SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
APLIKASI BERBASIS WEB E- BUDGETING
PEMERINTAH SURABAYA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
TAHUN 2003
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Terbukanya informasi bagi masyarakat di era modern menjadi sangat
penting peranannya bagi setiap orang. Bahkan beberapa orang menganggap
hal itu sebagai kebutuhan dalam mencapai pengembangan sosial yang lebih
baik. Menurut UNDP dikutip sebgaimana Naihasy (2006:50) salah satu
karakteristik dari egovernence dalam mewujudkan reformasi berokrasi di
Indoesia adalah transparancy yakni keterbukaan yang dibangun atas dasar
kebebasan informasi.
Pemberlakuan Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik merupakan momentum penting dalam
mendorong keterbukaan di Indonesia. Undang-Undang tersebut membuat
sebuah landasan hukum terhadap hak setiap orang agar dapat mengakses
informasi publik dimana setiap badan publik berkewajiban untuk menyediakan
dan melayani permohonan informasi publik secara cepat dan
transparan.Selain pelayanan informasi di lingkungan badan publik
ketersediaan informasi juga dapat mewujudkan penyelenggaraan negara
yang baik (good governence) yaitu transparan, efektif, dan efisien serta
akuntable.Keberhasilan Good Governence dapat dilihat dari beberapa aspek
penting di antaranya dari sisi transparansi penganggaran, yang dapat di
akses dari aplikasi E-Budgeting.
Kota Surabaya merupakan pelopor dari sistem E-budgeting yang kini
menjadi rujukan daerah-daerah lainya di Indonesia untuk transparasi
pengelolahan keuangan daerah. Pelaksanaan E-Budgeting dilatar belakangi
beberapa kendala klasik dalam sistem pegelolaha keuangan, bebarapa
diantaranya : jadwal penyusunan anggaran yang terlalu lama, kemudian
harga satuan item belanja yang tidak standar ditambah rekap anggaran per
rekening belanja tidak real time dan adanya kesulitan dalam pengendalian
proses usulan dan evaluasi anggaran oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TPAD).
E-Budgeting adalah sistem peyusunan angaran yang didalamnya
termasuk aplikasi program komputer berbasis web untuk memfasilitasi proses
penyusunan anggaran belanja daerah. Dalam sistem ini terdapat beberapa
item untuk mendukung keberhasilan dari e-budgeting diantaranya adalah :
E-project, E-Delevery, dan E-Controlling. Sistem ini dibuat secara online agar
dapat diakses oleh dinas dimanapun lokasinya, dapat diakses pada saat
pembahasan dengan dewan dan dapat diakses oleh masyarakat jika ingin
mengetahui kinerja pemerintah dan juga sirkulasi keuangan daerah.
Dengan dibuatnya sistem e-budgeting ini, pemerintah kota Surabaya
berharap dapat mempermudah SKPD atau Unit Kerja serta tim Anngaran
Pemerintah Daerah (TAPD) dalam proses penyusunan anggaran serta
meningkatkan kualitas APBD dari sisi kesesuaian dengan RPJMD,keakuratan
nilai rekening dan akuntabilitas alokasi belanja.Maka kajian ini akan
membahas efektifitas dari penerapan E-Budgeting di Surabaya dalam rangka
mencapai E-Governence dengan mengkaji penelitian dan opini dari sisi
penulis.
1.2. Maksud dan Sasaran
Maksud dari kegiatan Pembuatan Software Aplikasi E - Budgeting
Berbasis Web Pemerintah Kota Surabaya adalah untuk mengembangkan
proses penyusunan anggaran yang mampu mendukung:
1. Pengolahan data-data yang telah diperoleh selama proses
penyusunan anggaran
2. Meningkatkan kualitas APBD dari sisi kesesuaian dengan RPJMD,
keakuratan nilai rekening dan akuntabilitas alokasi belanja
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Pembuatan Software Aplikasi
E - Budgeting Berbasis Web Pemerintah Kota Surabaya adalah sebagai
berikut.
1. Memungkinkan penyampaian informasi dan data rencana anggaran
menjadi lebih cepat.
2. Kemudahan dalam menyusun, merevisi APBD dan PAK Daerah
Surabaya.
3. Meningkatkan kualitas APBD dari sisi kesesuaian dengan ketentuan -
ketentuan yang berlaku
1.3. Hasil Akhir yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari proyek E-Budgeting ini adalah
sebagai berikut.
1. Melakukan pendataan terkait APBD Daerah Surabaya
2. Memberikan kodifikasi terhadap penyusunan, revisi, dan
perubahan terkait APBD Daerah Surabaya
1.4. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Secara keseluruhan, kurun waktu yang tersedia untuk melaksanakan
dan menyelesaikan kegiatan Pembuatan Software Aplikasi E - Budgeting
Berbasis Web Pemerintah Kota Surabaya adalah selama 1 tahun 4 bulan
(kurang lebih 480 hari).
2. Ruang Lingkup Pekerjaan
2.1. Perencanaan dan Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Pengembangan E-Budgeting diawali dengan:
1. Survey Pendahuluan dalam rangka:
a. Mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan
b.Mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan E-Budgeting
2. Penyusunan rencana pelaksanaan pekerjaan yang di dalamnya paling
tidak mencakup:
a. Deliverables yang harus dihasilkan
b. Kegiatan yang akan dilaksanakan
c. Personil yang akan ditugaskan di setiap kegiatan
d. Perangkat-perangkat yang dipergunakan dalam menunjang pelaksanaan
setiap kegaitan
2.2. Analisis dan Evaluasi Terhadap Struktur, Proses Bisnis dan
Instrumen Pemerintah Kota Surabaya
Tim Pengembang harus melakukan analisis dan evaluasi terhadap:
1. Struktur, Proses Bisnis dan Instrumen perancangan dan pengolahan
keuangan daerah yang digunakan untuk menentukan konsep basis data.
2. Permasalahan yang saat ini dihadapi sehubungan dengan pendataan,
pengolahan data, dan penyajian data/ informasi keuangan.
3. Kebutuhan-kebutuhan (requirements), baik kebutuhan pengguna (user
requirements) maupun kebutuhan sistem (system requirements).
2.3. Perancangan Sistem
Berdasarkan hasil analisis, Tim Pengembang kemudian menyusun
rencana sistem yang akan diimplementasikan. Rancangan sistem harus
berbasis pada sistem perangkat keras dan sistem perangkat lunak
pendukung yang tersedia. Adapun rancangan yang dimaksud paling tidak
mencakup aspek-aspek berikut :
1. Deskripsi Sistem
• Aplikasi E-Budgeting ini berbasis website dan mampu berjalan dengan baik
di web browser berbasis desktop maupun mobile.
• Menggunakan bahasa pemrograman HTML5, CSS, Javascript dan PHP.
• Menggunakan database MySQL.
2. Pertimbangan-Pertimbangan Desain
a. Asumsi : deskripsi asumsi, latar belakang, atau ketergantungan perangkat
lunak, penggunanya, lingkungan operasionalnya, yang diasumsikan benar
dan berpengaruh terhadap desain secara langsung.
b. Constraints : deskripsi constraints yang harus diterapkan terhadap sistem.
Constraints ini adalah aspek-aspek yang diminta oleh customer yang secara
langsung berpengaruh terhadap desain.
c. Lingkungan Sistem : deskripsi perangkat keras dan perangkat lunak
dimana sistem harus beroperasi dan dengan perangkat keran dan perangkat
lunak apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem.
d. Metodologi Desain : ringkasan pendekatan yang digunakan untuk
merancang sistem.
3. Arsitektur Sistem Arsitektur sistem yang digunakan merupakan arsitektur
MVC, dan arsitektur jaringan akan menggunakan client-server.
4. High Level Design High Level Design memodelkan kelompok-kelompok
elemen sistem dari berbagai view yang berbeda. Tim Pengembang dapat
menggunakan satu atau lebih view berikut :
a. Conceptual atau Logical View : memperlihatkan elemen-elemen fungsional
logika dari sistem.
b. Process View : merupakan runtime view dari sistem.
Komponen-komponennya berupa threads atau proses-proses atau
aplikasi-aplikasi terdistribusi.
c. Physical View : untuk distributed systems. Komponennya berupa physical
processors yang menjalankan bagian-bagian sistem.
d. Module View : untuk project management dan code organizations.
Komponen umumnya berupa files atau directories.
e. Security View : umumnya terfokus pada komponen yang bekerja sama
untuk menyediakan fitur-fitur pengamanan sistem.
5. Low Level Design Bagian ini menyajikan deskripsi desain level bawah yang
secara langsung mengandung konstruksi modul-modul sistem.
6. User Interface Design User Interface Design menyajikan deskripsi desain
yang secara langsung mengandung konstruksi user interface screens,
termasuk rincian perilaku umum yang dimiliki semua screen, common look
and feel seperti perilaku menu, popup menu, toolbars, status bars, drag and
drop mouse juga harus dijelaskan.
2.4. Implementasi Sistem
Implementasi Sistem dilakukan berdasarkan rancangan sistem yang telah
dihasilkan pada tahap sebelumnya.
2.5. Uji Coba Operasional
Uji coba dilakukan untuk menjamin beroperasinya sistem informasi yang baru
sebagaimana yang diharapkan maka uji coba operasional mutlak harus
dilaksanakan. Uji coba operasional harus dilakukan dalam satu periode waktu
yang mencerminkan siklus hidup sistem sehari-harinya.
2.6. Pelatihan Bagi Para Calon Pengguna Sistem
Untuk menjamin kelangsungan operasi sistem yang baru maka selama
pekerjaan berlangsung harus terjadi alih teknologi atau transfer ilmu dari
pihak Tim Pengembang kepada pihak calon pengguna sistem. Namun
demikian, tetap diperlukan periode waktu yang bersifat khusus guna
merealisasikan alih teknologi secara efektif. Karena itu, menjelang akhir
pekerjaan, Tim Pengembang harus memberikan pelatihan kepada para calon
pengguna sistem. Pelatihan harus mencakup: instalasi dan kustomisasi
(pengadministrasian), pengoperasian, dan pemeliharaan sistem. Peserta
yang akan dilatih terdiri atas: operator, administrator, dan pengguna akhir
(end-users).
3. Serahan Pekerjaan
Serahan pekerjaan yang diharapkan dari proyek aplikasi E-Budgeting Pemerintah
Surabaya adalah sebagai berikut:
1. Laporan Kemajuan Pekerjaan, yang terdiri atas:
a. Laporan Pendahuluan yang berisikan perencanaan penyelesaian
pekerjaan, jadwal kerja, metodologi yang digunakan, tools yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, analisa awal terhadap ruang
lingkup pekerjaan. Laporan ini diserahkan paling lambat dua (2) minggu
semenjak penandatanganan Surat Perintah Mulai Pekerjaan (SPMK)sebanyak 10
(Sepuluh) Salinan.
b. Laporan Antara yang berisikan kemajuan pekerjaan kegiatan
Pengolahan Data dan Pembuatan Aplikasi E- Budgeting Pemerintah Surabaya.
Laporan ini diserahkan paling lambat minggu terakhir dibulan ketiga sebanyak 10
(Sepuluh)
Salinan
c. Laporan akhir yang berisikan hasil akhir dari pekerjaan kegiatan
Pengolahan Data dan Pembuatan Aplikasi E- Budgeting Pemerintah Surabaya
sebanyak 10 (Sepuluh) salinan.
2. Aplikasi E- Budgeting Pemerintah Surabaya yang telah terinstalasi pada
infrastruktur yang ada beserta CD Master
Aplikasi sebanyak 15 buah CD-ROM.
3. Dokumentasi Sistem yang terdiri atas:
a. Manual untuk Administrator yang diserahkan bersamaan dengan laporan
akhir
b. Manual untuk Pengguna yang diserahkan bersamaan dengan laporan
akhir
4. Tenaga Ahli
4.1. Kebutuhan Tenaga Ahli
Berdasarkan lingkup pekerjaan yang ada, maka dibutuhkan
tenaga-tenaga ahli dengan
spesifikasi sebagai berikut:
1. Ahli Ekonomi (Keuangan) (Ketua Tim), memiliki pengalaman kerja minimal 8
tahun di
bidangnya dan berpendidikan minimal S2.
4. Ahli Pengembangan Sistem informasi, memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun
di
bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
5. Ahli Perencanaan Sistem informasi, memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di
bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
6. Ahli Software Analysis (2 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di
bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
7. Ahli Database Analysis (2 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di
bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
8. Ahli Perancangan Sistem Aplikasi (2 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6
tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
9. Ahli Jaringan Komputer (2 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di
bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
10. Ahli Pemrograman Komputer (4 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6
tahun
di bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
11. Ahli Database Programmer (4 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6
tahun di
bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
12. Ahli Analisis dan Pengolah Data (2 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6
tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
13. Ahli Software Tester, memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di bidangnya
dan
berpendidikan minimal S1.
Setiap tenaga ahli yang ada berjumlah minimal 1 (satu) orang kecuali untuk Team
Leader dengan didampingi oleh staf pendukung atau asisten untuk masing-masing
tenaga ahli yang disesuaikan dengan kebutuhan.
4.2. Tugas Pokok Tenaga Ahli
Berikut ini adalah uraian ringkas mengenai tugas pokok dari setiap tenaga ahli yang
dibutuhkan:
1. Ketua Tim:
a. Menyusun rencana pelaksanaan pekerjaaan yang di dalamnya mencakup:
sasaran hasil kerja, kegiatan dilaksanakan, pelaksana kegiatan, perangkat
pendukung digunakan, dan waktu pelaksanaan.
b. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap sistem informasi berjalan
c. Memilih dan menentukan solusi yang tepat guna memecahkan permasalahan
pendataan, pengolahan data, dan penyajian data/ informasi, serta
merumuskannya dalam bentuk kebutuhan, baik kebutuhan di sisi pengguna
(user requirements) maupun kebutuhan di sisi sistem (system requirements).
d. Menentukan ruang lingkup dan batasan serta menyusun konsep dasar sistem
yang akan dikembangkan
e. Memimpin pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga akhir dalam arti:
menugaskan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan, serta
mengawasi pelaksanaan tugas setiap anggota tim.
2. System Designer:
a. Merancang sistem yang akan dikembangkan,
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan uji coba operasional, penyusunan
dokumentasi sistem, dan pelatihan bagi para calon pengguna.
3. Data Base Designer:
a. Merancang sistem basis data dari sistem yang akan dikembangkan.
b. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan referensi teknis, dan
pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai sistem basis data.
4. Application System Designer:
a. Mengukur kemampuan, kebiasaan, perilaku, dan animo para calon pengguna
sistem,
b. Merancang sistem aplikasi: tampilan antar-muka, perilaku, dan arsitektur
aplikasi.
c. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan referensi teknis, dan
pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai sistem aplikasi.
5. Chief Programmer:
a. Membangun program-program aplikasi utama, berdasarkan rancangan yang
telah ditetapkan oleh para designer.
b. Menugaskan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan, serta
mengawasi pelaksanaan tugas setiap programmer.
c. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan panduan, dan
pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai instalasi dan pemeliharaan
sistem aplikasi.
6. Programmer:
a. Membangun program-program aplikasi, berdasarkan rancangan yang telah
ditetapkan oleh para designer.
b. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan panduan, dan
pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai pengoperasian program-program
aplikasi.
7. Data Base Administrator:
a. Membangun sistem basis data, berdasarkan rancangan yang telah ditetapkan
oleh data base system designer
b. Melaksanakan kegiatan kegiatan uji coba operasional, penyusunan panduan,
dan pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai instalasi dan pemeliharaan
basis data.
5. Pembiayaan Kegiatan
Kegiatan ini diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp.
194.000.000,- (Revisi Lagi)

More Related Content

What's hot

2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf
2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf
2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf
ivanrsd70
 
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Al Marson
 

What's hot (20)

Rpp tik kls xii smt 1 dan 2
Rpp tik kls xii smt 1 dan 2Rpp tik kls xii smt 1 dan 2
Rpp tik kls xii smt 1 dan 2
 
Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknisSpesifikasi teknis
Spesifikasi teknis
 
Interaksi Manusia Dan Komputer 6
Interaksi Manusia Dan Komputer 6Interaksi Manusia Dan Komputer 6
Interaksi Manusia Dan Komputer 6
 
Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 
Pengawasan proyek
Pengawasan proyekPengawasan proyek
Pengawasan proyek
 
MAHIR PEMESINAN CNC UNTUK PEMULA.pdf
MAHIR PEMESINAN CNC  UNTUK PEMULA.pdfMAHIR PEMESINAN CNC  UNTUK PEMULA.pdf
MAHIR PEMESINAN CNC UNTUK PEMULA.pdf
 
Manajemen SDM Proyek
Manajemen SDM  ProyekManajemen SDM  Proyek
Manajemen SDM Proyek
 
Manper04 performance
Manper04 performanceManper04 performance
Manper04 performance
 
manajemen waktu proyek
manajemen waktu proyekmanajemen waktu proyek
manajemen waktu proyek
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
Tugas mekatronika bayu ardika (perancangan mesin seleksi buah nanas)
Tugas mekatronika   bayu ardika (perancangan mesin seleksi buah nanas)Tugas mekatronika   bayu ardika (perancangan mesin seleksi buah nanas)
Tugas mekatronika bayu ardika (perancangan mesin seleksi buah nanas)
 
7 pengukuran level
7 pengukuran level7 pengukuran level
7 pengukuran level
 
2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf
2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf
2005-04-Rekayasa lapangan dan kaji ulang desain.pdf
 
Lesson Learn
Lesson  LearnLesson  Learn
Lesson Learn
 
Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur
Penggunaan dan Pemeliharaan Alat UkurPenggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur
Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur
 
Mesin bubut
Mesin bubutMesin bubut
Mesin bubut
 
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
 
Fmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepFmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsep
 
Sistem operasi input output
Sistem operasi input outputSistem operasi input output
Sistem operasi input output
 
metode pancangan pipa
metode pancangan pipa metode pancangan pipa
metode pancangan pipa
 

Similar to Kerangka Acuan Kerja

ETS MPPL-WEB TICKETING KELUHAN PADA KEMENTERIAN KEUANGAN
ETS MPPL-WEB TICKETING KELUHAN PADA KEMENTERIAN KEUANGANETS MPPL-WEB TICKETING KELUHAN PADA KEMENTERIAN KEUANGAN
ETS MPPL-WEB TICKETING KELUHAN PADA KEMENTERIAN KEUANGAN
Alfian Liao
 
Kerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-SapawargaKerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
HendraRamadani
 

Similar to Kerangka Acuan Kerja (20)

KAK-aplikasi-BerbagiPakai.pdf
KAK-aplikasi-BerbagiPakai.pdfKAK-aplikasi-BerbagiPakai.pdf
KAK-aplikasi-BerbagiPakai.pdf
 
ETS MPPL-WEB TICKETING KELUHAN PADA KEMENTERIAN KEUANGAN
ETS MPPL-WEB TICKETING KELUHAN PADA KEMENTERIAN KEUANGANETS MPPL-WEB TICKETING KELUHAN PADA KEMENTERIAN KEUANGAN
ETS MPPL-WEB TICKETING KELUHAN PADA KEMENTERIAN KEUANGAN
 
Tugas3 (kak) MPPL
Tugas3 (kak) MPPLTugas3 (kak) MPPL
Tugas3 (kak) MPPL
 
Kak web keluhan kemenkeu
Kak web keluhan kemenkeuKak web keluhan kemenkeu
Kak web keluhan kemenkeu
 
KAK - Sistem Perekaman Keluhan dan Kendala pada Lembaga Inspektorat
KAK - Sistem Perekaman Keluhan dan Kendala pada Lembaga InspektoratKAK - Sistem Perekaman Keluhan dan Kendala pada Lembaga Inspektorat
KAK - Sistem Perekaman Keluhan dan Kendala pada Lembaga Inspektorat
 
Kerangka Acuan Kerja (Pengembangan Aplikasi Web Pengajuan Tugas Akhir)
Kerangka Acuan Kerja (Pengembangan Aplikasi Web Pengajuan Tugas Akhir)Kerangka Acuan Kerja (Pengembangan Aplikasi Web Pengajuan Tugas Akhir)
Kerangka Acuan Kerja (Pengembangan Aplikasi Web Pengajuan Tugas Akhir)
 
KAK Sistem Informasi Manajemen Layanan TI
KAK Sistem Informasi Manajemen Layanan TIKAK Sistem Informasi Manajemen Layanan TI
KAK Sistem Informasi Manajemen Layanan TI
 
Mppl E-Budgeting
Mppl E-BudgetingMppl E-Budgeting
Mppl E-Budgeting
 
Kerangkaacuankerja 16-133-mppl-converted
Kerangkaacuankerja 16-133-mppl-convertedKerangkaacuankerja 16-133-mppl-converted
Kerangkaacuankerja 16-133-mppl-converted
 
Kerangka Acuan Kerja (Human Resource Information System)
Kerangka Acuan Kerja (Human Resource Information System)Kerangka Acuan Kerja (Human Resource Information System)
Kerangka Acuan Kerja (Human Resource Information System)
 
Kerangka acuan kerja-5116100093
Kerangka acuan kerja-5116100093Kerangka acuan kerja-5116100093
Kerangka acuan kerja-5116100093
 
Ets mppl aidil
Ets mppl aidilEts mppl aidil
Ets mppl aidil
 
Sdpln si-kopkar-v4
Sdpln si-kopkar-v4Sdpln si-kopkar-v4
Sdpln si-kopkar-v4
 
Sdpln sikopkar
Sdpln sikopkarSdpln sikopkar
Sdpln sikopkar
 
UTS MPPL D - 05111640000171
UTS MPPL D - 05111640000171UTS MPPL D - 05111640000171
UTS MPPL D - 05111640000171
 
ETS 05111640000171
ETS 05111640000171ETS 05111640000171
ETS 05111640000171
 
Kerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-SapawargaKerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
 
Kerangka acuan kerja aplikasi my indi home pt. telkom banjarmasin (1)
Kerangka acuan kerja  aplikasi my indi home pt. telkom banjarmasin (1)Kerangka acuan kerja  aplikasi my indi home pt. telkom banjarmasin (1)
Kerangka acuan kerja aplikasi my indi home pt. telkom banjarmasin (1)
 
ETS - KAK
ETS - KAKETS - KAK
ETS - KAK
 
Kerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerjaKerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerja
 

More from Adam Aremania (7)

Fp ppt
Fp pptFp ppt
Fp ppt
 
Fp kak
Fp kakFp kak
Fp kak
 
Fp dokumen perencanaan proyek
Fp dokumen perencanaan proyekFp dokumen perencanaan proyek
Fp dokumen perencanaan proyek
 
Wbs manajemen biaya
Wbs   manajemen biayaWbs   manajemen biaya
Wbs manajemen biaya
 
Management Scope Project
Management Scope ProjectManagement Scope Project
Management Scope Project
 
Project Management Plan
Project Management PlanProject Management Plan
Project Management Plan
 
Project charter
Project charterProject charter
Project charter
 

Kerangka Acuan Kerja

  • 1. APLIKASI BERBASIS WEB E- BUDGETING PEMERINTAH SURABAYA KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMERINTAH KOTA SURABAYA TAHUN 2003
  • 2. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Terbukanya informasi bagi masyarakat di era modern menjadi sangat penting peranannya bagi setiap orang. Bahkan beberapa orang menganggap hal itu sebagai kebutuhan dalam mencapai pengembangan sosial yang lebih baik. Menurut UNDP dikutip sebgaimana Naihasy (2006:50) salah satu karakteristik dari egovernence dalam mewujudkan reformasi berokrasi di Indoesia adalah transparancy yakni keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan informasi. Pemberlakuan Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik merupakan momentum penting dalam mendorong keterbukaan di Indonesia. Undang-Undang tersebut membuat sebuah landasan hukum terhadap hak setiap orang agar dapat mengakses informasi publik dimana setiap badan publik berkewajiban untuk menyediakan dan melayani permohonan informasi publik secara cepat dan transparan.Selain pelayanan informasi di lingkungan badan publik ketersediaan informasi juga dapat mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik (good governence) yaitu transparan, efektif, dan efisien serta akuntable.Keberhasilan Good Governence dapat dilihat dari beberapa aspek penting di antaranya dari sisi transparansi penganggaran, yang dapat di akses dari aplikasi E-Budgeting. Kota Surabaya merupakan pelopor dari sistem E-budgeting yang kini menjadi rujukan daerah-daerah lainya di Indonesia untuk transparasi pengelolahan keuangan daerah. Pelaksanaan E-Budgeting dilatar belakangi beberapa kendala klasik dalam sistem pegelolaha keuangan, bebarapa diantaranya : jadwal penyusunan anggaran yang terlalu lama, kemudian harga satuan item belanja yang tidak standar ditambah rekap anggaran per rekening belanja tidak real time dan adanya kesulitan dalam pengendalian proses usulan dan evaluasi anggaran oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD).
  • 3. E-Budgeting adalah sistem peyusunan angaran yang didalamnya termasuk aplikasi program komputer berbasis web untuk memfasilitasi proses penyusunan anggaran belanja daerah. Dalam sistem ini terdapat beberapa item untuk mendukung keberhasilan dari e-budgeting diantaranya adalah : E-project, E-Delevery, dan E-Controlling. Sistem ini dibuat secara online agar dapat diakses oleh dinas dimanapun lokasinya, dapat diakses pada saat pembahasan dengan dewan dan dapat diakses oleh masyarakat jika ingin mengetahui kinerja pemerintah dan juga sirkulasi keuangan daerah. Dengan dibuatnya sistem e-budgeting ini, pemerintah kota Surabaya berharap dapat mempermudah SKPD atau Unit Kerja serta tim Anngaran Pemerintah Daerah (TAPD) dalam proses penyusunan anggaran serta meningkatkan kualitas APBD dari sisi kesesuaian dengan RPJMD,keakuratan nilai rekening dan akuntabilitas alokasi belanja.Maka kajian ini akan membahas efektifitas dari penerapan E-Budgeting di Surabaya dalam rangka mencapai E-Governence dengan mengkaji penelitian dan opini dari sisi penulis. 1.2. Maksud dan Sasaran Maksud dari kegiatan Pembuatan Software Aplikasi E - Budgeting Berbasis Web Pemerintah Kota Surabaya adalah untuk mengembangkan proses penyusunan anggaran yang mampu mendukung: 1. Pengolahan data-data yang telah diperoleh selama proses penyusunan anggaran 2. Meningkatkan kualitas APBD dari sisi kesesuaian dengan RPJMD, keakuratan nilai rekening dan akuntabilitas alokasi belanja Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Pembuatan Software Aplikasi E - Budgeting Berbasis Web Pemerintah Kota Surabaya adalah sebagai berikut.
  • 4. 1. Memungkinkan penyampaian informasi dan data rencana anggaran menjadi lebih cepat. 2. Kemudahan dalam menyusun, merevisi APBD dan PAK Daerah Surabaya. 3. Meningkatkan kualitas APBD dari sisi kesesuaian dengan ketentuan - ketentuan yang berlaku 1.3. Hasil Akhir yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari proyek E-Budgeting ini adalah sebagai berikut. 1. Melakukan pendataan terkait APBD Daerah Surabaya 2. Memberikan kodifikasi terhadap penyusunan, revisi, dan perubahan terkait APBD Daerah Surabaya 1.4. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Secara keseluruhan, kurun waktu yang tersedia untuk melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan Pembuatan Software Aplikasi E - Budgeting Berbasis Web Pemerintah Kota Surabaya adalah selama 1 tahun 4 bulan (kurang lebih 480 hari). 2. Ruang Lingkup Pekerjaan 2.1. Perencanaan dan Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan Pengembangan E-Budgeting diawali dengan: 1. Survey Pendahuluan dalam rangka: a. Mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan b.Mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan E-Budgeting 2. Penyusunan rencana pelaksanaan pekerjaan yang di dalamnya paling tidak mencakup: a. Deliverables yang harus dihasilkan b. Kegiatan yang akan dilaksanakan c. Personil yang akan ditugaskan di setiap kegiatan
  • 5. d. Perangkat-perangkat yang dipergunakan dalam menunjang pelaksanaan setiap kegaitan 2.2. Analisis dan Evaluasi Terhadap Struktur, Proses Bisnis dan Instrumen Pemerintah Kota Surabaya Tim Pengembang harus melakukan analisis dan evaluasi terhadap: 1. Struktur, Proses Bisnis dan Instrumen perancangan dan pengolahan keuangan daerah yang digunakan untuk menentukan konsep basis data. 2. Permasalahan yang saat ini dihadapi sehubungan dengan pendataan, pengolahan data, dan penyajian data/ informasi keuangan. 3. Kebutuhan-kebutuhan (requirements), baik kebutuhan pengguna (user requirements) maupun kebutuhan sistem (system requirements). 2.3. Perancangan Sistem Berdasarkan hasil analisis, Tim Pengembang kemudian menyusun rencana sistem yang akan diimplementasikan. Rancangan sistem harus berbasis pada sistem perangkat keras dan sistem perangkat lunak pendukung yang tersedia. Adapun rancangan yang dimaksud paling tidak mencakup aspek-aspek berikut : 1. Deskripsi Sistem • Aplikasi E-Budgeting ini berbasis website dan mampu berjalan dengan baik di web browser berbasis desktop maupun mobile. • Menggunakan bahasa pemrograman HTML5, CSS, Javascript dan PHP. • Menggunakan database MySQL. 2. Pertimbangan-Pertimbangan Desain a. Asumsi : deskripsi asumsi, latar belakang, atau ketergantungan perangkat lunak, penggunanya, lingkungan operasionalnya, yang diasumsikan benar dan berpengaruh terhadap desain secara langsung. b. Constraints : deskripsi constraints yang harus diterapkan terhadap sistem. Constraints ini adalah aspek-aspek yang diminta oleh customer yang secara langsung berpengaruh terhadap desain.
  • 6. c. Lingkungan Sistem : deskripsi perangkat keras dan perangkat lunak dimana sistem harus beroperasi dan dengan perangkat keran dan perangkat lunak apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. d. Metodologi Desain : ringkasan pendekatan yang digunakan untuk merancang sistem. 3. Arsitektur Sistem Arsitektur sistem yang digunakan merupakan arsitektur MVC, dan arsitektur jaringan akan menggunakan client-server. 4. High Level Design High Level Design memodelkan kelompok-kelompok elemen sistem dari berbagai view yang berbeda. Tim Pengembang dapat menggunakan satu atau lebih view berikut : a. Conceptual atau Logical View : memperlihatkan elemen-elemen fungsional logika dari sistem. b. Process View : merupakan runtime view dari sistem. Komponen-komponennya berupa threads atau proses-proses atau aplikasi-aplikasi terdistribusi. c. Physical View : untuk distributed systems. Komponennya berupa physical processors yang menjalankan bagian-bagian sistem. d. Module View : untuk project management dan code organizations. Komponen umumnya berupa files atau directories. e. Security View : umumnya terfokus pada komponen yang bekerja sama untuk menyediakan fitur-fitur pengamanan sistem. 5. Low Level Design Bagian ini menyajikan deskripsi desain level bawah yang secara langsung mengandung konstruksi modul-modul sistem. 6. User Interface Design User Interface Design menyajikan deskripsi desain yang secara langsung mengandung konstruksi user interface screens, termasuk rincian perilaku umum yang dimiliki semua screen, common look and feel seperti perilaku menu, popup menu, toolbars, status bars, drag and drop mouse juga harus dijelaskan. 2.4. Implementasi Sistem Implementasi Sistem dilakukan berdasarkan rancangan sistem yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya.
  • 7. 2.5. Uji Coba Operasional Uji coba dilakukan untuk menjamin beroperasinya sistem informasi yang baru sebagaimana yang diharapkan maka uji coba operasional mutlak harus dilaksanakan. Uji coba operasional harus dilakukan dalam satu periode waktu yang mencerminkan siklus hidup sistem sehari-harinya. 2.6. Pelatihan Bagi Para Calon Pengguna Sistem Untuk menjamin kelangsungan operasi sistem yang baru maka selama pekerjaan berlangsung harus terjadi alih teknologi atau transfer ilmu dari pihak Tim Pengembang kepada pihak calon pengguna sistem. Namun demikian, tetap diperlukan periode waktu yang bersifat khusus guna merealisasikan alih teknologi secara efektif. Karena itu, menjelang akhir pekerjaan, Tim Pengembang harus memberikan pelatihan kepada para calon pengguna sistem. Pelatihan harus mencakup: instalasi dan kustomisasi (pengadministrasian), pengoperasian, dan pemeliharaan sistem. Peserta yang akan dilatih terdiri atas: operator, administrator, dan pengguna akhir (end-users). 3. Serahan Pekerjaan Serahan pekerjaan yang diharapkan dari proyek aplikasi E-Budgeting Pemerintah Surabaya adalah sebagai berikut: 1. Laporan Kemajuan Pekerjaan, yang terdiri atas: a. Laporan Pendahuluan yang berisikan perencanaan penyelesaian pekerjaan, jadwal kerja, metodologi yang digunakan, tools yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, analisa awal terhadap ruang lingkup pekerjaan. Laporan ini diserahkan paling lambat dua (2) minggu semenjak penandatanganan Surat Perintah Mulai Pekerjaan (SPMK)sebanyak 10 (Sepuluh) Salinan. b. Laporan Antara yang berisikan kemajuan pekerjaan kegiatan
  • 8. Pengolahan Data dan Pembuatan Aplikasi E- Budgeting Pemerintah Surabaya. Laporan ini diserahkan paling lambat minggu terakhir dibulan ketiga sebanyak 10 (Sepuluh) Salinan c. Laporan akhir yang berisikan hasil akhir dari pekerjaan kegiatan Pengolahan Data dan Pembuatan Aplikasi E- Budgeting Pemerintah Surabaya sebanyak 10 (Sepuluh) salinan. 2. Aplikasi E- Budgeting Pemerintah Surabaya yang telah terinstalasi pada infrastruktur yang ada beserta CD Master Aplikasi sebanyak 15 buah CD-ROM. 3. Dokumentasi Sistem yang terdiri atas: a. Manual untuk Administrator yang diserahkan bersamaan dengan laporan akhir b. Manual untuk Pengguna yang diserahkan bersamaan dengan laporan akhir 4. Tenaga Ahli 4.1. Kebutuhan Tenaga Ahli Berdasarkan lingkup pekerjaan yang ada, maka dibutuhkan tenaga-tenaga ahli dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Ahli Ekonomi (Keuangan) (Ketua Tim), memiliki pengalaman kerja minimal 8 tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S2. 4. Ahli Pengembangan Sistem informasi, memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1. 5. Ahli Perencanaan Sistem informasi, memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1. 6. Ahli Software Analysis (2 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1. 7. Ahli Database Analysis (2 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di
  • 9. bidangnya dan berpendidikan minimal S1. 8. Ahli Perancangan Sistem Aplikasi (2 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1. 9. Ahli Jaringan Komputer (2 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1. 10. Ahli Pemrograman Komputer (4 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1. 11. Ahli Database Programmer (4 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1. 12. Ahli Analisis dan Pengolah Data (2 Orang), memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1. 13. Ahli Software Tester, memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1. Setiap tenaga ahli yang ada berjumlah minimal 1 (satu) orang kecuali untuk Team Leader dengan didampingi oleh staf pendukung atau asisten untuk masing-masing tenaga ahli yang disesuaikan dengan kebutuhan. 4.2. Tugas Pokok Tenaga Ahli Berikut ini adalah uraian ringkas mengenai tugas pokok dari setiap tenaga ahli yang dibutuhkan: 1. Ketua Tim: a. Menyusun rencana pelaksanaan pekerjaaan yang di dalamnya mencakup: sasaran hasil kerja, kegiatan dilaksanakan, pelaksana kegiatan, perangkat pendukung digunakan, dan waktu pelaksanaan. b. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap sistem informasi berjalan c. Memilih dan menentukan solusi yang tepat guna memecahkan permasalahan pendataan, pengolahan data, dan penyajian data/ informasi, serta merumuskannya dalam bentuk kebutuhan, baik kebutuhan di sisi pengguna (user requirements) maupun kebutuhan di sisi sistem (system requirements).
  • 10. d. Menentukan ruang lingkup dan batasan serta menyusun konsep dasar sistem yang akan dikembangkan e. Memimpin pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga akhir dalam arti: menugaskan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan, serta mengawasi pelaksanaan tugas setiap anggota tim. 2. System Designer: a. Merancang sistem yang akan dikembangkan, b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan uji coba operasional, penyusunan dokumentasi sistem, dan pelatihan bagi para calon pengguna. 3. Data Base Designer: a. Merancang sistem basis data dari sistem yang akan dikembangkan. b. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan referensi teknis, dan pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai sistem basis data. 4. Application System Designer: a. Mengukur kemampuan, kebiasaan, perilaku, dan animo para calon pengguna sistem, b. Merancang sistem aplikasi: tampilan antar-muka, perilaku, dan arsitektur aplikasi. c. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan referensi teknis, dan pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai sistem aplikasi. 5. Chief Programmer: a. Membangun program-program aplikasi utama, berdasarkan rancangan yang telah ditetapkan oleh para designer. b. Menugaskan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan, serta mengawasi pelaksanaan tugas setiap programmer. c. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan panduan, dan pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai instalasi dan pemeliharaan sistem aplikasi. 6. Programmer: a. Membangun program-program aplikasi, berdasarkan rancangan yang telah ditetapkan oleh para designer. b. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan panduan, dan
  • 11. pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai pengoperasian program-program aplikasi. 7. Data Base Administrator: a. Membangun sistem basis data, berdasarkan rancangan yang telah ditetapkan oleh data base system designer b. Melaksanakan kegiatan kegiatan uji coba operasional, penyusunan panduan, dan pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai instalasi dan pemeliharaan basis data. 5. Pembiayaan Kegiatan Kegiatan ini diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp. 194.000.000,- (Revisi Lagi)