SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Acute Coronary
Syndrome
Sukarmin
Nursing Medical Surgey
Objectives
 Define & delineate acute coronary syndrome
 Review Management Guidelines
 Unstable Angina / NSTEMI
 STEMI
 Review secondary prevention initiatives
Scope of Problem
(2004 stats)
 Coronary Heart Disease
merupakan penyebab terbanyak
kematian di Amerika
 452,327 deaths in the U.S. in 2004
 1,200,000 kasus baru &
serangan ulang ACS
 ACS menyebabkan pengeluaran
biaya > $300 milyar
Expanding Risk Factors
 Merokok
 Hypertensi
 Diabetes Mellitus
 Dislipidemia
 Low HDL < 40
 Elevated LDL / TG
 Riwayat keluarga—
penyebab terbanyak usia
>55 pada laki-laki/65
wanita
 Umur-- > 45 pada laki-
laki/55 pada wanita
 Chronic Kidney Disease
(gagal ginjal kronik)
 Kurangnya aktifitas fisik
secara teratur
 Obesitas
 Konsumsi alkohol
 Rendahnya diet buah,
sayaur dan serat
Acute Coronary Syndromes
menentukan patofisiologi
menetukan manajemen
penatalaksanaan
 Unstable Angina
 Miokard infark Non-
ST-Elevation
(NSTEMI)
 Miokard infark ST-
Elevation (STEMI)
Diagnosis of Acute MI
STEMI / NSTEMI
 Minimal terdapat 2 dari
penanda di bawah ini
Tanda iskemia (nyeri
dada)
Perubahan irama ECG
Peningkatan serum
jantung (cardiac
marker)
Diagnosis of Angina
 Ciri angin
 Perasaan tidak nyaman/ nyeri dada (substrernal)
 Serangan timbul saat aktifitas atau stress emosional
 Membaik dengan pemberian nitrogliserin atau
istirahat
 Angina atipikal
 Terdapat 2 tanda di atas
 Bukan nyeri kardiak
 1 drai penanda diatas
Diagnosis of Unstable Angina
 Pasien dengan type angina - episode serangan angina
 Peningkatan durasi atau skala serangan
 Serangan muncul pada waktu istirahat aktifitas ringan
 Tidak mengalami perbaikan dengan pemberian
nitrogliserin atau istirahat
 Pasien tidak termasuk type serangan angina
 Pada tahap awal munculnya saat aktifitas atau istirahat dan
berulang dalam 2 minggu
 Nyeri dada yang berlangsung lama
Unstable
Angina STEMI
NSTEMI
Tidak terdapat
penyempitan
oleh trombus
ECG tidak
spesifik
Enzim jantung
normal
Penyempitan oleh
trombus yang menjadi
penyebab jaringan
kekurangan oksigen /
sedikit nekrosis
ST depressi +/-
T inverted pada
ECG
Peningkatan enzim
jantung
Penyempitan
Komplit oleh trombus
ST elevasi atau LBBB
Baru pada ECG
Peningkatan enzim
jantung
Gejala memberat
Acute Management
 Lakukan evaluasi &
stabilkan kondisi
umum
 Efesienkan atau
kurangi faktor resiko
 Fokus cardiac care
Evaluation
 Kurangnya riwayat serangan
 Intervensi yang stabil (terapi rutin)
Plan for moving rapidly to
indicated cardiac care
Directed Therapies
are
Time Sensitive!
Occurs
simultaneously
Chest pain suggestive of ischemia
 ECG 12 lead
 Pemeriksaan
enzim jantung
 Pewmeriksaan
electrolytes,
darah rutin,
lipids, BUN,
Kreat, glucose
 Foto thoraks
Immediate assessment within 10 Minutes
 Sttabil/tidakn
ya diagnosis
 Baca ECG
 Identifyikasi
komplisi
 Kaji referfusi
Initial labs
and tests
Emergent
care
History &
Physical
 Pemasangan
IV line
 Monitor
jantung
 Oxygen
 Aspirin
 Nitrat
Fokus Pengkajian Riwayat
 Tujuan diagnosis dan
mencari penyebab lain
 Faktor pemicu/pemberat
 Kualitas ketidaknyamanan
 Penyebaran nyeri dada
 Adanya tanda –tanda
kumpulan
ketidaknyamanan
 Resiko penyakit jantung
 Riwayat penyakit yang
pernah dialami
 Pertanyaan untuk
menentukan referfusi
 Waktu timbulnya
serangan
 ECG apa terdapat
STEMI
 Adanya faktor kontra
indikasi fibrinolitik
 Derajat resiko timbulnya
STEMI
Targeted Physical
 Recognize factors that
increase risk
 Hypotension
 Tachycardia
 Pulmonary rales, JVD,
pulmonary edema,
 New murmurs/heart sounds
 Diminished peripheral
pulses
 Signs of stroke
 Examination
 Vitals
 Cardiovascular
system
 Respiratory system
 Abdomen
 Neurological status
Pengkajian ECG
ST Elevasi /LBBB baru
STEMI
Non-specific ECG
Unstable Angina
ST Depresi atau T inversi
NSTEMI
Normal or non-diagnostic EKG
ST Depression or Dynamic T wave
Inversions
ST-Segment Elevation MI
New LBBB
QRS > 0.12 sec
L Axis deviation
Prominent R wave V1-V3
Prominent S wave 1, aVL, V5-V6
with t-wave inversion
Enzim jantung (Cardiac markers)
 Troponin ( T, I)
 Lebih spesifik dan lebih
sensitif dari CKMB
 Meningkat 4-8 jam
setelah cidera otot jantung
 Kenaikan akan bertahan
samapai 2 minggu.
 Dapat menentukan
prognosis
 Troponin T mungkin
dapat mengalami
peningkatan pada
penyakit ginjal,
poly/dermatomyositis
 CK-MB isoenzyme
 Meningkat 4-6 jam setelah
injury dan bertahan selama
24 jam
 Kenaikan juga bisa terjadi
selama 36-48 jam
 Positif cidera jantung
apabila CKMB> 5% dari
total CK dan dalam 2
kurun waktu yang sama
 Peningkatan dapat
dijadikan prediksi tingkat
kematian
 Dapat meningkat pada
waktu latihan, trauma otot,
DM
Prognosis with Troponin
1.0
1.7
3.4 3.7
6.0
7.5
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0 to <0.4 0.4 to <1.0 1.0 to <2.0 2.0 to <5.0 5.0 to <9.0 9.0
Cardiac troponin I (ng/ml)
Mortality
at
42
Days
831 174 148 134 50 67

%
%
%
%
%
%
Risk Stratification
UA or NSTEMI
- Evaluasi terapi invasif
vs. Terapi konservatif
- Segera lakukan terapi
medikamentosa
Based on initial
Evaluation, ECG, and
Cardiac markers
- Kaji referfusi
- Pilih & laksanakan terapi
referfusi
- Terapi medikal segera
STEMI
Patient?
YES NO
Tujuan Cardiac Care
 Penurunan kemungkinan terjadinya
nekrosis miokardium (tanda klinis, ECG,
cardiac marker)
 peningkatan fungsi ventrikel kiri (cardiac
output meningkat dg evaluasi
ecocardiografi)
Pencegahan terhadap kelainan jantung yang
lebih parah
Meningkatkan pola hidup untuk mencegah
komplikasi
STEMI cardiac care
 STEP 1: Pengkajian
 Waktu timbulnya serangan
 90 menit untuk PCI / 12 jam utk fibrinolysis
 Apakah mempunyai faktor resiko STEMI?
 KILLIP classification
 Apabila mempunyai faktor resiko besar perlu tindakan
invasif
 Fibrinolysis candidate
 temukan kriteria dengan ada tidaknya kontra indikasi
 PCI candidate
 Dasar pada waktu serangan utk tinadakan balloon
REPERFUSION STRATEGY
Fibrinolysis indications
 Segmen ST elevasi >1mm pada 2 sadapan lead
 LBBB baru
 Tanda iscemia menetap
 Gejala timbul >12 jam
Absolute contraindications for fibrinolysis
therapy in patients with acute STEMI
 Terjadi pada serangan yang berulang-ulang
 Adanya lesi pada vaskuler serebral (contoh, AVM)
 Adanya neoplasm a maligna pada intrakranial (kanker)
( baik primer /metastase)
 Ischemic stroke kurang dari 3 bulan
 Kecurigaan diseksi aorta
 Adanya perdarahan aktif
 Operasi penutupan kepala atau trauma wajah yang kurang
dari 3 bulan
Relative contraindications for fibrinolysis
therapy in patients with acute STEMI
 Riwayat kronik adanya hipertensi berat atau kontrol hipertensi yang
jelek
 Hipertensi tidak terkontrol (SBP > 180 mm Hg atau DBP > 110
mmHg)
 Riwayat stroke > 3 bulan
 Taruma lama yang mengalami pembedahan (> 3 minggu)
 Perdarahan ulang (antara 2-4 minggu)
 Kehamilan
 Ulkus peptikum yang aktif
 Resiko perdarahan: nilai INR tinggi
STEMI cardiac care
 STEP 2: Tentukan strategi referfusi
Fibrinolysis jika:
 <3 jam setelah serangan
 PCI tidak memungkinkan
 Waktuu memasukkan
balon > 90 menit
 Memasukan balon
dihitung tanpa waktu
memasukkan needle > 1
jam
 Waktu memasukkan needle
<30 menit
 Tidak ada kontraindikasi
PCI jika:
 PCI memungkinkan
 Waktu memasukkan balon
< 90 menit
 Door to balloon minus
door to needle < 1hr
 Fibrinolysis
contraindications
 Serangan > 3 jam
 STEMI dengan resiko
tinggi
 Killip 3 /lebih
 STEMI dengan double
diagnosa
Kerja fibrinolitik
Fibrinolitik
 Obat yang digunakan streptokinase, aktifator
plasminogen tpA
 Digunakan untuk merncegah akfitis fibrin dalam
membantu penggumpalan darah di pembuluh
darah
Mekanisme kerja
Ballon PCI
Stent (cincin)
Akses kateter jantung
Akses arteri koronaria pada kateter
kateter jantung
Comparing outcomes
Comparing outcomes
Medical Therapy
MONA + BAH
 Morphine (class I, level C)
 Analgetik
 Mengurangi nyeri/kecemasan—menurunkan respon
simpatik, menurunkan resistensi vaskuler dan
mengurangikenutuhan oksigen
 Hati-hati pada hipotensi, hypovolemia, depresi pernafasan
 Oxygen (2-4 liters/minute) (class I, level C)
 > 70% pasien ACS mengalami hypoxemia
 Mengurangi iskemia miokardium dengan meningkatkan
ketersediaan oksigen/ mengurangi ST elevation
 Nitroglycerin (class I, level B)
 Analgetik—digunakan melalui infus untuk membebaskan
pasien dari nyeri
 Terjadinya vasodilatasi arteri koronaria — menaikkan
aliran darah
 Mengurangi resistensi vaskuler dan preload
 Hati-hati pemberian pada pasien hipotensi, bradikardi,
takikardi, infark pada ventrikel kanan
 Aspirin (160-325mg ) (class I, level A)
 Penghambat agregrasi platelet
 Plak yang stabil dan trombus yang diam.
 Mengurangi mortalitas pada pasien STEMI
 Hati-hati pada reaksi hipersensitivitas, perdarahan
 Beta-Blockers (class I, level A)
 14% mengurangi resiko kematian dalam 7 hari , 23%
dalam waktu lama mengurangi angka kematian pada
STEMI
 Kira-kira 13% mengirangi resiko serangan lebih berat
pada MI.
 Kontraindikasi pada CHF, Heart block, Hypotension
 Pengkajian ulang terapi terkait adanya kontra indikasi
 ACE-Inhibitors / ARB (class I, level A)
 Terapi permulaan pada MI, kongesti pulmonal,
kontraindikasi LVEF < 40 % / hypotensi
 Mulai pada 24 jam pertama
 Angiotensinogen Renin Blocker jadi obat pilihan yang
tidak respon ACE-I
 Heparin (class I, level C to class IIa, level C)
 LMWH or UFH (max 4000u bolus, 1000u/hr)
 Penghambar tidak langsung dari thrombin
 Terapi pendukung setelah referfusi.
 Terapi pendukung pada bedah vaskuler dan trombolitik/
referfusi PCI
 24-48 jam setelah treatment
 Butuh koordinasi dengan tim PCI
 Digunakan bersama aspirin dan platetelet inhibitor lain
 Tidak direkomendasikan adanya perubahan dari hari ke hari
Additional medication therapy
 Clopidodrel (class I, level B)
 Irreversible inhibition of platelet aggregation
 Used in support of cath / PCI intervention or if
unable to take aspirin
 3 to 12 month duration depending on scenario
 Glycoprotein IIb/IIIa inhibitors
(class IIa, level B)
 Inhibition of platelet aggregation at final common
pathway
 In support of PCI intervention as early as possible
prior to PCI
Additional medication therapy
 Aldosterone blockers (class I, level A)
 Post-STEMI patients
 no significant renal failure (cr < 2.5 men or 2.0 for women)
 No hyperkalemis > 5.0
 LVEF < 40%
 Symptomatic CHF or DM
STEMI care CCU
 Monitor for complications:
 recurrent ischemia, cardiogenic shock, ICH, arrhythmias
 Review guidelines for specific management of
complications & other specific clinical scenarios
 PCI after fibrinolysis, emergent CABG, etc…
 Decision making for risk stratification at hospital
discharge and/or need for CABG
Unstable angina/NSTEMI
cardiac care
 Evaluate for conservative vs. invasive therapy
based upon:
 Resiko nyata ACS
 TIMI risk skor
 Klasifikasikan kategori ACS sesuai AHA
Low
Intermediate
High
Pengkajian resiko tinggi ACS Resiko sedang ACS Resiko rendah ACS
Riwayat Nyeri dada atau
lketidaknyaman pada
lengan kiri , adanya
riwayat coronary artery
disease, terutama
myocardial infarction
Nyeri dada atau
ketidaknyamanan lengann
kiri , usia > 50 tahun
Tanda iskemia yang tidak
jelas
Pemeriksaan fisik Kasus regurgitasi mitralis
yang baru , hipotensi,
diaphoresis, edema paru
atau ronkhi
Tidak terdapat penyakit
kardiovaskuler
Ketidaknyamanan dada
yang mengakibatkan
palpitasi
ECG Perubahan segmen ST
yang baru terdeteksi (>
0.05 mV) atau T inverted
(> 0.2 mV) disertai gejala
Gelombang Q abnormal,
segmen ST atau
gelombang T tidak
mengallami kelainan atau
tidak ada riwayat kelainan
Gelombang T datar atau T
inversi pada lead yang
gelomabng R nya dominan
Normal ECG
Serum cardiac
markers
Peningkatan troponin T , I,
atau CK-MB
Normal Normal
Risk Stratification to Determine the Likelihood of
Acute Coronary Syndrome
TIMI Risk Score
Predicts risk of death, new/recurrent MI, need for urgent
revascularization within 14 days
ACS risk criteria
Low Risk ACS
Tidak terdapat resiko
sedang atau resiko tinggi
Adanya nyeri dada saat
iatirahat <10 menit
Tidak ada kelainan ECG
Tidak terdapat
peningkatan cardiac
markers
Umur < 70 tahun
Intermediate Risk
ACS
Resiko sedang – tinggi
CAD
>10 menit timbul nyeri,
terus mengalami perbaikan
Gelombang T inverted >
2mm
Peningkatan sedikit pada
cardiac
markers
High Risk ACS
 Peningkatan cardiac marker
 ST depresi baru, atau muncul ST ulangan
 Adanya iskemia paska terapi
 Iskemia yang diikuti CHF
 Resiko tinggi pada stres tes non invasif
 Penurunan fungsi ventrikel kiri pada saat
sistolik
 Hemodinamik tidak stabil
 Adanya Ventricular tachycardia
 PCI setelah 6 bulan
Prior itas Bypass surgery
Low
risk
High
risk
Conservative
therapy
Invasive
therapy
Chest Pain
center
Intermediate
risk
Invasive therapy option
UA/NSTEMI
 Coronary angiography and revascularization
within 12 to 48 hours after presentation to ED
 For high risk ACS (class I, level A)
 MONA + BAH (UFH)
 Clopidogrel
 20% reduction death/MI/Stroke – CURE trial
 1 month minimum duration and possibly up to 9 months
 Glycoprotein IIb/IIIa inhibitors
Conservative Therapy for
UA/NSTEMI
 Early revascularization or PCI not planned
 MONA + BAH (LMW or UFH)
 Clopidogrel
 Glycoprotein IIb/IIIa inhibitors
 Only in certain circumstances (planning PCI, elevated TnI/T)
 Surveillence in hospital
 Serial ECGs
 Serial Markers
Secondary Prevention
 Disease
 HTN, DM, HLP
 Behavioral
 smoking, diet, physical activity, weight
 Cognitive
 Education, cardiac rehab program
Secondary Prevention
disease management
 Blood Pressure
 Goals < 140/90 or <130/80 in DM /CKD
 Maximize use of beta-blockers & ACE-I
 Lipids
 LDL < 100 (70) ; TG < 200
 Maximize use of statins; consider fibrates/niacin first
line for TG>500; consider omega-3 fatty acids
 Diabetes
 A1c < 7%
Secondary prevention
behavioral intervention
 Smoking cessation
 Cessation-class, meds, counseling
 Physical Activity
 Goal 30 - 60 minutes daily
 Risk assessment prior to initiation
 Diet
 DASH diet, fiber, omega-3 fatty acids
 <7% total calories from saturated fats
Thinking outside the box…
Or maybe just move….
Secondary prevention
cognitive
 Patient education
 In-hospital – discharge –outpatient clinic/rehab
 Monitor psychosocial impact
 Depression/anxiety assessment & treatment
 Social support system
Medication Checklist
after ACS
 Antiplatelet agent
 Aspirin* and/or Clopidorgrel
 Lipid lowering agent
 Statin*
 Fibrate / Niacin / Omega-3
 Antihypertensive agent
 Beta blocker*
 ACE-I*/ARB
 Aldactone (as appropriate)

More Related Content

Similar to ACS.ppt

Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Perdudikes
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
AryaPratama71
 
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxCBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
antoniuswawan2
 
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptxMengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
JarwaAntara1
 
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
nitakusuma8
 
Presentasi-Klinisi-Penyakit-Jantung-Koroner-Balimed-dr-hendy_opt.pdf
Presentasi-Klinisi-Penyakit-Jantung-Koroner-Balimed-dr-hendy_opt.pdfPresentasi-Klinisi-Penyakit-Jantung-Koroner-Balimed-dr-hendy_opt.pdf
Presentasi-Klinisi-Penyakit-Jantung-Koroner-Balimed-dr-hendy_opt.pdf
RahmawatiTarmizi
 
Exercise pada pasien stemi
Exercise pada pasien stemiExercise pada pasien stemi
Exercise pada pasien stemi
Anissa Cindy
 

Similar to ACS.ppt (20)

Kuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.pptKuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.ppt
 
Jantung Sehat.pptx
Jantung Sehat.pptxJantung Sehat.pptx
Jantung Sehat.pptx
 
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
 
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
 
15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
 
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptxLaporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
 
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxCBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
 
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptxMengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
 
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
 
UPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptxUPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptx
 
Infark_Miokard.ppt
Infark_Miokard.pptInfark_Miokard.ppt
Infark_Miokard.ppt
 
Astma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fixAstma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fix
 
JR arep.pptx
JR arep.pptxJR arep.pptx
JR arep.pptx
 
PPT B13M5 KELOMPOK 10.pptx
PPT B13M5 KELOMPOK 10.pptxPPT B13M5 KELOMPOK 10.pptx
PPT B13M5 KELOMPOK 10.pptx
 
Presentasi-Klinisi-Penyakit-Jantung-Koroner-Balimed-dr-hendy_opt.pdf
Presentasi-Klinisi-Penyakit-Jantung-Koroner-Balimed-dr-hendy_opt.pdfPresentasi-Klinisi-Penyakit-Jantung-Koroner-Balimed-dr-hendy_opt.pdf
Presentasi-Klinisi-Penyakit-Jantung-Koroner-Balimed-dr-hendy_opt.pdf
 
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptxGAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
 
Exercise pada pasien stemi
Exercise pada pasien stemiExercise pada pasien stemi
Exercise pada pasien stemi
 
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
 

Recently uploaded

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
wisanggeni19
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
hurufd86
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
Meboix
 

Recently uploaded (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 

ACS.ppt

  • 2. Objectives  Define & delineate acute coronary syndrome  Review Management Guidelines  Unstable Angina / NSTEMI  STEMI  Review secondary prevention initiatives
  • 3. Scope of Problem (2004 stats)  Coronary Heart Disease merupakan penyebab terbanyak kematian di Amerika  452,327 deaths in the U.S. in 2004  1,200,000 kasus baru & serangan ulang ACS  ACS menyebabkan pengeluaran biaya > $300 milyar
  • 4. Expanding Risk Factors  Merokok  Hypertensi  Diabetes Mellitus  Dislipidemia  Low HDL < 40  Elevated LDL / TG  Riwayat keluarga— penyebab terbanyak usia >55 pada laki-laki/65 wanita  Umur-- > 45 pada laki- laki/55 pada wanita  Chronic Kidney Disease (gagal ginjal kronik)  Kurangnya aktifitas fisik secara teratur  Obesitas  Konsumsi alkohol  Rendahnya diet buah, sayaur dan serat
  • 5. Acute Coronary Syndromes menentukan patofisiologi menetukan manajemen penatalaksanaan  Unstable Angina  Miokard infark Non- ST-Elevation (NSTEMI)  Miokard infark ST- Elevation (STEMI)
  • 6. Diagnosis of Acute MI STEMI / NSTEMI  Minimal terdapat 2 dari penanda di bawah ini Tanda iskemia (nyeri dada) Perubahan irama ECG Peningkatan serum jantung (cardiac marker)
  • 7. Diagnosis of Angina  Ciri angin  Perasaan tidak nyaman/ nyeri dada (substrernal)  Serangan timbul saat aktifitas atau stress emosional  Membaik dengan pemberian nitrogliserin atau istirahat  Angina atipikal  Terdapat 2 tanda di atas  Bukan nyeri kardiak  1 drai penanda diatas
  • 8. Diagnosis of Unstable Angina  Pasien dengan type angina - episode serangan angina  Peningkatan durasi atau skala serangan  Serangan muncul pada waktu istirahat aktifitas ringan  Tidak mengalami perbaikan dengan pemberian nitrogliserin atau istirahat  Pasien tidak termasuk type serangan angina  Pada tahap awal munculnya saat aktifitas atau istirahat dan berulang dalam 2 minggu  Nyeri dada yang berlangsung lama
  • 9. Unstable Angina STEMI NSTEMI Tidak terdapat penyempitan oleh trombus ECG tidak spesifik Enzim jantung normal Penyempitan oleh trombus yang menjadi penyebab jaringan kekurangan oksigen / sedikit nekrosis ST depressi +/- T inverted pada ECG Peningkatan enzim jantung Penyempitan Komplit oleh trombus ST elevasi atau LBBB Baru pada ECG Peningkatan enzim jantung Gejala memberat
  • 10. Acute Management  Lakukan evaluasi & stabilkan kondisi umum  Efesienkan atau kurangi faktor resiko  Fokus cardiac care
  • 11. Evaluation  Kurangnya riwayat serangan  Intervensi yang stabil (terapi rutin) Plan for moving rapidly to indicated cardiac care Directed Therapies are Time Sensitive! Occurs simultaneously
  • 12. Chest pain suggestive of ischemia  ECG 12 lead  Pemeriksaan enzim jantung  Pewmeriksaan electrolytes, darah rutin, lipids, BUN, Kreat, glucose  Foto thoraks Immediate assessment within 10 Minutes  Sttabil/tidakn ya diagnosis  Baca ECG  Identifyikasi komplisi  Kaji referfusi Initial labs and tests Emergent care History & Physical  Pemasangan IV line  Monitor jantung  Oxygen  Aspirin  Nitrat
  • 13. Fokus Pengkajian Riwayat  Tujuan diagnosis dan mencari penyebab lain  Faktor pemicu/pemberat  Kualitas ketidaknyamanan  Penyebaran nyeri dada  Adanya tanda –tanda kumpulan ketidaknyamanan  Resiko penyakit jantung  Riwayat penyakit yang pernah dialami  Pertanyaan untuk menentukan referfusi  Waktu timbulnya serangan  ECG apa terdapat STEMI  Adanya faktor kontra indikasi fibrinolitik  Derajat resiko timbulnya STEMI
  • 14. Targeted Physical  Recognize factors that increase risk  Hypotension  Tachycardia  Pulmonary rales, JVD, pulmonary edema,  New murmurs/heart sounds  Diminished peripheral pulses  Signs of stroke  Examination  Vitals  Cardiovascular system  Respiratory system  Abdomen  Neurological status
  • 15. Pengkajian ECG ST Elevasi /LBBB baru STEMI Non-specific ECG Unstable Angina ST Depresi atau T inversi NSTEMI
  • 17. ST Depression or Dynamic T wave Inversions
  • 19. New LBBB QRS > 0.12 sec L Axis deviation Prominent R wave V1-V3 Prominent S wave 1, aVL, V5-V6 with t-wave inversion
  • 20. Enzim jantung (Cardiac markers)  Troponin ( T, I)  Lebih spesifik dan lebih sensitif dari CKMB  Meningkat 4-8 jam setelah cidera otot jantung  Kenaikan akan bertahan samapai 2 minggu.  Dapat menentukan prognosis  Troponin T mungkin dapat mengalami peningkatan pada penyakit ginjal, poly/dermatomyositis  CK-MB isoenzyme  Meningkat 4-6 jam setelah injury dan bertahan selama 24 jam  Kenaikan juga bisa terjadi selama 36-48 jam  Positif cidera jantung apabila CKMB> 5% dari total CK dan dalam 2 kurun waktu yang sama  Peningkatan dapat dijadikan prediksi tingkat kematian  Dapat meningkat pada waktu latihan, trauma otot, DM
  • 21. Prognosis with Troponin 1.0 1.7 3.4 3.7 6.0 7.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 to <0.4 0.4 to <1.0 1.0 to <2.0 2.0 to <5.0 5.0 to <9.0 9.0 Cardiac troponin I (ng/ml) Mortality at 42 Days 831 174 148 134 50 67  % % % % % %
  • 22. Risk Stratification UA or NSTEMI - Evaluasi terapi invasif vs. Terapi konservatif - Segera lakukan terapi medikamentosa Based on initial Evaluation, ECG, and Cardiac markers - Kaji referfusi - Pilih & laksanakan terapi referfusi - Terapi medikal segera STEMI Patient? YES NO
  • 23. Tujuan Cardiac Care  Penurunan kemungkinan terjadinya nekrosis miokardium (tanda klinis, ECG, cardiac marker)  peningkatan fungsi ventrikel kiri (cardiac output meningkat dg evaluasi ecocardiografi) Pencegahan terhadap kelainan jantung yang lebih parah Meningkatkan pola hidup untuk mencegah komplikasi
  • 24. STEMI cardiac care  STEP 1: Pengkajian  Waktu timbulnya serangan  90 menit untuk PCI / 12 jam utk fibrinolysis  Apakah mempunyai faktor resiko STEMI?  KILLIP classification  Apabila mempunyai faktor resiko besar perlu tindakan invasif  Fibrinolysis candidate  temukan kriteria dengan ada tidaknya kontra indikasi  PCI candidate  Dasar pada waktu serangan utk tinadakan balloon
  • 25.
  • 27. Fibrinolysis indications  Segmen ST elevasi >1mm pada 2 sadapan lead  LBBB baru  Tanda iscemia menetap  Gejala timbul >12 jam
  • 28. Absolute contraindications for fibrinolysis therapy in patients with acute STEMI  Terjadi pada serangan yang berulang-ulang  Adanya lesi pada vaskuler serebral (contoh, AVM)  Adanya neoplasm a maligna pada intrakranial (kanker) ( baik primer /metastase)  Ischemic stroke kurang dari 3 bulan  Kecurigaan diseksi aorta  Adanya perdarahan aktif  Operasi penutupan kepala atau trauma wajah yang kurang dari 3 bulan
  • 29. Relative contraindications for fibrinolysis therapy in patients with acute STEMI  Riwayat kronik adanya hipertensi berat atau kontrol hipertensi yang jelek  Hipertensi tidak terkontrol (SBP > 180 mm Hg atau DBP > 110 mmHg)  Riwayat stroke > 3 bulan  Taruma lama yang mengalami pembedahan (> 3 minggu)  Perdarahan ulang (antara 2-4 minggu)  Kehamilan  Ulkus peptikum yang aktif  Resiko perdarahan: nilai INR tinggi
  • 30. STEMI cardiac care  STEP 2: Tentukan strategi referfusi Fibrinolysis jika:  <3 jam setelah serangan  PCI tidak memungkinkan  Waktuu memasukkan balon > 90 menit  Memasukan balon dihitung tanpa waktu memasukkan needle > 1 jam  Waktu memasukkan needle <30 menit  Tidak ada kontraindikasi PCI jika:  PCI memungkinkan  Waktu memasukkan balon < 90 menit  Door to balloon minus door to needle < 1hr  Fibrinolysis contraindications  Serangan > 3 jam  STEMI dengan resiko tinggi  Killip 3 /lebih  STEMI dengan double diagnosa
  • 32. Fibrinolitik  Obat yang digunakan streptokinase, aktifator plasminogen tpA  Digunakan untuk merncegah akfitis fibrin dalam membantu penggumpalan darah di pembuluh darah
  • 37. Akses arteri koronaria pada kateter
  • 41.
  • 42. Medical Therapy MONA + BAH  Morphine (class I, level C)  Analgetik  Mengurangi nyeri/kecemasan—menurunkan respon simpatik, menurunkan resistensi vaskuler dan mengurangikenutuhan oksigen  Hati-hati pada hipotensi, hypovolemia, depresi pernafasan  Oxygen (2-4 liters/minute) (class I, level C)  > 70% pasien ACS mengalami hypoxemia  Mengurangi iskemia miokardium dengan meningkatkan ketersediaan oksigen/ mengurangi ST elevation
  • 43.  Nitroglycerin (class I, level B)  Analgetik—digunakan melalui infus untuk membebaskan pasien dari nyeri  Terjadinya vasodilatasi arteri koronaria — menaikkan aliran darah  Mengurangi resistensi vaskuler dan preload  Hati-hati pemberian pada pasien hipotensi, bradikardi, takikardi, infark pada ventrikel kanan  Aspirin (160-325mg ) (class I, level A)  Penghambat agregrasi platelet  Plak yang stabil dan trombus yang diam.  Mengurangi mortalitas pada pasien STEMI  Hati-hati pada reaksi hipersensitivitas, perdarahan
  • 44.  Beta-Blockers (class I, level A)  14% mengurangi resiko kematian dalam 7 hari , 23% dalam waktu lama mengurangi angka kematian pada STEMI  Kira-kira 13% mengirangi resiko serangan lebih berat pada MI.  Kontraindikasi pada CHF, Heart block, Hypotension  Pengkajian ulang terapi terkait adanya kontra indikasi  ACE-Inhibitors / ARB (class I, level A)  Terapi permulaan pada MI, kongesti pulmonal, kontraindikasi LVEF < 40 % / hypotensi  Mulai pada 24 jam pertama  Angiotensinogen Renin Blocker jadi obat pilihan yang tidak respon ACE-I
  • 45.  Heparin (class I, level C to class IIa, level C)  LMWH or UFH (max 4000u bolus, 1000u/hr)  Penghambar tidak langsung dari thrombin  Terapi pendukung setelah referfusi.  Terapi pendukung pada bedah vaskuler dan trombolitik/ referfusi PCI  24-48 jam setelah treatment  Butuh koordinasi dengan tim PCI  Digunakan bersama aspirin dan platetelet inhibitor lain  Tidak direkomendasikan adanya perubahan dari hari ke hari
  • 46. Additional medication therapy  Clopidodrel (class I, level B)  Irreversible inhibition of platelet aggregation  Used in support of cath / PCI intervention or if unable to take aspirin  3 to 12 month duration depending on scenario  Glycoprotein IIb/IIIa inhibitors (class IIa, level B)  Inhibition of platelet aggregation at final common pathway  In support of PCI intervention as early as possible prior to PCI
  • 47. Additional medication therapy  Aldosterone blockers (class I, level A)  Post-STEMI patients  no significant renal failure (cr < 2.5 men or 2.0 for women)  No hyperkalemis > 5.0  LVEF < 40%  Symptomatic CHF or DM
  • 48. STEMI care CCU  Monitor for complications:  recurrent ischemia, cardiogenic shock, ICH, arrhythmias  Review guidelines for specific management of complications & other specific clinical scenarios  PCI after fibrinolysis, emergent CABG, etc…  Decision making for risk stratification at hospital discharge and/or need for CABG
  • 49. Unstable angina/NSTEMI cardiac care  Evaluate for conservative vs. invasive therapy based upon:  Resiko nyata ACS  TIMI risk skor  Klasifikasikan kategori ACS sesuai AHA Low Intermediate High
  • 50. Pengkajian resiko tinggi ACS Resiko sedang ACS Resiko rendah ACS Riwayat Nyeri dada atau lketidaknyaman pada lengan kiri , adanya riwayat coronary artery disease, terutama myocardial infarction Nyeri dada atau ketidaknyamanan lengann kiri , usia > 50 tahun Tanda iskemia yang tidak jelas Pemeriksaan fisik Kasus regurgitasi mitralis yang baru , hipotensi, diaphoresis, edema paru atau ronkhi Tidak terdapat penyakit kardiovaskuler Ketidaknyamanan dada yang mengakibatkan palpitasi ECG Perubahan segmen ST yang baru terdeteksi (> 0.05 mV) atau T inverted (> 0.2 mV) disertai gejala Gelombang Q abnormal, segmen ST atau gelombang T tidak mengallami kelainan atau tidak ada riwayat kelainan Gelombang T datar atau T inversi pada lead yang gelomabng R nya dominan Normal ECG Serum cardiac markers Peningkatan troponin T , I, atau CK-MB Normal Normal Risk Stratification to Determine the Likelihood of Acute Coronary Syndrome
  • 51. TIMI Risk Score Predicts risk of death, new/recurrent MI, need for urgent revascularization within 14 days
  • 52. ACS risk criteria Low Risk ACS Tidak terdapat resiko sedang atau resiko tinggi Adanya nyeri dada saat iatirahat <10 menit Tidak ada kelainan ECG Tidak terdapat peningkatan cardiac markers Umur < 70 tahun Intermediate Risk ACS Resiko sedang – tinggi CAD >10 menit timbul nyeri, terus mengalami perbaikan Gelombang T inverted > 2mm Peningkatan sedikit pada cardiac markers
  • 53. High Risk ACS  Peningkatan cardiac marker  ST depresi baru, atau muncul ST ulangan  Adanya iskemia paska terapi  Iskemia yang diikuti CHF  Resiko tinggi pada stres tes non invasif  Penurunan fungsi ventrikel kiri pada saat sistolik  Hemodinamik tidak stabil  Adanya Ventricular tachycardia  PCI setelah 6 bulan Prior itas Bypass surgery
  • 55. Invasive therapy option UA/NSTEMI  Coronary angiography and revascularization within 12 to 48 hours after presentation to ED  For high risk ACS (class I, level A)  MONA + BAH (UFH)  Clopidogrel  20% reduction death/MI/Stroke – CURE trial  1 month minimum duration and possibly up to 9 months  Glycoprotein IIb/IIIa inhibitors
  • 56. Conservative Therapy for UA/NSTEMI  Early revascularization or PCI not planned  MONA + BAH (LMW or UFH)  Clopidogrel  Glycoprotein IIb/IIIa inhibitors  Only in certain circumstances (planning PCI, elevated TnI/T)  Surveillence in hospital  Serial ECGs  Serial Markers
  • 57. Secondary Prevention  Disease  HTN, DM, HLP  Behavioral  smoking, diet, physical activity, weight  Cognitive  Education, cardiac rehab program
  • 58. Secondary Prevention disease management  Blood Pressure  Goals < 140/90 or <130/80 in DM /CKD  Maximize use of beta-blockers & ACE-I  Lipids  LDL < 100 (70) ; TG < 200  Maximize use of statins; consider fibrates/niacin first line for TG>500; consider omega-3 fatty acids  Diabetes  A1c < 7%
  • 59. Secondary prevention behavioral intervention  Smoking cessation  Cessation-class, meds, counseling  Physical Activity  Goal 30 - 60 minutes daily  Risk assessment prior to initiation  Diet  DASH diet, fiber, omega-3 fatty acids  <7% total calories from saturated fats
  • 61. Or maybe just move….
  • 62. Secondary prevention cognitive  Patient education  In-hospital – discharge –outpatient clinic/rehab  Monitor psychosocial impact  Depression/anxiety assessment & treatment  Social support system
  • 63. Medication Checklist after ACS  Antiplatelet agent  Aspirin* and/or Clopidorgrel  Lipid lowering agent  Statin*  Fibrate / Niacin / Omega-3  Antihypertensive agent  Beta blocker*  ACE-I*/ARB  Aldactone (as appropriate)