12. DASAR-DASAR KEMANTAPAN LERENG
Irwandy Arif
Masalah kemantapan lereng pada tambang terbuka, akan
ditemukan pada:
- penggalian tambang terbuka (open pit maupun open cut)
- tempat-tempat penimbunan “overburden” dan bahan
buangan (tailing disposal),
- jalan-jalan tambang,
- pemotongan dan “cover” terowongan,
- penimbunan bijih (stockyard),
- bendungan untuk cadangan air kerja atau lumpur.
13. ⚫ Apabila lereng-lereng yang terbentuk sebagai akibat dari
proses penambangan (pit slope) maupun yang
merupakan sarana penunjang operasi penambangan
(bendungan, jalan, dan lain lain) itu tidak stabil (tidak
mantap) maka kegiatan produksi akan terganggu.
⚫ Oleh karena itu suatu analisis kemantapan lereng
merupakan suatu bagian yang penting untuk mencegah
terjadinya gangguan terhadap kelancaran produksi
maupun terjadinya bencana yang fatal.
14. TUJUAN ANALISIS KEMANTAPAN LERENG
⚫ Mengerti perkembangan, bentuk lereng alamiah dan proses
yang bertanggung jawab terhadap berbagai ciri alamiah.
⚫ Menilai kemantapan lereng jangka pendek (sering selama
konstruksi) dan jangka panjang.
⚫ Menilai kemungkinan kelongsoran yang melibatkan lereng
alamiah dan lereng rekayasa.
15. ⚫ Menganalisis kelongsoran dan mengerti mekanisme
kelongsoran dan pengaruh dari faktor lingkungan.
⚫ Memungkinkan rancangan ulang dari lereng yang telah
runtuh dan merencanakan serta merancang operasional
remedial dan pencegahan, jika diperlukan.
⚫ Mempelajari akibat pembebanan seismic terhadap
lereng dan timbunan.
16. Istilah yang paling banyak digunakan untuk
gerakan tanah atau batuan yang terjadi pada
lereng-lereng adalah LONGSORAN dalam arti
yang luas.
17. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kemantapan Lereng
⚫ Lokasi, arah, frekuensi, kekuatan dan karakteristik dari
bidang-bidang lemah.
⚫ Keadaan tegangan alamiah dalam massa batuan/tanah.
⚫ Konsentrasi lokal dari tegangan.
⚫ Karakteristik mekanik dari massa batuan/tanah.
⚫ Iklim terutama jumlah hujan untuk di daerah tropis.
⚫ Geometri lereng.
18. Penyebab Dari Longsoran Dapat
Dikategorikan Dalam Tiga Faktor :
⚫ Geometrik
⚫ Hidraulik
⚫ Mekanik
19. Rancangan dan Analisis Kemantapan Lereng
⚫ Pada rancangan tambang terbuka diperlukan
estimasi sudut dan tinggi lereng yang aman
⚫ Diperlukan untuk perhitungan striping ratio dan
tata letak pit pendahuluan
⚫ Mempengaruhi perhitungan cadangan tertambang
(mineable reserve )
⚫ Lereng individual dan lereng overall
⚫ Parameter lereng: tinggi, sudut, lebar berm, crest,
toe, back slope, safety berm
20. Jika terjadi longsoran lereng
⚫ Kerugian jiwa
⚫ Hilangnya harta benda (peralatan)
⚫ Terganggu kegiatan produksi
⚫ Biaya remedial (penanganan pasca longsor)
mahal
21. Rancangan lereng
⚫ Tujuan: memperoleh rancangan optimum
dengan kompromi antara lereng yang terjal
secara ekonomi namun dapat diterima dan
aman secara teknis
⚫ Data yang dibutuhkan: sifat fisik dan mekanik
material pembentuk lereng, pemetaan bidang
diskontinyu (struktur major/kekar), litologi,
kondisi air tanah, simulasi dimensi lereng
22. Langkah Dalam Perancangan
⚫ Menentukan jenis material pembentuk lereng
(tanah atau batuan)
⚫ Menentukan parameter rancangan (sayatan tegak,
dimensi lereng, litologi perlapisan batuan)
⚫ Menentukan bentuk potensi longsoran (busur,
bidang, baji, guling)
⚫ Melakukan analisis dengan simulasi dimensi
lereng (sudut dan tinggi)
⚫ Menentukan dimensi lereng yang aman dan
optimal (rekomendasi geoteknik)
23. ⚫ Analitis
⚫ Grafis (Hoek & Bray)
⚫ Kesetimbangan batas (Hoek & Bray, Bishop, Fellenius,
Janbu, Sarma): Galena, Stabil, XStable, Slide, W/Slope, dll.
⚫ Permodelan numerik: Phase2, Rheostaub, UDEC, FLAC, dll.
⚫ Teori blok dan sistem pakar
Metode analisis
25. Analisis Kestabilan Lereng
⚫ Untuk lereng penggalian maupun timbunan
⚫ Di alam tanah dan batuan awalnya berada dalam
keadaan setimbang, artinya distribusi tegangan
dalam keadaan mantap.
⚫ Jika dilakukan penggalian, penimbunan, erosi atau
aktifitas lain akan menyebabkan kesetimbangan
terganggu
⚫ Tanah atau batuan akan berusahan mencapai
kesetimbangan baru dengan cara pengurangan
beban, terutama dalam bentuk longsoran.
26. Data Sebagai Dasar Analisis
1. Geometri Lereng
-Orientasi lereng
-Tinggi dan kemiringan lereng
-Lebar lereng
2. Struktur Geologi
3. Sifat fisik dan sifat mekanik
Analisis Kemantapan Lereng
Secara prinsip pada suatu lereng berlaku dua macam gaya, yaitu :
Gaya Penahan, dan Gaya Penggerak
FK = (Gaya Penahan)/(Gaya Penggerak)
FK = 1,3 secara umum akan cukup untuk lereng tambang (Single Slope)
FK = 1,5 biasanya lebih baik untuk jalan angkut atau instalasi penting (Overall
Slope) ( Hoek and Bray, 1981)
27. FAKTOR KEAMANAN LERENG
Keamanan lereng dapat dinyatakan dalam bentuk Faktor Keamanan (F). Untuk
menghitung besarnya keamanan digunakan metode kesetimbangan batas
(limit equilibrium methode), yaitu perbandingan antara total gaya penahan
dengan total gaya penyebab longsor.