Elektrokardiografi adalah rekaman aktivitas listrik jantung yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan irama, hipertrofi, dan iskemia atau infark jantung. EKG menggunakan gelombang P, QRS, ST, dan T untuk menilai kondisi jantung."
2. PENDAHULUAN
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari
rekaman aktivitas listrik jantung pada permukaan
tubuh
Elektrokadiogram (EKG) adalah suatu grafik yang
menggambarkan rekaman listrik jantung
3. Peran Diagnostik EKG
Hipertrofi /dilatasi atrium dan ventrikel
Aritmia /gangguan konduksi : RBBB, LBBB, VES,
SVT, VT, AF, VF dll.
Iskemia dan infark miokard akut atau infark lama
Efek obat-obatan : digitalis, antiaritmia
Gangguan keseimbangan elektrolit : kalium
(hipo/hiper kalemia ), kalsium
6. SISTIM KONDUKSI
NODUS SINO ATRIAL (SA NODE)
60 – 100 x/m.
Sel ini dipengaruhi oleh syaraf simpatis dan parasimpatis.
NODUS ATRIOVENTRIKULER ( AV NODE )
40-60 x/menit.
AVN juga mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel
7. SISTIM KONDUKSI
BERKAS HIS
Right Bundlee Branch / RBB
Left Bundlee Branch / LBB
SERABUT PURKINJE
20-40 x/menit.
Pemacu cadangan ini mempunyai fungsi yang sangat
penting: untuk mencegah berhentinya denyut jantung pada
waktu pemacu alami ( Nodus SA ) tidak berfungsi.
12. Letak Sandapan
V1 : Ruang interkostal IV garis sternal kanan
V2 : Ruang interkostal IV garis sternal kiri
V3 : Pertengahan antara V2 dan V4
V4 : Ruang interkostal V garis midklavikula
kiri
V5 : Sejajar V4 garis aksilla depan
V6 : Sejajar V5 garis aksilla tengah
14. Standar Rekaman EKG
Kecepatan rekaman : 25 mm/detik
Kekuatan voltase : 10 mm = 1 Mv
Garis Horisontal :Menggambarkan waktu
1 mm = 0,04 detik 5 mm = 0,20 detik.
Garis Vertikal Menggambarkan voltase
1 mm = 0,1 mVolt 10 mm = 1 mVolt
15. Gelombang P
Proses depolarisasi atrium
Gelombang P yang normal :
Lebar kurang dari 0,12 detik
Tinggi kurang dari 0,3 milliVolt
Selalu positif di lead II
Selalu negative di lead aVR.
16. Gelombang QRS
Gambaran proses depolarisasi ventrikel
Gelombang QRS yang normal :
Lebar 0,06 – 0,12 detik
Tinggi tergantung lead
Terdiri dari: gelombang Q, gelombang R dan
gelombang S.
17. Gelombang Q
Defleksi negative pertama pada gelombang
QRS
Gelombang Q yang normal :
Lebar kurang dari 0,04 detik
Tingi atau dalamnya kurang dari1/3 tinggi R
Gelombang Q abnormal disebut gelombang Q
pathologis.
18. Gelombang R
Merupakan defleksi positif pertama pada
gelombang QRS
Gelombang R umumnya positif dilead I, II, V5
dan V6
Biasanya hanya kecil atau tidak ada sama
sekali di lead aVR, V1 dan V2.
19. Gelombang S
Merupakan defleksi negative sesudah
gelombang R
Terlihat dalam di lead aVR dan V1
Dari V2 sampai V6 akan terlihat makin lama
makin menghilang atau berkurang dalamnya
20. Gelombang T
Merupakan gambaran proses repolarisasi
ventrikel.
Umumnya gelombang T:
positif dilead I, II, V3 – V6 dan
terbalik di aVR.
21. Gelombang U
Gelombang setelah gelombang T dan
sebelum gelombang P berikutnya.
Penyebab timbulnya gelombang U masih
belum diketahui namun diduga akibat
repolarisasi lambat sistim konduksi
interventrikel.
U
22. Interval PR
Permulaan gelombang P sampai permulaan
gelombang QRS.
Nilai normal berkisar antara 0,12 – 0,20 detik.
Waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi
atrium dan jalannya impuls melalui berkas
His sampai permulaan depolarisasi ventrikel.
23. Segmen ST
Akhir gelombang S sampai awal gelombang T.
Normal: isoelektris, tetapi pada sandapan prekordial
dapat bervariasi dari –0,5 mm sampai +2 mm
Segmen ST yang naik disebut ST Elevasi dan yang
turun disebut ST Depresi.
24. Durasi QRS
Waktu yg diperlukan ventrikel berkontraksi
Awal gelombang Q s/i akhir S
Normal:
Tidak lebih dari 3 kotak (0,12 dtk)
26. MENENTUKAN IRAMA JANTUNG
Tentukan apakah denyut jantung berirama
teratur atau tidak
Tentukan berapa frekwensi jantung ( HR )
Tentukan gelombang P normal atau tidak
Tentukan interval PR normal atau tidak
Tentukan gelombang QRS normal atau tidak
Interprestasi
27. Irama Normal (Sinus Rhytm)
Berasal dari nodus SA
Irama teratur
Frekwensi jantung (HR) antara 60 -100 x/menit
Gelombang P normal , setiap gelombang P selalu
diikuti gelombang QRS dan T
Interval PR normal (0,12 -0,20detik)
Gelombang QRS normal ( 0,06 – 0,12 detik )
Semua gelombang sama
28. MENENTUKAN FREKUENSI
Cara menentukan frekuensi melalui gambar EKG dapat
dilakukan dengan 3 cara :
300
Jumlah kotak besar antara R - R
1500
Jumlah kotak kecil antara R - R
Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan
kalikan 10.
Atau ambil EKG 12 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan
dengan 5.
31. Hipertrofi Atrium Kanan
Hipertrofi atrium kanan harus dicurigai jika
ditemukan gelombang P tinggi disandapan
inferior
Mekanisme:
Atrium kanan membesar ke kanan dan inferior,
sehingga sandapan II menunjukkan efek
maksimal pada pembesaran atrium kanan
Diagnosis hipertrofi atrium kanan lebih kuat, jika
terdapat juga hipertrofi ventrikel kanan, tetapi
bukan kriteria yang harus ada
32. Etiologi
Setiap tekanan ( pressure ) atau overload
volume pada sisi kanan jantung akan
menyebabkan pembesaran atrium kanan
Etiologi patologis yang sering :
Regurgitasi trikuspid
Stenosis trikuspid
Regurgitasi pulmonal
Stenosis pulmonal
Hipertensi pulmonal
Penyakit paru kronik
Hipertrofi ventrikel kanan
34. Hipertrofi Atrium Kiri
Hipertrofi atrium kiri harus dicurigai jika terdapat
gelombang P yang memanjang, pemendekan
atau hilangnya interval PR
Durasi gelombang P > 0,12 detik, sering disertai
notching gelombang P ( paling jelas pada
sandapan II )
Gelombang P di sandapan V1 menunjukkan
komponen negatif yang prominen disebut : P
terminal force (durasi 0,04 dan dalamnya 1 mm )
35. Etiologi
Penyakit katup mitral : terutama
stenosis mitral
Stenosis aorta
Regurgitasi aorta
Hipertrofi ventrikel kiri
36. Hipertrofi Ventrikel Kiri & kanan
Mekanisme :
Terdapat peninggian voltase QRS karena :
Terdapat peningkatan massa otot karena dilatasi
ventrikel dan atau penebalan dinding ventrikel
Peningkatan tekanan transmural dan
intraventrukular
ETIOLOGY :
Pressure load pada ventrikel kiri
Tekanan tinggi persisten pada ventrikel kanan
38. Gambaran EKG pada infark Miokard Akut
Fase awal atau fase hiperakut :
Elevasi ST yang nonspesifik
T yang tinggi dan melebar
Fase evolusi yang lengkap :
Elevasi ST yang spesifik, konveks ke atas
T yang negatif dan simetris
Q patologis
Fase infark lama :
Q patologis, bisa QS atau Qr
ST yang kembali iso-elektrik
T bisa normal atau negatif
39. Tanda Tanda Infark dan Iskemia
Iskemia: depresei ST atau T terbalik
Infark: Q Patologis
Akut: Q patologis + ST elevasi Atau ST elevasi saja
Sub Akut/ recent: Q patologis + T terbalik
Old: Q patologis, ST dan T normal