1. AYAT AL-QUR’AN TENTANG TOLERANSI
DAN ETIKA PERGAULAN
MAKALAH
Disusun untuk memnuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Materi Pendidikan Qur’an Hadis di Madrasah Aliyah
Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Semester VI
Disusun oleh :
Dedi Sugianto NIM. 1410110126
Dosen Pembimbing :
Dr. Syathori, M. Ag
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013
KATA PENGANTAR
2. Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang mana penyusun sadari
atas rahmat dan kuasa-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik dalam tulisan, ejaan, maupun kalimat yang terdapat dalam makalah
ini. Untuk itu penyusun mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca sekalian..
Penyusun mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen
pembimbing yaitu Bapak Drs. Syathori, M. Ag.
Penyusun berharap, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi diri
penyusun pribadi, dan umumnya bagi para pembaca sekalian.
Cirebon, Mei 2013
Penyusun
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................I
Daftar Isi ....................................................................................................................... II
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................................III
BAB II
PEMBAHASAN
A. TOLERANSI
1. Surah Al-kafiruun ayat 1-6 ..........................................................................1
2. Surah Yunus ayat 40-41...............................................................................2
3. Surah Al-Kahfi ayat 29 ................................................................................4
4. Surah Hujurat ayat 10-13.............................................................................4
5. Hadis tentang Etika Pergaulan....................................................................8
BAB III
PENUTUP......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................10
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia haruslah saring bertoleransi dan saling menghargai satu sama
lainya. Kita boleh bertoleransi dengan orang-orang yang non muslim namun
harus kita batasi, kita dilarang bertoleransi dalam urusan keyakinan, kita boleh
bertoleransi dengan umat non muslim tentunya haruslah dari hal pekerjaan,
adanya gotong royong, kerja sama dan saling membantu dikala kesusahan
adalah satu toleransi yang bagi untuk semua umat beragama.
Hak-hak yang harus dipenuhi oleh seorang muslim, indahnya persudaraan
adalah dimana kita saling menghargai satu sama lainya tidk saling mencela
dan saling merrugikan saudaanya. Kita senantiasa haruslah saling bersaudara
antara satu dengan yang lainya Allah SWT memerintahkan untuk kita
mengenal satu sama lainya bukan untuk saling mencela dan saling merugikan
saudara semuslim kita. Allah SWT mengajarkan kita untuk saling menghargai
sesama muslim dan tidak lain juga kepada non muslim tentu haruslah saling
menghargainya.
B. Rumusan Masalah
Setelah jelaskan secara singkat latar belakang itu maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan toleransi?
2. Bagaimana toleransi yang di perbolehkan dalam agama?
3. Bagaimana saling menhrgai manusia satu dengan lainya?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan ini yaitu untuk dapat menjelasakan pertanyaan yang
sudah di berikan di rumusan masalah, tentunya apabila pemkalah tidak mampu
menyelasikan pertanyaan itu maka dimohonkan untuk semua pembaca dapat
memberikan tambahan yang telah dipaparkan oleh pemakalah.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Ayat Toleransi
Ayat-ayat Al-qur’an yang membahas tentang toleransi adalah surah Al-
Kafiruun ayat 1-6, Syrat Yunus ayat 40-41, dan surah Al-kahfi ayat 29.
Pembahasan beberapa surah dan ayat tentang toleransi tersebut meliputi kegiatan
menyimak dan membaca, mengartikan perlafal, terjemahan lengkap, penerapan
ilmu tajwid dan kandungannya.
1. Surat Al-Kafiruun ayat 1-6
Artinya: “Katakanlah: "Hai orang-orang kafir (1) Aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah (2) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (3) Dan
aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah (4) Dan kamu tidak
Lafal Arti Lafal Arti
Katakanlah
(Muhammad)
Dan aku tidak pernah
Wahai Menjadi penyembah
Orang-orang kafir Apa yang kamu sembah
ال
Aku tidak akan
menyembah
Untukmu
Apa yang kamu
sembah
Agamamu
Dan kamu bukan Dan untukmu
Penyembah Agamaku
Apa yang aku
sembah
Dan kamu bukan
Penyembah
Apa yang aku sembah
6. pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah (5) Untukmu agamamu,
dan untukkulah, agamaku (6).”(Q.S Al-Kafiruun ayat 1-6)
Isi surah ini menyatakan sikap berlepas diri Nabi Muhammad saw dari
perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Dalam surah ini yang
disebutkan sebagai orang-orang kafir adalah orang Quraisy. Karena kebodohannya.
Mereka mengajak Nabi Muhammad saw menyembah patung selama satu tahun, dan
nanti orang-orang kafir Quraisy akan menyembah tuhannya Nabi Muhammad selama
satu tahun pula. Dan Allah SWT kemudian menurunkan surah Al-Qur’an ini. Dan
memerintahkan Nabi Muhammad untuk melepaskan diri dari hal yang semacam itu.
Dilihat dari sisi hubungan antar umat beragama, khususnya antar umat muslim
dengan umat non muslim. Contohnya adalah ajakan kaum Quraisy kepada nabi
Muhammad SAW untuk saling bergantian menyembah berhala dan sebaliknya serta
contoh lainya adalah mencampur adukan keyakinan umat muslim dengan non muslim
seperti ikut merayakan hari besar umat non muslim.
Dalam hal ini akidah, seperti bisnis, urusan sosial, dan urusan kemasyarakatan,
kaum muslim diperbolehkan untuk bekerjasama dengan no muslim. Namun dalam
urusan keyakinan kaum muslim dilarang keras untuk bekerjasama dengan kaum nonj
muslim.
Dalam pengertian toleransi adalah orang-orang yang saling bergotong royong
membangun sebuah jembatan, kerukunan suatu daerah dan saling membantu dalam
kesusahan itulah yang dinamakan tentang toleransi.
2. Surah Yunus Ayat 40-41
7. Artinya:”Dan diantara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-
Qur’an) dan diantaranya ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya.
Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang0orang yang berbuat kerusakan
. Dan jika mereka tetap mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah,” bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa
apa yang aku kerjakan dan akupun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu
kerjakan.” (Q.S Yunus ayat 40-41)
Ayat tersebut menjelaskan bahawa golongan manusia ada dua, yaitu golongan
yang beriman dan golongan yang tidak beriman atau sering disebut dengan golongan
kafir. Ayat tersebut menyiratkan ajaran bahwa apabila ada orang yang berbeda sikap
dan pandangan dengan kita, dimana sikap pandangan orang tersebut menurut agama
kita sala, kita wajib mengajaknya untuk kembali kejalan yang benar dengan
perbuatan-perbuatan yang baik tentunya. Namun apabila dia masih bersihkukuh
terhadap pendiriannya maka kita tidak bisa memaksa mereka untuk mengikuti kita.
Allah SWT memerintahkan kita untuk berkata:” Bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu, kamu berlepas dari apa yang aku kerjakan dan aku berlepas dari apa
yang kamu kamu kerjakan”.
Dalam kehidupan kita sering memberi nasihat dan himbauan kepada anggota
keluarga kita dan teman kita terhadap yang yang tidak sesuai dengan ajaran agama
Lafal Arti Lafal Arti
Dan diantara mereka Maka katakanlah
Ada orang yang
beriman
Bagiku amalanku
Kepada Al-Qur’an Dan bagimu amalanmu
Dan diantara mereka Kamu semua
ال Yang tidak beriman Terlepas
Kepada Al-Qur’an
Dari apa yang aku
kerjakan
Dan tuhanmu Dan akau berlepas diri
Lebih mengetahui
Dari apa yang kamu
kerjakan
Tentang orang-orang
yang berbuat kerusakan
Jika mereka
mendustakan kamu
8. kita. Namun, tidak jarang pula nasihat dan himabau tersebut direspon secara positif,
jika demikian kita sudah terlepas datri tanggung jawab kita. Dan kita haruslah
bersikap amar ma’ruf nahimungkar. Kita juga tidak boleh untuk memaksakan atas
kehendak orang-orang disekitar kita.
3. Surah Al-kahfi ayat 29
Artinya :”Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka
barangsiapa yang ingin hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin biarlah
ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka
akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan
muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling
jelek.”(Q.S Al-Kahfi :29)
Lafal Arti Lafal Arti
9. Beberapa pendapat yang dapat simpulkan dari ayat diatas adalah
1. Kebenaran itu datang dari Allah SWT
2. Manusia bebas untuk meilih beriman atau kafir
3. Masing-masing pilihan memiliki konsekuensi. Bagi orang yang beriman, Allah
menyediakan syurga, sedangkan bagi orang yang kafir, Allah akan menyediakan
neraka.
Seorang muslim wajib mengajak orang lain untuk masuk dan mengikuti ajaran islam.
Akan tetapi, hal itu tidak boleh dipaksakan. Kewajiban seorang muslim hanya mengajak.
Jhanya saja bersedia atau tidaknya tergantung dirinya. Kewajiban umat muslim hanyalah
dapat mengajak orang-orang non muslim untuk masuk islam dan mengajarkan ajaran
yang sesuai dengan ajaran agamanya.
Peristiwa pada masa Umar bin Khatab. Beliau mempunyai seorang budak yang
beragama kristiani yang bernama astiq. Suatu ketika ia dipengaruhi seorang sahabat untuk
menerima ajaran agama islam. Ketika Astiq menolak, Umar bin Khatab hanya
mengatakan:” Tidak ada paksaan dalam beragama.” Kemudian Umar bin Khatab
membebaskan budaknya sebelum meninggal.
Islam tidak hanya melarang penggunaan kekerasan dan paksaan dalam hal keyakinan
bergama tetapi juga melarang penggunaan bahasa yang kasar terhadap agama lain.
4. Al-Hujurat : 10-13
Dan katakanlah Gejolaknya
Kebenaran itu Dan jika
(datangnya)dari tuhanmu Mereka minta minum
Barang siapa
Niscara mereka di beri
minum
Yang ingin Dengan air
Maka berimanlah
Seperti besi yang
mendidih
Biarlah ia kafir Yang menghanguskan
Sesungguhnya kami Wajah
Telah menyediakan Seburuk-buruknya
Untuk orang-orang dzalim Minuman
Neraka Dan yang palingjelek
Yang mengepung Tempat istirahat
mereka
11.
Artinya:” Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.(10) Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang
laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih
baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela
dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
Seburuk-buruk panggilan adalah yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang
tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.(11) Hai orang-orang
yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka, karena sebagian dari purba-
sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi
Maha Penyayang.(12) Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(13)
Lafal Arti
Orang-orang beriman itu sesungguhnya
bersaudara
damaikanlah
antara kedua
saudaramu
Dan takutlah terhadap Allah
12. Setiap muslim satu dengan muslim lainya adalah bersaudara, maka dalam hal
ini setiap muslim apabila sedang dalam percecokan ataupun pertengkatran haruslah
kita melerainya tentu setiap muslim adalah bersaudara dan dilarang untuk bertengkar.
Haruslah saling menghormati dan mengharagai satu sama lainya.
Kitapun dilarang merandahkan satu sama lain, dilarang untuk saling mencela
maupun saling menghina. Padqa dasarnya setiap manusia ingin dihormati dan ingin di
hargai, apabila kita ingin dihargai oleh iorang lain maka kita hargai terlebih dahulu
orang lain. Tentu orang-orang yang menghargai sesamanya lebih baik dibandingkan
orang-orang yang tidak saling menghargai yan lainya. Dilarang untuk berburuk
sangka karena perbuatan buruk dsangka sangat merugikan orang lain maka kita
senantiasa menghargai dan berbaik sangka dengan yang lainya. Allah SWT
menciptakan manusia adalah bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dan kita dianjurkan
supaya kamu
mendapat rahmat
Hai orang-orang merendahkan
yang beriman boleh jadi yang
ditertawakan
ال Janganlah(laki-laki) lebih baik
sekumpulan Perempuan lainya
kumpulan yang lain janganlah suka mencela
merendahkan dirimu sendiri
boleh jadi yang
ditertawakan
dan jangan memanggil
lebih baik yang mengandung ejekan
dari mereka gelaran
Dan jangan pula
sekumpulan perempuan
Seburuk-buruk
Dari sekumpulan
perempuan lain
panggilan adalah yang
buruk sesudah iman
dan barangsiapa
yang tidak bertobat
maka mereka itulah
orang-orang yang zalim
13. untuk saling mengenal satu sama lainya, menambah persaudaraan itub lebih baik
dibandingkan menambah musu karena menambah musuh sangat dilarang opleh ajaran
agama. Kita harus mencari teman yang baik dan orang-orang yang mengerti degan
agma agar kita selalu dekat dengan Allah SWT.
5. Hadis
6.
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Hak seorang muslim terhadap sesama muslim
ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia
memanggilmu penuhilah; bila dia meminta nasehat kepadamu nasehatilah;
bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah
(artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit
jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hantarkanlah (jenazahnya)".
Riwayat Muslim.
Setiap muslim mempunyai satu kewajiban dengan muslim lainya
seperti yang telah dijelaskan dalam hadis kita harus mengucapkan salam
terhadp muslim lainya apabila kita berjumpa dengannya. bila ia memanggilmu
penuhilah; bila dia meminta nasehat kepadamu nasehatilah, bila dia bersin dan
mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya semoga Allah
memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia
meninggal dunia hantarkanlah (jenazahnya).
Itulah hak-hak yang harus dipenuhi oleh seorang muslim, indahnya
persudaraan adalah dimana kita saling menghargai satu sama lainya tidk saling
mencela dan saling merrugikan saudaanya. Kita senantiasa haruslah saling
bersaudara antara satu dengan yang lainya Allah SWT memerintahkan untuk
kita mengenal satu sama lainya bukan untuk saling mencela dan saling
merugikan saudara semuslim kita. Allah SWT mengajarkan kita untuk saling
14. menghargai sesama muslim dan tidak lain juga kepada non muslim tentu
haruslah saling menghargainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak-hak yang harus dipenuhi oleh seorang muslim, indahnya persudaraan
adalah dimana kita saling menghargai satu sama lainya tidk saling mencela
dan saling merrugikan saudaanya. Kita senantiasa haruslah saling bersaudara
antara satu dengan yang lainya Allah SWT memerintahkan untuk kita
mengenal satu sama lainya bukan untuk saling mencela dan saling merugikan
saudara semuslim kita. Allah SWT mengajarkan kita untuk saling menghargai
sesama muslim dan tidak lain juga kepada non muslim tentu haruslah saling
menghargainya.
B. Saran
Manusia haruslah saring bertoleransi dan saling menghargai satu sama
lainya. Kita boleh bertoleransi dengan orang-orang yang non muslim namun
harus kita batasi, kita dilarang bertoleransi dalam urusan keyakinan, kita boleh
bertoleransi dengan umat non muslim tentunya haruslah dari hal pekerjaan,
15. adanya gotong royong, kerja sama dan saling membantu dikala kesusahan
adalah satu toleransi yang bagi untuk semua umat beragama.
DAFTAR PUSTAKA
Hadna, Mustofa. 2010. Ayo Mengkaji Al-Qur’an dan Hadis untuk MA kelas XII.
Jakarta: Erlangga
Sa’id, Abdurahiim. 2007. Agma Islam Untuk Kelas XII SMA. Bandung: Tiga
Serangkai