SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Modul Teori dan Latihan Statistika


                                       2. Ukuran – Ukuran Dalam Statistika

        2.1 Ukuran Pemusatan
        I. Data adalah sesuatu yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan.
           Berdasarkan pengumpulannya, ada dua cara yaitu cara sensus (data populasi, dikenal juga sebagai
           parameter), dan cara sampling, (data sampel dari suatu populasi dikenal juga sebagai statistik).

        II. Rata-rata adalah nilai yang mewakili suatu himpunan atau sekelompok data. Nilai rata – rata pada
            umumnya mempunyai kecenderungan terletak ditengah-tengah dalam suatu kelompok data, yang
            disusun berdasarkan besar kecilnya nilai. Sehingga sering juga disebut ukuran kecenderungan
            memusat.

        III. Jenis rata-rata yang sering dipergunakan adalah rata–rata hitung (arithmetic mean atau mean),
             median, modus, rata–rata ukur (geometric mean), dan rata–rata harmonis (harmonic mean).

        IV. Dalam penggunaan yang dimaksud dengan rata–rata adalah rata-rata hitung (kecuali adalah
            penjelasan lain). Jika kita mempunyai nilai variabel X, sebagai hasil pengamatan atau observasi
            sebanyak N kali yaitu X1, X2, …, Xi, …, XN, maka
            – Rata-rata sebenarnya berdasarkan populasi data adalah :
                           N
                       1                   1
                  μ=       ∑X      i   =     ( X 1 + X 2 + ... + X i + ... + X N ) ,                                            (2. 1)
                       N   i =1            N
             –             Rata-rata perkiraan berdasarkan sampel data adalah :
                     1 n     1
                  X = ∑ X i = ( X 1 + X 2 + ... + X i + ... + X n ) .                                                           (2. 2)
                     n i=1   n
            Contoh 1:
            1. Hitunglah rata – rata data, 2, 3, 4, 6, 10, 7
              Penyelesaian :
                        1 6       1
                  X =     ∑ X i = 6 (2 + 3 + 4 + 6 + 10 + 7) = 5, 33
                        6 i =1
            2. Diketahui Data, [1] berikut ini :
                 Tabel 1. 1. Harga Eceran Bahan Pokok di Jakarta (dalam Rp/satuan, 1984)
     Nama
                  Satuan       Januari       Februari    Maret     April      Mei      Juni    Juli    Agust.   Sept    Okt        Nop     Des
     Barang
       (1)          (2)           (3)           (4)       (5)        (6)      (7)      (8)     (9)     (10)     (11)    (12)       (13)    (14)
Beras               Kg              264           298      295        276      284      285     285      285      285     282        280     286
Ikan Asin No.2      Kg            1.715         1.742    1.742      1.742     1.74     1.74    1.74    1.742     1.74    1.74       1.74    1.74
Minyak Goreng     Botol             853           850      796        792         2        2       2     800        2       2          2       2
Gula Pasir          Kg              573           577      577        575      800      800     800      646      800     778        769     769
Garam Bataan       Bata              44             44      44         44      598      600     615       44      646     646        646     646
Minyak Tanah       Liter            118           134      132        132       44       44      44      188       44      44         44      44
Sabun Cuci B29    Batang            192           200      200        200      132      132     188      200      188     188        188     188
Tetoron Polos     Meter             619           619      619        619      200      200     200      619      200     200        200     200
Batik Kasar       Lemba           1.427         1.427    1.427      1.427      619      619     619    1.427      619     619        619     619
                     r                                                        1.42     1.42    1.42              1.42    1.42       1.42    1.42
                                                                                  7        7       7                7       7          7       7
            Berdasarkan tabel tersebut di atas, hitunglah rata-rata harga perbulan untuk Beras, Minyak goreng,
            Gula pasir, dan batik kasar ?
            Penyelesaian :
            (1). Rata – rata harga Beras per kg per bulan :
1 12       1                              1
         X =        ∑ X i = 12 ( 264 + 298 + ... + 286 ) = 12 ( 3.405 ) = 283, 75 (Rupiah)
                 12 i =1
    (2). Rata – rata harga Minyak Goreng per botol per bulan :
                  1 12       1                              1
         X =        ∑ X i = 12 ( 853 + 850 + ... + 769 ) = 12 ( 9.607 ) = 800,58 (Rupiah)
                 12 i =1
    (3). Rata – rata harga Gula pasir per kg per bulan :
                  1 12       1                              1
         X =        ∑ X i = 12 ( 573 + 577 + ... + 646 ) = 12 (7.345 ) = 612,82 (Rupiah)
                 12 i =1
    (4). Rata – rata harga Batik per meter per bulan :
                  1 12       1                                    1
        X =         ∑ X i = 12 ( 1.427 + 1.427 + ... + 1.427 ) = 12 (17.124 ) = 1.427 (Rupiah)
                 12 i =1
V. Median adalah nilai tengah dari suatu data yang diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar.
   – Untuk data n ganjil maka berlaku :
                                         n −1
        Median = Xk+1, dengan k =               , n = banyaknya data.                       (2. 3)
                                           2
        Contoh 2:
        Carilah median dari data, 90, 70, 60, 75, 65, 80, 40, 45, 50.
        Penyelesain :
        Data disusun dari yang terkecil ke besar menjadi :
        X1= 40, X2 = 45, X3 = 50, X4 = 60, X5 = 65, X6 = 70, X7 = 75, X8 = 80, X9 = 90.
             n − 1 9 −1
        k=         =          = 4, ∴Median = X4+1 = X5 = 65
               2         2
   – Untuk data n genap maka berlaku :
                    1                                  n
        Median = ( X k + X k +1 ) , dengan k =                                              (2. 4)
                   2                                   2
        Contoh 3:
        Carilah median dari data, 20, 80, 75, 60, 50, 85, 45, 90.
        Penyelesain :
        Data disusun dari yang terkecil ke besar menjadi :
        X1= 20, X2 = 45, X3 = 50, X4 = 60, X5 = 75, X6 = 80, X7 = 85, X8 = 90.
             8                      1                    1
        k = = 4, ∴Median = ( X 4 + X 5 ) , = ( 60 + 75 ) = 67,5.
             2                      2                    2
VI. Modus adalah nilai dari suatu kelompok data yang mempunyai frekuensi tertinggi atau data yang
    paling sering muncul.
    Contoh 4:
        Carilah modus dari data berikut :
        a. 2, 2, 5, 7, 9, 9, 9, 10, 10, 11, 12, 18
        b. 3, 5, 8, 10, 12, 15, 16
        c. 2, 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 9, 9, 9.
        Penyelesain :
        a.
                 2 5 9 10 11 12 18
           f     2 1 3 2                  1       1     1

                   ∴Modusnya adalah 9

        b.
                   3    5   8    10    12    15    16
             f     1    1   1    1     1     1     1
                                                                                                    2
∴Tidak memiliki modus.




                         3
c.
                     2     3            4   5   6     7       9
             f       1     1            2   2   3     2       3

                     ∴Modusnya adalah 6 dan 9.

VII. Pada Contoh 4, jika ingin dihitung rata – ratanya dapat juga digunakan cara berikut : (cara ini
     dikenal dengan sistem pengelompokan data).

        a. X =
                     ∑f X   i       i
                                                                                                   (2. 5)
                     ∑f         i

                     2( 2 ) + 1( 5 ) + 3( 9 ) + 2( 10 ) + 1( 11) + 1( 12 ) + 1( 18 ) 97
                 =                                                                  =    = 8 ,81
                                      2 +1+ 3 + 2 +1+1+1                              11


        b. X =
                     ∑f X   i       i

                     ∑f         i

                     1( 3) + 1( 5 ) + 1( 8 ) + 1( 10 ) + 1( 12 ) + 1( 15 ) + 1( 16 ) 69
                 =                                                                  =   = 9 ,86
                                      1+1+1+1+1+1+1                                   7


        c. X =
                     ∑f X  i        i

                     ∑f         i

                     1( 2 ) + 1( 2 ) + 2( 4 ) + 2( 5 ) + 3( 6 ) + 2(7 ) + 3( 9 ) 82
                 =                                                              =    = 5.8 6
                                   1+ 1+ 2 + 2 + 3 + 2 + 3                        14

VIII. Contoh berikut menunjukkan bahwa pengelompokkan data sangat bermanfaat untuk menghitung
       rata – rata, median maupun modus dari kumpulan data.
       Contoh 5:
       Sebuah perusahaan pengepakan barang, mempunyai karyawan 40 orang. Setiap karyawan
       mempunyai target harian dengan kemampuan mengepak barang sebanyak (dalam dos) sebagai
       berikut :
                 146    147    147   148      149   150     150   152    152     154
                 156    157    158   161      163   164     165   168    173     176
                 119    125    126   128      132   135     135   135    136     138
                 138    140    140   142      142   144     144   145    145     146
       Hitunglah :
       a. Rata-rata kemampuan karyawan mengepak barang dalam sehari ?
       b. Median dan Modusnya ?
       Penyelesaian :
       Untuk menyelesaikan masalah ini data harus dikelompokan sehingga lebih mempermudah
       dalam penyelesaiannya.
                                                Titik Tengah
           Upah       Sistem Tally Frekuensi
                                                     (Xmi)
         118 – 126 III                   3            122
         127 – 135 IIII                  5            131
         136 – 144 IIII IIII             9            140
         145 – 153 IIII IIII II         12            149
         154 – 162 IIII                  5            158
         163 – 171 IIII                  4            167
         172 - 180 II                    2            176
         Jumlah                     Σ fi = 40    Σ fiXmi = 5.
                                                      879


                                                                                                       4
a. Rata – rata (Mean) = X =
                                                ∑f X i       mi
                                                                  =
                                                                      5.879
                                                                            = 146, 775
                                                 ∑f      i              40

                             −(∑fi )0
                            n                    
                                                  
                              2
       b.   Median = L0 + c                                                                  (2. 6)
                               fm                
                                                 
                                                 
            Diketahui bahwa :
            L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat nilai median.
            c      = besarnya kelas interval (selang interval).
            n      = banyaknya data
            (Σ fi)0= jumlah freukensi dari semua kelas dibawah kelas yang mengandung median.
            fm = Freukensi dari kelas yang mengandung median
            sehingga,
            L0 = 144,5 (nilai batas bawah).
            c      = (153, 5 – 144,5) = 9.
            n      = 40
            (Σ fi)0= f1 + f2 + f3 = 17
            fm       = 12
                                 40         
                                    − (17 ) 
            Median = 144, 5 + 9  2           = 147, 01
                                    12      
                                            
                                            
                              ( f1 ) 0          
       c. Modus = L0 + c 
                         ( f ) +( f )
                                                 
                                                                                              (2. 7)
                          1 0          2 0      
            Diketahui bahwa :
            L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung Modus.
            c     = besarnya kelas interval (selang interval).
            n     = banyaknya data
            (f1)0 = selisih frekuensi kelas yang memuat modus dengan frekuensi kelas sebelumnya.
            (f2)0 = selisih frekuensi kelas yang memuat modus dengan frekuensi kelas sesudahnya.
            sehingga,
            L0 = 144,5 (nilai batas bawah).
            c     = (153, 5 – 144,5) = 9.
            n     = 40
            (f1)0 = 12 – 9 = 3
            (f2)0 = 12 – 5 = 7
                                   3 
            Median = 144, 5 + 9          = 147, 2
                                   3 +7 
IX. Untuk menghitung rata – rata ukur maka digunakan rumus berikut ini :

       d.   X    g   =   n   X 1 . X 2 ...X n                                                  (2. 8)


    Contoh 6:
    Carilah rata – rata ukur dari data berikut :
    (a). X1= 2, X2 = 4, X3 = 8
    (b). X1= 10, X2 = 12, X3 = 16
    (c). X1= 10, X2 = 8, X3 = 12, X4 = 15


    Penyelesaian :

                                                                                                   5
(a). X g =   n   X 1 . X 2 ...X n =      3   ( 2 ) .( 4 )( 8 ) =   3
                                                                           64 atau
                        1                           1
        log X g =         (log 2 + log 4 + log 8) =   (0, 3010 + 0, 6021 + 0, 9031) = 0, 6021
                        3                           3
        X g = antilog 0, 6021 = 4

    (b). X g =   n   X 1 . X 2 ...X n =      3   (10 ) .(12 )(16 ) =        3
                                                                                1920 atau
                       1                              1
       log X g =         (log 10 + log 12 + log 16) =   (1, 000 + 1, 0792 + 1, 2041) = 1, 0944
                       3                              3
        X g = antilog 1, 0944 = 12, 4

    (c). X g =   n   X 1 . X 2 ...X n =      4   (10 ) .( 8 )(12 )(15 ) =       4
                                                                                    14.400   atau

                       1                                      1
        log X g =        (log 10 + log 8 + log 12 + log 15) =   (1, 000 + 0, 9031 + 1, 0792 + 1, 1761)
                       4                                      4
                 = 1, 0396
        X g = antilog 1, 0396 = 14, 5

X. Untuk rata – rata harmonik digunakan rumus berikut ini
                             n
                       n
           Xh =                  1                                                                  (2. 9)
                     ∑X
                      i =1           i
       Contoh 7:

       Seorang pedagang batik memperoleh hasil penjualan sebesar Rp. 1.000. 000 per minggu,
       Minggu pertama : dapat menjual 10 helai seharga Rp. 100. 000/helai
       Minggu kedua : dapat menjual 25 helai seharga Rp. 40. 000/helai
       Minggu ketiga : dapat menjual 20 helai seharga Rp. 50. 000/helai
       Minggu keempat : dapat menjual 40 helai seharga Rp. 25. 000/helai
       Berapa harga rata – rata kain tersebut perhelai ?

       Penyelesaian :

       Untuk menghitung rata – rata harga batik per helai dapat digunakan rumus rata – rata harmonik
       sebagai berikut :
                               n
                           n
            Xh =                   1
                       ∑X
                       i =1              i
                             4
                       4
                 =               1
                     ∑X
                      i =1           i
                                                 4
                 =      1       1      1      1
                            +      +      +
                     100.000 40.000 50.000 25.000

                 = 42. 125, 00




                                                                                                       6
2. 2 Ukuran Letak
XI. Kuartil
   Kuartil adalah suatu cara membagi kelompok data menjadi 4 bagian yang sama.

                                                                   Q2 = Median
                   Q1            Q2            Q3
   Dapat dirumuskan sebagai berikut :
                      i(n + 1)
   Qi = nilai yang ke          , i = 1, 2, 3                                               (2. 10)
                         4
   Contoh 8:
   Berikut adalah data upah bulanan dari 13 karyawan dalam ribuan rupiah yaitu : 40, 30, 50,
   65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100. carilah nilai dari Q1, Q2, Q3.

   Penyelesaian
   Data tersebut di atas di urutkan dari yang terkecil ke yang terbesar, menjadi
   X1= 30, X2 = 35, X3 = 40, X4 = 45, X5 = 50, X6 = 55, X7 = 60, X8 = 65, X9 = 70, X10 = 80,
   X11 = 85, X12 = 95, X13 = 100.
                              1(13 + 1) 14
                                          = 4 = 32
                                                     1
    Q1 = nilai yang ke           4
              = nilai ke 3 2 , berarti rata – rata dari X3 dan X4.
                           1

                     1
        Jadi Q1 =      ( X 3 + X 4 ) = 1 ( 40 + 45 ) = 42, 5
                     2                 2
                                    2(13 + 1) 28
            Q2 = nilai yang ke         4      = 4 =7
        Jadi Q2 = X7 = 60
                                   3(13 + 1) 42
                                            = 4 = 10
                                                               1
            Q3 = nilai yang ke       4                        2

              = nilai ke 10 2 , berarti rata – rata dari X10 dan X11.
                            1

                      1
        Jadi Q3 =       ( X 10 + X 11 ) = 1 ( 80 + 85 ) = 82, 5
                      2                   2
        (Catatan : Nilai kuartil ini tidak perlu sama dengan nilai aslinya)

XII. Desil
   Desil adalah suatu cara, membagi kelompok data menjadi 10 bagian yang sama.
   Sehingga, yang terjadi adalah urutan data, D1, D2, …, D9.
   Dengan perumusan sebagai berikut :
                       i(n + 1)
   Di = nilai yang ke            , i = 1, 2, …, 9                                          (2. 11)
                          10
   Contoh 9:
   Berikut adalah data upah bulanan dari 13 karyawan dalam ribuan rupiah yaitu : 40, 30, 50,
   65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100. carilah nilai dari D1, D2,dan D9.
   Data terurut :
   X1= 30, X2 = 35, X3 = 40, X4 = 45, X5 = 50, X6 = 55, X7 = 60, X8 = 65, X9 = 70, X10 = 80,
   X11 = 85, X12 = 95, X13 = 100.
   Penyelesaian
                              1(13 + 1) 14
                                          = 10 = 1 10
                                                    4
       D1 = nilai yang ke        10
                                                  4
             = nilai yang ke 1 10 , berarti X1 +
                                4
                                                    (X2 – X1).
                                                 10
                                                                                               7
4
           = 30 +      (35 – 30) = 31.
                  10
                            2(13 + 1) 28
                                       = 10 = 2 10
                                                   8
      D2 = nilai yang ke        10
                                               8
          = nilai yang ke 2 10 , berarti X2 +
                             8
                                                   (X3 – X2).
                                              10
                   8
          = 35 +       (40 – 35) = 39.
                  10
                            9(13 + 1) 126
                                       = 10 = 12 10
                                                      6
      D9 = nilai yang ke        10
                                                 6
          = nilai yang ke 12 10 , berarti X12 +
                               6
                                                     (X13 – X12).
                                                10
                   8
          = 95 +       (100 – 95) = 98.
                  10
XIII. Persentil

   Persentil adalah suatu cara membagi kelompok data menjadi 100 bagian yang sama. Sehingga,
   urutan data, menjadi P1, P2, …, P99.
   Dengan perumusan sebagai berikut :
                       i(n + 1)
   Pi = nilai yang ke            , i = 1, 2, …, 99                                   (2. 12)
                         100
   Contoh 10:
   Berikut adalah data upah bulanan dari 13 karyawan dalam ribuan rupiah yaitu : 40, 30, 50,
   65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100. carilah nilai dari P1, P10,dan P99.
   X1= 30, X2 = 35, X3 = 40, X4 = 45, X5 = 50, X6 = 55, X7 = 60, X8 = 65, X9 = 70, X10 = 80,
   X11 = 85, X12 = 95, X13 = 100.
   Penyelesaian
                            1(13 + 1) 14
      P1 = nilai yang ke      100 = 100
                            14                   14
           = nilai yang ke       , berarti X1 +       (X2 – X1).
                           100                  100
                    14
           = 30 +        (35 – 30) = 30, 7.
                   100
                             10(13 + 1) 14            4
      P10 = nilai yang ke      100        = 10 = 1 10
                              4                  4
           = nilai yang ke 1     , berarti X1 +      (X2 – X1).
                             10                 10
                    4
           = 35 +       (40 – 35) = 37.
                   10
                             99(13) 1286               87
      P99 = nilai yang ke 100 = 100 = 12 100
                               87                   87
           = nilai yang ke 12       , berarti X12 +       (X13 – X12).
                               100                  100
                    87
           = 95 +        (100 – 95) = 99, 35.
                   100

       Untuk membandingkan rumus ini dengan rumus metode pengelompokan maka,
       digunakan rumus data berkelompok sebagai berikut :



                                                                                               8
No.      Nilai       f
                 Urut     Kela
                            s
               1           30          1
               2           35          1            Diketahui,
               3           40          1            L0 = Batas bawah terkecil dari kelas yang
               4           45          1                  mengandung persentil = 99, 5
               5           50          1
               6           55          1               i = 99
               7           60          1              n = 13
               8           65          1              c=1
               9           70          1            (∑ fi)0 = 12
               10          80          1
               11          85          1             fp = 13
               12          95          1
               13         100          1
                        Jumlah    ∑ fi = 13
                                                         ( 99 )(13 )     
                            −(∑fi )0
                       in                
                                                                   −12 
                       100                                  100
       P99 = L0 + c                       =   99,5 + 1                   = 99, 56.
                            fp                                13       
                                                                       
                                                                       
XIV. Kuartil, Desil dan Persentil untuk Data Berkelompok

      a. Kuartil
                             −(∑fi )0
                         in              
                                         
         Qi = L0 + c    4                                                                     (2. 13)
                              fq         
                                         
                                         
         Diketahui :
         L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat kuartil ke - i.
         c      = besarnya kelas interval (selang interval).
         n      = banyaknya data
         (Σ fi)0= jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah kelas yang mengandung kuartil ke - i.
         fq     = frekuensi dari kelas yang mengandung kuartil ke - i.
         i      = 1, 2, dan 3.
         i n = i dikali n .

      b. Desil
                             −(∑fi )0
                         in              
                                         
         Di = L0 + c     10              
                             fd          
                                         
                                         
         (2. 14)
         Diketahui :
         L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat Desil ke - i.
         c      = besarnya kelas interval (selang interval).
         n      = banyaknya data
         (Σ fi)0= jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah kelas yang mengandung Desil ke - i.
         fd     = frekuensi dari kelas yang mengandung Desil ke - i.
         i      = 1, 2, …, 9.
         i n = i dikali n .



      c. Persentil

                                                                                                    9
−(∑fi )0
               in               
                                
Pi = L0 + c    100                                                                        (2. 15)
                    fp          
                                
                                
Diketahui :
L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat Persentil ke - i.
c      = besarnya kelas interval (selang interval).
n      = banyaknya data
(Σ fi)0= jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah kelas yang mengandung Persentil ke - i.
fp     = frekuensi dari kelas yang mengandung Persentil ke - i.
i      = 1, 2, …, 99.
i n = i dikali n .

Contoh 11:

Berdasarkan data berikut hitunglah, Q1, Q3, D6 dan P50.

   Nilai Kelas           f
        (1)             (2)
   72, 2 – 72, 4         2
   72, 5 – 72, 7         5
   72, 8 – 73, 0        10
   73, 1 – 73, 3        13
   73, 4 – 73, 6        27
   73, 7 – 73, 9        23
   74, 0 – 74, 2        16
   74, 3 – 74, 5         4
   Jumlah        Σ fi = n = 100

Penyelesaian :

                      −(∑fi )0
                  in            
                                
 Q1 = L 0 + c   4              
                       fq       
                                
                                

    Diketahui Q1 berada pada jumlah 25% dari keseluruhan frekuensi terkecil atau frekuensi
    yang ke – 25. Sehingga frekuensi itu berada pada f1 + f2 + f3 = 17, jadi berada pada
    kelas ke – 4, memuat Q1.
    (∑ f1)0 = 17,       n = 100,            fq = 13
    Nilai batas bawah dari kelas yang memuat Q1 adalah               L0 = 73, 05
    c = (nilai batas atas kelas ke – i) – (nilai batas bawah kelas ke i) = 73, 35 – 73, 05 = 0, 3
                                                         (1)(100 )     
                         −(∑fi )0
                     in             
                                                                 −17 
                    4                                        4
    Q1 = L0 + c                      =   73, 05 + 0, 3                 = 73, 05 + 0, 18 = 73, 2.
                          fq                                 13      
                                                                     
                                                                     
 Diketahui Q3 berada pada jumlah 75% dari keseluruhan frekuensi terkecil atau frekuensi
   yang ke – 75. Sehingga frekuensi itu berada pada f1 + f2 + f3 + f4 + f5 = 57, jadi berada
   pada kelas ke – 6, memuat Q3.
   (∑ f1)0 = 57,        n = 100,            fq = 23

                                                                                                 10
Nilai batas bawah dari kelas yang memuat Q3 adalah L0 = 73, 65
   c = (nilai batas atas kelas ke - i) – (nilai batas bawah kelas ke - i) = 73, 95 – 73, 65 = 0, 3
                    −(∑fi )0 
                in             
               
               4
   Q3 = L0 + c                 
                      fq        
                               
                               
                      ( 3 )(100 )      
                                  − 57 
                            4          =
     = 73, 65 + 0, 3                           73, 65 + 0, 23 = 73, 88.
                              23       
                                       
                                       
 Diketahui D6 berada pada jumlah 60% dari keseluruhan frekuensi terkecil atau frekuensi
   yang ke – 60. Sehingga frekuensi itu berada pada f1 + f2 + f3 + f4 + f5 = 57, jadi berada
   pada kelas ke – 6, memuat Q3.
   (∑ f1)0 = 57,       n = 100,            fq = 23
   Nilai batas bawah dari kelas yang memuat D6 adalah L0 = 73, 65
   c = (nilai batas atas kelas ke - i) – (nilai batas bawah kelas ke - i) = 73, 95 – 73, 65 = 0, 3
                      −(∑fi )0 
                 6n               
                 
   D6             10
        = L0 + c                  
                         fd        
                                  
                                  
                        (6 )(100 )        
                                   − 57   
        = 73, 65 + 0,3  10                 = 73, 65 + 0, 23 = 73, 69.
                              23          
                                          
                                          
 Diketahui P50 berada pada jumlah 50% dari keseluruhan frekuensi terkecil atau frekuensi
   yang ke – 50. Sehingga frekuensi itu berada pada f1 + f2 + f3 + f4 = 30, jadi berada pada
   kelas ke – 5, memuat Q3.
   (∑ f1)0 = 30,                n = 100,             fq = 27
   Nilai batas bawah dari kelas yang memuat P50 adalah L0 = 73, 35
   c = (nilai batas atas kelas ke - i) – (nilai batas bawah kelas ke - i) = 73, 65 – 73, 35 = 0, 3
                      −(∑fi )0 
               50 n               
              
               100
   P50 = L0+c                     
                        fp         
                                  
                                  
                      ( 50 )(100 )      
                                   − 57 
                           100
      = 73, 35+ 0,3                     =    73, 35 + 0, 22 = 73, 57.
                              27        
                                        
                                        




                                                                                               11
2. 3 Ukuran Variasi Atau Dispersi

      Berikut contoh yang mengambarkan 3 kelompok data dengan variasi cukup
beraneka ragam (lihat hal.120.[1]):
(1)    50    50     50     50       50 ⇒ Rata – rata hitung = 50
(2)    50    40     30     60       70 ⇒ Rata – rata hitung = 50
(3)   100    40     80     20       10 ⇒ Rata – rata hitung = 50
                                                                                  X1
100                                   100                                100

90                                     90                                 90
                                                                                            X3
80                                    80                                  80
                                                                X5
70                                    70                                  70

60                                    60                  X4              60
            X1 X2 X3 X4 X5                     X1
50                                    50                                  50

40                                    40                                  40
                                                    X2                                 X2
30                                    30                                  30
                                                         X3
20                                    20                                  20
                                                                                                 X4
10                                    10                                  10
                                                                                                      X5

XV. Nilai Jarak (rentang), Rata – Rata Simpangan,
   Simpangan Baku dan Koefisisen Variasi

      a.       Nilai Jarak (Rentang)
           Nilai Jarak adalah nilai data kelompok setelah disusun menurut ukuran terkecil sampai terbesar
           (data maksimum dikurangi nilai data minimum).

           Nilai Jarak = Nilai Maksimum – Nilai Minimum                                               (2. 16)

           Contoh 12 :
           Carilah jarak dari data berikut : (a). 50 60 30 40 70
                                             (b). 100 40 80 20 10
           Penyelesaian :
           (a). Disusun terurut dari yang terkecil ke yang terbesar,
               X1= 30, X2 = 40, X3 = 50, X4 = 60, X5 = 70
               Nilai Jarak = 70 – 30 = 40

           (b). X1= 10, X2 = 20, X3 = 40, X4 = 80, X5 = 100
               Nilai Jarak = 100 – 10 = 90

            Untuk data berkelompok dapat dihitung dengan 2 cara :

            ⇒ NJ = Nilai Tengah kelas terakhir – Nilai tengah kelas pertama

                                                                                                           12
⇒ NJ = Batas atas kelas terakhir – Batas bawah kelas pertama

     Contoh 13:
     Hitunglah nilai jarak dari data berikut :

            Nilai Kelas        F
                (1)           (2)
            72, 2 – 72,         2
            4                   5
            72, 5 – 72,        10
            7                  13
            72, 8 – 73,        27
            0                  23
            73, 1 – 73,        16
            3                   4
            73, 4 – 73,
            6
            73, 7 – 73,
            9
            74, 0 – 74,
            2
            74, 3 – 74,
            5
            Jumlah      Σ fi = n = 100

      Penyelesaian:
      Cara 1:
                                     74 ,5 +74 ,3
          Nilai Tengah kelas terakhir =           =74, 4
                                           2
                                     72 ,4 +72 ,2
        Nilai Tengah kelas pertama =              = 72, 3 ∴ NJ = 74, 4 – 72, 3 = 2,1
                                           2
     Cara 2:
     ⇒ NJ = 74, 55 – 72, 15 = 2, 4

     Catatan :
     Perbedaan ini dikarenakan cara 2 menghilangkan perbedaan data yang cukup besar (lihat
     frekuensinya ditengah kelas).

a.       Rata – Rata Simpangan

      Diketahui data : X1 , X2 , … , Xi , … , Xn.
                                                         1 n
        ⇔ Rata – Rata hitungnya adalah : X =               ∑ Xi .
                                                         n i =1
                                                                                                      (2. 17)

        ⇔ Simpangan terhadap rata – rata hitungnya adalah :

         (X   1   - X ) , ( X 2 - X ) , …, ( X i - X ) , … ( X n - X ) .
        (2. 18)
                                         1n
        ⇔ Rata – Rata Simpangannya = RS = ∑ X - X ,                  | . |  disebut harga mutlak. (2. 19)
                                         n i= 1
        ⇔ Simpangan terhadap mediannya adalah :

                                                                                                             13
( X 1 - Med ) , ( X 2 - Med ) , …, ( X i - Med ) , … ( X n - Med ) .                 (2. 20)
                                                          n
                                                        1
         ⇔ Rata – Rata Simpangannya = RS =                ∑ X - Med .
                                                        n i =1
                                                                                               (2. 21)

      Contoh 13:

         Carilah rata – rata simpangan (biasanya dihubungkan dengan rata – rata hitung atau
         Median) dari data kelompok berikut ini :
         (a). 50        60           30     40     70
         (b). 100       40           80     20     10

         Penyelesaian
         (a). Diketahui :
                    1
               X = ( 50 + 60 + 30 + 40 + 70 ) = 50, dan Med = 50
                    5
                        1                                                   60
                RS = ( 50 − 50 + 60 − 50 + 30 − 50 + 40 − 50 + 70 − 50 ) =     = 12
                        5                                                    5
                        1 5               60
                RS =        ∑
                        5 i =1
                               X - Med =
                                           5
                                               = 12

         (b). Diketahui :
                    1
               X = ( 100 + 40 + 80 + 20 + 10 ) = 50, dan Med = 40
                    5
                        1                                                     160
                RS = ( 100 − 50 + 40 − 50 + 80 − 50 + 20 − 50 + 10 − 50 ) =       = 32
                        5                                                      5
                      1 5               1
               RS=       ∑  X - Med = ( 100 − 40 + 40 − 40 + 80 − 40 + 20 − 40 + 10 − 40 )
                      5 i =1            5
                       1
                    = ( 60 + 0 + 40 + − 20 + − 30 ) = 30.
                       5

b.        Simpangan Baku
     Jika suatu Populasi beranggotakan sebanyak N dan sampel sebanyak n elemen, maka nilai
     suatu karakteristik tertentu (Misalnya, umur orang, hasil penjualan perusahaan, harga
     barang, produksi barang, nilai ujian),akan diperoleh suatu pengamatan sebagai berikut :
     Populasi : X1 , X2 , … , Xi , … , XN.
                          N
                      1
                µ=
                      N
                          ∑X
                          i =1
                                 i   = rata – rata sebenarnya dari X.                      (2. 22)

     Sampel : X1 , X2 , … , Xi , … , Xn.
                 1 n
               X = ∑ X i = rata – rata perkiraan (taksiran) dari X.
                 n i =1
                                                                                           (2. 23)

     ∴ X adalah Perkiraan dari µ
     Sehingga,
           1 N
     σ 2=    ∑ ( X i − μ ) 2 , ( σ 2, dibaca sigma kuadrat).
           N i =1
                                                                                           (2. 24)
        = variansi sebenarnya dari X
                                                                                                   14
X i − μ = Simpangan (deviasi) dari pengamatan terhadap rata – rata sebenarnya.

Atau dapat juga ditulis,
       N

      ∑(X                   − μ)
                                   2
σ=     i =1
                    i
                                        atau                                       (2. 25)
                    N
                 N      
                            2
                                                   
        N       ∑X i                            
      1          i =1                           
σ=      ∑ X i −
               2
                                                   ,                    (2. 26)
      N  i =1          N                          
                                                  
                                                  
σ = simpangan baku sebenarnya dari X.

Dalam prakteknya, pengumpulan data hanya didasarkan pada sampel, sehingga
simpangan bakunya dirumuskan sebagai berikut :

      ∑(X               − X)
       n
                                   2
                    i
S=    i =1
                                        atau                                       (2. 27)
                    n


      ∑(X               − X)
       n
                                   2
                    i
S=    i =1
                                                                                   (2. 28)
               n-1
Rumus ini dapat juga ditulis sebagai,
                n       
                          2

       n       ∑X i  
     1          i =1    
S=     ∑ X i −             ,                                                     (2. 29)
     n i =1           n    
                           
                           

S = simpangan baku perkiraan dari X.
⇒ Untuk data Berkelompok dan sudah disajikan dalam tabel frekuensi, rumus
  Variansi (σ2) adalah :

                k

              ∑ f (X                    − μ)
                                               2
     σ=        i =1
                            i      mi
                                                                                   (2. 30)
                                 N

              Xmi = nilai tengah kelas ke – i, i = 1, 2, …, k

⇒ Untuk kelas interval yang sama :

                                                        2
                        k
                                          k            
                    ∑ f i d i2            ∑f i d i     
     σ=c            i =1
                                        − i =1            ,                      (2. 31)
                             N                 N       
                                                       
                                                       
              c = besar kelas interval
                                                                                       15
fi = frekuensi kelas ke i
                 di = deviasi atau simpangan dari kelasi ke – i terhadap titik asumsi awal


           ⇒ Untuk kelas interval yang tidak sama :
                                   k           
                                                 2

                     k             ∑ f i X mi  
                   1               i =1        
           σ=        ∑ f i X mi −
                              2
                                                   ,                                               (2. 32)
                   N i =1                N        
                                                  
                                                  
                 Xmi = nilai tengah kelas ke – i, i = 1, 2, …, k
                  fi = frekuensi kelas ke i

       Untuk, sampel σ diganti dengan S dan N diganti n.

       Contoh 14:
       Hitunglah simpangan baku dari data berikut ini :
       X = upah bulanan karyawan sebuah perusahaan, dalam ribuan rupiah.
       (1). 50    50 50           50         50       ⇒ (kelompok karyawan 1)
       (2). 50    40 30           60         70       ⇒ (kelompok karyawan 2)
       (3). 100   40  80          20         10       ⇒ (kelompok karyawan 3)
       Penyelesaian :
            Kelompok 1                             Kelompok 2                          Kelompok 3
          X          X2                          X          X2                       X          X2
         (1)        (2)                         (1)         (2)                     (1)         (2)
       X1 = 50     2.500                      X1 = 50     2.500                     X1 =      10.500
       X2 = 50     2.500                      X2 = 40     1.600                     100        1.600
       X3 = 50     2.500                      X3 = 30        900                  X2 = 40      6.400
       X4 = 50     2.500                      X4 = 60     3.600                   X3 = 80        400
       X5 = 50     2.500                      X5 = 70     4.900                   X4 = 20        100
       Σ Xi=25 Σ X2i=12.50                    Σ Xi=25   Σ X2i=13.50               X5 = 10
          0          0                           0                0               Σ Xi=25   Σ X2i=18.50

         1         ( 250 ) 2                    1         ( 250 ) 2            1         ( 250 ) 2 
σ1 =      12.500 −                   σ2 =        13.500 −              σ3 =     18.500 −           
         5             5                        5             5                5            5 

         1         62.500                    1                                   1
  =       12.500 −                     =       {13.500 − 12.500}           =       {18.500 − 12.500}
         5            5                      5                                   5
         1                               = 14, 14                            = 34, 64
  =        {12.500 − 12.500}             ∴Simpangan baku karyawan ∴Simpangan baku karyawan
         5
                                         kelompok 2 sebesar Rp. 14, 14 kelompok 3 sebesar Rp. 34, 64
  = 0.
∴karena simpangan bakunya sama
dengan nol, maka upah bulanan
karyawan kelompok 1, homogen
atau tidak bervariasi.




                                                                                                            16
Dari hasil perhitungan, menunjukkan bahwa kelompok data yang heterogen, mempunyai
nilai simpangan baku yang besar.
                                   σ1 < σ2 < σ3
                               ⇒ 0 < 14, 14 < 34, 64.




                                                                              17
X1
10                            100                                  100
 0
90                             90                                      90
                                                                                        X3
80                             80                                  80
                                                            X5
70                            70                                   70

60                            60                     X4            60
      X1 X2 X3 X4 X5                 X1
50                            50                                   50

40                            40                                   40
                                          X2                                       X2
30                            30                                   30
                                                 X3
20                            20                                   20
                                                                                             X4
10                            10                                   10
                                                                                                  X5

Contoh 15:
Gaji 40 Guru Honor SMK setelah potong pajak, diambil secara acak (dalam ribuan rupiah),
sebagai berikut :

             138     164     150    132        144        125    149        157
             146     158     140    147        136        148    152        144
             168     126     138    176        163        119    154        165
             146     173     142    147        135        153    140        135
             161     145     135    142        150        156    145        128

Hitunglah simpangan baku dari gaji honor guru tersebut diatas ?

Penyelesaian :

⇔ Syarat – syarat membuat Tabel frekuensi adalah :
     Diketahui :
     Data terbesar (Xn) = 176
     Data terkecil (X1) = 119
     Banyaknya kelas dapat dicari dengan rumus Kriteria Sturges :
     K = 1 + 3, 322 log n Sehingga,
     K = 1 + 3, 4 log 40
       = 6, 44 ≈ 6 atau 7.
     C = lebar kelas (panjang atau interval kelas )
             Xn − X1   176 − 119
       =             =           = 9, 5 ≈ 10
                k          6
             127 + 119              136 + 128
     Xm1 =             = 123, Xm2 =           = 132, …
                 2                      2
                                                                                                       18
⇔ Tabel frekuensinya adalah :

                                    NilaiTengah
     No         Gaji                                      Sistem Tally            f
                                        (Xmi)
      1       119 – 127                  123                 III          3
      2       128 – 136                  132                 IIII I       6
      3       137 – 145                  141                 IIII IIII   10
      4       146 – 154                  150                 IIII IIII I 11
      5       155 – 163                  159                 IIII         5
      6       164 – 172                  168                 III          3
      7       173 – 181                  177                 II           2
                                                                 Jumlah 40

⇔ Simpangan Baku dapat dihitung secara langsung (data tidak berkelompok) :

                         N      
                                    2
                                         
                N       ∑X i          
              1          i =1         
    σ =         ∑ X i −
                       2
                                         
              N  i =1          N        
                                        
                                        
               1 
                  138 2 + 146 2 + ... + 128 2 −
                                                ( 138 + 146 + ... + 128 ) 2 
          =                                                                
              40                                          40               
                1           ( 5.872 ) 2 
          =       868.652 −             
               40               40      
                1                                       6.642,4
          =       {868.652 − 862.009,6} =                       = 13, 00.
               40                                          40
      σ 2 = 169 (variansi)

⇔ Simpangan Baku untuk interval yang sama (data berkelompok) :
       Gaji              f     d    d2             fd              fd2
        (1)             (2)   (3)  (4)            (5)              (6)
     119 – 127           3      c. 9                9              27
     128 – 136           6       3 4              12               24
     137 – 145          10      d. 1              10               10
     146 – 154          11       2 0                0               0
     155 – 163           5      e. 1                5               5
     164 – 172           3       1 4                6              12
     173 – 181           2    0     9               6              18
                              1
                              2
                              3
          Jumlah 40           0 32           Σ fidi= – 14     Σ fidi2= 96

                                             2
                  k
                                k          
                 ∑ f i d i2     ∑f i d i   
                                                        96  − 14 
                                                                      2

      σ =c       i =1
                              − i =1           =9       −             =   9   2, 4 −0, 1225   = 13, 58.
                        N            N                40  40 
                                           
                                           



                                                                                                              19
⇔ Simpangan Baku dapat juga dicari dengan menggunakan rumus 2. 32 (data
  berkelompok) :

             Xmi        f      Xmi2             f Xmi                f Xmi2
             (1)       (2)     (3)         (4)⇔ (1x2)             (5)⇔ (2x3)
             123          3   15.129                    369                45.387
             132          6   17.424                    792              104.544
             141        10    19.881                  1.410              198.810
             150        11    22.500                  1.650              247.500
             159          5   25.281                    795              126.405
             168          3   28.224                    504                84.672
             177          2   31.329                    354                62.658
           Jumlah       40                Σ fi Xmi = 5.874    Σ fi Xmi = 869.976
                                                                      2




                                    k           
                                                  2

                      k             ∑ f i X mi  
                    1               i =1        
            σ=        ∑ f i X mi −
                               2
                                                    
                    N i =1                N        
                                                   
                                                   
                     1 
                        869.976 −
                                  ( 5.874 ) 2 
             =                               
                    40              40       

                     1
             =         {869.976 − 862.596,9}
                    40

             = 13. 58

            Jadi variansi gaji guru honor adalah :
             σ 2 = 184, 42

 d.         Bilangan Baku
      ⇔ Variabel X, mempunyai rata – rata µ dan simpangan baku σ .
            Xi
                , adalah nilai baku dari Xi.
             σ
                    Xi − μ
            Z =             , adalah nilai simpangan (deviasi) yang dibakukan atau
                       σ
             distandarisasi.

      Contoh 16 :

      Diketahui data umur anak (dalam tahun) yang mengalami kekerasan dalam rumah
      tangga sebagai berikut :
      X1= 2, X2 = 8, X3 = 10, X4 = 4, X5 = 1 (N = 5)
                                    Xi
      i.    Hitunglah µ , σ , dan
                                    σ
                     Xi − μ
      ii. Jika Zi =           , Hitunglah Zi, i= 1, 2, …, 5.
                         σ
      iii. Hitunglah µ z, dan σ z


                                                                                    20
Penyelesaian :
                       1           1
     i.        µ=          ∑X    i   ( X 1 + X 2 + ... + X 5 ) = 1 ( 2 + 8 + ... + 1) = 25 = 5
                                     =
                       N           N                               5                         5

            σ=
                   1
                   N
                                         1
                                                  [                                      ]
                     ∑( X i − μ ) 2 = 5 ( 2 − 5 ) 2 + ( 8 − 5 ) 2 + ... + ( 1 − 5 ) 2 = 3, 46

          X1       2              X        8           X            X
              = 3, 46 = 0, 577, 2 = 3, 46 = 2, 312, 3 = 2, 89, 4 = 1, 156
          σ                        σ                    σ           σ
              X
         dan 5 = 0, 289
               σ
                  X −μ             2-5                8-5
     ii.    Zi = i        ⇔ Z1 = 3, 46 = – 0,86, Z2 = 3, 46 = 0,86,
                    σ
         Z3 = 1, 445, Z4 = – 0, 289 dan Z5 = –1 ,156

                       1                 1
     iii.      µz =         ∑Z   i   =     ( Z 1 + Z 2 + ... + Z 5 ) = 1 ( ( - 0.86 ) + 0,86 + ... + ( − 1,156 ) ) = 0
                       N                 5                             5
            ∴ Rata – rata simpangan yang dibakukan adalah 0


                            Z − (∑ Z i )
                      1                  2
                                                 
                                                 
            σz =
                      N
                          ∑ i     N             
                                                
                    1                                               (0) 2 
                     ( − 0, 856 ) + ( − 0,86 ) + ... + ( − 1,14 ) −
                                  2            2                  2
              =                                                            
                    5                                                5 
                      1
              =         [ 4.918 ] = 1
                      5
            ∴ Simpangan bakunya adalah 1, sehingga N ∼ (0, 1)

e.          Koefisien Variansi
     Koefisien variansi adalah nilai perbandingan dua kelompok data yang bebas dari satuan
     data asli.
     Dirumuskan sebagai :
                           σ
                 KV = μ x100% , untuk Populasi

                           S
                 Kv =        x100% , untuk Sampel.
                           x
     Dua kelompok data dengan KV1 > KV2 maka, kelompok pertama lebih bervariasi atau
     lebih heterogen dari pada kelompok dua.




                                                                                                                         21
2. 4 Latihan Soal :
1. Diketahui 30 orang ibu rumah tangga, ditanya tentang pengeluaran sebulan (dalam ribuan rupiah)
   untuk keperluan hidup sehari – hari. Hasilnya sebagai berikut :
               30        40      35      25      35      50
               40        45      40      20      45      45
               20        35      45      25      40      30
               25        33      20      20      20      45
               35        34      15      30      25      40
    a). Buatlah Tabel Frekuensi ?
    b). Gambar grafik histogramnya ?
    c). Hitunglah rata – rata pengeluaran ibu rumah tangga itu perkeluarga tersebut ?
    d). Berapa besar mediannya ?
    e). Berapa besar modusnya ?

2. Hitunglah rata – rata ukur (geometrik mean) dari data berikut :
        107,     132,     120,   110,    130,   126,      116,     123.

3. Dengan menggunakan rumus :

        X =
              ∑M f   i       i
                                 , i = 1, 2, …, k dimana, k = banyaknya kelas
               ∑f        i

                                                        Mi = nilai tengah kelas ke – i
  Hitunglah rata – rata dari data berikut :
  Konsumsi beras selama satu bulan dari 75 Rumah Tangga,
              Konsumsi Beras (Kg)              Banyaknya Keluarga
                      (1)                             (2)
                     5 – 24                            4
                    25 – 44                            6
                    45 – 64                           14
                    65 – 84                           23
                    85 – 104                          14
                   105 – 124                           5
                   125 – 144                           7
                   145 – 164                           2

4. Dari nomor 3, hitunglah median dan Modus konsumsi beras dengan menggunakan rumus :

                      −(∑fi )0
                     n                     
                                                                
                                                                 
                                                                       ( f1 ) 0   
        Med = L0 + c  2                     dan Mod = L0 + c
                                                                 ( f ) +( f ) 
                        fm                 
                     
                     
                                            
                                            
                                                                  1 0         2 0 

5. Diketahui hasil ujian dari 120 mahasiswa FE. UT :
              Nilai Ujian             f
                   (1)               (2)
                30 – 39               9
                40 – 49              32
                50 – 59              43
                60 – 69              21
                70 – 79              11
                80 – 89               3
                90 – 100              1
  a). Hitunglah kuartil pertama, ketiga, (Q1 dan Q3)
  b). Hitunglah desil pertama, kelima dan ketujuh (D1, D5 dan D7)

                                                                                              22
c). Hitunglah persentil pertama, keduapuluh lima, kelima puluh, dan ketujuh puluh lima (P1, P25, P50,
      dan P75)

6. Dari Data Nomor 1,
   a). Hitunglah nilai jarak (range) = NJ
   b). Hitunglah rata – rata simpangan = RS. Anggap sebagai sampel n = 30.
   c). Hitunglah simpangan baku perkiraan, dengan rumus :

             ∑( X i − X ) dan                     ∑( X i − X )
           1             2                     1               2
     S=
           n                                 n −1
                                              S
  d). Hitung koefisien variasi kv =
                                              X
7. Dari data nomor 5,
                                                   2
                  k
                                       k          
                 ∑f     i   d   i
                                 2
                                       ∑f i d i   
  Hitung S = c   i =1
                                     − i =1       
                        n                   n     
                                                  
                                                  
8. Prosentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang bekerja menurut jam kerja selama
   seminggu.

               Jam Kerja                 Prosentase
                 0–9                         2
                10 – 19                      6
                20 – 29                      22
                30 – 39                      27
                40 – 49                      23
                50 – 59                      15
                60 – 69                      5

   a). Buat grafiknya
   b). Cari rata – rata, median, dan modus jam kerjanya
   c). Hitung Kuartil kedua, Desil kelima dan Persentil kelima puluh
   d). Hitunglah Simpangan Bakunya
   e). Hitunglah Koefisien Variasinya

9. Nilai hasil ujian Matematika SMU Raksa Maju kelas 1dikelompokkan sebagai berikut :
              Kelas Nilai                      f
               30 – 39                        2
               40 – 49                        5
               50 – 59                        8
               60 – 69                        15
               70 – 79                        20
               80 – 89                        16
               90 – 99                        10
   a). Cari rata – rata, median, dan modus.
   c). Hitung Kuartil ketiga, Desil ketujuh dan Persentil kelima lima
   d). Hitunglah Simpangan Bakunya
   e). Hitunglah Koefisien Variasinya




                                                                                                    23
Penyelesaian :
1. Diketahui :
   Setelah data disusun maka :
        Banyaknya data (n) = 30
        Data tertinggi (Xn) = 50
        Data terrendah (X1) = 15
        Banyaknya kelas (k) = 1 + 3, 322 log n = 1 + 3, 322 log 30 = 5, 907 ≈ 6.
                                       Xn − X1     50 − 15
        Lebar kelas atau Selang (c) =           =           = 5, 833 ≈ 6
                                          k            6

   a. Tabel Frekuensi Data 30 orang Orang ibu Rumah Tangga :

                  Lebar      Nilai Tengah
       Kelas                                    Sistem Tally        f
                  Kelas           (Xt)
          1      15 – 20         17,5               IIII I      6
          2      21 – 26         23,5               IIII        4
          3      27 – 32         29,5               III         3
          4      33 – 38         35,5               IIII I      6
          5      39 – 44         41,5               IIII        5
          6      45 – 50         47,5               IIII I      6
                                                        Jumlah 30

   b. Grafik Histogramnya

          7

          6

          5

          4

          3

          2

          1

          0
                      17.5     23.5     29.5      35.5     41.5     47.5

   c. Rata – rata pengeluaran ibu rumah tangga
              1 30         1
      - X =       ∑
             30 i =1
                     Xi =
                          30
                             ( 30 + 40 + 35 + ... + 40 ) = 32, 9.
        Menggunakan Kalkulator :
           Pilih, Shift Mode (Pilih 3) ⇒ Membersihkan Layar Kalkulator
           Tekan, Mode 2x (Pilih 1) ⇒ SD (Standard Deviasi) untuk Statitika satu variabel.
           Input data : 30 DT (tekan M+), 40 DT, 35 DT, …, 40 DT.

                                                                                              24
Untuk mengecek Banyaknya Data (n), Tekan Shift S-Sum (atau tekan angka 1) ⇒ Pilih Nomor
           3 dan tekan tanda ”=”.
          Untuk mengecek Rata – rata ( X ) , Tekan Shift S-Var (atau tekan angka 2) ⇒ Pilih Nomor 1
           dan tekan tanda ”=”.
      Jadi Rata – rata pengeluaran ibu rumah tangga itu ( X ) = 32, 9.
       -    Rata – rata pengeluaran itu, dapat juga dicari dengan menggunakan rumus :

            X =
                    ∑f X i       ti
                                      =
                                          993
                                              = 33, 1 (lihat perhitungan menggunakan tabel) :
                    ∑f       i             30
                                          Nilai Tengah
                Pengeluaran                             fi        fiXti
                                               (Xt)
                     15 – 20                  17,5      6       105
                     21 – 26                  23,5      4        94
                     27 – 32                  29,5      3        88, 5
                     33 – 38                  35,5      6       213
                     39 – 44                  41,5      5       207, 5
                     45 – 50                  47,5      6       285
                                                Jumlah 30       993

   d. Besar Median dapat dicari dengan menggunakan rumus (lihat Tabel) :
                                                         KelasPengeluaranfi1
                                                                  2
                        −(∑fi )0 
                       n                 
                                                                  3     13
       Med = L0 + c  2                   
                              fm                                4
                                         
                                                                5
       Diketahui,                                             615 – 20
       - n = 30 {banyaknya data (f)}                           21 – 26
       - L0 = 32, 5 (Batas bawah terkecil)                     27 – 32
                                                               33 – 38
       - Σ fi =         (jumlah frekuensi sebelum median)
                                                               39 – 44
       -     fm =13 (frekuensi median berada)
                  16
       -      c = 6 (lebar selang data = 21 – 15 = 6)
                                                              45 – 506
                                      30                        4
                                          −13                   3
       - ∴ Med = 32, 5 + 6  2 6     
                                                = 34. 5
                                                                 6
                                              
                                                                5
   e. Besar Modus dapat dicari dengan menggunakan rumus (lihat Tabel) : 6Jumlah30
                             ( f1 ) 0             Kelas Pengeluaran        fi
       Mod = L0 + c    ( f ) +( f ) 
                                           
                                                      1         15 – 20      6
                         1 0          2 0 
                                                      2         21 – 26      4
       - L0 = 32, 5                                   3         27 – 32      3
       -c=6                                           4         33 – 38      6
       - (f1)0 = 6 – 3 = 3                            5         39 – 44      5
       - (f2)0 = 6 – 5 = 1                            6         45 – 50      6
                           3                                     Jumlah 30
       Mod = 32, 5 + 6            
                      3 +1
             = 37.
2. Diketahui :
        Dengan menggunakan rumus :
       Xg =     n   X 1 . X 2 ...X n

       maka rata – rata ukur (geometrik mean) data tersebut :
       X g = 8 ( 107 ) ( 132 )( 120 )( 110 )( 130 )( 126 )( 116 )( 123 )

                                                                                                 25
(4, 357x10 )            (                )
                                                                   1
            =     8                16
                                            = 4, 357x10 16             8
                                                                           = 120, 198

3. Diketahui :
  Konsumsi beras selama satu bulan dari 75 Rumah Tangga,
                 Konsumsi Beras (Kg)                     Mi atau Xti                      fi            fiXi
                        5 – 24                               14,5                          4               58
                       25 – 44                               34,5                          6              207
                       45 – 64                               54,5                        14               763
                       65 – 84                               74,5                        23            1.715, 3
                       85 – 104                              94,5                        14            1.323, 0
                      105 – 124                            114,5                          5              572, 5
                      125 – 144                            134,5                          7             941, 5
                      145 – 164                            154,5                          2             309
                                 Jumlah                                                    75         5.889, 3


                      X =
                            ∑X f
                              ti        i
                                            = 78, 524
                             ∑f    i



  Jadi Rata – rata konsumsi beras selama satu bulan dari 75 Rumah Tangga = 78, 524 Kg.

4. Diketahui data dari nomor 3 :

                Dapat dicari Mediannya dengan menggunakan rumus berikut (lihat Tabel) :

                      −(∑fi ) 0
                     n                           
                                                  
        Med = L0 + c  2                          
                        fm                       
                                                 
                                                 

                 Konsumsi Beras (Kg)                  Mi atau Xti               fi          fiXi
                          5 – 24                          14,5                   4             58
                        25 – 44                           34,5                   6            207
                        45 – 64                           54,5                 14             763
                        65 – 84                           74,5                 2           1.715, 3
                       85 – 104                           94,5                 3           1.323, 0
                      105 – 124                         114,5                  14            572, 5
                      125 – 144                         134,5                   5           941, 5
                      145 – 164                         154,5                   7           309
                                                                                2
                               Jumlah                                               75    5.889, 3

        -   L0 = 64, 5
        -    c = 20
        -    n = 75
        -   Σ fi = 24
        -    fm = 23
                          75         
                             −( 24 ) 
        Med = 64, 5 + 20  2           = 64, 5 + 20(0, 587) = 76, 24
                             23      
                                     
                                     


                Dapat dicari Modusnya dengan menggunakan rumus berikut (lihat Tabel) :


                                                                                                                  26
       ( f1 ) 0 
         Mod = L0 + c                       
                      
                        ( f1 ) 0 + ( f2 ) 0 
                                             
              Konsumsi Beras (Kg)                Mi atau Xti    fi        fiXi
                       5 – 24                        14,5        4           58
                     25 – 44                         34,5        6          207
                     45 – 64                         54,5      14           763
                     65 – 84                         74,5      2         1.715, 3
                    85 – 104                         94,5      3         1.323, 0
                   105 – 124                       114,5       14          572, 5
                   125 – 144                       134,5        5         941, 5
                   145 – 164                       154,5        7         309
                                                                2
                               Jumlah                               75   5.889, 3

         -  L0 = 64, 5
         -    c = 20
         -    n = 75
         -  ( f1)0 = 23 – 14 = 9
         -  ( f2)0 = 23 – 14 = 9
                            9 
         Mod = 64, 5 + 20        = 74, 5.
                           9+9
5. Diketahui hasil ujian dari 120 mahasiswa FE. UT :
               Nilai Ujian                  f
                 30 – 39                     9
                 40 – 49                   3        Q1
                 50 – 59                   2        Q3
                 60 – 69
                 70 – 79                 4
                 80 – 89                 3
                90 – 100                 21
                                         11
                                          3
                                          1
                 Jumlah                120

  a. Kuartil pertama dan ketiga, (Q1 & Q3)

             Kuartil ke – 1 :

                      − (∑fi )0
                  in                 
                                     
     Qi = L0 + c  4                  
                        fq           
                                     
                                     
      - Pertama yang harus dilakukan adalah mengecek keberadaan kuartil yang akan dicari, dengan
         membagi empat bagian jumlah data, misalkan yang akan dicari adalah Kaurtil ke – 1, maka
          ( 1)( 120 ) = 30
                           , berarti data ada pada frekuensi sama dengan 30.
                4
      - L0 = 39, 5 (batas bawah kuartil yang ditaksir/diperkiran)
      - c = 10 (selang interval = 40 – 30 = 50 – 40 = … = 90 – 80)
      -i=1
      - n = 120
      - Σ fi = 9
      - fq = 32
                                                                                             27
 3( 120 )         
                            − ( 41) 
                       4
  Q1 = 39, 5 + 10                    = 46, 062.
                        32          
                                    
                                    
            Kuartil ke – 3 :
                                                                  ( 3 )( 120 )   = 90 , berarti data ada pada
       - Pengecekan dimulai keberadaan Kaurtil ke – 3, dengan
                                                                       4
         frekuensi sekitar 90.
       - L0 = 49, 5 (batas bawah kuartil yang ditaksir/diperkiran)
       - c = 10 (selang interval = 40 – 30 = 50 – 40 = … = 90 – 80)
       - i=1
       - n = 120
       - Σ fi = 41
       - fq = 43
                   3( 120 )         
                            − ( 41) 
  Q3 = 49, 5 + 10  4                 = 60, 895
                        43          
                                    
                                    

b. Diketahui Rumus Desil :
                             −(∑fi )0
                         in            
                                       
          Di = L0 + c    10            
                              fd       
                                       
                                       


   -       Pertama yang harus dilakukan adalah mengecek keberadaan Desil yang akan dicari,
       dengan membagi sepuluh bagian jumlah data, misalkan yang akan dicari adalah Desil ke – 1,
              ( 1)( 120 ) = 12
       maka                    , berarti data ada pada frekuensi sama dengan 12 atau dekat dengan 12 .
                  10
   -       L0 = 39, 5
   -         c = 10
   -         n = 120
   -       (Σ fi)0 = 9
   -       fd = 32
                    ( 1)( 120 )       
                                −(9 ) 
                        10             =
   D1 = 39, 5 + 10
                            32        
                                             39, 5 + 10.(0, 094) = 40, 44                              Jadi
                                      
                                      

   Desil Ke – 1 adalah 40, 44.
   Dengan cara yang sama, maka dapat langsung dihitung Desil ke – 5 dan Desil ke – 7 :
                                  Nilai Ujian               f
                                     30 – 39               9
                                     40 – 49               32
                                     50 – 59               4     D5, D7
                                     60 – 69               3
                                     70 – 79               21
                                     80 – 89               11
                                    90 – 100                3
                                                            1
                                     Jumlah              120




                                                                                                          28
 ( 5 )( 120 )          
                                          − ( 41) 
                                   10
            D5 = 49, 5 + 10                         = 49,   5 + 10.(0, 442) = 53, 92
                                      43           
                                                   
                                                   
                             (7 )( 120 )           
                                          − ( 41 ) 
            D7 = 49, 5 + 10  10                     = 49,   5 + 10(1) = 59, 5
                                      43           
                                                   
                                                   

c. Diketahui Rumus Persentil :
                                   −(∑fi )0
                              in               
                                               
               Pi = L0 + c    100              
                                   fp          
                                               
                                               


            Nilai Ujian               f
               30 – 39               9         P1
               40 – 49               32        P25
               50 – 59                43       P50
               60 – 69               21        P75
               70 – 79               11
               80 – 89                3
              90 – 100                1
              Jumlah               120

        Sehingga :
                              ( 1)( 120 )        
                                          −( 0 ) 
                                  100
        -    P1 = 29, 5 + 10 
                                      9
                                                   = 29, 5 + 10 (0, 133)
                                                  
                                                                            = 30, 83
                                                 
                                                 

                               ( 25 )( 120 )        
                                             −( 9 ) 
                                    100
        -    P25 = 39, 5 + 10 
                                        32
                                                      = 39, 5 + 10 (0, 656)
                                                     
                                                                               = 46, 063
                                                    
                                                    

                               ( 50 )( 120 )         
                                             −( 41 ) 
                                    100
        -    P50 = 49, 5 + 10 
                                        43
                                                       = 49, 5 + 10 (0, 442)
                                                      
                                                                                  = 53, 919
                                                     
                                                     

                               (75 )( 120 )         
                                            −( 84 ) 
                                  100                = 59, 5 + 10 (0, 286)
        -    P75 = 59, 5 + 10           21          
                                                                                  = 62, 357
                                                    
                                                    




                                                                                              29
6. Diketahui data dari Nomor 1 :

            Kelas          Pengeluaran  fi
              1              15 – 20    6
              2              21 – 26    4
              3              27 – 32    3
              4              33 – 38    6
              5              39 – 44    5
              6              45 – 50    6
                                Jumlah 30

  a. Nilai Jarak (NJ) =
                                                      50 + 45
                Nilai Tengah kelas terakhir =                 = 47, 5
                                                         2
                                                      20 + 15
             Nilai Tengah kelas pertama =                     = 17, 5 ∴ NJ = 47, 5 – 17, 5 = 30
                                                         2

                                1n
 b. Rata – rata simpangan (RS) = ∑ X - X , Misalkan sampel n = 30.
                                n i= 1
                                                 1 30
                                            =      ∑ X - 32,9 , dari nomor 1, diketahui
                                                30 i =1
                                                                                          X = 32,9


                                  1
                                    [ ( 30 − 32,9 ) + ( 40 − 32,9 ) + ... + ( 40 − 32,9 ) ]
                                            =
                                 30
                              = 8, 193
  c. Simpangan baku perkiraan, dengan rumus :

               ∑( X i − X )
             1              2
     S=
             n

       =
              1
             30
                  [                                                      ]
                ( 30 − 32,9 ) 2 + ( 40 − 32,9 ) 2 + ... + ( 40 − 32,9 ) 2 = 9, 527

     dan, jika digunakan rumus berikut maka,

                  ∑( X i − X )
               1               2
     S=
             n −1

       =
               1
             30 - 1
                      [                                                       ]
                    ( 30 − 32,9 ) 2 + ( 40 − 32,9 ) 2 + ... + ( 40 − 32,9 ) 2 = 9, 689

                                    S   9,527
  d. Koefisien variasi (kv) =         =       = 0,896
                                    X    32,9

7. Diketahui,
                                        2
            k
                            k          
           ∑ f i d i2       ∑f i d i   
  S=c      i =1
                          − i =1       
                  n              n     
                                       
                                       
  Dimana,
                  Nilai Ujian               f          d    d2   fd     fd2
                     30 – 39                9         -2    4     -     36
                                                                                                     30
40 – 49         32          -1      1     18        32
                            50 – 59         43           0      0      -         0
                            60 – 69         21           1      1     32        21
                            70 – 79         11           2      4      0        44
                            80 – 89          3           3      9     21        27
                            90 – 100         1           4     16     22        16
                                                                       9
                                                                       4
                            Jumlah          120         -       -      6        17
                                                                                6

       -               c = 10
       -               n = 12
                                              2
                                176  6 
       -               S = 10      −             = 12, 08
                                120  120 
8. Diketahui Prosentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang bekerja menurut jam kerja
   selama seminggu adalah :
                                  Jam      Prosentase
                             Kerja
                             0–9                  2
                            10 – 19               6
                            20 – 29               22
                            30 – 39               27
                            40 – 49               23
                            50 – 59               15
                            60 – 69               5

  a. Grafiknya

                                                        Prosentasi Usia Kerja


                       30

                                                                     27


                       25
                                                                                 23
                                                        22


                       20
           Jam Kerja




                                                                                      15
                       15




                       10


                                              6
                                                                                           5
                        5

                                       2


                        0


  b. rata – rata, median, dan modus jam kerjanya
     Diketahui :

       - X =
               ∑ X ti f i
                ∑ fi
                                                                                               31
Jam Kerja               Xti            fi                Xti fi
               0–9                   4, 5            2                  9
              10 – 19               14, 5            6                 87
              20 – 29               24, 5          22                 539
              30 – 39               34, 5          27                 931, 5
              40 – 49               44, 5          23               1.023, 5
              50 – 59               55, 5          15                 832, 5
              60 – 69               64, 5           5                 322, 5
                                  Jumlah          100               3.745

                 3,745
            X=         = 37, 45
                  100
                         −(∑fi ) 0
                        n                                               100          
                                                                              −( 30 ) 
                          2                                               2
       -   Med = L0 + c                            = 29, 5 + 10                        = 36, 907.
                           fm                                               27       
                                                                                     
                                                                                     

                                     ( f1 ) 0                                 ( 27 - 22 )        
       -   Mod = L0 + c                                  = 29, 5 + 10 
                                                                         ( 27 - 22 ) + ( 27 - 23 )  = 35, 056
                                                                                                    
                        
                               ( f1 ) 0 + ( f2 ) 0 
                                                                                                  

  c. Kuartil kedua, Desil kelima dan Persentil kelima puluh
            Jam Kerja          Xti           fi               Xti fi         di         fidi         di2          fidi2
              0–9               4,            2                 9           -3            -6         9             18
             10 – 19            5             6                87           -2          - 12         4             24
             20 – 29          14, 5         22               539            -1          - 22         1             22
             30 – 39          24, 5         27                931, 5         0           0           0              0
             40 – 49          34, 5         23              1.023, 5         1          23           1             23
             50 – 59          44, 5         15                832, 5         2          15           4             60
             60 – 69          55, 5          5                322, 5         3            5          9             45
                              64, 5
                            Jumlah          100            3.745              -           3           -           192

                                                                         2 ( 100 )          
                             − (∑fi )0
                         in                      
                                                                                 − ( 30 ) 
                         4                        = 29, 5 + 10             4               = 36, 907
       -   Q2 = L 0 + c        fq                                             27          
                                                                                          
                                                                                          

                                                                      5 ( 100 )          
                                 −(∑fi )0
                             in                  
                                                                              − ( 30 ) 
                             10                                          10
       -   D5 = L 0 + c           fd
                                                  
                                                  
                                                        = 29, 5 + 10 
                                                                            27
                                                                                           = 36, 907
                                                                                          
                                                                                       
                                                                                       

                                                                         50 ( 100 )         
                                  −(∑fi )0
                             in                       
                                                                                  −( 30 ) 
                             100                                           100
       -   P50 = L0 + c           fp
                                                       
                                                       
                                                           = 29, 5 + 10 
                                                                                27
                                                                                              = 36, 907
                                                                                             
                                                                                          
                                                                                          
  d. Simpangan Bakunya
                                                   2
                  k
                                    k            
                 ∑ f i d i2         ∑f i d i     
                                                                   192  3 
                                                                                   2

           S=c   i =1
                                  − i =1              = 10          −              = 13, 853
                        n                n                       100  100 
                                                 
                                                 
                                    S  13,853 = 0,3699
  e. Koefisien Variasinya             =
                                          37,45
                                   X 

9. Diketahui :
                                                                                                                          32
STATISTIKA MODAL

More Related Content

What's hot

Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiHari Sumartono
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)hazhiyah
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parametersiti Julaeha
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiEveline Aisyah
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Haidar Bashofi
 

What's hot (20)

Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Distribusi peluang
Distribusi peluangDistribusi peluang
Distribusi peluang
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 

Viewers also liked

Modul Statistika I (lab 1-5)
Modul Statistika I (lab 1-5)Modul Statistika I (lab 1-5)
Modul Statistika I (lab 1-5)Farhatunisa
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikasatriyo buaya
 
Distribusi frekuensi.1
Distribusi frekuensi.1Distribusi frekuensi.1
Distribusi frekuensi.1Ost Man
 
17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukanisukani
 
Statistika pendidikan unit_2
Statistika pendidikan unit_2Statistika pendidikan unit_2
Statistika pendidikan unit_2kelasrs12a
 
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal Statistika
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal StatistikaIlhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal Statistika
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal StatistikaIlhamsyahIbnuHidayat
 
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi Objek
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi ObjekTugas Praktikum Pemrograman Berorientasi Objek
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi ObjekPungkas Soebarkah
 
Menghitung nilai rata rata suatu distribusi data
Menghitung nilai rata rata suatu distribusi dataMenghitung nilai rata rata suatu distribusi data
Menghitung nilai rata rata suatu distribusi dataRiswan
 
Mean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan bakuMean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan bakuM Agphin Ramadhan
 
1 kuliah-pertama-statika
1 kuliah-pertama-statika1 kuliah-pertama-statika
1 kuliah-pertama-statikasentupz
 
Distribusi Frekuensi dan Jenis Grafik
Distribusi Frekuensi dan Jenis GrafikDistribusi Frekuensi dan Jenis Grafik
Distribusi Frekuensi dan Jenis GrafikDwi Mardianti
 
Contoh soal satistik
Contoh soal satistikContoh soal satistik
Contoh soal satistiksantyirfan
 
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompokStatistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompokUlil Ay
 
12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistika12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistikaaliyudin007
 

Viewers also liked (20)

Modul Statistika I (lab 1-5)
Modul Statistika I (lab 1-5)Modul Statistika I (lab 1-5)
Modul Statistika I (lab 1-5)
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistika
 
Distribusi frekuensi.1
Distribusi frekuensi.1Distribusi frekuensi.1
Distribusi frekuensi.1
 
Statistik
StatistikStatistik
Statistik
 
17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani
 
Statistika pendidikan unit_2
Statistika pendidikan unit_2Statistika pendidikan unit_2
Statistika pendidikan unit_2
 
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal Statistika
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal StatistikaIlhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal Statistika
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal Statistika
 
Statistik Dasar
Statistik Dasar Statistik Dasar
Statistik Dasar
 
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi Objek
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi ObjekTugas Praktikum Pemrograman Berorientasi Objek
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi Objek
 
Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan dataUkuran pemusatan data
Ukuran pemusatan data
 
Kepemimpinan dalam manajemen
Kepemimpinan dalam manajemenKepemimpinan dalam manajemen
Kepemimpinan dalam manajemen
 
Latihan soal statistika
Latihan soal statistikaLatihan soal statistika
Latihan soal statistika
 
Menghitung nilai rata rata suatu distribusi data
Menghitung nilai rata rata suatu distribusi dataMenghitung nilai rata rata suatu distribusi data
Menghitung nilai rata rata suatu distribusi data
 
Rumus matik
Rumus matik Rumus matik
Rumus matik
 
Mean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan bakuMean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan baku
 
1 kuliah-pertama-statika
1 kuliah-pertama-statika1 kuliah-pertama-statika
1 kuliah-pertama-statika
 
Distribusi Frekuensi dan Jenis Grafik
Distribusi Frekuensi dan Jenis GrafikDistribusi Frekuensi dan Jenis Grafik
Distribusi Frekuensi dan Jenis Grafik
 
Contoh soal satistik
Contoh soal satistikContoh soal satistik
Contoh soal satistik
 
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompokStatistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
 
12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistika12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistika
 

Similar to STATISTIKA MODAL

Similar to STATISTIKA MODAL (20)

Statistikadanbatang
StatistikadanbatangStatistikadanbatang
Statistikadanbatang
 
Statistika dan diagram batang
Statistika dan diagram batangStatistika dan diagram batang
Statistika dan diagram batang
 
Bab 4 (ukuran pemusatan)
Bab 4 (ukuran pemusatan)Bab 4 (ukuran pemusatan)
Bab 4 (ukuran pemusatan)
 
Bab.2 matematika dasar
Bab.2 matematika dasarBab.2 matematika dasar
Bab.2 matematika dasar
 
Barisan dan-deret
Barisan dan-deretBarisan dan-deret
Barisan dan-deret
 
Statistika data tunggal
Statistika data tunggalStatistika data tunggal
Statistika data tunggal
 
Analisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaAnalisa korelasi ganda
Analisa korelasi ganda
 
Aljabar Sesi 2.pdf
Aljabar Sesi 2.pdfAljabar Sesi 2.pdf
Aljabar Sesi 2.pdf
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Central tendency mean median modus
Central tendency mean median modusCentral tendency mean median modus
Central tendency mean median modus
 
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSISSTANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Ukuran pemusatan (2)
Ukuran pemusatan (2)Ukuran pemusatan (2)
Ukuran pemusatan (2)
 
PROBABILITAS DAN STATISTIK materi 2.ppt
PROBABILITAS DAN STATISTIK materi 2.pptPROBABILITAS DAN STATISTIK materi 2.ppt
PROBABILITAS DAN STATISTIK materi 2.ppt
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
A N A L I S I S F A K T O R
A N A L I S I S  F A K T O RA N A L I S I S  F A K T O R
A N A L I S I S F A K T O R
 
Pengantar Statistika
Pengantar StatistikaPengantar Statistika
Pengantar Statistika
 
Central tendency
Central tendencyCentral tendency
Central tendency
 

More from Amri Sandy

More from Amri Sandy (20)

Ujian akhirpersdiff
Ujian akhirpersdiffUjian akhirpersdiff
Ujian akhirpersdiff
 
Soa uaspdsk2011(januari)
Soa uaspdsk2011(januari)Soa uaspdsk2011(januari)
Soa uaspdsk2011(januari)
 
Qiuzsimulasi
QiuzsimulasiQiuzsimulasi
Qiuzsimulasi
 
Met num 10
Met num 10Met num 10
Met num 10
 
Met num 9
Met num 9Met num 9
Met num 9
 
Met num 8
Met num 8Met num 8
Met num 8
 
Met num 7
Met num 7Met num 7
Met num 7
 
Met num 6
Met num 6Met num 6
Met num 6
 
Met num 5
Met num 5Met num 5
Met num 5
 
Met num 4-1
Met num 4-1Met num 4-1
Met num 4-1
 
Met num 4-0
Met num 4-0Met num 4-0
Met num 4-0
 
Met num 3
Met num 3Met num 3
Met num 3
 
Met num 2
Met num 2Met num 2
Met num 2
 
Met num 1
Met num 1Met num 1
Met num 1
 
statistik dasar4
statistik dasar4statistik dasar4
statistik dasar4
 
statistik dasar3
statistik dasar3statistik dasar3
statistik dasar3
 
statistik dasar2
statistik dasar2statistik dasar2
statistik dasar2
 
Matematika bisnis11
Matematika bisnis11Matematika bisnis11
Matematika bisnis11
 
Matematika bisnis10
Matematika bisnis10Matematika bisnis10
Matematika bisnis10
 
Matematika bisnis9
Matematika bisnis9Matematika bisnis9
Matematika bisnis9
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 

STATISTIKA MODAL

  • 1. Modul Teori dan Latihan Statistika 2. Ukuran – Ukuran Dalam Statistika 2.1 Ukuran Pemusatan I. Data adalah sesuatu yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Berdasarkan pengumpulannya, ada dua cara yaitu cara sensus (data populasi, dikenal juga sebagai parameter), dan cara sampling, (data sampel dari suatu populasi dikenal juga sebagai statistik). II. Rata-rata adalah nilai yang mewakili suatu himpunan atau sekelompok data. Nilai rata – rata pada umumnya mempunyai kecenderungan terletak ditengah-tengah dalam suatu kelompok data, yang disusun berdasarkan besar kecilnya nilai. Sehingga sering juga disebut ukuran kecenderungan memusat. III. Jenis rata-rata yang sering dipergunakan adalah rata–rata hitung (arithmetic mean atau mean), median, modus, rata–rata ukur (geometric mean), dan rata–rata harmonis (harmonic mean). IV. Dalam penggunaan yang dimaksud dengan rata–rata adalah rata-rata hitung (kecuali adalah penjelasan lain). Jika kita mempunyai nilai variabel X, sebagai hasil pengamatan atau observasi sebanyak N kali yaitu X1, X2, …, Xi, …, XN, maka – Rata-rata sebenarnya berdasarkan populasi data adalah : N 1 1 μ= ∑X i = ( X 1 + X 2 + ... + X i + ... + X N ) , (2. 1) N i =1 N – Rata-rata perkiraan berdasarkan sampel data adalah : 1 n 1 X = ∑ X i = ( X 1 + X 2 + ... + X i + ... + X n ) . (2. 2) n i=1 n Contoh 1: 1. Hitunglah rata – rata data, 2, 3, 4, 6, 10, 7 Penyelesaian : 1 6 1 X = ∑ X i = 6 (2 + 3 + 4 + 6 + 10 + 7) = 5, 33 6 i =1 2. Diketahui Data, [1] berikut ini : Tabel 1. 1. Harga Eceran Bahan Pokok di Jakarta (dalam Rp/satuan, 1984) Nama Satuan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agust. Sept Okt Nop Des Barang (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) Beras Kg 264 298 295 276 284 285 285 285 285 282 280 286 Ikan Asin No.2 Kg 1.715 1.742 1.742 1.742 1.74 1.74 1.74 1.742 1.74 1.74 1.74 1.74 Minyak Goreng Botol 853 850 796 792 2 2 2 800 2 2 2 2 Gula Pasir Kg 573 577 577 575 800 800 800 646 800 778 769 769 Garam Bataan Bata 44 44 44 44 598 600 615 44 646 646 646 646 Minyak Tanah Liter 118 134 132 132 44 44 44 188 44 44 44 44 Sabun Cuci B29 Batang 192 200 200 200 132 132 188 200 188 188 188 188 Tetoron Polos Meter 619 619 619 619 200 200 200 619 200 200 200 200 Batik Kasar Lemba 1.427 1.427 1.427 1.427 619 619 619 1.427 619 619 619 619 r 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42 7 7 7 7 7 7 7 Berdasarkan tabel tersebut di atas, hitunglah rata-rata harga perbulan untuk Beras, Minyak goreng, Gula pasir, dan batik kasar ? Penyelesaian : (1). Rata – rata harga Beras per kg per bulan :
  • 2. 1 12 1 1 X = ∑ X i = 12 ( 264 + 298 + ... + 286 ) = 12 ( 3.405 ) = 283, 75 (Rupiah) 12 i =1 (2). Rata – rata harga Minyak Goreng per botol per bulan : 1 12 1 1 X = ∑ X i = 12 ( 853 + 850 + ... + 769 ) = 12 ( 9.607 ) = 800,58 (Rupiah) 12 i =1 (3). Rata – rata harga Gula pasir per kg per bulan : 1 12 1 1 X = ∑ X i = 12 ( 573 + 577 + ... + 646 ) = 12 (7.345 ) = 612,82 (Rupiah) 12 i =1 (4). Rata – rata harga Batik per meter per bulan : 1 12 1 1 X = ∑ X i = 12 ( 1.427 + 1.427 + ... + 1.427 ) = 12 (17.124 ) = 1.427 (Rupiah) 12 i =1 V. Median adalah nilai tengah dari suatu data yang diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar. – Untuk data n ganjil maka berlaku : n −1 Median = Xk+1, dengan k = , n = banyaknya data. (2. 3) 2 Contoh 2: Carilah median dari data, 90, 70, 60, 75, 65, 80, 40, 45, 50. Penyelesain : Data disusun dari yang terkecil ke besar menjadi : X1= 40, X2 = 45, X3 = 50, X4 = 60, X5 = 65, X6 = 70, X7 = 75, X8 = 80, X9 = 90. n − 1 9 −1 k= = = 4, ∴Median = X4+1 = X5 = 65 2 2 – Untuk data n genap maka berlaku : 1 n Median = ( X k + X k +1 ) , dengan k = (2. 4) 2 2 Contoh 3: Carilah median dari data, 20, 80, 75, 60, 50, 85, 45, 90. Penyelesain : Data disusun dari yang terkecil ke besar menjadi : X1= 20, X2 = 45, X3 = 50, X4 = 60, X5 = 75, X6 = 80, X7 = 85, X8 = 90. 8 1 1 k = = 4, ∴Median = ( X 4 + X 5 ) , = ( 60 + 75 ) = 67,5. 2 2 2 VI. Modus adalah nilai dari suatu kelompok data yang mempunyai frekuensi tertinggi atau data yang paling sering muncul. Contoh 4: Carilah modus dari data berikut : a. 2, 2, 5, 7, 9, 9, 9, 10, 10, 11, 12, 18 b. 3, 5, 8, 10, 12, 15, 16 c. 2, 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 9, 9, 9. Penyelesain : a. 2 5 9 10 11 12 18 f 2 1 3 2 1 1 1 ∴Modusnya adalah 9 b. 3 5 8 10 12 15 16 f 1 1 1 1 1 1 1 2
  • 4. c. 2 3 4 5 6 7 9 f 1 1 2 2 3 2 3 ∴Modusnya adalah 6 dan 9. VII. Pada Contoh 4, jika ingin dihitung rata – ratanya dapat juga digunakan cara berikut : (cara ini dikenal dengan sistem pengelompokan data). a. X = ∑f X i i (2. 5) ∑f i 2( 2 ) + 1( 5 ) + 3( 9 ) + 2( 10 ) + 1( 11) + 1( 12 ) + 1( 18 ) 97 = = = 8 ,81 2 +1+ 3 + 2 +1+1+1 11 b. X = ∑f X i i ∑f i 1( 3) + 1( 5 ) + 1( 8 ) + 1( 10 ) + 1( 12 ) + 1( 15 ) + 1( 16 ) 69 = = = 9 ,86 1+1+1+1+1+1+1 7 c. X = ∑f X i i ∑f i 1( 2 ) + 1( 2 ) + 2( 4 ) + 2( 5 ) + 3( 6 ) + 2(7 ) + 3( 9 ) 82 = = = 5.8 6 1+ 1+ 2 + 2 + 3 + 2 + 3 14 VIII. Contoh berikut menunjukkan bahwa pengelompokkan data sangat bermanfaat untuk menghitung rata – rata, median maupun modus dari kumpulan data. Contoh 5: Sebuah perusahaan pengepakan barang, mempunyai karyawan 40 orang. Setiap karyawan mempunyai target harian dengan kemampuan mengepak barang sebanyak (dalam dos) sebagai berikut : 146 147 147 148 149 150 150 152 152 154 156 157 158 161 163 164 165 168 173 176 119 125 126 128 132 135 135 135 136 138 138 140 140 142 142 144 144 145 145 146 Hitunglah : a. Rata-rata kemampuan karyawan mengepak barang dalam sehari ? b. Median dan Modusnya ? Penyelesaian : Untuk menyelesaikan masalah ini data harus dikelompokan sehingga lebih mempermudah dalam penyelesaiannya. Titik Tengah Upah Sistem Tally Frekuensi (Xmi) 118 – 126 III 3 122 127 – 135 IIII 5 131 136 – 144 IIII IIII 9 140 145 – 153 IIII IIII II 12 149 154 – 162 IIII 5 158 163 – 171 IIII 4 167 172 - 180 II 2 176 Jumlah Σ fi = 40 Σ fiXmi = 5. 879 4
  • 5. a. Rata – rata (Mean) = X = ∑f X i mi = 5.879 = 146, 775 ∑f i 40  −(∑fi )0 n   2 b. Median = L0 + c   (2. 6)  fm      Diketahui bahwa : L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat nilai median. c = besarnya kelas interval (selang interval). n = banyaknya data (Σ fi)0= jumlah freukensi dari semua kelas dibawah kelas yang mengandung median. fm = Freukensi dari kelas yang mengandung median sehingga, L0 = 144,5 (nilai batas bawah). c = (153, 5 – 144,5) = 9. n = 40 (Σ fi)0= f1 + f2 + f3 = 17 fm = 12  40   − (17 )  Median = 144, 5 + 9  2  = 147, 01  12       ( f1 ) 0  c. Modus = L0 + c  ( f ) +( f )   (2. 7)  1 0 2 0  Diketahui bahwa : L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung Modus. c = besarnya kelas interval (selang interval). n = banyaknya data (f1)0 = selisih frekuensi kelas yang memuat modus dengan frekuensi kelas sebelumnya. (f2)0 = selisih frekuensi kelas yang memuat modus dengan frekuensi kelas sesudahnya. sehingga, L0 = 144,5 (nilai batas bawah). c = (153, 5 – 144,5) = 9. n = 40 (f1)0 = 12 – 9 = 3 (f2)0 = 12 – 5 = 7  3  Median = 144, 5 + 9   = 147, 2  3 +7  IX. Untuk menghitung rata – rata ukur maka digunakan rumus berikut ini : d. X g = n X 1 . X 2 ...X n (2. 8) Contoh 6: Carilah rata – rata ukur dari data berikut : (a). X1= 2, X2 = 4, X3 = 8 (b). X1= 10, X2 = 12, X3 = 16 (c). X1= 10, X2 = 8, X3 = 12, X4 = 15 Penyelesaian : 5
  • 6. (a). X g = n X 1 . X 2 ...X n = 3 ( 2 ) .( 4 )( 8 ) = 3 64 atau 1 1 log X g = (log 2 + log 4 + log 8) = (0, 3010 + 0, 6021 + 0, 9031) = 0, 6021 3 3 X g = antilog 0, 6021 = 4 (b). X g = n X 1 . X 2 ...X n = 3 (10 ) .(12 )(16 ) = 3 1920 atau 1 1 log X g = (log 10 + log 12 + log 16) = (1, 000 + 1, 0792 + 1, 2041) = 1, 0944 3 3 X g = antilog 1, 0944 = 12, 4 (c). X g = n X 1 . X 2 ...X n = 4 (10 ) .( 8 )(12 )(15 ) = 4 14.400 atau 1 1 log X g = (log 10 + log 8 + log 12 + log 15) = (1, 000 + 0, 9031 + 1, 0792 + 1, 1761) 4 4 = 1, 0396 X g = antilog 1, 0396 = 14, 5 X. Untuk rata – rata harmonik digunakan rumus berikut ini n n Xh = 1 (2. 9) ∑X i =1 i Contoh 7: Seorang pedagang batik memperoleh hasil penjualan sebesar Rp. 1.000. 000 per minggu, Minggu pertama : dapat menjual 10 helai seharga Rp. 100. 000/helai Minggu kedua : dapat menjual 25 helai seharga Rp. 40. 000/helai Minggu ketiga : dapat menjual 20 helai seharga Rp. 50. 000/helai Minggu keempat : dapat menjual 40 helai seharga Rp. 25. 000/helai Berapa harga rata – rata kain tersebut perhelai ? Penyelesaian : Untuk menghitung rata – rata harga batik per helai dapat digunakan rumus rata – rata harmonik sebagai berikut : n n Xh = 1 ∑X i =1 i 4 4 = 1 ∑X i =1 i 4 = 1 1 1 1 + + + 100.000 40.000 50.000 25.000 = 42. 125, 00 6
  • 7. 2. 2 Ukuran Letak XI. Kuartil Kuartil adalah suatu cara membagi kelompok data menjadi 4 bagian yang sama. Q2 = Median Q1 Q2 Q3 Dapat dirumuskan sebagai berikut : i(n + 1) Qi = nilai yang ke , i = 1, 2, 3 (2. 10) 4 Contoh 8: Berikut adalah data upah bulanan dari 13 karyawan dalam ribuan rupiah yaitu : 40, 30, 50, 65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100. carilah nilai dari Q1, Q2, Q3. Penyelesaian Data tersebut di atas di urutkan dari yang terkecil ke yang terbesar, menjadi X1= 30, X2 = 35, X3 = 40, X4 = 45, X5 = 50, X6 = 55, X7 = 60, X8 = 65, X9 = 70, X10 = 80, X11 = 85, X12 = 95, X13 = 100. 1(13 + 1) 14 = 4 = 32 1  Q1 = nilai yang ke 4 = nilai ke 3 2 , berarti rata – rata dari X3 dan X4. 1 1 Jadi Q1 = ( X 3 + X 4 ) = 1 ( 40 + 45 ) = 42, 5 2 2 2(13 + 1) 28  Q2 = nilai yang ke 4 = 4 =7 Jadi Q2 = X7 = 60 3(13 + 1) 42 = 4 = 10 1  Q3 = nilai yang ke 4 2 = nilai ke 10 2 , berarti rata – rata dari X10 dan X11. 1 1 Jadi Q3 = ( X 10 + X 11 ) = 1 ( 80 + 85 ) = 82, 5 2 2 (Catatan : Nilai kuartil ini tidak perlu sama dengan nilai aslinya) XII. Desil Desil adalah suatu cara, membagi kelompok data menjadi 10 bagian yang sama. Sehingga, yang terjadi adalah urutan data, D1, D2, …, D9. Dengan perumusan sebagai berikut : i(n + 1) Di = nilai yang ke , i = 1, 2, …, 9 (2. 11) 10 Contoh 9: Berikut adalah data upah bulanan dari 13 karyawan dalam ribuan rupiah yaitu : 40, 30, 50, 65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100. carilah nilai dari D1, D2,dan D9. Data terurut : X1= 30, X2 = 35, X3 = 40, X4 = 45, X5 = 50, X6 = 55, X7 = 60, X8 = 65, X9 = 70, X10 = 80, X11 = 85, X12 = 95, X13 = 100. Penyelesaian 1(13 + 1) 14 = 10 = 1 10 4  D1 = nilai yang ke 10 4 = nilai yang ke 1 10 , berarti X1 + 4 (X2 – X1). 10 7
  • 8. 4 = 30 + (35 – 30) = 31. 10 2(13 + 1) 28 = 10 = 2 10 8  D2 = nilai yang ke 10 8 = nilai yang ke 2 10 , berarti X2 + 8 (X3 – X2). 10 8 = 35 + (40 – 35) = 39. 10 9(13 + 1) 126 = 10 = 12 10 6  D9 = nilai yang ke 10 6 = nilai yang ke 12 10 , berarti X12 + 6 (X13 – X12). 10 8 = 95 + (100 – 95) = 98. 10 XIII. Persentil Persentil adalah suatu cara membagi kelompok data menjadi 100 bagian yang sama. Sehingga, urutan data, menjadi P1, P2, …, P99. Dengan perumusan sebagai berikut : i(n + 1) Pi = nilai yang ke , i = 1, 2, …, 99 (2. 12) 100 Contoh 10: Berikut adalah data upah bulanan dari 13 karyawan dalam ribuan rupiah yaitu : 40, 30, 50, 65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100. carilah nilai dari P1, P10,dan P99. X1= 30, X2 = 35, X3 = 40, X4 = 45, X5 = 50, X6 = 55, X7 = 60, X8 = 65, X9 = 70, X10 = 80, X11 = 85, X12 = 95, X13 = 100. Penyelesaian 1(13 + 1) 14  P1 = nilai yang ke 100 = 100 14 14 = nilai yang ke , berarti X1 + (X2 – X1). 100 100 14 = 30 + (35 – 30) = 30, 7. 100 10(13 + 1) 14 4  P10 = nilai yang ke 100 = 10 = 1 10 4 4 = nilai yang ke 1 , berarti X1 + (X2 – X1). 10 10 4 = 35 + (40 – 35) = 37. 10 99(13) 1286 87  P99 = nilai yang ke 100 = 100 = 12 100 87 87 = nilai yang ke 12 , berarti X12 + (X13 – X12). 100 100 87 = 95 + (100 – 95) = 99, 35. 100 Untuk membandingkan rumus ini dengan rumus metode pengelompokan maka, digunakan rumus data berkelompok sebagai berikut : 8
  • 9. No. Nilai f Urut Kela s 1 30 1 2 35 1 Diketahui, 3 40 1 L0 = Batas bawah terkecil dari kelas yang 4 45 1 mengandung persentil = 99, 5 5 50 1 6 55 1 i = 99 7 60 1 n = 13 8 65 1 c=1 9 70 1 (∑ fi)0 = 12 10 80 1 11 85 1 fp = 13 12 95 1 13 100 1 Jumlah ∑ fi = 13  ( 99 )(13 )  −(∑fi )0  in     −12   100 100 P99 = L0 + c = 99,5 + 1   = 99, 56.  fp   13          XIV. Kuartil, Desil dan Persentil untuk Data Berkelompok a. Kuartil −(∑fi )0  in    Qi = L0 + c 4  (2. 13)  fq      Diketahui : L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat kuartil ke - i. c = besarnya kelas interval (selang interval). n = banyaknya data (Σ fi)0= jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah kelas yang mengandung kuartil ke - i. fq = frekuensi dari kelas yang mengandung kuartil ke - i. i = 1, 2, dan 3. i n = i dikali n . b. Desil −(∑fi )0  in    Di = L0 + c  10   fd      (2. 14) Diketahui : L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat Desil ke - i. c = besarnya kelas interval (selang interval). n = banyaknya data (Σ fi)0= jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah kelas yang mengandung Desil ke - i. fd = frekuensi dari kelas yang mengandung Desil ke - i. i = 1, 2, …, 9. i n = i dikali n . c. Persentil 9
  • 10. −(∑fi )0  in    Pi = L0 + c  100  (2. 15)  fp      Diketahui : L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat Persentil ke - i. c = besarnya kelas interval (selang interval). n = banyaknya data (Σ fi)0= jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah kelas yang mengandung Persentil ke - i. fp = frekuensi dari kelas yang mengandung Persentil ke - i. i = 1, 2, …, 99. i n = i dikali n . Contoh 11: Berdasarkan data berikut hitunglah, Q1, Q3, D6 dan P50. Nilai Kelas f (1) (2) 72, 2 – 72, 4 2 72, 5 – 72, 7 5 72, 8 – 73, 0 10 73, 1 – 73, 3 13 73, 4 – 73, 6 27 73, 7 – 73, 9 23 74, 0 – 74, 2 16 74, 3 – 74, 5 4 Jumlah Σ fi = n = 100 Penyelesaian : −(∑fi )0  in     Q1 = L 0 + c 4   fq      Diketahui Q1 berada pada jumlah 25% dari keseluruhan frekuensi terkecil atau frekuensi yang ke – 25. Sehingga frekuensi itu berada pada f1 + f2 + f3 = 17, jadi berada pada kelas ke – 4, memuat Q1. (∑ f1)0 = 17, n = 100, fq = 13 Nilai batas bawah dari kelas yang memuat Q1 adalah L0 = 73, 05 c = (nilai batas atas kelas ke – i) – (nilai batas bawah kelas ke i) = 73, 35 – 73, 05 = 0, 3  (1)(100 )  −(∑fi )0  in     −17  4 4 Q1 = L0 + c = 73, 05 + 0, 3   = 73, 05 + 0, 18 = 73, 2.  fq   13           Diketahui Q3 berada pada jumlah 75% dari keseluruhan frekuensi terkecil atau frekuensi yang ke – 75. Sehingga frekuensi itu berada pada f1 + f2 + f3 + f4 + f5 = 57, jadi berada pada kelas ke – 6, memuat Q3. (∑ f1)0 = 57, n = 100, fq = 23 10
  • 11. Nilai batas bawah dari kelas yang memuat Q3 adalah L0 = 73, 65 c = (nilai batas atas kelas ke - i) – (nilai batas bawah kelas ke - i) = 73, 95 – 73, 65 = 0, 3 −(∑fi )0   in   4 Q3 = L0 + c   fq       ( 3 )(100 )   − 57   4 = = 73, 65 + 0, 3 73, 65 + 0, 23 = 73, 88.  23       Diketahui D6 berada pada jumlah 60% dari keseluruhan frekuensi terkecil atau frekuensi yang ke – 60. Sehingga frekuensi itu berada pada f1 + f2 + f3 + f4 + f5 = 57, jadi berada pada kelas ke – 6, memuat Q3. (∑ f1)0 = 57, n = 100, fq = 23 Nilai batas bawah dari kelas yang memuat D6 adalah L0 = 73, 65 c = (nilai batas atas kelas ke - i) – (nilai batas bawah kelas ke - i) = 73, 95 – 73, 65 = 0, 3 −(∑fi )0  6n   D6  10 = L0 + c   fd       (6 )(100 )   − 57  = 73, 65 + 0,3  10  = 73, 65 + 0, 23 = 73, 69.  23       Diketahui P50 berada pada jumlah 50% dari keseluruhan frekuensi terkecil atau frekuensi yang ke – 50. Sehingga frekuensi itu berada pada f1 + f2 + f3 + f4 = 30, jadi berada pada kelas ke – 5, memuat Q3. (∑ f1)0 = 30, n = 100, fq = 27 Nilai batas bawah dari kelas yang memuat P50 adalah L0 = 73, 35 c = (nilai batas atas kelas ke - i) – (nilai batas bawah kelas ke - i) = 73, 65 – 73, 35 = 0, 3 −(∑fi )0   50 n    100 P50 = L0+c   fp       ( 50 )(100 )   − 57  100 = 73, 35+ 0,3  = 73, 35 + 0, 22 = 73, 57.  27      11
  • 12. 2. 3 Ukuran Variasi Atau Dispersi Berikut contoh yang mengambarkan 3 kelompok data dengan variasi cukup beraneka ragam (lihat hal.120.[1]): (1) 50 50 50 50 50 ⇒ Rata – rata hitung = 50 (2) 50 40 30 60 70 ⇒ Rata – rata hitung = 50 (3) 100 40 80 20 10 ⇒ Rata – rata hitung = 50 X1 100 100 100 90 90 90 X3 80 80 80 X5 70 70 70 60 60 X4 60 X1 X2 X3 X4 X5 X1 50 50 50 40 40 40 X2 X2 30 30 30 X3 20 20 20 X4 10 10 10 X5 XV. Nilai Jarak (rentang), Rata – Rata Simpangan, Simpangan Baku dan Koefisisen Variasi a. Nilai Jarak (Rentang) Nilai Jarak adalah nilai data kelompok setelah disusun menurut ukuran terkecil sampai terbesar (data maksimum dikurangi nilai data minimum). Nilai Jarak = Nilai Maksimum – Nilai Minimum (2. 16) Contoh 12 : Carilah jarak dari data berikut : (a). 50 60 30 40 70 (b). 100 40 80 20 10 Penyelesaian : (a). Disusun terurut dari yang terkecil ke yang terbesar, X1= 30, X2 = 40, X3 = 50, X4 = 60, X5 = 70 Nilai Jarak = 70 – 30 = 40 (b). X1= 10, X2 = 20, X3 = 40, X4 = 80, X5 = 100 Nilai Jarak = 100 – 10 = 90 Untuk data berkelompok dapat dihitung dengan 2 cara : ⇒ NJ = Nilai Tengah kelas terakhir – Nilai tengah kelas pertama 12
  • 13. ⇒ NJ = Batas atas kelas terakhir – Batas bawah kelas pertama Contoh 13: Hitunglah nilai jarak dari data berikut : Nilai Kelas F (1) (2) 72, 2 – 72, 2 4 5 72, 5 – 72, 10 7 13 72, 8 – 73, 27 0 23 73, 1 – 73, 16 3 4 73, 4 – 73, 6 73, 7 – 73, 9 74, 0 – 74, 2 74, 3 – 74, 5 Jumlah Σ fi = n = 100 Penyelesaian: Cara 1: 74 ,5 +74 ,3 Nilai Tengah kelas terakhir = =74, 4 2 72 ,4 +72 ,2 Nilai Tengah kelas pertama = = 72, 3 ∴ NJ = 74, 4 – 72, 3 = 2,1 2 Cara 2: ⇒ NJ = 74, 55 – 72, 15 = 2, 4 Catatan : Perbedaan ini dikarenakan cara 2 menghilangkan perbedaan data yang cukup besar (lihat frekuensinya ditengah kelas). a. Rata – Rata Simpangan  Diketahui data : X1 , X2 , … , Xi , … , Xn. 1 n ⇔ Rata – Rata hitungnya adalah : X = ∑ Xi . n i =1 (2. 17) ⇔ Simpangan terhadap rata – rata hitungnya adalah : (X 1 - X ) , ( X 2 - X ) , …, ( X i - X ) , … ( X n - X ) . (2. 18) 1n ⇔ Rata – Rata Simpangannya = RS = ∑ X - X , | . |  disebut harga mutlak. (2. 19) n i= 1 ⇔ Simpangan terhadap mediannya adalah : 13
  • 14. ( X 1 - Med ) , ( X 2 - Med ) , …, ( X i - Med ) , … ( X n - Med ) . (2. 20) n 1 ⇔ Rata – Rata Simpangannya = RS = ∑ X - Med . n i =1 (2. 21)  Contoh 13: Carilah rata – rata simpangan (biasanya dihubungkan dengan rata – rata hitung atau Median) dari data kelompok berikut ini : (a). 50 60 30 40 70 (b). 100 40 80 20 10 Penyelesaian (a). Diketahui : 1 X = ( 50 + 60 + 30 + 40 + 70 ) = 50, dan Med = 50 5 1 60  RS = ( 50 − 50 + 60 − 50 + 30 − 50 + 40 − 50 + 70 − 50 ) = = 12 5 5 1 5 60  RS = ∑ 5 i =1 X - Med = 5 = 12 (b). Diketahui : 1 X = ( 100 + 40 + 80 + 20 + 10 ) = 50, dan Med = 40 5 1 160  RS = ( 100 − 50 + 40 − 50 + 80 − 50 + 20 − 50 + 10 − 50 ) = = 32 5 5 1 5 1 RS= ∑ X - Med = ( 100 − 40 + 40 − 40 + 80 − 40 + 20 − 40 + 10 − 40 ) 5 i =1 5 1 = ( 60 + 0 + 40 + − 20 + − 30 ) = 30. 5 b. Simpangan Baku Jika suatu Populasi beranggotakan sebanyak N dan sampel sebanyak n elemen, maka nilai suatu karakteristik tertentu (Misalnya, umur orang, hasil penjualan perusahaan, harga barang, produksi barang, nilai ujian),akan diperoleh suatu pengamatan sebagai berikut : Populasi : X1 , X2 , … , Xi , … , XN. N 1 µ= N ∑X i =1 i = rata – rata sebenarnya dari X. (2. 22) Sampel : X1 , X2 , … , Xi , … , Xn. 1 n X = ∑ X i = rata – rata perkiraan (taksiran) dari X. n i =1 (2. 23) ∴ X adalah Perkiraan dari µ Sehingga, 1 N σ 2= ∑ ( X i − μ ) 2 , ( σ 2, dibaca sigma kuadrat). N i =1 (2. 24) = variansi sebenarnya dari X 14
  • 15. X i − μ = Simpangan (deviasi) dari pengamatan terhadap rata – rata sebenarnya. Atau dapat juga ditulis, N ∑(X − μ) 2 σ= i =1 i atau (2. 25) N   N  2  N ∑X i   1   i =1   σ= ∑ X i − 2 , (2. 26) N  i =1 N      σ = simpangan baku sebenarnya dari X. Dalam prakteknya, pengumpulan data hanya didasarkan pada sampel, sehingga simpangan bakunya dirumuskan sebagai berikut : ∑(X − X) n 2 i S= i =1 atau (2. 27) n ∑(X − X) n 2 i S= i =1 (2. 28) n-1 Rumus ini dapat juga ditulis sebagai,   n   2 n ∑X i   1  i =1   S= ∑ X i − , (2. 29) n i =1 n      S = simpangan baku perkiraan dari X. ⇒ Untuk data Berkelompok dan sudah disajikan dalam tabel frekuensi, rumus Variansi (σ2) adalah : k ∑ f (X − μ) 2 σ= i =1 i mi (2. 30) N Xmi = nilai tengah kelas ke – i, i = 1, 2, …, k ⇒ Untuk kelas interval yang sama : 2 k  k  ∑ f i d i2  ∑f i d i  σ=c i =1 − i =1  , (2. 31) N  N      c = besar kelas interval 15
  • 16. fi = frekuensi kelas ke i di = deviasi atau simpangan dari kelasi ke – i terhadap titik asumsi awal ⇒ Untuk kelas interval yang tidak sama :   k   2 k  ∑ f i X mi   1   i =1   σ= ∑ f i X mi − 2 , (2. 32) N i =1 N      Xmi = nilai tengah kelas ke – i, i = 1, 2, …, k fi = frekuensi kelas ke i Untuk, sampel σ diganti dengan S dan N diganti n. Contoh 14: Hitunglah simpangan baku dari data berikut ini : X = upah bulanan karyawan sebuah perusahaan, dalam ribuan rupiah. (1). 50 50 50 50 50 ⇒ (kelompok karyawan 1) (2). 50 40 30 60 70 ⇒ (kelompok karyawan 2) (3). 100 40 80 20 10 ⇒ (kelompok karyawan 3) Penyelesaian : Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 X X2 X X2 X X2 (1) (2) (1) (2) (1) (2) X1 = 50 2.500 X1 = 50 2.500 X1 = 10.500 X2 = 50 2.500 X2 = 40 1.600 100 1.600 X3 = 50 2.500 X3 = 30 900 X2 = 40 6.400 X4 = 50 2.500 X4 = 60 3.600 X3 = 80 400 X5 = 50 2.500 X5 = 70 4.900 X4 = 20 100 Σ Xi=25 Σ X2i=12.50 Σ Xi=25 Σ X2i=13.50 X5 = 10 0 0 0 0 Σ Xi=25 Σ X2i=18.50 1 ( 250 ) 2  1 ( 250 ) 2  1 ( 250 ) 2  σ1 = 12.500 −  σ2 = 13.500 −  σ3 = 18.500 −  5 5  5 5  5 5  1 62.500  1 1 = 12.500 −  = {13.500 − 12.500} = {18.500 − 12.500} 5 5  5 5 1 = 14, 14 = 34, 64 = {12.500 − 12.500} ∴Simpangan baku karyawan ∴Simpangan baku karyawan 5 kelompok 2 sebesar Rp. 14, 14 kelompok 3 sebesar Rp. 34, 64 = 0. ∴karena simpangan bakunya sama dengan nol, maka upah bulanan karyawan kelompok 1, homogen atau tidak bervariasi. 16
  • 17. Dari hasil perhitungan, menunjukkan bahwa kelompok data yang heterogen, mempunyai nilai simpangan baku yang besar. σ1 < σ2 < σ3 ⇒ 0 < 14, 14 < 34, 64. 17
  • 18. X1 10 100 100 0 90 90 90 X3 80 80 80 X5 70 70 70 60 60 X4 60 X1 X2 X3 X4 X5 X1 50 50 50 40 40 40 X2 X2 30 30 30 X3 20 20 20 X4 10 10 10 X5 Contoh 15: Gaji 40 Guru Honor SMK setelah potong pajak, diambil secara acak (dalam ribuan rupiah), sebagai berikut : 138 164 150 132 144 125 149 157 146 158 140 147 136 148 152 144 168 126 138 176 163 119 154 165 146 173 142 147 135 153 140 135 161 145 135 142 150 156 145 128 Hitunglah simpangan baku dari gaji honor guru tersebut diatas ? Penyelesaian : ⇔ Syarat – syarat membuat Tabel frekuensi adalah : Diketahui : Data terbesar (Xn) = 176 Data terkecil (X1) = 119 Banyaknya kelas dapat dicari dengan rumus Kriteria Sturges : K = 1 + 3, 322 log n Sehingga, K = 1 + 3, 4 log 40 = 6, 44 ≈ 6 atau 7. C = lebar kelas (panjang atau interval kelas ) Xn − X1 176 − 119 = = = 9, 5 ≈ 10 k 6 127 + 119 136 + 128 Xm1 = = 123, Xm2 = = 132, … 2 2 18
  • 19. ⇔ Tabel frekuensinya adalah : NilaiTengah No Gaji Sistem Tally f (Xmi) 1 119 – 127 123 III 3 2 128 – 136 132 IIII I 6 3 137 – 145 141 IIII IIII 10 4 146 – 154 150 IIII IIII I 11 5 155 – 163 159 IIII 5 6 164 – 172 168 III 3 7 173 – 181 177 II 2 Jumlah 40 ⇔ Simpangan Baku dapat dihitung secara langsung (data tidak berkelompok) :   N  2  N ∑X i   1   i =1   σ = ∑ X i − 2  N  i =1 N      1  138 2 + 146 2 + ... + 128 2 − ( 138 + 146 + ... + 128 ) 2  =   40  40  1  ( 5.872 ) 2  = 868.652 −  40  40  1 6.642,4 = {868.652 − 862.009,6} = = 13, 00. 40 40 σ 2 = 169 (variansi) ⇔ Simpangan Baku untuk interval yang sama (data berkelompok) : Gaji f d d2 fd fd2 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 119 – 127 3 c. 9 9 27 128 – 136 6 3 4 12 24 137 – 145 10 d. 1 10 10 146 – 154 11 2 0 0 0 155 – 163 5 e. 1 5 5 164 – 172 3 1 4 6 12 173 – 181 2 0 9 6 18 1 2 3 Jumlah 40 0 32 Σ fidi= – 14 Σ fidi2= 96 2 k  k  ∑ f i d i2  ∑f i d i  96  − 14  2 σ =c i =1 − i =1  =9 −  = 9 2, 4 −0, 1225 = 13, 58. N  N  40  40      19
  • 20. ⇔ Simpangan Baku dapat juga dicari dengan menggunakan rumus 2. 32 (data berkelompok) : Xmi f Xmi2 f Xmi f Xmi2 (1) (2) (3) (4)⇔ (1x2) (5)⇔ (2x3) 123 3 15.129 369 45.387 132 6 17.424 792 104.544 141 10 19.881 1.410 198.810 150 11 22.500 1.650 247.500 159 5 25.281 795 126.405 168 3 28.224 504 84.672 177 2 31.329 354 62.658 Jumlah 40 Σ fi Xmi = 5.874 Σ fi Xmi = 869.976 2   k   2 k  ∑ f i X mi   1   i =1   σ= ∑ f i X mi − 2  N i =1 N      1  869.976 − ( 5.874 ) 2  =   40  40  1 = {869.976 − 862.596,9} 40 = 13. 58 Jadi variansi gaji guru honor adalah : σ 2 = 184, 42 d. Bilangan Baku ⇔ Variabel X, mempunyai rata – rata µ dan simpangan baku σ . Xi , adalah nilai baku dari Xi. σ Xi − μ Z = , adalah nilai simpangan (deviasi) yang dibakukan atau σ distandarisasi. Contoh 16 : Diketahui data umur anak (dalam tahun) yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga sebagai berikut : X1= 2, X2 = 8, X3 = 10, X4 = 4, X5 = 1 (N = 5) Xi i. Hitunglah µ , σ , dan σ Xi − μ ii. Jika Zi = , Hitunglah Zi, i= 1, 2, …, 5. σ iii. Hitunglah µ z, dan σ z 20
  • 21. Penyelesaian : 1 1 i. µ= ∑X i ( X 1 + X 2 + ... + X 5 ) = 1 ( 2 + 8 + ... + 1) = 25 = 5 = N N 5 5 σ= 1 N 1 [ ] ∑( X i − μ ) 2 = 5 ( 2 − 5 ) 2 + ( 8 − 5 ) 2 + ... + ( 1 − 5 ) 2 = 3, 46 X1 2 X 8 X X = 3, 46 = 0, 577, 2 = 3, 46 = 2, 312, 3 = 2, 89, 4 = 1, 156 σ σ σ σ X dan 5 = 0, 289 σ X −μ 2-5 8-5 ii. Zi = i ⇔ Z1 = 3, 46 = – 0,86, Z2 = 3, 46 = 0,86, σ Z3 = 1, 445, Z4 = – 0, 289 dan Z5 = –1 ,156 1 1 iii. µz = ∑Z i = ( Z 1 + Z 2 + ... + Z 5 ) = 1 ( ( - 0.86 ) + 0,86 + ... + ( − 1,156 ) ) = 0 N 5 5 ∴ Rata – rata simpangan yang dibakukan adalah 0  Z − (∑ Z i ) 1  2   σz = N ∑ i N    1 (0) 2  ( − 0, 856 ) + ( − 0,86 ) + ... + ( − 1,14 ) − 2 2 2 =  5 5  1 = [ 4.918 ] = 1 5 ∴ Simpangan bakunya adalah 1, sehingga N ∼ (0, 1) e. Koefisien Variansi Koefisien variansi adalah nilai perbandingan dua kelompok data yang bebas dari satuan data asli. Dirumuskan sebagai : σ KV = μ x100% , untuk Populasi S Kv = x100% , untuk Sampel. x Dua kelompok data dengan KV1 > KV2 maka, kelompok pertama lebih bervariasi atau lebih heterogen dari pada kelompok dua. 21
  • 22. 2. 4 Latihan Soal : 1. Diketahui 30 orang ibu rumah tangga, ditanya tentang pengeluaran sebulan (dalam ribuan rupiah) untuk keperluan hidup sehari – hari. Hasilnya sebagai berikut : 30 40 35 25 35 50 40 45 40 20 45 45 20 35 45 25 40 30 25 33 20 20 20 45 35 34 15 30 25 40 a). Buatlah Tabel Frekuensi ? b). Gambar grafik histogramnya ? c). Hitunglah rata – rata pengeluaran ibu rumah tangga itu perkeluarga tersebut ? d). Berapa besar mediannya ? e). Berapa besar modusnya ? 2. Hitunglah rata – rata ukur (geometrik mean) dari data berikut : 107, 132, 120, 110, 130, 126, 116, 123. 3. Dengan menggunakan rumus : X = ∑M f i i , i = 1, 2, …, k dimana, k = banyaknya kelas ∑f i Mi = nilai tengah kelas ke – i Hitunglah rata – rata dari data berikut : Konsumsi beras selama satu bulan dari 75 Rumah Tangga, Konsumsi Beras (Kg) Banyaknya Keluarga (1) (2) 5 – 24 4 25 – 44 6 45 – 64 14 65 – 84 23 85 – 104 14 105 – 124 5 125 – 144 7 145 – 164 2 4. Dari nomor 3, hitunglah median dan Modus konsumsi beras dengan menggunakan rumus :  −(∑fi )0 n     ( f1 ) 0   Med = L0 + c  2  dan Mod = L0 + c ( f ) +( f )   fm       1 0 2 0  5. Diketahui hasil ujian dari 120 mahasiswa FE. UT : Nilai Ujian f (1) (2) 30 – 39 9 40 – 49 32 50 – 59 43 60 – 69 21 70 – 79 11 80 – 89 3 90 – 100 1 a). Hitunglah kuartil pertama, ketiga, (Q1 dan Q3) b). Hitunglah desil pertama, kelima dan ketujuh (D1, D5 dan D7) 22
  • 23. c). Hitunglah persentil pertama, keduapuluh lima, kelima puluh, dan ketujuh puluh lima (P1, P25, P50, dan P75) 6. Dari Data Nomor 1, a). Hitunglah nilai jarak (range) = NJ b). Hitunglah rata – rata simpangan = RS. Anggap sebagai sampel n = 30. c). Hitunglah simpangan baku perkiraan, dengan rumus : ∑( X i − X ) dan ∑( X i − X ) 1 2 1 2 S= n n −1 S d). Hitung koefisien variasi kv = X 7. Dari data nomor 5, 2 k  k  ∑f i d i 2  ∑f i d i  Hitung S = c i =1 − i =1  n  n      8. Prosentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang bekerja menurut jam kerja selama seminggu. Jam Kerja Prosentase 0–9 2 10 – 19 6 20 – 29 22 30 – 39 27 40 – 49 23 50 – 59 15 60 – 69 5 a). Buat grafiknya b). Cari rata – rata, median, dan modus jam kerjanya c). Hitung Kuartil kedua, Desil kelima dan Persentil kelima puluh d). Hitunglah Simpangan Bakunya e). Hitunglah Koefisien Variasinya 9. Nilai hasil ujian Matematika SMU Raksa Maju kelas 1dikelompokkan sebagai berikut : Kelas Nilai f 30 – 39 2 40 – 49 5 50 – 59 8 60 – 69 15 70 – 79 20 80 – 89 16 90 – 99 10 a). Cari rata – rata, median, dan modus. c). Hitung Kuartil ketiga, Desil ketujuh dan Persentil kelima lima d). Hitunglah Simpangan Bakunya e). Hitunglah Koefisien Variasinya 23
  • 24. Penyelesaian : 1. Diketahui : Setelah data disusun maka :  Banyaknya data (n) = 30  Data tertinggi (Xn) = 50  Data terrendah (X1) = 15  Banyaknya kelas (k) = 1 + 3, 322 log n = 1 + 3, 322 log 30 = 5, 907 ≈ 6. Xn − X1 50 − 15  Lebar kelas atau Selang (c) = = = 5, 833 ≈ 6 k 6 a. Tabel Frekuensi Data 30 orang Orang ibu Rumah Tangga : Lebar Nilai Tengah Kelas Sistem Tally f Kelas (Xt) 1 15 – 20 17,5 IIII I 6 2 21 – 26 23,5 IIII 4 3 27 – 32 29,5 III 3 4 33 – 38 35,5 IIII I 6 5 39 – 44 41,5 IIII 5 6 45 – 50 47,5 IIII I 6 Jumlah 30 b. Grafik Histogramnya 7 6 5 4 3 2 1 0 17.5 23.5 29.5 35.5 41.5 47.5 c. Rata – rata pengeluaran ibu rumah tangga 1 30 1 - X = ∑ 30 i =1 Xi = 30 ( 30 + 40 + 35 + ... + 40 ) = 32, 9. Menggunakan Kalkulator :  Pilih, Shift Mode (Pilih 3) ⇒ Membersihkan Layar Kalkulator  Tekan, Mode 2x (Pilih 1) ⇒ SD (Standard Deviasi) untuk Statitika satu variabel.  Input data : 30 DT (tekan M+), 40 DT, 35 DT, …, 40 DT. 24
  • 25. Untuk mengecek Banyaknya Data (n), Tekan Shift S-Sum (atau tekan angka 1) ⇒ Pilih Nomor 3 dan tekan tanda ”=”.  Untuk mengecek Rata – rata ( X ) , Tekan Shift S-Var (atau tekan angka 2) ⇒ Pilih Nomor 1 dan tekan tanda ”=”. Jadi Rata – rata pengeluaran ibu rumah tangga itu ( X ) = 32, 9. - Rata – rata pengeluaran itu, dapat juga dicari dengan menggunakan rumus : X = ∑f X i ti = 993 = 33, 1 (lihat perhitungan menggunakan tabel) : ∑f i 30 Nilai Tengah Pengeluaran fi fiXti (Xt) 15 – 20 17,5 6 105 21 – 26 23,5 4 94 27 – 32 29,5 3 88, 5 33 – 38 35,5 6 213 39 – 44 41,5 5 207, 5 45 – 50 47,5 6 285 Jumlah 30 993 d. Besar Median dapat dicari dengan menggunakan rumus (lihat Tabel) : KelasPengeluaranfi1 2  −(∑fi )0  n  3 13 Med = L0 + c  2   fm  4     5 Diketahui, 615 – 20 - n = 30 {banyaknya data (f)} 21 – 26 - L0 = 32, 5 (Batas bawah terkecil) 27 – 32 33 – 38 - Σ fi = (jumlah frekuensi sebelum median) 39 – 44 - fm =13 (frekuensi median berada) 16 - c = 6 (lebar selang data = 21 – 15 = 6) 45 – 506  30  4  −13  3 - ∴ Med = 32, 5 + 6  2 6   = 34. 5  6     5 e. Besar Modus dapat dicari dengan menggunakan rumus (lihat Tabel) : 6Jumlah30  ( f1 ) 0  Kelas Pengeluaran fi Mod = L0 + c  ( f ) +( f )   1 15 – 20 6  1 0 2 0  2 21 – 26 4 - L0 = 32, 5 3 27 – 32 3 -c=6 4 33 – 38 6 - (f1)0 = 6 – 3 = 3 5 39 – 44 5 - (f2)0 = 6 – 5 = 1 6 45 – 50 6  3  Jumlah 30 Mod = 32, 5 + 6    3 +1 = 37. 2. Diketahui : Dengan menggunakan rumus : Xg = n X 1 . X 2 ...X n maka rata – rata ukur (geometrik mean) data tersebut : X g = 8 ( 107 ) ( 132 )( 120 )( 110 )( 130 )( 126 )( 116 )( 123 ) 25
  • 26. (4, 357x10 ) ( ) 1 = 8 16 = 4, 357x10 16 8 = 120, 198 3. Diketahui : Konsumsi beras selama satu bulan dari 75 Rumah Tangga, Konsumsi Beras (Kg) Mi atau Xti fi fiXi 5 – 24 14,5 4 58 25 – 44 34,5 6 207 45 – 64 54,5 14 763 65 – 84 74,5 23 1.715, 3 85 – 104 94,5 14 1.323, 0 105 – 124 114,5 5 572, 5 125 – 144 134,5 7 941, 5 145 – 164 154,5 2 309 Jumlah 75 5.889, 3 X = ∑X f ti i = 78, 524 ∑f i Jadi Rata – rata konsumsi beras selama satu bulan dari 75 Rumah Tangga = 78, 524 Kg. 4. Diketahui data dari nomor 3 :  Dapat dicari Mediannya dengan menggunakan rumus berikut (lihat Tabel) :  −(∑fi ) 0 n   Med = L0 + c  2   fm      Konsumsi Beras (Kg) Mi atau Xti fi fiXi 5 – 24 14,5 4 58 25 – 44 34,5 6 207 45 – 64 54,5 14 763 65 – 84 74,5 2 1.715, 3 85 – 104 94,5 3 1.323, 0 105 – 124 114,5 14 572, 5 125 – 144 134,5 5 941, 5 145 – 164 154,5 7 309 2 Jumlah 75 5.889, 3 - L0 = 64, 5 - c = 20 - n = 75 - Σ fi = 24 - fm = 23  75   −( 24 )  Med = 64, 5 + 20  2  = 64, 5 + 20(0, 587) = 76, 24  23       Dapat dicari Modusnya dengan menggunakan rumus berikut (lihat Tabel) : 26
  • 27. ( f1 ) 0  Mod = L0 + c     ( f1 ) 0 + ( f2 ) 0   Konsumsi Beras (Kg) Mi atau Xti fi fiXi 5 – 24 14,5 4 58 25 – 44 34,5 6 207 45 – 64 54,5 14 763 65 – 84 74,5 2 1.715, 3 85 – 104 94,5 3 1.323, 0 105 – 124 114,5 14 572, 5 125 – 144 134,5 5 941, 5 145 – 164 154,5 7 309 2 Jumlah 75 5.889, 3 - L0 = 64, 5 - c = 20 - n = 75 - ( f1)0 = 23 – 14 = 9 - ( f2)0 = 23 – 14 = 9  9  Mod = 64, 5 + 20   = 74, 5. 9+9 5. Diketahui hasil ujian dari 120 mahasiswa FE. UT : Nilai Ujian f 30 – 39 9 40 – 49 3 Q1 50 – 59 2 Q3 60 – 69 70 – 79 4 80 – 89 3 90 – 100 21 11 3 1 Jumlah 120 a. Kuartil pertama dan ketiga, (Q1 & Q3)  Kuartil ke – 1 : − (∑fi )0  in    Qi = L0 + c  4   fq      - Pertama yang harus dilakukan adalah mengecek keberadaan kuartil yang akan dicari, dengan membagi empat bagian jumlah data, misalkan yang akan dicari adalah Kaurtil ke – 1, maka ( 1)( 120 ) = 30 , berarti data ada pada frekuensi sama dengan 30. 4 - L0 = 39, 5 (batas bawah kuartil yang ditaksir/diperkiran) - c = 10 (selang interval = 40 – 30 = 50 – 40 = … = 90 – 80) -i=1 - n = 120 - Σ fi = 9 - fq = 32 27
  • 28.  3( 120 )   − ( 41)  4 Q1 = 39, 5 + 10   = 46, 062.  32       Kuartil ke – 3 : ( 3 )( 120 ) = 90 , berarti data ada pada - Pengecekan dimulai keberadaan Kaurtil ke – 3, dengan 4 frekuensi sekitar 90. - L0 = 49, 5 (batas bawah kuartil yang ditaksir/diperkiran) - c = 10 (selang interval = 40 – 30 = 50 – 40 = … = 90 – 80) - i=1 - n = 120 - Σ fi = 41 - fq = 43  3( 120 )   − ( 41)  Q3 = 49, 5 + 10  4  = 60, 895  43      b. Diketahui Rumus Desil : −(∑fi )0  in    Di = L0 + c  10   fd      - Pertama yang harus dilakukan adalah mengecek keberadaan Desil yang akan dicari, dengan membagi sepuluh bagian jumlah data, misalkan yang akan dicari adalah Desil ke – 1, ( 1)( 120 ) = 12 maka , berarti data ada pada frekuensi sama dengan 12 atau dekat dengan 12 . 10 - L0 = 39, 5 - c = 10 - n = 120 - (Σ fi)0 = 9 - fd = 32  ( 1)( 120 )   −(9 )   10  = D1 = 39, 5 + 10  32  39, 5 + 10.(0, 094) = 40, 44 Jadi     Desil Ke – 1 adalah 40, 44. Dengan cara yang sama, maka dapat langsung dihitung Desil ke – 5 dan Desil ke – 7 : Nilai Ujian f 30 – 39 9 40 – 49 32 50 – 59 4 D5, D7 60 – 69 3 70 – 79 21 80 – 89 11 90 – 100 3 1 Jumlah 120 28
  • 29.  ( 5 )( 120 )   − ( 41)  10 D5 = 49, 5 + 10   = 49, 5 + 10.(0, 442) = 53, 92  43       (7 )( 120 )   − ( 41 )  D7 = 49, 5 + 10  10  = 49, 5 + 10(1) = 59, 5  43      c. Diketahui Rumus Persentil : −(∑fi )0  in    Pi = L0 + c  100   fp      Nilai Ujian f 30 – 39 9 P1 40 – 49 32 P25 50 – 59 43 P50 60 – 69 21 P75 70 – 79 11 80 – 89 3 90 – 100 1 Jumlah 120 Sehingga :  ( 1)( 120 )   −( 0 )  100 - P1 = 29, 5 + 10   9  = 29, 5 + 10 (0, 133)  = 30, 83      ( 25 )( 120 )   −( 9 )  100 - P25 = 39, 5 + 10   32  = 39, 5 + 10 (0, 656)  = 46, 063      ( 50 )( 120 )   −( 41 )  100 - P50 = 49, 5 + 10   43  = 49, 5 + 10 (0, 442)  = 53, 919      (75 )( 120 )   −( 84 )   100  = 59, 5 + 10 (0, 286) - P75 = 59, 5 + 10  21  = 62, 357     29
  • 30. 6. Diketahui data dari Nomor 1 : Kelas Pengeluaran fi 1 15 – 20 6 2 21 – 26 4 3 27 – 32 3 4 33 – 38 6 5 39 – 44 5 6 45 – 50 6 Jumlah 30 a. Nilai Jarak (NJ) = 50 + 45 Nilai Tengah kelas terakhir = = 47, 5 2 20 + 15 Nilai Tengah kelas pertama = = 17, 5 ∴ NJ = 47, 5 – 17, 5 = 30 2 1n b. Rata – rata simpangan (RS) = ∑ X - X , Misalkan sampel n = 30. n i= 1 1 30 = ∑ X - 32,9 , dari nomor 1, diketahui 30 i =1 X = 32,9 1 [ ( 30 − 32,9 ) + ( 40 − 32,9 ) + ... + ( 40 − 32,9 ) ] = 30 = 8, 193 c. Simpangan baku perkiraan, dengan rumus : ∑( X i − X ) 1 2 S= n = 1 30 [ ] ( 30 − 32,9 ) 2 + ( 40 − 32,9 ) 2 + ... + ( 40 − 32,9 ) 2 = 9, 527 dan, jika digunakan rumus berikut maka, ∑( X i − X ) 1 2 S= n −1 = 1 30 - 1 [ ] ( 30 − 32,9 ) 2 + ( 40 − 32,9 ) 2 + ... + ( 40 − 32,9 ) 2 = 9, 689 S 9,527 d. Koefisien variasi (kv) = = = 0,896 X 32,9 7. Diketahui, 2 k  k  ∑ f i d i2  ∑f i d i  S=c i =1 − i =1  n  n      Dimana, Nilai Ujian f d d2 fd fd2 30 – 39 9 -2 4 - 36 30
  • 31. 40 – 49 32 -1 1 18 32 50 – 59 43 0 0 - 0 60 – 69 21 1 1 32 21 70 – 79 11 2 4 0 44 80 – 89 3 3 9 21 27 90 – 100 1 4 16 22 16 9 4 Jumlah 120 - - 6 17 6 - c = 10 - n = 12 2 176  6  - S = 10 −  = 12, 08 120  120  8. Diketahui Prosentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang bekerja menurut jam kerja selama seminggu adalah : Jam Prosentase Kerja 0–9 2 10 – 19 6 20 – 29 22 30 – 39 27 40 – 49 23 50 – 59 15 60 – 69 5 a. Grafiknya Prosentasi Usia Kerja 30 27 25 23 22 20 Jam Kerja 15 15 10 6 5 5 2 0 b. rata – rata, median, dan modus jam kerjanya Diketahui : - X = ∑ X ti f i ∑ fi 31
  • 32. Jam Kerja Xti fi Xti fi 0–9 4, 5 2 9 10 – 19 14, 5 6 87 20 – 29 24, 5 22 539 30 – 39 34, 5 27 931, 5 40 – 49 44, 5 23 1.023, 5 50 – 59 55, 5 15 832, 5 60 – 69 64, 5 5 322, 5 Jumlah 100 3.745 3,745 X= = 37, 45 100  −(∑fi ) 0 n   100    −( 30 )  2  2 - Med = L0 + c   = 29, 5 + 10  = 36, 907.  fm   27           ( f1 ) 0   ( 27 - 22 )  - Mod = L0 + c   = 29, 5 + 10   ( 27 - 22 ) + ( 27 - 23 )  = 35, 056    ( f1 ) 0 + ( f2 ) 0     c. Kuartil kedua, Desil kelima dan Persentil kelima puluh Jam Kerja Xti fi Xti fi di fidi di2 fidi2 0–9 4, 2 9 -3 -6 9 18 10 – 19 5 6 87 -2 - 12 4 24 20 – 29 14, 5 22 539 -1 - 22 1 22 30 – 39 24, 5 27 931, 5 0 0 0 0 40 – 49 34, 5 23 1.023, 5 1 23 1 23 50 – 59 44, 5 15 832, 5 2 15 4 60 60 – 69 55, 5 5 322, 5 3 5 9 45 64, 5 Jumlah 100 3.745 - 3 - 192  2 ( 100 )  − (∑fi )0  in     − ( 30 )   4  = 29, 5 + 10  4  = 36, 907 - Q2 = L 0 + c  fq   27           5 ( 100 )  −(∑fi )0  in     − ( 30 )   10 10 - D5 = L 0 + c  fd   = 29, 5 + 10   27  = 36, 907           50 ( 100 )  −(∑fi )0  in     −( 30 )   100 100 - P50 = L0 + c  fp   = 29, 5 + 10   27  = 36, 907          d. Simpangan Bakunya 2 k  k  ∑ f i d i2  ∑f i d i  192  3  2 S=c i =1 − i =1  = 10 −  = 13, 853 n  n  100  100       S  13,853 = 0,3699 e. Koefisien Variasinya  = 37,45 X  9. Diketahui : 32