3. Bahan Bacaan
1. Production and Operation Management – An Applied
Modern Approach
By : John S. Martinich
2. Productiob and Operation Management – Concept,
Models and Behavior
By : Everett E. Adam and Ronald J. Ebert
3. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi
By : T. Hani Handoko
4. Manajemen Produksi
By : Sukanto Reksohadiprodjo &
Indriyo Gitosudarmo
5. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi
By : Lalu Sumayang
6. 24. Pengawasan kualitas (quality control)
o Tujuan, menjadi alat bagi manajemen dalam memperbaiki kualitas
produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah
tinggi, dan mengurangi jumlah bahan yang rusak.
o Pemeriksaan kualitas dilakukan mulai dari proses, barang
setengah jadi, barang jadi, proses pemasaran, sampai ketangan
konsumen
o Standar kualitas, langkah yang perlu diambil :
a. Mempertimbangkan persaingan dan kualitas produk pesaing
b. Mempertimbangkan kegunaan terakhir produk
c. Kualitas harus sesuai dengan harga jual
d. Perlu tim terpadu dari bidang (a) penjualan, yang mewakili konsumen, (b)
teknis, yang mengatur desain dan kualitas, (c) pembelian, yang
menentukan kualitas bahan, (d) produksi, yang menentukan biaya
produksi dari berbagai kualitas alternatif
e. Mengecek keefektifan pekerjaan produksi sesuai kualitas standar
o Organisasi, seyogyanya dibentuk suatu komite untuk melakukan
pengawasan (a) bahan mentah, (b) proses produksi setengan jadi
dan barang jadi, (c) membuat laporan hasil pengawasan kualitas
yang akan ditindaklanjuti
8. A. Perbaikan kualitas melalui
Kaizen
• Kaizen (改善?) merupakan istilah dalam
bahasa Jepang yang bermakna "perbaikan
berkesinambungan"
• Filsafat kaizen berpandangan bahwa hidup
kita hendaknya fokus pada upaya perbaikan
terus-menerus.
• Penerapannya dalam perusahaan, kaizen
mencakup pengertian perbaikan
berkesinambungan yang melibatkan seluruh
pekerjanya, dari manajemen tingkat atas
sampai manajemen tingkat bawah]
9. Kaizen & Manajemen
Dalam kaizen manajemen memiliki dua fungsi utama :
1.Pemeliharaan, mencakup kegiatan pemeliharaan
teknologi, sistem manajemen, dan standar operasional
yang ada sekaligus menjaga standar tersebut melalui
pelatihan serta disiplin dengan tujuan agar semua
karyawan dapat mematuhi prosedur pengoperasian
standar (Standard Operating Procedure-SOP) yang telah
ditetapkan.
2.Perbaikan, mencakup kegiatan yang diarahkan pada
meningkatkan standar yang ada
Kedua fungsi ini disimpulkan sebagai Pemeliharaan dan
Perbaikan Standar
10. Perbaikan - Kaizen & Manajemen
Perbaikan terbagi menjadi kaizen dan inovasi.
• Kaizen bersifat perbaikan kecil yang berlangsung oleh
upaya berkesinambungan
• Inovasi merupakan perbaikan drastis sebagai hasil dari
investasi sumber daya berjumlah besar dalam teknologi
atau peralatan.
Kaizen menekankan pada upaya manusia, moral,
komunikasi, pelatihan, kerja sama, pemberdayaan dan
disiplin diri, yang merupakan pendekatan peningkatan
berdasarkan akal sehat, berbiaya rendah
11. Komitmen Kualitas
• Sasaran akhir kaizen adalah tercapainya Kualitas,
Biaya, Distribusi (Quality, Cost, Delivery -- QCD),
sehingga pada praktiknya kaizen menempatkan
kualitas pada prioritas tertinggi
• Kaizen mengajarkan bahwa perusahaan tidak akan
mampu bersaing jika kualitas produk dan
pelayanannya tidak memadai, sehingga komitmen
manajemen terhadap kualitas sangat dijunjung tinggi
• Kualitas yang dimaksud dalam QCD bukan sekedar
kualitas produk melainkan termasuk kualitas proses
yang ditempuh dalam menghasilkan produknya
12. Orientasi Proses
• Kaizen menekankan bahwa tahap
pemrosesan dalam perusahaan harus
disempurnakan agar hasil dapat
meningkat, sehingga dapat disimpulkan
bahwa filsafat ini mengutamakan proses
• Dalam kaizen dipercaya bahwa proses
yang baik akan memberikan hasil yang
baik pula
13. PDCA (Plan-Do-Check-Act)
Salah satu langkah awal penerapan kaizen adalah menjalankan siklus
Plan-Do-Check-Act (PDCA) untuk menjamin terlaksananya
kesinambungan kaizen.
Siklus ini terdiri atas :
1.Rencana (plan), penetapan target untuk perbaikan dan perumusan
rencana tindakan guna mencapai target tersebut.[
2.Lakukan (do), pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat.
3.Periksa (check), kegiatan pemeriksaan segala prosedur yang telah
dijalankan guna memastikannya agar tetap berjalan sesuai rencana
sekaligus memantau kemajuan yang telah ditempuh
4.Tindak (act), menindaklanjuti ketiga langkah yang ditempuh
sekaligus memutuskankan prosedur baru guna menghindari terjadinya
kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi
perbaikan berikutnya
14. SDCA (Standarize-Do-Check-Act )
• Siklus PDCA berputar secara terus menerus
dengan diselingi oleh siklus Standarize-Do-
Check-Act (SDCA) di antaranya
• Dalam langkah Standar (Standarize) pada
siklus ini, segala prosedur baru yang telah
diputuskan pada langkah Tindak (Act) dalam
siklus PDCA sebelumnya disahkan menjadi
pedoman yang wajib dipenuhi
• SDCA fokus pada kegiatan pemeliharaan,
sedangkan PDCA lebih mengacu pada
perbaikan
15. Berbicara dengan Data
• Masalah yang terjadi baru dapat
ditemukan pemecahannya dengan
mengumpulkan dan mengobservasi
berbagai data yang berkaitan dengan
masalah tersebut
• Tanpa adanya data yang terintegrasi dan
relevan, manajemen tidak dapat
menemukan solusi yang paling efektif
16. Proses adalah Konsumen
Terdapat dua macam konsumen dalam
kaizen[1]:
1.Konsumen internal, konsumen yang berada
di perusahaan. Yang dianggap sebagai
konsumen internal adalah proses, sehingga
proses harus diperhatikan dan diperlakukan
layaknya konsumen secara nyata
2.Konsumen eksternal, konsumen yang berada
di pasar, baik individu maupun organisasi
17. Sasaran
• Sasaran akhir kaizen adalah
tercapainya Quality, Cost,
Delivery (QCD) secara efektif dan
efisien
18. B. Langkah program perbaikan
Kualitas
The role of Kaizen : 10-step service Kaizen methodology
1.Define the problem
2.Define the goal
3.Define the baseline (garis dasar, basis)
4.Define the process
5.Explore (memeriksa) possible sources of variation
6.Identity corrective actions to eliminate (menghilangkan) waste
(pemborosan)
7.Develop an action plan to take action
8.Review result
9.Replicate and make additional improvements (perbaikan,
kemajuan)
10.Celebrate (merayakan keberhasilan)
19.
20. The DMAIC steps
• D : define the scope and goals of the improvement
project in term of customer requirement and the
process that the delivers these requirement –
input, output, control and resources
• M : measure of the process performance
• A : analysis the gap between current and desires
performance
• I : generate the improvement solution to fix the
problem and other performance goal are met
• C : this phase involves implementing the improved
process in a way that “holds the gains
”
27. Kualitas
Dapat dilihat dari dua faktor :
1. Memuaskan harapan konsumen yang
berkaitan dengan atribut harapan
konsumen
2. Memastikan seberapa baik produk dapat
memenuhi aspek teknis dari desain
produk tsb, keseuaian kinerja dengan
standar yang diharapkan, dan kesesuaian
standar pembuatnya.
28. Harapan konsumen
Dapat dilihat beberapa dimensi yang mewakili kualitas :
1. Performance produk atau service
2. Estetika (aesthetic), tingkat keindahan penampilan
3. Kemampuan service (serviceability), mudah dirawat
dan diperbaiki
4. Fitur (features), membedakan dengan produk lain yg
sejenis
5. Keandalan (reliability), bekerja sesuai spesifikasinya
6. Keawetan (durability)
7. Kualitas kesesuaian (quality of conformance)
8. Kesesuaian dalam penggunaan (fitness of use)
32. Metode Taguchi Quality Loss
Function
L (y) = k (y – T)2
K = c + d2
dimana :
C = kerugian pada limit terendah dan tertinggi
d = jara limit dari niali target
Y = nilai aktual karakteristik kualitas
T = nilai target karakteristik kualitas
L = kerugian akibat kualitas (biaya kegagalan
eksternal total)
33. Pengelolaan biaya kualitas
1. Pandangan tradisional,
• pendekatan kualitas yang dapat diterima
sebagai suatu pertukaran antra biaya
pengendalian dengan biaya kegagalan.
• Jika biaya pengendaalian ditingkatkan maka
akan didapatkan penurunan biaya
kegagalan (J.M. Juran).
• Pada suatu titik akan dicapai nilai optimal
pertukaran kedua biaya tsb (AQL :
acceptable quality level) sebagaimana
gambar berikut
34.
35. Pengelolaan biaya kualitas
2. Pandangan kontemporer (setara), untuk
mendapatkan manfaat biaya maka tidak
diperbolehkan adanya produk yang tidak
sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan (Ganichi Taguchi)
36.
37.
38. 25. Pengawasan biaya produksi
• Besarnya pengawasan
– Standarisasi perlu ditentukan secara sentralisasi, meskipun
pengawasannya secara desentralisasi
– Kemungkinan kualitas buruk karena (a) kualitas bahan mentah, (b)
tenaga kerja kurang terampil, dll.
– Perlu menentukan : (a) menentukan perlunya pemeriksaan, (b)
penentuan sampel pemeriksaan, (c) menentukan pemeriksaan dalam
proses.
Rp
Jumlah
pemeriksaan
Kerugian konsumen
Biaya pemeriksaan
40%50%
35% 100%
39. o Macam pengawasan kualitas
a. Penmgawasan sentralisasi dan desentralisasi
b. Pengawasan dalam proses produk dan akhir produk
c. Pengawasan proses produksi countinuous dan intermittent
o Teknik pengawasan secara statistik :
a. Metode control charts, (a) mengukur rata-rata, (b) mengukur
variabel, atau besarnya deviasi dalam pengawasan operasi atau
standar deviasi (c) mengukur atribut, yg meliputi persentase atau
proporsi yang ditolak
b. Metode acceptance sampling, (a) kurva OC atau operating
characteristic, (b) AOQL atau average outgoing quality level
c. Analisis regresi dan korelasi, untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi kualitas dan seberapa besar pengaruh faktor tsb
d. Pengawasan kualitas model Jepang (QCC = quality control
circle), yaitu karyawan dan pimpinan bersama-sama berusaha
berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas hasil produksi
25. Pengawasan biaya produksi
c
c
40. o Tujuan QCC (quality control circle) ;
a) mengurangi kesalahan dan meningkatkan mutu
b) Mengilhami kerja tim yang baik
c) Mendorong keterlibatan dalam tugas
d) Meningkatkan motivasi para karyawan
e) Menciptakan kemampuan memecahkan masalah
f) Menimbulkan sikap “mencegah masalah”
g) Memperbaiki komunikasi dan mengembangkan hubungan
antara manajemen dan karyawan
h) Mengembangkan kesadaran akan keamanan yang tinggi
i) Memajukan karyawan dan mengembangkan
kepemimpinan
j) Mendorong penghematan biaya
25. Pengawasan biaya produksi
c
c
41. o Batas pengawasan dengan standar
deviasi (batas atas dan bawah)
Standar deviasi (S) = ∑ (X – Xbar)2
n
25. Pengawasan biaya produksi
Bagian
yang
rusak
P - chart
42. o Kurva operating characteristic
25. Pengawasan biaya produksi
Bagian
yang rusak
Risiko
produsen
Risiko
konsumen
Ά = 0.05
B = 0.10
Kementakan
(Probalilitas)
Penerimaan
Bagian
yang rusak
Kementakan
(probabilitas)
Penerimaan
43. • Kurva Average outging quality level (AOQL) :
25. Pengawasan biaya produksi
% kerusakan dari total produk
% rusak
ygvdibuang
AOQL
44. 26. Penilaian dan peningkatan kinerja
• Penilaian dan peningkatan kinerja, mengikutsertakan seluruh bagian dari
operasi
• Penilaian kinerja secara makro dilakukan secara nasional dan jnuga
diperusahaan-perusahaan maupun ditingkat operasional.
• Penilaian dan peningkatan kinerja melahirkan berbagai perbandingan atau
rasio produktivitas.
• Penilaian dibutuhkan banyak faktor yang yang harus diperhitungkan, seperti
kualitas, waktu delivery yang cepat, keandalan, inovasi,dsb.
• Produktivitas nasional
– Produktivitas total = GNP / (Buruh + Modal)
– Produktivitas buruh = GNP / Jam buruh
– Produktivitas modal = GNP / Modal
• Produktivitas perusahaan :
– Penjualan ./ Jam buruh
– Penjualan / Upah
– Produk pd harga standar / ( Buruh + Material + Overhead + Modal)
45. 26. Penilaian dan peningkatan kinerja
• Kinerja operasi, lima kelompok penilaian kinerja , yitu (a) dimensi
mutu, (b) biaya, (c) delivery, (d) fleksibiltas, (e) inovasi
• Operasi bench marking, yaitu mempelajari cara terbaik yang
digunakan perusahaan lain dan telah menghasilkan kinerja terbaik
bagi operasi perusahaan tsb.
• Produktivitas secara umum digunakan untuk menilai peningkatan
kinerja yaitu dengan perbandingan output terhadap input
• Produktivitas :
– Produktivitas nasional :
1. Produktivitas buruh = GNP / Jam buruh
2. Produktivitas modal = GNP / Modal
3. Produktivitas total = GNP / ( jam buruh + Modal)
– Produktivitas perusahaan :
1. Penjualan / Jam buruh
2. Penjualan / upah
3. Prukduksi pd harga standar / (Buruh + material + overhead +
Modal)
46. 26. Penilaian dan peningkatan kinerja
• Penilaian kinerja tenaga kerja :
1. Metode time study (metode tradisional), pengukuran waktu
yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan
– ST = NT (1 + A)
ST = waktu standar
NT = waktu normal atau waktu untuk menyelesaikan pekerjaan
100% tidak masuk waktu isntirahat, makan, dll
A = allowance atau waktu kelonggaran
2. Metode predetermined data, yaitu pekerjaan diperkecil
menjadi paket aktivitas kemudian diukur waktu
pencapaiannya
3. Metode historical data, menggunakan data historis sebagai
dasar menilai wkatu yang dicapai dalam menyelesaikan
pekerjaan tsb
• Work sampling atau contoh pekerjaan
• Mempelajari pekerjaan dan tenaga kerja secara tidak
langsung dengan cara mengumpulkan data untuk
menetapkan aktivias kerja seseorang atau kelompok
pekerja
47. 26. Penilaian dan peningkatan kinerja
Pengukuran produktivitas “White Collar”
Pekerja dibedakan antara mereka yang bekerja rutin dan mereka
yang ahli dalam pekerjaan
Pekerja ahli, adalah manajer, pengacara, dokter, programmer,
akuntan, agen pembelian, dll
Pengukuran kinerja ahli sulit karena besar output sulit diketahui
Pengukuran kinerja ahli dapat dilakukan dengan memenuhi batas
waktu tertentu, karena banyak pihak yang tergantung pada
pekerja ahli
Program incentive
Pemghargaan terhadap pekerja atas hasil peningkatan dan
perbaikan yang telah dilakukan dan merupakan suatu cara
meningkatkan motivasi pekerja
Beberapa manajemen tidak setuju dalam merangsang pekerja
melalui upah, karena :
(a) Akan mengurang kemampuan untuk mengendalikan operasi bila
pengaruh rangsangan berkurang
(b) Peningkatan produktivitas terbesar disebabkan karena usaha
manajemen
(c) Manajemen dapat mendorong kepercayaan bahwa perbaikan kinerja
sebagai andil terbaik untuk meningkatkan upah dan mamfaat
Program incentive, dibedakan antara incentive individu dan
incentive kelompok
48. 26. Penilaian dan peningkatan kinerja
Experience curve atau learning curve
Peningkatan kinerja diukur sepanjang waktu dengan
menggunakan kurva pengalaman . KUrva ini menggambarkan
bagaimana biaya sebagai fungsi dari volume
Kurva ini dikembangkan untuk peningkatan kualiats sehingga
dengan peningkatan jumlah hasil kerja akan menekan biaya rata-
rata
Q
Biaya perunit
49. 27. Manajemen operasi internasional
• Kondisi operasional yang dihadapi dari bisnis internasional memiliki
karakter, al :
– Lingkungan budaya, ekonomi, sosial, hukum, dan politik yang berbeda
disetiap negara
– Ekonomi dan pasar berkembang diantara negara-negara menurut
aturan yang berlaku diseluruh dunia
• Perkembangan transportasi, komunikasi dan teknologi yang cepat
menciptakan peluang pemasaran produk keseluruh dunia.
• Perusahaan global menggunakan teknologi canggih dan
menggunakan prinsip economic of scale akan membuat produk
yang murah dan kualitas yg lebih baik
• Perusahaan multinasional, dirangcang untuk sasaran pemasaran
dan persaingan lokal, dikelola berdasarkan kondisi setempat,
produk disesuaikan dengan kebiasaan, daya beli dan selera
konsumen lokal
• Perusahaan ekspor, dengan fasilitas sentral domnestik, melakukan
produk untuka pemasaran luar negeri. Disamping itu, menawarkan
lisensi yang dapat digunakan diluar negeri
50. 27. Manajemen operasi internasional
• Persaingan internasional :
– Perusahaan global unggul dalam persaingan melalui konsep econoc of
scale yang akan menghasilakn biaya rendah dan produk standar
– Perusahaan mulitinasional dan perusahaan ekspor, unggul dalam
keanekaragaman produk dan tempat pasar yang mudah dijangkau. Dan
akan unggul bersaing jika bukan karena harga yang menjadi masalah
pelanggan
– Strategi menjadi penghubung antara pengarauh faktor lingkungan
budaya, ekonomi, sosial, dan lingkungan politik dengan keputusan
internasionalyang menyangkut fungsi operasi, pemasaran, dan fungsi
keuangan
• Strategi bisnis internasional
– Mnetapkan produk dan pasar yang diunggulakn untuk memenagkan
persaingan, dengan memilih : (a) biaya rendah, (b)keanekaragaman
produk, (c) pasar yang mudah dijangkau
– Strategi operasi,yaitu menentukan sumber daya, lokasi pabrik, teknologi
yang digunakan dll
• Rancangan produk dan proses
– Ditentukan sesuai dengan pilihan strategi perusahaan
51. 27. Manajemen operasi internasional
• Pemilihan teknologi
– Ahli akonomi klasik berpendapat bahwa pengalihan teknologiatau
technology transfer karena penenrtuan perbandingan yang tepat antara
penggunaan buruh dan modal dalam rangka mendapatkan biaya
operasi yang minimal
– Faktor yang mempengaruhi pemilihan teknologi :
1. Harga sangata elastis dan biaya operasi tingg
2. Perusahaan bersaing dengan keanekaragaman produk
3. Bermacam-mavam produk lebih disukai
4. Faktor persaingan, strategi perusahaan dan sistem imformasi
• Penempatan fasilitas produksi
– Pertimbangan tidak hanya investasi dan biaya tetapi juga faktor
budaya, hukum, sosial dan politik
– Sebagai dasar pertimbangan penentuan fasilitas maka perlu
membedakan :
1. Comparative advantage, keunggulan biaya dan modal (faktor input) yang
rendah
2. Competitive advantage, keunggulan keaneka ragaman produk (products
differentiation)
52. 27. Manajemen operasi internasional
• Products differentiation, diperoleh dari beberapa metode :
a) Inovasi produk
b) Fleksibilitas
c) Penyelesaian pesanan yang tepat
d) Penyampaian pesanan tepat waktu
e) Penampilan produk terbaik
f) Kualitas
• Pengalihan pengalolaan sumberdaya atau outsourcing
– Outsourcing meruapakan strategi yang dapat memberikan keunggulan
bersaing diluar negeri dengan pertimbangan untuk mendapatkan biaya
lebih rendahatau mendapatkan products differentiation
– Bentuk lain outsourcing adalah Franchise, yaitu bentuk usaha yang
sana ditemapt yang berbeda-beda dberada dilaur negera, dimana
masing-masing mempunyai hak bekerja sendiri-sendiri terlepas dari
perusahaan induk. Antara masing-masing Franchise terdapat sedikit
hubungan atau tidak ada hubungan sama sekali
– Outsourcing internasional tergantung pada beberapa hal :
a) Product life cycle (PLC), outsourcing pada kondisi stabil (kedewasaan)
b) Tidak mengandung spesifikasi dasar dan rahasia
c) Diluat kegiatan inti perusahaan
d) Produk dengan intensitas buruh dikelola oleh perusahaan outsourcing yang
memiliki biaya buruh yang rendah.
53. 27. Manajemen operasi internasional
• Persainan tingkat dunia, untuk mendapatkan keunggulan bersaing
perlu memperhatikan prinsip pengelolaan :
1. Struktur perusahaan, meliputi kapasitas, fasilitas, teknologi dan sumber
daya
2. Infrastruktur perusahaan yang meliputi organisasi, angkatan kerja,
sistem informasi, pengeloaan material dan sistem pengendalian
3. Perilakun perusahaan, al :
a) Mengutamakan kepentingan pelanggan
b) Sadar dan peduli kepada kualitas
c) Mengikutsertakan para pekerja dalam penyelenggaraan organisasi
d) Menghilangkan pemboroisan dan efisiensi organisasi
e) Menekankan pada penggunaan teknologi
f) Menekankan pada orientasi jangka panjang
g) Selalu berorientasi pada jangka panjang