“
A.
PENGERTIAN
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
yang bertujuan
memanfaatkan kaidah
dan teori ilmu
pengetahuan yang
telah terbukti
kebenarannya untuk
meningkatkan fungsi,
manfaat, dan aplikasi
ilmu pengetahuan
dan teknologi yang
telah ada, atau
menghasilkan
teknologi baru.
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia
(KBBI) Pengembangan
bisa diartikan dengan
proses atau perbuatan
mengembangkan.
Sedangkan menurut
UU no 18 tahun 2002,
Pengembangan
adalah kegiatan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
2
“
=> Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, profesi bisa diartikan dengan
bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian keterampilan,
kejuruan, tertentu.
=> Profesional merujuk pada dua hal yaitu
orang yang menyandang suatu profesi
dan kinerja dalam melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan profesinya.
3
Dalam UU Nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen
Profesi keguruan adalah
pendidikan profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar,
melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada
usia dini, jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan
menengah
4
5
Dengan kata lain dapat diartikan bahwa,
pengembangan profesi guru didefinisikan
sebagai upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan taraf atau derajat profesi seorang
guru yang menyangkut kemampuan guru, baik
penguasaan materi ajar atau penguasaan
metodologi pengajaran, serta sikap
keprofesionalan guru menyangkut motivasi dan
komitmen guru dalam menjalankan tugas
sebagai guru.
Menurut Permenneg PAN
dan RB Nomor 16 Tahun 2009
unsur kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan meliputi:
1. Pengembangan diri
2. Publikasi ilmiah
3. Karya inovatif
Menurut KBBI tantangan adalah hal atau objek
yang menggugah tekad untuk meningkatkan
kemampuan mengatasi masalah; rangsangan
(untuk bekerja lebih giat dan sebagainya).
Tantangan Profesionalisme Guru Tuntutan
keprofesionalan
suatu pekerjaan pada dasarnya melukiskan sejumlah
persyaratan yang harus dimiliki oleh seseorang yang
memangku jabatan tersebut.
Tantangan profesinalisme guru kedepan adalah
perkembangan teknologi informasi, desentralisasi dan
sentralisasi pendidikan
“
TANTANGAN
PENGEMBANGAN
PROFESIONALISASI
GURU
11
Howsam dalam
Mantja
mengidentifikasi
suatu profesi
sebagai berikut:
12
1) Seseorang profesional menggunakan waktu
sepenuhnya untuk menjalankan pekerjaanya
2) Terikat dengan panggilan hidup dan di dalam hal
tersebut memerlukan seperangkat norma
kepatuhan dan perilaku
3) Menjadi anggota profesional yang formal
4) Menguasai pengetahuan yang berguna dan
keterampilan atas dasar spesialisasi atau
pendidikan yang sangat khusus
5) Terikat oleh syarat-syarat kompetensi, kesadaran
prestasi dan pengabdian
6) Memperoleh otonomi berdasarkan spesialisasi
teknik yang tinggi
:
13
Kemampuan pendidik dalam meningkatkan
profesionalnya tidak hanya berguna bagi dirinya,
tetapi mempunyai makna yang positif bagi
peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya.
Perkembangan Teknologi Informasi dalam rangka
meningkatkan profesionalisme guru, teknologi
informasi merupakan sebuah tantangan yang
harus mampu dipecahkan
Teknologi mempunyai gagasan mereformasi
sistem pendidikan masa depan
Orientasi pendidikan yang terlupakan adalah
bagaimana agar lulusan suatu sekolah dapat
cukup pengetahuannya dan kompeten dalam
bidangnya, tapi juga matang dan sehat
kepribadiannya.
Istilah problema/problematika berasal dari
bahasa Inggris yaitu problematic yang
artinya persoalan atau masalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), problematika mempunyai arti: masih
menimbulkan masalah, hal yang masih
belum dapat dipecahkan permasalahannya.
Problematika guru Secara umum problem yang
dialami oleh para guru dapat dibagi menjadi dua
yaitu :
1) Faktor Internal
2) Faktor Eksternal
14
“
Problematika
Pengembangan
Profesionalisasi Guru
15
D.
Implementasi Program
Pengembangan Profesi Guru
Implementasi pengembangan profesi keguruan adalah suatu
proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam
suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik
berupa perubahan pengetahuan, kentrampilan maupun nilai
dan sikap dalam pembelajaran yang diberikan oleh seorang
guru untuk peserta didiknya (Kusnandar, 2008 : 233).
1. Program peningkatan kualifikasi pendidikan guru.
2. Program penyetaraan dan sertifikasi.
3. Program pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi.
4. Program supervisi pendidikan
5. Program pemberdayaan KKG dan MGMP.
6. Program pelatihan tradisional lainnya
7. Membaca dan menulis jurnal atau karya ilmiah.
8. Berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah.
9. Melakukan penelitian tindakan kelas (PTK).
10. Magang.
11. Berpartisipasi dan aktif dalam organisasi profesi
12. Pengembangan guru yang dipandu secara individual
13. Pemberian penghargaan.
14. Model cascade atau desiminasi.
“
Beberapa
implementasi
model-model
profesionalisme guru
16