SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1
PENERAPAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PGRI 01 KESAMBEN PADA
LINGKARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Anis Andriani, Suryanti, S.Si, M.Pd, Dra. Riki Suliana R.S, M.Pd
Program Studi Pendidikan Matematika
STKIP PGRI BLITAR
Abstrak: Pembelajaran yang baik harus bersifat aktif dimana siswa mendominasi
aktivitas belajar dengan menggunakan otak untuk menemukan ide pokok,
memecahkan persoalan yang dipelajari. Dengan menerapkan metode pembelajaran
Snowballing siswa akan terlihat aktif dalam menyelesaikan persoalan dan guru hanya
bertindak mendampingi saja. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Subyek dalam penilitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben
tahun pelajaran 2012/2013. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan lembar tes
dan lembar observasi (aktivitas guru dan aktivitas siswa). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan penerapan pembelajaran Snowballing diperoleh hasil
belajar secara klasikal mencapai 85,19%, lembar observasi aktivitas guru mencapai
82,60% dengan kriteria “baik”, dan lembar observasi aktivitas siswa mencapai
81,25% dengan kriteria “baik”.
Kata Kunci: Snowballing, Hasil Belajar
Abstract: Learning should be active both dominate activity in which students learn to
use your brain to find the main idea, to solve the problem being studied. By applying
the learning method Snowballing students will be heavily involved in solving
problems and assisting teachers only act alone. This research is Classroom Action
Research (CAR). The subjects in this research is the eighth grade students of SMP
PGRI 01 Kesamben lessons 2012/2013. The collection is done by using a test sheet
and observation sheet (teacher activity and student activity). The results showed that
the application of learning gained Snowballing classical learning outcomes reached
85.19%, teacher observation sheet activity reached 82.60% with criteria of "good",
and observation of student activity sheets reached 81.25% with criteria of "good".
Keywords: Snowballing, Learning Outcomes
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha
yang disadari dan mempunyai
arah/tujuan yang jelas. Secara umum
pendidikan bertujuan untuk
memanusiakan manusia dalam
pengertiannya mengangkat harkat dan
martabat manusia. Hal ini sesuai
dengan UU Sisdiknas No. 20 tahun
2003 Bab II Pasal 3 tentang fungsi
pendidikan nasional. Untuk itu,
pemerintah terus berupaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan dengan
diberlakukannya KTSP berkarakter
sebagai hasil pemberharuan dari KTSP
2008.
Dalam pelaksanaannya KTSP
berkarakter menuntut adanya
perubahan dalam pembelajaran yang
harus diikuti oleh pendidik sebagai
penanggung jawab pembelajaran di
sekolah. Salah satunya adalah dengan
memilih metode pembelajaran yang
sesuai untuk setiap materi
pembelajaran.
Pembelajaran yang baik harus
bersifat aktif. Pembelajaran aktif
merupakan pembelajaran yang
mengajak peserta didik untuk terlibat
belajar aktif. Saat peserta didik belajar
aktif, berarti peserta didik telah
mendominasi aktifitas pembelajaran.
Dengan ini peserta didik secara aktif
menggunakan otak, baik untuk
menemukan ide pokok dari materi
pembelajaran, memecahkan persoalan,
atau mengaplikasikan apa yang peserta
didik pelajari ke dalam suatu persoalan
yang ada dalam kehidupan nyata.
Berdasarkan hasil wawancara
antara peneliti dengan bapak Drs. Gidjo
Hadi S. pada tanggal 24 November
2012 di SMP PGRI 01 Kesamben,
mengatakan bahwa hasil pembelajaran
siswa khususnya kelas VIII kurang
memuaskan karena dari 27 siswa rata-
rata nilainya masih belum memenuhi
standar ketuntasan belajar yang
ditetapkan yaitu 75. Menurut guru yang
bersangkutan, penyebab rendahnya
hasil belajar matematika siswa adalah
kurangnya keaktifan siswa saat
mengikuti proses pembelajaran dan
pada akhirnya mengakibatkan
rendahnya pemahaman siswa terhadap
mata pelajaran matematika.
Berdasarkan gambaran diatas
peneliti tertarik menggunakan strategi
pembelajaran Snowballing untuk
mengetahui hasil belajar siswa kelas
VII SMP PGRI 01 Kesamben pada
materi lingkaran khususnya,
menghitung luas juring. Strategi
pembelajaran Snowballing merupakan
strategi kooperatif yang berfungsi
untuk mengaktifkan siswa. Menurut
Zaini (2008: 58) “Strategi ini
digunakan untuk mendapatkan jawaban
yang dihasilkan dari diskusi peserta
didik secara bertingkat. Dimulai dari
kelompok kecil kemudian dilanjutkan
kelompok yang lebih besar”.
Dari uraian tersebut peneliti
akan melakukan penelitian yang
berjudul “Penerapan Pembelajaran
Snowballing Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII SMP PGRI 01
Kesamben Pada Lingkaran Tahun
Pelajaran 2012/2013”.
METODE PEMBELAJARAN
SNOWBALLING
Upaya yang dapat dilakukan
untuk mengaktifkan siswa dalam
belajar yaitu dengan penggunaan
strategi pembelajaran yang tepat. Salah
satu stategi pembelajaran yang bisa
mengaktifkan siswa adalah metode
Snowballing. Secara bahasa
Snowballing terdiri dari dua kata, yaitu
Snow = salju, Ball = bola. Snowball =
bola saju.
Dinamakan metode Snowballing
dikarenakan dalam pembelajaran siswa
melakukan tugas berpasangan
kemudian berempat. Dari pasangan
tersebut kemudian mencari pasangan
yang lain sehingga semakin lama
anggota kelompok semakin besar bagai
bola salju yang menggelinding.
Menurut Hisyam Zaini,
dkk(2008: 58) Strategi Snowballing
sebagai berikut: “Strategi Snowballing
digunakan untuk mendapatkan jawaban
yang dihasilkan dari kelompok kecil
kemudian dilanjutkan dengan
kelompok yang lebih besar sehingga
pada akhirnya akan memunculkan dua
atau tiga jawaban yang telah disepakati
oleh peserta didik secara
berkelompok”.
Sedangkan menurut Bookman
(dalam Mashafid, www.google.com
diakses 25 Oktober 2012) “Dalam
model Snowballing sepasang siswa
menjawab pertanyaan kemudian 2
pasang siswa bergabung menjadi satu
untuk membandingkan hasil jawaban
masing-masing pasangan dan 2 pasang
siswa tersebut dapat bergabung lagi
dengan pasangan yang lain menjadi
kelompok yang lebih besar”.
Adapapun langkah-langkah
pembelajaran Snowballing (Hisyam
Zaini, 2008: 58-59) yaitu:
a. Sampaikan topik materi yangakan
diajarkan.
b. Minta peserta didik untuk menjawab
secara berpasangan (dua orang).
c. Setelah peserta didik yang bekerja
berpasangan tadi mendapatkan
jawaban, pasangan tadi digabungkan
dengan pasangan disampingnya.
Dengan ini terbentuk kelompok
dengan anggota empat orang.
d. Kelompok berempat ini
mengerjakan tugas yang sama
seperti kelompok dua orang. Tugas
ini dapat dilakukan dengan
membandingkan jawaban kelompok
berpasangan dengan kelompok yang
lain. Dalam kelompok ini perlu
ditegaskan bahwa jawaban kedua
kelompok harus disepakati oleh
semua anggota kelompok baru.
e. Setelah kelompok berempat selesai
mengerjakan tugas, setiap kelompok
digabung dengan kelompok yang
lain. Dengan ini muncul kelompok
baru yang anggotanyanya delapan
orang.
f. Yang dikerjakan oleh kelompok
baru ini sama dengan tugas pada
langkah 4 diatas. Langkah ini dapat
dilanjutkan sesuai dengan jumlah
peserta didik atau waktu yang
tersedia.
g. Masing-masing kelompok diminta
menyampaikan hasilnya kepada
kelas.
h. Pengajar akan membandingkan
jawaban dari masing-masing
kelompok kemudian memberikan
ulasan dan penjelasan secukupnya
sebagai klarifikasi dari jawaban
peserta didik.
Penggunaan pembelajaran
Snowballing mempunyai pengaruh
yang besar terhadap hasil belajar siswa.
Karena dengan pembelajaran
Snowballing telah terjadi interaksi
antara siswa dengan guru, sehingga
proses belajar mengajar berjalan secara
efektif. Siswa juga tampak aktif dan
menjadi siap dalam melakukan diskusi,
serta siswa yang pandai dapat
mengajari siswa yang kurang.
Dari penjelasan diatas kita dapat
mengambil suatu kesimpulan bahwa
pembelajaran Snowballing adalah suatu
strategi pembelajaran yang berguna
untuk mengaktifkan peserta didik
dengan model pembelajaran kelompok,
dimulai dari kelompok tingkat kecil
menjadi kelompok besar seperti bola
salju menggelinding.
Hasil Belajar
Belajar sangat erat kaitannya
dengan hasil belajar. Hasil belajar
adalah suatu nilai yang menunjukan
hasil tertinggi dalam belajar yang
dicapai menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu hal pada saat
tertentu.
Menurut Gagne dalam
(Suprijono, 2009: 5) menyatakan
bahwa Hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap, apresiasi dan
ketrampilan. Merujuk dari pengertian
diatas hasil belajar berupa, (1)
Informasi verbal, (2) Ketrampilan
Intelektual, (3) Strategi kognitif, (4)
Ketrampilan motorik, (5) Sikap
Hasil yang dimaksud dalam penilitian
ini adalah nilai yang diperoleh siswa
pada mata pelajaran matematika dalam
bentuk nilai berupa angka yang
diberikan oleh guru setelah
menyelesaikan tes yang diberikan pada
akhir siklus berdasarkan indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) yang
didalamnya terdapat tindakan-tindakan
antara guru dan peserta didik yang
disengaja untuk memperbaiki dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam penelitian tindakan ini
menggunakan bentuk guru sebagai
utama dari penelitian tindakan ini
adalah untuk meningkatkan hasil
pembelajaran di kelas dimana guru
secara penuh terlibat dalam penelitian
mulai dari perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Rancangan Penelitian
Model penelitian tindakan kelas
ini mengacu pada model siklus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dikembangkan oleh Kemmis dan
Taggart dimana setiap siklus terdiri
atas perencanaan (planning),
pelaksanaan tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi
(refleksing).
Adapun kegiatan yang
dilaksanakan untuk setiap langkah-
langkah tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Perencanaan (Plan)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap
perencanaan tindakan adalah
merencanakan dan menyiapkan
rencana pembelajaran, materi
pelajaran, instrumen penelitian.
b. Pada kotak Tindakan (Action)
Tahap pelaksanaan tindakan ini
merupakan realisasi dari rencana
pembelajaran yang telah dibuat.
c. Pelaksanaan Tindakan (Observe)
Pada tahap observasi peneliti
melakukan pengamatan
pembelajaran dari awal hingga akhir
dan menulis pengamatan tersebut
pada lembar observasi yang telah
disiapkan.
d. Dalam kotak Refleksi (Reflect)
Pada tahap refleksi peneliti
menganalisa semua data yang telah
diperoleh dari hasil pelaksanaan
pembelajaran. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengevaluasi hasil
tindakan yang telah dilakukan
apakah sudah memenuhi ketuntasan
belajar secara individu maupun
klasikal.
Siklus Penelitian
Model penelitian tindakan kelas
ini mengacu pada model siklus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dikembangkan oleh Kemmis dan
Taggart, dimana setiap siklus terdiri
atas perencanaan (planning),
pelaksanaan tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi
(refleksing).
Adapun penjelasan dari empat
tahapan siklus dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan berisi
persiapan awal yang akan digunakan
pada pelaksanaan tindakan, yaitu:
(1) Analisis silabus, (2) Menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan metode Snowballing, (3)
Menyiapkan referensi dan buku-
buku penunjang proses
pembelajaran, (4) Menyusun tes
akhir siklus, (5) Menyusun lembar
observasi yang meliputi lembar
pengamatan aktivitas siswa dan
lembar pengamatan aktivitas guru.
b. Tindakan
Pada tahap ini peneliti
melakukan pembelajaran dengan
pembelajaran Snowballing.
Tindakan yang dilakukan peneliti
pada awal pembelajaran adalah
menyampaikan kompetensi yang
hendak dicapai, kemudian peneliti
menyajikan materi secara klasikal.
Kemudian guru membagikan LKS
kepada tiap bangku untuk
dikerjakan secara berpasangan
dengan batasan waktu yang telah
ditentukan. Kemudian, kelompok
siswa berpasangan bergabung
dengan kelompok berpasangan
lainnya sehingga terbentuk
kelompok berempat. Tugas dari
kelompok berempat adalah
mendiskusikan hasil dari LKS untuk
mendapatkan kesepakatan jawaban
dengan batas waktu yang telah
ditentukan.
Selanjutnya, kelompok
berempat digabung dengan
kelompok berempat lainnya
sehingga terbentuk kelompok
berdelapan. Tugas kelompok
berdelapan sama dengan tugas
kelompok berempat untuk
mendiskusikan hasil LKS sehingga
terjadi kesepakatan jawaban dan
hanya satu jawaban yang benar.
Kemudian guru memberikan
kesempatan masing-masing
kelompok berdelapan untuk
menuliskan hasil LKS dipapan.
Langkah terakhir, Guru memberikan
kesimpulan dan menganalisis hasil
pekerjaan siswa serta memberi
kesempatan siswa untuk bertanya
jika ada yang kurang dipahami dari
indikator yang telah disampaikan.
Disisi lain, kolaborator melakukan
pengamatan terhadap proses
pembelajaran.
c. Tahap Pengamatan
Observasi dilakukan oleh dua orang
observer yaitu guru matematika
kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben
sebagai observer I dan teman
sejawat yang berperan sebagai
observer II. Pada tahap ini kedua
observer melakukan pengamatan
terhadap aktifitas guru/peneliti dan
siswa kelas VIII SMP PGRI 01
Kesamben selama proses
pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Refleksi adalah aktivitas
melihat berbagai kekurangan dan
kelebihan yang dilaksanakan
peneliti selama proses berlangsung.
Dengan melakukan diskusi dengan
observer, peneliti dapat mengetahui
hal-hal apa yang perlu diperbaiki
sehingga dapat dijadikan dasar
dalam penyusunan laporan.
Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat
pengumpul data yang digunakan
sebagai data penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan
instrumen sebagai berikut:
a. Lembar tes
Metode tes adalah suatu
metode yang digunakan untuk
mengetahui
kemampuan/pengetahuan siswa
dengan cara dilakukan tes evaluasi
diakhir siklus.
Tes ini dilakukan peneliti
pada saat pertemuan ke-3 (tes
siklus). Hasil tes ini akan
digunakan sebagai acuan peneliti
untuk mengetahui hasil belajar
siswa tentang materi lingkaran
khususnya sub bab sudut pusat,
panjang busur dan luas juring
lingkaran setelah menerapkan
pembelajaran Snowballing.
b. Lembar Observasi
1. Aktifitas siswa
Lembar observasi
berupa blanko pengamatan
yang berisi kejadian atau
tingkah laku yang diprediksi
akan terjadi. Digunakan untuk
mengetahui aktivitas siswa
selama mengikuti pelajaran.
2. Aktifitas guru
Digunakan untuk
mengetahui aktivitas guru
pada saat pembelajaran
dengan metode pembelajaran
Snowballing.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan perhitungan hasil pengamatan
dan presentase ketuntasan belajar
individu serta presentase ketuntasan
kelas. Sehingga dalam PTK ini
dikatakan tuntas atau berhasil bila
setiap data yang diperoleh
menunjukkan bahwa data tersebut telah
memenuhi katentuan yang telah dibuat
oleh peneliti sebelum pelaksanaan
tindakan.
Analisis data yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Lembar observasi
Untuk mengetahui sejauh mana
peneliti dan siswa telah
melaksanakan pembelajaran
dengan melalui pembelajaran
Snowballing.
a. Lembar pengamatan aktivitas
guru
Ada 4 kriteria aktifitas guru,
yaitu 1) tidak pernah, 2)
kadang-kadang, 3) sering, dan
4) selalu.
b. Lembar pengamatan aktivitas
siswa
Dalam lembar pengamatan
aktifitas siswa ini ada 4 kriteria,
yaitu: 1) tidak pernah, 2)
kadang-kadang, 3) sering, dan
4) selalu.
Nilai dalam setiap indikator
dalam lembar pengamatan aktifitas
guru dan siswa dapat dirumuskan
dengan rumus yang digunakan
untuk memprosentasekan hasil
yang diambil dari Purwanto (2010:
102-103) yaitu sebagai berikut:
2. Tes
Dalam penelitian ini akan
dilakukan tes akhir siklus. Siswa
dikatakan berhasil melewati tes
akhir siklus bila nilai yang
diperoleh 75%.
Kriteria Kebehasilan Penelitian
a. Ketuntasan individual
Seorang siswa dikatakan
berhasil (mencapai ketuntasan) jika
Prosentase nilai rata-rata (NR) =
telah mencapai penguasaan
minimal 75% atau dengan nilai 75
pada tes akhir siklus.
Rumus Ketuntasan Perorangan :
x 100%
Syarat ketuntasan ≥ 75%
b. Ketuntasan klasikal
Seorang siswa dikatakan
berhasil (mencapai ketuntasan)
dalam belajar klasikal jika
mencapai penguasaan minimal
75% dari jumlah siswa dalam kelas
yang tuntas.
Rumus Ketutasan Klasikal
=
Syarat ketuntasan ≥ 75%
c. Hasil observasi aktifitas guru
Dalam penelitian ini, pada
lembar observasi aktifitas guru
dalam penerapan pembelajaran
Snowballing dapat dikatakan
berhasil apabila telah mencapai
kriteria baik yaitu ≥ 76%.
d. Hasil observasi aktifitas siswa
Dalam penelitian ini, pada
lembar observasi aktifitas siswa
dalam penerapan pembelajaran
Snowballing dapat dikatakan
berhasil apabila telah mencapai
kriteria baik yaitu ≥ 76%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Data penelitian yang diperoleh
berupa data observasi aktivitas guru
dan aktivitas siswa serta hasil tes akhir
siklus setelah penerapan pembelajaran
Snowballing.
Analisis Data Penelitian
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti
mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari (1)
Silabus, (2) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
pembelajaran Snowballing, (3)
Bahan Ajar Materi yang dibahas
yaitu lingkaran, (4) Lembar Kerja
Siswa (LKS). Selain itu juga
menyusun instrumen penelitian
antara lain Tes akhir siklus, lembar
observasi aktivitas guru dan
lembar observasi aktivitas siswa.
2. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan
sebanyak 3 (tiga) pertemuan, dan
pada pertemuan ke-3 diadakan tes
akhir siklus.
Pertemuan Pertama
Pertemuan ini dilaksanakan
pada hari Senin, 20 Mei 2013 pada
jam ke-1 dan ke-2 selama 2 x 40
menit. Pada pertemuan pertama ini
peneliti sudah mulai menerapkan
pembelajaran Snowballing sesuai
dengan RPP. Adapun uraian
kegiatannya adalah (1) guru
menyampaikan materi lingkaran
hubungan sudut pusat dan sudut
keliling jika menghadap busur
yang sama, (2) guru menjelaskan
tentang metode pembelajaran
Snowballing, (3) guru
menginstruksi siswa untuk
membentuk kelompok
berpasangan dan membagikan
LKS untuk dikerjakan dengan
batas waktu tertentu, (4) guru
menginstruksi siswa untuk
membentuk kelompok berempat
dengan tugas untuk mendiskusikan
hasil LKS kelompok berpasangan
sehingga hanya ada satu jawaban
yang dianggap benar, (5) guru
menginstruksi siswa untuk
membentuk kelompok berdelapan
dengan tugas yang sama dengan
kelompok berempat, (6) guru
menginstruksi siswa untuk
menyampaikan hasil kelompok
kedepan/papan tulis, (7) guru
memberikan ulasan dan
kesimpulan atas pembelajaran
yang dilakukan. (8) guru menutup
kegiatan pembelajaran dan
meminta siswa untuk mempelajari
materi hubungan sudut pusat,
panjang busur, dan luas juring
lingkaran.
Pertemuan Kedua
Pertemuan ini dilaksanakan
pada hari Selasa, 21 Mei 2013
pada jam ke-3 dan ke-4 selama 2 x
40 menit dengan menerapkan
pembelajaran Snowballing sesuai
dengan RPP. Adapun uraian
kegiatannya adalah (1) guru
menyampaikan materi lingkaran
hubungan sudut pusat panjang
busur dan luas juring lingkaran, (2)
guru menjelaskan tentang metode
pembelajaran Snowballing, (3)
guru menginstruksi siswa untuk
membentuk kelompok
berpasangan dan membagikan
LKS untuk dikerjakan dengan
batas waktu tertentu, (4) guru
menginstruksi siswa untuk
membentuk kelompok berempat
dengan tugas untuk mendiskusikan
hasil LKS kelompok berpasangan
sehingga hanya ada satu jawaban
yang dianggap benar, (5) guru
menginstruksi siswa untuk
membentuk kelompok berdelapan
dengan tugas yang sama dengan
kelompok berempat, (6) guru
menginstruksi siswa untuk
menyampaikan hasil kelompok
kedepan/papan tulis, (7) guru
memberikan ulasan dan
kesimpulan atas pembelajaran
yang dilakukan. (8) guru menutup
kegiatan pembelajaran dan
meminta siswa untuk mempelajari
materi yang telah disampaikan
selama 2 hari ini karena akan
diadakan tes akhir siklus besok.
Pertemuan Ketiga
Pertemuan ini dilaksanakan
pada hari Rabu, tanggal 22 Mei
2013 pada jam ke-5 dan ke-6
selama 2 x 40 menit. Pada
pertemuan ketiga ini merupakan
kegiatan evaluasi diakhir siklus.
Kegiatan evaluasi di kelas VIII
SMP PGRI 01 Kesamben diikuti
oleh 27 siswa. Materi yang
digunakan evaluasi yaitu lingkaran
sub bab sudut pusat, panjang
busur, dan luas juring lingkaran.
3. Tahap Pengamatan
Berdasarkan hasil analisis
data observasi aktifitas guru dan
siswa dalam pertemuan ke-1 dan
ke-2 dengan penerapan
pembelajaran Snowballing. Dari
kedua pertemuan tersebut
diperoleh rata-rata nilai 82,60%
dengan kriteria “baik” untuk
lembar observasi aktifitas guru dan
81,25% dengan kriteria “baik”
untuk lembar observasi siswa.
Sedangkan untuk hasil tes
di akhir siklus diperoleh nilai
klasikal sebesar 85,19% dengan
rincian 23 siswa nilainya ≥75 dan
4 siswa ≤75. Berdasarkan data
tersebut dapat disimpulkan bahwa
penerapan pembelajaran
Snowballing dapat diterapkan
untuk siswa kelas VIII SMP PGRI
01 Kesamben pada materi
lingkaran khususnya sub bab sudut
pusat, panjang busur, dan luas
juring lingkaran tahun pelajaran
2012/2013.
4. Tahap Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran dengan
pembelajaran Snowballing pada
lingkaran sudah mencapai
ketuntasan klasikal dan telah
mencapai kemajuan yang pesat. Hal
ini terjadi karena adanya
keberhasilan yang dicapai oleh
siswa maupun guru. Adapun
keberhasilan tersebut adalah (1)
Para siswa terlihat aktif dalam
pembelajaran Snowballing, (2)
Rasa kebersamaan dan kerja sama
pun semakin meningkat dengan
kerja kelompok, (3) peneliti yang
berperan sebagai guru telah mampu
menjadi fasilitator dan pembimbing
dalam proses pembelajaran
berlangsung.
Pembahasan
Pada awal pelaksanaan kegiatan
pembelajaran pada materi lingkaran,
siswa tergolong belum maksimal. Hal
ini mungkin karena siswa masih
menyesuaikan diri dengan
pembelajaran yang belum pernah
mereka terima. Namun, ketertarikan
kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben
dalam menerima hal baru membuat
mereka terlihat aktif dalam mengikuti
pelaksanaan pembelajaran.
Pada pelaksanaan pembelajaran
di awal siklus pertemuan pertama dan
kedua tampak terlihat keaktifan dan
keberanian siswa. Hal ini terlihat
dengan semakin banyaknya siswa yang
aktif dalam memecahkan soal LKS
dalam kelompok. Dalam pembelajaran
ini, guru tidak terlalu banyak memberi
bantuan kepada siswa saat
menyelesaikan soal. Guru hanya
memberikan bimbingan dan arahan jika
semua anggota kelompok tidak
memahami LKS. Sehingga dalam
kelompok siswa bisa saling bertanya,
bertukar pikiran dan berbagi
pengetahuan dengan kelompoknya.
Dengan begitu informasi yang
diperoleh dalam pembelajaran
Snowballing dapat merata.
Komunikasi dengan teman satu
kelompok atau kelompok lain pun
terjalin dengan sangat baik, serta rasa
canggung pun diantara mereka tidak
tampak sehingga, tujuan yang ingin
dicapai oleh peneliti bisa tercapai. Hal
itu terlihat dari hasil observasi kegiatan
pembelajaran siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas
dengan penerapan pembelajaran
Snowballing di kelas VIII SMP PGRI
01 Kesamben tahun pelajaran
2012/2013 pada materi lingkaran dapat
berlangsung sesuai yang diharapkan
peneliti yaitu siswa menjadi lebih aktif,
terjalin kerja sama yang baik antar
siswa, dan siswa tidak canggung lagi
untuk berkomunikasi dengan
temannya.
Hasil penelitian diperoleh
bahwa tes akhir siklus mencapai
ketuntasan klasikal 85,19%. Hasil
observasi aktivitas guru secara
keseluruhan mencapai 82,60% dengan
kriteria “Baik”. Sedangkan hasil
observasi aktivitas siswa secara
keseluruhan mencapai 81,25% dengan
kriteria “Baik”.
Dari beberapa uraian tersebut
telah membuktikan bahwa Penerapan
Pembelajaran Snowballing Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP
PGRI 01 Kesamben Pada Lingkaran
Tahun 2012/2013 dikatakan berhasil.
Saran
Setelah mengetahui hasil dan
kesimpulan selama penelitian
berlangsung di SMP PGRI 01
Kesamben, peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Perlu adanya motivasi yang lebih
kepada siswa agar lebih aktif dalam
pembelajaran khususnya
mengajukan pertanyaan kepada
guru bila kurang memahami materi.
2. Sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung sebaiknya semua
perangkat pembelajaran harus
sudah siap agar tidak ada lagi siswa
yang bicara sendiri.
3. Guru harus bisa memahami
karakter siswa secara keseluruhan
supaya proses kegiatan belajar
mengajar berjalan lebih baik.
4. Pembelajaran dengan metode
Snowballing dapat diterapkan pada
materi yang berbeda.
Daftar Rujukan
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
Penelitian. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Saputro, Davis. www.google.com.
Diakses pada tanggal 25
Oktober 2012.
Maemanah, Sri, dkk. (2005). Pelajaran
Matematika untuk SMP Kelas
VIII jilid 2. Jakarta:Arya Duta .
Mashafid. www.google.com. Diakses
pada tanggal 25 Oktober 2012.
Mazjun.http://gurupkn.wordpress.com/
2007/11/13/metode-team-
games-tournament-tgt/ diakses
tanggal 22 Mei 2013
Mulyasa, E. (2011). Pratik Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Purwanto, Ngalim, M.Pd. (2010).
Prinsip-prinsip dan Teknik
Evaluasi Pengajaran . Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wena. (2011). Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Suprijono, Agus. (2009). Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Wiriaatmadja, Rochiati. (2007).
Metode Penelitian Tindakan
Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Zaini, Hisyam, dkk.(2008). Strategi
Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.

More Related Content

What's hot

Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tesanggadiyan
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Operator Warnet Vast Raha
 
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran MatematikaArtikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran Matematikarianti aprilia
 
Apakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranApakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranDidie Patient
 
836579803 1559551487
836579803 1559551487836579803 1559551487
836579803 1559551487Saeful Muarif
 
Bab i v daftar pustaka
Bab i v  daftar pustakaBab i v  daftar pustaka
Bab i v daftar pustakaAbdul Majid
 
Strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiriStrategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiriDiana Dhieant
 
Pendekatan Pengajaran Matematik yang Dilakukan dalam Bilik Darjah
Pendekatan Pengajaran Matematik yang Dilakukan dalam Bilik DarjahPendekatan Pengajaran Matematik yang Dilakukan dalam Bilik Darjah
Pendekatan Pengajaran Matematik yang Dilakukan dalam Bilik DarjahFarah Waheeda
 
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewellKonsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewellAi Li
 
edup-3033-nota-murid-dan-pembelajaran
edup-3033-nota-murid-dan-pembelajaranedup-3033-nota-murid-dan-pembelajaran
edup-3033-nota-murid-dan-pembelajaranarshaqaxman
 
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...Rendra Fahrurrozie
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)must2ra86
 
Perbezaan dan persamaan prinsip pembelajaran gagne dan ewell group tikah
Perbezaan dan persamaan prinsip pembelajaran gagne dan ewell group tikahPerbezaan dan persamaan prinsip pembelajaran gagne dan ewell group tikah
Perbezaan dan persamaan prinsip pembelajaran gagne dan ewell group tikahAtikah Amran
 
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...Kong BeeLing
 
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAJURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAmanginova
 

What's hot (20)

Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tes
 
PTK (BAB I)
PTK (BAB I)PTK (BAB I)
PTK (BAB I)
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
 
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran MatematikaArtikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
 
Apakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranApakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaran
 
Proposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSIProposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSI
 
836579803 1559551487
836579803 1559551487836579803 1559551487
836579803 1559551487
 
Bab i v daftar pustaka
Bab i v  daftar pustakaBab i v  daftar pustaka
Bab i v daftar pustaka
 
Strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiriStrategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri
 
Pendekatan Pengajaran Matematik yang Dilakukan dalam Bilik Darjah
Pendekatan Pengajaran Matematik yang Dilakukan dalam Bilik DarjahPendekatan Pengajaran Matematik yang Dilakukan dalam Bilik Darjah
Pendekatan Pengajaran Matematik yang Dilakukan dalam Bilik Darjah
 
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewellKonsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
 
edup-3033-nota-murid-dan-pembelajaran
edup-3033-nota-murid-dan-pembelajaranedup-3033-nota-murid-dan-pembelajaran
edup-3033-nota-murid-dan-pembelajaran
 
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
 
Perbezaan dan persamaan prinsip pembelajaran gagne dan ewell group tikah
Perbezaan dan persamaan prinsip pembelajaran gagne dan ewell group tikahPerbezaan dan persamaan prinsip pembelajaran gagne dan ewell group tikah
Perbezaan dan persamaan prinsip pembelajaran gagne dan ewell group tikah
 
8 kumpul-abstrak-mat-s2-2
8 kumpul-abstrak-mat-s2-28 kumpul-abstrak-mat-s2-2
8 kumpul-abstrak-mat-s2-2
 
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Laporan sujarwo
Laporan sujarwoLaporan sujarwo
Laporan sujarwo
 
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAJURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
 

Viewers also liked

проект о космосе [восстановленный]
проект о космосе [восстановленный]проект о космосе [восстановленный]
проект о космосе [восстановленный]plaksinavika
 
Harris interactive ctia mobile health presentation
Harris interactive   ctia mobile health presentationHarris interactive   ctia mobile health presentation
Harris interactive ctia mobile health presentationJennifer05273
 
98256892 sce-3105-fizik-topik-1-2-3
98256892 sce-3105-fizik-topik-1-2-398256892 sce-3105-fizik-topik-1-2-3
98256892 sce-3105-fizik-topik-1-2-3Ayah Poji
 
WWF's Earth Hour pub quiz
WWF's Earth Hour pub quizWWF's Earth Hour pub quiz
WWF's Earth Hour pub quizwwfuk
 
IPLER "CELULAS MADRES EMBRIONARIAS"
IPLER "CELULAS MADRES EMBRIONARIAS"IPLER "CELULAS MADRES EMBRIONARIAS"
IPLER "CELULAS MADRES EMBRIONARIAS"Julianki Telleznovik
 
Церемония награждения победителей конкурса «Отражение» 2012 – 2013 учебный год
Церемония награждения победителей конкурса «Отражение» 2012 – 2013 учебный годЦеремония награждения победителей конкурса «Отражение» 2012 – 2013 учебный год
Церемония награждения победителей конкурса «Отражение» 2012 – 2013 учебный годВладимир Фисанов
 
ISARCAMP: zebramobil / Michael Ohr - carsharing heute
ISARCAMP: zebramobil / Michael Ohr - carsharing heuteISARCAMP: zebramobil / Michael Ohr - carsharing heute
ISARCAMP: zebramobil / Michael Ohr - carsharing heuteISARNETZ
 
The sims presentatie
The sims presentatieThe sims presentatie
The sims presentatieChocola0706
 
Claims dept casestudy_2009
Claims dept casestudy_2009Claims dept casestudy_2009
Claims dept casestudy_2009Medical_Optima
 

Viewers also liked (20)

The Colors Academy
The Colors AcademyThe Colors Academy
The Colors Academy
 
Gioconda
GiocondaGioconda
Gioconda
 
Sofia - Tic
Sofia - TicSofia - Tic
Sofia - Tic
 
Gioconda
GiocondaGioconda
Gioconda
 
проект о космосе [восстановленный]
проект о космосе [восстановленный]проект о космосе [восстановленный]
проект о космосе [восстановленный]
 
Harris interactive ctia mobile health presentation
Harris interactive   ctia mobile health presentationHarris interactive   ctia mobile health presentation
Harris interactive ctia mobile health presentation
 
The Colors Academy
The Colors AcademyThe Colors Academy
The Colors Academy
 
13) audience
13) audience13) audience
13) audience
 
98256892 sce-3105-fizik-topik-1-2-3
98256892 sce-3105-fizik-topik-1-2-398256892 sce-3105-fizik-topik-1-2-3
98256892 sce-3105-fizik-topik-1-2-3
 
Hr audit 957
Hr audit 957Hr audit 957
Hr audit 957
 
WWF's Earth Hour pub quiz
WWF's Earth Hour pub quizWWF's Earth Hour pub quiz
WWF's Earth Hour pub quiz
 
IPLER "CELULAS MADRES EMBRIONARIAS"
IPLER "CELULAS MADRES EMBRIONARIAS"IPLER "CELULAS MADRES EMBRIONARIAS"
IPLER "CELULAS MADRES EMBRIONARIAS"
 
Церемония награждения победителей конкурса «Отражение» 2012 – 2013 учебный год
Церемония награждения победителей конкурса «Отражение» 2012 – 2013 учебный годЦеремония награждения победителей конкурса «Отражение» 2012 – 2013 учебный год
Церемония награждения победителей конкурса «Отражение» 2012 – 2013 учебный год
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
El Agamy
El AgamyEl Agamy
El Agamy
 
ISARCAMP: zebramobil / Michael Ohr - carsharing heute
ISARCAMP: zebramobil / Michael Ohr - carsharing heuteISARCAMP: zebramobil / Michael Ohr - carsharing heute
ISARCAMP: zebramobil / Michael Ohr - carsharing heute
 
The sims presentatie
The sims presentatieThe sims presentatie
The sims presentatie
 
The part-time premium enigma: An assessment of the Chilean case
The part-time premium enigma: An assessment of the Chilean caseThe part-time premium enigma: An assessment of the Chilean case
The part-time premium enigma: An assessment of the Chilean case
 
2013 sector-agri
2013 sector-agri2013 sector-agri
2013 sector-agri
 
Claims dept casestudy_2009
Claims dept casestudy_2009Claims dept casestudy_2009
Claims dept casestudy_2009
 

Similar to Anis andriani (09.31.114) stkip blitar

PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsx
PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsxPPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsx
PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsxGedeSuardana6
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaLaila Amru
 
Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Ku...
Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Ku...Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Ku...
Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Ku...Paulus Robert Tuerah
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Bab i ptk 3
Bab i ptk 3Bab i ptk 3
Bab i ptk 3warhanie
 
Gustav Gisela Nuwa, S.Fil., M.Th
Gustav Gisela Nuwa, S.Fil., M.ThGustav Gisela Nuwa, S.Fil., M.Th
Gustav Gisela Nuwa, S.Fil., M.Thgustav nuwa
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanMuhammad Syafrullah
 
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...okyana dewi gendari
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 

Similar to Anis andriani (09.31.114) stkip blitar (20)

PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsx
PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsxPPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsx
PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsx
 
Laporan pkp ut
Laporan pkp utLaporan pkp ut
Laporan pkp ut
 
Ptk ips
Ptk ipsPtk ips
Ptk ips
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesia
 
Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Ku...
Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Ku...Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Ku...
Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Ku...
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
 
widyaa.pdf
widyaa.pdfwidyaa.pdf
widyaa.pdf
 
Bab i ptk 3
Bab i ptk 3Bab i ptk 3
Bab i ptk 3
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Gustav Gisela Nuwa, S.Fil., M.Th
Gustav Gisela Nuwa, S.Fil., M.ThGustav Gisela Nuwa, S.Fil., M.Th
Gustav Gisela Nuwa, S.Fil., M.Th
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah Diseminarkan
 
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
 
Karya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniahKarya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniah
 
yg baru
yg baruyg baru
yg baru
 
Bahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal smBahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal sm
 
pemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdfpemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdf
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Anis andriani (09.31.114) stkip blitar

  • 1. 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PGRI 01 KESAMBEN PADA LINGKARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Anis Andriani, Suryanti, S.Si, M.Pd, Dra. Riki Suliana R.S, M.Pd Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI BLITAR Abstrak: Pembelajaran yang baik harus bersifat aktif dimana siswa mendominasi aktivitas belajar dengan menggunakan otak untuk menemukan ide pokok, memecahkan persoalan yang dipelajari. Dengan menerapkan metode pembelajaran Snowballing siswa akan terlihat aktif dalam menyelesaikan persoalan dan guru hanya bertindak mendampingi saja. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek dalam penilitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben tahun pelajaran 2012/2013. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan lembar tes dan lembar observasi (aktivitas guru dan aktivitas siswa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan pembelajaran Snowballing diperoleh hasil belajar secara klasikal mencapai 85,19%, lembar observasi aktivitas guru mencapai 82,60% dengan kriteria “baik”, dan lembar observasi aktivitas siswa mencapai 81,25% dengan kriteria “baik”. Kata Kunci: Snowballing, Hasil Belajar Abstract: Learning should be active both dominate activity in which students learn to use your brain to find the main idea, to solve the problem being studied. By applying the learning method Snowballing students will be heavily involved in solving problems and assisting teachers only act alone. This research is Classroom Action Research (CAR). The subjects in this research is the eighth grade students of SMP PGRI 01 Kesamben lessons 2012/2013. The collection is done by using a test sheet and observation sheet (teacher activity and student activity). The results showed that the application of learning gained Snowballing classical learning outcomes reached 85.19%, teacher observation sheet activity reached 82.60% with criteria of "good", and observation of student activity sheets reached 81.25% with criteria of "good". Keywords: Snowballing, Learning Outcomes PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha yang disadari dan mempunyai arah/tujuan yang jelas. Secara umum pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia dalam pengertiannya mengangkat harkat dan martabat manusia. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang fungsi pendidikan nasional. Untuk itu, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan diberlakukannya KTSP berkarakter sebagai hasil pemberharuan dari KTSP 2008. Dalam pelaksanaannya KTSP berkarakter menuntut adanya perubahan dalam pembelajaran yang harus diikuti oleh pendidik sebagai
  • 2. penanggung jawab pembelajaran di sekolah. Salah satunya adalah dengan memilih metode pembelajaran yang sesuai untuk setiap materi pembelajaran. Pembelajaran yang baik harus bersifat aktif. Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk terlibat belajar aktif. Saat peserta didik belajar aktif, berarti peserta didik telah mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini peserta didik secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pembelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang peserta didik pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan bapak Drs. Gidjo Hadi S. pada tanggal 24 November 2012 di SMP PGRI 01 Kesamben, mengatakan bahwa hasil pembelajaran siswa khususnya kelas VIII kurang memuaskan karena dari 27 siswa rata- rata nilainya masih belum memenuhi standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75. Menurut guru yang bersangkutan, penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah kurangnya keaktifan siswa saat mengikuti proses pembelajaran dan pada akhirnya mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran matematika. Berdasarkan gambaran diatas peneliti tertarik menggunakan strategi pembelajaran Snowballing untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII SMP PGRI 01 Kesamben pada materi lingkaran khususnya, menghitung luas juring. Strategi pembelajaran Snowballing merupakan strategi kooperatif yang berfungsi untuk mengaktifkan siswa. Menurut Zaini (2008: 58) “Strategi ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi peserta didik secara bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan kelompok yang lebih besar”. Dari uraian tersebut peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Snowballing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben Pada Lingkaran Tahun Pelajaran 2012/2013”. METODE PEMBELAJARAN SNOWBALLING Upaya yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan siswa dalam
  • 3. belajar yaitu dengan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu stategi pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa adalah metode Snowballing. Secara bahasa Snowballing terdiri dari dua kata, yaitu Snow = salju, Ball = bola. Snowball = bola saju. Dinamakan metode Snowballing dikarenakan dalam pembelajaran siswa melakukan tugas berpasangan kemudian berempat. Dari pasangan tersebut kemudian mencari pasangan yang lain sehingga semakin lama anggota kelompok semakin besar bagai bola salju yang menggelinding. Menurut Hisyam Zaini, dkk(2008: 58) Strategi Snowballing sebagai berikut: “Strategi Snowballing digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh peserta didik secara berkelompok”. Sedangkan menurut Bookman (dalam Mashafid, www.google.com diakses 25 Oktober 2012) “Dalam model Snowballing sepasang siswa menjawab pertanyaan kemudian 2 pasang siswa bergabung menjadi satu untuk membandingkan hasil jawaban masing-masing pasangan dan 2 pasang siswa tersebut dapat bergabung lagi dengan pasangan yang lain menjadi kelompok yang lebih besar”. Adapapun langkah-langkah pembelajaran Snowballing (Hisyam Zaini, 2008: 58-59) yaitu: a. Sampaikan topik materi yangakan diajarkan. b. Minta peserta didik untuk menjawab secara berpasangan (dua orang). c. Setelah peserta didik yang bekerja berpasangan tadi mendapatkan jawaban, pasangan tadi digabungkan dengan pasangan disampingnya. Dengan ini terbentuk kelompok dengan anggota empat orang. d. Kelompok berempat ini mengerjakan tugas yang sama seperti kelompok dua orang. Tugas ini dapat dilakukan dengan membandingkan jawaban kelompok berpasangan dengan kelompok yang lain. Dalam kelompok ini perlu ditegaskan bahwa jawaban kedua kelompok harus disepakati oleh semua anggota kelompok baru. e. Setelah kelompok berempat selesai mengerjakan tugas, setiap kelompok digabung dengan kelompok yang
  • 4. lain. Dengan ini muncul kelompok baru yang anggotanyanya delapan orang. f. Yang dikerjakan oleh kelompok baru ini sama dengan tugas pada langkah 4 diatas. Langkah ini dapat dilanjutkan sesuai dengan jumlah peserta didik atau waktu yang tersedia. g. Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasilnya kepada kelas. h. Pengajar akan membandingkan jawaban dari masing-masing kelompok kemudian memberikan ulasan dan penjelasan secukupnya sebagai klarifikasi dari jawaban peserta didik. Penggunaan pembelajaran Snowballing mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa. Karena dengan pembelajaran Snowballing telah terjadi interaksi antara siswa dengan guru, sehingga proses belajar mengajar berjalan secara efektif. Siswa juga tampak aktif dan menjadi siap dalam melakukan diskusi, serta siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang. Dari penjelasan diatas kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa pembelajaran Snowballing adalah suatu strategi pembelajaran yang berguna untuk mengaktifkan peserta didik dengan model pembelajaran kelompok, dimulai dari kelompok tingkat kecil menjadi kelompok besar seperti bola salju menggelinding. Hasil Belajar Belajar sangat erat kaitannya dengan hasil belajar. Hasil belajar adalah suatu nilai yang menunjukan hasil tertinggi dalam belajar yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan suatu hal pada saat tertentu. Menurut Gagne dalam (Suprijono, 2009: 5) menyatakan bahwa Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap, apresiasi dan ketrampilan. Merujuk dari pengertian diatas hasil belajar berupa, (1) Informasi verbal, (2) Ketrampilan Intelektual, (3) Strategi kognitif, (4) Ketrampilan motorik, (5) Sikap Hasil yang dimaksud dalam penilitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran matematika dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru setelah menyelesaikan tes yang diberikan pada akhir siklus berdasarkan indikator
  • 5. keberhasilan yang telah ditetapkan. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang didalamnya terdapat tindakan-tindakan antara guru dan peserta didik yang disengaja untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Rancangan Penelitian Model penelitian tindakan kelas ini mengacu pada model siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dimana setiap siklus terdiri atas perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (refleksing). Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk setiap langkah- langkah tersebut adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan (Plan) Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan adalah merencanakan dan menyiapkan rencana pembelajaran, materi pelajaran, instrumen penelitian. b. Pada kotak Tindakan (Action) Tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan realisasi dari rencana pembelajaran yang telah dibuat. c. Pelaksanaan Tindakan (Observe) Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan pembelajaran dari awal hingga akhir dan menulis pengamatan tersebut pada lembar observasi yang telah disiapkan. d. Dalam kotak Refleksi (Reflect) Pada tahap refleksi peneliti menganalisa semua data yang telah diperoleh dari hasil pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan apakah sudah memenuhi ketuntasan belajar secara individu maupun klasikal.
  • 6. Siklus Penelitian Model penelitian tindakan kelas ini mengacu pada model siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, dimana setiap siklus terdiri atas perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (refleksing). Adapun penjelasan dari empat tahapan siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Perencanaan tindakan berisi persiapan awal yang akan digunakan pada pelaksanaan tindakan, yaitu: (1) Analisis silabus, (2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode Snowballing, (3) Menyiapkan referensi dan buku- buku penunjang proses pembelajaran, (4) Menyusun tes akhir siklus, (5) Menyusun lembar observasi yang meliputi lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru. b. Tindakan Pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran dengan pembelajaran Snowballing. Tindakan yang dilakukan peneliti pada awal pembelajaran adalah menyampaikan kompetensi yang hendak dicapai, kemudian peneliti menyajikan materi secara klasikal. Kemudian guru membagikan LKS kepada tiap bangku untuk dikerjakan secara berpasangan dengan batasan waktu yang telah ditentukan. Kemudian, kelompok siswa berpasangan bergabung dengan kelompok berpasangan lainnya sehingga terbentuk kelompok berempat. Tugas dari kelompok berempat adalah mendiskusikan hasil dari LKS untuk mendapatkan kesepakatan jawaban dengan batas waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya, kelompok berempat digabung dengan kelompok berempat lainnya sehingga terbentuk kelompok berdelapan. Tugas kelompok berdelapan sama dengan tugas kelompok berempat untuk mendiskusikan hasil LKS sehingga terjadi kesepakatan jawaban dan hanya satu jawaban yang benar. Kemudian guru memberikan kesempatan masing-masing kelompok berdelapan untuk menuliskan hasil LKS dipapan.
  • 7. Langkah terakhir, Guru memberikan kesimpulan dan menganalisis hasil pekerjaan siswa serta memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika ada yang kurang dipahami dari indikator yang telah disampaikan. Disisi lain, kolaborator melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran. c. Tahap Pengamatan Observasi dilakukan oleh dua orang observer yaitu guru matematika kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben sebagai observer I dan teman sejawat yang berperan sebagai observer II. Pada tahap ini kedua observer melakukan pengamatan terhadap aktifitas guru/peneliti dan siswa kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben selama proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan dan kelebihan yang dilaksanakan peneliti selama proses berlangsung. Dengan melakukan diskusi dengan observer, peneliti dapat mengetahui hal-hal apa yang perlu diperbaiki sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan laporan. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat pengumpul data yang digunakan sebagai data penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut: a. Lembar tes Metode tes adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui kemampuan/pengetahuan siswa dengan cara dilakukan tes evaluasi diakhir siklus. Tes ini dilakukan peneliti pada saat pertemuan ke-3 (tes siklus). Hasil tes ini akan digunakan sebagai acuan peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang materi lingkaran khususnya sub bab sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran setelah menerapkan pembelajaran Snowballing. b. Lembar Observasi 1. Aktifitas siswa Lembar observasi berupa blanko pengamatan yang berisi kejadian atau tingkah laku yang diprediksi akan terjadi. Digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran.
  • 8. 2. Aktifitas guru Digunakan untuk mengetahui aktivitas guru pada saat pembelajaran dengan metode pembelajaran Snowballing. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan perhitungan hasil pengamatan dan presentase ketuntasan belajar individu serta presentase ketuntasan kelas. Sehingga dalam PTK ini dikatakan tuntas atau berhasil bila setiap data yang diperoleh menunjukkan bahwa data tersebut telah memenuhi katentuan yang telah dibuat oleh peneliti sebelum pelaksanaan tindakan. Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lembar observasi Untuk mengetahui sejauh mana peneliti dan siswa telah melaksanakan pembelajaran dengan melalui pembelajaran Snowballing. a. Lembar pengamatan aktivitas guru Ada 4 kriteria aktifitas guru, yaitu 1) tidak pernah, 2) kadang-kadang, 3) sering, dan 4) selalu. b. Lembar pengamatan aktivitas siswa Dalam lembar pengamatan aktifitas siswa ini ada 4 kriteria, yaitu: 1) tidak pernah, 2) kadang-kadang, 3) sering, dan 4) selalu. Nilai dalam setiap indikator dalam lembar pengamatan aktifitas guru dan siswa dapat dirumuskan dengan rumus yang digunakan untuk memprosentasekan hasil yang diambil dari Purwanto (2010: 102-103) yaitu sebagai berikut: 2. Tes Dalam penelitian ini akan dilakukan tes akhir siklus. Siswa dikatakan berhasil melewati tes akhir siklus bila nilai yang diperoleh 75%. Kriteria Kebehasilan Penelitian a. Ketuntasan individual Seorang siswa dikatakan berhasil (mencapai ketuntasan) jika Prosentase nilai rata-rata (NR) =
  • 9. telah mencapai penguasaan minimal 75% atau dengan nilai 75 pada tes akhir siklus. Rumus Ketuntasan Perorangan : x 100% Syarat ketuntasan ≥ 75% b. Ketuntasan klasikal Seorang siswa dikatakan berhasil (mencapai ketuntasan) dalam belajar klasikal jika mencapai penguasaan minimal 75% dari jumlah siswa dalam kelas yang tuntas. Rumus Ketutasan Klasikal = Syarat ketuntasan ≥ 75% c. Hasil observasi aktifitas guru Dalam penelitian ini, pada lembar observasi aktifitas guru dalam penerapan pembelajaran Snowballing dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai kriteria baik yaitu ≥ 76%. d. Hasil observasi aktifitas siswa Dalam penelitian ini, pada lembar observasi aktifitas siswa dalam penerapan pembelajaran Snowballing dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai kriteria baik yaitu ≥ 76%. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data penelitian yang diperoleh berupa data observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa serta hasil tes akhir siklus setelah penerapan pembelajaran Snowballing. Analisis Data Penelitian 1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari (1) Silabus, (2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pembelajaran Snowballing, (3) Bahan Ajar Materi yang dibahas yaitu lingkaran, (4) Lembar Kerja Siswa (LKS). Selain itu juga menyusun instrumen penelitian antara lain Tes akhir siklus, lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. 2. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) pertemuan, dan pada pertemuan ke-3 diadakan tes akhir siklus. Pertemuan Pertama Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Senin, 20 Mei 2013 pada
  • 10. jam ke-1 dan ke-2 selama 2 x 40 menit. Pada pertemuan pertama ini peneliti sudah mulai menerapkan pembelajaran Snowballing sesuai dengan RPP. Adapun uraian kegiatannya adalah (1) guru menyampaikan materi lingkaran hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama, (2) guru menjelaskan tentang metode pembelajaran Snowballing, (3) guru menginstruksi siswa untuk membentuk kelompok berpasangan dan membagikan LKS untuk dikerjakan dengan batas waktu tertentu, (4) guru menginstruksi siswa untuk membentuk kelompok berempat dengan tugas untuk mendiskusikan hasil LKS kelompok berpasangan sehingga hanya ada satu jawaban yang dianggap benar, (5) guru menginstruksi siswa untuk membentuk kelompok berdelapan dengan tugas yang sama dengan kelompok berempat, (6) guru menginstruksi siswa untuk menyampaikan hasil kelompok kedepan/papan tulis, (7) guru memberikan ulasan dan kesimpulan atas pembelajaran yang dilakukan. (8) guru menutup kegiatan pembelajaran dan meminta siswa untuk mempelajari materi hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring lingkaran. Pertemuan Kedua Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Mei 2013 pada jam ke-3 dan ke-4 selama 2 x 40 menit dengan menerapkan pembelajaran Snowballing sesuai dengan RPP. Adapun uraian kegiatannya adalah (1) guru menyampaikan materi lingkaran hubungan sudut pusat panjang busur dan luas juring lingkaran, (2) guru menjelaskan tentang metode pembelajaran Snowballing, (3) guru menginstruksi siswa untuk membentuk kelompok berpasangan dan membagikan LKS untuk dikerjakan dengan batas waktu tertentu, (4) guru menginstruksi siswa untuk membentuk kelompok berempat dengan tugas untuk mendiskusikan hasil LKS kelompok berpasangan sehingga hanya ada satu jawaban yang dianggap benar, (5) guru menginstruksi siswa untuk membentuk kelompok berdelapan
  • 11. dengan tugas yang sama dengan kelompok berempat, (6) guru menginstruksi siswa untuk menyampaikan hasil kelompok kedepan/papan tulis, (7) guru memberikan ulasan dan kesimpulan atas pembelajaran yang dilakukan. (8) guru menutup kegiatan pembelajaran dan meminta siswa untuk mempelajari materi yang telah disampaikan selama 2 hari ini karena akan diadakan tes akhir siklus besok. Pertemuan Ketiga Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 22 Mei 2013 pada jam ke-5 dan ke-6 selama 2 x 40 menit. Pada pertemuan ketiga ini merupakan kegiatan evaluasi diakhir siklus. Kegiatan evaluasi di kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben diikuti oleh 27 siswa. Materi yang digunakan evaluasi yaitu lingkaran sub bab sudut pusat, panjang busur, dan luas juring lingkaran. 3. Tahap Pengamatan Berdasarkan hasil analisis data observasi aktifitas guru dan siswa dalam pertemuan ke-1 dan ke-2 dengan penerapan pembelajaran Snowballing. Dari kedua pertemuan tersebut diperoleh rata-rata nilai 82,60% dengan kriteria “baik” untuk lembar observasi aktifitas guru dan 81,25% dengan kriteria “baik” untuk lembar observasi siswa. Sedangkan untuk hasil tes di akhir siklus diperoleh nilai klasikal sebesar 85,19% dengan rincian 23 siswa nilainya ≥75 dan 4 siswa ≤75. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Snowballing dapat diterapkan untuk siswa kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben pada materi lingkaran khususnya sub bab sudut pusat, panjang busur, dan luas juring lingkaran tahun pelajaran 2012/2013. 4. Tahap Refleksi Pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran Snowballing pada lingkaran sudah mencapai ketuntasan klasikal dan telah mencapai kemajuan yang pesat. Hal ini terjadi karena adanya keberhasilan yang dicapai oleh siswa maupun guru. Adapun keberhasilan tersebut adalah (1) Para siswa terlihat aktif dalam pembelajaran Snowballing, (2)
  • 12. Rasa kebersamaan dan kerja sama pun semakin meningkat dengan kerja kelompok, (3) peneliti yang berperan sebagai guru telah mampu menjadi fasilitator dan pembimbing dalam proses pembelajaran berlangsung. Pembahasan Pada awal pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada materi lingkaran, siswa tergolong belum maksimal. Hal ini mungkin karena siswa masih menyesuaikan diri dengan pembelajaran yang belum pernah mereka terima. Namun, ketertarikan kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben dalam menerima hal baru membuat mereka terlihat aktif dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran. Pada pelaksanaan pembelajaran di awal siklus pertemuan pertama dan kedua tampak terlihat keaktifan dan keberanian siswa. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya siswa yang aktif dalam memecahkan soal LKS dalam kelompok. Dalam pembelajaran ini, guru tidak terlalu banyak memberi bantuan kepada siswa saat menyelesaikan soal. Guru hanya memberikan bimbingan dan arahan jika semua anggota kelompok tidak memahami LKS. Sehingga dalam kelompok siswa bisa saling bertanya, bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan dengan kelompoknya. Dengan begitu informasi yang diperoleh dalam pembelajaran Snowballing dapat merata. Komunikasi dengan teman satu kelompok atau kelompok lain pun terjalin dengan sangat baik, serta rasa canggung pun diantara mereka tidak tampak sehingga, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti bisa tercapai. Hal itu terlihat dari hasil observasi kegiatan pembelajaran siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian tindakan kelas dengan penerapan pembelajaran Snowballing di kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben tahun pelajaran 2012/2013 pada materi lingkaran dapat berlangsung sesuai yang diharapkan peneliti yaitu siswa menjadi lebih aktif, terjalin kerja sama yang baik antar siswa, dan siswa tidak canggung lagi untuk berkomunikasi dengan temannya. Hasil penelitian diperoleh bahwa tes akhir siklus mencapai ketuntasan klasikal 85,19%. Hasil
  • 13. observasi aktivitas guru secara keseluruhan mencapai 82,60% dengan kriteria “Baik”. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa secara keseluruhan mencapai 81,25% dengan kriteria “Baik”. Dari beberapa uraian tersebut telah membuktikan bahwa Penerapan Pembelajaran Snowballing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP PGRI 01 Kesamben Pada Lingkaran Tahun 2012/2013 dikatakan berhasil. Saran Setelah mengetahui hasil dan kesimpulan selama penelitian berlangsung di SMP PGRI 01 Kesamben, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Perlu adanya motivasi yang lebih kepada siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran khususnya mengajukan pertanyaan kepada guru bila kurang memahami materi. 2. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung sebaiknya semua perangkat pembelajaran harus sudah siap agar tidak ada lagi siswa yang bicara sendiri. 3. Guru harus bisa memahami karakter siswa secara keseluruhan supaya proses kegiatan belajar mengajar berjalan lebih baik. 4. Pembelajaran dengan metode Snowballing dapat diterapkan pada materi yang berbeda. Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Saputro, Davis. www.google.com. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2012. Maemanah, Sri, dkk. (2005). Pelajaran Matematika untuk SMP Kelas VIII jilid 2. Jakarta:Arya Duta . Mashafid. www.google.com. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2012. Mazjun.http://gurupkn.wordpress.com/ 2007/11/13/metode-team- games-tournament-tgt/ diakses tanggal 22 Mei 2013 Mulyasa, E. (2011). Pratik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Purwanto, Ngalim, M.Pd. (2010). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran . Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sanjaya, Wena. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Wiriaatmadja, Rochiati. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Zaini, Hisyam, dkk.(2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.