SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Abstrak- Percobaan Rangkain seri RLC arus bolak
balik ini bertujuan untuk menentukan karakteristik
lampu pijar,menera skala inductor variable, dan
menentukan frekuensi resonansi pada rangkaian seri arus
bolak balik.Dilakukan dengan cara dipersiapkan alatnya
seperti Vari AC, power supply DC, kapasitor 104J(0,1μF),
inductor variable,VOM, lampu pijar 25W/220 V setelah itu
dirangkai sesuai percobaaan lalu dicari teganngan dan
Arus pada masing-masing percobaan , untuk percobaan
pertama dicari tegangan dan arus ketika lampu dialiri AC
maupun DC, percobaan kedua dicari tegangan dan arus
ketika skala inductor variable dirubah untuk peneraan
nilai L, untuk percobaan tiga dicari tegangan VLC dan
arusnya dan dihubungkan dengan nilai inductor variable
sehingga nanti dicari frekuensi resonansi. Sehingga pada
percobaan ini dihasilkan bahwa lampu pijar pada AC
lebih terang dari pada Lampu pijar pada DC kerena
Rac<Rdc sehingga Iac>Idc. Dan skala inductor variable
yakni 2,5 10-6
H setiap kenaikan 1 cm, untuk besar
frekuensi resonansi sebesar = 37475,1 Hertz..
Kata kunci - arus,tegangan, Induktor,kapasitor,
lampu pijar,inductor variable, frekuensi resonansi.
I. PENDAHULUAN
angkaian pada umumnya didasarkan pada sumber
tegangan serta komponen yang terlibatnya sehingga
kalau berdasarkan pada sumbernya terdapat rangkaian
sumberAC dan DC , untuk didasarkan pada komponen
terdapat rangkaian yang disusun atas komponen resistor
(R), Induktor (L), Kapasitor (C) , untuk bentuk variasinya
di antaranya rangkaian R-L, R-C, L-C dan RLC sehingga
dari semua itu khususnya pada rangkaian RLC akan
terdapat karakteristik dilihat dari segi arus atau
tegangan ,hambatan setiap komponen apabila di susun
seri pada arus AC yang melatar belakangi percobaan ini.
R
Dari sifat umum pada rangkaian RLC seri pada arus
bolak balik tersebut dapat dijadikan dasar untuk
mengetahui karakteristik khusus dari setiap komponen R-
L-C dimana apabila R berwujud lampu, L- berbentuk
inductor variable, C berwujud kapasitor sehingga akan
memiliki sifat tersendiri sehingga pada percobaan ini
akan dilakukan indentifikasi hal tersebut.
Sehingga percobaan ini dilakukan untuk
mementukan karakteristik lampu pijar, menera skala
inductor variable,dan menentukan frekuensi resonansi
dari rangkaian seri arus bolak-balik.
II. DASAR TEORI
Sumber tegangan AC merupakan bentuk
tegangan yang membentuk grafik sinusiodal sehingga
pada waktu tertentu bernilai positif atau bernilai negatif
namun dalam kenyataanyya tegangan tersebut tetap
berniali positif karena fase tersebut sangat cepat. Bentuk
rangkaian pada tegangan Ac bermacam –macam salah
satunya yakni rangkaian seri RLC dimana R merupakan
resitor, L merupakan induktor, C merupakan kapasitor.
Karena rangkaian ini merupakan rangkaian seri maka arus
pada setiap komponen bernilai sama dan pula ketika
digrafik sinusoidal maka nilai amplitudo dan fase masing-
masing komponen bernilai sama[1][2].
Namun apabila dilihat pada setiap komponennya
misal resistor pada sumber AC maka sifatnya yakni
terjadi tegangan instan yang melewati resistor maksudnya
tidak ada perlakuan atau perubahan tegangan lain pada
resistor sehingga hal ini menyebabkan fase arus dan
tegangan sama pada resistor. Pada induktor memiliki sifat
terdapat ggl hsail induktansi diri sehingga terjadi
perubahan sifat bahwa tegangan mendahului
arussebesar 90 derajat fasenya. Untuk kapasitor pada
tegngan AC bersifat arus mendahului tegangan sebesar 90
derajat faenya.dan secra umum persamaaan untuk
impedansi (Z) (hambatan total) pada tegangan AC yakni
22
)( XCXLRZ −+= (1)
Dimana XL merupakan reaktansi induktif yakni
hambatan yang dihasilkan oleh induktor dengan rumus
fLLXL πω 2== (2)
Untuk nilai L sendiri bisa dicari dengan rumus
bila diketahui tegangan dan arus
If
V
L L
π2
= (3)
dan XC reaktansi kapasitif yakni reaktansi yang
dihasilkan oleh kapasitor dengan rumus
C
XC
ω
1
= (4)
dan nilainya apabila keduanya dihubungkan nilai
reaktansi kapasitor berbanding terbalik dengan induktor
apabila dihubungkan dengan sumber tegangan dengan
frekuensi yang sama[3].
Untuk proses resonansi terjadi ketika nilai I
maximum dan V minimum sehingga membuat XL=XC
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik (E4)
Aris Widodo, Nike Ika N, lyla yuwana
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
sehingga nilai kedua frekuensi haruslah sama maka besar
frekuensi yakni resonansi
LC
f
π2
1
= (2)
[3].
III. METODE
Pada percobaan rangkaian seri RLC pada arus bolak
balik ini, terdapattiga maacam percobaan yakni yang
pertama, penentuan karakteristik lampu pijar . kedua,
peneraan skala inductor variable. Ketiga, penentuan
frekuensi resonansi dari rangkaian seri RLC arus AC.
Langkah pertama yang dilakukan yakni disiapkan
alat dan bahan diantaranya vari AC, lampu pijar 25W/220
V, inductor variable skala 1-9 cm. Kapasitor 104J (0,1
μF), miliamper AC dan multitester, power Supply DC.
Untuk percobaan pertama alat dirangkai seperti berikut.
Gambar 1. Rangkain percobaan 1
Setelah alat dirangkai lalu pertama hubungkan
dengan tegangan AC dahulu dengan variasi bertingkat
yakni 5,10,15,20,25 volt untuk penetuan variasi bisa
digunakan voltmeter yang dihubungkan pada sumber
tegangan untuk pengaturannya setelah itu diamati dan
dicatat nilai yang ditunjukkan pada voltmeter dan
amperemeter. Untuk tegangan DC dilakukan dengan cara
sama namun diubah pengaturan multimeternya ke aturan
DC.
Untuk percobaan yang kedua alat dirangkai sebagai
berikut
Gambar 2. Rangkaian percobaan 2
Setelah dirangkai alatnya lalu diatur tegangan
hingga dicapai 100V dibantu voltmeter yang dipasang di
sumber tegangan. setelah itu di atur skala inductor
variable dari skala 1-8 cm dengan kelipatan 1,setelah itu
diamati dan dicatat nilai pada voltmeter dan ampermeter
setiap variasi skala inductor variable.
Untuk percobaan ketiga , langkah pertama alat
dirangkai seperti gambar berikut
Gambar 3. Rangkaian percobaan 3
Setelah itu atur tegangan sumber sebesar 100 V dibantu
dengan voltmeter yang dipasang di sumber tegangan.
Setelah itu atur skala inductor variable dari rentang 1-8
cm dengan variasi setiap kelipatan 1, lalu diamati dan
dicatat nilai ampermeter dan voltmeter (di lampu dan di
induktor-kapasitor).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan diatas di dapatkan untuk
percobaan pertama yakni penentuan karakteristik lampu
pijar didapatkan data sebagai berikut
Tabel 1. Data hasil percobaan 1
Maka dapat dicari nilai hambatan pada
masing-masing sumber berbeda yakni dengan
rumusan V=IR, maka didapat
Tabel 2. Nilai Hambatan ketika AC/DC
R ac R dc
0,69 1,25
0,84 1,27
0,94 2,55
1,19 2,62
1,39 2,19
Dari hasil tersebut dapat di identifikasi bahwa
hambatan tersebut sehingga akan mempengaruhi nilai
arus yang lewat pada rangkaian semakin kecil hambatan
maka semakin besar arus dan sebaliknya sesuai persaman
umum V=IR, dari analisa perhitungan di dapatkan namun
secara fisis maka semakin arus besar maka semakin
banyak elektron yang mengalir khususnya pada laminer
lampu sehingga banyak lompatan elektron sehingga
lampu semakin terang . maka lampu semakin terang pada
AC daripada DC.
Untuk percobaan kedua yakni menera skala
inductor variable didapatkan data sebagai berikut.
Tabel 3. Data hasil percobaan 2
skala
inductor arus V lampu VL
1 39 90 0,285
2 39 90 0,29
3 39 90 0,292
4 39 90 0,3
5 39 90 0,31
6 39 90 0,33
7 39 90 0,41
8 39 90 0,5
Dengan persamaaan (3) sehingga di dapat besar
induktansi yakni
Tabel 4. Besar Induktasi didasarkan pada skala
skala inductor L
1 0,000023
2 0,000024
3 0,000024
4 0,000024
5 0,000025
6 0,000027
7 0,000033
8 0,000041
Dan apabila di grafiskan akan dihasilkan sebagai
berikut.
Gambar 4. Skala induktansi variabel vs besar Induktansi
Dari gambar grafik tersebut dapat dianalisa
bahwa semakin besar skala inductor variable nya
maka semakin besar nilai induktansinya hal ini
dikarenakan pada alat inductor variable. Semakin
besar skalanya maka semakin dalam inti besi
pemvariasi dimasukkan maka pengaruh inti besi
besar induktansi diri semakin besar karena dibantu
inti besi tadi sehingga nilai induktansi semakin
besar. Sama prinsipnya seperti transformator bahwa
inti bisi digunakan untuk memperbesar nilai ggl,
induktansi karena memperbesar fluks yang diterima.
Untuk percobaan penentuan frekuensi
resonansi didapatkan data sebagai berikut
Tabel 5. Data hasil percobaan 3
skala arus VLC
1 2,1 97
2 2,1 96
V
AC/DC
A
AC
A
DC
V
AC lampu
V
DC lampu
5 7,2 4 5 5
10 11,9 5,5 10 7
15 15,9 5,5 15 14
20 16,8 6,5 20 17
25 18 10,5 25 23
3 2,1 95
4 2,1 93
5 2,1 91
6 2,1 90
7 2,1 88
8 2,1 85
Dari data tabel 4 sehingga dapat di peroleh
gambara grafik sebagai berikut.
Gambar 4. VLC vs besar Induktansi
Dari data tersebut diketahui persamaan linearnya
yakni y=-601224x + 108,55, dimana x = L , y =
VLC , Untuk L resonansi maka VLC min =0 maka
didapat L resonansi = 0,00018H, sehingga sesuai
persamaan (2) didapatkan frekuensi resonansi
sebesar = 37475,1 Hertz.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan rangkain seri
RLC arus bolak balik yakni lampu pijar pada AC
lebih terang dari pada Lampu pijar pada DC kerena
Rac<Rdc sehingga Iac>Idc. Dan skala inductor
variable yakni 2,5 10-6
H setiap kenaikan 1 cm,
untuk besar frekuensi resonansi sebesar = 37475,1
Hertz..
DAFTAR PUSTAKA
[1] Serway , Physics for Scientist and Engineer.California:Thomson
books,2004.
[2] D. Halliday,Fundamentals Of Physics 9th Edition.USA:John
willey& sons,inc.,2011.
[3] Sutrisno, Elektronika Teori dasar dan
penerapannya.Bandung:penerbit ITB,1986.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Annisa Icha
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMdenson siburian
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Annisa Icha
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)noussevarenna
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaayu purwati
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
 
Unit 4 rangkaian satu fase
Unit 4  rangkaian satu faseUnit 4  rangkaian satu fase
Unit 4 rangkaian satu faseIndra S Wahyudi
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhanaumammuhammad27
 
RL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton TheoremsRL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton TheoremsMuhammad Dany
 

La actualidad más candente (20)

Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersama
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohmLaporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
 
Unit 4 rangkaian satu fase
Unit 4  rangkaian satu faseUnit 4  rangkaian satu fase
Unit 4 rangkaian satu fase
 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
 
RL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton TheoremsRL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton Theorems
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 

Destacado

Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiRangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiMuhammad Amal
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"Varilia Wardani
 
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )Ismail Musthofa
 
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Maulitsa Putriyono
 
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak Balik
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak BalikLaporan mini riset Rangkaian Arus Bolak Balik
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak BalikAjeng Rizki Rahmawati
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohmyudhodanto
 
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depanLaporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depanAdy Purnomo
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmMuhammad Ridlo
 
Bab 4 listrik arus bolak balik (ac)
Bab 4   listrik arus bolak balik (ac)Bab 4   listrik arus bolak balik (ac)
Bab 4 listrik arus bolak balik (ac)eli priyatna laidan
 
Sintesis senyawa anorganik Chimie Douce
Sintesis senyawa anorganik Chimie DouceSintesis senyawa anorganik Chimie Douce
Sintesis senyawa anorganik Chimie DouceYantiyanti II
 
Bab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianBab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianbayu dewangga
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoffshanchan29
 
Rangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrikRangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrikSepty Septy
 
6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balikSyihab Ikbal
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Wahyu Pratama
 
Memanfaatkan FB untuk Pembelajaran
Memanfaatkan FB untuk PembelajaranMemanfaatkan FB untuk Pembelajaran
Memanfaatkan FB untuk PembelajaranSetyo Purnomo
 

Destacado (20)

Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiRangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
 
Rangkaian Resonansi Paralel
Rangkaian Resonansi ParalelRangkaian Resonansi Paralel
Rangkaian Resonansi Paralel
 
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
 
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
 
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak Balik
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak BalikLaporan mini riset Rangkaian Arus Bolak Balik
Laporan mini riset Rangkaian Arus Bolak Balik
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
 
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depanLaporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
 
Bab 4 listrik arus bolak balik (ac)
Bab 4   listrik arus bolak balik (ac)Bab 4   listrik arus bolak balik (ac)
Bab 4 listrik arus bolak balik (ac)
 
Sintesis senyawa anorganik Chimie Douce
Sintesis senyawa anorganik Chimie DouceSintesis senyawa anorganik Chimie Douce
Sintesis senyawa anorganik Chimie Douce
 
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedyRangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
 
Bab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianBab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaian
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 
Rangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrikRangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrik
 
6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor
 
Memanfaatkan FB untuk Pembelajaran
Memanfaatkan FB untuk PembelajaranMemanfaatkan FB untuk Pembelajaran
Memanfaatkan FB untuk Pembelajaran
 
Hukum kirchoff.
Hukum kirchoff.Hukum kirchoff.
Hukum kirchoff.
 

Similar a Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik

Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoMaju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoYuliana Surya
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1bedmundtanjaya
 
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMA
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMAKB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMA
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMAafriadihastro1
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cRidwan Satria
 
3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balikSimon Patabang
 
4.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik014.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik01Rianda Ecoel
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaRiyanAdita
 
induksi elektromagnetik
induksi elektromagnetikinduksi elektromagnetik
induksi elektromagnetikrizqi_tegar
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisResti3
 
Arus_bolak_balik_XII.pptx
Arus_bolak_balik_XII.pptxArus_bolak_balik_XII.pptx
Arus_bolak_balik_XII.pptxAdeAde68
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricitylilysar
 

Similar a Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik (20)

Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoMaju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
A1 Ohm Kiki
A1 Ohm KikiA1 Ohm Kiki
A1 Ohm Kiki
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian ListrikRangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
 
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMA
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMAKB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMA
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMA
 
Teori dasar electric
Teori dasar electricTeori dasar electric
Teori dasar electric
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
kls x bab 7
kls x bab 7kls x bab 7
kls x bab 7
 
3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik
 
4.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik014.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik01
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
induksi elektromagnetik
induksi elektromagnetikinduksi elektromagnetik
induksi elektromagnetik
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Arus_bolak_balik_XII.pptx
Arus_bolak_balik_XII.pptxArus_bolak_balik_XII.pptx
Arus_bolak_balik_XII.pptx
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
 

Más de Aris Widodo

Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik diodaAris Widodo
 
Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Aris Widodo
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriAris Widodo
 
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Aris Widodo
 
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Aris Widodo
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Aris Widodo
 
Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)Aris Widodo
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelAris Widodo
 
PPT spektrometer
PPT spektrometerPPT spektrometer
PPT spektrometerAris Widodo
 
PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1Aris Widodo
 

Más de Aris Widodo (17)

Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
 
Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2
 
Polarimeter
PolarimeterPolarimeter
Polarimeter
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometri
 
Tetes milikan
Tetes milikanTetes milikan
Tetes milikan
 
Spektrometer
SpektrometerSpektrometer
Spektrometer
 
Photovoltaic
PhotovoltaicPhotovoltaic
Photovoltaic
 
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
 
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
 
Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri Paralel
 
PPT spektrometer
PPT spektrometerPPT spektrometer
PPT spektrometer
 
PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1
 

Último

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 

Último (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 

Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik

  • 1. Abstrak- Percobaan Rangkain seri RLC arus bolak balik ini bertujuan untuk menentukan karakteristik lampu pijar,menera skala inductor variable, dan menentukan frekuensi resonansi pada rangkaian seri arus bolak balik.Dilakukan dengan cara dipersiapkan alatnya seperti Vari AC, power supply DC, kapasitor 104J(0,1μF), inductor variable,VOM, lampu pijar 25W/220 V setelah itu dirangkai sesuai percobaaan lalu dicari teganngan dan Arus pada masing-masing percobaan , untuk percobaan pertama dicari tegangan dan arus ketika lampu dialiri AC maupun DC, percobaan kedua dicari tegangan dan arus ketika skala inductor variable dirubah untuk peneraan nilai L, untuk percobaan tiga dicari tegangan VLC dan arusnya dan dihubungkan dengan nilai inductor variable sehingga nanti dicari frekuensi resonansi. Sehingga pada percobaan ini dihasilkan bahwa lampu pijar pada AC lebih terang dari pada Lampu pijar pada DC kerena Rac<Rdc sehingga Iac>Idc. Dan skala inductor variable yakni 2,5 10-6 H setiap kenaikan 1 cm, untuk besar frekuensi resonansi sebesar = 37475,1 Hertz.. Kata kunci - arus,tegangan, Induktor,kapasitor, lampu pijar,inductor variable, frekuensi resonansi. I. PENDAHULUAN angkaian pada umumnya didasarkan pada sumber tegangan serta komponen yang terlibatnya sehingga kalau berdasarkan pada sumbernya terdapat rangkaian sumberAC dan DC , untuk didasarkan pada komponen terdapat rangkaian yang disusun atas komponen resistor (R), Induktor (L), Kapasitor (C) , untuk bentuk variasinya di antaranya rangkaian R-L, R-C, L-C dan RLC sehingga dari semua itu khususnya pada rangkaian RLC akan terdapat karakteristik dilihat dari segi arus atau tegangan ,hambatan setiap komponen apabila di susun seri pada arus AC yang melatar belakangi percobaan ini. R Dari sifat umum pada rangkaian RLC seri pada arus bolak balik tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengetahui karakteristik khusus dari setiap komponen R- L-C dimana apabila R berwujud lampu, L- berbentuk inductor variable, C berwujud kapasitor sehingga akan memiliki sifat tersendiri sehingga pada percobaan ini akan dilakukan indentifikasi hal tersebut. Sehingga percobaan ini dilakukan untuk mementukan karakteristik lampu pijar, menera skala inductor variable,dan menentukan frekuensi resonansi dari rangkaian seri arus bolak-balik. II. DASAR TEORI Sumber tegangan AC merupakan bentuk tegangan yang membentuk grafik sinusiodal sehingga pada waktu tertentu bernilai positif atau bernilai negatif namun dalam kenyataanyya tegangan tersebut tetap berniali positif karena fase tersebut sangat cepat. Bentuk rangkaian pada tegangan Ac bermacam –macam salah satunya yakni rangkaian seri RLC dimana R merupakan resitor, L merupakan induktor, C merupakan kapasitor. Karena rangkaian ini merupakan rangkaian seri maka arus pada setiap komponen bernilai sama dan pula ketika digrafik sinusoidal maka nilai amplitudo dan fase masing- masing komponen bernilai sama[1][2]. Namun apabila dilihat pada setiap komponennya misal resistor pada sumber AC maka sifatnya yakni terjadi tegangan instan yang melewati resistor maksudnya tidak ada perlakuan atau perubahan tegangan lain pada resistor sehingga hal ini menyebabkan fase arus dan tegangan sama pada resistor. Pada induktor memiliki sifat terdapat ggl hsail induktansi diri sehingga terjadi perubahan sifat bahwa tegangan mendahului arussebesar 90 derajat fasenya. Untuk kapasitor pada tegngan AC bersifat arus mendahului tegangan sebesar 90 derajat faenya.dan secra umum persamaaan untuk impedansi (Z) (hambatan total) pada tegangan AC yakni 22 )( XCXLRZ −+= (1) Dimana XL merupakan reaktansi induktif yakni hambatan yang dihasilkan oleh induktor dengan rumus fLLXL πω 2== (2) Untuk nilai L sendiri bisa dicari dengan rumus bila diketahui tegangan dan arus If V L L π2 = (3) dan XC reaktansi kapasitif yakni reaktansi yang dihasilkan oleh kapasitor dengan rumus C XC ω 1 = (4) dan nilainya apabila keduanya dihubungkan nilai reaktansi kapasitor berbanding terbalik dengan induktor apabila dihubungkan dengan sumber tegangan dengan frekuensi yang sama[3]. Untuk proses resonansi terjadi ketika nilai I maximum dan V minimum sehingga membuat XL=XC Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik (E4) Aris Widodo, Nike Ika N, lyla yuwana Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
  • 2. sehingga nilai kedua frekuensi haruslah sama maka besar frekuensi yakni resonansi LC f π2 1 = (2) [3]. III. METODE Pada percobaan rangkaian seri RLC pada arus bolak balik ini, terdapattiga maacam percobaan yakni yang pertama, penentuan karakteristik lampu pijar . kedua, peneraan skala inductor variable. Ketiga, penentuan frekuensi resonansi dari rangkaian seri RLC arus AC. Langkah pertama yang dilakukan yakni disiapkan alat dan bahan diantaranya vari AC, lampu pijar 25W/220 V, inductor variable skala 1-9 cm. Kapasitor 104J (0,1 μF), miliamper AC dan multitester, power Supply DC. Untuk percobaan pertama alat dirangkai seperti berikut. Gambar 1. Rangkain percobaan 1 Setelah alat dirangkai lalu pertama hubungkan dengan tegangan AC dahulu dengan variasi bertingkat yakni 5,10,15,20,25 volt untuk penetuan variasi bisa digunakan voltmeter yang dihubungkan pada sumber tegangan untuk pengaturannya setelah itu diamati dan dicatat nilai yang ditunjukkan pada voltmeter dan amperemeter. Untuk tegangan DC dilakukan dengan cara sama namun diubah pengaturan multimeternya ke aturan DC. Untuk percobaan yang kedua alat dirangkai sebagai berikut Gambar 2. Rangkaian percobaan 2 Setelah dirangkai alatnya lalu diatur tegangan hingga dicapai 100V dibantu voltmeter yang dipasang di sumber tegangan. setelah itu di atur skala inductor variable dari skala 1-8 cm dengan kelipatan 1,setelah itu diamati dan dicatat nilai pada voltmeter dan ampermeter setiap variasi skala inductor variable. Untuk percobaan ketiga , langkah pertama alat dirangkai seperti gambar berikut Gambar 3. Rangkaian percobaan 3 Setelah itu atur tegangan sumber sebesar 100 V dibantu dengan voltmeter yang dipasang di sumber tegangan. Setelah itu atur skala inductor variable dari rentang 1-8 cm dengan variasi setiap kelipatan 1, lalu diamati dan dicatat nilai ampermeter dan voltmeter (di lampu dan di induktor-kapasitor). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari percobaan diatas di dapatkan untuk percobaan pertama yakni penentuan karakteristik lampu pijar didapatkan data sebagai berikut Tabel 1. Data hasil percobaan 1
  • 3. Maka dapat dicari nilai hambatan pada masing-masing sumber berbeda yakni dengan rumusan V=IR, maka didapat Tabel 2. Nilai Hambatan ketika AC/DC R ac R dc 0,69 1,25 0,84 1,27 0,94 2,55 1,19 2,62 1,39 2,19 Dari hasil tersebut dapat di identifikasi bahwa hambatan tersebut sehingga akan mempengaruhi nilai arus yang lewat pada rangkaian semakin kecil hambatan maka semakin besar arus dan sebaliknya sesuai persaman umum V=IR, dari analisa perhitungan di dapatkan namun secara fisis maka semakin arus besar maka semakin banyak elektron yang mengalir khususnya pada laminer lampu sehingga banyak lompatan elektron sehingga lampu semakin terang . maka lampu semakin terang pada AC daripada DC. Untuk percobaan kedua yakni menera skala inductor variable didapatkan data sebagai berikut. Tabel 3. Data hasil percobaan 2 skala inductor arus V lampu VL 1 39 90 0,285 2 39 90 0,29 3 39 90 0,292 4 39 90 0,3 5 39 90 0,31 6 39 90 0,33 7 39 90 0,41 8 39 90 0,5 Dengan persamaaan (3) sehingga di dapat besar induktansi yakni Tabel 4. Besar Induktasi didasarkan pada skala skala inductor L 1 0,000023 2 0,000024 3 0,000024 4 0,000024 5 0,000025 6 0,000027 7 0,000033 8 0,000041 Dan apabila di grafiskan akan dihasilkan sebagai berikut. Gambar 4. Skala induktansi variabel vs besar Induktansi Dari gambar grafik tersebut dapat dianalisa bahwa semakin besar skala inductor variable nya maka semakin besar nilai induktansinya hal ini dikarenakan pada alat inductor variable. Semakin besar skalanya maka semakin dalam inti besi pemvariasi dimasukkan maka pengaruh inti besi besar induktansi diri semakin besar karena dibantu inti besi tadi sehingga nilai induktansi semakin besar. Sama prinsipnya seperti transformator bahwa inti bisi digunakan untuk memperbesar nilai ggl, induktansi karena memperbesar fluks yang diterima. Untuk percobaan penentuan frekuensi resonansi didapatkan data sebagai berikut Tabel 5. Data hasil percobaan 3 skala arus VLC 1 2,1 97 2 2,1 96 V AC/DC A AC A DC V AC lampu V DC lampu 5 7,2 4 5 5 10 11,9 5,5 10 7 15 15,9 5,5 15 14 20 16,8 6,5 20 17 25 18 10,5 25 23
  • 4. 3 2,1 95 4 2,1 93 5 2,1 91 6 2,1 90 7 2,1 88 8 2,1 85 Dari data tabel 4 sehingga dapat di peroleh gambara grafik sebagai berikut. Gambar 4. VLC vs besar Induktansi Dari data tersebut diketahui persamaan linearnya yakni y=-601224x + 108,55, dimana x = L , y = VLC , Untuk L resonansi maka VLC min =0 maka didapat L resonansi = 0,00018H, sehingga sesuai persamaan (2) didapatkan frekuensi resonansi sebesar = 37475,1 Hertz. V. KESIMPULAN Kesimpulan dari percobaan rangkain seri RLC arus bolak balik yakni lampu pijar pada AC lebih terang dari pada Lampu pijar pada DC kerena Rac<Rdc sehingga Iac>Idc. Dan skala inductor variable yakni 2,5 10-6 H setiap kenaikan 1 cm, untuk besar frekuensi resonansi sebesar = 37475,1 Hertz.. DAFTAR PUSTAKA [1] Serway , Physics for Scientist and Engineer.California:Thomson books,2004. [2] D. Halliday,Fundamentals Of Physics 9th Edition.USA:John willey& sons,inc.,2011. [3] Sutrisno, Elektronika Teori dasar dan penerapannya.Bandung:penerbit ITB,1986.