1. ANALISIS GAYA
KEPEMPINAN KEPALA SEKOLAH
(SMKS TARBIYAH ISLAMIAH)
ARDIANSYAH, WINDI AUDI YANDRI, SEKAR WANGI, FITRA, Zuhra
Bab
1
Bab
2
Bab
3
Bab
4
Bab
5
start
2. S T K I P A L M A KS U M P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M AT I K A
4. Bagaimanagaya kepemimpinan kepala
sekolah SMKS TARBIYAH ISLAMIYAH
dalam menjalankan fungsi-fungsi
manajemen?
1 2
R U M U S A N M A S A L A H
L ATA R B E L A K A N G T U J U A N P E N E L I T I A N
Bagaimanagaya kepemimpinan kepala
sekolah SMKS TARBIYAH ISLAMIYAH
dalam hal pengambilan keputusan ?
5. R U M U S A N M A S A L A H T U J U A N P E N E L I T I A N
Pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin
terhadapkinerja guru pada SMKS TARBIYAH
ISLAMIYAH.
2
Untuk mengetahui gambaran gaya
kepemimpinan SMKS TARBIYAH ISLAMIYAH.
1
L ATA R B E L A K A N G
6. P E N E L I T I A N T E R D A H U L U H I P O T E S I S P E N E L I T I A N
Teori Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan
kepala sekolah yang memegangkendali
penuh atas segala keputusan dan kegiatan di
sekolah. Kepala sekolah dengan gaya ini
cenderung tidak melibatkan guru atau staf
dalam pengambilan keputusan dan lebih
mengutamakan perintah dan kontrol.
Teori Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini melibatkan
partisipasi guru dan staf dalam pengambilan
keputusan dan kegiatan di sekolah. Kepala
sekolah dengan gaya ini lebih terbuka
terhadapide dan pendapat dari bawahannya,
dan cenderung mengambil keputusan secara
kolektif.
Teori kepemimpinan situasional: Teori ini
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
yang efektif tergantung pada situasi tertentu.
Jika kepala sekolah memiliki bawahan atau
guru-guru yang terampil dan berpengalaman
dalam mengambil keputusan, maka gaya
kepemimpinan bebas tindak dapat efektif,
karena mereka dapatmengatur diri mereka
sendiri dan menyelesaikan tugas-tugas
mereka tanpa pengawasan langsung.
Teori manajemen partisipatif: Teori ini menyatakan
bahwa partisipasi bawahan atau guru-guru dalam
pengambilan keputusan dapat meningkatkan kinerja dan
kepuasan kerja. Oleh karena itu, kepala sekolah yang
menggunakan gaya kepemimpinan bebas tindak dapat
mengambil pendekatan partisipatif dengan
memperbolehkan bawahan atau guru-guru untuk
mengambil keputusan mereka sendiri dan memberikan
saran atau masukan ketika dibutuhkan.
7. 1. Penelitian oleh Leithwood dan Jantzi (1990)
menunjukkan bahwa kepala sekolah yang
menggunakan gaya kepemimpinan
transformasional cenderung memiliki
kinerja yang lebih baik dalam mengelola
sekolah, memotivasi staf, dan mencapai
tujuan pendidikan.
2. Penelitian oleh Hallinger dan Murphy
(1985) menunjukkan bahwa kepala sekolah
yang menggunakan gaya kepemimpinan
demokratis cenderung lebih efektif dalam
mengelola sekolah dan meningkatkan
kinerja guru.
3. Penelitian oleh Bass dan Avolio (1994)
menunjukkan bahwa kepala sekolah yang
menggunakan gaya kepemimpinan
transformasional cenderung lebih efektif
dalam menciptakan budaya sekolah yang
positif, meningkatkan motivasi dan kinerja
guru, serta mencapai tujuan pendidikan.
K A J I A N T E O R I H I P O T E S I S P E N E L I T I A N
8. Hipotesis 1: Kepala sekolah yang
menggunakan gaya kepemimpinan
demokratis akan memiliki kinerja yang lebih
baik dalam memotivasi guru dan staf
daripadakepala sekolah yang menggunakan
gaya kepemimpinan transaksional.
Variabel terikat: Motivasi guru dan staf.
Variabel bebas: Gaya kepemimpinan kepala
sekolah
Hipotesis 2: Kepala sekolah yang menggunakan gaya
kepemimpinan partisipatif akan lebih efektif dalam
meningkatkan partisipasi dan keterlibatan guru dan staf
dalam pengambilan keputusan sekolah daripadakepala
sekolah yang menggunakan gaya kepemimpinan
transaksional.
Variabel terikat: Partisipasi dan keterlibatan guru dan staf
dalam pengambilan keputusan sekolah. Variabel bebas:
Gaya kepemimpinan kepala sekolah.
K A J I A N T E O R I P E N E L I T I A N T E R D A H U L U
Hipotesis 3: Kepala sekolah yang
menggunakan gaya kepemimpinan otoriter
akan memiliki efektivitas yang lebih tinggi
dalam menjalankan programpembelajaran
daripadakepala sekolah yang menggunakan
gaya kepemimpinan partisipatif.
Variabel terikat: Efektivitas program
pembelajaran. Variabel bebas: Gaya
kepemimpinan kepala sekolah
9. s a m p l e
Lokasi, tempat & Waktu penelitian
Sabjek & Objek
Teknik pengumpulan data
• Studi Lapangan
• obsevasi
• Kuesioner
• Wawancara
• Studi dokumentasi
• excel
• Gedung SEKOLAH SMKS TARBIYAH
ISLAMIAH
• 10:00 wib
• Guru & Kepala sekolah
Teknik analisis area
Analisis kepadatan
10. m e t o d e p e n e l i t i a n
2
1 3
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan kinerja guru di Sekolah
Menengah Kejuruan
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan teknik survei
menggunakan kuesioner terhadap10 guru di
satu Sekolah Menengah Kejuruan di kota
Stabat. Penelitian ini juga menggunakan
analisis regresi untuk menganalisis
hubungan antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan kinerja guru.
Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan Kinerja Guru di Sekolah Menengah
Kejuruan
11. 0
1
5
10
15
20
21
22,4
0
1
5
10
15
20
25
27
28
29,8
%
1
10
15
25
26
27
28,9%
%
Data 2
DATA KUESIONER Gaya Partisipatif
Kepala sekolah
Smks Tarbiyah Islamiah
DATA KUESIONER Gaya bebas
tindak Kepala sekolah
Smks Tarbiyah Islamiah
Data 1
DATA KUESIONER Gaya Demokrasi
Kepala sekolah
Smks Tarbiyah Islamiah
Data 3
0
5
10
15
20
23
24,2
%
Data 4
DATA KUESIONER Gaya Otoriter
Kepala sekolah
Smks Tarbiyah Islamiah
12. s a r a n
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gaya kepemimpinan Kepala Sekolah Smks
Tarbiyah Islamiah. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode
analisis deskriptif kuantitatif tanpa menggunakan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan
kepemimpinan di Sekolah Smks Tarbiyah Islamiah tergolong baik, hal ini menunjukkan bahwa
pemimpin telah menjalankan fungsi kepemimpinan dengan baik
1
3
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian terhadap gaya kepemimpinan adalah Gaya
Kepemimpinan kepala sekolah di Smks Tarbiyah Islamiah adalah baik yang didapat dari berbagai
sumber. Artinya, sebagian besar menilai gaya kepemimpinan kepala sekolah mampu memberikan
instruksi kepada karyawan secara jelas, mampu menjalin komunikasi antara pimpinan dengan atasan,
antara pimpinan dengan sesama pimpinan, dan anatara pimpinan dengan guru, mampu memberikan
motivasi kerja kepada guru, mampu memberikan teguran yang tepat kepada guru yang melakukan
kesalahan saat bekerja secara baik.
13. k e s i m p u l a n
2
1 3
Kepala sekolah perlu
mempertimbangkan untuk
menggabungkan elemen dari gaya
kepemimpinan otoriterdengan gaya
kepemimpinan yang lebih demokratis
atau pratipatifuntuk menciptakan
suasana kerja yang lebih seimbang
dan memungkinkan partisipasi dari
bawahannya
Kepala sekolah perlu terus
menerapkan gaya kepemimpinan
demokratis namun juga harus
memastikan bahwa keputusan yang
diambil sejalan dengan tujuan sekolah
dan mempertimbangkan kepentingan
dan kebutuhan semua pihak yang
terlibat
Kepala sekolah perlu memastikan
bahwa gaya kepemimpinan bebas
tindak tetap dalam kendali dan tidak
berubah menjadi keengganan untuk
terlibat dalam pengambilan keputusan
penting atau pengelolaan masalah
dalam sekolah. Kepala sekolah perlu
tetap memastikan bahwa bawahannya
memiliki dukungan dan bimbingan
yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan sekolah.