SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
ELEKTROKARDIOGRAFI
DASAR
By:
dr. Bobi Ahmad S,S.Kep
PENDAHULUAN
 Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari
rekaman aktivitas listrik jantung pada permukaan
tubuh
 Elektrokadiogram (EKG) adalah suatu grafik yang
menggambarkan rekaman listrik jantung
Peran Diagnostik EKG
 Hipertrofi /dilatasi atrium dan ventrikel
 Aritmia /gangguan konduksi : RBBB, LBBB, VES,
SVT, VT, AF, VF dll.
 Iskemia dan infark miokard akut atau infark lama
 Efek obat-obatan : digitalis, antiaritmia
 Gangguan keseimbangan elektrolit : kalium
(hipo/hiper kalemia ), kalsium
Indikasi EKG
 Gangguan irama jantung
 Sinkop/pra sinkop
 Dicurigai PJK
 Hipertensi
 Dicurigai kelainan kongenital
 Kelainan katup
 dll
SISTIM KONDUKSI
SISTIM KONDUKSI
NODUS SINO ATRIAL (SA NODE)
 60 – 100 x/m.
 Sel ini dipengaruhi oleh syaraf simpatis dan parasimpatis.
NODUS ATRIOVENTRIKULER ( AV NODE )
 40-60 x/menit.
 AVN juga mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel
SISTIM KONDUKSI
BERKAS HIS
 Right Bundlee Branch / RBB
 Left Bundlee Branch / LBB
SERABUT PURKINJE
 20-40 x/menit.
 Pemacu cadangan ini mempunyai fungsi yang sangat
penting: untuk mencegah berhentinya denyut jantung pada
waktu pemacu alami ( Nodus SA ) tidak berfungsi.
SANDAPAN EKG Ekstremitas
Sandapan Unipolar Eksteremitas
Sandapan Unipolar Prekordial
Letak Sandapan
 V1 : Ruang interkostal IV garis sternal kanan
 V2 : Ruang interkostal IV garis sternal kiri
 V3 : Pertengahan antara V2 dan V4
 V4 : Ruang interkostal V garis midklavikula
kiri
 V5 : Sejajar V4 garis aksilla depan
 V6 : Sejajar V5 garis aksilla tengah
KERTAS EKG
Standar Rekaman EKG
 Kecepatan rekaman : 25 mm/detik
 Kekuatan voltase : 10 mm = 1 Mv
 Garis Horisontal :Menggambarkan waktu
1 mm = 0,04 detik  5 mm = 0,20 detik.
 Garis Vertikal Menggambarkan voltase
1 mm = 0,1 mVolt  10 mm = 1 mVolt
Gelombang P
 Proses depolarisasi atrium
 Gelombang P yang normal :
 Lebar kurang dari 0,12 detik
 Tinggi kurang dari 0,3 milliVolt
 Selalu positif di lead II
 Selalu negative di lead aVR.
Gelombang QRS
 Gambaran proses depolarisasi ventrikel
 Gelombang QRS yang normal :
 Lebar 0,06 – 0,12 detik
 Tinggi tergantung lead
 Terdiri dari: gelombang Q, gelombang R dan
gelombang S.
Gelombang Q
 Defleksi negative pertama pada gelombang
QRS
 Gelombang Q yang normal :
 Lebar kurang dari 0,04 detik
 Tingi atau dalamnya kurang dari1/3 tinggi R
 Gelombang Q abnormal disebut gelombang Q
pathologis.
Gelombang R
 Merupakan defleksi positif pertama pada
gelombang QRS
 Gelombang R umumnya positif dilead I, II, V5
dan V6
 Biasanya hanya kecil atau tidak ada sama
sekali di lead aVR, V1 dan V2.
Gelombang S
 Merupakan defleksi negative sesudah
gelombang R
 Terlihat dalam di lead aVR dan V1
 Dari V2 sampai V6 akan terlihat makin lama
makin menghilang atau berkurang dalamnya
Gelombang T
 Merupakan gambaran proses repolarisasi
ventrikel.
 Umumnya gelombang T:
 positif dilead I, II, V3 – V6 dan
 terbalik di aVR.
Gelombang U
 Gelombang setelah gelombang T dan
sebelum gelombang P berikutnya.
 Penyebab timbulnya gelombang U masih
belum diketahui namun diduga akibat
repolarisasi lambat sistim konduksi
interventrikel.
U
Interval PR
 Permulaan gelombang P sampai permulaan
gelombang QRS.
 Nilai normal berkisar antara 0,12 – 0,20 detik.
 Waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi
atrium dan jalannya impuls melalui berkas
His sampai permulaan depolarisasi ventrikel.
Segmen ST
 Akhir gelombang S sampai awal gelombang T.
 Normal: isoelektris, tetapi pada sandapan prekordial
dapat bervariasi dari –0,5 mm sampai +2 mm
 Segmen ST yang naik disebut ST Elevasi dan yang
turun disebut ST Depresi.
Durasi QRS
 Waktu yg diperlukan ventrikel berkontraksi
 Awal gelombang Q s/i akhir S
 Normal:
 Tidak lebih dari 3 kotak (0,12 dtk)
Langkah Interpretasi:
 R hythm
 R ate
 A xis
 H ypertrophy
 I schemia
 I nfarct
MENENTUKAN IRAMA JANTUNG
 Tentukan apakah denyut jantung berirama
teratur atau tidak
 Tentukan berapa frekwensi jantung ( HR )
 Tentukan gelombang P normal atau tidak
 Tentukan interval PR normal atau tidak
 Tentukan gelombang QRS normal atau tidak
 Interprestasi
Irama Normal (Sinus Rhytm)
 Berasal dari nodus SA
 Irama teratur
 Frekwensi jantung (HR) antara 60 -100 x/menit
 Gelombang P normal , setiap gelombang P selalu
diikuti gelombang QRS dan T
 Interval PR normal (0,12 -0,20detik)
 Gelombang QRS normal ( 0,06 – 0,12 detik )
 Semua gelombang sama
MENENTUKAN FREKUENSI
 Cara menentukan frekuensi melalui gambar EKG dapat
dilakukan dengan 3 cara :
300
Jumlah kotak besar antara R - R
1500
Jumlah kotak kecil antara R - R
 Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan
kalikan 10.
 Atau ambil EKG 12 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan
dengan 5.
0 Lead I
+90
Lead
AVF
180
-90
2
1
3
4
5
6
Lead I Lead AVF
1
2
3
4
5
6
HIPERTROFI
Hipertrofi Atrium Kanan
 Hipertrofi atrium kanan harus dicurigai jika
ditemukan gelombang P tinggi disandapan
inferior
Mekanisme:
 Atrium kanan membesar ke kanan dan inferior,
sehingga sandapan II menunjukkan efek
maksimal pada pembesaran atrium kanan
 Diagnosis hipertrofi atrium kanan lebih kuat, jika
terdapat juga hipertrofi ventrikel kanan, tetapi
bukan kriteria yang harus ada
Etiologi
 Setiap tekanan ( pressure ) atau overload
volume pada sisi kanan jantung akan
menyebabkan pembesaran atrium kanan
Etiologi patologis yang sering :
 Regurgitasi trikuspid
 Stenosis trikuspid
 Regurgitasi pulmonal
 Stenosis pulmonal
 Hipertensi pulmonal
 Penyakit paru kronik
 Hipertrofi ventrikel kanan
Pembesaran Atrium
Hipertrofi Atrium Kiri
 Hipertrofi atrium kiri harus dicurigai jika terdapat
gelombang P yang memanjang, pemendekan
atau hilangnya interval PR
 Durasi gelombang P > 0,12 detik, sering disertai
notching gelombang P ( paling jelas pada
sandapan II )
 Gelombang P di sandapan V1 menunjukkan
komponen negatif yang prominen disebut : P
terminal force (durasi 0,04 dan dalamnya 1 mm )
Etiologi
 Penyakit katup mitral : terutama
stenosis mitral
 Stenosis aorta
 Regurgitasi aorta
 Hipertrofi ventrikel kiri
Hipertrofi Ventrikel Kiri & kanan
Mekanisme :
 Terdapat peninggian voltase QRS karena :
 Terdapat peningkatan massa otot karena dilatasi
ventrikel dan atau penebalan dinding ventrikel
 Peningkatan tekanan transmural dan
intraventrukular
ETIOLOGY :
 Pressure load pada ventrikel kiri
 Tekanan tinggi persisten pada ventrikel kanan
Hipertrofi Ventrikel
Gambaran EKG pada infark Miokard Akut
Fase awal atau fase hiperakut :
 Elevasi ST yang nonspesifik
 T yang tinggi dan melebar
Fase evolusi yang lengkap :
 Elevasi ST yang spesifik, konveks ke atas
 T yang negatif dan simetris
 Q patologis
Fase infark lama :
 Q patologis, bisa QS atau Qr
 ST yang kembali iso-elektrik
 T bisa normal atau negatif
Tanda Tanda Infark dan Iskemia
Iskemia: depresei ST atau T terbalik
Infark: Q Patologis
 Akut: Q patologis + ST elevasi Atau ST elevasi saja
 Sub Akut/ recent: Q patologis + T terbalik
 Old: Q patologis, ST dan T normal
Infark dan Iskemia
EKG DASAR UNTUK SEMUA
EKG DASAR UNTUK SEMUA

More Related Content

What's hot

Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSTabita P S, M.D
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)Adam Muhammad
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothoraxListiana Dewi
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darahDina Awwe
 
Latihan ekg strip
Latihan ekg stripLatihan ekg strip
Latihan ekg stripmateri-x2
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 
10 gambar ekg slide shere
10 gambar ekg slide shere10 gambar ekg slide shere
10 gambar ekg slide shereViodeta Viodeta
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2cokordawahyu
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
 

What's hot (20)

Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLS
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 
Tamponade Jantung
Tamponade JantungTamponade Jantung
Tamponade Jantung
 
ekg-lengkap-ppt
 ekg-lengkap-ppt ekg-lengkap-ppt
ekg-lengkap-ppt
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
14 Konsep Dasar EKG
14 Konsep Dasar EKG14 Konsep Dasar EKG
14 Konsep Dasar EKG
 
Latihan ekg strip
Latihan ekg stripLatihan ekg strip
Latihan ekg strip
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
 
Safe intubation
Safe intubationSafe intubation
Safe intubation
 
10 gambar ekg slide shere
10 gambar ekg slide shere10 gambar ekg slide shere
10 gambar ekg slide shere
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 

Similar to EKG DASAR UNTUK SEMUA

Similar to EKG DASAR UNTUK SEMUA (20)

EKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptx
EKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptxEKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptx
EKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptx
 
EKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptx
EKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptxEKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptx
EKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptx
 
EKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengerti
EKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengertiEKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengerti
EKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengerti
 
EKG.pdf
EKG.pdfEKG.pdf
EKG.pdf
 
Elektrokardiogram PRO PESERTA made easy and simple
Elektrokardiogram PRO PESERTA made easy and simpleElektrokardiogram PRO PESERTA made easy and simple
Elektrokardiogram PRO PESERTA made easy and simple
 
Dasar dasar ekg fix
Dasar dasar ekg fixDasar dasar ekg fix
Dasar dasar ekg fix
 
ELEKTROKARDIOGRAFI.pptx
ELEKTROKARDIOGRAFI.pptxELEKTROKARDIOGRAFI.pptx
ELEKTROKARDIOGRAFI.pptx
 
ECG
ECGECG
ECG
 
Uhuk 6
Uhuk 6Uhuk 6
Uhuk 6
 
Interpretasi ekg-121025022847-phpapp02
Interpretasi ekg-121025022847-phpapp02Interpretasi ekg-121025022847-phpapp02
Interpretasi ekg-121025022847-phpapp02
 
ppt teknik monitor ekg fauzan.ppt
ppt teknik monitor ekg fauzan.pptppt teknik monitor ekg fauzan.ppt
ppt teknik monitor ekg fauzan.ppt
 
Interpretasi ekg
Interpretasi ekgInterpretasi ekg
Interpretasi ekg
 
ekg in indonesian
ekg in indonesianekg in indonesian
ekg in indonesian
 
konsep dasar ekg.ppt
konsep dasar ekg.pptkonsep dasar ekg.ppt
konsep dasar ekg.ppt
 
ECG Basic.pptx
ECG Basic.pptxECG Basic.pptx
ECG Basic.pptx
 
EKG REFERAT ELISA.ppt
EKG REFERAT ELISA.pptEKG REFERAT ELISA.ppt
EKG REFERAT ELISA.ppt
 
buku-saku-klinis-kardiovaskular
 buku-saku-klinis-kardiovaskular buku-saku-klinis-kardiovaskular
buku-saku-klinis-kardiovaskular
 
ECG (elektro Cardio graf)
ECG (elektro Cardio graf)ECG (elektro Cardio graf)
ECG (elektro Cardio graf)
 
Ekg
EkgEkg
Ekg
 
EKG, Drug dan Defibrilator
EKG, Drug dan DefibrilatorEKG, Drug dan Defibrilator
EKG, Drug dan Defibrilator
 

More from dr. Bobby Ahmad

Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converteddr. Bobby Ahmad
 
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...dr. Bobby Ahmad
 
Referat HIV/AIDS Pada Kehamilan
Referat HIV/AIDS Pada KehamilanReferat HIV/AIDS Pada Kehamilan
Referat HIV/AIDS Pada Kehamilandr. Bobby Ahmad
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)dr. Bobby Ahmad
 
Pencegahan hipotermi dengan metode kangguru
Pencegahan hipotermi dengan metode kangguruPencegahan hipotermi dengan metode kangguru
Pencegahan hipotermi dengan metode kanggurudr. Bobby Ahmad
 
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)dr. Bobby Ahmad
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
 

More from dr. Bobby Ahmad (16)

LAPKAS EKLAMPSIA
LAPKAS EKLAMPSIALAPKAS EKLAMPSIA
LAPKAS EKLAMPSIA
 
TRIMESTER 3
TRIMESTER 3TRIMESTER 3
TRIMESTER 3
 
Mioma Uteri
Mioma UteriMioma Uteri
Mioma Uteri
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...
 
Referat HIV/AIDS Pada Kehamilan
Referat HIV/AIDS Pada KehamilanReferat HIV/AIDS Pada Kehamilan
Referat HIV/AIDS Pada Kehamilan
 
REFERAT COLLODION BABY
REFERAT COLLODION BABYREFERAT COLLODION BABY
REFERAT COLLODION BABY
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
 
Referat Presbikusis
Referat PresbikusisReferat Presbikusis
Referat Presbikusis
 
Power Point Thalasemia
Power Point ThalasemiaPower Point Thalasemia
Power Point Thalasemia
 
Referat Thalasemia
Referat ThalasemiaReferat Thalasemia
Referat Thalasemia
 
Pencegahan hipotermi dengan metode kangguru
Pencegahan hipotermi dengan metode kangguruPencegahan hipotermi dengan metode kangguru
Pencegahan hipotermi dengan metode kangguru
 
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)
 
Jurnal Hipnoterapi
Jurnal HipnoterapiJurnal Hipnoterapi
Jurnal Hipnoterapi
 
REFERAT TORCH
REFERAT TORCHREFERAT TORCH
REFERAT TORCH
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
 

Recently uploaded

D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewanintan588925
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 

Recently uploaded (20)

D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 

EKG DASAR UNTUK SEMUA

  • 2. PENDAHULUAN  Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari rekaman aktivitas listrik jantung pada permukaan tubuh  Elektrokadiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung
  • 3. Peran Diagnostik EKG  Hipertrofi /dilatasi atrium dan ventrikel  Aritmia /gangguan konduksi : RBBB, LBBB, VES, SVT, VT, AF, VF dll.  Iskemia dan infark miokard akut atau infark lama  Efek obat-obatan : digitalis, antiaritmia  Gangguan keseimbangan elektrolit : kalium (hipo/hiper kalemia ), kalsium
  • 4. Indikasi EKG  Gangguan irama jantung  Sinkop/pra sinkop  Dicurigai PJK  Hipertensi  Dicurigai kelainan kongenital  Kelainan katup  dll
  • 6. SISTIM KONDUKSI NODUS SINO ATRIAL (SA NODE)  60 – 100 x/m.  Sel ini dipengaruhi oleh syaraf simpatis dan parasimpatis. NODUS ATRIOVENTRIKULER ( AV NODE )  40-60 x/menit.  AVN juga mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel
  • 7. SISTIM KONDUKSI BERKAS HIS  Right Bundlee Branch / RBB  Left Bundlee Branch / LBB SERABUT PURKINJE  20-40 x/menit.  Pemacu cadangan ini mempunyai fungsi yang sangat penting: untuk mencegah berhentinya denyut jantung pada waktu pemacu alami ( Nodus SA ) tidak berfungsi.
  • 8.
  • 12. Letak Sandapan  V1 : Ruang interkostal IV garis sternal kanan  V2 : Ruang interkostal IV garis sternal kiri  V3 : Pertengahan antara V2 dan V4  V4 : Ruang interkostal V garis midklavikula kiri  V5 : Sejajar V4 garis aksilla depan  V6 : Sejajar V5 garis aksilla tengah
  • 14. Standar Rekaman EKG  Kecepatan rekaman : 25 mm/detik  Kekuatan voltase : 10 mm = 1 Mv  Garis Horisontal :Menggambarkan waktu 1 mm = 0,04 detik  5 mm = 0,20 detik.  Garis Vertikal Menggambarkan voltase 1 mm = 0,1 mVolt  10 mm = 1 mVolt
  • 15. Gelombang P  Proses depolarisasi atrium  Gelombang P yang normal :  Lebar kurang dari 0,12 detik  Tinggi kurang dari 0,3 milliVolt  Selalu positif di lead II  Selalu negative di lead aVR.
  • 16. Gelombang QRS  Gambaran proses depolarisasi ventrikel  Gelombang QRS yang normal :  Lebar 0,06 – 0,12 detik  Tinggi tergantung lead  Terdiri dari: gelombang Q, gelombang R dan gelombang S.
  • 17. Gelombang Q  Defleksi negative pertama pada gelombang QRS  Gelombang Q yang normal :  Lebar kurang dari 0,04 detik  Tingi atau dalamnya kurang dari1/3 tinggi R  Gelombang Q abnormal disebut gelombang Q pathologis.
  • 18. Gelombang R  Merupakan defleksi positif pertama pada gelombang QRS  Gelombang R umumnya positif dilead I, II, V5 dan V6  Biasanya hanya kecil atau tidak ada sama sekali di lead aVR, V1 dan V2.
  • 19. Gelombang S  Merupakan defleksi negative sesudah gelombang R  Terlihat dalam di lead aVR dan V1  Dari V2 sampai V6 akan terlihat makin lama makin menghilang atau berkurang dalamnya
  • 20. Gelombang T  Merupakan gambaran proses repolarisasi ventrikel.  Umumnya gelombang T:  positif dilead I, II, V3 – V6 dan  terbalik di aVR.
  • 21. Gelombang U  Gelombang setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya.  Penyebab timbulnya gelombang U masih belum diketahui namun diduga akibat repolarisasi lambat sistim konduksi interventrikel. U
  • 22. Interval PR  Permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS.  Nilai normal berkisar antara 0,12 – 0,20 detik.  Waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi atrium dan jalannya impuls melalui berkas His sampai permulaan depolarisasi ventrikel.
  • 23. Segmen ST  Akhir gelombang S sampai awal gelombang T.  Normal: isoelektris, tetapi pada sandapan prekordial dapat bervariasi dari –0,5 mm sampai +2 mm  Segmen ST yang naik disebut ST Elevasi dan yang turun disebut ST Depresi.
  • 24. Durasi QRS  Waktu yg diperlukan ventrikel berkontraksi  Awal gelombang Q s/i akhir S  Normal:  Tidak lebih dari 3 kotak (0,12 dtk)
  • 25. Langkah Interpretasi:  R hythm  R ate  A xis  H ypertrophy  I schemia  I nfarct
  • 26. MENENTUKAN IRAMA JANTUNG  Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidak  Tentukan berapa frekwensi jantung ( HR )  Tentukan gelombang P normal atau tidak  Tentukan interval PR normal atau tidak  Tentukan gelombang QRS normal atau tidak  Interprestasi
  • 27. Irama Normal (Sinus Rhytm)  Berasal dari nodus SA  Irama teratur  Frekwensi jantung (HR) antara 60 -100 x/menit  Gelombang P normal , setiap gelombang P selalu diikuti gelombang QRS dan T  Interval PR normal (0,12 -0,20detik)  Gelombang QRS normal ( 0,06 – 0,12 detik )  Semua gelombang sama
  • 28. MENENTUKAN FREKUENSI  Cara menentukan frekuensi melalui gambar EKG dapat dilakukan dengan 3 cara : 300 Jumlah kotak besar antara R - R 1500 Jumlah kotak kecil antara R - R  Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan 10.  Atau ambil EKG 12 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan dengan 5.
  • 31. Hipertrofi Atrium Kanan  Hipertrofi atrium kanan harus dicurigai jika ditemukan gelombang P tinggi disandapan inferior Mekanisme:  Atrium kanan membesar ke kanan dan inferior, sehingga sandapan II menunjukkan efek maksimal pada pembesaran atrium kanan  Diagnosis hipertrofi atrium kanan lebih kuat, jika terdapat juga hipertrofi ventrikel kanan, tetapi bukan kriteria yang harus ada
  • 32. Etiologi  Setiap tekanan ( pressure ) atau overload volume pada sisi kanan jantung akan menyebabkan pembesaran atrium kanan Etiologi patologis yang sering :  Regurgitasi trikuspid  Stenosis trikuspid  Regurgitasi pulmonal  Stenosis pulmonal  Hipertensi pulmonal  Penyakit paru kronik  Hipertrofi ventrikel kanan
  • 34. Hipertrofi Atrium Kiri  Hipertrofi atrium kiri harus dicurigai jika terdapat gelombang P yang memanjang, pemendekan atau hilangnya interval PR  Durasi gelombang P > 0,12 detik, sering disertai notching gelombang P ( paling jelas pada sandapan II )  Gelombang P di sandapan V1 menunjukkan komponen negatif yang prominen disebut : P terminal force (durasi 0,04 dan dalamnya 1 mm )
  • 35. Etiologi  Penyakit katup mitral : terutama stenosis mitral  Stenosis aorta  Regurgitasi aorta  Hipertrofi ventrikel kiri
  • 36. Hipertrofi Ventrikel Kiri & kanan Mekanisme :  Terdapat peninggian voltase QRS karena :  Terdapat peningkatan massa otot karena dilatasi ventrikel dan atau penebalan dinding ventrikel  Peningkatan tekanan transmural dan intraventrukular ETIOLOGY :  Pressure load pada ventrikel kiri  Tekanan tinggi persisten pada ventrikel kanan
  • 38. Gambaran EKG pada infark Miokard Akut Fase awal atau fase hiperakut :  Elevasi ST yang nonspesifik  T yang tinggi dan melebar Fase evolusi yang lengkap :  Elevasi ST yang spesifik, konveks ke atas  T yang negatif dan simetris  Q patologis Fase infark lama :  Q patologis, bisa QS atau Qr  ST yang kembali iso-elektrik  T bisa normal atau negatif
  • 39. Tanda Tanda Infark dan Iskemia Iskemia: depresei ST atau T terbalik Infark: Q Patologis  Akut: Q patologis + ST elevasi Atau ST elevasi saja  Sub Akut/ recent: Q patologis + T terbalik  Old: Q patologis, ST dan T normal