SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Descargar para leer sin conexión
1
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN
NOMOR 18 TAHUN 2006
T E N T A N G
KEWENANGAN DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI NUNUKAN,
Menimbang: a. bahwa pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam mengatur
dan mengurus masyarakat desa harus diselenggarakan dalam
perspektif adiminstrasi pemerintahan negara yang selalu mengikuti
perkembangan jaman;
b. bahwa dalam melaksanakan penyelenggaraan kewenangan desa perlu
memperhatikan kewenangan yang ada pada pemerintah dan
pemerintahan daerah berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Kewenangan
Desa;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat,
Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang, sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3962);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang–undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
2
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2952);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 07 Tahun 2006 tentang
Tata Hubungan antar Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Nunukan (Lembar Derah Kabupaten Nunukan Tahun 2006
Nomor 06 Seria A Nomor 02);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN NUNUKAN
dan
BUPATI NUNUKAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KEWENANGAN DESA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Nunukan.
2. Kabupaten Nunukan adalah Daerah Otonom sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota
Bontang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999.
3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas– luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang–Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3
4. Bupati adalah Bupati Nunukan.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD, adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nunukan.
6. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten
Nunukan.
7. Desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal–usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berada di Daerah Kabupaten Nunukan.
8. Pemerintahan Desa adalah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal–usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.
10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Lembaga
yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
11. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD
bersama Kepala Desa.
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama
oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
13. Kewenangan Desa adalah hak dan kewajiban Pemerintahan Desa dalam
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA
Pasal 2
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup :
a. urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;
b. urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang diserahkan
pengaturannya kepada desa;
c. tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten; dan
d. urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan
kepada desa.
4
BAB III
KEWENANGAN DESA BERUPA URUSAN PEMERINTAH YANG
SUDAH ADA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA
Pasal 3
(1) Pemerintah Daerah mengidentifikasi jenis kewenangan desa berdasarkan hak asal
usul dan mengembalikan kewenangan tersebut yang ditetapkan dalam Peraturan
Daerah.
(2) Kewenangan desa yang merupakan urusan pemerintahan yang sudah ada
berdasarkan asal usul desa dan adat istiadat yang berlaku di desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf a ditetapkan dengan Peraturan Desa.
(3) Penetapan kewenangan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu
dimusyawarahkan untuk mendapatkan persetujuan dari BPD dengan
memperhatikan potensi desa yang meliputi kondisi geografis, ekonomi, sosial
budaya dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana desa.
Pasal 4
(1) Penetapan kewenangan desa dapat ditinjau kembali disesuaikan dengan potensi
desa, sarana dan prasarana desa.
(2) Kewenangan yang belum ditetapkan sebagai Kewenangan Desa menjadi
Kewenangan Daerah.
(3) Bagi desa yang belum menetapkan kewenangannya, Bupati membuat Pedoman
Pelaksanaan Tugas Pemerintahan Desa.
BAB IV
KEWENANGAN DESA BERUPA URUSAN PEMERINTAH YANG MENJADI
KEWENANGAN KABUPATEN YANG DISERAHKAN
PENGATURANNYA KEPADA DESA
Bagian Pertama
Jenis Urusan Pemerintahan
Pasal 5
(1) Urusan Pemerintahan Kabupaten yang dapat diserahkan pengaturannya kepada
Desa antara lain :
a. bidang pertanian dan ketahanan pangan;
b. bidang pertambangan dan energi serta sumber daya mineral;
c. bidang kehutanan dan perkebunan;
d. bidang perindustrian dan perdagangan;
e. bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah;
f. bidang penanaman modal;
g. bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
h. bidang kesehatan;
i. bidang pendidikan dan kebudayaan;
5
j. bidang sosial;
k. bidang penataan ruang;
l. bidang pemukiman/perumahan;
m. bidang pekerjaan umum;
n. bidang perhubungan;
o. bidang lingkungan hidup;
p. bidang politik dalam negeri dan administrasi publik;
q. bidang otonomi desa;
r. bidang perimbangan keuangan;
s. bidang tugas pembantuan
t. bidang pariwisata;
u. bidang pertanahan;
v. bidang kependudukan dan catatan sipil;
w. bidang kesatuan dan perlindungan masyarakat, pemerintahan umum;
x. bidang perencanaan ;
y. bidang penerangan/informasi dan komunikasi;
z. bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
aa. bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
bb. bidang pemuda dan olahraga;
cc. bidang pemberdayaan masyarakat desa;
dd. bidang statistik; dan
ee. bidang arsip dan perpustakaan.
(2) Rincian Urusan Pemerintahan Kabuputen yang dapat diserahkan kepada desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati.
Bagian Kedua
Tata Cara Penyerahan Urusan
Pasal 6
(1) Bupati melakukan pengkajian dan evaluasi terhadap jenis Urusan Pemerintahan
Kabupaten yang akan diserahkan kepada Desa dengan mempertimbangkan aspek
letak geografis, kemampuan personil, kemampuan keuangan, efesiensi dan
efektivitas.
(2) Untuk melakukan pengkajian dan evaluasi terhadap jenis Urusan Pemerintahan
Kabupaten yang akan diserahkan kepada Desa, Bupati dapat membentuk Tim
Pengkajian dan Evaluasi Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten kepada
Desa.
(3) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dibawah koordinasi Wakil Bupati
dengan ketua pelaksana oleh Sekretaris Daerah yang anggotanya terdiri dari unsur
dinas/badan/kantor/instansi terkait sesuai kebutuhan.
Pasal 7
(1) Urusan Pemerintahan Kabupaten yang diserahkan pengaturannya kepada Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, huruf c dan huruf d ditetapkan
dengan Peraturan Bupati.
6
(2) Setelah Peraturan Bupati tentang penetapan jenis urusan yang dapat serahkan
kepada desa diundangkan, Pemerintah Desa bersama BPD melakukan identifikasi
dan evaluasi untuk menetapkan urusan pemerintahan yang dapat dilaksanakan di
desa yang bersangkutan.
(3) Kesiapan Pemerintah Desa untuk melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa atas Persetujuan Pimpinan BPD.
Pasal 8
(1) Bupati menetapkan Peraturan Bupati tentang Penyerahan Urusan Pemerintahan
Kabupaten kepada masing – masing desa.
(2) Bupati dalam menetapkan Peraturan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sebaiknya memperhatikan Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam
pasal 7 ayat (3).
(3) Bupati menyerahkan secara nyata urusan pemerintahan kabupaten sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada desa, dilaksanakan secara serentak yang disaksikan
oleh Camat dan dihadiri oleh perangkat daerah yang ada dilingkungan Pemerintah
Kabupaten.
(4) Kewenangan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah urusan pemerintahan
yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan
masyarakat dengan memperhatikan potensi desa yang meliputi kondisi geografis,
ekonomi, sosial budaya dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana desa.
(5) Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), disertai dengan pembiayaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
Bagian Ketiga
Pelaksanaan Urusan
Pasal 9
(1) Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Kabupaten yang diserahkan kepada desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilaksanakan oleh pemerintah desa.
(2) Pemerintah Kabupaten dapat menambah penyerahan urusan pemerintahan
kabupaten kepada desa atas permintaan pemerintah desa.
(3) Apabila pelaksanaan urusan pemerintahan kabupaten yang telah diserahkan kepada
desa dalam kurun waktu 2 (dua) tahun tidak berjalan secara efektif, pemerintah
kabupaten dapat menarik sebagian atau seluruh urusan pemerintahan yang telah
diserahkan.
7
BAB V
TUGAS PEMBANTUAN
Pasal 10
(1) Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten
kepada desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, wajib disertai dengan
dukungan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumberdaya manusia.
(2) Penyelenggaraan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
(3) Desa berhak menolak melaksanakan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), yang tidak disertai dengan pembiayaan, prasarana dan sarana, serta
sumberdaya manusia.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan
Bupati/Keputusan Bupati.
Pasal 12
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan .
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Nunukan
Ditetapkan di Nunukan
pada tanggal 5 Desember 2006
BUPATI NUNUKAN,
ttd
H. ABDULHAFID ACHMAD
Diundangkan di Nunukan
Pada tanggal 5 Desember 2006
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NUNUKAN,
ZAINUDDIN HZ
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN TAHUN 2006 NOMOR 18
SERI D NOMOR 07
8
Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan
Nomor :18 Tahun 2006
Tentang :Kewenangan Desa
RINCIAN URUSAN PEMERINTAHAN
KABUPATEN YANG DAPAT DISERAHKAN KEPADA DESA
1. Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan
a. pengembangan kelembagaaan petani skala lokal;
9
b. pemberian rekomendasi ijin usaha penangkar benih pertanian;
c. pengaturan pemanfaatan air pada tingkat usaha tani;
b. pemasyaraakatan penguanaan alat mesin pertanian;
c. pemasyarakatan pupuk organik;
d. pengaturan peredaran dan penggunaan pupuk organik dan pestisida dengan
berpedoman pada petunjuk tehnis Kabupaten dan Kota;
e. kampanye benih unggul;
f. pengembangan lumbung pangan;
g. fasilitas modal dan usaha tani;
h. pengaturan pelaksanaan penanggulangan hama dan [enyakit secara terpadu;
i. pengembangan kelembagaan petani dan pertumbuhannya;
j. pemasyarakatan penggunaan benih unggul;
k. membantu penyediaan benih unggul;
l. pengembangan kebun bibit hijauan pakan ternak;
m. rekomendasi pemberian ijin pengelolaan perlebahan non budidaya;
n. pemasyarakatan pengembangan komoditas unggulan;
o. pembangunan dan pemeliharaan serta pengelolaan saluran untuk budidaya
perikanan;
p. diversifikasi hasil pertanian;
q. Pengembangan jaringan informasi pemasaran bidang pertanian dan pangan;
r. pengelolaan balai benih ikan yang ada di desa;
s. pemeliharaan irigasi desa;
t. pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air;
u. pengembagan teknologi tepat guna pengolahan hasil pertanian.
2 Bidang Pertambangan dan Energi serta Sumber Daya Minieral
a. pengelolaan dan pemberian ijin pertambagan bahan galia ngolongan C dibawah
satu hektar tanpa memakai alat berat kepada penduduk desa yang bersangkutan;
b. rekomendasi pmberian ijin pemanfaatan ai bawah tanah dan permukaan;
c. rekomendasi pmberian ijin penambangan bahan galian golongan C yang memakai
alat berat diatas 1 (satu) hektar;
d. rekomendasi pmberian ijin pengelolaan bahan galian A dan B;
e. rekomendasi pmberian ijin pembangunan tenaga listrik yang beru;
f. rekomendasi pmberian ijin pembukaan pertambangan rakyat di desa;
g. pembinaan terhadap pertambangan rakyat;
h. rekomendasi pmberian ijin pemanfaatan air bawah tanah dan atau sumber mata air
desa.
3 Bidang Kehutanan dan Perkebunan
a. Pengelolaan hutan desa;
10
b. Rekomendasi pemberi ijin terhadap pegambilan tumbuhan dan penangkapan
satwa liar yang dilindungi
c. Rekomendasi pemberi ijin pengelolaan hutan yang ada dalam desa kepada pihak
ketiga;
d. Rekomendasi pemberi ijin perburuan tradisional satwa liar yang tidak
dilindungi pada areal desa;
e. Penghijauan dan konservasi tanah yang terdirti dari kebun bibit desa yang telah
diserahkan kepada desa dan pengelolaan embung –embung air yang sudah
dibangun di desa
f. Rekomendasi pemberi ijin pengambilan hasil hutan non kayu dalam ulayat desa;
g. Pelestrian huta desa;
h. Rekomendasi pemberi ijin perluasan tanaman perkebunan;
i. Pembinaan penangkaran burung walet;
j. Pembinaan dan penataan lahan klasifikasi kebun ;
k. Perlindungan keaneka ragaman hayati dan satwa liar yang ada di desa
4 Bidang Perindustrian dan Perdagangan
a. pengelolaan lalulintas ternak yang ada dalam desa
b. pengelolaan pemasaran hasil industri ;
c. pengembangan hasil – hasil industri ;
d. rekomendasi pemberian ijin investor dibidang industri ;
e. pengaturan terhadap aset bahan baku industru yang ada di desa;
f. pengawsan pencemaran limbah industri;
g. rekomendasi pemberian ijin dalam bidang perindustrian yang ada di desa
h. pemasyarakatan garam beryodium;
i. rekomendasi pemberian ijin HO;
j. pembinaan mengenai keamanan industri makanan yang di produksi rumah tangga
di desa;
k. pembinaan rumah potong hewan yang ada di desa ;
l. pembinaan persuteraan alam yaitu berupa pondok sutera dengan peralatannya
yang dibangun di desa.
5 Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
a. rekomendasi penelitian dan pencabutan badan hukum koperasi;
b. rekomendasi dan pembinaan dana kredit yang ada di desa;
c. rekomendasi pemberian kredit program pada koperasi;
d. pengelolaan dana;
e. pengelolaan pasar desa dan tempat pelelangan ikan;
f. pengelolaan kelompok usaha ekonomi produktif.
11
6 Penanaman Modal
a. memberikan informasi pasar lokal.
7 Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi
a. pendataan dan pengklasifikasian tenaga kerja;
b. pendataan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan sektor non pertanian
c. pendataan penduduk menurut jumlah penduduk usia kerja,angkatan kerja, pencari
kerja, dan tingkat partisipasi angkatan kerja;
d. pendataan penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapaangan
pekerjaan jenis pekerjaan dan status pekerjaan;
e. pendataan penduduk yang bekerja di luar negeri
f. pemberian surat rekomendasi bagi penduduk yang akan bekerja keluar negeri.
8 Bidang Kesehatan
a. penyuluhan sederhana tentang pemberantasan penyakit menular;
b. pembinaan bidang desa dan poliklnik desa;
c. memfasilitasi dan memotivasi pelaksanaan kegiatan gerakan sayang ibu;
d. pemantauan terhadap dukun bayi
e. memfasilitasi pelaksanaan, pemberian makanan tambahan penyuluhan dan
pemberian makanan tambahan pemulihan;
f. pengelolaan posyandu;
g. pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional ;
h. pengelolaan dana sehat;
i. pengelolaan kegiataan tanaman obat keluarga ( toga )
j. pengelolaan upaya sarana kesehatan tingkat desa;
k. penyelenggaraan upaya promosi kesehatan
l. pemantauan dan pencegahan penyalgunaan narkotika dan zat adiktif di desa;
m. pemantauan dan peredaran dan pemakaian alat kontrasepsi;
n. pelaksanaan penyuluhan tentang keluarga berencana;
o. pembinaan terhadap kader keluarga berencaan;
p. pengelolaan kelompok – kelompok bina keluarga.
9 Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
a. memfasilitasi penyediaan lahan untk pembangunan TK, SD, SLTP, SLTA;
b. memberikan kontribusi untuk melengkapi, merawat dan merehabilitasi sarana
pendidikan seperti : pembangunan fisik, gedung, meubel, pengadaan,
laboratorium, perpustakaan dan buku pegangan siswa;
c. memberikan kontribusi untuk peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan
seperti uang lelah, kelebihna jam mengajar, transportasi dan perumahan guru
untuk daerah terpenci;
12
d. memberikan konstibusi penyediaan bahan belajar, tempat belajar, fasilitas lain
bagi pendidikan luar sekolah
e. menfasilitasi terselenggaranya berbagai kursus – kursus keterampilan;
f. membina taman Bacaan Masyarakat pada pusat kegiatan belajar yang ada di
desa;
g. memfasilitasi dan memotivasi kelompok – kelompok belajar yang ada di desa;
h. pendatan siswa untuk GN-OTA;
i. penyelenggaraan pendidikan anak dini usia;
j. pendataan warga butaa huruf/aksara.
10 Bidang Sosial
a. pembinaan terhadap masyarakat lokal adat sebagaai pemiliki sumber daya genetik
b. mengeluarkan surat keterangan miskin;
c. memfasillitasi pengurusan orang terlantar;
d. rekomendasi pemebrian ijin pembangunan sarana sosial;
e. menerbitkan surat keterangan untuk kegiatan sosial;
f. memgali, membina dan m engembangkan bermacam seni, yang upacara adat, dan
adat istiadat yang berlaku di desa;
g. pendataan penyandan masalah sosial dan potensi kesejateraan sosial;
h. pembinaan pekerja sosial, masyarakat dan organisasi sosial.
11 Bidang Penataan Ruang
a. rekomendasi pemberian ijin IMB yang berada di lajan desa;
b. pemberian ijin IMB untuk rumah desa yang sederhana;
c. penataan tata lingkungan pada pemukiman desa;
d. pengelolaan lokasi perkemahan dalam desa.
12 Bidang Pemukiman Bidang Pemukiman/Perumahan
a. penetapan dan pengelolaan tanah kas desa dan aset desa;
b. pengaturan tata permukiman pedesaan;
c. pemberian bantuan pemugaran rumah;
d. penetapan standar rumah layak huni tingkat lokal;
e. memfasilitasi pembangunan rumah laya huni tingkat lokal;
13 Bidang Pekerjaan Umum
a. memfasilitasi pemeliharaan rutin jala Kabupaten yang berada di desa yang terdiri
dari: pembersihan semak, pembersihan saluran/bandar, pembersihan bahu jalan,
pembersihan gorong – gorang;
b. pengelolaan dan pemanfaatan peryek Air Bersih yang ada dalam desa;
13
c. pengelolaan dan pemeliharaan pompanisasi, jaringn irigasi yang ada di desa;
d. pengelolaan saluran irigasi yang terdiri dar rambahan dan membuang sedimentasi:
e. pengaturan kegiatan operasi dan perawatan ringan saluran irigasi sekunder, tersier
dan kwartet;
f. pengaturan operasi dan perawatan jaringan irigasi kecil (PIK) yang sudah
dikonstruksi;
g. pengelolaan embung/telaga yang suda dikontruksi;
h. pengaturan dan pengendalian fungsi serta tertib pemanfaatan jalan desa;
i. pengelolaan sumber air di desa;
j. memfasilitasi pembangunan dan mengelola tempat Mandi, Cuci dan Kakus
(MCK);
k. pemantauan kelas jalan Kabupaten yang ada di desa.
14 Bidang Perhubungan
a. pembinaan terhadap penggunaan alat UTTIP (Ukuran, Takaran, Timbangan dan
Perlengkapannya);
b. pemeliharaan rambu – rambu jalanserta alat perlengkapan jalan lainnya yang
berada di desa;
c. rekomendasi pemberian iin pengelolaan angkutan antar desa dan pusat pertokoan
di desa;
d. pembangunan terminal angkutan desa.
15 Bidang Lingkungan Hidup
a. pengelolaan penampungan air hujan;
b. pengawasan terhadap perusakan lingkunganhidup di desa;
c. penetapan standar lingkungan;
d. melindungi swakayang ada di desa;
e. pemantauan terhadap penangkapan ikan dengan bahan dan alat terlarang di
perairan umum di wilayah desa.
16 Bidang Politik dalam Negeri dan Administrasi Publik
a. memfasilitasi penyelenggaraan Pemilihan Umum;
b. penetapan organisasiPemerintah Desa;
c. memfasilitasipemebentukan Lembaga Kemasyarakatan;
d. memfasilitasi pembentukan BPD;
e. memfasilitasi penetapan batas desa;
f. memfasilitasi pembentukn Badan UsahaMilik Desa (BUMDES)
17 Bidang Otonomi Desa
a. rekomendasi pemberian ijin pendirian tempat penyewaan kaset video, playstation
dan sejenisnya;
b. penelitian dan pendataan potensi desa;
14
c. pemantauanperedaran/perputaran film keliling;
d. rekomendas pemberian ijin pendirian warung telepon dan sejenisnya;
e. rekomendas pemberian ijin usaha perbengkelan, pertokoan, warung, pemondokan,
rumah makan;
f. pengaturan kebijakan kelembaggan dan badan usaha tingkat desa dibidang
pengairan;
g. rekomendas pemberian ijin mendirikan,membongkar, mengubah saluran irigasi di
desa;
h. penetapan kerjasama antar desa dalam pemanfaatan irigasi air;
i. pembangunan jalan desa;
j. pengelolaan jaringan irigasi skala kecil di desa;
k. rekomendasi pemberian ijin pengelolaan dan pengusahaan potensi sumber dalya
alam desa;
l. penetapan perangkat desa;
m. penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa(APBDes)
n. pemberdayaan dan elestarianlembaga adat;
o. penetapan peraturan desa;
p. penetapan kerjasama antar desa
q. rekomendasi pemberian ijin parkir/pemangkalan kendaraan di pasar, tempat
wisata, dan lokasi lainnya yang ada di desa;
r. pemberian ijin penggunaan gedung pertemuan/balai desa;
s. rekomendasi pemberian ijin hak pengelolaan atas tanah kas desa;
t. rekomendasi pemberian ijin keramaian di desa.
s
18 Bidang Perimbangan Keuangan
a. Pengelolaan bagian desa dari hasil penerimaan pajak Kabupaten/Kota;
b. Pengelolaan bagian desa dari hasil penerimaan retribui tertentuKabupaten/kota.
19 Bidang Tugas Pembantuan
a. Memberikan rekomendasi permintaanan bantuan kepada pemerintah daerah;
b. Pengelolaan dana bantuan bencana alam dan keadaan darurat lainnya dari
pemerintah, pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten, dan pihak lain yan tidak
mengikat;
c. Penyelenggaraan tugas pembantuan.
20 Bidang Pariwisata
a. Pengelolaan obyek wisata dalam desa di luar rencana induk pariwisata;
b. Pengelolaan tempat rekreasi dan hiburan umum dalam desa;
c. Rekomendasi pemberian ijin pendirian pondok wisata pada kawasan wisata di
desa;
d. Membantu pemungutan pajak hotel dan restoran yang ada di desa.
15
21 Bidang Pertanahan
a. penetapan sasaran areal dan lokasi kegiatan pengembangan lahan;
b. memberikan surat keteranganhak atas tanah;
c. memfasilitasi penyelesaian sengketa tanah tingkat desa;
d. penataan dan pmetaan Tata Guna Lahan.
22 Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil
a. pelaksanaan registrasi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur;
b. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat kelahiran berdasarkan konsep
Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH);
c. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat kematian berdasrkan konsep
Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Ibu saat
persalinan;
d. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat migrasi penduduk;
e. pelaksanaan registrasi penduduk 10 tahun keatas menurut tingkat pendidikan yang
ditamatkan
f. pelaksanaan registrasi penduduk menurut jumlah pasangan usia subur akseptor
KB dan tingkatprevalensi;
g. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat kesejahteraan rumah tangga
berdasarkan kategori keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera I dan Keluarga
Sejahtera II;
h. pelaksanaan registrasi penduduk menurut rata – rata jumlah anggota keluarga;
i. pelaksanaan registrasi penduduk menurut rata – rata penduduk yang mempunyai
hak pilih dalam Pemilihan Umum
j. pelaksanaan registrasi penduduk menurut agama yang dianut;
k. pelaksanaan registrasi penduduk menurut alat kontra sepsi yang digunakan;
l. menerbitkan surat keterangan untuk penerbitan KTP dan Kartu Keluarga;
m. melakukan pendataan dan pembinaan dalam kegiatan mutasi penduduk.
23 Bidang Kesatuan dan perlindungan Masyarakat, Pemerintahan Umum
a. penetapan desa dalam keadaan darurat
b. penetapan pos keamanan dan pos kesiap siagaan lainnya sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi sosial masyarakat;
c. pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat desa;
d. pemantauan kewaspadaan dini terhadap terjadinya kejadian luar biasa berupa
laporan.
24 Bidang Perencanaan
a. Penyusunanperencanaan pembangunan desa secara partisipatif;
b. Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa);
16
c. Penetapan Rencana Kerja PembangunanDesa(RKPJDesa);
25 Bidang Penerangan/Informasi dan Komunikasi
a. Penanggulangan bencana alam skala desa;
b. Penyelenggaraan sosialisasi berbagai kebijaksanaan daerah melalui media
pertemuan;
c. Pembinaan kelompok – kelompok komunikasi sosial;
d. Pembinaan pemancar radio desa;
e. Pemantauan media informasi yang beredar;
f. Pengelolaan media komunikasi perdesaan;
g. Pengembangan jaringan informasi dan komunikasi;
h. Penetapam jenis- jenis informasi pembangunan
26 Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Rekomendasi pembentukan LSM perlindungan anak;
b. Pembentukan kelompok masyarakat bidang sosial dan peningkatan peran
perempuan.
27 Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga sejahtera
a. penetapan standar keluarga sejahtera;
b. pemberian rekomendasi penggunaan alat kontrasepsi;
c. pengelolaan standar Makanan Sehat bagi Balita;
d. pemasyarakatan program Keluarga Berencana dan Keluarga Sehat;
e. penetapan standar pelayanan Keluarga Sehat;
f. pengembangan gerakan Imunisasi dan Gizi Keluarga.
28 Bidang Pemuda dan Olahraga
a. Pengembangan sarana dan prasarana olahraga;
b. Rekomendasi perijinan pembangunan sarana olahraga;
c. Pembentukan dan pemberdayaan karang taruna;
d. Peningkatan sumber daya manusiabidang olah raga;
e. Penyaluran pemuda berprestasi dibidang olahraga;
f. Memfasilitasi pembinaan organisasi dan kegiatan pemuda misalnya kelompok
pemuda produktif dan grup kesenian budaya;
g. Pemasyarakatan olah raga;
h. Penyelenggaraan pekan olah raga masyarakat;
i. Pengembangan sarana dan prasarana seni budaya bagi pemuda;
j. Memfasilitasi dan mengembangkan olah raga masyarakat tradisional, misalnya
menyiapkan lapangan dan saran serta sarana olah raga lainnya.
17
29 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
a. Melakukan identifikasi potensi sumber daya manusia tingkat lokal;
b. Peningkatan peran serta masyarakat desa dalam pembangunan tingkat lokal;
c. Penyiapan masyarakat yang menjadi pemberdayaan;
d. Penataan organisasi masyarakat desa.
30 Bidang statistik
a. Pengelolaan dan penyediaan data – data tingkat lokal;
b. Penyusunan dan pengelolaan indeks pembangunan tingkat lokal.
31 Bidang Arsip dan Perpustakaan
a. pengadaan dan pengelolaan Taman Bacaan dan Perpustakaan Desa;
b. pengelolaan perpustakaan buku – buku petunjuk teknis.
BUPATI NUNUKAN,
H.ABDUL HAFID ACHMAD
Diundangkan di Nunukan
Pada tanggal 5 Desember 2006
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NUNUKAN,
ZAINUDDIN HZ
18
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN TAHUN 2006 NOMOR 18 SERI D
NOMOR 07

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaArifuddin Ali
 
Juknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaJuknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaYudhi Aldriand
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.Arifuddin Ali
 
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang KelurahanPeraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang KelurahanPenataan Ruang
 
Perdes sotk Desa Bhuana Jaya
Perdes sotk  Desa Bhuana JayaPerdes sotk  Desa Bhuana Jaya
Perdes sotk Desa Bhuana JayaSuwondo Chan
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaArifuddin Ali
 
PERDES NO 5 Tahun 2021
PERDES NO 5 Tahun 2021PERDES NO 5 Tahun 2021
PERDES NO 5 Tahun 2021NoerCholies1
 
Perdes No. 03 Tahun 2017 tentang SOTK
Perdes No. 03 Tahun 2017 tentang SOTKPerdes No. 03 Tahun 2017 tentang SOTK
Perdes No. 03 Tahun 2017 tentang SOTKStrobillus Found
 
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Aji Sahdi Sutisna
 
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaPermen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaYudhi Aldriand
 
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPeraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPenataan Ruang
 
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi KelurahanPerda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi KelurahanArifuddin Ali
 

La actualidad más candente (20)

Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
 
Perdes pungutan desa
Perdes pungutan desaPerdes pungutan desa
Perdes pungutan desa
 
Juknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaJuknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desa
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
 
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang KelurahanPeraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
 
Perdes sotk Desa Bhuana Jaya
Perdes sotk  Desa Bhuana JayaPerdes sotk  Desa Bhuana Jaya
Perdes sotk Desa Bhuana Jaya
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
 
Tata tertib bpd sukajaya
Tata tertib bpd sukajayaTata tertib bpd sukajaya
Tata tertib bpd sukajaya
 
PP No 47 Tahun 2015
PP No 47 Tahun 2015 PP No 47 Tahun 2015
PP No 47 Tahun 2015
 
PERDES NO 5 Tahun 2021
PERDES NO 5 Tahun 2021PERDES NO 5 Tahun 2021
PERDES NO 5 Tahun 2021
 
Perdes No. 03 Tahun 2017 tentang SOTK
Perdes No. 03 Tahun 2017 tentang SOTKPerdes No. 03 Tahun 2017 tentang SOTK
Perdes No. 03 Tahun 2017 tentang SOTK
 
Permendagri no.05 2007
Permendagri no.05 2007Permendagri no.05 2007
Permendagri no.05 2007
 
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
 
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaPermen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
 
Juknis PembentukanBPD
Juknis PembentukanBPDJuknis PembentukanBPD
Juknis PembentukanBPD
 
13 raperda desa 24 feb 2015
13 raperda desa 24 feb 201513 raperda desa 24 feb 2015
13 raperda desa 24 feb 2015
 
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPeraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desaPp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
 
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi KelurahanPerda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
 

Similar a KewenanganDesa

Uu no 72 tahun 2005
Uu no 72 tahun 2005Uu no 72 tahun 2005
Uu no 72 tahun 2005Parja Negara
 
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_Sungonlegowo
 
Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Sungonlegowo
 
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)Khol Fathirius
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaari saridjo
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaEka Saputra
 
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal UsulDaftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal UsulPemdes Wonoyoso
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Arifuddin Ali
 
Perdes sotk 2017
Perdes sotk 2017 Perdes sotk 2017
Perdes sotk 2017 pancakarsa2
 
PERDA NOMOR 2 TAHUN 2019.pdf
PERDA NOMOR 2 TAHUN 2019.pdfPERDA NOMOR 2 TAHUN 2019.pdf
PERDA NOMOR 2 TAHUN 2019.pdfCHAIRUDIN2
 
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_yusfi wawan sepriyadi
 
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_desa karangkemiri
 
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohePerdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batuloheAsdar Kajank
 
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaPermen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desasutripto
 
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaPermen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaApner Krei
 
11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...
11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...
11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...swanggie
 
11 daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal bers...
11 daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal bers...11 daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal bers...
11 daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal bers...aganers
 

Similar a KewenanganDesa (20)

Uu no 72 tahun 2005
Uu no 72 tahun 2005Uu no 72 tahun 2005
Uu no 72 tahun 2005
 
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_
Pp no. 72_th_._2005_ttg_._desa_
 
Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12
 
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
 
Perdes kewenangan
Perdes kewenanganPerdes kewenangan
Perdes kewenangan
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
 
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal UsulDaftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
 
Perdes sotk 2017
Perdes sotk 2017 Perdes sotk 2017
Perdes sotk 2017
 
PERDA NOMOR 2 TAHUN 2019.pdf
PERDA NOMOR 2 TAHUN 2019.pdfPERDA NOMOR 2 TAHUN 2019.pdf
PERDA NOMOR 2 TAHUN 2019.pdf
 
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_
 
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_
1. peraturan memteri_dalam_negeri_no_2_thn_2017_tentang_spm_desa_
 
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohePerdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
 
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaPermen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
 
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaPermen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
 
11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...
11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...
11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...
 
11 daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal bers...
11 daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal bers...11 daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal bers...
11 daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal bers...
 
bumdes
bumdesbumdes
bumdes
 
Permen no.44 th_2016_
Permen no.44 th_2016_Permen no.44 th_2016_
Permen no.44 th_2016_
 

Más de Arifuddin Ali

003.ali imran keluarga imran
003.ali imran keluarga imran003.ali imran keluarga imran
003.ali imran keluarga imranArifuddin Ali
 
002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betina002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betinaArifuddin Ali
 
001.al fatiha-pembukaan
001.al fatiha-pembukaan001.al fatiha-pembukaan
001.al fatiha-pembukaanArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama DesaPerda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama DesaArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki LimaPerda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki LimaArifuddin Ali
 
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWT
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWTKEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWT
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWTArifuddin Ali
 
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quran
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quranTiga golongan manusia dalam menghadapi al quran
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quranArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa boga
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa bogaPerda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa boga
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa bogaArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan HiburanPerda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan HiburanArifuddin Ali
 
Perda Nunukan Izin Usaha hotel dan penginapan
Perda Nunukan Izin Usaha hotel dan penginapanPerda Nunukan Izin Usaha hotel dan penginapan
Perda Nunukan Izin Usaha hotel dan penginapanArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asing
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asingPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asing
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asingArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhanan
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhananPerda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhanan
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhananArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi izin trayek
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi izin trayekPerda Kabupaten Nunukan tentang retribusi izin trayek
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi izin trayekArifuddin Ali
 
Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditasPerda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditasArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapal
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapalPerda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapal
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapalArifuddin Ali
 
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerahPerda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerahArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang sistem jaminan kesehatan
Perda Kabupaten Nunukan tentang sistem jaminan kesehatanPerda Kabupaten Nunukan tentang sistem jaminan kesehatan
Perda Kabupaten Nunukan tentang sistem jaminan kesehatanArifuddin Ali
 

Más de Arifuddin Ali (20)

003.ali imran keluarga imran
003.ali imran keluarga imran003.ali imran keluarga imran
003.ali imran keluarga imran
 
002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betina002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betina
 
001.al fatiha-pembukaan
001.al fatiha-pembukaan001.al fatiha-pembukaan
001.al fatiha-pembukaan
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama DesaPerda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama Desa
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki LimaPerda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
 
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWT
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWTKEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWT
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWT
 
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quran
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quranTiga golongan manusia dalam menghadapi al quran
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quran
 
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa boga
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa bogaPerda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa boga
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa boga
 
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan HiburanPerda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
 
Perda Nunukan Izin Usaha hotel dan penginapan
Perda Nunukan Izin Usaha hotel dan penginapanPerda Nunukan Izin Usaha hotel dan penginapan
Perda Nunukan Izin Usaha hotel dan penginapan
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asing
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asingPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asing
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asing
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhanan
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhananPerda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhanan
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhanan
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi izin trayek
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi izin trayekPerda Kabupaten Nunukan tentang retribusi izin trayek
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi izin trayek
 
Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditasPerda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
Perda Kab nunukan tentang ganti rugi tanam tumbuh komoditas
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapal
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapalPerda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapal
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapal
 
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerahPerda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah
Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang sistem jaminan kesehatan
Perda Kabupaten Nunukan tentang sistem jaminan kesehatanPerda Kabupaten Nunukan tentang sistem jaminan kesehatan
Perda Kabupaten Nunukan tentang sistem jaminan kesehatan
 

Último

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3SatriaPamungkas18
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWKafe Buku Pak Aw
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxc9fhbm7gzj
 
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...Kanaidi ken
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++BayuYudhaSaputra
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxvincentptk17
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdf
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdfEstetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdf
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdfHendroGunawan8
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story with Life Lessons (En...
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story  with Life Lessons (En...The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story  with Life Lessons (En...
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story with Life Lessons (En...OH TEIK BIN
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxafkarzidan98
 

Último (20)

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
 
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdf
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdfEstetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdf
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story with Life Lessons (En...
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story  with Life Lessons (En...The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story  with Life Lessons (En...
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story with Life Lessons (En...
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
 

KewenanganDesa

  • 1. 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 18 TAHUN 2006 T E N T A N G KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang: a. bahwa pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam mengatur dan mengurus masyarakat desa harus diselenggarakan dalam perspektif adiminstrasi pemerintahan negara yang selalu mengikuti perkembangan jaman; b. bahwa dalam melaksanakan penyelenggaraan kewenangan desa perlu memperhatikan kewenangan yang ada pada pemerintah dan pemerintahan daerah berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Kewenangan Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3962); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang–undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
  • 2. 2 Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2952); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 07 Tahun 2006 tentang Tata Hubungan antar Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Nunukan (Lembar Derah Kabupaten Nunukan Tahun 2006 Nomor 06 Seria A Nomor 02); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NUNUKAN dan BUPATI NUNUKAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KEWENANGAN DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Nunukan. 2. Kabupaten Nunukan adalah Daerah Otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas– luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • 3. 3 4. Bupati adalah Bupati Nunukan. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nunukan. 6. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Nunukan. 7. Desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal–usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berada di Daerah Kabupaten Nunukan. 8. Pemerintahan Desa adalah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal–usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 11. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. 12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. 13. Kewenangan Desa adalah hak dan kewajiban Pemerintahan Desa dalam menyelenggarakan rumah tangganya sendiri untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. BAB II RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA Pasal 2 Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup : a. urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa; b. urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang diserahkan pengaturannya kepada desa; c. tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten; dan d. urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.
  • 4. 4 BAB III KEWENANGAN DESA BERUPA URUSAN PEMERINTAH YANG SUDAH ADA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA Pasal 3 (1) Pemerintah Daerah mengidentifikasi jenis kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan mengembalikan kewenangan tersebut yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah. (2) Kewenangan desa yang merupakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan asal usul desa dan adat istiadat yang berlaku di desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a ditetapkan dengan Peraturan Desa. (3) Penetapan kewenangan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu dimusyawarahkan untuk mendapatkan persetujuan dari BPD dengan memperhatikan potensi desa yang meliputi kondisi geografis, ekonomi, sosial budaya dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana desa. Pasal 4 (1) Penetapan kewenangan desa dapat ditinjau kembali disesuaikan dengan potensi desa, sarana dan prasarana desa. (2) Kewenangan yang belum ditetapkan sebagai Kewenangan Desa menjadi Kewenangan Daerah. (3) Bagi desa yang belum menetapkan kewenangannya, Bupati membuat Pedoman Pelaksanaan Tugas Pemerintahan Desa. BAB IV KEWENANGAN DESA BERUPA URUSAN PEMERINTAH YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN YANG DISERAHKAN PENGATURANNYA KEPADA DESA Bagian Pertama Jenis Urusan Pemerintahan Pasal 5 (1) Urusan Pemerintahan Kabupaten yang dapat diserahkan pengaturannya kepada Desa antara lain : a. bidang pertanian dan ketahanan pangan; b. bidang pertambangan dan energi serta sumber daya mineral; c. bidang kehutanan dan perkebunan; d. bidang perindustrian dan perdagangan; e. bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah; f. bidang penanaman modal; g. bidang tenaga kerja dan transmigrasi; h. bidang kesehatan; i. bidang pendidikan dan kebudayaan;
  • 5. 5 j. bidang sosial; k. bidang penataan ruang; l. bidang pemukiman/perumahan; m. bidang pekerjaan umum; n. bidang perhubungan; o. bidang lingkungan hidup; p. bidang politik dalam negeri dan administrasi publik; q. bidang otonomi desa; r. bidang perimbangan keuangan; s. bidang tugas pembantuan t. bidang pariwisata; u. bidang pertanahan; v. bidang kependudukan dan catatan sipil; w. bidang kesatuan dan perlindungan masyarakat, pemerintahan umum; x. bidang perencanaan ; y. bidang penerangan/informasi dan komunikasi; z. bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; aa. bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera; bb. bidang pemuda dan olahraga; cc. bidang pemberdayaan masyarakat desa; dd. bidang statistik; dan ee. bidang arsip dan perpustakaan. (2) Rincian Urusan Pemerintahan Kabuputen yang dapat diserahkan kepada desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Tata Cara Penyerahan Urusan Pasal 6 (1) Bupati melakukan pengkajian dan evaluasi terhadap jenis Urusan Pemerintahan Kabupaten yang akan diserahkan kepada Desa dengan mempertimbangkan aspek letak geografis, kemampuan personil, kemampuan keuangan, efesiensi dan efektivitas. (2) Untuk melakukan pengkajian dan evaluasi terhadap jenis Urusan Pemerintahan Kabupaten yang akan diserahkan kepada Desa, Bupati dapat membentuk Tim Pengkajian dan Evaluasi Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten kepada Desa. (3) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dibawah koordinasi Wakil Bupati dengan ketua pelaksana oleh Sekretaris Daerah yang anggotanya terdiri dari unsur dinas/badan/kantor/instansi terkait sesuai kebutuhan. Pasal 7 (1) Urusan Pemerintahan Kabupaten yang diserahkan pengaturannya kepada Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, huruf c dan huruf d ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
  • 6. 6 (2) Setelah Peraturan Bupati tentang penetapan jenis urusan yang dapat serahkan kepada desa diundangkan, Pemerintah Desa bersama BPD melakukan identifikasi dan evaluasi untuk menetapkan urusan pemerintahan yang dapat dilaksanakan di desa yang bersangkutan. (3) Kesiapan Pemerintah Desa untuk melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa atas Persetujuan Pimpinan BPD. Pasal 8 (1) Bupati menetapkan Peraturan Bupati tentang Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten kepada masing – masing desa. (2) Bupati dalam menetapkan Peraturan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebaiknya memperhatikan Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (3). (3) Bupati menyerahkan secara nyata urusan pemerintahan kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada desa, dilaksanakan secara serentak yang disaksikan oleh Camat dan dihadiri oleh perangkat daerah yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten. (4) Kewenangan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah urusan pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan potensi desa yang meliputi kondisi geografis, ekonomi, sosial budaya dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana desa. (5) Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disertai dengan pembiayaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Bagian Ketiga Pelaksanaan Urusan Pasal 9 (1) Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Kabupaten yang diserahkan kepada desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilaksanakan oleh pemerintah desa. (2) Pemerintah Kabupaten dapat menambah penyerahan urusan pemerintahan kabupaten kepada desa atas permintaan pemerintah desa. (3) Apabila pelaksanaan urusan pemerintahan kabupaten yang telah diserahkan kepada desa dalam kurun waktu 2 (dua) tahun tidak berjalan secara efektif, pemerintah kabupaten dapat menarik sebagian atau seluruh urusan pemerintahan yang telah diserahkan.
  • 7. 7 BAB V TUGAS PEMBANTUAN Pasal 10 (1) Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kepada desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, wajib disertai dengan dukungan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumberdaya manusia. (2) Penyelenggaraan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berpedoman pada peraturan perundang-undangan. (3) Desa berhak menolak melaksanakan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang tidak disertai dengan pembiayaan, prasarana dan sarana, serta sumberdaya manusia. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan Bupati/Keputusan Bupati. Pasal 12 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan . Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Nunukan Ditetapkan di Nunukan pada tanggal 5 Desember 2006 BUPATI NUNUKAN, ttd H. ABDULHAFID ACHMAD Diundangkan di Nunukan Pada tanggal 5 Desember 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NUNUKAN, ZAINUDDIN HZ LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN TAHUN 2006 NOMOR 18 SERI D NOMOR 07
  • 8. 8 Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor :18 Tahun 2006 Tentang :Kewenangan Desa RINCIAN URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN YANG DAPAT DISERAHKAN KEPADA DESA 1. Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan a. pengembangan kelembagaaan petani skala lokal;
  • 9. 9 b. pemberian rekomendasi ijin usaha penangkar benih pertanian; c. pengaturan pemanfaatan air pada tingkat usaha tani; b. pemasyaraakatan penguanaan alat mesin pertanian; c. pemasyarakatan pupuk organik; d. pengaturan peredaran dan penggunaan pupuk organik dan pestisida dengan berpedoman pada petunjuk tehnis Kabupaten dan Kota; e. kampanye benih unggul; f. pengembangan lumbung pangan; g. fasilitas modal dan usaha tani; h. pengaturan pelaksanaan penanggulangan hama dan [enyakit secara terpadu; i. pengembangan kelembagaan petani dan pertumbuhannya; j. pemasyarakatan penggunaan benih unggul; k. membantu penyediaan benih unggul; l. pengembangan kebun bibit hijauan pakan ternak; m. rekomendasi pemberian ijin pengelolaan perlebahan non budidaya; n. pemasyarakatan pengembangan komoditas unggulan; o. pembangunan dan pemeliharaan serta pengelolaan saluran untuk budidaya perikanan; p. diversifikasi hasil pertanian; q. Pengembangan jaringan informasi pemasaran bidang pertanian dan pangan; r. pengelolaan balai benih ikan yang ada di desa; s. pemeliharaan irigasi desa; t. pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air; u. pengembagan teknologi tepat guna pengolahan hasil pertanian. 2 Bidang Pertambangan dan Energi serta Sumber Daya Minieral a. pengelolaan dan pemberian ijin pertambagan bahan galia ngolongan C dibawah satu hektar tanpa memakai alat berat kepada penduduk desa yang bersangkutan; b. rekomendasi pmberian ijin pemanfaatan ai bawah tanah dan permukaan; c. rekomendasi pmberian ijin penambangan bahan galian golongan C yang memakai alat berat diatas 1 (satu) hektar; d. rekomendasi pmberian ijin pengelolaan bahan galian A dan B; e. rekomendasi pmberian ijin pembangunan tenaga listrik yang beru; f. rekomendasi pmberian ijin pembukaan pertambangan rakyat di desa; g. pembinaan terhadap pertambangan rakyat; h. rekomendasi pmberian ijin pemanfaatan air bawah tanah dan atau sumber mata air desa. 3 Bidang Kehutanan dan Perkebunan a. Pengelolaan hutan desa;
  • 10. 10 b. Rekomendasi pemberi ijin terhadap pegambilan tumbuhan dan penangkapan satwa liar yang dilindungi c. Rekomendasi pemberi ijin pengelolaan hutan yang ada dalam desa kepada pihak ketiga; d. Rekomendasi pemberi ijin perburuan tradisional satwa liar yang tidak dilindungi pada areal desa; e. Penghijauan dan konservasi tanah yang terdirti dari kebun bibit desa yang telah diserahkan kepada desa dan pengelolaan embung –embung air yang sudah dibangun di desa f. Rekomendasi pemberi ijin pengambilan hasil hutan non kayu dalam ulayat desa; g. Pelestrian huta desa; h. Rekomendasi pemberi ijin perluasan tanaman perkebunan; i. Pembinaan penangkaran burung walet; j. Pembinaan dan penataan lahan klasifikasi kebun ; k. Perlindungan keaneka ragaman hayati dan satwa liar yang ada di desa 4 Bidang Perindustrian dan Perdagangan a. pengelolaan lalulintas ternak yang ada dalam desa b. pengelolaan pemasaran hasil industri ; c. pengembangan hasil – hasil industri ; d. rekomendasi pemberian ijin investor dibidang industri ; e. pengaturan terhadap aset bahan baku industru yang ada di desa; f. pengawsan pencemaran limbah industri; g. rekomendasi pemberian ijin dalam bidang perindustrian yang ada di desa h. pemasyarakatan garam beryodium; i. rekomendasi pemberian ijin HO; j. pembinaan mengenai keamanan industri makanan yang di produksi rumah tangga di desa; k. pembinaan rumah potong hewan yang ada di desa ; l. pembinaan persuteraan alam yaitu berupa pondok sutera dengan peralatannya yang dibangun di desa. 5 Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah a. rekomendasi penelitian dan pencabutan badan hukum koperasi; b. rekomendasi dan pembinaan dana kredit yang ada di desa; c. rekomendasi pemberian kredit program pada koperasi; d. pengelolaan dana; e. pengelolaan pasar desa dan tempat pelelangan ikan; f. pengelolaan kelompok usaha ekonomi produktif.
  • 11. 11 6 Penanaman Modal a. memberikan informasi pasar lokal. 7 Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi a. pendataan dan pengklasifikasian tenaga kerja; b. pendataan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan sektor non pertanian c. pendataan penduduk menurut jumlah penduduk usia kerja,angkatan kerja, pencari kerja, dan tingkat partisipasi angkatan kerja; d. pendataan penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapaangan pekerjaan jenis pekerjaan dan status pekerjaan; e. pendataan penduduk yang bekerja di luar negeri f. pemberian surat rekomendasi bagi penduduk yang akan bekerja keluar negeri. 8 Bidang Kesehatan a. penyuluhan sederhana tentang pemberantasan penyakit menular; b. pembinaan bidang desa dan poliklnik desa; c. memfasilitasi dan memotivasi pelaksanaan kegiatan gerakan sayang ibu; d. pemantauan terhadap dukun bayi e. memfasilitasi pelaksanaan, pemberian makanan tambahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan pemulihan; f. pengelolaan posyandu; g. pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional ; h. pengelolaan dana sehat; i. pengelolaan kegiataan tanaman obat keluarga ( toga ) j. pengelolaan upaya sarana kesehatan tingkat desa; k. penyelenggaraan upaya promosi kesehatan l. pemantauan dan pencegahan penyalgunaan narkotika dan zat adiktif di desa; m. pemantauan dan peredaran dan pemakaian alat kontrasepsi; n. pelaksanaan penyuluhan tentang keluarga berencana; o. pembinaan terhadap kader keluarga berencaan; p. pengelolaan kelompok – kelompok bina keluarga. 9 Bidang Pendidikan dan Kebudayaan a. memfasilitasi penyediaan lahan untk pembangunan TK, SD, SLTP, SLTA; b. memberikan kontribusi untuk melengkapi, merawat dan merehabilitasi sarana pendidikan seperti : pembangunan fisik, gedung, meubel, pengadaan, laboratorium, perpustakaan dan buku pegangan siswa; c. memberikan kontribusi untuk peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan seperti uang lelah, kelebihna jam mengajar, transportasi dan perumahan guru untuk daerah terpenci;
  • 12. 12 d. memberikan konstibusi penyediaan bahan belajar, tempat belajar, fasilitas lain bagi pendidikan luar sekolah e. menfasilitasi terselenggaranya berbagai kursus – kursus keterampilan; f. membina taman Bacaan Masyarakat pada pusat kegiatan belajar yang ada di desa; g. memfasilitasi dan memotivasi kelompok – kelompok belajar yang ada di desa; h. pendatan siswa untuk GN-OTA; i. penyelenggaraan pendidikan anak dini usia; j. pendataan warga butaa huruf/aksara. 10 Bidang Sosial a. pembinaan terhadap masyarakat lokal adat sebagaai pemiliki sumber daya genetik b. mengeluarkan surat keterangan miskin; c. memfasillitasi pengurusan orang terlantar; d. rekomendasi pemebrian ijin pembangunan sarana sosial; e. menerbitkan surat keterangan untuk kegiatan sosial; f. memgali, membina dan m engembangkan bermacam seni, yang upacara adat, dan adat istiadat yang berlaku di desa; g. pendataan penyandan masalah sosial dan potensi kesejateraan sosial; h. pembinaan pekerja sosial, masyarakat dan organisasi sosial. 11 Bidang Penataan Ruang a. rekomendasi pemberian ijin IMB yang berada di lajan desa; b. pemberian ijin IMB untuk rumah desa yang sederhana; c. penataan tata lingkungan pada pemukiman desa; d. pengelolaan lokasi perkemahan dalam desa. 12 Bidang Pemukiman Bidang Pemukiman/Perumahan a. penetapan dan pengelolaan tanah kas desa dan aset desa; b. pengaturan tata permukiman pedesaan; c. pemberian bantuan pemugaran rumah; d. penetapan standar rumah layak huni tingkat lokal; e. memfasilitasi pembangunan rumah laya huni tingkat lokal; 13 Bidang Pekerjaan Umum a. memfasilitasi pemeliharaan rutin jala Kabupaten yang berada di desa yang terdiri dari: pembersihan semak, pembersihan saluran/bandar, pembersihan bahu jalan, pembersihan gorong – gorang; b. pengelolaan dan pemanfaatan peryek Air Bersih yang ada dalam desa;
  • 13. 13 c. pengelolaan dan pemeliharaan pompanisasi, jaringn irigasi yang ada di desa; d. pengelolaan saluran irigasi yang terdiri dar rambahan dan membuang sedimentasi: e. pengaturan kegiatan operasi dan perawatan ringan saluran irigasi sekunder, tersier dan kwartet; f. pengaturan operasi dan perawatan jaringan irigasi kecil (PIK) yang sudah dikonstruksi; g. pengelolaan embung/telaga yang suda dikontruksi; h. pengaturan dan pengendalian fungsi serta tertib pemanfaatan jalan desa; i. pengelolaan sumber air di desa; j. memfasilitasi pembangunan dan mengelola tempat Mandi, Cuci dan Kakus (MCK); k. pemantauan kelas jalan Kabupaten yang ada di desa. 14 Bidang Perhubungan a. pembinaan terhadap penggunaan alat UTTIP (Ukuran, Takaran, Timbangan dan Perlengkapannya); b. pemeliharaan rambu – rambu jalanserta alat perlengkapan jalan lainnya yang berada di desa; c. rekomendasi pemberian iin pengelolaan angkutan antar desa dan pusat pertokoan di desa; d. pembangunan terminal angkutan desa. 15 Bidang Lingkungan Hidup a. pengelolaan penampungan air hujan; b. pengawasan terhadap perusakan lingkunganhidup di desa; c. penetapan standar lingkungan; d. melindungi swakayang ada di desa; e. pemantauan terhadap penangkapan ikan dengan bahan dan alat terlarang di perairan umum di wilayah desa. 16 Bidang Politik dalam Negeri dan Administrasi Publik a. memfasilitasi penyelenggaraan Pemilihan Umum; b. penetapan organisasiPemerintah Desa; c. memfasilitasipemebentukan Lembaga Kemasyarakatan; d. memfasilitasi pembentukan BPD; e. memfasilitasi penetapan batas desa; f. memfasilitasi pembentukn Badan UsahaMilik Desa (BUMDES) 17 Bidang Otonomi Desa a. rekomendasi pemberian ijin pendirian tempat penyewaan kaset video, playstation dan sejenisnya; b. penelitian dan pendataan potensi desa;
  • 14. 14 c. pemantauanperedaran/perputaran film keliling; d. rekomendas pemberian ijin pendirian warung telepon dan sejenisnya; e. rekomendas pemberian ijin usaha perbengkelan, pertokoan, warung, pemondokan, rumah makan; f. pengaturan kebijakan kelembaggan dan badan usaha tingkat desa dibidang pengairan; g. rekomendas pemberian ijin mendirikan,membongkar, mengubah saluran irigasi di desa; h. penetapan kerjasama antar desa dalam pemanfaatan irigasi air; i. pembangunan jalan desa; j. pengelolaan jaringan irigasi skala kecil di desa; k. rekomendasi pemberian ijin pengelolaan dan pengusahaan potensi sumber dalya alam desa; l. penetapan perangkat desa; m. penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa(APBDes) n. pemberdayaan dan elestarianlembaga adat; o. penetapan peraturan desa; p. penetapan kerjasama antar desa q. rekomendasi pemberian ijin parkir/pemangkalan kendaraan di pasar, tempat wisata, dan lokasi lainnya yang ada di desa; r. pemberian ijin penggunaan gedung pertemuan/balai desa; s. rekomendasi pemberian ijin hak pengelolaan atas tanah kas desa; t. rekomendasi pemberian ijin keramaian di desa. s 18 Bidang Perimbangan Keuangan a. Pengelolaan bagian desa dari hasil penerimaan pajak Kabupaten/Kota; b. Pengelolaan bagian desa dari hasil penerimaan retribui tertentuKabupaten/kota. 19 Bidang Tugas Pembantuan a. Memberikan rekomendasi permintaanan bantuan kepada pemerintah daerah; b. Pengelolaan dana bantuan bencana alam dan keadaan darurat lainnya dari pemerintah, pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten, dan pihak lain yan tidak mengikat; c. Penyelenggaraan tugas pembantuan. 20 Bidang Pariwisata a. Pengelolaan obyek wisata dalam desa di luar rencana induk pariwisata; b. Pengelolaan tempat rekreasi dan hiburan umum dalam desa; c. Rekomendasi pemberian ijin pendirian pondok wisata pada kawasan wisata di desa; d. Membantu pemungutan pajak hotel dan restoran yang ada di desa.
  • 15. 15 21 Bidang Pertanahan a. penetapan sasaran areal dan lokasi kegiatan pengembangan lahan; b. memberikan surat keteranganhak atas tanah; c. memfasilitasi penyelesaian sengketa tanah tingkat desa; d. penataan dan pmetaan Tata Guna Lahan. 22 Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil a. pelaksanaan registrasi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur; b. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat kelahiran berdasarkan konsep Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH); c. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat kematian berdasrkan konsep Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Ibu saat persalinan; d. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat migrasi penduduk; e. pelaksanaan registrasi penduduk 10 tahun keatas menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan f. pelaksanaan registrasi penduduk menurut jumlah pasangan usia subur akseptor KB dan tingkatprevalensi; g. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat kesejahteraan rumah tangga berdasarkan kategori keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera I dan Keluarga Sejahtera II; h. pelaksanaan registrasi penduduk menurut rata – rata jumlah anggota keluarga; i. pelaksanaan registrasi penduduk menurut rata – rata penduduk yang mempunyai hak pilih dalam Pemilihan Umum j. pelaksanaan registrasi penduduk menurut agama yang dianut; k. pelaksanaan registrasi penduduk menurut alat kontra sepsi yang digunakan; l. menerbitkan surat keterangan untuk penerbitan KTP dan Kartu Keluarga; m. melakukan pendataan dan pembinaan dalam kegiatan mutasi penduduk. 23 Bidang Kesatuan dan perlindungan Masyarakat, Pemerintahan Umum a. penetapan desa dalam keadaan darurat b. penetapan pos keamanan dan pos kesiap siagaan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial masyarakat; c. pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat desa; d. pemantauan kewaspadaan dini terhadap terjadinya kejadian luar biasa berupa laporan. 24 Bidang Perencanaan a. Penyusunanperencanaan pembangunan desa secara partisipatif; b. Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa);
  • 16. 16 c. Penetapan Rencana Kerja PembangunanDesa(RKPJDesa); 25 Bidang Penerangan/Informasi dan Komunikasi a. Penanggulangan bencana alam skala desa; b. Penyelenggaraan sosialisasi berbagai kebijaksanaan daerah melalui media pertemuan; c. Pembinaan kelompok – kelompok komunikasi sosial; d. Pembinaan pemancar radio desa; e. Pemantauan media informasi yang beredar; f. Pengelolaan media komunikasi perdesaan; g. Pengembangan jaringan informasi dan komunikasi; h. Penetapam jenis- jenis informasi pembangunan 26 Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a. Rekomendasi pembentukan LSM perlindungan anak; b. Pembentukan kelompok masyarakat bidang sosial dan peningkatan peran perempuan. 27 Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga sejahtera a. penetapan standar keluarga sejahtera; b. pemberian rekomendasi penggunaan alat kontrasepsi; c. pengelolaan standar Makanan Sehat bagi Balita; d. pemasyarakatan program Keluarga Berencana dan Keluarga Sehat; e. penetapan standar pelayanan Keluarga Sehat; f. pengembangan gerakan Imunisasi dan Gizi Keluarga. 28 Bidang Pemuda dan Olahraga a. Pengembangan sarana dan prasarana olahraga; b. Rekomendasi perijinan pembangunan sarana olahraga; c. Pembentukan dan pemberdayaan karang taruna; d. Peningkatan sumber daya manusiabidang olah raga; e. Penyaluran pemuda berprestasi dibidang olahraga; f. Memfasilitasi pembinaan organisasi dan kegiatan pemuda misalnya kelompok pemuda produktif dan grup kesenian budaya; g. Pemasyarakatan olah raga; h. Penyelenggaraan pekan olah raga masyarakat; i. Pengembangan sarana dan prasarana seni budaya bagi pemuda; j. Memfasilitasi dan mengembangkan olah raga masyarakat tradisional, misalnya menyiapkan lapangan dan saran serta sarana olah raga lainnya.
  • 17. 17 29 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa a. Melakukan identifikasi potensi sumber daya manusia tingkat lokal; b. Peningkatan peran serta masyarakat desa dalam pembangunan tingkat lokal; c. Penyiapan masyarakat yang menjadi pemberdayaan; d. Penataan organisasi masyarakat desa. 30 Bidang statistik a. Pengelolaan dan penyediaan data – data tingkat lokal; b. Penyusunan dan pengelolaan indeks pembangunan tingkat lokal. 31 Bidang Arsip dan Perpustakaan a. pengadaan dan pengelolaan Taman Bacaan dan Perpustakaan Desa; b. pengelolaan perpustakaan buku – buku petunjuk teknis. BUPATI NUNUKAN, H.ABDUL HAFID ACHMAD Diundangkan di Nunukan Pada tanggal 5 Desember 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NUNUKAN, ZAINUDDIN HZ
  • 18. 18 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN TAHUN 2006 NOMOR 18 SERI D NOMOR 07