Peraturan Pemerintah ini mengatur pengelolaan keuangan daerah, termasuk pengaturan pejabat pengelola keuangan daerah, pengaturan pendapatan dan belanja daerah, serta pembentukan tim anggaran pemerintah daerah."
2. POKOK-POKOK PERUBAHAN (1)
1. Penegasan KDH Berkedudukan Sebagai Pemilik Modal Pada
Perusahaan Umum Daerah Atau Pemegang Saham Perseroan Daerah.
2. Pejabat Fungsional Umum dapat menjadi PPTK apabila tidak terdapat
pejabat struktural.
3. Merinci Tugas Tim Anggaran Pemerintah Daerah
4. Pengaturan Daerah tidak memenuhi alokasi belanja sesuai dengan
ketentuan , menteri keuangan melakukan penundaan dan/atau
pemotongan penyaluran Dana Transfer Umum, setelah
berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan menteri teknis terkait
5. Pengaturan Pemberian tambahan penghasilan kepada Pegawai ASN
daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah, Dalam hal belum
adanya PP , Kepala Daerah dapat memberikan tambahan penghasilan
bagi Pegawai ASN setelah mendapat persetujuan Menteri
6. Penegasan Kepala Daerah menetapkan rancangan KUA dan rancangan
PPAS menjadi KUA dan PPAS berdasarkan RKPD dan rancangan KUA
dan PPAS , apabila KDH dan DPRD tidak bersepakat
3. POKOK-POKOK PERUBAHAN (2)
7. Dalam hal hasil evaluasi APBD Daerah tidak ditindaklanjuti oleh
gubernur dan DPRD, Menteri mengusulkan kepada menteri yang
melaksanakan urusan pemerintahan di bidang keuangan untuk
melakukan penundaan dan/atau pemotongan Dana Transfer Umum;
8. Pengaturan dalam melakukan evaluasi Rancangan Perda
kabupaten/kota tentang APBD, gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri dan selanjutnya
Menteri berkoordinasi dengan menteri keuangan
9. Pengaturan dalam hal Pengelola Keuangan Daerah yang berhalangan
sementara, pejabat yang berwenang dapat menunjuk pejabat lain
untuk melaksanakan tugas pengelola Keuangan Daerah
10. Pengaturan Penyusunan dan Penetapan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Bagi Daerah yang Belum Memiliki Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
11. Penegasan penggunaan bagan akun standar dalam mewujudkan
statistik keuangan pemerintah dan laporan keuangan yang
terkonsolidasi, proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
anggaran dan laporan
4. PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
• Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuda
• Koordinator Pengelolaan Keuda
• Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
• BUD
• Kuasa BUD
• Pengguna Anggaran
• Kuasa Pengguna Anggaran
• PPTK
• Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD
• Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) UNIT SKPD
• Bendahara Penerimaan & Bendahara Pengeluaran
• Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
Permendagri 13 tahun 2006 pasal 7 s/d pasal 14
5. PENGGUNA
ANGGARAN
Melimpahkan
sebagian
kewenangan KEPALA
UNIT SKPD
KUASA
PENGGUNA
ANGGARAN
Selaku
BERDASARKAN PERTIMBANGAN
BESARAN ANGGARAN KEGIATAN LOKASI RENTANG KENDALI
PELIMPAHAN KEWENANGAN PA KEPADA KPA MELIPUTI:
1. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas Beban anggaran belanja;
2. melaksanakan anggaran Unit SKPD yang dipimpinnya;
3. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
4. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas
anggaran yang telah ditetapkan;
5. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
6. mengawasi pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya; dan
7. melaksanakan tugas KPA lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 11 PP 12 Tahun 2019
6. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
SKPD
a. melakukan verifikasi SPP-UP,
SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS
beserta bukti kelengkapannya
yang diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran;
b. menyiapkan SPM;
c. melakukan verifikasi laporan
pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran;
d. melaksanakan fungsi akuntansi
pada SKPD; dan
e. menyusun laporan keuangan SKPD
PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai
pejabat yang bertugas melakukan
pemungutan penerimaan negara/daerah,
bendahara, dan/atau PPTK
Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
Unit SKPD
a. melakukan verifikasi SPP-TU dan SPP-
LS beserta bukti kelengkapannya yang
diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran pembantu;
b. menyiapkan SPM-TU dan SPM-LS,
berdasarkan SPP- TU dan SPP-LS yang
diajukan oleh Bendahara Pengeluaran
pembantu; dan
c. melakukan verifikasi laporan
pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan pembantu dan
Bendahara Pengeluaran pembantu
Dalam hal PA melimpahkan sebagian
kewenangannya kepada KPA
Pasal 15 PP 12
Tahun 2019
Pasal 14 PP 12
Tahun 2019
PENGATURAN PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN (PPK)
7. KUASA BUD
KEPALA DAERAH
(PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUDA)
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PPKD Selaku BUD
(KEPALA BPKAD)
KUASA PA
BENDAHARA
PPK-SKPD
PPTK
PENGGUNA ANGGARAN
(KEPALA SKPD)
SEKRETARIS DAERAH
(KOORDINATOR PENGELOLAAN KEUDA)
8. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BENDAHARA
PENGELUARAN
PEMBANTU
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
KARO UMUM
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
BIRO BIRO
PPK-OPD
PEMBANTU
BENDAHARA
PENGELUARAN
PEMBANTU
PENGGUNA ANGGARAN
SEKRETARIS DAERAH
PPTK (BIRO 1) PPTK
PPK-OPD
PEMBANTU
PPTK (BIRO 2)
10. TIM ANGGARAN
PEMERINTAH DAERAH
(TAPD)
DIPIMPIN OLEH SEKDA
pejabat
lain sesuai
dengan
kebutuhan
PPKD
Pejabat
Perencana
Daerah
a. membahas kebijakan Pengelolaan
Keuangan Daerah;
b. menyusun dan membahas rancangan
KUA dan rancangan perubahan KUA;
c. menyusun dan membahas rancangan
PPAS dan rancangan perubahan PPAS;
d. melakukan verifikasi RKA SKPD;
e. membahas rancangan APBD, rancangan
perubahan APBD, dan rancangan
pertanggungjawaban APBD;
f. membahas hasil evaluasi APBD,
perubahan APBD, dan
Pertanggungjawaban APBD;
g. melakukan verifikasi rancangan DPA
SKPD dan rancangan perubahan DPA
SKPD;
h. menyiapkan surat edaran Kepala Daerah
tentang pedoman penyusunan RKA; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
TUGAS
Pasal 22 PP 12 Tahun 2019
11. A P B D
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN
PAD
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hsl Pengelolaan
Kekayaan Daerah yg
Dipisahkan
Lain –lain PAD yg Sah
Pendapatan Transfer
Transfer Pemerintah
Pusat
Transfer Antar Daerah
LAIN 2 PD YG SAH
Hibah
Dana Darurat
Lain-Lain Pendapatan
Sesuai PUU
Belanja Operasi
B. Pegawai
B. Barang & Jasa
B. Bunga
B. Subsidi
B. Hibah
B. Bantuan Sosial
Belanja Modal
Belanja Tidak Terduga
Belanja Transfer
B. Bagi Hasil
B. Bantuan Keuangan
Penerimaan Pembiayaan
SiLPA
Pencairan d. cadangan
Penj yang dipisahkan
Penerimaan pinjaman
Penerimaan kembali
pemberian pinjaman
Penerimaan Pembiayaan
lainnya Sesuai PUU
Pengeluaran Pembiayaan
pembayaran cicilan pokok Utang
Penyertaan modal
Pembentukan dana
cadangan
Pemberian pinjaman
pengeluaran Pembiayaan
lainnya sesuai PUU
12. PAJAK DAERAH
HASIL PENGELOLAAN
KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN
LAIN-LAIN PAD
YANG SAH
RETRIBUSI DAERAH
PENDAPATAN ASLI DAERAH
meliputi pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai pajak daerah dan retribusi
daerah
merupakan Penerimaan Daerah atas hasil penyertaan modal daerah
Terdiri antara lain:
a.Hasil Penjualan BMD;
b.Hasil Pemanfaatan BMD;
c.hasil kerja sama daerah;
d.jasa giro;
e.hasil pengelolaan dana bergulir;
f.pendapatan bunga;
g.penerimaan atas tuntutan ganti kerugian Keuangan Daerah;
h.penerimaan komisi, potongan, atau bentuk lain;
i. penerimaan untung dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
j. pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan;
k.pendapatan denda pajak daerah;
l. pendapatan denda retribusi daerah;
m.pendapatan hasil eksekusi atas jaminan;
n.pendapatan dari pengembalian;
o.pendapatan dari BLUD; dan
p.pendapatan lainnya sesuai dengan ketentuan PUU
Pasal 31 PP 12 Tahun 2019
13. PENDAPATAN TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat
Dana
Perim
bangan
Dana
Insentif
Daerah;
Dana
Otonomi
Khusus;
Dana
Keistime
waan;
Dana
Desa
Transfer
Antar-daerah
Pendapatan
Bagi Hasil;
Dan
Bantuan
Keuangan
• Dana Bagi Hasil
• Dana Alokasi Umum
Dana
Transfer
Umum
• DAK Fisik
• DAK Non Fisik
Dana
Transfer
Khusus
Bantuan Keuangan
Dari Daerah Provinsi
Bantuan Keuangan
Dari Daerah
Kabupaten/Kota
Pasal 34 - 45 PP 12 Tahun 2019
14. LAIN-LAIN
PENDAPATAN
SESUAI PUU
DANA
DARURAT
HIBAH
DANA DARURAT:
Dana Yang Berasal Dari APBN
Yang Diberikan Kepada Daerah
Pada Tahap Pasca Bencana
Untuk Mendanai Keperluan
Mendesak Yang Diakibatkan
Oleh Bencana Yang Tidak
Mampu Ditanggulangi Oleh
Daerah Dengan Menggunakan
Sumber APBD Sesuai Dengan
Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
HIBAH:
BANTUAN BERUPA UANG,
BARANG, DAN/ATAU JASA YANG
BERASAL DARI PEMERINTAH PUSAT,
PEMERINTAH DAERAH LAIN,
MASYARAKAT, DAN BADAN USAHA
DALAM NEGERI ATAU LUAR
NEGERI YANG TIDAK MENGIKAT
UNTUK MENUNJANG
PENINGKATAN PENYELENGGARAAN
URUSAN PEMERINTAHAN YANG
MENJADI KEWENANGAN DAERAH
SESUAI DENGAN KETENTUAN PUU
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
Pasal 46 PP 12 Tahun 2019
Pasal 48 PP 12 Tahun 2019
Pasal 47 PP 12 Tahun 2019
16. Belanja
Operasi
Belanja
Pegawai;
Belanja
Barang dan
Jasa;
Belanja
Bunga;
Belanja
Subsidi;
Belanja
Hibah; dan
Belanja
Bantuan
Sosial
Belanja
Modal
Belanja Tanah;
Belanja
Peralatan dan
Mesin;
Belanja
Bangunan dan
Gedung;
Belanja Jalan;
Belanja Irigasi
dan Jaringan;
Belanja Aset
Tetap lainnya
Belanja Tidak
Terduga
Belanja
Transfer
Belanja
Bagi Hasil;
Belanja
Bantuan
Keuangan
Belanja Tidak
Langsung
Belanja Pegawai;
Belanja Bunga;
Belanja Subsidi;
Belanja Hibah;
Belanja Bantuan
Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja Tidak
Terduga
Belanja Langsung
Belanja Pegawai;
Belanja Barang
dan Jasa;
Belanja Modal
PP 12/2019
PP 58/2005
PERUBAHAN KLASIFIKASI BELANJA DALAM STRUKTUR APBD
17. Belanja Operasi
Belanja
Pegawai
Belanja Barang
Dan Jasa
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja
Bantuan Sosial
Belanja Modal
Belanja
Modal
Belanja Tidak
Terduga
Belanja Tidak
Terduga
Belanja Transfer
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan
Keuangan
BELANJA DAERAH
Pasal 56 PP 12 Tahun 2019
18. BELANJA PEGAWAI
digunakan
untuk menganggarkan kompensasi Kepala Daerah/wakil Kepala
Daerah, pimpinan/anggota DPRD, dan Pegawai ASN yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 57 PP 12 Tahun 2019
Pemerintah
Daerah Dapat
Memberikan
Tambahan
Penghasilan
Kepada Pegawai
ASN
(TPP-ASN)
persetujuan
DPRD
Ditetapkan
Dengan Perkada
Dengan
Berpedoman
Pada Peraturan
Pemerintah
Dalam Hal Belum
Adanya Peraturan
Pemerintah,
Kepala Daerah
Dapat Memberikan
TPP-ASN Setelah
Mendapat
Persetujuan
Menteri Dalam
Negeri
Persetujuan
Menteri Dalam
Negeri seletah
mendapatkan
Pertimbangan
Menteri Keuangan
Dalam Hal Kepala
Daerah Menetapkan
Pemberian TPP-ASN Tidak
Sesuai, Menteri
Keuangan Melakukan
Penundaan Dan/Atau
Pemotongan Dana
Transfer Umum Atas
Usulan Menteri Dalam
Negeri
Berdas
arkan
beban kerja
Tempat
bertugas
kondisi
kerja
kelangkaan
profesi
prestasi
kerja
pertimbangan
objektif lainnya
Pasal 58 PP 12 Tahun 2019
19. BELANJA BARANG DAN JASA
digunakan
untuk menganggarkan pengadaan barang/jasa yang
nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan, termasuk
barang/jasa yang akan diserahkan atau dijual kepada
masyarakat/pihak ketiga.
Pasal 59 PP 12 Tahun 2019
Pasal 60 PP 12 Tahun 2019
BELANJA BUNGA
digunakan
untuk menganggarkan pembayaran bunga Utang yang
dihitung atas kewajiban pokok Utang berdasarkan perjanjian
pinjaman.
20. BELANJA SUBSIDI
BUMN,
BUMD
dan/atau
badan
usaha milik
swasta
tata cara pemberian
dan
pertanggungjawaban
subsidi diatur dalam
Perkada sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
harga jual
dari hasil
produksi
dan jasa
terjangka
u oleh
masyarak
at
menghasil
kan
produk
atau jasa
pelayanan
Dasar
masyarak
at
terlebih dahulu
dilakukan audit
keuangan oleh
kantor akuntan
publik sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
Pasal 61 PP 12 Tahun 2019
HIBAH
1. Diberikan kepada :
pemerintah pusat
pemerintah daerah lainnya
BUMN/BUMD
badan dan lembaga, serta organisasi kemasyarakatan
yang berbadan hukum Indonesia
2. secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak
wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus
setiap tahun anggaran, kecuali ditentukan lain PUU;
3. ditujukan untuk menunjang pencapaian Sasaran Program dan
Kegiatan Pemda sesuai kepentingan Daerah dalam
mendukung terselenggaranya fungsi pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas,
dan manfaat untuk masyarakat;
4. Setelah memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan,
kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
BANTUAN SOSIAL
1. pemberian bantuan berupa uang dan/atau barang untuk
Diberikan kepada :
Individu
Keluarga
keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
2. sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang
bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya
resiko sosial, kecuali dalam keadaan tertentu dapat
berkelanjutan;
3. Setelah memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan,
kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Pasal 62 PP 12 Tahun 2019 Pasal 63 PP 12 Tahun 2019
21. Pasal 64 PP 12 Tahun 2019
BELANJA MODAL
digunakan
1. Digunakan untuk menganggarkan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pengadaan aset tetap dan aset lainnya;
2. Pengadaan aset tetap memenuhi kriteria:
a. mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
b. digunakan dalam Kegiatan Pemerintahan Daerah;
c. batas minimal kapitalisasi aset diatur dalam Perkada
Belanja
Tanah
Belanja
Peralatan
Dan
Mesin
Belanja
Bangunan
Dan
Gedung
Belanja
Jalan,
Irigasi, Dan
Jaringan
Belanja
Aset
Tetap
Lainnya
Belanja
Aset
Lainnya
Pasal 65 PP 12 Tahun 2019
22. Pasal 66 PP 12 Tahun 2019
BELANJA BAGI HASIL
dianggarkan dalam APBD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Bankeu antar
Daerah
Provinsi;
Bankeu antar
Daerah
Kab/Kota;
Bankeu Provinsi ke
Kab/Kota di
wilayahnya
dan/atau Kab/Kota
di luar wilayahnya;
Bankeu Kab/Kota ke
Provinsi dan/atau
Daerah provinsi
lainnya;
Bankeu Provinsi
atau Kab/Kota
kepada Desa
Pasal 67 PP 12 Tahun 2019
BELANJA BANTUAN KEUANGAN
1. diberikan kepada Daerah lain dalam rangka kerja sama daerah, pemerataan peningkatan
kemampuan keuangan, dan/atau tujuan tertentu lainnya;
2. sesuai KKD setelah memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan Pemerintahan Wajib dan
Urusan Pemerintahan Pilihan serta alokasi belanja yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
23. Pasal 69 PP 12 Tahun 2019
BELANJA TIDAK TERDUGA
1. Merupakan Pengeluaran Anggaran Atas Beban APBD Untuk Keadaan Darurat Termasuk
Keperluan Mendesak Serta Pengembalian Atas Kelebihan Pembayaran Atas Penerimaan Daerah
Tahun-tahun Sebelumnya;
2. Kriteria Keadaan Darurat Dan Keperluan Mendesak Ditetapkan Dalam Perda Tentang APBD
Tahun Berkenaan.
Keadaan Darurat
bencana alam, bencana non-alam,
bencana sosial dan/atau kejadian luar
biasa;
pelaksanaan operasi pencarian dan
pertolongan;
kerusakan sarana/prasarana yang dapat
mengganggu kegiatan pelayanan publik
Keperluan Mendesak
kebutuhan daerah dalam rangka Pelayanan
Dasar masyarakat yang anggarannya belum
tersedia dalam TA berjalan;
Belanja Daerah yang bersifat mengikat dan
belanja yang bersifat wajib;
Pengeluaran Daerah yang berada diluar
kendali Pemda dan tidak dapat diprediksikan
sebelumnya, serta amanat PUU;
Pengeluaran Daerah lainnya yang apabila ditunda
akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar bagi Pemerintah Daerah dan/atau
masyarakat
Kriteria
24. KEGIATAN TAHUN JAMAK
(Pasal 92)
KRITERIA KEGIATAN TAHUN
JAMAK :
– Pekerjaan Konstruksi Atas
Pelaksanaan Kegiatan Yang Secara
Teknis Merupakan Satu
Kesatuan Untuk Menghasilkan 1
(Satu) Keluaran Yang Memerlukan
Waktu Penyelesaian Lebih Dari 12
(Dua Belas) Bulan;
– Pekerjaan Atas Pelaksanaan
Kegiatan Yang Menurut Sifatnya
Harus Tetap Berlangsung Pada
Pergantian Tahun Anggaran.
KEGIATAN TAHUN JAMAK
MENGIKAT DANA ANGGARAN
LEBIH DARI 1 (SATU) TAHUN
ANGGARAN
PERSETUJUAN BERSAMA
KEPALA DAERAH DAN DPRD
NOTA KESEPAKATAN
Minimal Memuat:
1. Nama kegiatan
2. Jangka waktu pelaksanaan
kegiatan
3. Jumlah anggaran
4. Alokasi anggaran per tahun
( KDH ) ( DPRD )
Ditandatangani bersamaan dengan penandatanganan
nota kesepakatan KUA dan PPAS pada tahun pertama
rencana pelaksanaan kegiatan tahun jamak
Jangka waktu penganggaran kegiatan tahun jamak
tidak melampaui akhir tahun masa jabatan kepala
daerah berakhir kecuali Kegiatan Tahun Jamak
dimaksud merupakan prioritas nasional dan/atau
kepentingan strategis nasional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 92 PP 12 Tahun 2019
26. PENDANAAN KEADAAN DARURAT
Dalam keadaan darurat termasuk keperluan mendesak, Pemda
dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya,
yang selanjutnya ditampung dalam rancangan perubahan APBD.
Dalam hal pengeluaran untuk mendanai keadaan darurat termasuk
keperluan mendesak dilakukan setelah perubahan APBD atau dalam
hal Pemerintah Daerah tidak melakukan perubahan APBD maka
pengeluaran tersebut disampaikan dalam laporan realisasi anggaran.
Pasal 166 PP 12 Tahun 2019
27. PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBIAYAAN DAERAH
a.menutupi defisit anggaran;
b.mendanai kewajiban Pemerintah Daerah yang
belum tersedia anggarannya;
c. membayar bunga dan pokok Utang dan/atau
obligasi Daerah yang melampaui anggaran yang
tersedia mendahului perubahan APBD;
d.melunasi kewajiban bunga dan pokok Utang;
e.mendanai kenaikan gaji dan tunjangan Pegawai
ASN akibat adanya kebijakan Pemerintah;
f. mendanai Program dan Kegiatan yang belum
tersedia anggarannya; dan/atau
g.mendanai Kegiatan yang capaian Sasaran
Kinerjanya ditingkatkan dari yang telah
ditetapkan dalam DPA SKPD tahun anggaran
berjalan, yang dapat diselesaikan sampai dengan
batas akhir penyelesaian pembayaran dalam
tahun anggaran berjalan.
Keadaan yang menyebabkan SiLPA
(1) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan
ke Rekening Kas Umum Daerah dilakukan
berdasarkan rencana penggunaan Dana
Cadangan sesuai peruntukannya.
(2) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan
ke Rekening Kas Umum Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah jumlah
Dana Cadangan yang ditetapkan berdasarkan
Perda tentang pembentukan Dana Cadangan
yang bersangkutan mencukupi
(3) Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) paling tinggi sejumlah pagu Dana
Cadangan yang akan digunakan sesuai
peruntukannya pada tahun anggaran berkenaan
sesuai dengan yang ditetapkan dengan Perda
tentang pembentukan Dana Cadangan.
(4) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan
ke Rekening Kas Umum Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan surat
perintah pemindahbukuan oleh Kuasa BUD atas
persetujuan PPKD.
Dana Cadangan
28. AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DAERAH
DILAKSANAKAN OLEH ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN
Pasal 185 PP 12 Tahun 2019
29. Bagan Akun Standar (BAS)
• Sebuah Pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
melakukan kodefikasi akun yang menggambarkan
struktur APBD dan laporan keuangan secara lengkap,
yang diselaraskan dengan BAS Pemerintah Pusat.
• Untuk mewujudkan statistik keuangan dan laporan
keuangan secara nasional yang selaras dan
terkonsolidasi antara Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Daerah, yang meliputi penganggaran,
pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan.
Pasal 188 PP 12 Tahun 2019
30. Issues Pemerintahan Australia Pemerintahan Indonesia
A. Jenis laporan
keuangan
1. Operating statement
2. Balance sheet
3. Cash flow statement
4. Statement of changes in
equity (net worth)
Budgetary report :
1. Laporan realisasi anggaran
2. Laporan perubahan saldo
anggaran lebih
Financial report
1. Laporan arus kas
2. Laporan operasional
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Neraca
5. Catatan atas laporan
keuangan
B. Hubungan laporan
keuangan
konsolidasian dengan
Government Financial
Statistics (GFS)
Laporan keuangan
konsolidasian terintegrasi
dengan GFS sehingga laporan
keuangan terhubung dengan
informasi fiskal.
Laporan GFS dan laporan
keuangan pemerintah masih
disusun secara terpisah.
PERBANDINGAN ‘CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS’
PEMERINTAHAN AUSTRALIA DAN INDONESIA