perumusan atau perubahan prosedur.
9. Mengetahui tentang bagaimana langkah – langkah selanjutnya agar menjadi lebih baik.
10. MENGIDENTIFIKASI MAJOR THREAT DALAM AKTIVITAS BISNIS
UNTUK PENGENDALIAN INTERNAL DAN CONTOH IMPLEMENTASINYA
PADA PERUSAHAAN.
Ancaman-ancaman atas SIA
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam
dan politik, seperti :
– Kebakaran atau panas yang berlebihan
– Banjir, gempa bumi
– Badai angin, dan perang
Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya
peralatan, seperti :
– Kegagalan hardware
– Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan
dan fluktuasi listrik.
– Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
– Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
– Kesalahan tidak disengaja karen teledor
– Kehilangan atau salah meletakkan
– Kesalahan logika
– Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
– sabotase
– Penipuan komputer
– Penggelapan
Beberapa ancaman (threats) lainnya adalah :
1. Merekrut karyawan yang tidak kualified Hiring of unqualified
2. Pelanggaran hukum oleh karyawan (Violation of employment law)
3. Perubahan yang tidak diotorisasi opada file induk pembayaran (master payroll file)
11. 4. Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate time data)
5. Ketidakakuratan proses pembayaran
6. Pencurian atau kecurangan pendistribusian pembayaran
7. Kehilangan atau tidak terotorisasi data pembayaran
8. Performansi jelek
Mengapa ancaman-ancaman SIA meningkat?
Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para
pekerja yang tidak baik.
Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai,
mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat.
WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama
lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
3. Struktur organisasional
4. Badan audit dewan komisaris
5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
7. Pengaruh-pengaruh eksternal
AKTIVITAS PENGENDALIAN
Aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan dapat
bertindak sesuai dengan arahan manajer.
Aktivitas yang terkait dengan pelaporan keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen
yang baik dan penggunaan dokumen bernomor urut tercetak; Pemisahan tugas; Otorisasi
atas transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek independen atas kinerja rekan sekerja;
Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat yang tepat
Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan informasi, meliputi pengendalian umum
dan pengendalian aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan integritas
sistem informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi non keuangan.
12. Aktivitas pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan adalah review
atas kinerja, yang meliputi:
1. Membandingkan anggaran dan nilai aktual
2. Menganalisis kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan korektif
3. Review atas kinerja fungsional atau area tertentu
Aktivitas Pengendalian
Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori
berikut ini :
1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
2. Pemisahan tugas
3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai
5. Pemeriksaan independen atas kinerja
Aktivitas pengendalian dapat berupa:
Pengendalian pengolahan informasi mencakup:
Otorisasi semestinya terhadap transaksi
Dokumen dan catatan
Pengecekan independen
Pemisahan tugas
Pengendalian fisik
Review terhadap kinerja
PENGENDALIAN UMUM
Meliputi:
Pengendalian organisasi.
Pengendalian dokumentasi.
Pengendalian akuntabilitas aktiva.
Pengendalian praktik manajemen.
Pengendalian operasi pusat informasi
Pengendalian otorisasi
Pengendalian akses
13. PENGENDALIAN ORGANISASI
Organisasi menetapkan hubungan kerja antara karyawan dan unit organisasi. Struktur
organisasi dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisasi yang independen.
Organisasi yang independen adalah struktur organisasi yang memisahkan wewenang dan
tanggung jawab sedemikian rupa sehingga fungsi yang tidak kompatibel dipisahkan. Selain
melalui pemisahan tugas, pengendalian juga dicapai dengan monitoring.
Dalam sistem manual, karyawan yang menangani aktiva mesti dipisahkan dari karyawan
yang memiliki otorisasi untuk melaksanakan suatu transaksi dan karyawan yang bertanggung
jawab untuk mencatat transaksi.
Sistem informasi memiliki tanggung jawab untuk merekam dan memproses data. Oleh karena
itu sistem informasi mesti independen dari semua departemen yang menggunakan data dan
informasi tersebut. Departemen pengguna adalah departemen yang memiliki tanggung jawab
untuk menginisiasi dan mengotorisasi transaksi. Selain itu, fungsi pengembangan sistem
mesti dipisahkan dari sistem pemrosesan transaksi.
PENGENDALIAN DOKUMENTASI
Dokumentasi yang baik berguna untuk efisiensi dalam perbaikan bug sistem, untuk efisiensi
dalam pengembangan tambahan aplikasi baru, serta untuk pelatihan karyawan dalam
mengenalkan sistem aplikasi.
Dokumentasi yang diperlukan meliputi:
Kebijakan terkait dengan sistem, seperti kebijakan pengembangan sistem, kebijakan
pengujian sistem, kebijakan operasi computer, dan kebijakan penanganan bencana dan
keamanan sistem.
Dokumentasi aplikasi sistem, seperti flowchart, data flow diagram, kode rekening,
deskripsi prosedur, prosedur koreksi kesalahan, prosedur pengendalian, deskripsi file
(termasuk kamus data), format output sistem, dan deskripsi input output sistem.
Dokumentasi program.
Dokumentasi data
Dokumentasi operasi
Dokumentasi untuk pengguna.
14. PENGENDALIAN AKUNTABILITAS AKTIVA
Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga aktiva tersebut antara lain:
Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi
Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan)
Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang
ditangani oleh seseorang atau suatu bagian.
Penggunaan log dan register
Review oleh pihak independent
PENGENDALIAN PRAKTIK MANAJEMEN
Meliputi kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi,
praktik perencanaan, praktik audit, dan pengendalian pengembangan sistem aplikasi
(prosedur perubahan sistem dan prosedur pengembangan sistem baru).
PENGENDALIAN APLIKASI
Meliputi:
Pengendalian otorisasi,
Pengendalian input, dapat berupa edit test pada saat data diinputkan ke dalam layar
komputer (validity check, limit check, field check, relationship check), dapat berupa
batch control total (amount control total, hash total dan record count) jika data diinputkan
secara batch.
Pengendalian proses, dapat berupa manual cross check dan pengendalian proses yang
lain.
Pengendalian output. Output mesti didistribusikan ke pihak yang tepat.
Tinjauan menyeluruh konsep-konsep pengendalian
Apakah definisi dari pengendalian internal itu ?
Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk
menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki
efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.
Apakah pengendalian manajemen itu ?
Pengendalian manajemen meliputi tiga keutamaan :
1 Merupakan bagian tanggung jawab manajemen yang utuh.
15. 2 Dirancang untuk mengurangi kesalahan, ketidak teraturan, dan mencapai tujuan
organisasi.
3. Berorientasi dan berusaha untuk membantu karyawan mencapai tujuan perusahaan.
TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL:
Efektivitas dan efisiensi operasi
Reliabilitas pelaporan keuangan
Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang berlaku
Proses Pengendalian Internal :
l Proses Pengendalian Internal adalah sebuah proses yang dirancang untuk memastikan
bahwa tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai, yaitu :
– Pelaporan keuangan yang handal
– Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi
– Dipatuhinya semua hukum dan peraturan-peraturan yang diterapkan.
Apakah unsur-unsur dari pengendalian internal?
Lingkungan pengendalian
– Penetapan risiko
– Aktivitas pengendalian
– Informasi dan komuniaksi
– Monitoring/supervisi
– Apakah terdapat pemisahan fungsi dan tugas pada bagian akuntansi?
– Tidak ada perangkapan fungsi / tugas oleh satu individu atau satu departemen.
– Apakah dilaksanakan audit internal?
– Audit internal sebagai aktivitas evaluasi secara independen dalam organisasi.
Klasifikasi pengendalian internal
Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem pengendalian
internal dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan menggunakan empat
kelompok pengendalian internal berikut ini:
1. Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian
Korektif
2. Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi
3. Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi
4. Pengendalian Input, proses, dan output
16. STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL
Struktur pengendalian internal menurut COSO
Lingkungan Pengendalian Internal
Penaksiran Risiko
Aktivitas Pengendalian
Informasi dan Komunikasi
Monitoring
LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERNAL
Lingkungan pengendalian internal merefleksikan seluruh sikap dan kesadaran dewan direksi,
komite audit, manager, pemilik, dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian internal
sebuah perusahaan. Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari seluruh komponen
pengendalian internal yang lain.
Lingkungan pengendalian meliputi:
Filosofi manajemen dan gaya operasi. Manajer perlu menjadi contoh perilaku etis dengan
mentaati kode etik perusahaan. Manajer perlu menyusun kode etik secara formal. Manajer
mesti menekankan pentingnya pengendalian internal dan memperlakukan setiap personel
dengan wajar dengan dengan penuh respek.
Integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dan tidak etis manajer dan seluruh karyawan
akan berdampak besar terhadap keseluruhan struktur pengendalian internal, menciptakan
suasana yang secara signifikan mempengaruhi validitas proses pelaporan keuangan.
Manajemen mesti secara proaktif memastikan bahwa semua karyawan benar-benar sadar
dengan standard etika perusahaan. Manajemen juga mesti membuat kebijakan yang
mendukung karyawan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan bukan tujuan jangka
pendek.
Komitmen terhadap kompetensi. Perusahaan mesti merekrut karyawan yang kompenen dan
dapat dipercaya yang memiliki inisiatif dan kreativitas untuk bereaksi secara cepat terhadap
kondisi bisnis yang dinamis. Perusahaan mesti memilih personil yang memiliki pengetahuan
dan ketrampilan yang memadai untuk menyelesaikan setiap tanggung jawab yang diberikan
kepada karyawan tersebut.
Dewan direksi atau komite audit. Dewan direksi semestinya menunjuk komite audit untuk
mengawasi praktik dan kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan. Komite
audit merupakan perantara antara dewan direksi dan auditor internal/eksternal.
17. Struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan rerangka hubungan formal antar
personil perusahaan untuk mencapai tujuan organsisasi.
Pemberian wewenang dan tanggung jawab. Perusahaan mesti memiliki deskripsi
pekerjaan untuk setiap karyawan. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mesti
dilakukan dengan baik. Perubahan terhadap sistem informasi mesti dilakukan melalui
persetujuan tertulis.
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia. Setiap karyawan baru mesti dikenalkan
dengan pengendalian internal, kebijakan etika dan kode etik perusahaan. Perusahaan mesti
perduli dengan undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh
pemerintah. Perusahaan mesti memastikan terwujudnya lingkungan kerja yang aman dan
sehat. Perusahaan dapat menyelenggarakan sarana konseling untuk karyawan yang
bermasalah. Perusahaan punya prosedur yang baik untuk karyawan yang berhenti bekerja.
Penilaian Resiko
Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini :
1. strategis — melakukan hal yang salah
2. Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah
3. Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau
pembuatan kewajiban yang tidak tepat
4. informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal,
dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan
Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang
akan dihadapi oleh sistem tersebut, yaitu :
1. Pemilihan teknologi yang tidak sesuai
2. Akses sistem yang tidak diotorisasi
3. Penyadapan transmisi data
4. Hilangnya integritas data
5. Transaksi yang tidak lengkap
6. Kegagalan sistem
7. Sistem yang tidak kompatibel
Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya
lebih besar, misalnya :
Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan teroris
Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan bersama-sama
18. PENAKSIRAN RISIKO
Manajemen mesti mengidentifikasi dan menaksir risiko yang relevan yang dapat mencegah
perusahaan mencapai tujuan organisasi. Manajer juga mesti menyusun rencana untuk
mengelola risiko yang telah diidentifikasi.
Mengidentifikasi risiko internal yang signifikan.
Mengidentifikasi risiko eksternal yang signifikan.
Menyusun analisis risiko.
Manajemen risiko yang relevan.
MONITORING
Tujuan monitoring adalah menaksir kualitas struktur pengendalian internal dari waktu ke
waktu melalui aktivitas monitoring. Contoh aktivitas monitoring: supervisi atas aktivitas
karyawan dari hari ke hari dan audit atas catatan akuntansi.
PAPARAN RISIKO
Setiap perusahaan menghadapi paparan risiko. Paparan risiko dapat berasal dari pihak
internal maupun eksternal perusahaan, seperti dari karyawan, konsumen, hacker, pelaku
criminal dan bencana alam.
Tipe risiko
kesalahan yang tidak disengaja
kesalahan yang disengaja
pencurian aktiva
menjebol keamanan perusahaan
tindak kekerasan dan bencana alam
Paparan terhadap risiko dipengaruhi oleh:
Frekuensi kejadian. Contoh: penjualan.
Kerentanan sebuah aktiva. Contoh kas sangat rentan.
Besarnya nilai rupiah.
Masalah yang memperbesar paparan risiko yang dihadapi perusahaan:
Kolusi
Kurangnya penegakan disiplin
Kejahatan komputer
19. Contoh kejahatan komputer:
Pencurian hardware dan software
penggunaan komputer tanpa otorisasi untuk kepentingan personal
modifikasi atau penggunaan program untuk melakukan kejahatan
Komputer rentan terhadap tindak kejahatan karena:
Komputer mengakibatkan pemusatan data dan pemrosesan data
jejak audit dalam lingkungan SIA tidak sejelas dalam lingkungan manual
Komputer powerful tetapi kompleks dan rentan
Dalam menerapkan pengendalian, perusahaan mesti mempertimbangkan manfaat dan biaya
untuk menerapkan pengendalian tersebut.
Informasi dan Komunikasi
Mengidentifikasi dan merekam informasi yang relevan untuk pelaporan keuangan
mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai
Harus dipastikan bahwa SIA menghasilkan pelaporan keuangan yang andal.
Semua transaksi yang diproses adalah transaksi yang valid dan terotorisasi
semua transaksi yang valid mesti direkam dan diinputkan tepat waktu dengan cukup
detail sehingga transaksi dapat diklasifikasikan dengan semestinya.
semua data input akurat dan lengkap
semua transaksi yang telah diinput diproses dengan baik
semua output yang diperlukan disajikan sesuai dengan aturan yang ada untuk
menghasilkan informasi yang akurat dan andal
semua transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang tepat
Akuntan harus memahami berikut ini :
1. Bagaimana transaksi diawali
2. Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah
dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
3. Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui
4. Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi
5. Bagaimana informasi dilaporkan
Hal-hal tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail).
Jejak audit muncul ketika transaksi suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang sistem
mulai dari asalnya sampai tujuan akhirnya pada laporan keuangan.
20. CONTOH IMPLEMENTASI PROSEDUR PENGENDALIAN PADA PERUSAHAAN.
• Berikut contoh prosedur-prosedur pengendalian untuk menaggulangi ancaman.
– Sistem pengendalian persediaan
– Analisis kinerja pemasok
– Persetujuan permintaan pembelian
– Batasi akses ke permintaan pembelian kosong
– Konsultasi daftar harga
– Pengendalian anggaran
– Gunakan daftar pemasok yang disetujui
– Persetujuan pesanan pembelian
– Pemesanan pembelian sebelum penomoran
– Larangan hadiah dari para pemasok
– Insentif ke semua rekening pengiriman
– Pengendalian akses phhisik
– Cek ulang akurasi faktur
– Pembatalan pengepakan voucher
Sumber :
1. Modul Modul SI PI, Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis, M.Akt UMB,
Hapzi Ali, 2015
2. Zeni D Ningrum, (2016) http://zenidwi94.blogspot.co.id/2013/12/siklus-proses-
bisnis.html diakses tanggal 28 Mei 2017 (11:45)
3. Nur Fadhila Amri (2016) http://www.e-akuntansi.com/2015/12/pembelian-dan-
pengeluaran-kas.html diakses tanggal 28 Mei 2017 (11:45)
4. Andry, http://andrydelfa.blogspot.co.id/2009/11/proses-bisnis.html diakses tanggal
28 Mei 2017 (11:45)
5. Fazril Azi Nugraha, 2017 , https://www.slideshare.net/FazrilAzi/sipi-fazril-azi-
nugraha-prof-hapzi-ali-implementasi-sistem-informasi-manajemen-pada-pt-hwm-
universitas-mercubuana-2017?qid=53831d9d-dcc6-43a8-bf9f-
f92d36a223d3&v=&b=&from_search=1. diakses tanggal 28 Mei 2017 (21:07)
6. Ririh Sayekti, 2017, https://www.slideshare.net/RIRIHSAYEKTI/sipi-ririh-sayekti-
hapzi-ali-dasardasar-intelegensi-bisnis-basis-data-dalam-manajemen-informasi-
universitas-mercu-buana-2017 diakses tanggal 28 Mei 2017 (21:07)
7. Amy Humaira, 2010,
https://aminahhumairoh.wordpress.com/2010/10/23/pengendalian-sistem-informasi-
akuntansi/ , diakses tanggal 29 Mei 2017 (10:37)