SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 2
Descargar para leer sin conexión
mediaumat.com/muslimah/4512-103-kartini-tanpa-konde-.html 1/2
[103] Kartini Tanpa Konde
Friday, 03 May 2013 10:59
Sosok shahabiyah tak kalah
berjasa dan inspiratif.
April identik dengan Hari
Kartini. Seorang pahlawan
wanita yang dianggap berjasa
dalam memperjuangkan
kesetaraan perempuan
Indonesia. Ya, walaupun istri
dari RMAA Singgih Djojo
Adhiningrat ini sudah
meninggal 17 September
1904 silam, namanya tak ikut
tenggelam. Gelar sebagai
pejuang emansipasi
membuatnya tak pernah mati.
Padahal—tanpa bermaksud menggugat jasanya—Kartini sejatinya ¨hanya¨ dikenal dari buku karya JH
Abendanon berjudul ¨Door Duisternis Tot Licht¨ atau terjemahannya ¨Habis Gelap Terbitlah Terang¨ karya
Armijn Pane. Apa yang dilakukan Kartini baru sebatas wacana, belum pada tingkatan aksi. Entahlah, jika tanpa
bukti buku itu, apakah nama Kartini akan harum mewangi, atau bahkan layak menyandang gelar pahlawan
sejati.
Pasalnya, aksi nyatanya di bidang pendidikan, politik atau sosial tak pernah terungkap. Barangkali karena
umurnya yang pendek. Ya, belum usai gagasannya untuk memajukan pendidikan kaum perempuan, Allah SWT
memanggil-Nya pada usia 25 tahun. Saat itu cahaya hidayah juga sedang menggelora berkat pertemuan
singkatnya dengan KH Sholeh Darat.
Sepeninggal Kartini, barulah didirikan sekolah wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan
kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Sekolah itu bernama
“Sekolah Kartini”.
Menyembunyikan Kodrat
Berkat jejak gagasannya berupa kumpulan surat kepada sahabat-sahabatnya, Kartini ditasbihkan sebagai ikon
pejuang emansipasi. Ironis, gelar itu disematkan justru ketika buah pikirannya ditafsirkan jauh melenceng dari
kehendak Kartini. Apa yang diperjuangkannya sangat bertentangan dengan nafas emansipasi itu sendiri.
Kartini sama sekali tidak hendak menyetarakan perempuan dengan laki-laki sama persis sebagaimana yang
dipahami kebanyakan perempuan masa kini. Sebaliknya, Kartini menghendaki penguatan peran perempuan
sebagaimana kodratnya sebagai ibu rumah tangga dan pendidik anak-anaknya di rumah.
Yang diinginkan Kartini adalah para perempuan mendapat akses pendidikan agar kelak mampu menjalankan
kedua fungsi utamanya itu dengan sempurna. Hal ini tampak jelas dalam kutipan salah satu suratnya: “Kami di
sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan bagi anak-anak perempuan, bukan sekali-kali karena
kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi
karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap
melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu,
pendidik manusia yang pertama-tama.” ( Surat Kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902).
Tapi lihatlah saat ini, pemikiran Kartini telah ditafsirkan kebablasan. Setelah akses pendidikan dimiliki kaum
perempuan, mereka lantas menuntut lebih dari itu. Gelar, titel dan ijazah pendidikan tinggi telah menuntut
perempuan untuk digaji berupa materi. Akhirnya kaum perempuan menyembunyikan kodratnya dan menyulap
diri layaknya laki-laki, yakni bekerja demi materi.
Jika Kartini masih hidup, niscaya air matanya tak akan berhenti mengalir melihat kiprah perempuan masa kini
yang semakin mengingkari fitrahnya.
Perempuan yang semakin malu mengakui profesinya sebagai ibu rumah tangga dan minder ḧanya karena tak
bekerja. Perempuan yang enggan taat pada suaminya dengan alasan kesetaraan. Perempuan yang lebih
bangga menjanda, menjadi single parent atau lajang mandiri. Perempuan yang dieksploitasi habis-habisan di
berbagai lapangan kehidupan dengan mengabaikan tugas utamanya di rumah.
Teladan Inspiratif
Tanpa mengerdilkan jasa-jasa Kartini, rekam jejak perjuangan para shahabiyah dan Muslimah generasi
terdahulu jauh lebih dasyat. Gagasan dan jasa-jasa mereka begitu membumi dan inspiratif. Tak akan ada
habisnya mengisahkan keunggulan generasi Muslimah mulia itu.
Contohnya Khadijah ra. Perempuan cantik dan kaya raya ini banyak dilirik pembesar Quraish untuk
dipersunting, namun lebih rela dinikahi pemuda miskin bernama Muhammad. Terkenalnya seorang Khadijah
bukan karena kecantikan wajahnya, namun karena pengorbanannya yang demikian fenomenal dalam
mendukung perjuangan dakwah Rasullulah SAW.
SEARCH
SEBARKANARTIKELINI:
RUBRIKMEDIAUMAT
search... Search
Anjangsana
Aspirasi
Bisnis Syariah
Cermin
Editorial
Ekonomi
Fokus
Headline News
Hikmah
Konsultasi
Kristologi
Mancanegara
Media Daerah
Media Nasional
Media Utama
Mercusuar
Muslimah
Home Tentang Kami Daftar Agen Kontak Download
TABLOIDMEDIAUMAT
MediaUmat
Join the conversation
MediaUmat Studi Pew : Tujuh dari sepuluh
Muslim Indonesia menginginkan Syariah Islam
sebagai landasan hukum ow.ly/2wBv85
41 minutes ago · reply · retweet · fav orite
MediaUmat Studi Pew : Tujuh dari sepuluh
Muslim Indonesia menginginkan Syariah Islam
sebagai landasan hukum: Mediaumat.c...
bit.ly/136pKf5
about 1 hour ago · reply · retweet · fav orite
MediaUmat [FOTO] Aks HTI: Tolak kenaikan
Harga BBM, Tolak Liberalisasi Migas
ow.ly/2wBpYw
about 1 hour ago · reply · retweet · fav orite
MediaUmat [FOTO] Aks HTI: Tolak kenaikan
Harga BBM, Tolak Liberalisasi Migas:
Mediaumat.com. Jakarta- Ratusan ma...
bit.ly/103UVJc
about 1 hour ago · reply · retweet · fav orite
mediaumat.com/muslimah/4512-103-kartini-tanpa-konde-.html 2/2
Sampai-sampai Rasul pun memuji: “Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman
kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang
mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan … darinyalah aku
mendapatkan keturunan.” Begitulah Khadijjah, istri sejati, Muslimah yang dengan segenap kemampuan
dirinya berkorban demi kejayaan Islam. Adakah perempuan masa kini yang menyamai pengabdiannya?
Begitupun Aisyah ra, salah seorang istri Nabi dan juga cendekiawan muda. Para sahabat banyak mendulang
ilmu dari beliau. Aisyah dikenal cerdas dan pandai sehingga menjadikannya termasuk al-mukatsirin (orang
yang terbanyak meriwayatkan hadits). Muslimah yang wafat pada usia 63 tahun ini telah meriwayatkan 2.210
hadits dari Rasulullah SAW. Di antaranya, 297 hadits tersebut dalam kitab shahihain dan yang mencapai
derajat muttafaq ‘alaih 174 hadits. Duhai, adakah Muslimah masa kini yang mampu menandingi hafalannya di
bidang hadits ini?
Adapula Asma binti Yazid, seorang mujahidah yang membinasakan sembilan tentara Romawi pada Perang
Yarmuk. Perang antara kaum Muslimin melawan pasukan Romawi (Bizantium), negara super power saat itu,
terjadi pada 13 H/ 634 M. Dalam perang besar itu Asma binti Yazid bersama kaum Mukminah lainnya berada di
barisan belakang laki-laki.
Mereka mengerahkan segenap kekuatan untuk menyuplai persenjataan, memberi minum, mengurus yang
terluka, dan mengobarkan semangat jihad. Tak hanya itu, berbekal tiang kemah, Asma menyusup ke tengah-
tengah medan tempur dan menyerang musuh yang ada di kanan dan kirinya, hingga berhasil membunuh
sembilan tentara Romawi. Tak layakkah perempuan ini menjadi inspirasi bagi kejayaan perempuan masa
kini?
Satu lagi adalah Fatimah, istri Khalifah Umar bin Abdul Azis. Ia rela menanggalkan kemewahan mengikuti jejak
suaminya untuk hidup bersahaja karena takut kepada Allah SWT. Ya, sebelum menjadi Khalifah, mereka hidup
berkecukupan. Namun karena takut korupsi atau memanfaatkan harta rakyat, Umar bin Abdul Azis menolak
fasilitas negara.
Fatimah pun ikhlas hidup serba terbatas. Padahal ia punya pilihan jika tak ingin ikut menderita. Begitu
sederhananya mereka, orang yang belum mengenal tidak menyangka bahwa mereka adalah pasangan
penguasa umat islam kala itu.
Dikisahkan, suatu hari datanglah wanita Mesir untuk menemui Khalifah. Sesampai di rumah yang ditunjukkan,
ia melihat wanita cantik dengan pakaian sederhana sedang memperhatikan seseorang yang memperbaiki
pagar rumah yang rusak itu.
Setelah berkenalan si wanita Mesir baru sadar bahwa wanita itu adalah Fatimah, istri sang Amirul Mukminin.
Tamu itu pun menegur, “Ya Sayyidati…, mengapa engkau tidak menutup auratmu dari orang yang sedang
memperbaiki pagar rumahmu?” Seraya tersenyum Fatimah menjawab, “Dia adalah Amirul Mukminin yang
sedang engkau cari.¨ Subhanallah, hampir mustahil menemukan ¨Fatimah-Fatimah¨ seperti ini di zaman
sekarang.
Masih banyak shahabiyah dan juga muslimah sesudah era Rasulullah SAW lainnya yang layak dijadikan ikon
pejuang perempuan. Semoga kita mampu meneladani para Kartini tanpa konde tersebut. Wallahuálam.
[]kholda
News Dalam Negeri
News Luar Negeri
Opini
Salam Redaksi
Siyasah Syariyyah
Sosok
Telaah Wahyu
Ustadz Menjawab
Wawancara
Anjangsana Aspirasi Bisnis Syariah Ekonomi Editorial Cermin Fokus Headline News Hikmah Konsultasi Kristologi Mancanegara Media Daerah
Media Nasional Media Utama Mercusuar Muslimah News Dalam Negeri News Luar Negeri Opini Salam Redaksi Siyasah Syariyyah Sosok
Untuk menambah keberkahan, disarankan untuk menyebarkan artikel pada situs ini
dengan menyebutkan URL sumbernya.
Developed by SmileBizMedia. All rights reserved
Telaah Wahyu Ustadz Menjawab Wawancara

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sejarah merupakan industri para pahlawan
Sejarah merupakan industri para pahlawanSejarah merupakan industri para pahlawan
Sejarah merupakan industri para pahlawanSofyan Siroj
 
Teladan siti khadijah
Teladan siti khadijahTeladan siti khadijah
Teladan siti khadijahIyeh Solichin
 
Berguguran di jalan dakwah
Berguguran di jalan dakwahBerguguran di jalan dakwah
Berguguran di jalan dakwahAji Diiart
 
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015Muhammad Zain
 
Khadijah wanita surga
Khadijah wanita surgaKhadijah wanita surga
Khadijah wanita surgaIyeh Solichin
 
Pengkhianatan syiah-kepada-ahli-bait-plus
Pengkhianatan syiah-kepada-ahli-bait-plusPengkhianatan syiah-kepada-ahli-bait-plus
Pengkhianatan syiah-kepada-ahli-bait-plusEdi Awaludin
 
Khalifaurasyidin
KhalifaurasyidinKhalifaurasyidin
KhalifaurasyidinAl Alfandi
 
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.w
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.wMencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.w
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.wNur Amira
 
Dakwah mekah fix copy
Dakwah mekah fix   copyDakwah mekah fix   copy
Dakwah mekah fix copypuputrahmats
 
al-muntalaq
al-muntalaqal-muntalaq
al-muntalaqUPSI
 
Islam dalam tinjauan madilog
Islam dalam tinjauan madilogIslam dalam tinjauan madilog
Islam dalam tinjauan madilogBayu Prasetyo
 

La actualidad más candente (18)

Siti khadijah
Siti khadijahSiti khadijah
Siti khadijah
 
E book jihad wanita
E book jihad wanitaE book jihad wanita
E book jihad wanita
 
Sejarah merupakan industri para pahlawan
Sejarah merupakan industri para pahlawanSejarah merupakan industri para pahlawan
Sejarah merupakan industri para pahlawan
 
Siti khadijah
Siti khadijahSiti khadijah
Siti khadijah
 
Sifat umar ibn al
Sifat umar  ibn alSifat umar  ibn al
Sifat umar ibn al
 
Teladan siti khadijah
Teladan siti khadijahTeladan siti khadijah
Teladan siti khadijah
 
Saudah binti sam'ah
Saudah binti sam'ahSaudah binti sam'ah
Saudah binti sam'ah
 
Berguguran di jalan dakwah
Berguguran di jalan dakwahBerguguran di jalan dakwah
Berguguran di jalan dakwah
 
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
 
Khadijah wanita surga
Khadijah wanita surgaKhadijah wanita surga
Khadijah wanita surga
 
Pengkhianatan syiah-kepada-ahli-bait-plus
Pengkhianatan syiah-kepada-ahli-bait-plusPengkhianatan syiah-kepada-ahli-bait-plus
Pengkhianatan syiah-kepada-ahli-bait-plus
 
pahlawan aceh
pahlawan acehpahlawan aceh
pahlawan aceh
 
60 sahabat rasulullah
60 sahabat rasulullah60 sahabat rasulullah
60 sahabat rasulullah
 
Khalifaurasyidin
KhalifaurasyidinKhalifaurasyidin
Khalifaurasyidin
 
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.w
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.wMencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.w
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.w
 
Dakwah mekah fix copy
Dakwah mekah fix   copyDakwah mekah fix   copy
Dakwah mekah fix copy
 
al-muntalaq
al-muntalaqal-muntalaq
al-muntalaq
 
Islam dalam tinjauan madilog
Islam dalam tinjauan madilogIslam dalam tinjauan madilog
Islam dalam tinjauan madilog
 

Similar a Kartini Tanpa Konde

Emansipasi wanita(new)
Emansipasi wanita(new)Emansipasi wanita(new)
Emansipasi wanita(new)Fajar Hidayat
 
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1KMNU IPB
 
31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slide31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slideimuska
 
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIGERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIKuliahMandiri.org
 
Jangan Biarkan Kartini Menangis _ KALAM UPI
Jangan Biarkan Kartini Menangis   _   KALAM UPIJangan Biarkan Kartini Menangis   _   KALAM UPI
Jangan Biarkan Kartini Menangis _ KALAM UPIAlat_Survey_Pemetaan
 
Pencalonan Wanita
Pencalonan WanitaPencalonan Wanita
Pencalonan Wanitaatiyu
 
Benarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasiBenarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasiLoneli Costaner
 
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeMakalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeAdiba Qonita
 
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarahHak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarahApip Masykur
 
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahHak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahMustakim S.Pd
 
anang ma'ruf (A92216060) ILPOL.doc
anang ma'ruf (A92216060) ILPOL.docanang ma'ruf (A92216060) ILPOL.doc
anang ma'ruf (A92216060) ILPOL.docUlilAydiy
 
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIA
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIAISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIA
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIASatyaWati3
 
Biografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanitaBiografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanitaYoollan MW
 
Makalah Agama
Makalah AgamaMakalah Agama
Makalah AgamaDwi Anita
 
Islam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeIslam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeAdiba Qonita
 
The Untold Story Of Kartini Uni Molly
The Untold Story Of Kartini Uni MollyThe Untold Story Of Kartini Uni Molly
The Untold Story Of Kartini Uni MollyYosi Molina
 

Similar a Kartini Tanpa Konde (20)

Emansipasi wanita(new)
Emansipasi wanita(new)Emansipasi wanita(new)
Emansipasi wanita(new)
 
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1
Buletin Nahdlatul Qolam Edisi 1
 
31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slide31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slide
 
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIGERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
 
Kedudukan wanita
Kedudukan wanitaKedudukan wanita
Kedudukan wanita
 
Jangan Biarkan Kartini Menangis _ KALAM UPI
Jangan Biarkan Kartini Menangis   _   KALAM UPIJangan Biarkan Kartini Menangis   _   KALAM UPI
Jangan Biarkan Kartini Menangis _ KALAM UPI
 
Pencalonan Wanita
Pencalonan WanitaPencalonan Wanita
Pencalonan Wanita
 
Benarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasiBenarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasi
 
Wanita.pptx
Wanita.pptxWanita.pptx
Wanita.pptx
 
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeMakalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
 
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarahHak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
Hak hak wanita_ sebuah_tinjauan_sejarah
 
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahHak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
 
anang ma'ruf (A92216060) ILPOL.doc
anang ma'ruf (A92216060) ILPOL.docanang ma'ruf (A92216060) ILPOL.doc
anang ma'ruf (A92216060) ILPOL.doc
 
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIA
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIAISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIA
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIA
 
Biografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanitaBiografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanita
 
Makalah Agama
Makalah AgamaMakalah Agama
Makalah Agama
 
Islam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeIslam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan Feminisme
 
The Untold Story Of Kartini Uni Molly
The Untold Story Of Kartini Uni MollyThe Untold Story Of Kartini Uni Molly
The Untold Story Of Kartini Uni Molly
 
Khadimul ummah
Khadimul ummahKhadimul ummah
Khadimul ummah
 
Emansipasi wanita dalam islam
Emansipasi wanita dalam islamEmansipasi wanita dalam islam
Emansipasi wanita dalam islam
 

Más de Alat_Survey_Pemetaan

Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalMedia kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalAlat_Survey_Pemetaan
 
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...Alat_Survey_Pemetaan
 
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Alat_Survey_Pemetaan
 
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Alat_Survey_Pemetaan
 
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahLaporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahAlat_Survey_Pemetaan
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraAlat_Survey_Pemetaan
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HAlat_Survey_Pemetaan
 
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianSebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianAlat_Survey_Pemetaan
 
Khilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeKhilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeAlat_Survey_Pemetaan
 
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Alat_Survey_Pemetaan
 
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaKhilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaAlat_Survey_Pemetaan
 
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamNasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamAlat_Survey_Pemetaan
 
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Alat_Survey_Pemetaan
 
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Alat_Survey_Pemetaan
 

Más de Alat_Survey_Pemetaan (20)

Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalMedia kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
 
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
 
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
 
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
 
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahLaporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
 
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianSebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
 
Nasionalisme dan persatuan bangsa
Nasionalisme dan persatuan bangsaNasionalisme dan persatuan bangsa
Nasionalisme dan persatuan bangsa
 
Khilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeKhilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalisme
 
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
 
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaKhilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
 
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamNasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
 
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
 
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
 
Menggugat Toleransi
Menggugat ToleransiMenggugat Toleransi
Menggugat Toleransi
 
Islam dan peradaban barat
Islam dan peradaban baratIslam dan peradaban barat
Islam dan peradaban barat
 
Seputar Nasionalisme
Seputar NasionalismeSeputar Nasionalisme
Seputar Nasionalisme
 
Seputar Sekularisme
Seputar SekularismeSeputar Sekularisme
Seputar Sekularisme
 
Nation State dan Khilafah
Nation State dan KhilafahNation State dan Khilafah
Nation State dan Khilafah
 

Kartini Tanpa Konde

  • 1. mediaumat.com/muslimah/4512-103-kartini-tanpa-konde-.html 1/2 [103] Kartini Tanpa Konde Friday, 03 May 2013 10:59 Sosok shahabiyah tak kalah berjasa dan inspiratif. April identik dengan Hari Kartini. Seorang pahlawan wanita yang dianggap berjasa dalam memperjuangkan kesetaraan perempuan Indonesia. Ya, walaupun istri dari RMAA Singgih Djojo Adhiningrat ini sudah meninggal 17 September 1904 silam, namanya tak ikut tenggelam. Gelar sebagai pejuang emansipasi membuatnya tak pernah mati. Padahal—tanpa bermaksud menggugat jasanya—Kartini sejatinya ¨hanya¨ dikenal dari buku karya JH Abendanon berjudul ¨Door Duisternis Tot Licht¨ atau terjemahannya ¨Habis Gelap Terbitlah Terang¨ karya Armijn Pane. Apa yang dilakukan Kartini baru sebatas wacana, belum pada tingkatan aksi. Entahlah, jika tanpa bukti buku itu, apakah nama Kartini akan harum mewangi, atau bahkan layak menyandang gelar pahlawan sejati. Pasalnya, aksi nyatanya di bidang pendidikan, politik atau sosial tak pernah terungkap. Barangkali karena umurnya yang pendek. Ya, belum usai gagasannya untuk memajukan pendidikan kaum perempuan, Allah SWT memanggil-Nya pada usia 25 tahun. Saat itu cahaya hidayah juga sedang menggelora berkat pertemuan singkatnya dengan KH Sholeh Darat. Sepeninggal Kartini, barulah didirikan sekolah wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Sekolah itu bernama “Sekolah Kartini”. Menyembunyikan Kodrat Berkat jejak gagasannya berupa kumpulan surat kepada sahabat-sahabatnya, Kartini ditasbihkan sebagai ikon pejuang emansipasi. Ironis, gelar itu disematkan justru ketika buah pikirannya ditafsirkan jauh melenceng dari kehendak Kartini. Apa yang diperjuangkannya sangat bertentangan dengan nafas emansipasi itu sendiri. Kartini sama sekali tidak hendak menyetarakan perempuan dengan laki-laki sama persis sebagaimana yang dipahami kebanyakan perempuan masa kini. Sebaliknya, Kartini menghendaki penguatan peran perempuan sebagaimana kodratnya sebagai ibu rumah tangga dan pendidik anak-anaknya di rumah. Yang diinginkan Kartini adalah para perempuan mendapat akses pendidikan agar kelak mampu menjalankan kedua fungsi utamanya itu dengan sempurna. Hal ini tampak jelas dalam kutipan salah satu suratnya: “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan bagi anak-anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.” ( Surat Kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902). Tapi lihatlah saat ini, pemikiran Kartini telah ditafsirkan kebablasan. Setelah akses pendidikan dimiliki kaum perempuan, mereka lantas menuntut lebih dari itu. Gelar, titel dan ijazah pendidikan tinggi telah menuntut perempuan untuk digaji berupa materi. Akhirnya kaum perempuan menyembunyikan kodratnya dan menyulap diri layaknya laki-laki, yakni bekerja demi materi. Jika Kartini masih hidup, niscaya air matanya tak akan berhenti mengalir melihat kiprah perempuan masa kini yang semakin mengingkari fitrahnya. Perempuan yang semakin malu mengakui profesinya sebagai ibu rumah tangga dan minder ḧanya karena tak bekerja. Perempuan yang enggan taat pada suaminya dengan alasan kesetaraan. Perempuan yang lebih bangga menjanda, menjadi single parent atau lajang mandiri. Perempuan yang dieksploitasi habis-habisan di berbagai lapangan kehidupan dengan mengabaikan tugas utamanya di rumah. Teladan Inspiratif Tanpa mengerdilkan jasa-jasa Kartini, rekam jejak perjuangan para shahabiyah dan Muslimah generasi terdahulu jauh lebih dasyat. Gagasan dan jasa-jasa mereka begitu membumi dan inspiratif. Tak akan ada habisnya mengisahkan keunggulan generasi Muslimah mulia itu. Contohnya Khadijah ra. Perempuan cantik dan kaya raya ini banyak dilirik pembesar Quraish untuk dipersunting, namun lebih rela dinikahi pemuda miskin bernama Muhammad. Terkenalnya seorang Khadijah bukan karena kecantikan wajahnya, namun karena pengorbanannya yang demikian fenomenal dalam mendukung perjuangan dakwah Rasullulah SAW. SEARCH SEBARKANARTIKELINI: RUBRIKMEDIAUMAT search... Search Anjangsana Aspirasi Bisnis Syariah Cermin Editorial Ekonomi Fokus Headline News Hikmah Konsultasi Kristologi Mancanegara Media Daerah Media Nasional Media Utama Mercusuar Muslimah Home Tentang Kami Daftar Agen Kontak Download TABLOIDMEDIAUMAT MediaUmat Join the conversation MediaUmat Studi Pew : Tujuh dari sepuluh Muslim Indonesia menginginkan Syariah Islam sebagai landasan hukum ow.ly/2wBv85 41 minutes ago · reply · retweet · fav orite MediaUmat Studi Pew : Tujuh dari sepuluh Muslim Indonesia menginginkan Syariah Islam sebagai landasan hukum: Mediaumat.c... bit.ly/136pKf5 about 1 hour ago · reply · retweet · fav orite MediaUmat [FOTO] Aks HTI: Tolak kenaikan Harga BBM, Tolak Liberalisasi Migas ow.ly/2wBpYw about 1 hour ago · reply · retweet · fav orite MediaUmat [FOTO] Aks HTI: Tolak kenaikan Harga BBM, Tolak Liberalisasi Migas: Mediaumat.com. Jakarta- Ratusan ma... bit.ly/103UVJc about 1 hour ago · reply · retweet · fav orite
  • 2. mediaumat.com/muslimah/4512-103-kartini-tanpa-konde-.html 2/2 Sampai-sampai Rasul pun memuji: “Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan … darinyalah aku mendapatkan keturunan.” Begitulah Khadijjah, istri sejati, Muslimah yang dengan segenap kemampuan dirinya berkorban demi kejayaan Islam. Adakah perempuan masa kini yang menyamai pengabdiannya? Begitupun Aisyah ra, salah seorang istri Nabi dan juga cendekiawan muda. Para sahabat banyak mendulang ilmu dari beliau. Aisyah dikenal cerdas dan pandai sehingga menjadikannya termasuk al-mukatsirin (orang yang terbanyak meriwayatkan hadits). Muslimah yang wafat pada usia 63 tahun ini telah meriwayatkan 2.210 hadits dari Rasulullah SAW. Di antaranya, 297 hadits tersebut dalam kitab shahihain dan yang mencapai derajat muttafaq ‘alaih 174 hadits. Duhai, adakah Muslimah masa kini yang mampu menandingi hafalannya di bidang hadits ini? Adapula Asma binti Yazid, seorang mujahidah yang membinasakan sembilan tentara Romawi pada Perang Yarmuk. Perang antara kaum Muslimin melawan pasukan Romawi (Bizantium), negara super power saat itu, terjadi pada 13 H/ 634 M. Dalam perang besar itu Asma binti Yazid bersama kaum Mukminah lainnya berada di barisan belakang laki-laki. Mereka mengerahkan segenap kekuatan untuk menyuplai persenjataan, memberi minum, mengurus yang terluka, dan mengobarkan semangat jihad. Tak hanya itu, berbekal tiang kemah, Asma menyusup ke tengah- tengah medan tempur dan menyerang musuh yang ada di kanan dan kirinya, hingga berhasil membunuh sembilan tentara Romawi. Tak layakkah perempuan ini menjadi inspirasi bagi kejayaan perempuan masa kini? Satu lagi adalah Fatimah, istri Khalifah Umar bin Abdul Azis. Ia rela menanggalkan kemewahan mengikuti jejak suaminya untuk hidup bersahaja karena takut kepada Allah SWT. Ya, sebelum menjadi Khalifah, mereka hidup berkecukupan. Namun karena takut korupsi atau memanfaatkan harta rakyat, Umar bin Abdul Azis menolak fasilitas negara. Fatimah pun ikhlas hidup serba terbatas. Padahal ia punya pilihan jika tak ingin ikut menderita. Begitu sederhananya mereka, orang yang belum mengenal tidak menyangka bahwa mereka adalah pasangan penguasa umat islam kala itu. Dikisahkan, suatu hari datanglah wanita Mesir untuk menemui Khalifah. Sesampai di rumah yang ditunjukkan, ia melihat wanita cantik dengan pakaian sederhana sedang memperhatikan seseorang yang memperbaiki pagar rumah yang rusak itu. Setelah berkenalan si wanita Mesir baru sadar bahwa wanita itu adalah Fatimah, istri sang Amirul Mukminin. Tamu itu pun menegur, “Ya Sayyidati…, mengapa engkau tidak menutup auratmu dari orang yang sedang memperbaiki pagar rumahmu?” Seraya tersenyum Fatimah menjawab, “Dia adalah Amirul Mukminin yang sedang engkau cari.¨ Subhanallah, hampir mustahil menemukan ¨Fatimah-Fatimah¨ seperti ini di zaman sekarang. Masih banyak shahabiyah dan juga muslimah sesudah era Rasulullah SAW lainnya yang layak dijadikan ikon pejuang perempuan. Semoga kita mampu meneladani para Kartini tanpa konde tersebut. Wallahuálam. []kholda News Dalam Negeri News Luar Negeri Opini Salam Redaksi Siyasah Syariyyah Sosok Telaah Wahyu Ustadz Menjawab Wawancara Anjangsana Aspirasi Bisnis Syariah Ekonomi Editorial Cermin Fokus Headline News Hikmah Konsultasi Kristologi Mancanegara Media Daerah Media Nasional Media Utama Mercusuar Muslimah News Dalam Negeri News Luar Negeri Opini Salam Redaksi Siyasah Syariyyah Sosok Untuk menambah keberkahan, disarankan untuk menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. Developed by SmileBizMedia. All rights reserved Telaah Wahyu Ustadz Menjawab Wawancara