SI&PI. Anggri Afriani. Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA. Universitas Mercu Buana, 2018. Siklus pengeluaran (Spending cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
1. si & pi, anggri afriani, prof. dr, ir hapzi ali, mm, cma, ancaman terh...
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem informasi siklus pengeluaran, universitas mercu buana, 2018
1. SISTEM INFORMASI SIKLUS PENGELUARAN, PEMBELIAN DAN
PEMBAYARAN KAS
1. Pengertian siklus pengeluaran
Siklus pengeluaran (Spending cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang
dan jasa.
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembelian
bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk
mengidentifikasikan dan mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyiapkan
order pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
Tujuan siklus pengeluaran
Tujuan siklus pengeluaran adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan para
pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus, yang meliputi:
a. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai dengan keperluan
b. Menerima seluruh barang yang dipesan dan memverifikasi bahwa barang tersebut
adalah valid dan benar
c. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan
d. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid
dan benar
e. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
f. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas kedalam perkiraan pemasok yang tepat
didalam buku besar utang usaha
g. Memastikan bahwa seluruh pengeluaran kas berhubungan dengan pengeluaran kas
yang sudah di otorisasi
h. Menyiapkan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang
berhubungan dengan barang dan jasa yang diperoleh
2. Fungsi Siklus Pengeluaran
a. Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut
b. Menempatkan pesanan, menerima dan menyimpan barang
c. Memastikan validasi kewajiban pembayaran
d. Menyiapkan pengeluaran kas
e. Mengelola utang usaha
f. Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum
g. Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan
2. Sistem pembelian
Bagian yang terkait dengan sistem pembelian:
a. Bagian pembelian
Berfungsi melakukan pemesanan dan penjual dan menginputnya ke computer
b. Bagian Hutang
Bertanggung jawab untuk memelihara catatan berbagai pembelian barang ke
pemasok, sehingga dapat diketahui jumlah hutang kepada masing-masing pemasok
dan juga riwayat layanan pemasok
c. Bagian Gudang
Bertugas menerima kiriman barang yang dipesan dan membuat laporan kepada
bagian pembelian bahwa barang sudah diterima, sehingga siap menerima penagihan
d. Bagian keuangan dan kasir
Menerima faktur penjualan atau tagihan dari pemasok dan melakukan pembayaran
hutang kepada pemasok
e. Bagian akuntansi
Melakukan pencatatan atas pembayaran.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah sebagai berikut:
a. Permintaan barang (Material requisition atau purchase requisition). Dokumen awal
dalam siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan barang dan jasa
3. b. Penawaran barang (quotation). Dokumen yang digunakan dalam prosedur persaingan
tawar-menawar, menunjukan barang dan jasa yang dibutuhkan dan harga pesaingnya,
syarat dan lain sebagainya.
c. Pemesaran barang (purchase order). Dokumen mencantumkan deskripsi, kualitas dan
kuantitas atau informasi lain atas barang atau jasa yang hendak dibeli.
d. Bukti penerimaan barang ( delivery receipt). Dokumen yang menunjukkan tanggal
barang diterima, nomor PO, kode dan nama barang, dan banyaknya barang diterima
dan indentitas.
e. Faktur penjualan ( invoice). Dokumen yang digunakan untuk menunjukkan deskripsi
dan kuantitas barang yang dijual, ongkos angkut, asuransi, syarat pembayaran dan
data lainnya yang relevan.
Prosedur transaksi pembelian:
a. Bagian gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian
b. Bagian pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok
c. Bagian pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan
pemilihan pemasok
d. Bagian pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih
e. Bagian penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok
f. Bagian penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada gudang untuk
disimpan
g. Bagian penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada bagian akuntansi
h. Bagian akuntansi menerima faktur penagihan dari pemasok dan atas dasar faktur dari
pemasok tersebut, bagian akuntansi mencatat hutang yang timbul dari pembelian
tersebut.
3. Sistem pengeluaran Kas
4. Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh sistem
pembelian. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kreditor yang sah menerima
jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo.
Dokumen yang digunakan :
a. Bukti kas keluar. Tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai,
seperti pembelian tunai, pembayaran gaji, pembayaran hutang, dan lain-lain
b. Cek. Salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau mengambil uang
direkening giro
Sistem pengeluaran kas:
a. Bagian hutang usaha
Proses pengeluaran kas dimulai dalam bagian hutang usaha. Staf administrasi bagian
hutang usaha meninjau file voucher hutang untuk melihat invoice yang jatuh tempo
dan kelengkapannya (Purchase requisition, Purchase order, delivery receipt) dan
memberikannya ke bagian pengeluaran kas
b. Bagian pengeluaran kas
Staf administrasi bagian pengeluaran kas menerima paket voucher dan meninjau
berbagai dokumen untuk melihat kelengkapan dan akurasi administrasinya. Untuk
tiap pengeluaran, staf administrasi tersebut mebuat cek tiga salinan dan mencatat
nomor cek, jumlah uangnya, nomor voucher serta data lain yang terkait dalam daftar
cek.
c. Bagian buku besar
Staf administrasi menerima voucher jurnal pengeluaran kas dan ikhtisar akun dari
bagian hutang usaha. Dibagian ini membuat jurnal bahwa ada pengurangan jumlah
hutang perusahaan dan mencatat ada pengeluaran uang kas perusahaan.
4. Sistem Informasi Siklus pengeluaran
Tiga aktivitas bisnis dasar dalam siklus pengeluaran:
a. Memesan barang, perlengkapan dan jasa (layanan) Metode pengendalian persediaan
tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):
5. • Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk
meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
a) MRP (material requirement planning)
Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan
cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
b) JIT (just in time) Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan
menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan
Perbedaan utama antara Materials Requirements Planning (MRP) dan Just-In-Time (JIT):
a) Sistem MRP menjadwalkan produksi untuk memenuhi perkiraan kebutuhan
penjualan, sehingga menghasilkan persediaan barang jadi.
b) Sistem JIT menjadwalkan produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga
secara nyata meniadakan persediaan barang jadi.
Permintaan pembelian adalah sebuah dokumen yang mengidentifikasikan berikut ini :
a. Peminta dan mengidentifikasi nomor barang
b. Menspesifikasikan lokasi pengiriman dan tanggal dibutuhkan
c. Deskripsi, jumlah barang, dan harga setiap barang yang diminta
d. Dan dapat berisi pemasok yang dianjurkan
Faktor-faktor apakah yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan
menentukan pemasok adalah:
a. Harga, kualitas bahan baku
b. Dapat diandalkan dalam melakukan pengiriman
Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
a. Pesanan pembelian adalah sebuah dokumen atau formulir elektronis yang secara
formal meminta pemasok untuk menjual dan mengirimkan produk yang disebutkan
dengan harga yang telah ditentukan.
6. b. Pesanan pembelian juga merupakan janji untuk membayar dan menjadi sebuah kontrak
begitu pemasok menyetujuinya.
c. Sering kali, beberapa pesanan pembelian dibuat untuk memenuhi satu permintaan
pembelian.
d. Menerima dan menyimpan barang, perlengkapan dan jasa (layanan) Bagian
penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
Memutuskan apakah menerima pengiriman
Memeriksa jumlah dan kualitas barang
Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem
penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai:
setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan
pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit
ukuran, dan jumlah barang yang diterima
b. Membayar barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
Menyetujui Faktur Pemasok:
a. Bagian hutang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
b. Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran
Tujuan hutang usaha adalah untuk mensahkan pembayaran hanya untuk barang dan jasa
yang dipesan dan benar-benar diterima. Ada dua cara untuk memproses faktur penjualan
dari vendor :
a. Sistem tanpa voucher
b. Sistem Voucher Efisiensi pemrosesan dapat diperbaiki dengan:
a. Meminta para pemasok untuk memberikan faktur secara elektronis, baik melalui EDI
atau melalui Internet
b. Penghapusan faktur vendor (pemasok). Pendekatan tanpa faktur ini disebut Evaluated
Receipt Settlement (ERS).
7. Membayar Barang: Membayar faktur penjualan yang telah disetujui:
a. Kasir menyetujui faktur
b. Gabungan dari faktur vendor dengan dokumen pendukungnya disebut : Bundel
voucher. c. Keputusan penting dalam proses pengeluaran kas adalah menetapkan apakah
akan memanfaatkan diskon yang ditawarkan untuk pembayaran awal.
Fungsi sistem informasi yang dirancang dengan baik adalah untuk memberikan
pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut terpenuhi:
1. Transaksi-transaksi diotorisasi dengan tepat.
2. Transaksi-transaksi dicatat dengan valid.
3. Valid, otorisasi transaksi dicatat.
4. Transaksi dicatat secara akurat.
5. Aset (Kas, persediaan, dan data) diamankan (dijaga) dari kehilangan atau pencurian.
6. Aktivitas bisnis dilakukan secara efisien dan dengan efektif.
Macam-macam ancaman:
1. Mencegah kehabisan dan atau kelebihan persediaan
2. Meminta barang yg tidak dibutuhkan
3. Membeli dengan harga yg dinaikkan
4. Membeli barang berkualitas rendah
5. Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi
6. Komisi (kickbacks)
7. Menerima barang yang tidak dipesan
8. Membuat kesalahan dalam penghitungan
9. Mencuri persediaan
10. Gagal memanfaatkan diskon pembelian yang tersedia
11. Kesalahan mencatat dan memasukkan data dalam utang usaha
12. Kehilangan data
8. Prosedur-prosedur pengendalian:
1. Sistem pengendalian persediaan
2. Analisis kinerja pemasok
3. Persetujuan permintaan pembelian
4. Batasi akses ke permintaan pembelian kosong
5. Konsultasi daftar harga
6. Pengendalian anggaran
7. Gunakan daftar pemasok yang disetujui
8. Persetujuan pesanan pembelian
9. Pemesanan pembelian sebelum penomoran
10. Larangan hadiah dari para pemasok
11. Insentif ke semua rekening pengiriman
12. Pengendalian akses phisik
13. Cek ulang akurasi faktur
14. Pembatalan pengepakan voucher
Prosedur Pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran Auditor
harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur pengendalian
dalam operasi transaksi siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut antara lain :
1. Adanya otorisasi yang memadai
2. Adanya pemisahan tugas
3. Adanya dokumen dan catatan akuntansi
4. Adanya akses kea rah pengendalian
5. Pengecekan yang di lakukan oleh personel yang independent
Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam perusahaan
benar-benar telah berjalan dengan baik. Prosedur pengendalian yang tidak memenuhi
kelima criteria tersebut mempunyai kecenderungan risiko audit yang tinggi.
Pengendalian Intern terhadap siklus pengeluaran
9. 1. Catatan dan dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi siklus pengeluaran
• Check, yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang kepada bank
• Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan check yang telah dikeluarakan dalam
suatu periode
• Cash Disbusement Transaction File, yaitu file yang berisi informasi pembayaran cek
untuk penjual atau pihak lain yang digunakan untuk memasukan ke dalam rekening utang
dagang dan buku besar
• Cash Disbusement Juornal or Check Register, merupakan catatan formal terhadap
pengeluaran cek untuk pihak lain
2. Fungsi-fungsi terkait dalam transaksi siklus pengeluaran
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
2. Fungsi pencatatan utang
3. Fungsi keuangan
4. Fungsi akuntansi biaya
5. Fungsi akuntansi umum
6. Fungsi audit intern
7. Fungsi penerimaan kas Bagian pemasaran atau bagian-bagian lain
- Bagian utang
- Bagian kasa
- Bagian akuntansi biaya
- Bagian akuntansi umum
- Bagian audit intern
- Bagian kasa
Keterangan :
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk
biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada
10. fungsi pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari kepala
fungsi yang bersangkutan.
2. Fungsi pencatatan utama
Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan
otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek yang tercantum dalam
dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi
kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan
bukti kas keluar.
3. Fungsi keuangan.
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek,
meminta otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau
membayarkan langsung kepada kreditur.
4. Fungsi akuntansi biaya
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan
pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.
5. Fungsi akuntansi umum
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan transaksi
pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
6. Fungsi audit intern
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count) secara
periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan
akuntansi (akun kas dalam buku besar). Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan
pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan
membuat rekonsiliasi bank secara periodik.
11. Risiko yang terdapat struktur pengendalian intern siklus pengeluaran. Dalam memahami
risiko pengendalian yang timbul dalam transaksi pengeluaran kas harus memperhatikan
kemungkinan-kemungkinan salah saji, pengendalian yang dibutuhkan, serta
kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini:
a. Terhadap transaksi pembayaran hutang.
• Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui, harus
dikendalikan dengan cara penandatanganan cek melakukan penelaahan terhadap
kelengkapan pendukung voucher dan persetujuannya. Auditor dapat melakukan
pengujian dengan cara observasi apakah penandatanganan cek melakukan pengecekan
dengan bebas terhadap dokumen pendukung.
• Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap terhadap
voucher dan dokumen pendukungnya bila telah dibayar. Auditor dapat melakukan
pengujian apakah semua pembayaran diberi cap.
• Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan pengecekkan
oleh pihak yang bebas mengenai kesesuaian jumlah dalam check dengan voucher-nya.
• Check mungkin dirubah setelah ditandatangani, dikendalikan dengan pengecekan
pemberian tanda cek yang dikirim. Auditor dapa melakukan pengujian dengan
melakukan wawancara tentang prosedur pengiriman check, dan observasi proses
pengiriman check.
b. Terhadap transaksi pengeluaran kas.
• Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut tercetak.
Auditor melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen bemomor urut tercetak.
• Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan pembuatan
rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak yang bebas. Auditor dapat melakukan
pengujian terhadap bank rekonsiliasi.
• Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk
mencocokkan tanggal check dan tanggal pencatatannya. Pengujian yang dilakukan
12. dengan memperlihatkan kembali adanya kebebasan dalam pengecekan.
Tujuan Pengendalian, Ancaman, dan Prosedur
• Fungsi lain SIA yang dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian
yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut terpenuhi:
• Transaksi-transaksi diotorisasi dengan tepat.
• Transaksi-transaksi dicatat dengan valid.
• Valid, otorisasi transaksi dicatat.
• Transaksi dicatat secara akurat.
• Aset (Kas, persediaan, dan data) diamankan (dijaga) dari kehilangan atau pencurian.
• Aktivitas bisnis dilakukan secara efisien dan dengan efektif.
• Apakah ancaman-ancaman itu ?
• Mencegah kehabisan &/atau keleihan persediaan
• Meminta barang yg tidak dibutuhkan
• Membeli dengan harga yg dinaikkan
• Membeli barang berkualitas rendah
• Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi
• Komisi (kickbacks)
• Menerima barang yang tidak dipesan
• Membuat kesalahan dalam penghitungan
• Mencuri persediaan
• Gagal memanfaatkan diskon pembelian yang tersedia
• Kesalahan mencatat dan memasukkan data dalam utang usaha
• Kehilangan data
• Apakah prosedu-prosedur pengendalian itu ?
• Sistem pengendalian persediaan
• Analisis kinerja pemasok
• Persetujuan permintaan pembelian
• Batasi akses ke permintaan pembelian kosong
• Konsultasi daftar harga
13. • Pengendalian anggaran
• Gunakan daftar pemasok yang disetujui
• Persetujuan pesanan pembelian
• Pemesanan pembelian sebelum penomoran
• Larangan hadiah dari para pemasok
• Insentif ke semua rekening pengiriman
• Pengendalian akses phhisik
• Cek ulang akurasi faktur
• Pembatalan pengepakan voucher
Model Data Siklus Pengeluaran
• Penggabungan model data REA kedua-duanya (both) data transaksi akuntansi
tradisional dengan data operasional lain.
• Apakah contoh-contohnya?
– Tanggal dan jumlah tiap pembelian
– Information tentang dimana barang-barang disimpan
– Ukuran kinerja pemasok, seperti tanggal pengiriman
Implementasi Siklus Pendapatan
Siklus Pembelian adalah suatu rangkaian kegiatan atau transaksi terkait pembelian barang
dan/jasa yang dapat dilakukan baik secara tunai maupun kredit.
Berikut adalah alur dan prosedur dari siklus pembelian yang dilakukan di PT. Rayas
Triputra Sejati:
1. Pembelian
Pihak Terkait : Bagian pembelian barang, kasir/accounting
Dokumen : PO dari customer, PO ke supplier, form pengajuan pembelian barang
kwitansi, surat jalan, faktur/faktur pajak dari supplier.
14. Prosedur kerja :
a) Bagian Pembelian Barang :
1. Menerima surat order (PO) dari customer,
2. Melakukan survey pasar, mengajukan permintaan penawaran harga,
3. Menentukan supplier
4. Membuat permintaan barang dengan mengirimkan PO kepada supplier,
5. Mengajukan form pengajuan pembelian kepada direktur untuk disetujui,
6. Formulir diserahkan ke bagian akunting,
7. Menerima dan mengecek nominal uang sesuai permintaan,
8. Menerima dan mengecek barang dan dokumen-dokumen dari supplier,
9. Membayarkan sesuai harga barang,
10. Mencatat transaksi dalam buku pembelian barang,
11. Menyerahkan bukti-bukti pembelian barang ke bagian admin untuk di-arsip.
b) Bagian Penerimaan Barang, dan Administrasi
1. Sesuai dengan PO, Bagian Gudang memverifikasi kedatangan Barang dari suplier.
2. Apabila sesuai, maka Laporan Penerimaan Barang dan jasa yang dibuat oleh bagian
gudang dan mencatat stok barang ke dalam kartu persediaan barang.
3. Apabila tidak sesuai maka bagian gudang akan mengkonfirmasikan ke Bagian
Pembelian untuk melakukan konfirmasi kepada suplier untuk pengembalian / penukaran
barang.
4. Seluruh dokumen dan laporan penerimaan barang yang diterima oleh bagian
gudang, baik berupa PO, Surat Jalan,tagihan dan Faktur pajak diserahkan kebagian
pembelian.
5. Dokumen tersebut di teruskan ke bagian Admin untuk kemudian dicatat seluruh
transaksi dalam jurnal pembelian, pada proses ini diinput dengan menggunakan software
akuntansi, jika sudah selesai maka seluruh dokumen diserahkan ke akunting untuk
dilakukan proses pembayaran
15. 2. Pengeluaran Kas
Pembayaran kas atau pengeluaran jas adalah sebuah prosedur pengeluaran kas baik dalam
bentuk uang tunai, cek atau giro dan kliring untuk seluruh transaksi berkaitan pembelian
barang dan jasa yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dalam hal ini
mencakup lebih luas untuk seluruh transaksi kas keluar, bukan hanya sekedar
pengeluaran uang atas transaksi utama perusahaan sebagai perusahaan dagang yaitu
membeli dan menjual barang.
1. Pengeluaran Kas
Pihak Terkait : accounting, bagian pembelian, bagian penggajian, dll
Aktifitas : proses pengeluaran kas baik intern (bayar gaji, pajak,
biaya akomodasi, biaya promosi, biaya pemeliharaan asset, pembelian asset) atau ekstern
(beli barang, bayar hutang, bayar bunga pinjaman,)
Dokumen : Form pengajuan pengeluaran kas
Prosedur kerja :
a) Dimulai dengan permintaan pengeluaran kas (form pengajuan pengeluaran kas),
b) Persetujuan Direktur,
c) Menghitung dan mengeluarkan kas sesuai nominal permintaan.
d) Mencatat transaksi dalam jurnal pengeluaran kas.
e) Menerima dan mengecek keabsahan bukti transaksi.
f) Mengarsip dan mencatat dalam buku besar dan buku besar pembantu.
Sumber:
https://www.scribd.com/document/324730230/Materi-4-Siklus-Pengeluaran-Prosedur-
Pembelian-Dan-Pengeluaran-Kas
http://reni_dk.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/43538/BAB+VIII.pdf