Dokumen tersebut membahas tentang koloid, termasuk pengertian, contoh, jenis, sifat, dan pemanfaatannya. Koloid adalah campuran antara larutan dan suspensi dengan ukuran partikel antara 10-7-10-5 cm. Contoh koloid adalah susu, cat, dan bahan makanan seperti keju.
1. NAMA : - ALDITHA PUTRI
-DYAH AYU C
--WULANDARI H.F
KELAS: XI IPA 1
2.
1. Pengertian Koloid
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran
yang keadaannya terletak antara larutan dan
suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini
mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari
sifat larutan atau suspensi. Keadaan koloid
bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat,
baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam
keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan
hidup dan kehidupan kita sehari-hari.
3. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem
koloid, bahan makanan seperti susu, keju,
nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat,
berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah
pertanian juga merupakan sistem koloid.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh
bagi kehidupan sehari-hari, kita harus
mempelajarinya lebih mendalam agar kita
dapat menggunakannya dengan benar dan
dapat bermanfaat untuk diri kita.
4. Larutan Sejati(Dispersi molekuler): Diameter
partikel <10-7 cm,Homogen dan
transparan,Dispersan tidak tampak di bawah
ultra,Tak dapat disaring dan Contoh: air gula,
alkohol dalam air.
Koloid:Diameter partikel:10-7 - 10-5
cm,Dispersan tampak dibawah ultra,Tidak dapat
menembus membran semipermiabel
mikroskop,dapat disaring dengan kertas saring
ultra,dan Contoh: susu.
Suspensi: Diameter partikel >10-5 cm,Campuran
heterogen,Jika dibiarkan agak lama,
dispersan akan mengendap, Tidak dapat
menembus membran
5.
Berberapa contoh larutan, koloid, dan suspensi
• contoh larutan : larutan gula, garam, spiritus,
alkohol 70%, larutan cuka,
air laut,udara yang bersih
• contoh koloid : buih, susu, santan, selai, jeli,
mentega, mayonaise, cat
• contoh suspensi : air sungai yang keruh,
campuran air-pasir
• Fakta : air sungai = setelah disaring masih
mengandung zat terlarut dan
partikel koloid
6. •Penggolongan koloid didasarkan atas fase
terdispersi dan medium pendispersinya
•Untuk fase terdispersi padat : sol (sol padat, sol
cair, sol gas). Pengertian
secara umum : sol padat = sol, sol gas = aerosol
•Untuk fase terdispersi cair : emulsi (emulsi
padat, emulsi cair, emulsi gas).
Pengertian secara umum : emulsi cair = emulsi,
emulsi
gas = aerosol cair / aerosol
•Untuk fase terdispersi gas : buih (buih padat
dan buih cari). Buih gas (tidak ada)
= larutan, bukan koloid
7. • Koloid merupakan satu-satunya cara untuk
menyajikan suatu campuran dari zat-zat yang
tidak saling melarutkan secara “homogen”
dan stabil
• Contoh pemanfaatan sifat ini : cat yang
terdiri dari zat warna (pigmen) tak larut
dalam air / medium cat, dengan koloid
didapat campuran yang “homoge” dan stabil
• Contoh lain : industri kosmetik, farmasi,
makanan, tektil, sabun/detergen
8. 1. Efek Tyndal
2. Gerak Brown
3. Elektroforesis
4. Adsorbsi
9. • Merupakan efek penghamburan cahaya,
sehingga nampak adanya berkas cahaya bila
cahaya dilewatkan ke dalamnya
• Contoh : sorot lampu mobil, lampu
proyektor bila ada yang merokok, berkas
sinar matahari melalui celah dedaunan
10.
• Adalah gerak zig-zag dan terus menerus
dari partikel koloid
• Ditemukan pertama kali oleh Robert Brown
(ahli biologi dari Inggris)
• Terjadi akibat tumbukan antara partikel-
partikel medium dengan partikel koloid.
11. • Merupakan gerakan partikel koloid akibat
pengaruh medan listrik, yang menunjukkan
bahwa partikel koloid bermuatan listrik
• Partikel koloid bermuatan negatif akan
bergerak ke arah anoda (elektrode positif)
• Sebaliknya, partikel koloid bermuatan
positif akan bergerak ke arah katode
(elektrode negatif)
12. • Adalah kemampuan partikel koloid untuk
menyerap ion / partikel lain pada
permukaannya
• Adsorbsi ion menyebabkan partikel koloid
bermuatan listrik
a. Sol Fe(OH)3, bermuatan positif akibat
adsorbsi ion-ion positif (ion-ion Fe3+)
b. Sol As2S3, bermuatan negatif akibat
adsorbsi ion-ion negatif (ion-ion S-)
13. Cara Dispersi Cara Kondensasi
Mengubah partikel besar menjadi kecil Mengubah
partikerl larutan menjadi partikel koloid
1. Secara Mekanik 1. Secara Kimia
• Hidrolisis FeCl3(aq) + 3 H2O(l) à Fe(OH)3 (koloid) +
3 HCl(aq)
• Redoks 2 H2S(g) + SO2(aq) à 2 H2O(l) + 3 S (koloid)
• Agregasi Ionik 2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(aq) à
As2S3(koloid) + 6 H2O(l)
2. Peptisasi (penambahan ion sejenis), pembentukan
sol Al(OH)3 2. Mencampurkan dua jenis larutan
3. Proses Bredig: Pembuatan sol logam dengan
loncatan bunga listrik
14. No Fase Terdispersi Medium Pendispersi Nama
Contoh
1 Cair Gas Aerosol Cair Kabut
2 Padat Gas Aerrosol Padat asap, debu
3 Gas Cair Buih Busa sabun
4 Cair Cair Emulsi Susu,santan
5 Padat Cair Sol=suspensi Cat, larutan kanji
6 Gas Padat Busa padat Batu apung, karet busa
7 Cair Padat Emulsi padat Keju, mentega, mutiara
8 Padat Padat Sol padat Paduan logam, permata
15. 1) Elektroforensis: pemisahan koloid
bermuatan oleh pengaruh medan listrik.
Contoh: emisahan protein, penangkapan
debu pada cerobong
asap, penentuan muatan koloid.
2) Penyaringan Ultra: memisahankan koloid
melewati membran, berdasar perbadaan
tekanan osmosis.
3) Dialisis: memisahkan koloid melewati
membran berdasar perbedaan laju transpor
partikel
16. 1. Aerosol: Suatu sistem koloid jika padat atau cair
terdispersi dalam gas.
Contoh: debu, kabut dan awan
2. Sol: Suatu sistem koloid jika partikel padat terdipersi
dalam zat cair
3. Emulsi: Suatu sistem koloid jika partikel cair terdispersi
dalam zat cair
4. Emulgator: Zat yang dapat menstabillkan emulsi
• Sabun adalah emulgator campuran air dan minyak.
• Kasein adalah emulgator lemak dalam air.
5. Gel: Adalah koloid liofil setengah kaku.
Gel terjadi jika medium pendispersi di absorbsi oleh
partikel koloid sehingga terjadi koloid
yang agak padat. Larutan sabun dalam air yang pekat dan
panas dapat berupa cairan tapi
jika dingin membentuk gel kaku. Jika dipanaskan cair lagi.