SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
KELOMPOK 3: 
•Putranto Hari 12030111060128 
•Yudhit Elang 12030111060196 
•YusrizalWahab 12030111060204 
•Geghana Reinaldo 12030113060101
CARA MENGHITUNG PAJAK
BIAYA JABATAN DAN BIAYA PENSIUN 
Dalam penghitungan PPh Pasal 21 dikenal istilah biaya 
jabatan dan biaya pensiun. Biaya jabatan adalah 
pengurang untuk penghasilan pegawai tetap 
sedangkan biaya pensiun adalah pengurang bagi uang 
pensiun bulanan yang diterima pensiunan.
Contoh biaya jabatan 
 Suharsa ada manajer keuangan PT Adil Makmur. Pada 
bulan Januari 2011 Suharsa mendapatkan gaji dan 
tunjangan dari PT Adil Makmur sebesar 
Rp100.000.000,-. Besarnya biaya jabatan bagi Suharsa 
adalah 5% x Rp100.000.000,- atau sama dengan 
Rp5.000.000,-. Namun demikian, maksimum biaya 
jabatan yang diperkenankan adalah Rp500.000,- 
sebulan sehingga biaya jabatan untuk Suharsa pada 
bulan Januari 2011 adalah Rp500.000,-.
Contoh biaya pensiun 
 Bapak Ahmadi adalah seorang pensiunan yang 
sebelumnya kerja pada PT Selalu Sejahtera. Bapak 
Ahmadi mendapatkan uang pensiunan bulanan dari 
Dana Pensiun sebesar Rp1.000.000,- sebulan. Besarnya 
biaya pensiun per bulannya bagi Bapak Ahmadi adalah 
5% x Rp1.000.000,-. atau sama dengan Rp50.000,-. 
Maksimum biaya pensiun sebulan adalah Rp200.000,- 
sehingga biaya jabatan per bulan bagi Bapak Ahmadi 
adalah Rp50.000,-.
TARIF PEMOTONGAN PPh PASAL 21 BAGI PENERIMA 
PENGHASILAN YANG TIDAK MEMPUNYAI NPWP 
 Bagi penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 
yang tidak memiliki NPWP, dikenakan pemotongan 
PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20% daripada 
tarif yang diterapkan terhadap wajib pajak yang 
memiliki NPWP. Artinya jumlah PPh pasal 21 yang 
harus dipotong adalah sebesar 120% dari jumlah PPh 
pasal 21 yang seharusnya dipotong dalam hal yang 
bersangkutan memiliki NPWP. Pemotongan PPh Pasal 
21 seperti ini hanya berlaku untuk pemotongan PPh 
Pasal 21 yang tidak final.
Tarif Pajak Penghasilan Pribadi dan Penghasilan 
Tidak Kena Pajak (PTKP) 
Tarif pajak penghasilan pribadi dan Penghasilan Tidak Kena 
Pajak (PTKP) yang diberlakukan sejak 1 Januari 2013 
Lapisan Penghasilan Kena Pajak 
(Rp) 
Tarif Pajak 
Sampai dengan 50 juta 5% 
Di atas 50 juta sd 250 juta 15% 
Di atas 250 juta sd 500 juta 25% 
Di atas 500 juta 30%
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) untuk status 
pekerja yang berbeda. 
Status Pekerja PTKP (Rp) 
Belum Kawin 24.300.000 
Kawin, anak 0 26.325.000 
Kawin, anak 1 28.350.000 
Kawin, anak 2 30.375.000 
Kawin, anak 3 32.400.000
Contoh Perhitungan PPh psl 21 
Soal : 
Pak Joni adlh pegawai tetap PT. Nagasaki yang ber- 
NPWP berpenghasilan tiap bulan Rp 2.500.000. 
Kewajiban tiap bulan yang dibayar adalah iuran pensiun 
sebesar Rp 50.000. Pak Joni telah menikah dan 
menghasilkan satu anak. Hitung PPh terutang tiap 
bulannya?
Jawabannya adalah… 
Gaji sebulan Rp 3.500.000 
 Pengurang: 
~ Biaya Jabatan (5% x Rp 3,5 jt) Rp 175.000 
~ Iuran Pensiun Rp 50.000 (Rp 225.000) 
Tot Pnghsln Neto sebulan Rp 3.275.000 
Tot Pnghsln Neto setahun(12x3.275.000) Rp39.300.000 
 PTKP: 
- UntukWP sendiri Rp24.300.000 
- Untuk status kawin Rp 2.025.000 
- Untuk punya anak Rp 2.025.000 (Rp28.350.000) 
Penghasilan Kena Pajak Rp10.950.000 
PPh Psl 21 terutang(5%x10.950.000) Rp 547.500 
PPh Psl 21 sebulan(547.500 : 12) Rp 45.625
TARIF BADAN 
 Tarif PPh Pasal 17 ayat 1 huruf (b) 
Berdasarkan Pasal 17 ayat 1 huruf (b) undang-undang Pajak 
Penghasilan nomor 36 tahun 2008 bahwaWajib Pajak badan dalam 
negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh 
delapan persen). untuk tahun pajak 2010 diatur pada Pasal 17 ayat 
2a menjadi 25%. untuk itu pph terutang badan pada tahun 2012 
menggunakan tarif 25 %. 
 Tarif Pasal 17 ayat 2b 
Tarif ini diterapkan bagiWajib Pajak badan dalam negeri yang 
berbentuk perseroan terbuka yang paling sedikit 40% dari jumlah 
keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di bursa efek di 
indonesia dan dan memenuhi persyaratan tertentu lainnya. Wajib 
Pajak tersebut dapat memperoleh tarif sebesar 5% lebih rendah 
daripada tarif sebagaimana dimaksud pada pasal 17 ayat 1 huruf b 
dan ayat 2a Undang-undang nomor 36 tahun 2008. PPh Terutang 
dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan Penghasilan Kena 
Pajak.
 Tarif PPh berdasarkan Pasal 31 E Undang-undang Pajak 
Penghasilan nomor 36 tahun 2008 dijelaskan bahwaWajib 
Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai 
dengan Rp. 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah) 
mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% 
(lima puluh persen) dari tarif pasal 17 ayat 1 huruf b dan 
ayat 2a yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari 
bagian peredaran bruto sampai dengan 
Rp.4.800.000.000,00 (empat milyar delapan ratus juta 
rupiah). 
 Penghitungan PPh Badan terutang 
PPh Terutang = 50% x 25% x Seluruh PKP 
PKP = Penghasilan Kena Pajak
PPh Badan 
 contoh : 
peredaran bruto PT Saraswati tahun Pajak 2012 
sebesar Rp.4.800.000.000,00 dengan Penghasilan 
Kena Pajak sebesar Rp. 500.000.000,00. Maka PPh 
terutangnya adalah : 
PPh terutang = 50% x 25% x Rp. 500.000.000,00 
= Rp. 62.500.000,00
Soal Kuis 
 Pak Tatang pegawai tetap di PT. Honolulu dengan gaji 
seblan Rp10.000.000. Pak Tatang sudah menikah dan 
punya anak 2. PT. Honolulu masuk program 
Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi 
Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja sebesar 
1% dan 0,5% dari gaji. Pak Tatang membayar iuran 
Pensiun dan Jaminan hari tua sebebesar masing-masing 
Rp50.000 dan Rp30.000. Hitung PPh psl 21 
tiap bulannya !
Soal Kuis 
 peredaran bruto PT Miami tahun Pajak 2012 sebesar 
Rp.6.000.000.000,00 dengan Penghasilan Kena Pajak 
sebesar Rp. 550.000.000,00. 
Hitung PPh terutangnya !!!
- SELESAI -

More Related Content

What's hot

Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
shandyaa
 
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan
natal kristiono
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
citra Joni
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
Sefri Yunita
 

What's hot (20)

sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasil
 
Pph badan
Pph badanPph badan
Pph badan
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
19. pph pasal 25
19. pph pasal 2519. pph pasal 25
19. pph pasal 25
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 
Pengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum PajakPengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum Pajak
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Revormasi Pajak
Revormasi PajakRevormasi Pajak
Revormasi Pajak
 
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
 

Viewers also liked

Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
eryeryey
 
Pajak Penghasilan (P Ph)
Pajak Penghasilan (P Ph)Pajak Penghasilan (P Ph)
Pajak Penghasilan (P Ph)
abdul kodir
 
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
natal kristiono
 

Viewers also liked (20)

Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
 
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
 
Pengampunanpajak
PengampunanpajakPengampunanpajak
Pengampunanpajak
 
Simulasi Ringkas perpajakan bagi Bendahara
Simulasi Ringkas perpajakan bagi BendaharaSimulasi Ringkas perpajakan bagi Bendahara
Simulasi Ringkas perpajakan bagi Bendahara
 
Pajak Penghasilan (P Ph)
Pajak Penghasilan (P Ph)Pajak Penghasilan (P Ph)
Pajak Penghasilan (P Ph)
 
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
 
Laba rugi
Laba rugiLaba rugi
Laba rugi
 
Kup presentation pemblokiran
Kup presentation pemblokiranKup presentation pemblokiran
Kup presentation pemblokiran
 
Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)
 
Kup penyidikan
Kup penyidikanKup penyidikan
Kup penyidikan
 
2. subjek pajak
2. subjek pajak2. subjek pajak
2. subjek pajak
 
Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
Kup penagihan
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
 
Penetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajakPenetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajak
 
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
Tindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakanTindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakan
 
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
 
pp
pppp
pp
 

Similar to Cara Menghitung Pajak

Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Adillah Putri
 
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21
maryaxfate
 
4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx
AnandaAyu13
 
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
taloinferawati1
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
extria
 
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptxcontoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
IraSinaga7
 
Masalah Pengupahan Di Indonesia
Masalah Pengupahan Di IndonesiaMasalah Pengupahan Di Indonesia
Masalah Pengupahan Di Indonesia
Sigit Iskandar
 
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Myla Rezietha
 

Similar to Cara Menghitung Pajak (20)

Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
 
Masalah pengupahan di indonesia
Masalah pengupahan di indonesiaMasalah pengupahan di indonesia
Masalah pengupahan di indonesia
 
Lilis Nofita Sari_Cara Mendapatkan Insentif PPh Pasal 21 DTP Pegawai Tetap Ga...
Lilis Nofita Sari_Cara Mendapatkan Insentif PPh Pasal 21 DTP Pegawai Tetap Ga...Lilis Nofita Sari_Cara Mendapatkan Insentif PPh Pasal 21 DTP Pegawai Tetap Ga...
Lilis Nofita Sari_Cara Mendapatkan Insentif PPh Pasal 21 DTP Pegawai Tetap Ga...
 
Perpajakan by bu meika riba'ati
Perpajakan by bu meika riba'atiPerpajakan by bu meika riba'ati
Perpajakan by bu meika riba'ati
 
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting Tax
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting TaxPengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting Tax
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting Tax
 
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21
 
Dino
DinoDino
Dino
 
Mojakoe perpajakan 1
Mojakoe perpajakan 1Mojakoe perpajakan 1
Mojakoe perpajakan 1
 
4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx
 
pencatatan transaksi perpajakan
pencatatan transaksi perpajakanpencatatan transaksi perpajakan
pencatatan transaksi perpajakan
 
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONIAkuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
 
KASUS PPH 21
KASUS PPH 21 KASUS PPH 21
KASUS PPH 21
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptxcontoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.pptx
 
Masalah Pengupahan Di Indonesia
Masalah Pengupahan Di IndonesiaMasalah Pengupahan Di Indonesia
Masalah Pengupahan Di Indonesia
 
SLIDE PER 31 TAHUN 2021 (1).pptx
SLIDE PER 31 TAHUN 2021 (1).pptxSLIDE PER 31 TAHUN 2021 (1).pptx
SLIDE PER 31 TAHUN 2021 (1).pptx
 
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
 

More from Bbe Mee

More from Bbe Mee (18)

Bea Materai
Bea MateraiBea Materai
Bea Materai
 
Pembayaran BPHTB
Pembayaran BPHTBPembayaran BPHTB
Pembayaran BPHTB
 
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
 
PBB
PBBPBB
PBB
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
 
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
 
Ketentuan Lain dalam PPh
Ketentuan Lain dalam PPhKetentuan Lain dalam PPh
Ketentuan Lain dalam PPh
 
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanPerhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
 
Ketentuan Umum dan Subjek Pajak
Ketentuan Umum dan Subjek PajakKetentuan Umum dan Subjek Pajak
Ketentuan Umum dan Subjek Pajak
 
Objek Pajak Penghasilan
Objek Pajak PenghasilanObjek Pajak Penghasilan
Objek Pajak Penghasilan
 
PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
PPN (Pajak Pertambahan Nilai)PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
 
Bela Negara
Bela NegaraBela Negara
Bela Negara
 
Pkn ham
Pkn   hamPkn   ham
Pkn ham
 
Manajer dan komunikasi
Manajer dan komunikasiManajer dan komunikasi
Manajer dan komunikasi
 
Motivating employee
Motivating employeeMotivating employee
Motivating employee
 
Auto biografi (bahasa indonesia)
Auto biografi (bahasa indonesia)Auto biografi (bahasa indonesia)
Auto biografi (bahasa indonesia)
 
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Cara Menghitung Pajak

  • 1. KELOMPOK 3: •Putranto Hari 12030111060128 •Yudhit Elang 12030111060196 •YusrizalWahab 12030111060204 •Geghana Reinaldo 12030113060101
  • 3. BIAYA JABATAN DAN BIAYA PENSIUN Dalam penghitungan PPh Pasal 21 dikenal istilah biaya jabatan dan biaya pensiun. Biaya jabatan adalah pengurang untuk penghasilan pegawai tetap sedangkan biaya pensiun adalah pengurang bagi uang pensiun bulanan yang diterima pensiunan.
  • 4. Contoh biaya jabatan  Suharsa ada manajer keuangan PT Adil Makmur. Pada bulan Januari 2011 Suharsa mendapatkan gaji dan tunjangan dari PT Adil Makmur sebesar Rp100.000.000,-. Besarnya biaya jabatan bagi Suharsa adalah 5% x Rp100.000.000,- atau sama dengan Rp5.000.000,-. Namun demikian, maksimum biaya jabatan yang diperkenankan adalah Rp500.000,- sebulan sehingga biaya jabatan untuk Suharsa pada bulan Januari 2011 adalah Rp500.000,-.
  • 5. Contoh biaya pensiun  Bapak Ahmadi adalah seorang pensiunan yang sebelumnya kerja pada PT Selalu Sejahtera. Bapak Ahmadi mendapatkan uang pensiunan bulanan dari Dana Pensiun sebesar Rp1.000.000,- sebulan. Besarnya biaya pensiun per bulannya bagi Bapak Ahmadi adalah 5% x Rp1.000.000,-. atau sama dengan Rp50.000,-. Maksimum biaya pensiun sebulan adalah Rp200.000,- sehingga biaya jabatan per bulan bagi Bapak Ahmadi adalah Rp50.000,-.
  • 6. TARIF PEMOTONGAN PPh PASAL 21 BAGI PENERIMA PENGHASILAN YANG TIDAK MEMPUNYAI NPWP  Bagi penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 yang tidak memiliki NPWP, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20% daripada tarif yang diterapkan terhadap wajib pajak yang memiliki NPWP. Artinya jumlah PPh pasal 21 yang harus dipotong adalah sebesar 120% dari jumlah PPh pasal 21 yang seharusnya dipotong dalam hal yang bersangkutan memiliki NPWP. Pemotongan PPh Pasal 21 seperti ini hanya berlaku untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang tidak final.
  • 7. Tarif Pajak Penghasilan Pribadi dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Tarif pajak penghasilan pribadi dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang diberlakukan sejak 1 Januari 2013 Lapisan Penghasilan Kena Pajak (Rp) Tarif Pajak Sampai dengan 50 juta 5% Di atas 50 juta sd 250 juta 15% Di atas 250 juta sd 500 juta 25% Di atas 500 juta 30%
  • 8. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) untuk status pekerja yang berbeda. Status Pekerja PTKP (Rp) Belum Kawin 24.300.000 Kawin, anak 0 26.325.000 Kawin, anak 1 28.350.000 Kawin, anak 2 30.375.000 Kawin, anak 3 32.400.000
  • 9. Contoh Perhitungan PPh psl 21 Soal : Pak Joni adlh pegawai tetap PT. Nagasaki yang ber- NPWP berpenghasilan tiap bulan Rp 2.500.000. Kewajiban tiap bulan yang dibayar adalah iuran pensiun sebesar Rp 50.000. Pak Joni telah menikah dan menghasilkan satu anak. Hitung PPh terutang tiap bulannya?
  • 10. Jawabannya adalah… Gaji sebulan Rp 3.500.000  Pengurang: ~ Biaya Jabatan (5% x Rp 3,5 jt) Rp 175.000 ~ Iuran Pensiun Rp 50.000 (Rp 225.000) Tot Pnghsln Neto sebulan Rp 3.275.000 Tot Pnghsln Neto setahun(12x3.275.000) Rp39.300.000  PTKP: - UntukWP sendiri Rp24.300.000 - Untuk status kawin Rp 2.025.000 - Untuk punya anak Rp 2.025.000 (Rp28.350.000) Penghasilan Kena Pajak Rp10.950.000 PPh Psl 21 terutang(5%x10.950.000) Rp 547.500 PPh Psl 21 sebulan(547.500 : 12) Rp 45.625
  • 11. TARIF BADAN  Tarif PPh Pasal 17 ayat 1 huruf (b) Berdasarkan Pasal 17 ayat 1 huruf (b) undang-undang Pajak Penghasilan nomor 36 tahun 2008 bahwaWajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen). untuk tahun pajak 2010 diatur pada Pasal 17 ayat 2a menjadi 25%. untuk itu pph terutang badan pada tahun 2012 menggunakan tarif 25 %.  Tarif Pasal 17 ayat 2b Tarif ini diterapkan bagiWajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang paling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di bursa efek di indonesia dan dan memenuhi persyaratan tertentu lainnya. Wajib Pajak tersebut dapat memperoleh tarif sebesar 5% lebih rendah daripada tarif sebagaimana dimaksud pada pasal 17 ayat 1 huruf b dan ayat 2a Undang-undang nomor 36 tahun 2008. PPh Terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan Penghasilan Kena Pajak.
  • 12.  Tarif PPh berdasarkan Pasal 31 E Undang-undang Pajak Penghasilan nomor 36 tahun 2008 dijelaskan bahwaWajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp. 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif pasal 17 ayat 1 huruf b dan ayat 2a yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp.4.800.000.000,00 (empat milyar delapan ratus juta rupiah).  Penghitungan PPh Badan terutang PPh Terutang = 50% x 25% x Seluruh PKP PKP = Penghasilan Kena Pajak
  • 13. PPh Badan  contoh : peredaran bruto PT Saraswati tahun Pajak 2012 sebesar Rp.4.800.000.000,00 dengan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp. 500.000.000,00. Maka PPh terutangnya adalah : PPh terutang = 50% x 25% x Rp. 500.000.000,00 = Rp. 62.500.000,00
  • 14. Soal Kuis  Pak Tatang pegawai tetap di PT. Honolulu dengan gaji seblan Rp10.000.000. Pak Tatang sudah menikah dan punya anak 2. PT. Honolulu masuk program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja sebesar 1% dan 0,5% dari gaji. Pak Tatang membayar iuran Pensiun dan Jaminan hari tua sebebesar masing-masing Rp50.000 dan Rp30.000. Hitung PPh psl 21 tiap bulannya !
  • 15. Soal Kuis  peredaran bruto PT Miami tahun Pajak 2012 sebesar Rp.6.000.000.000,00 dengan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp. 550.000.000,00. Hitung PPh terutangnya !!!