2. Guru kelas 1 Brian menggambarkannya sebagai
“manusia mesin pinball”. Dia tidak pernah
berjalan; dia meloncat-loncat. Dia meninggalkan
mejanya setiap beberapa menit untuk
menajamkan pensilnya, mengambil kertas, dsb.
Dia tampak tidak dapat menahan diri untuk tidak
berkomentar pada setiap hal yang dia lihat.
Teman-teman sekelas Brian merasa terganggu
karena dia tidak bisa diam dan menginterupsi,
tapi tidak ada hukuman ataupun hadiah yang
menghasilkan perubahan yang menetap pada
perilakunya.
Dalam laporannya, guru Brian menulis: “Brian
cerdas dan antusias, namun dia perlu untuk lebih
tenang. Dia tertinggal di belakang hanya karena
3. Pikiran Brian yang mengembara kemana-
mana dan dorongan yang tidak ada
habisnya untuk terus bergerak membuat
frustrasi dirinya sendiri dan keluarganya,
terlebih lagi dibanding mereka adalah
gurunya, namun perilaku ini berada di
luar kendalinya. Dia kurang mampu
untuk membuat rencana ke depan dan
“menyaring” gangguan, sehingga dia
tidak dapat berkonsentrasi meskipun dia
sudah berusaha keras.
4. Brian juga tidak dapat mengendalikan
dorongan dalam dirinya untuk
menyelidiki dan berkomentar pada
segala hal yang baru baginya. Pada
penghujung hari dia menjadi sangat
lelah karena merespon semua yang dia
lihat dan dengar yang terus berputar di
sekitarnya, namun tetap saja dia tidak
dapat “me-non-aktifkan dirinya” hingga
dia jatuh tertidur (yang merupakan
tantangan tersendiri).
5. ADHD Timeline
• 1902 - Dr. Still, seorang dokter Inggris,
mendokumentasikan kasus-kasus yang mencakup
impulsivitas. Dia menyebutnya “Kekurangan dari Kontrol
Moral”. Dia meyakini, bagimanapun, bahwa ini adalah
suatu diagnosis medis, daripada spiritual.
• 1922 - Gejala-gejala yang berhubungan dengan ADHD
didokumentasikan dan diberi suatu diagnosis "Post-
Encephalitic Behavior Disorder.“
• 1937 - Dr. Charles Bradley memperkenalkan
penggunaan stimulan untuk mengobati anak-anak
hiperaktif.
• 1956 - Ritalin pertama kali diperkenalkan sebagai suatu
treatment untuk anak-anak hiperaktif
6. • 1960s - Penggunaan obat-obat stimulan
menjadi lebih luas, gejala utama adalah
hiperaktivitas dan ini adalah satu-satunya
gejala yang biasanya diobati. Nama “Minimal
Brain Dysfunction” digunakan pada awal
1960-an dan diubah pada akhir 60-an menjadi
"Hyper-kinetic Disorder of Childhood.“
• 1970s - gejala-gejala tambahan seperti kurang
fokus dan melamun diasosiasikan dengan
impulsivitas. Impulsivitas diperluas untuk
mencakup impulsivitas verbal, impulsivitas
kognitif dan impulsivitas motorik.
• 1980 - Nama saat ini "Attention Deficit
Disorder +/-" diberikan dalam DSM III oleh
American Psychiatric Association. ADHD dan
ADD merupakan diagnosis yang terpisah.
7. • 1987 - The APA menamai ulang gangguan
Attention Deficit Hyperactivity Disorder dan
mencatat bahwa ini adalah suatu diagnosis
medis yang dapat menyebabkan masalah
perilaku. Mereka mencatat masalah perilaku ini
berbeda dibanding yang disebabkan oleh
emotional turmoil, seperti perceraian atau
pindah ke area yang baru,
• 1996 - Pengobatan kedua, Adderall, disetujui
oleh FDA sebagai pengobatan untuk ADHD.
• 1998 - The American Medical Associated
menyatakan bahwa ADHD adalah salah satu
gangguan yang diteliti dengan baik.
• 1999-present - Beberapa obat tambahan,
seperti Concerta, Focalin dan Strattera sudah
disetujui untuk pengobatan ADHD.
8. What is ADHD ?
• Suatu gangguan neuro-biologis yang ditandai
oleh derajat tidak perhatian, impulsivitas, dan
hiperaktivitas yang kronis dan tidak sesuai
dengan perkembangan.
• Gangguan penampilan, suatu masalah untuk
mampu menghasilkan atau bertindak beradasar
yang diketahui seseorang
• Gangguan fisiologis menyebabkan kesulitan
dengan regulasi diri dan perilaku yang bertujuan
9. • Gangguan perkembangan dari kontrol diri.
• Ketidakmampuan untuk inhibisi (mampu
menunggu, berhenti merespon, dan tidak
bersepon pada suatu kejadian). Inhibisi meliputi
inhibisi motorik, menundah pemenuhan
keinginan (delay gratification), mematikan atau
menahan distraksi dalam lingkungan saat
sedang berpikir.
10. Official Diagnostic of ADHD
Baik 1 atau 2:
1. Enam atau lebih dari gejala-gejala berikut ini dari tidak
perhatian sudah menetap untuk setidaknya enam bulan pada
derajat yang maladaptif dan tidak konsisten dengan level
perkembangan
2. Enam atau lebih dari gejala-gejala berikut ini dari
hiperaktivitas-mpulsivitas sudah menetap setidaknya enam bulan
pada derajat yang maladptif dan tidak konsisten dengan level
perkembangan
• Beberapa gejala hiperaktif, impulsif, atau tidak perhatian yang
menyebabkan gangguan, muncul sebelum usia 7 tahun.
• Beberapa gangguan dari gejala muncul dalam dua atau lebih tempat
(seperti di sekolah atau tempat kerja dan di rumah).
• Harus ada bukti yang jelas dari gangguan klinis yang signifikan
dalam fungsi sosial, akademis, atau okupasi.
• Gejala yang tidak muncul secara eksklusif selama munculnya
pervasive developmental disorder, schizophrenia, atau gangguan
psikotik lainnya dan tidak lebih baik diperhitungkan sebagai mental
disorder lainnya (seperti gangguan mood, kecemasan, disasosiatif,
atau kepribadian)
11. Inattention
a. Seringkali gagal untuk memberikan perhatian
terhadap detil atau membuat kesalahan yang
ceroboh dalam tugas sekolah, pekerjaan, atau
aktivitas lainnya.
b. Seringkali memiliki kesulitan untuk
mempertahankan perhatian dalam aktivitas
belajar atau bermain.
c. Seringkali tampak tidak mendengarkan saat
diajak bicara langsung.
d. Seringkali tidak mengikuti instruksi dan gagal
untuk menyelesaikan tugas sekolah, aktivitas
rutin, atau tugas di tempat kerja (bukan
merupakan perilaku oposisi atay gagal untuk
memahami instruksi).
12. e. Sering memiliki kesulitan untuk mengorganisir
tugas dan aktivitas.
f. Seringkali menghindari, tidak menyukai, atau
keberatan untuk terlibat dalam tugas yang
membutuhkan usaha mental yang lama (seperti
pekerjaan rumah).
g. Seringkali kehilangan benda-benda yang
penting untuk tugas atau aktivitas (mainan,
tugas sekolah, pensil, buku, atau alat-alat).
h. Seringkali mudah terdistraksi oleh stimulus
eksternal.
i. Seringkali menjadi pelupa dalam aktivitas
harian.
13. Hyperactivity
a. Seringkali bermain-main (fidgets) dengan tangan atau
kaki atau bergoyang-goyang di tempat duduk.
b. Seringkali meninggalkan tempat duduk di ruang kelas
atau di situasi lain dimana tetap duduk duam diperlukan.
c. Seringkali berlari atau memanjat sercara berlebihan
dalam situasi yang tidak sesuai (pada remaja atau orang
dewasa, dapat terbatas pada perasaan subjektif akan
rasa tidak bisa tenang).
d. Seringkali memiliki kesulitan untuk bermain atau terlibat
dalam aktivitas santai dengan tenang.
e. Seringkali “siap beraktivitas/on the go” atau seringkali
bertindak seolah “ digerakkan oleh mesin”.
f. Seringkali bicara terus-menerus
14. Impulsivity
a. Seringkali memberikan jawaban sebelum
pertanyaan selesai.
b. Seringkali memiliki kesulitan untuk menunggu
giliran.
c. Seringkali menginterupsi atau menyela orang
lain (seperti tiba-tiba langsung ikut percakapan
atau permainan)
15. Tipe-Tipe ADHD
1. ADHD, predominantly inattentive type.
• Memenuhi kriteria inattention untuk 6 bulan
terakhir
2. ADHD, predominantly hyperactive-impulsive
type.
• Memenuhi kriteria hyperactive-impulsive criteria
untuk 6 bulan terakhir
3. ADHD, combined type.
• Memenuhi kriteria untuk inattention dan
hyperactive-impulsive untuk 6 bulan terakhir
16. Myth of ADHD
• Mitos #1: Seorang anak tidak memiliki ADHD
apabila dia dapat memberi perhatian pada TV
atau aktivitas lain yang menarik minatnya
• Fakta #1 : Seorang anak dengan ADHD
memiliki kesulitan untuk mempertahankan
perhatian saat suatu usaha diperlukan untuk
melakukannya.
17. Mitos #2: Semua anak dengan ADHD aktif secara
berlebihan
Fakta # 2: Anak-anak tidak perlu hiperaktif
untuk memenuhi diagnosis ADHD
Mitos # 3: Masalah anak ADHD merefleksikan
pola asuh yang buruh dan/atau suatu Keluarga
yang Disfungsional
.
Fakta # 3: Orang tua tidak bisa disalahkan
sebagai masalah utama ADHD
18. • Mitos #4: Alergi Makanan dan Diet yang buruk
adalah penyebab utama dari ADHD
• Fakta # 4: Hubungan antara diet dan ADHD
belum tampak secara konsisten
19. Apa yang sekarang diketahui dan
tidak diketahui tentang ADHD
Kita tahu…….
• Ada tipe-tipe ADHD yang berbeda dengan
karakteristik yang bervariasi. Tidak ada satupun
yang memiliki semua gejala atau menunjukan
gangguan dalam cara yang sama persis.
• Kurang lebih 2/3 individual (anak-anak/remaja)
dengan ADHD memiliki gangguan tambahan
yang juga muncul.
• Banyak anak-anak/remaha dengan ADHD “slip
through the cracks” tanpa teridentifikasi atau
menerima treatment yang mereka perlukan.
Khususnya terjadi pada anak perempuan.
20. • ADHD terdiagnosa setidaknya tiga kali lebih sering
pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Diyakini bahwa sebenarnya lebih banyak anak
perempuan yang memiliki ADHD dan tidak
terdiagnosa.
• Perilaku menantang yang ditunjukkan oleh anak
ADHD berakar dari gangguan fisiologis dan neuro-
psikologis mereka. Jarang sekali perilaku ini
direncanakan atau disengaja. Anak-anak dengan
ADHD pada umumnya bahkan tidak sadar akan
perilaku mereka sendiri dan bagaimana mereka
mempengaruhi orang lain.
• Anak-anak dengan ADHD memiliki kecenderungan
yang lebih dari teman sebaya mereka untuk
dihukum atau dikeluarkan dari sekolah; memiliki
masalah sosial dan emosional; dan mengalami
penolakan, dipermalukan, dan dihukum
21. • ADHD adalah gangguan seumur hidup.
Sebagian besar anak dengan ADHD (80%)
terus memiliki gejala yang substansial hingga
remaja dan sebanyak 40-60% terus
menunjukkan gejala hingga dewasa
• Prognosis dari ADHD berbahaya apabila tidak
ditangani. Tanpa intervensi, anak-anak dengan
gangguan ini beresiko terhadap masalah sosial,
emosional, perilaku, dan akademis yang serius.
• Prognosis dari ADHD saat ditangani adalah
positif dan berpengharapan. Dengan intervensi,
sebagian besar anak yang didiagnosa dan
diperlengkapi dengan pertolongan yang mereka
perlukan akan mampu untuk mengelola
gangguan ini.
22. • Tidak ada “pembenaran-cepat” atau “obat”
untuk ADHD
• Sejumlah masalah atau gangguan lain (seperti
belajar, medis, sosial, emosional) dapat
menyebabkan gejala yang tampak seperi
ADHD, namun bukan ADHD.
• Anak-anak dan remaja dengan ADHD tampil
lebih baik saat mereka dapat menerima hadiah/
reinforcer yang lebih kuat dan lebih langsung.
Kekurangan mereka dalam inhibisi dan sifat
alami dari impulsivitas membuat mereka lebih
sulit untuk bertahan dan menjaga motivasi saat
bekerja untuk tujuan jangka panjang dan
hadiah.
23. Kita tidak tahu….
• Bagaimana untuk mencegahADHD
• Penyebab-penyebabnya
• ADHD pada anak-anak usia dini (di bawah 6
tahun) adalah area yang membutuhkan lebih
banyak penelitian.
24. ADHD statistics
• Diperkirakan bahwa 3-5 % dari anak usia
sekolah memiliki ADHD
• ADHD mempengaruhi sekitar 5% dari populasi
orang dewasa
• 3.5 juta anak-anak memenuhi kriteria untuk
ADHD, dan hanya 50% dari anak-anak ini yang
terdiagnosa dan ditangani.
• Hampir 35% dari anak-anak dengan ADHD
berhenti sekolah sebelum menyelesaikan
semuanya
25. More Statistics
• Runs in the family
~50% chance of having ADHD if parent has
ADHD
30-40% chance of having ADHD if a sibling has
ADHD
55-92% chance of having ADHD if identical twin
has ADHD
Closer the blood relatedness, higher the risk
26. Environment / non-genetic
• Exposure janin dengan alkohol, rokok/nikotin,
dan elemen beracun lainnya
• Exposure pada level timah yang tinggi
• Komplikasi kehamilan yang beragam
(kekurangan oksigen) / kelahiran prematur.
• Trauma atau cedera kepala pada bagian frontal
dari otak.
• Kekurangan dalam cairan kimia otak
(neurotransmiter) dalam bagian otak (frontal
lobe) yang bertanggung jawab untuk perhatian,
menahan dorongan hati dan perilaku, dan
kontrol motorik.
27. Brain Differences
• Berkurangnya level aktivitas dan level
metabolisme yang lebih rendah dalam area
tertentu dari otak (sebagian besar dari frontal
region dan basal ganglia)
• Frontal lobe dan basal ganglia pada penelitian
individual dengan ADHD sekitar 100%
berkurang dalam ukuran dan aktivitas
• Metabolisme glukosa yang lebih rendah
(sumber energi otak) dalam frontal region
28. Functions of Frontal Lobe
• Pembuatan keputusan dan perencanaan dari
situasi-situasi baru (Fungsi eksekutif)
• Deteksi yang salah dan pembenaran dan
mengembangkan rencana untuk mencari dan
memecahkan kesulitan
• Kesulitan secara teknis atau situasi-situasi baru
dengan tuntutan untuk solusi-solusi baru
• Menahan godaan dan respon habitual
• Mengontrol dorongan hati dan berurusan
dengan frustrasi
29. Functions of Basal Ganglia
• Kelompok dari area otak yang saling
berhubungan terletak di dalam cerebral cortex.
• Memfasilitasi belajar, dengan neurotransmiter
dopamin yang penting untuk proses tersebut.
• Dopamine yang dilepaskan berkomunikasi
dengan area-area otak yang memungkinkan
orang untuk memberi perhatian pada tugas-
tugas penting, mengabaikan informasi yang
mengganggu, dan hanya memperbaharui
informasi tugas yang relevan pada working
memory selama tugas pemecahan masalah.
31. Oppositional Defiant Disorder
A. Suatu pola dari perilaku yang negatif, bermusuhan,
dan menyimpang yang menetap setidaknya enam
bulan, dimana selama itu empat (atau lebih) dari
yang berikut ini muncul:
• Seringkali kehilangan kendali atas amarah
• Seringkali bertengkar dengan orang dewasa
• Seringkali menentang atau menolak secara aktif untuk
patuh kepada permintaan atau aturan orang dewasa
• Seringkali dengan sengaja mengganggu orang
• Seringkali menyalahkan orang lain untuk kesalahan atau
perilaku menyimpangnya
• Seringkali sensitif atau mudah terganggu oleh orang lain
• Seringkali marah dan tersinggung
• Seringkali merasa dengki atau ingin membalas dendam
32. • B. Gangguan dalam perilaku menyebabkan
penurunan yang signifikan secara klinis dalam
fungsi sosial, akademis, atau okupasi.
• C. Perilaku tidak muncul secara eksklusif
selama pemunculan dari gangguan psikotik
atau mood (Psychotic or Mood Disorder)
• D. Tidak memenuhi kriteria untuk Gangguan
Perilaku (untuk anak-anak kurang dari 18)
33. Conduct Disorder
A. Suatu pola perilaku yang lebih berulang dan
bertahan dimana hak-hak dasar orang lain
atau aturan-aturan mayor yang sesuai usia
dilanggar, seperti yang ditunjukan oleh
pemunculan dari tiga (atau lebih) dari kriteria
berikut ini dalam 12 bulan terakhir, dengan
setidaknya satu kriteria muncul dalam 6 bulan
terakhir:
• Agresi terhadap orang dan binatang
• Pengrusakan properti
• Penuh tipu daya atau mencuri
• Pelanggaran aturan yang serius
34. Conduct Disorder
B. Gangguan dalam perilaku menyebabkan
penurunan yang signifikan secara klinis dalam
fungsi sosial, akademis, atau okupasi.
35. ADHD vs. CAPD
Rank order of ADHD Rank order of CAPD
• Inattentive • Difficulty hearing in
background noises
• Distracted
• Difficulty following direction
• Hyperactive
• Poor listening skills
• Fidgety/restless • Academic difficulties
• Hasty/impulsive • Poor auditory associated
• Interrupts/ intrudes • Distracted
• inattentive
38. ADHD in Young Children
Tanda ADHD pada anak usia pra-sekolah:
• Hiperaktivitas dan ketidakpatuhan adalah hal
biasa
• Respon yang impulsif, hiperaktivitas selama
aktivitas yang terstrukstur, dan tidak
memperhatikan serta sangat mudah terdistraksi
pada tugas
• Penolakan teman sebaya
39. ADHD in Adolescents
Masalah umum yang dihadapi remaja dengan
ADHD:
Organisasi dan manajemen waktu yang buruk
dalam mengikuti semua tugas
Keterampilan belajar yang buruk (membuat
catatan, melakukan tes, keterampilan
mendengar)
Lebih sulit untuk didisiplin daripada murid pada
umumnya
Ketegangan sosial dan tekanan teman sebaya
Stress yang berhubungan dengan kehidupan
rumah dan faktor di luar sekolah
40. ADHD in Adolescents
• Gejala inti dari ADHD dapat menghilang atau
termanifestasi secara berbeda saat anak tambah
dewasa
• Impulsivitas, kurangnya kontrol diri. Dan
perencanaan yang buruk pada remaja berhubungan
dengan banyak faktor beresiko dan tindakan yang
berakibat konflik.
• Kelemahan dalam fungsi-fungsi eksekutif lebih
tampak dalam tingkat yang lebih tinggi,
mempengaruhi performa akademis secara negatif
• Remaja dengan ADHD membutuhkan lebih banyak
pengawasan orang dewasa dan dukungan langsung
daripada teman sebaya mereka
41. ADHD in Adults
Masalah-masalah umum yang dihadapi oleh orang
dewasa dengan ADHD:
• Kritik & umpan balik yang negatif
• Kesulitan dengan organisasi dan manajemen waktu
• Kesulitan dalam sosial dan hubungan
• Sering berganti pekerjaan
• Kesulitan untuk berfungsi di tempat kerja
• Pemunculan depresi, kecemasan, dan gangguan mood
atau kepribadian lain yang lebih tinggi
• Masalah pernikahan
42. ADHD in Adults
• Banyak orang dewasa menduga ADHD pada
mereka sendiri setelah satu dari anak mereka
didiagnosa dengan ADHD
• Coaching adalah suatu bentuk terapi yang
populer di antara orang dewasa dengan ADHD.
• Membantu menentukan tujuan
• Membuat struktur & strategi untuk
mengoptimalkan fungsi
• Manajemen waktu, keterampilan berorganisasi,
dan area kelemahan lainnya yang
mempengaruhi prestasi dan produksi kerja
43. Making the Diagnosis: A
comprehensive Evaluation for ADHD
Psychiatrist
Clinical
Parents
Psychologist
Diagnosing
ADHD
Pediatrics/
Teacher
Neurologist
Speech Occupational
Therapist Therapist
44. The Evaluation Process
• Pengevaluasi harus mengumpulkan dan
menginterpretasi data dari sumber yang
beragam, latar belakang, dan metode
• Anak memenuhi semua kriteria untuk memiliki
ADHD (seperti yang didefinisikan dalam DSM-
IV)
• Gejala-gejala pada saat ini menyebabkan
gangguan dalam kehidupan anak dan
mempengaruhi kesuksesan anak untuk
berfungsi pada lebih dari satu setting (rumah,
sekolah, lingkungan sosial)
• Anak dapat dievaluasi oleh spesialis, para ahli
yang berpengalaman dalam attention deficit
disorders
45. Possible Statements to use in
communicating with parents
“ Ini adalah perilaku yang sudah kami
observasi yang menyebabkan kesulitan
anak anda di sekolah/gereja dan
mempengaruhi kemampuannya untuk
belajar. Tanyakan kepada orang tua jika
mereka juga mengobservasi jenis
perilaku yang sama di rumah dan
apakah mereka memiliki kekhawatiran
yang mirip”
46. What should we say when meeting
with parents
• Hindari bahasa yang terkesan untuk
mendiagnosa atau melabel anak memiliki
ADHD
• Komunikasikan perhatian mereka dan peduli
pada anak
• Tekankan kesulitan yang dimiliki murid, bukan
masalah guru yang ditimbulkan anak
• Jadilah sensitif terhadap perbedaan dalam nilai
budaya dan latar belakang
47. Comprehensive Treatment Program
Medical
Counseling Psychological
ADHD
Occupational
Educational
Therapy
Behavior
Modification
48. MEDICAL/ Pharmalogical
• Meliputi penggunaan obat-obatan untuk
mengatasi gejala ADHD
• Obat-obat stimulan (Ritalin, Dexedrine Cyclert)
• Pilihan untuk awal dari obat stimulan adalah
soal preferensi dokter dan orang tua
• Obat-obatan tidak MENYEMBUHKAN, ini
membantu untuk MENGURANGI simptom
sepanjang hari
49. Meningkatkan simptom dari sindrom:
• Rentang perhatian yang lebih lama
• Lebih tidak keras kepala
• Berkurangnya temper tantrums
• Pengurangan dalam implusivitas
• Peningkatkan dalam prestasi sekolah
• Efek samping dari obat stimulan:
• Sakit kepala
• Mudah marah
• Kehilangan selera makan
• Sulit untuk tidur
• Rebound effect (memburuknya simptom karena berhenti
52. OCCUPATIONAL THERAPY
• Sensory Integration
• Visual Perception & Visual Motor
Skills
• Social Skills Training
• Environmental Modification
53. COUNSELING
• Konseling/pendidikan orang tua
• Konseling Keluarga
• Konseling individual
• Belajar teknik-teknik coping
• Strategi monitor diri
• Strategi-strategi pemecahan-masalah
• Berurusan dengan stress dan kemarahan