Dokumen tersebut membahas tentang konsep uang, bank dan lembaga keuangan lain. Termasuk definisi uang, fungsi dan jenis-jenis uang, serta perkembangan konsep bank dan lembaga keuangan."
2. Target Belajar:
Setelah mempelajari materi ini diharapkan
mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan definisi, kriteria, fungsi uang
2. Menjelaskan definisi bank dan lembaga keuangan
3. Menyebutkan perbedaan antara bank dan
lembaga keuangan bukan bank
4. Menyebutkan contoh lembaga keuangan bukan
bank
4. Konsep Uang
Sejarah Perkembangan Uang
Uang merupakan alat bayar atas transaksi jual beli yang
dilakukan manusia yang memiliki konsep nilai.
Uang memiliki proses dan sejarah yang panjang sehingga
akhirnya konsep dan nilainya dapat digunakan hingga saat ini.
Masyarakat Yunani kuno telah mengenal konsep uang sudah
sekitar 6000 tahun yang lalu.
5. Menurut Natsir (2014) secara garis besar perkembangan
uang dapat dibagi menjadi beberapa tahap, sebagai berikut:
a. Tahap Pra Barter
Pada tahap ini manusia belum mengenal sistem pertukaran.
Sehingga jika manusia pada masa itu ingin memenuhi
kebutuhannya mereka harus berusaha sendiri. Dalam artian
mereka akan memenuhi kebutuhan dengan usaha mandiri.
6. b. Tahap Barter
Pada masa ini manusia telah memahami proses pertukaran.
Hal ini dilandasi oleh adanya kesadaran bahwa mereka
memiliki kebutuhan yang beragam yang mereka tidak mampu
secara mandiri untuk memenuhinya.
Merekapun mulai melakukan pertukaran atas bahan pangan
yang sesuai dengan kebutuhan mereka di masa itu.
Pertukaran secara barter memiliki kelemahan yaitu :
1. Sulit menemukan dua pihak yang saling membutuhkan
untuk dapat terjadinya pertukaran.
2. Sulit menentukan tingkat perbandingan harga yang sesuai,
7. c. Sistem Uang Barang/Komoditas
Menerapkan barang yang sifatnya fleksibel dan disesuaikan
dengan keadaan masyarakat dan alam tempat mereka sebagai
standar pembayaran.
Benda-benda yang pernah berlaku sebagai uang :
1. Sulit mengukur kualitas barang
2. Tidak tahan lama
8. 1. Tahan lama
2. Mudah
dipindahkan
3. Bernilai
tinggi
Keterbatasan bahan
1. Bahan tersedia
2. Biaya lebih
murah
Sulit dipindahkan &
berbahaya jika
dibawa dalam
jumlah besar
9. 1. Memudahkan pembayaran karena tidak perlu meng
2. Dapat diterima dalam jumlah tidak terbatas
3. Lebih aman, dan jika hilang dapat langsung dilapor
10. Pengertian Uang
Uang merupakan hasil ciptaan manusia yang berguna untuk
melancarkan kegiatan transaksi.
Uang adalah persediaan asset yang bisa dengan segera
digunakan untuk melakukan transaksi Dalam perekonomian,
uang merupakan sebuah alat yang disepakati secara bersama
oleh para pelaku kegiatan ekonomi untuk melakukan transaksi
perdagangan.
Uang adalah alat tukar yang memiliki standar pengukur nilai
(satuan hitung) yang sah, yang dikeluarkan oleh pemerintah
yang dapat berupa uang kartal, uang giral yang terdapat
dalam rekening tabungan maupun deposito berjangka dan
seluruh simpanan masyarakat yang ada di lembaga keuangan
non bank.
11. Uang adalah Sesuatu yang dapat diterima secara umum
sebagai alat pembayaran dalam wilayah tertentu, sebagai alat
pembayaran hutang dan pembelian barang dan jasa (Kasmir)
Uang adalah Benda yang dapat ditukarkan dengan benda lain,
sebagai alat hitung, alat penyimpanan kekayaan, dan
digunakan untuk membayar hutang di waktu mendatang
(Veitzal)
12. Syarat- Syarat Uang
Banyak sekali komoditi yang pernah dijadikan uang, apapun
komoditi itu, agar sah diakui diteriman sebagai uang oleh
masyarakat maka uang sebagai alat tukar harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut (Budisantoso: 2006):
1. Dapat diterima oleh umum (Acceptability
2. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability),
3. Mudah disimpan dan nilainya tetap (stability),
4. Mudah dipindah dan dibawa kemana-mana (portability),
uang sebaiknya mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari.
5. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility),
6. Jumlahnya mencukupi ( elasticity of supply)
7. Syarat psikologis, bahwa uang harus bisa memuaskan
keinginan orang yang memilikinya.
13. Jenis - Jenis Uang
sesuai dengan perkembangan zaman, maka jenis uang pun
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Ada baiknya
juga memahami bagaimana jenis-jenis uang yang berbeda
penggolongannya berdasarkan bahan, lembaga, kawasan, dan
pemakainya, uang dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria
sebagai berikut (Kasmir: 2014):
a. Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang
1). Uang Logam,
2). Uang Kertas,
14. b. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya
1). Uang Kartal, adalah uang kertas dan uang logam yang
beredar di masyarakat. Uang ini diatur dan dikeluarkan
peredaranya oleh Bank Indonesia sebagai otoritas moneter
2). Uang Giral, adalah uang yang digunakan sebagai alat
pembayaran yang berupa surat berharga seperti cek, bilyet
giro, kartu kredit, kartu ATM dan uang elektronik. Kekuatan
hukumnya lemah, karena tidak semua transaksi disemua
tempat dapat menerima uang giral. Uang ini dikeluarkan oleh
Bank Umum.
15. c. Berdasarkan kawasan/daerah berlaku
1). Uang domestik, yaitu uang yang hanya berlaku di dalam
wilayah suatu negara tertentu saja.
2). Uang regional, yaitu uang yang hanya berlaku di
kawasan tertentu, seperti euro berlaku bagi negaranegara
Kawasan Eropa.
3). Uang internasional, yaitu uang yang berlaku tidak hanya di
dalam wilayah suatu negara tertentu saja, tetapi juga
berlaku di berbagai wilayah negara didunia (internasional).
16. d. Berdasarkan Pemakai di dalam dan luar negeri
1). Internal Value, yaitu kemampuan dari uang untuk membeli
barang di dalam suatu negara, dengan kata lain nilai
internal uang adalah kemampuan daya beli uang terhadap
barang-barang.
2). External Value, yaitu kemampuan dari uang dalam negeri
untuk bisa ditukar dengan mata uang asing. Dengan kata lain
eksternal value adalah daya beli uang dalam negeri terhadap
uang asing atau lebih dikenal dengan istilah nilai kurs.
Pengelolaan Uang Rupiah Oleh Bank Indonesia
17. Konsep Fungsi dan Nilai Uang
Konsep Fungsi Uang
Fungsi uang secara lebih rinci terbagi menjadi dua yaitu fungsi
asli dan fungsi turunan (Wikipedia: 2018), sebagai berikut:
a. Fungsi Asli (Fungsi Primer)
1). Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), uang
adalah alat tukar yang sah untuk seluruh transaksi, publik,
perseorangan. Jika menginginkan suatu barang, kita akan
menukarkannya dengan uang kita miliki. Jika anda pergi ke
pasar dan menukarkan uang dengan barang, dan barang
tersebut langsung anda terima, maka uang telah melakukan
fungsinya sebagai alat tukar. Kemudahan untuk mengubah
uang untuk menjadi sesuatu yang lain barang dan jasa disebut
likuiditas.
18. 2). Sebagai satuan hitung (unit of account), artinya uang
digunakan sebagai ukuran harga suatu benda. Dengan adanya
uang, anda dapat menentukan nilai atau harga suatu barang
yang diinginkan. Contohnya, harga sebuah baju Rp. 50.000;
dari sini anda dapat menyatakan jika membeli dua buah baju
jumlahnya menjadi Rp. 100.000;
19. b. Fungsi Turunan (Fungsi Sekunder)
1). Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang
digunakan sebagai alat pembayaran semua kebutuhan
manusia. Misalnya, membayar utang, membeli
makanan,membayar angkutan umum, membayar SPP dan
sebagainya. maka uang dalam hal telah melakukan fungsinya
sebagai alat pembayaran.
2). Sebagai alat penyimpan kekayaan (store of value), orang
yang mempunyai pendapatan berlebih atau apabila semua
kebutuhannya terpenuhi mereka akan menyisihkan sebagian
pendapatannya untuk ditabung. Menabung berarti berjaga –
jaga apabila ada kebutuhan lain yang tidak terduga harus
segera dipenuhi.
20. 3). Sebagai alat pemindah kekayaan, uang dapat pula sebagai
media untuk mengganti bentuk kekayaan. Dengan adanya
uang maka harta yang dimiliki disuatu daerah dapat di
pindahkan kesuatu daerah atau tempat lain. Misalnya, pada
saat orang ingin membuka toko kelontong dan dia memiliki
tanah, maka tanah tersebut dapat dijual kemudian hasil dari
penjualan tanah digunakan untuk membuka toko kelontong.
Maka pada kasus ini uang yang anda gunakan untuk
menukarkan barang tersebut telah melakukan fungsinya
sebagai alat pemindah kekayaan. Kekayaan anda berubah dari
tanah menjadi toko kelontong.
21. 4). Sebagai alat pembentuk modal, uang dapat digunakan
perusahaan untuk dijadikan modal atau investasi. Uang dapat
juga digunakan masyarakat sebagai pendorong untuk
melakukan usaha dengan tujuan memperoleh laba atau
penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
5). Alat pengukur harga barang dan jasa (penunjuk harga),
harga barang yang dijual di pasar, di toko, di supermarket atau
di mal untuk memudahkan pembeli biasanya dinilai dengan
uang. Hal ini berarti uang digunakan sebagai penunjuk harga.
22. Konsep Nilai Uang
Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan
dengan sejumlah barang tertentu.
1. Jenis uang berdasarkan nilai yang terkandung pada uang
baik nilai intrinsic maupun ektstrinsik. Jenis uang ini terbagi
kedalam dua jenis yaitu (Kasmir 2017) :
a. Uang bernilai penuh ( full bodied money) , yaitu uang yang
nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya.
Pada umumnya, uang yang bernilai penuh terbuat dari logam.
Contoh uang logam, dimana nilai bahan untuk membuat uang
tersebut sama dengan nominal yang tertulis diuang
23. b. Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied
money), yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) lebih
rendah daripada nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang
tidak bernilai penuh terbuat dari kertas. Uang jenis ini sering
disebut uang tertanda atau token money.
24. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai
perbedaan full bodied money dengan representative full
bodied money (Rahardjo, 2009) antara lain menyangkut:
1. Terletak pada definisinya. Bila representative full bodied
money merupakan mata uang yang nilai materinya jauh
dibawah nilai nominalnya, maka full bodied money adalah
mata uang yang nilai materinya sama dengan nilai
nominalnya.
2. Pada masa representative full bodied money, mata uang
dibuat oleh badan-badan yang ditunjuk oleh pemerintah
misalnya Bank Sentral, sedangkan pada masa full bodied
money, masyarakat bebas menempa dan melebur mata uang
sendiri.
3. Pada masa full bodied money, jumlah uang beredar sulit
dihitung jumlahnya sedangkan pada masa representative full
bodied money jumlah uang beredar mudah dihitung.
25. 2. Jenis uang berdasarkan nilai waktu
Yang dimaksud dengan konsep nilai waktu uang adalah
sebuah konsep yang berkaitan dengan waktu dalam
menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki
seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan
tahuntahun yang akan mendatang. atau bisa kita katakan
bahwa uang yang sekarang nilainya jauh lebih besar
dibandingkan dengan uang yang akan diterima dimasa yang
akan mendatang. Nilai waktu dari uang erat kaitannya dengan
nilai saat ini dan nilai yang akan datang.
26. 1. Nilai yang akan datang
Nilai yang akan datang merupakan nilai uang yang diterima
dimasa mendatang dari sejumlah modal yang ditanamkan
sekarang dengan tingkat bunga tertentu.
2. Nilai Sekarang
Nilai sekarang merupakan nilai sejumlah uang saat ini yang
dapat di bungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih
besar dimasa yang akan datang.
27. 3. Nilai masa datang dan nilai sekarang
Bunga menjadi faktor pada nilai sekarang PVIF (r,n) yakni
persamaan untuk diskonto dalam mencari nilai sekarang ialah
kebalikan dari faktor bunga nilai di masa depan FVIF (r,n).
4. Anuitas
Anuitas merupakan rangkaian pembayaran atau penerimaan
tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu
tertentu. Selain itu anuitas juga dapat diartikan pula sebagai
kontrak dimana perusahaan asuransi memberikan
pembayaran secara berkala sebagai sebuah imbalan dari
premi yang kita bayar. Contoh dari anuitas ini adalah bunga
yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu
saham preferen.
28.
29. Adalah nilai di masa mendatang dari uang
yg ada sekarang. Atau penjumlahan dari
uang pada permulaan periode atau jumlah
modal pokok dengan jumlah bunga yg
diperoleh selama periode tersebut.
Future Value (FV) atau nilai majemuk
(Compound Value)
29
30. - Future value dpt dihitung dgn konsep bunga
majemuk (bunga-berbunga) dgn asumsi bunga atau
tingkat keuntungan yg diperoleh dari suatu investasi
tidak diambil (dikonsumsi) tetapi diinvestasikan
kembali.
Formula rumus:
FVn = PV (1+i)n
Dimana:
FVn = Future value periode ke-n
PV = Present Value
i = suku bunga
n = periode
30
31. Atau dapat dgn menggunakan tabel FVIF (Future Value
Interest Factor).
FVn = PV (FVIF, i,n)
Catatan: rumus di atas mengasumsikan bahwa suku bunga tdk
berubah selama periode perhitungan.
31
32. Contoh:
No Pokok pinjaman Bunga pada Akhir
Tahun (15%)
Pokok +Bunga
1
2
3
4
5
Rp 10.000.000,00
Rp 11.500.000,00
Rp 13.225.000,00
Rp 15.208.750,00
Rp 17.490.062,50
Rp 1.500.000,00
Rp 1.725.000,00
Rp 1.983.750,00
Rp 2.281.312,50
Rp 2.623.509,00
Rp 11.500.000,00
Rp 13.225.000,00
Rp 15.208.750,00
Rp 17.490.062,50
Rp 20.113.571,50
32
34. TUGAS
Pada awal thn 2007 Saudara menabung di Bank
sebesar $ 100.000 dengan suku bunga 5% per tahun.
Berapa uang saudara pada akhir tahun 2009 ????
35. Present Value (PV) atau nilai sekarang
• adalah nilai sekarang dari suatu nilai yg akan
diterima atau dibayar di masa mendatang.
• Proses mencari present value disebut sbg proses
melakukan diskonto (discounting).
• Discounting adalah proses menghitung nilai
sekarang dari sejumlah uang yg akan diterima
atau dibayar di masa mendatang.
• Formula rumus:
i sering disebut tingkat diskonto
n
n
i
FV
PV
)
1
(
35
36. Atau dpt dgn menggunakan tabel PVIF (Present Value
Interest Factor).
PV = FVn (PVIF, i,n)
36
37. Contoh:
• Berapa nilai sekarang dari sejumlah uang sebesar
Rp 10.000.000,00 yang baru akan diterima pada
akhir tahun ke-5 bila didasarkan tingkat bunga 15%
dengan bunga majemuk?
37
39. TUGAS
Ayah anda memanggil anda dan
memberitahu bahwa lima tahun lagi anda
akan mendapat warisan sebesar Rp. 10
Milyar. Diketahui tingkat bunga sebesar
10% Berapa uang akan anda terima jika
anda meminta warisan itu diberikan
sekarang?
40. Annuitas atau annuity
• adalah deretan penerimaan atau pembayaran
sejumlah uang yg tetap selama suatu periode
waktu tertentu.
• Jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada
akhir setiap periode maka disebut annuitas
ordinary.
• Jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada
awal setiap periode maka disebut annuitas due.
40
41. Untuk Ordinary Annuity:
a. Future Value
Dimana:
FVAn = Future Value Annuity
PMT = penerimaan atau pembayaran
i = suku bunga
n = periode waktu
Dpt dgn menggunakan tabel FVIFA (Future Value
Interest Factor Annuity)
FVAn = PMT (FVIFA, k,n)
n
t
t
n
i
PMT
FVAn
1
)
1
(
41
42. Atau dgn rumus:
Dimana:
Sn = jumlah majemuk
t
n
n
n
i
i
i
PMT
Sn
)
1
(
......
)
1
(
)
1
( 2
1
42
43. Contoh:
• Perusahaan akan membayarkan pinjaman sebesar
Rp 2.000.000,00 dalam 5 tahun setiap akhir tahun
berturut-turut dengan bunga 15%, tetapi
pembayarannya akan dilakukan pada akhir tahun
ke-5. Berapa jumlah majemuk dari uang tersebut
(compound sum)?
43
44. Perhitungan:
= 2.000.000 x (1,74900625+1,520875+1,3225 +1,15+1)
= 2.000.000 x 6,74238125
= 13.484.762,5
44
n
t
t
n
i
PMT
FVAn
1
)
1
(
t
PMT
5
2
5
1
5
)
15
,
0
1
(
......
)
15
,
0
1
(
)
15
,
0
1
(
Cek table
FVIVA
k=15% n=5
45. TUGAS
Selama 3 tahun berturut-turut tiap akhir
tahunnya, sebuah perusahaan menerima
pembayaran bunga sebesar Rp 1 juta.
Berapa nilai future value rangkaian
pembayaran bunga ini jika opportunity
cost perusahaan adalah 20%?
46.
47. Evolusi Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran telah berubah sepanjang waktu,
demikian pula dengan bentuk uang. Pada suatu waktu logam
berharga seperti emas digunakan sebagai alat pembayaran
utama dan dari emas tersebut berubah menjadi bentuk
utama dari uang.
Selanjutnya aset kertas seperti cek, dan uang kertas mulai
digunakan untuk system pembayaran dan dianggap sebagai
uang.
Dimana system pembayaran berujung memiliki makna
penting tehadap bagaimana uang akan didefenisikan dimasa
mendatang. Berikut akan diuraikan bagaimana system
pembayaran mengalami evolusi dari waktu ke waktu, dari
mulai uang komoditas, uang fiat, cek, pembayaran secara
elektronik dan e- money.
48. Uang Komoditas
Uang yang dibuat dari logam berharga atau komoditas
berharga lainnya disebut uang komoditas (commodity
money). Dan dari uang purbakala sampai beberapa ratus
tahun yang lalu, uang komoditas berfungsi sebagai alat tukar
dihampir semua kalangan masyarakat kecuali masyarakat
yang paling primitive.
Permasalahan yang muncul dari system pembayaran yang
berbentuk logam berharga adalah sangat berat dan sulit
dibawa dari satu tempat ketempat yang lain. Apalagi
pembelian dalam jumlah yang besar, hal ini pasti menjadi
tidak praktis.
49. Uang Fiat
Perkembangan berikutnya dalam system pembayaran adalah
mata uang kertas (selembar kertas yang berfungsi sebagai alat
tukar). Pada awalnya, uang kertas berisi jaminan yang dapat
dikonversikan kedalam bentuk koin atau ke logam berharga
dengan kuantitas tertentu. Akan tetapi, mata uang berubah
secara perlahan menjadi uang fiat (fiat money), yaitu uang
kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat
pembayaran yang sah (pengertian sah adalah uang kertas
tersebut dapat diterima sebagai pembayaran untuk utang)
tetapi tidak dapat dikonversikan kedalam bentuk koin atau
logam berharga.
50. Uang kertas mempunyai keuntungan dengan berat yang lebih
ringan dibandingkan dengan uang koin atau logam berharga,
tetapi uang kertas hanya bisa dipakai sebagai alat tukar hanya
jika ada kredibilitas dari otoritas yang menerbitkan uang
kertas tersebut dan jika percetakan dari uang kertas tersebut
mengalami satu tahapan canggih dan sulit untuk dipalsukan.
Oleh karena uang kertas telah melibatkan pengaturan secara
hukum, negara-negara dapat mengubah uangnya sesuai
dengan keinginan. Lebih lanjut, itulah yang dilakukan oleh
negara-negara Eropa ketika mereka menghancurkan mata
uangnya untuk diubah ke euro pada tahun 2002.
51. Kelemahan utama dari uang kertas dan koin adalah mudah
dicuri dan cukup mahal untuk dibawa dalam jumlah yang
besar karena tumpukannya yang banyak. Untuk mengatasi
permasalahan ini, tahapan lain dalam evolusi system
pembayaran terjadi seiring dengan perkembangan dari
perbankan modern :
52. 1. Cek
Cek adalah instruksi dari anda ke bank untuk mengirimkan
uang dari rekening anda ke rekening orang lain ketika orang
tersebut menyetorkan cek yang diterimanya. Cek
memungkinkan terjadinya transaksi tanpa harus membawa
sejumlah besar mata uang. Akan tetapi terdapat dua
permasalahan dengan system pembayaran berdasarkan cek.
Pertama, dibutuhkan waktu untuk mendapatkan cek dari satu
tempat ketempat lainnya, khususnya pada masalah yang
serius jika pembayaran dilokasi yang berbeda yang
membutuhkan pembayaran dengan cepat. Kedua, semua
pekerjaan administrasi yang dibutuhkan dalam proses cek
juga mahal
53. 2. Pembayaran Secara Elektronik
Saat ini bank menyediakan situs web, dimana nasabah, bisa
bertransaksi secara elektronik. Pembayaran yang sudah
dilakukan secara otomatis akan mengurangi saldo rekening di
bank. Pembayaran secara elektronik ini diperkirakan bisa
menghemat lebih dari satu dolar per transaksi dibandingkan
apabila menggunakan menggunakan cek. Pembayaran secara
elektronik kini semakin umum digunakan di Amerika Serikat
meskipun kebiasaan ini sebenarnya cenderung terlambat
dibandingkan dengan orang di Eropa, khususnya di
Skandinavia.
54. 3. E-Money
Teknologi pembayaran secara elektronik tidah hanya
menggantikan cek, tetapi juga tunai dalam bentuk electronic
money- adanya uang hanya dalam bentuk elektronik. Bentuk
pertama dari e-money adalah kartu debit. Kartu debit, yang
bentuknya seperti kartu kredit, memungkinkan konsumen
membeli barang dan jasa secara langsung dapat
memindahkan dana secara elektronik dari rekening bank, ke
rekening pihak penjual.
56. • Lembaga Keuangan : lembaga yang kegiatan utamanya
menghimpun dan menyalurkan dana dengan motif
mendapatkan keuntungan.
• Porsi terbesar asetnya adalah finansial.
• Fungsi utama: perantara pihak-pihak yang membutuhkan
uang modal (pemakai dana) dan pihak yang memiliki dana
(pemilik dana).
Masyarakat
Surplus
LEMBAGA
KEUANGAN
Masyarakat
Defisit
57. • Lembaga Keuangan Depositori, menghimpun dana secara
langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan,
tabungan atau deposito. Seperti bank.
• Lembaga Keuangan Non-Depositori, disebut juga Lembaga
Keuangan Bukan Bank, yang kegiatan usahanya bersifat
kontraktual yaitu menarik dana masyarakat dengan
menawarkan kontrak-kontrak untuk memproteksi atau
menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha dll.
Non-Depositori
58. • Bank (menurut UU No.7 tahun 1992 pasal 1) Badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan pada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
59. 1. Kegiatan Pokok :
a. Menghimpun dana
b. Menyalurkan dana
2. Kegiatan Pendukung :
a. Memberikan jasa-jasa
perbankan
60. Jasa- Jasa Perbankan
• Kliring, sarana perhitungan warkat antar bank yang dilaksanakan oleh
bank Indonesia guna memperluas dan memperlancar lalu lintas
pembayaran giral.
• Inkaso, penagihan warkat-warkat kliring yang terdapat diluar wilayah
kliring bank yang bersangkutan.
• Transfer, jasa pelayanan bank untuk mengirimkan sejumlah dana yang
ditujukan pada pihak lain, lembaga atau perorangan disuatu tempat
sesuai permintaan pengirim.
• Safe Deposit Box, jasa penyimpanan barang-barang dan surat-surat
berharga.
• L/C impor/ekspor.
• Jual beli valuta asing/traveller cheque.
• Spot Transaction, transaksi jual beli mta uang dengan penyerahan atau
pembayaran antar bank yang akan diselesaikan pada 2 hari kerja
berikutnya.
• Forward Transaction, transaksi mata uang tertentu dengan mata uang
lain dengan penyerahan pada waktu akan datang. Kurs ditetapkan pada
waktu kontrak tapi pembayaran dan penyerahan dana baru
dilaksanakan pada saat jatuh tempo kontrak. (hanya dilakukan oleh Bank
Devisa)
61. Jenis dan Macam Lembaga Perbankan
Bank Sentral, yakni Bank Indonesia yang mengatur, menjaga
dan memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran
produksi dan pembangunan, melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah serta tidak melakukan operasional untuk
masyarakat umum.
UU No.23/1999 berlaku tanggal 17 Mei 1999 memberi status
dan kedudukan sebagai lembaga negara independen yang
bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lainnya.
62. Bank Umum, Bank umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Perkreditan Rakyat, bank yang menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
63. Tugas dan Lapangan Usaha Bank
• Agent of trust, stability and welfare, sebagai lembaga
kepercayaan masyarakat tempat menyimpan uang, lalu lintas
pembayaran, pengiriman uang dan sebagainya.
• Agent of Development, sebagai alat pertumbuhan ekonomi.
• Agent of equality, sebagai lembaga pemerataan ekonomi
sesuai azas kekeluargaan untuk kesejahteraan rakyat banyak.
64. Sumber Dana Bank
• Dana internal yakni modal bank sendiri/ equity.
• Dana eksternal yakni dari pihak ketiga yaitu tabungan, giro,
deposito, obligasi, setoran jaminan untuk L/C dan bank
garansi.
• Dana pinjaman antar bank/ lembaga keuangan.
Klasifikasi sumber dana berdasarkan waktu mengendap :
• Dana jangka pendek,
• Dari dalam negeri berupa tabungan, giro, deposito
berjangka kurang dari setahun.
• Dana jangka panjang,
• Obligasi dan lain-lain.
65. • Lembaga Keuangan Bukan Bank (non-depositori)
Badan usaha yang melakukan kegiatan dibidang keuangan
yang menghimpun dana dengan mengeluarkan kertas
berharga serta menyalurkannya namun tidak diperbolehkan
menerima dana masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan
deposito.
66. Lembaga Keuangan Bukan Bank dikelompokkan menjadi 3
jenis yaitu :
1. Lembaga keuangan kontraktual (contractual institutions)
yaitu dengan menarik dana dari masyarakat dengan
menawarkan kontrak. Contohnya polis asuransi dan
program dana pensiun.
67. 2. Lembaga keuangan investasi (investment institution),
adalah lembaga keuangan yang usahanya sangat terkait
dengan kegiatan di pasar modal, baik sebagai penyedia
jasa jasa dalam transaksi di pasar modal maupun
melakukan langsung investasi untuk kepentingan
portofolionya. Lembaga keuangan jenis ini dapat
disebutkan antara lain: perusahaan efek (securities
company) dan investment company. Perusahaan efek
pada dasarnya adalah pihak yang memberikan jasa-jasa
penjaminan emisi (underwriting), perantara (brokerage),
pelaku perdagangan efek (dealer), dan pengelolaan
investasi (intestment management). Sementara itu,
perusahaan investasi umumnya melakukan kegiatan
dalam reksa dana.
3. Lembaga keuangan pembiayaan adalah lembaga yang
menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha,
pembiayaan konsumen dan kartu kredit. Contohnya
perusahaan modal ventura dan perusahaan pembiayaan
(finance company).
68. Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank:
1. Lembaga Pembiayaan : badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau
barang modal, Berdasarkan Kepres No.61 tahun 1988,
bidang usahanya sebagai berikut :
– Sewa guna usaha (leasing)
Adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak
opsi (finance lease) maupun tanpa hak opsi (operating
lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala
69. – Pembiayaan konsumen (consumer finance)
Merupakan pinjaman yang diberikan oleh perusahaan
kepada debitur untuk pembelian barang yang akan
langsung dikonsumsi oleh konsumen dan bukan untuk
tujuan produksi atau distribusi
70. – Modal ventura (venture capital)
Badan Usaha yang melakukan pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal ke perusahaan yang
menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu
tertentu. (Keppres No. 61 Tahun 1988 )
71. – Anjak piutang (factoring)
Perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
suatu perusahaan (debitur) dari transaksi perdagangan
di dalam atau di luar negeri
contoh perusahaan anjak piutang, adalah Aditama
Finance, PT IFS Capital Indonesia, PT Tifa Finance, dan
SG Finance
– Kartu kredit (credit card)
– Perdagangan surat-surat berharga (securities company)
72. – Kartu kredit (credit card)
Usaha Kartu Kredit sebagaimana didefinisikan dalam
peraturan yang berlaku, merupakan usaha dalam
kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang atau jasa
dengan menggunakan Kartu, yang akan ditagihkan
kemudian kepada Pengguna oleh Penerbit Kartu Kredit.
73. – Perdagangan surat-surat berharga (securities company)
Perusahaan Sekuritas sendiri adalah perusahaan yang
telah mendapat izin usaha dari OJK untuk dapat
melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara
Pedagang Efek, Penjamin Emisi Efek, atau kegiatan lain
yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh Pengawas Pasar Modal.
75. 2. Perusahaan perasuransian
Asuransi adalah suatu lembaga yang sengaja dirancang dan
dibentuk sebagai lembaga pengambil alih dan penerima
resiko.
Contoh produk asuransi : asuransi kesehatan, asuransi jiwa,
asuransi kendaraan, asuransi pendidikan, asuransi
kebakaran, dll
76. Usaha asuransi
– Asuransi kerugian atau non life insurance, usaha yang
memberikan jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak
ke-3 yang timbul dari peristiwa tak pasti.
– Asuransi jiwa/ life insurance
– Reasuransi/ re-insurance, yaitu pertanggungan ulang atau
pertanggungan yang dipertanggungkan atau asuransi dari
asuransi.
77. 3. Dana Pensiun, adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.
kegiatan utamanya adalah pengelolaan dana pensiun pada
suatu perusahaan. Dana pensiun diperoleh dari iuran yang
dipotong dari gaji karyawan. Kemudian dana yang telah
terkumpul selanjutnya diusahakan dengan
menginvestasikannya ke sektor-sektor yang dapat
menguntungkan perusahaan.
78. 4. Reksa Dana, investment fund atau mutual fund adalah
badan yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portofolio
efek oleh manajer investasi.
79. 5. Pegadaian, adalah lembaga keuangan yang menyediakan
fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu milik nasabah.
Jaminan tersebut digadaikan yang kemudian ditaksir nilainya
oleh pihak pegadaian untuk menentukan jumlah pinajaman.
Untuk sementara ini, usaha pegadaian masih dilakukan oleh
pemerintah.
Jenis Barang Jaminan di
Pegadaian
80. 6. Perusahaan penjamin adalah usaha pemberian jasa
penjaminan untuk menanggung pembayaran kewajiban-
kewajiban keuangan terjamin, bilamana terjamin tidak
dapat memenuhi kewajiban perikatannya kepada
penerima jaminan yang timbul dari transaksi kredit, sewa
guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan
pembiayaan dengan pola bagi hasil serta pembelian
barang secara angsuran
7. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya
menghimpun dana dari para anggotanya dan kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota
dan masyarakat umum.
8. Pasar Modal adalah tempat pertemuan dan melakukan
transaksi antara pihak pencari dana (emiten) dengan
pemilik dana/penanam modal (investor). Dalam pasar
modal yang diperjualbelikan adalah jenis efek seperti
saham dan obligasi. Jika diukur dari waktu modal yang
diperjual belikan merupakan modal jangka panjang.
81. Kegiata
n
Lembaga Keuangan
LKB LKBB
Penghi
mpunan
Dana
Secara langsung dan
secara tidak langsung
Hanya secara
tidak langsung
Penyalu
ran
Dana
Untuk tujuan modal
kerja, investasi,
konsumsi
Kepada badan usaha
dan individu
Untuk jangka pendek,
Terutama untuk
tujuan investasi
Terutama
kepada badan
usaha
Terutama untuk
Perbedaan LKB dan LKBB