2. TUJUAN PENGAMATAN
Dari pengamatan ini mempunyai beberapa tujuan diantaranya :
Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan paku dan lumut
Untuk mengetahui macam-macam tumbuhan paku dan lumut
Untuk mengetahui klasifikasi pada tumbuhan paku dan lumut
Untuk mengetahui perbedaan tumbuhan paku dan tumbuhan lumut
3. CARA KERJA
Untuk melakukan pengamatan, yang kami lakukan adalah :
1.
Menyiapkan alat yang di perlukan
2.
Mencari objek atau bahan pengamatan di sekitar lingkungan sekolah
3.
Mengamati ciri-ciri terhadap objek tersebut
4.
Mencatat ciri-ciri yang di dapat dari objek pengamatam
5.
Mendokumentasikan setiap objek pengamatan
4. ALAT DAN BAHAN
Alat yang diperlukan dalam
melakukan pengamatan ini adalah:
Bahan yang diperlukan dalam
pengamatan ini adalah:
Tumbuhan paku
Alat tulis
Kamera atau HP
Lumut
Pinset
9. Tumbuhan Paku
Secara umum, ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut:
Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan
bersisik.
Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan
pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet
jantan dan gamet betina.
Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan
paku sendiri.
Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih
dominan daripada fase gametofitnya.
Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu,
tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.
Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas
pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam
mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang
berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan.
Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta
ada yang hidupnya menempel.
10. Tumbuhan Paku
Ada 3 (tiga) macam tumbuhan paku berdasarkan jenis spora yang
dihasilkan, yaitu :
Paku Homospora ( isospora )
Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan ukuran
sama yang tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan betina.
Contoh : Lycopodium sp. (paku kawat)
Paku Heterospora ( an-isospora )
Tumbuhan paku heterospora menghasilkan spora berbeda ukuran.
Spora jantan berukuran kecil disebut mikrospora dan spora betina
besar disebut makrospora.
Contoh : Selaginella sp.(paku rane), Marsilea crenata (semanggi)
Paku Peralihan
Paku peralihan menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran
sama, namun berjenis kelamin jantan atau betina.
Contoh : paku ekor kuda ( Equisetum debile )
11. Tumbuhan Paku
Tumbuhan Paku diklasifikasikan berdasarkan perbedaan morfologi tubuh. Berdasarkan hal
tersebut,
tumbuhan
paku
dibagi
menjadi
empat
divisi,
yaitu
:
Psilophyta
(paku
purba
/
paku
telanjang)
Jenis paku ini sebagian besar telah punah, tumbuhan ini belum berdaun dan berakar, batang telah
mempunyai berkas pengangkut, bercabang cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung
cabang-cabangnya.
Sporofil
menghasilkan
satu
jenis
spora
(homospora).
Contoh : Rhynia major dan Psilotum sp
Lycophyta
(Paku
kawat
/
paku
rambat)
Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul dalam strobilus dan
muncul
di
ketiak
daun,
batang
seperti
kawat.
Contoh:
Selaginella
sp
(paku
rane),
sebagai
tanaman
hias
Lycopodium
sp.(paku
kawat),
sebagai
tanaman
hias.
Lycopodium clavatum, sebagai bahan obat-obatan.
12. Tumbuhan Paku
Equisetophyta
/
Sphenophyta
Tumbuhan paku ini memiliki daun mirip kawat serta daunnya tersusun dalam satu lingkaran. Bentuk
batangnya mirip dengan ekor kuda. Oleh karenanya, divisio ini disebut paku ekor kuda.
Contoh : Equisetum debile, memiliki batang yang keras karena mengandung silika. Sporangium
terdapat pada suatu struktur berbentuk kerucut yang disebut strobilus
Pterophyta
/
Felicinae
(paku
sejati)
Pterophyta telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun umumnya berukuran besar atau
disebut juga megafil. Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti rhizoma) ataupun batangnya
tumbuh di atas tanah. Ciri yang khas pada divisio ini adalah daun mudanya yang menggulung atau
disebut juga circinnatus dan di bagian permukaan bawah daunnya terdapat sorus.
Contoh:
Aspidium
pedatum
Adiantum
cuneatum
(suplir)
Asplenium nidus (paku sarang burung)
13. Tumbuhan Lumut
Secara umum, ciri-ciri tumbuhan lumut adalah sebagai berikut:
Berwarna hijau, karena sel-selnya memiliki kloroplas (plastida).
Struktur tubuhnya masih sederhana, belum memiliki jaringan pengangkut.
Proses pengangkutan air dan zat mineral di dalam tubuh berlangsung secara
difusi dan dibantu oleh aliran sitoplasma.
Hidup di rawa-rawa atau tempat yang lembab
Dinding sel tersusun atas sellulose.
Gametangium terdiri atas anteredium dan archegoniom.
Daun lumut tersusun atas selapis sel berukuran kecil mengandung kloroplas
seperti jala, kecuali pada ibu tulang daunnya.
Hanya mengalami pertumbuhan primer dengan sebuah sel pemula
berbentuk tetrader.
Belum memiliki akar sejati, sehingga menyerap air dan mineral dalam tanah
menggunakan rhizoid.
Rhizoid terdiri atas beberapa lapis deretan sel parenkim.
Sporofit terdiri atas kapsul dan seta.
Sporofit yang ada pada ujung gametofit berwarna hijau dan memiliki
klorofil, sehingga bisa melakukan fotosintesis.
14. Tumbuhan Lumut
Divisio
tumbuhan
lumut
dibagi
menjadi
beberapa
kelas,
yaitu:
Musci
(lumut
daun)
Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun
meskipun ukurannya masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang
banyak
dijumpai
sehingga
paling
banyak
dikenal.
Contoh-contoh spesiesnya adalah Polytrichum juniperinum, Furaria,
Pogonatum cirratum, dan Sphagnum.
Hepaticae
(lumut
hati)
Lumut hati atau Hepaticae dapat bereproduksi secara seksual dengan
peleburan gamet jantan dan betina, secara aseksual dengan pembentukan
gemmae.
Contohnya adalah Marchantia polymorpha.
Anthocerotaceae
(lumut
tanduk)
Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti
tanduk
hewan.
Contohnya adalah Anthoceros leavis.
15. Perbeda antara Tumbuhan Paku dan
Tumbuhan Lumut
Dilihat dari cirinya, maka akan timbul perbedaan pada tumbuhan paku dan lumut.
Pada tumbuhan lumut memiliki
beberapa ciri khusus sebagai
berikut:
• Akar berupa rizoid.
• Batang tidak memiliki berkas
pengangkut
• Daun hanya memiliki satu lapis
sel
• Sporofit berupa sporogonium
• Gametofit : tumbuhan lumut
Sedangkan pada tumbuhan paku
terdapat beberapa perbedaan
dibanding tumbuhan lumut:
• Akar berupa akar serabut
(rizoma)
• Batang memiliki berkas
pengangkut tipe konsentris
• Daun sudah terdiferensiasi
• Sporofit : tumbuhan paku
• Gametofit : protalium
16. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, dapat
disimpulkan bahwa tumbuhan paku dan lumut mempunyai ciriciri yang berbeda dan mempunyai banyak macam atau
klasifikasi. Tumbuhan paku juga dapat dengan mudah
ditemukan di lingkungan SMAN 1 Samarinda yang berada di
darat dan ada pula yang di perairan atau tempat lembab serta
ada yang hidupnya menempel, yang dominan atau paling
banyak ditemukan di lingkungan SMAN 1 Samarinda adalah
kelompok Pterophyta/Felicinae (paku sejati). Sedangkan untuk
tumbuhan lumut banyak ditemukan didaerah lembab dan
berair, juga di batang pohon di sekitar SMAN 1 Samarinda
yang termasuk dalam kelompok Musci.