SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
Berlokasi sekitar 200 meter dari jalan raya Purwodadi Pasuruan-Lawang Malang, Jawa Timur.
Restoran ini dibuat dengan konsep pedesaan yang artistik. Di sekelilingnya juga terdapat kolam
ikan, pengunjung bisa memancing sambil menikmati indahnya pegunungan dan menghirup udara
yang segar. Sangat dianjurkan bagi Anda untuk mengunjungi tempat ini dan merasakan
keunikannnya.
Usaha ini dikelola oleh SPAT, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu wilayah Purwodadi,
Kab. Pasuruan.
Suasana yang alami membuat 'Republik Telo' banyak diminati masyarakat. Bahkan, setiap akhir
pekan Republik Telo yang telah dilengkapi free wifi pun banjir pengunjung.




Di Republik Telo ini, terdapat sebuah ruangan utama yang semua perabotannya dari kayu.
Kemudian di halaman terdapat gazebo yang disediakan bagi yang pengunjung yang ingin
menikmati alam sambil menyantap aneka hidangan dari telo.

Ada banyak ragam olahan dari Telo/Ketela Rambat/Ubi yang dijual disitu. Mulai dari olahan
Keripik, Brownies, Bakpao, Bakpia, Pizza, hingga Ice Cream Cone.

Jangan lupa untuk mencoba Es Jus Telo, mungkin tidak banyak yang pernah mencicipi. Namun
sekali meneguknya, pasti tak akan bisa melupakan kenikmatannya. Warna ungunya sangat
menggoda selera untuk segera menyeruputnya.

Jus Telo ini merupakan salah satu menu andalan Republik Telo. Sebagian besar pengunjungnya
tak akan melewatkan jus tanpa bahan perwarna maupun pengawet tersebut.
Republik Telo 1


Dua Jempol +2      Mayang DY

Kamis, 25 Mar '10 11:00
•
       •
       •
       •
       •
       •
       •

Jajanan kue basah

Republik Telo..negaranya perteloan. Telo atau ubi jalar dijadikan bahan utama untuk mengolah
berbagai makanan. Disinilah pusatnya jajanan,makanan sampai minuman terbuat dari bahan
dasar telo.

Lokasinya berada di pintu keluar kab.Malang, kira-kira sudah masuk Lawang jalan arah
Surabaya dari Malang. Di Republik Telo ini selain pusat oleh-oleh, disini juga ada Cafe n
Restonya, jadi kita bisa langsung mencicipi menu-menu dari produk-produknya,seperti Mie
goreng telo, french fries telo, es krim telo, disamping menu makanan seperti nasi rawon, nasi
campur, dll.

Jajanan disini sebetulnya sama seperti jajanan-jajanan umumnya, tapi yang membedakan dari
yang lain adalah bahan bakunya, seperti bakpao telo, bakpia telo, brownies telo, burger telo,
pizza telo, dll. Kalau mau disimpan dalam jangka waktu lama, disini jg menyediakan dalam
bentukl frozennya, jadi kita bisa olah sendiri di rumah.
Tempatnya sangat luas cocok sekali buat rekreasi keluarga. Disana juga ada supermarket aneka
produk pertanian. Suasananya nyaman, karena terletak diatas perbukitan, dari sini kita bisa
menikmati pemandangan yang indah..jadi kalau ke malang jangan terlewatkan mengunjungi
REPUBLIK TELO.

Republik telo




 Bakpau telo, dan es krim telo
Beberapa kali bolak-balik dari surabaya-malang ternyata tidak membuatku berhenti sejenak
hanya untuk mampir di salah satu tempat perbelanjaan oleh-oleh khan lawang malang.
Sebenarnya sich gara-garanya pas nganterin temen-temen ketika ada acara di malang, ngobrol-
ngobrol soal makanan, langsung dech nyangkut ke bakpau telo. saat itu juga ane langsung
penasaran dan nyletuk apa itu bakpau telo?
"Ya Allah mon..,kamu belum pernah ke bakpau telo?".. hehe dalam hati ane menjawab "maklum
bang, supir, nek kesel mampir, tapi tetep mikir duit parkir, opo maneh nek majikane lagi plesir,
dadi moleh cuman gowo pasir.. (*hayah*)".




    Bakpau dan Es krim (open)

Akhirnya untuk kesekian kalinya, baru dach mampir di tempat yang namanya "republik telo".
Klo mau search di google, sebenarnya sudah banyak koq yang menulis mengenai bakpau telo ini.
So, tentunya ane juga akan menambah perbendaharaan search di internet mengenai oleh-oleh ini.
tentunya sebenarnya saya tidak sebagai karyawan perusahaan ini, bener dach.. cuman mau share
aja. toh jika memang perusahaan ini secara tidak langsung ter promosikan karena konsumen
merasa terpuaskan bukan?
Pertama kali ke republik telo ini ketika puasa 1431 kemarin, saya coba produk andalannya yaitu
bakpau telonya, pesan satu kardus dan mencoba es krim telo-nya. ehmm.. nyammii pokokknya.
apalagi klo makan bakpaonya ketika hujan gerimis-gerimis.. sungguh nikmat, aroma yang di
keluarkan khas bakpau dengan sedikit aroma ketela, sungguh rasa yang tidak dapat di lupakan.
Untuk eskrimnya, teridiri dari bermacam-macam rasa, ada strobery, mocca etc. Saran saya untuk
membeli es krim ini sebaiknya langsung di makan di tempat, karena jika tidak langsung di
makan, takutnya nanti es krim akan mencair. apalagi jika kita melakukan perjalanan yang cukup
jauh. kecuali jika nantinya akan kita taruh ulang di dalam freezer.




              Jus tela

Menu selanjutnya yang saya coba adalah bakpia telonya, sayang, walaupun beberapa kali makan,
namun saya belum sempat untuk mengambil gambarnya. mungkin para blogger lain sudah
banyak koq yang mengambilnya.bagi saya ini adalah favorit dari beberapa produk republik telo
yang saya suka. Bagi saya selain kelebihannya karena kering,terdiri beberapa rasa dan yang
paling penting adalah lebih tahan lama jika di bandingkan dengan bakpau.

Minuman rasa ketela? ehmm gimana rasanya yach. tidak lupa akhirnya mencicipi juz telo ini.
pertama coba dari teman yang lebih pertama dulu beli. langsung minta sedikit.. ehmm enak, rasa
ketelanya sungguh terasa, apalagi dicampur dengan adanya sedikit soda. Membuat kita tidak
merasa "enek" untuk "minum" ketela ini.harganya juga cukup terjangkau, hanya 5rb aja.
                                                            Nov 17, '09 11:10 PM
Selamat Datang Di Republik TELO;
                                                            untuk semuanya
Sesuatu yang sederhana, ternyata bisa membangkitkan selera. Sesuatu yang sederhana belum
tentu binasa. Belum tentu sesuatu yang berasal dari desa, kemudian dianggap biasa dan
diacuhkan begitu saja. Inilah yang terjadi pada UBI (KETELA). Orang di kampung saya sering
menyebutnya dengan TELO. Saking sederhananya makanan ini, kadang malah sering diucapkan
sebagai kata-kata sumpah serapah.

Contohnya, begini; "Ah, dasar TELO!
Ungkapan ini mengindikasikan kalo seseorang yang disebut TELO tersebut, diremehkan, bahkan
bisa jadi dinistakan. Ya, pokoknya tidak dianggap, deh! Meskipun ungkapan ini levelnya tidak
terlalu kasar, tapi tetap saja meremehkan. Ini sedikit membuktikan, bahwa TELO berada dalam
situasi yang kurang mengenakkan, karena disamakan dengan ungkapan untuk merendahkan
seseorang.

Saya sendiri belum pernah mendengar bahwa, makanan modern seperti pizza, spaghetti bahkan
moe ayam dan bakso, dijadikan sebuah ungkapan untuk merendahkan orang lain.
Kedengarannya akan aneh jika kita menggunakan frase tersebut untuk mengumpat. Misalnya;
"Ah, kamu BAKSO!"
"Kok begitu, dasar PIZZA!"
"Nah lho, mulai ngawur, dasar SPAGHETTI!"
"Jangan dipencet, dasar MIE AYAM!"

Kedengarannya aneh, lucu dan nggak biasa.
Tapi meskipun TELO tak dianggap, namun ternyata makanan ini mempunyai potensi besar. Tak
sekedar enak, namun ternyata bisa membuat si empunya TELO punya materi berlebih.
Tengoklah di daerah MALANG, seseorang yang bernama UNGGUL WIBISONO. Ia dengan
sabar menanam TELO, menjadikannya industri yang luar biasa maju. Bahkan dengan
kreativitasnya, ia mengubah TELO menjadi bermacam ragam makanan. Ada ice cream TELO,
ada bakpao TELO dan banyak yang lain. Yang sebelumnya sama sekali nggak suka TELO, bisa
ngiler berember-ember, apalagi kalo sedang laper.

MAs UNGGUL dengan cermat menamakan panganan ini dengan sebutan REPUBLIK TELO.
JIka suatu saat anda mampir ke MALANG, mungkin bisa mencobanya, panganan ini sunggu
terkenal di sana.Nah, bukankah TELO nggak bisa dipandang sebelah mata, sekarang saja MAs
UNGGUL sudah sukses gara-gara TELO. Makanan yang semula diremehkan ternyata menjadi
komoditi yang mantap abis!

Tapi ya inget, kalo banyak makan, TELO jangan berlebihan. Kentut, nya kan bau!


Republik Telo

Rabu, 27-01-2010 13:06:15 oleh: Nury Nusdwinuringtyas
Kanal: Wisata




                                                          Telah berdiri satu republik lagi
                               dalam kawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mungkin diproklamirkan sejak munculnya bakpao telo , yang saya jumpai lebih dari setahun lalu
saat berkunjung ke Malang. Bakpao telo kini ditemani para kerabatnya, roti kukus , brownies, ice
cream dan entah apa lagi. Pada perjalanan ke Malang di Sabtu malam, lepas jadi penguji nasional,
dokter yunior S yang mengantar ke Malang , saya paksa singgah di Lawang, ibu kota Republik
Telo.
Republik Telo memberi kejutan
buat saya, ternyata tempatnya luas. Saya bukan pengira yang baik , jangan tanya ukurannya
dalam entah meter persegi atau apapun. Kejutan belum selesai, saya temui mie telo, ungu dan
putih dan mie lain. Mie bayam yang berwarna hijau, mie wortel yang berwarna kuning cerah,
mie seledri, dan mie bawang prei. Mie kering ini dalam kemasan dengan deg-degan saya bawa
ke Jakarta, takut remuk. Saya sudah memasak tiga macam, untuk lauk makan siang bersama para
asisten penelitian.

Enak juga kok, layak dicoba dan dilestarikan untuk diversifikasi pangan.
Republik Telo
Bondan Winarno | Sabtu, 22 Maret 2008 | 10:51 WIB
|



Share:
BONDAN WINARNO
Bakpau Telo dan sebagainya.
Foto:
1 2 3 » Play Slideshow
Ketika rakyat di satu negara Afrika menderita kekurangan parah akan Vitamin A dalam gizi
mereka, Badan Pangan Sedunia bukannya mengirim wortel, melainkan ubi jalar (Ipomoea
batatas), alias telo atau telo rambat dalam bahasa Jawa. Bukankah wortel selama ini dikenal luas
sebagai sayuran yang paling banyak mengandung Vitamin A? Ternyata, kandungan Vitamin A
dalam ubi jalar jumlahnya empat kali lipat daripada yang dikandung wortel. Di samping itu, ubi
jalar juga sekaligus memberikan kecukupan karbohidrat bagi rakyat Afrika yang kesrakat itu.

Di seluruh dunia, ubi jalar memang “menderita” pelecehan karena selalu dianggap sebagai bahan
pangan murahan. Republik Rakyat Cina sebagai negara penghasil ubi jalar terbesar di dunia –
Indonesia menduduki posisi nomor dua, lho – menggunakan separuh produksinya untuk
makanan ternak babi mereka. Padahal, di Amerika Serikat, ubi jalar merupakan salah satu sajian
penting dalam sejarah kuliner mereka. Di semua pasar swalayan di Amerika Serikat, selalu kita
dapat menemukan ubi jalar karena masih banyak dipakai dalam masakan mereka. Oprah Winfrey
bahkan sempat memopulerkan ubi jalar demi alasan kesehatan dan tradisi.

Di Amerika Serikat, orang masih sering rancu menyebut bahan pangan yang satu ini. Secara
umum ubi jalar disebut sebagai sweet potato. Tetapi, sebagian orang juga menyebutnya sebagai
yam. Ada pula yang semakin salah menyebut keladi atau talas sebagai yam. Keladi adalah taro
root dalam bahasa Inggris.

Yam memang mirip ubi jalar, tetapi warnanya lebih putih, dan mengandung lebih banyak pati.
Yam diambil dari kata nyami – nama umbi ini dalam bahasa Afrika, untuk menyebut umbi yang
sebetulnya tergolong dalam Dioscorea species. Sekalipun kedua nama ini dapat dipertukarkan,
Departemen Pertanian Amerika Serikat mengharuskan penyebutan yam sebagai sweet potato.

Dalam tradisi kuliner Amerika – khususnya di bagian Selatan yang secara sejarah banyak
dipengaruhi oleh tradisi kuliner Prancis – banyak dijumpai baked sweet potato sebagai sumber
karbohidrat, khususnya untuk mendampingi masakan jenis stew yang berkuah kental. Baked
sweet potato ini mirip ubi Cilembu yang dimasak dalam oven. Tetapi, berbeda dengan baked
potato yang biasanya diisi dengan sour cream, mentega, rajangan daun bawang, dan bacon bits,
baked sweet potato tidak di-dress sedemikian rupa. Ubi juga umum dipakai dalam masakan
casseroles dan main courses. Banyak juga desserts yang dibuat dari ubi jalar, antara lain: sweet
potato pie. Di Hawaii – dan juga di negara-negara Polinesia lainnya – ubi jalar sangat banyak
dipakai dalam diet mereka.

Satu ubi jalar utuh mengandung lebih dari 8800 IU Vitamin A – artinya dua kali lipat dari
kebutuhan harian minimum manusia terhadap vitamin ini. Jumlah kalorinya pun hanya 141,
sehingga cocok untuk mereka yang harus menjaga berat badan. Selain itu, ubi jalar juga memberi
kecukupan Vitamin C, zat besi, dan vitamin maupun mineral lainnya. Kalau Anda bicara dengan
ahli gizi, mereka rata-rata menempatkan ubi jalar lebih tinggi daripada kentang. Sekalipun
namanya sweet potato, tetapi ubi jalar justru lebih cocok bagi penderita diabetes karena dia men-
stabil-kan gula darah.

Sebagai elemen kuliner, ubi jalar dapat kita jumpai di seluruh dunia. Di pinggir-pinggir jalan di
Jepang, kita akan sering mendapati penjual yaki imo – ubi panggang – menjajakannya dari
gerobag dorong. Dalam tempura moriawase kita selalu menemukan beberapa iris ubi jalar
oranye yang digoreng dengan tepung. Di Thailand dan Vietnam – seperti juga di Indonesia – pun
sering terlihat orang menjajakan ubi jalar rebus sebagai ganjal perut murah-meriah.

Belum lama ini saya sempat berkunjung kembali ke sebuah restoran yang khusus menjual
berbagai makanan dari ubi jalar di Lawang, dekat Malang, Jawa Timur. Sekarang, di samping
tempat asalnya di tepi jalan raya, perusahaan ini juga telah mengembangkan sebuah restoran baru
yang diberi nama “Warung Daun”. Di salah satu dindingnya tertulis “Republik Telo”. Lucu juga!

Semula, rumah makan ini mengawali usahanya dengan memasarkan bakpao yang dibuat dari ubi
jalar. Untuk bagian luarnya, tepung ubi jalar dicampur dengan terigu. Sedangkan untuk isinya,
dipakai campuran ubi jalar dengan keju, kacang hijau, coklat, dan lain-lain.

Sukses mereka memasarkan bakpao telo kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan
berbagai produk lainnya dari bahan baku yang sama. Hampir semuanya berwarna ungu karena
bahan bakunya dari ubi jalar yang berwarna ungu. Mereka sangat kreatif menciptakan berbagai
kue basah seperti: corobikang, brownies, dan banyak lagi macamnya. Dalam bentuk kering hadir
pula kripik ubi jalar. Juga ada es krim dan jus dari ubi jalar.

Pada tahap berikutnya mereka mengembangkan mi yang dibuat dari ubi jalar. Warna mi-nya juga
ungu. Sajian mi goreng telo dari rumah makan ini cukup mak nyuss! Tidak ada bedanya dengan
mi goreng enak lainnya.

Belakangan ini mereka juga membuat bakpia telo yang malah langsung mendapat penghargaan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai jajanan tradisional terbaik. Harus saya akui,
bakpia yang sangat renyah bagian luarnya ini malah lebih bagus daripada bakpia terkenal dari
satu kota di Jawa.

Ubi jalar yang dibudidayakan dalam skala industri oleh perusahaan ini semuanya berwarna ungu.
Karena itu, semua produk derivatifnya pun berwarna ungu. Bukan saja ungu merupakan warna
yang lebih cantik, tetapi ubi jalar ungu juga mengandung Vitamin A lebih banyak, sehingga
bermanfaat bagi kesehatan mata kita. Sama dengan bayam merah yang lebih bagus dibanding
bayam hijau.

Di Filipina juga populer sekali es krim yang dibuat dari ubi jalar ungu. Orang Filipina menyebut
ubi jalar dengan nama ube, sangat mirip dengan bahasa kita. Di sana, es krim ube adalah yang
nomor dua favorit setelah es krim mangga. Agaknya kita pun perlu mencontoh keberhasilan
Filipina memasyarakatkan es krim ube yang bahkan disukai oleh para wisatawan. Di bandara
internasional Manila, ada gerai yang hanya menyediakan es krim mangga dan ube khusus untuk
dibawa sebagai oleh-oleh. Dikemas rapi dengan dry ice, agar dapat “selamat” sampai di tujuan.

Daun ubi jalar juga merupakan sayuran murah yang sering dimakan orang. Di Solo ada sebuah
sajian – hampir punah karena sudah semakin langka – yang disebut brambang asem. Sajian ini
bahan utamanya adalah daun ubi jalar yang disebut jlegor dalam bahasa setempat. Jlegor direbus,
lalu disiram dengan saus yang terbuat dari gula merah, asam jawa, cabe merah, bawang merah,
terasi. Disantap dengan baceman tempe gembus yang terbuat dari ampas tahu. Sajian rakyat
jelata yang memang sangat murah harganya. Ternyata, ketika saya berkunjung ke Taiwan, pun di
sana ada masakan yang dibuat dari daun ubi jalar ini. Di Taiwan, ubi jalar juga diproses menjadi
bahan bakar nabati (biofuel).

Ah, kenapa pula sebagian rakyat kita harus menderita kelaparan bila sebenarnya kita dapat
menyediakan ubi rebus dan brambang asem sebagai salah satu alternatif pengayaan gizi?
Sayangnya, paradigma kita sekarang selalu mengacu pada beras manakala kita menyoal pangan.

Mari kita masyarakatkan telo, dan me-nelo-kan masyarakat!

Más contenido relacionado

Similar a Republik Telo: Tempat Jajanan Khas Telo

Tempoyak
TempoyakTempoyak
Tempoyakferloe
 
tengklengsolo.com-Tengkleng solo Bu Jito Dlidir Nuansa Klasik.pdf
tengklengsolo.com-Tengkleng solo Bu Jito Dlidir Nuansa Klasik.pdftengklengsolo.com-Tengkleng solo Bu Jito Dlidir Nuansa Klasik.pdf
tengklengsolo.com-Tengkleng solo Bu Jito Dlidir Nuansa Klasik.pdfMudzakir Sunni
 
pdf_20220911_205545_0000.pdf
pdf_20220911_205545_0000.pdfpdf_20220911_205545_0000.pdf
pdf_20220911_205545_0000.pdfKeisyaAzzahra3
 
Jajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaJajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaanggieazalah
 
Jajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaJajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaanggieazalah
 
Tugas konservasi kerbau belang
Tugas konservasi kerbau belangTugas konservasi kerbau belang
Tugas konservasi kerbau belangSelfie Rumengan
 
Jajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaJajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaDwiesulistia
 
5 jenis kerupuk unik di indonesia
5 jenis kerupuk unik di indonesia5 jenis kerupuk unik di indonesia
5 jenis kerupuk unik di indonesiaRezaPebryansah
 
Cipta lirik prasekolah 2
Cipta lirik prasekolah 2Cipta lirik prasekolah 2
Cipta lirik prasekolah 2Rashidi Safuan
 

Similar a Republik Telo: Tempat Jajanan Khas Telo (12)

Tempoyak
TempoyakTempoyak
Tempoyak
 
tengklengsolo.com-Tengkleng solo Bu Jito Dlidir Nuansa Klasik.pdf
tengklengsolo.com-Tengkleng solo Bu Jito Dlidir Nuansa Klasik.pdftengklengsolo.com-Tengkleng solo Bu Jito Dlidir Nuansa Klasik.pdf
tengklengsolo.com-Tengkleng solo Bu Jito Dlidir Nuansa Klasik.pdf
 
pdf_20220911_205545_0000.pdf
pdf_20220911_205545_0000.pdfpdf_20220911_205545_0000.pdf
pdf_20220911_205545_0000.pdf
 
Jajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaJajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesia
 
Jajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaJajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesia
 
Masak masak
Masak masakMasak masak
Masak masak
 
Tugas konservasi kerbau belang
Tugas konservasi kerbau belangTugas konservasi kerbau belang
Tugas konservasi kerbau belang
 
Jajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaJajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesia
 
5 jenis kerupuk unik di indonesia
5 jenis kerupuk unik di indonesia5 jenis kerupuk unik di indonesia
5 jenis kerupuk unik di indonesia
 
Cipta lirik prasekolah 2
Cipta lirik prasekolah 2Cipta lirik prasekolah 2
Cipta lirik prasekolah 2
 
Tempoyak
TempoyakTempoyak
Tempoyak
 
Klepon
KleponKlepon
Klepon
 

Republik Telo: Tempat Jajanan Khas Telo

  • 1. Berlokasi sekitar 200 meter dari jalan raya Purwodadi Pasuruan-Lawang Malang, Jawa Timur. Restoran ini dibuat dengan konsep pedesaan yang artistik. Di sekelilingnya juga terdapat kolam ikan, pengunjung bisa memancing sambil menikmati indahnya pegunungan dan menghirup udara yang segar. Sangat dianjurkan bagi Anda untuk mengunjungi tempat ini dan merasakan keunikannnya. Usaha ini dikelola oleh SPAT, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu wilayah Purwodadi, Kab. Pasuruan. Suasana yang alami membuat 'Republik Telo' banyak diminati masyarakat. Bahkan, setiap akhir pekan Republik Telo yang telah dilengkapi free wifi pun banjir pengunjung. Di Republik Telo ini, terdapat sebuah ruangan utama yang semua perabotannya dari kayu. Kemudian di halaman terdapat gazebo yang disediakan bagi yang pengunjung yang ingin menikmati alam sambil menyantap aneka hidangan dari telo. Ada banyak ragam olahan dari Telo/Ketela Rambat/Ubi yang dijual disitu. Mulai dari olahan Keripik, Brownies, Bakpao, Bakpia, Pizza, hingga Ice Cream Cone. Jangan lupa untuk mencoba Es Jus Telo, mungkin tidak banyak yang pernah mencicipi. Namun sekali meneguknya, pasti tak akan bisa melupakan kenikmatannya. Warna ungunya sangat menggoda selera untuk segera menyeruputnya. Jus Telo ini merupakan salah satu menu andalan Republik Telo. Sebagian besar pengunjungnya tak akan melewatkan jus tanpa bahan perwarna maupun pengawet tersebut.
  • 2. Republik Telo 1 Dua Jempol +2 Mayang DY Kamis, 25 Mar '10 11:00
  • 3. • • • • • • Jajanan kue basah Republik Telo..negaranya perteloan. Telo atau ubi jalar dijadikan bahan utama untuk mengolah berbagai makanan. Disinilah pusatnya jajanan,makanan sampai minuman terbuat dari bahan dasar telo. Lokasinya berada di pintu keluar kab.Malang, kira-kira sudah masuk Lawang jalan arah Surabaya dari Malang. Di Republik Telo ini selain pusat oleh-oleh, disini juga ada Cafe n Restonya, jadi kita bisa langsung mencicipi menu-menu dari produk-produknya,seperti Mie goreng telo, french fries telo, es krim telo, disamping menu makanan seperti nasi rawon, nasi campur, dll. Jajanan disini sebetulnya sama seperti jajanan-jajanan umumnya, tapi yang membedakan dari yang lain adalah bahan bakunya, seperti bakpao telo, bakpia telo, brownies telo, burger telo, pizza telo, dll. Kalau mau disimpan dalam jangka waktu lama, disini jg menyediakan dalam bentukl frozennya, jadi kita bisa olah sendiri di rumah.
  • 4. Tempatnya sangat luas cocok sekali buat rekreasi keluarga. Disana juga ada supermarket aneka produk pertanian. Suasananya nyaman, karena terletak diatas perbukitan, dari sini kita bisa menikmati pemandangan yang indah..jadi kalau ke malang jangan terlewatkan mengunjungi REPUBLIK TELO. Republik telo Bakpau telo, dan es krim telo Beberapa kali bolak-balik dari surabaya-malang ternyata tidak membuatku berhenti sejenak hanya untuk mampir di salah satu tempat perbelanjaan oleh-oleh khan lawang malang. Sebenarnya sich gara-garanya pas nganterin temen-temen ketika ada acara di malang, ngobrol- ngobrol soal makanan, langsung dech nyangkut ke bakpau telo. saat itu juga ane langsung penasaran dan nyletuk apa itu bakpau telo? "Ya Allah mon..,kamu belum pernah ke bakpau telo?".. hehe dalam hati ane menjawab "maklum bang, supir, nek kesel mampir, tapi tetep mikir duit parkir, opo maneh nek majikane lagi plesir, dadi moleh cuman gowo pasir.. (*hayah*)". Bakpau dan Es krim (open) Akhirnya untuk kesekian kalinya, baru dach mampir di tempat yang namanya "republik telo". Klo mau search di google, sebenarnya sudah banyak koq yang menulis mengenai bakpau telo ini. So, tentunya ane juga akan menambah perbendaharaan search di internet mengenai oleh-oleh ini. tentunya sebenarnya saya tidak sebagai karyawan perusahaan ini, bener dach.. cuman mau share aja. toh jika memang perusahaan ini secara tidak langsung ter promosikan karena konsumen merasa terpuaskan bukan? Pertama kali ke republik telo ini ketika puasa 1431 kemarin, saya coba produk andalannya yaitu bakpau telonya, pesan satu kardus dan mencoba es krim telo-nya. ehmm.. nyammii pokokknya. apalagi klo makan bakpaonya ketika hujan gerimis-gerimis.. sungguh nikmat, aroma yang di keluarkan khas bakpau dengan sedikit aroma ketela, sungguh rasa yang tidak dapat di lupakan. Untuk eskrimnya, teridiri dari bermacam-macam rasa, ada strobery, mocca etc. Saran saya untuk membeli es krim ini sebaiknya langsung di makan di tempat, karena jika tidak langsung di
  • 5. makan, takutnya nanti es krim akan mencair. apalagi jika kita melakukan perjalanan yang cukup jauh. kecuali jika nantinya akan kita taruh ulang di dalam freezer. Jus tela Menu selanjutnya yang saya coba adalah bakpia telonya, sayang, walaupun beberapa kali makan, namun saya belum sempat untuk mengambil gambarnya. mungkin para blogger lain sudah banyak koq yang mengambilnya.bagi saya ini adalah favorit dari beberapa produk republik telo yang saya suka. Bagi saya selain kelebihannya karena kering,terdiri beberapa rasa dan yang paling penting adalah lebih tahan lama jika di bandingkan dengan bakpau. Minuman rasa ketela? ehmm gimana rasanya yach. tidak lupa akhirnya mencicipi juz telo ini. pertama coba dari teman yang lebih pertama dulu beli. langsung minta sedikit.. ehmm enak, rasa ketelanya sungguh terasa, apalagi dicampur dengan adanya sedikit soda. Membuat kita tidak merasa "enek" untuk "minum" ketela ini.harganya juga cukup terjangkau, hanya 5rb aja. Nov 17, '09 11:10 PM Selamat Datang Di Republik TELO; untuk semuanya Sesuatu yang sederhana, ternyata bisa membangkitkan selera. Sesuatu yang sederhana belum tentu binasa. Belum tentu sesuatu yang berasal dari desa, kemudian dianggap biasa dan diacuhkan begitu saja. Inilah yang terjadi pada UBI (KETELA). Orang di kampung saya sering menyebutnya dengan TELO. Saking sederhananya makanan ini, kadang malah sering diucapkan sebagai kata-kata sumpah serapah. Contohnya, begini; "Ah, dasar TELO! Ungkapan ini mengindikasikan kalo seseorang yang disebut TELO tersebut, diremehkan, bahkan bisa jadi dinistakan. Ya, pokoknya tidak dianggap, deh! Meskipun ungkapan ini levelnya tidak terlalu kasar, tapi tetap saja meremehkan. Ini sedikit membuktikan, bahwa TELO berada dalam situasi yang kurang mengenakkan, karena disamakan dengan ungkapan untuk merendahkan seseorang. Saya sendiri belum pernah mendengar bahwa, makanan modern seperti pizza, spaghetti bahkan moe ayam dan bakso, dijadikan sebuah ungkapan untuk merendahkan orang lain. Kedengarannya akan aneh jika kita menggunakan frase tersebut untuk mengumpat. Misalnya; "Ah, kamu BAKSO!" "Kok begitu, dasar PIZZA!" "Nah lho, mulai ngawur, dasar SPAGHETTI!" "Jangan dipencet, dasar MIE AYAM!" Kedengarannya aneh, lucu dan nggak biasa.
  • 6. Tapi meskipun TELO tak dianggap, namun ternyata makanan ini mempunyai potensi besar. Tak sekedar enak, namun ternyata bisa membuat si empunya TELO punya materi berlebih. Tengoklah di daerah MALANG, seseorang yang bernama UNGGUL WIBISONO. Ia dengan sabar menanam TELO, menjadikannya industri yang luar biasa maju. Bahkan dengan kreativitasnya, ia mengubah TELO menjadi bermacam ragam makanan. Ada ice cream TELO, ada bakpao TELO dan banyak yang lain. Yang sebelumnya sama sekali nggak suka TELO, bisa ngiler berember-ember, apalagi kalo sedang laper. MAs UNGGUL dengan cermat menamakan panganan ini dengan sebutan REPUBLIK TELO. JIka suatu saat anda mampir ke MALANG, mungkin bisa mencobanya, panganan ini sunggu terkenal di sana.Nah, bukankah TELO nggak bisa dipandang sebelah mata, sekarang saja MAs UNGGUL sudah sukses gara-gara TELO. Makanan yang semula diremehkan ternyata menjadi komoditi yang mantap abis! Tapi ya inget, kalo banyak makan, TELO jangan berlebihan. Kentut, nya kan bau! Republik Telo Rabu, 27-01-2010 13:06:15 oleh: Nury Nusdwinuringtyas Kanal: Wisata Telah berdiri satu republik lagi dalam kawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mungkin diproklamirkan sejak munculnya bakpao telo , yang saya jumpai lebih dari setahun lalu saat berkunjung ke Malang. Bakpao telo kini ditemani para kerabatnya, roti kukus , brownies, ice cream dan entah apa lagi. Pada perjalanan ke Malang di Sabtu malam, lepas jadi penguji nasional, dokter yunior S yang mengantar ke Malang , saya paksa singgah di Lawang, ibu kota Republik Telo.
  • 7. Republik Telo memberi kejutan buat saya, ternyata tempatnya luas. Saya bukan pengira yang baik , jangan tanya ukurannya dalam entah meter persegi atau apapun. Kejutan belum selesai, saya temui mie telo, ungu dan putih dan mie lain. Mie bayam yang berwarna hijau, mie wortel yang berwarna kuning cerah, mie seledri, dan mie bawang prei. Mie kering ini dalam kemasan dengan deg-degan saya bawa ke Jakarta, takut remuk. Saya sudah memasak tiga macam, untuk lauk makan siang bersama para asisten penelitian. Enak juga kok, layak dicoba dan dilestarikan untuk diversifikasi pangan.
  • 8. Republik Telo Bondan Winarno | Sabtu, 22 Maret 2008 | 10:51 WIB | Share:
  • 9. BONDAN WINARNO Bakpau Telo dan sebagainya. Foto: 1 2 3 » Play Slideshow Ketika rakyat di satu negara Afrika menderita kekurangan parah akan Vitamin A dalam gizi mereka, Badan Pangan Sedunia bukannya mengirim wortel, melainkan ubi jalar (Ipomoea batatas), alias telo atau telo rambat dalam bahasa Jawa. Bukankah wortel selama ini dikenal luas sebagai sayuran yang paling banyak mengandung Vitamin A? Ternyata, kandungan Vitamin A dalam ubi jalar jumlahnya empat kali lipat daripada yang dikandung wortel. Di samping itu, ubi jalar juga sekaligus memberikan kecukupan karbohidrat bagi rakyat Afrika yang kesrakat itu. Di seluruh dunia, ubi jalar memang “menderita” pelecehan karena selalu dianggap sebagai bahan pangan murahan. Republik Rakyat Cina sebagai negara penghasil ubi jalar terbesar di dunia – Indonesia menduduki posisi nomor dua, lho – menggunakan separuh produksinya untuk makanan ternak babi mereka. Padahal, di Amerika Serikat, ubi jalar merupakan salah satu sajian penting dalam sejarah kuliner mereka. Di semua pasar swalayan di Amerika Serikat, selalu kita dapat menemukan ubi jalar karena masih banyak dipakai dalam masakan mereka. Oprah Winfrey bahkan sempat memopulerkan ubi jalar demi alasan kesehatan dan tradisi. Di Amerika Serikat, orang masih sering rancu menyebut bahan pangan yang satu ini. Secara umum ubi jalar disebut sebagai sweet potato. Tetapi, sebagian orang juga menyebutnya sebagai yam. Ada pula yang semakin salah menyebut keladi atau talas sebagai yam. Keladi adalah taro root dalam bahasa Inggris. Yam memang mirip ubi jalar, tetapi warnanya lebih putih, dan mengandung lebih banyak pati. Yam diambil dari kata nyami – nama umbi ini dalam bahasa Afrika, untuk menyebut umbi yang sebetulnya tergolong dalam Dioscorea species. Sekalipun kedua nama ini dapat dipertukarkan, Departemen Pertanian Amerika Serikat mengharuskan penyebutan yam sebagai sweet potato. Dalam tradisi kuliner Amerika – khususnya di bagian Selatan yang secara sejarah banyak dipengaruhi oleh tradisi kuliner Prancis – banyak dijumpai baked sweet potato sebagai sumber karbohidrat, khususnya untuk mendampingi masakan jenis stew yang berkuah kental. Baked sweet potato ini mirip ubi Cilembu yang dimasak dalam oven. Tetapi, berbeda dengan baked potato yang biasanya diisi dengan sour cream, mentega, rajangan daun bawang, dan bacon bits,
  • 10. baked sweet potato tidak di-dress sedemikian rupa. Ubi juga umum dipakai dalam masakan casseroles dan main courses. Banyak juga desserts yang dibuat dari ubi jalar, antara lain: sweet potato pie. Di Hawaii – dan juga di negara-negara Polinesia lainnya – ubi jalar sangat banyak dipakai dalam diet mereka. Satu ubi jalar utuh mengandung lebih dari 8800 IU Vitamin A – artinya dua kali lipat dari kebutuhan harian minimum manusia terhadap vitamin ini. Jumlah kalorinya pun hanya 141, sehingga cocok untuk mereka yang harus menjaga berat badan. Selain itu, ubi jalar juga memberi kecukupan Vitamin C, zat besi, dan vitamin maupun mineral lainnya. Kalau Anda bicara dengan ahli gizi, mereka rata-rata menempatkan ubi jalar lebih tinggi daripada kentang. Sekalipun namanya sweet potato, tetapi ubi jalar justru lebih cocok bagi penderita diabetes karena dia men- stabil-kan gula darah. Sebagai elemen kuliner, ubi jalar dapat kita jumpai di seluruh dunia. Di pinggir-pinggir jalan di Jepang, kita akan sering mendapati penjual yaki imo – ubi panggang – menjajakannya dari gerobag dorong. Dalam tempura moriawase kita selalu menemukan beberapa iris ubi jalar oranye yang digoreng dengan tepung. Di Thailand dan Vietnam – seperti juga di Indonesia – pun sering terlihat orang menjajakan ubi jalar rebus sebagai ganjal perut murah-meriah. Belum lama ini saya sempat berkunjung kembali ke sebuah restoran yang khusus menjual berbagai makanan dari ubi jalar di Lawang, dekat Malang, Jawa Timur. Sekarang, di samping tempat asalnya di tepi jalan raya, perusahaan ini juga telah mengembangkan sebuah restoran baru yang diberi nama “Warung Daun”. Di salah satu dindingnya tertulis “Republik Telo”. Lucu juga! Semula, rumah makan ini mengawali usahanya dengan memasarkan bakpao yang dibuat dari ubi jalar. Untuk bagian luarnya, tepung ubi jalar dicampur dengan terigu. Sedangkan untuk isinya, dipakai campuran ubi jalar dengan keju, kacang hijau, coklat, dan lain-lain. Sukses mereka memasarkan bakpao telo kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan berbagai produk lainnya dari bahan baku yang sama. Hampir semuanya berwarna ungu karena bahan bakunya dari ubi jalar yang berwarna ungu. Mereka sangat kreatif menciptakan berbagai kue basah seperti: corobikang, brownies, dan banyak lagi macamnya. Dalam bentuk kering hadir pula kripik ubi jalar. Juga ada es krim dan jus dari ubi jalar. Pada tahap berikutnya mereka mengembangkan mi yang dibuat dari ubi jalar. Warna mi-nya juga ungu. Sajian mi goreng telo dari rumah makan ini cukup mak nyuss! Tidak ada bedanya dengan mi goreng enak lainnya. Belakangan ini mereka juga membuat bakpia telo yang malah langsung mendapat penghargaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai jajanan tradisional terbaik. Harus saya akui, bakpia yang sangat renyah bagian luarnya ini malah lebih bagus daripada bakpia terkenal dari satu kota di Jawa. Ubi jalar yang dibudidayakan dalam skala industri oleh perusahaan ini semuanya berwarna ungu. Karena itu, semua produk derivatifnya pun berwarna ungu. Bukan saja ungu merupakan warna yang lebih cantik, tetapi ubi jalar ungu juga mengandung Vitamin A lebih banyak, sehingga
  • 11. bermanfaat bagi kesehatan mata kita. Sama dengan bayam merah yang lebih bagus dibanding bayam hijau. Di Filipina juga populer sekali es krim yang dibuat dari ubi jalar ungu. Orang Filipina menyebut ubi jalar dengan nama ube, sangat mirip dengan bahasa kita. Di sana, es krim ube adalah yang nomor dua favorit setelah es krim mangga. Agaknya kita pun perlu mencontoh keberhasilan Filipina memasyarakatkan es krim ube yang bahkan disukai oleh para wisatawan. Di bandara internasional Manila, ada gerai yang hanya menyediakan es krim mangga dan ube khusus untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Dikemas rapi dengan dry ice, agar dapat “selamat” sampai di tujuan. Daun ubi jalar juga merupakan sayuran murah yang sering dimakan orang. Di Solo ada sebuah sajian – hampir punah karena sudah semakin langka – yang disebut brambang asem. Sajian ini bahan utamanya adalah daun ubi jalar yang disebut jlegor dalam bahasa setempat. Jlegor direbus, lalu disiram dengan saus yang terbuat dari gula merah, asam jawa, cabe merah, bawang merah, terasi. Disantap dengan baceman tempe gembus yang terbuat dari ampas tahu. Sajian rakyat jelata yang memang sangat murah harganya. Ternyata, ketika saya berkunjung ke Taiwan, pun di sana ada masakan yang dibuat dari daun ubi jalar ini. Di Taiwan, ubi jalar juga diproses menjadi bahan bakar nabati (biofuel). Ah, kenapa pula sebagian rakyat kita harus menderita kelaparan bila sebenarnya kita dapat menyediakan ubi rebus dan brambang asem sebagai salah satu alternatif pengayaan gizi? Sayangnya, paradigma kita sekarang selalu mengacu pada beras manakala kita menyoal pangan. Mari kita masyarakatkan telo, dan me-nelo-kan masyarakat!