SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Ahmad Madu
SEBUAH INSPIRASI UNTUK HIDUP LEBIH BAHAGIA.
CHAPTER -3:
SEGERA BERTINDAK, SEGERA SUKSES
Saya mempunyai sebuah teka-teki
yang menarik. Ada dua ekor katak yang
tetap hidup di suatu batu besar di ko-
lam yang mengering. Kedua katak itu
telah diberitahu bahwa untuk selamat
maka mereka perlu meloncat dari atas
batu itu menuju ke kolam lain yang ma-
sih berair. Salah satu katak menyadari
hal itu, sementara rekannya tidak ber-
pikir hal itu perlu. Katak itu memutus-
kan akan meloncat. Dan di akhir cerita
ini, ada katak yang mati. Pertanyaan-
nya, berapakah katak yang akhirnya
mati di atas batu itu? Hm.. jika Anda
pernah membaca cerita serupa, mung-
kin bias menebak. Tetapi, buat Anda
yang penasaran, maka jawaban yang
benar adalah.. Kedua katak tersebut
akhirnya mati.
1
Cerita diatas menjadi pengantar
tulisan saya di episode kali ini, So.. mari
kita bahas sobat!
Pasti yang jadi pertanyaan, men-
gapa katak pertama juga mati ya? Nah,
kalau Anda membaca baik-baik cerita
diatas, jelas sekali bahwa katak per-
tama ternyata hanya “memutuskan
akan meloncat”, baru
“akan” loh.., tidak tahu
kapan loncatnya he-
hehe.. Padahal mereka
sudah diberitahu jika
ingin selamat harus
meloncat!
Teka-teki ini meng-
gambarkan dengan je-
las tentang problem manusia yang ban-
yak terjadi di sebuah organisasi. Dalam
hal ini, jika saja semua orang mau
bertindak dari apa yang diketahuinya,
secara sadar dengan komitmen yang
tinggi, mungkin saja akan banyak
menuai keberhasilan. Namun saat men-
gambil keputusan, yang ada dalam piki-
ran kita adalah “sebuah resiko”. Dan
saking benar-benar dipikirkannya se-
buah keputusan, sampai akhirnya kita
pun tidak berbuat apa-apa.  Ini sama
halnya dengan Anda yang ingin mela-
mar orang yang Anda suka untuk men-
jadi pasangan hidup. Namun karena ke-
banyakan pertimbangan, hasilnya Anda
menjadi korban “tikung” dari orang lain
yang justru lebih matang untuk men-
gambil keputusan. Sosok yang Anda in-
car selama ini untuk dijadikan
pasangan hidup, ternyata le-
bih memilih orang lain di
banding Anda. Dan Anda
hanya meratapi kesedihan
berkepanjangan. (Bukan pen-
galaman pribadi loh, hanya
sebuah metafora saja.. he-
hehe)
Sebenarnya dalam beberapa pelati-
han saya, seringkali diakhir training
saya menuliskan sebuah kalimat yang
belum selesai. Bunyi kalimat yang saya
tulis adalah… “Berani karena benar,
malu karena…………......................................”
Dan menarik sekali, secara spon-
tan, kebanyakan peserta akan langsung
berteriak “Malu karena salah!”. Me-
mang ada sebuah pepatah kita yang
bunyinya, “Berani karena benar, takut
2
karena salah”. Tapi… biasanya peserta
saya lantas terdiam sambil mengang-
gukkan kepala ketika bunyi kalimat leng-
kapnya adalah, “Berani karena benar,
malu karena tidak berbuat apapun”.
Inilah kenyataan yang perlu dipa-
hami oleh kita semua. Mari terus bela-
jar untuk mengambil keputusan serta
berani mengam-
b i l r e s i k o .
H h m m … N a-
mun, seringkali
s a y a j u g a
ditanya lebih lan-
jut, “jadi bagai-
mana saya tahu
kalau keputusan
yang saya ambil
itu tidak keliru ya? “. Jujur saja, saya ti-
dak bisa menjawab pertanyaan yang de-
mikian. Sebab, satu-satunya cara untuk
tahu keliru atau tidak adalah dengan
mencoba. Demikian pula ketika Robert
Kiyosaki, penulis buku terkenal “Rich
Dad, Poor Dad” menceritakan tentang
bagaimana pengalaman membuatnya
bijak, yang ia pelajari dari ayahnya yang
kaya. Robert Kiyosaki bicara bahwa diri-
nya pernah gagal tetapi justru semakin
banyak kegagalan yang ia alami, se-
makin ia belajar dan berkembang. Hal
yang sama juga diceritakan oleh inves-
tor terkenal sekaligus sangat ditakuti,
yaitu George Soros. Ia mengatakan jus-
tru pengalaman serta kesalahan mau-
pun kegagalan yang ia alami malahan
membuatnya bijak dan lebih handal da-
lam melakukan investasi.
So.. memang Hidup ada-
lah serangkaian resiko.
Setiap saat kita selalu di-
tantang untuk mengam-
bil resiko. Tanpa sadar,
kita sendiri adalah se-
buah produk dari proses
pengambilan resiko
yang luar biasa. Kita
bisa seperti sekarang pun karena
berbagai pengambilan resiko.
Sobat, Apakah Anda pernah mem-
baca buku  “Who Moved My Cheese?”
karya Spencer Johnson yang Spektaku-
ler? Buku ini berkisah tentang dua ekor
tikus yakni Sniff dan Scurry serta dua
kurcaci yakni Hem dan Hew yang setiap
hari pekerjaannya mencari keju di se-
buah labirin. Dikisahkan suatu ketika,
3
mereka menemukan keju dalam jumlah
yang cukup banyak di suatu tempat
yang disebut stasiun C. Kemudian mem-
peroleh keju di stasiun C akhirnya mem-
buat dua kurcaci makin lama makin ma-
las dan enggan pergi ke tempat lain.
Bencana datang tatkala keju di stasiun
C tiba-tiba menghilang. Para tikus da-
pat beradaptasi dengan cepat atas ben-
cana tersebut. Na-
mun, Hem dan Hew,
para kurcaci yang
mirip manusia ini, jus-
tru paling sulit mener-
ima kenyataan dan
terus bertanya “Who
Moved My Cheese?”
Bahkan berminggu-minggu setelah ken-
yataan bahwa keju di stasiun C tidak
akan pernah kembali lagi, mereka ma-
sih terus berusaha memperolehnya di
stasiun C. Nah, yang paling menarik
adalah kisah bagaimana Hew, kurcaci
yang kurus akhirnya memutuskan per-
gi  untuk mencoba mencari keju-keju di
antara lorong labirin-labirin yang gelap
dan menakutkan hingga pada akhirnya
Hew menemukan keju di stasiun yang
lain. Sedangkan si Hem hanya terus
menunggu di stasiun C dengan hara-
pan besar bahwa keju akan melimpah
kembali.
Cerita ini pada dasarnya sebenarnya
menceritakan tentang kita, yakni sosok
yang telah terbiasa bekerja dengan
pola yang sama dan sulit keluar dari ke-
biasaan kita karena satu hal, yaitu takut
atau khawatir. Disinilah
saya ingin menekankan
suatu aspek yang saya
sedang geluti kurang le-
bih 2 tahun ini, yakni
masalah emosional ma-
nusia. Bahkan saya per-
caya masalah emosional
seringkali memainkan per-
anan yang jauh lebih besar daripada ra-
sional manusia. Seringkali secara ra-
sional, kita tahu bahwa kita harus beru-
bah, harus melakukan sesuatu yang le-
bih baik dan harus bertindak. Namun,
emosi kita seringkali menghalangi kita
ataupun justru mengarahkan diri kita
pada tindakan yang lain.
Mungkin saja di antara kita ada yang
baru bertindak ketika kepepet.
Makanya ada istilah “The Power of KE-
4
PEPET”. Baru pada detik-detik kepepet
itu, kita berusaha menunjukkan bahwa
kita mampu memberikan sesuatu.
Seperti anekdot dari karyawan saat
ditanya, “Sejak kapan kamu mulai
bekerja?” Sang karyawan dengan cepat
menanggapi, “Sejak Boss saya mengan-
cam untuk memecat saya!”. Hohoho…
rasanya jika kita hanya mengandalkan
kepepet saja, banyak waktu yang ter-
buang banyak. Padahal bisa saja kita se-
gera merealisasikan apa yang seha-
rusnya kita lakukan. Jika sudah tahu be-
nar, mengapa menunggu?
Pada akhir tulisan ini, alangkah lebih bai-
knya, kita bersama-sama segera mere-
alisasikan apa yang seharusnya kita la-
kukan. Jika kita memang sadar ingin
maju dan bergerak kearah hidup yang
lebih baik. Mungkin ada kalanya kita ban-
yak menunda, tapi waktu tidak akan
menunggu kita. Yang jelas, Anda boleh
mengabaikan tulisan ini, jika Anda tidak
peduli soal kenaikan karir dalam hidup
Anda.
Hidup memang penuh dengan resiko.
Tetapi tetaplah Antusias dalam men-
jalani semua prosesnya. “Tidak ada
hal-hal besar yang bisa dicapai tanpa
antusias” –Ralph Waldo Emerson
Have A Great Day!
Ahmad Madu
5

More Related Content

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Segera Bertindak Segera Sukses!

  • 1. Ahmad Madu SEBUAH INSPIRASI UNTUK HIDUP LEBIH BAHAGIA. CHAPTER -3: SEGERA BERTINDAK, SEGERA SUKSES
  • 2. Saya mempunyai sebuah teka-teki yang menarik. Ada dua ekor katak yang tetap hidup di suatu batu besar di ko- lam yang mengering. Kedua katak itu telah diberitahu bahwa untuk selamat maka mereka perlu meloncat dari atas batu itu menuju ke kolam lain yang ma- sih berair. Salah satu katak menyadari hal itu, sementara rekannya tidak ber- pikir hal itu perlu. Katak itu memutus- kan akan meloncat. Dan di akhir cerita ini, ada katak yang mati. Pertanyaan- nya, berapakah katak yang akhirnya mati di atas batu itu? Hm.. jika Anda pernah membaca cerita serupa, mung- kin bias menebak. Tetapi, buat Anda yang penasaran, maka jawaban yang benar adalah.. Kedua katak tersebut akhirnya mati. 1
  • 3. Cerita diatas menjadi pengantar tulisan saya di episode kali ini, So.. mari kita bahas sobat! Pasti yang jadi pertanyaan, men- gapa katak pertama juga mati ya? Nah, kalau Anda membaca baik-baik cerita diatas, jelas sekali bahwa katak per- tama ternyata hanya “memutuskan akan meloncat”, baru “akan” loh.., tidak tahu kapan loncatnya he- hehe.. Padahal mereka sudah diberitahu jika ingin selamat harus meloncat! Teka-teki ini meng- gambarkan dengan je- las tentang problem manusia yang ban- yak terjadi di sebuah organisasi. Dalam hal ini, jika saja semua orang mau bertindak dari apa yang diketahuinya, secara sadar dengan komitmen yang tinggi, mungkin saja akan banyak menuai keberhasilan. Namun saat men- gambil keputusan, yang ada dalam piki- ran kita adalah “sebuah resiko”. Dan saking benar-benar dipikirkannya se- buah keputusan, sampai akhirnya kita pun tidak berbuat apa-apa.  Ini sama halnya dengan Anda yang ingin mela- mar orang yang Anda suka untuk men- jadi pasangan hidup. Namun karena ke- banyakan pertimbangan, hasilnya Anda menjadi korban “tikung” dari orang lain yang justru lebih matang untuk men- gambil keputusan. Sosok yang Anda in- car selama ini untuk dijadikan pasangan hidup, ternyata le- bih memilih orang lain di banding Anda. Dan Anda hanya meratapi kesedihan berkepanjangan. (Bukan pen- galaman pribadi loh, hanya sebuah metafora saja.. he- hehe) Sebenarnya dalam beberapa pelati- han saya, seringkali diakhir training saya menuliskan sebuah kalimat yang belum selesai. Bunyi kalimat yang saya tulis adalah… “Berani karena benar, malu karena…………......................................” Dan menarik sekali, secara spon- tan, kebanyakan peserta akan langsung berteriak “Malu karena salah!”. Me- mang ada sebuah pepatah kita yang bunyinya, “Berani karena benar, takut 2
  • 4. karena salah”. Tapi… biasanya peserta saya lantas terdiam sambil mengang- gukkan kepala ketika bunyi kalimat leng- kapnya adalah, “Berani karena benar, malu karena tidak berbuat apapun”. Inilah kenyataan yang perlu dipa- hami oleh kita semua. Mari terus bela- jar untuk mengambil keputusan serta berani mengam- b i l r e s i k o . H h m m … N a- mun, seringkali s a y a j u g a ditanya lebih lan- jut, “jadi bagai- mana saya tahu kalau keputusan yang saya ambil itu tidak keliru ya? “. Jujur saja, saya ti- dak bisa menjawab pertanyaan yang de- mikian. Sebab, satu-satunya cara untuk tahu keliru atau tidak adalah dengan mencoba. Demikian pula ketika Robert Kiyosaki, penulis buku terkenal “Rich Dad, Poor Dad” menceritakan tentang bagaimana pengalaman membuatnya bijak, yang ia pelajari dari ayahnya yang kaya. Robert Kiyosaki bicara bahwa diri- nya pernah gagal tetapi justru semakin banyak kegagalan yang ia alami, se- makin ia belajar dan berkembang. Hal yang sama juga diceritakan oleh inves- tor terkenal sekaligus sangat ditakuti, yaitu George Soros. Ia mengatakan jus- tru pengalaman serta kesalahan mau- pun kegagalan yang ia alami malahan membuatnya bijak dan lebih handal da- lam melakukan investasi. So.. memang Hidup ada- lah serangkaian resiko. Setiap saat kita selalu di- tantang untuk mengam- bil resiko. Tanpa sadar, kita sendiri adalah se- buah produk dari proses pengambilan resiko yang luar biasa. Kita bisa seperti sekarang pun karena berbagai pengambilan resiko. Sobat, Apakah Anda pernah mem- baca buku  “Who Moved My Cheese?” karya Spencer Johnson yang Spektaku- ler? Buku ini berkisah tentang dua ekor tikus yakni Sniff dan Scurry serta dua kurcaci yakni Hem dan Hew yang setiap hari pekerjaannya mencari keju di se- buah labirin. Dikisahkan suatu ketika, 3
  • 5. mereka menemukan keju dalam jumlah yang cukup banyak di suatu tempat yang disebut stasiun C. Kemudian mem- peroleh keju di stasiun C akhirnya mem- buat dua kurcaci makin lama makin ma- las dan enggan pergi ke tempat lain. Bencana datang tatkala keju di stasiun C tiba-tiba menghilang. Para tikus da- pat beradaptasi dengan cepat atas ben- cana tersebut. Na- mun, Hem dan Hew, para kurcaci yang mirip manusia ini, jus- tru paling sulit mener- ima kenyataan dan terus bertanya “Who Moved My Cheese?” Bahkan berminggu-minggu setelah ken- yataan bahwa keju di stasiun C tidak akan pernah kembali lagi, mereka ma- sih terus berusaha memperolehnya di stasiun C. Nah, yang paling menarik adalah kisah bagaimana Hew, kurcaci yang kurus akhirnya memutuskan per- gi  untuk mencoba mencari keju-keju di antara lorong labirin-labirin yang gelap dan menakutkan hingga pada akhirnya Hew menemukan keju di stasiun yang lain. Sedangkan si Hem hanya terus menunggu di stasiun C dengan hara- pan besar bahwa keju akan melimpah kembali. Cerita ini pada dasarnya sebenarnya menceritakan tentang kita, yakni sosok yang telah terbiasa bekerja dengan pola yang sama dan sulit keluar dari ke- biasaan kita karena satu hal, yaitu takut atau khawatir. Disinilah saya ingin menekankan suatu aspek yang saya sedang geluti kurang le- bih 2 tahun ini, yakni masalah emosional ma- nusia. Bahkan saya per- caya masalah emosional seringkali memainkan per- anan yang jauh lebih besar daripada ra- sional manusia. Seringkali secara ra- sional, kita tahu bahwa kita harus beru- bah, harus melakukan sesuatu yang le- bih baik dan harus bertindak. Namun, emosi kita seringkali menghalangi kita ataupun justru mengarahkan diri kita pada tindakan yang lain. Mungkin saja di antara kita ada yang baru bertindak ketika kepepet. Makanya ada istilah “The Power of KE- 4
  • 6. PEPET”. Baru pada detik-detik kepepet itu, kita berusaha menunjukkan bahwa kita mampu memberikan sesuatu. Seperti anekdot dari karyawan saat ditanya, “Sejak kapan kamu mulai bekerja?” Sang karyawan dengan cepat menanggapi, “Sejak Boss saya mengan- cam untuk memecat saya!”. Hohoho… rasanya jika kita hanya mengandalkan kepepet saja, banyak waktu yang ter- buang banyak. Padahal bisa saja kita se- gera merealisasikan apa yang seha- rusnya kita lakukan. Jika sudah tahu be- nar, mengapa menunggu? Pada akhir tulisan ini, alangkah lebih bai- knya, kita bersama-sama segera mere- alisasikan apa yang seharusnya kita la- kukan. Jika kita memang sadar ingin maju dan bergerak kearah hidup yang lebih baik. Mungkin ada kalanya kita ban- yak menunda, tapi waktu tidak akan menunggu kita. Yang jelas, Anda boleh mengabaikan tulisan ini, jika Anda tidak peduli soal kenaikan karir dalam hidup Anda. Hidup memang penuh dengan resiko. Tetapi tetaplah Antusias dalam men- jalani semua prosesnya. “Tidak ada hal-hal besar yang bisa dicapai tanpa antusias” –Ralph Waldo Emerson Have A Great Day! Ahmad Madu 5