Regresi Linear Berganda

Dian Arisona
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pembahasan mengenai sebuah variable numeric bisa melalui penggunaan Statistic
Deskriptif dan Inferensia untuk membuat perkiraan dan kesimpulan tentang cariabel tersebut.
Jika yang akan dibahas adalah 2 variabel numeric atau lebih, termasuk hubungan di antara
keduanya, maka digunakan 2 teknik perhitungan, yaitu Regresi dan Korelasi.
Dalam analisis regresi, akan dikembangkan sebuah estimating equation (persamaan
regresi) yaitu suatu formula matematika yang mencari nilai variable dependent dari nilai
variable independent yang diketahui. Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan
peramalan, di mana dalam model tersebut ada sebuah variable dependent (tergantung) dan
variable independent (bebas). Sebagai contoh ada tiga variable, yaitu Penjualan, Biaya
Promosi dan Biaya Iklan. Dalam praktek, akan dibahas bagaimana hubungan antara Biaya
Promosi dan Biaya Iklan terhadap Penjualan. Di sini berarti ada variable dependent yaitu
Penjualan, sedangkan variable independentnya adalah Biaya Promosi dan Biaya Iklan.
Metode Korelasi akan membahas keeratan hubungan, dalam hal ini keeratan hubungan antara
Biaya Promosi dan biaya Iklan terhadap Penjualan. Sedang metode Regresi akan membahas
prediksi (peramalan), dalam hal ini apakah Penjualan di masa mendatang bisa diramalkan jika
Biaya Promosi dan Biaya Iklan diketahui.
Dalam praktek, regresi sering dibedakan antara regresi sederhana dan berganda.
Disebut regresi sederhana (Simple Regression) jika hanya ada satu variable independent,
sedangkan disebut regresi berganda (Multiple Regression) jika ada lebih dari satu variable
independent.(Nazir, 1983).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Regresi merupakan sebuah alat yang dapat berguna untuk meramalkan sesuatu di masa
depan berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang guna memperkecil kesalahan di masa
yang akan datang. Secara umum ada dua macam hubungan antara dua variabel atau lebih,
yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Untuk mengetahui bentuk hubungan
digunakan analisis regresi. Untuk keeratan hubungan dapat diketahui dengan analisis korelasi.
Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih,
terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna,
atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel bebas(prediktor X atau
independent variable) mempengaruhi variabel terikat (respon Y atau dependent variable)
dalam suatu fenomena yang kompleks. Jika X1, X2, … , Xi adalah variabel-variabel
independen dan Y adalah variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X
dan Y, di mana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Secara matematika
hubungan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut.
Y = f(X1, X2, …, Xi, e)
di mana Y adalah variabel terikat, X adalah variabel bebas dan e adalah variabel residual
(disturbance term). (Walpole, 1995)
Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang dapat
dilaksanakan dalam analisis regresi, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris.
2. Menguji berapa besar variasi variabel terikat dapat diterangkan oleh variasi variabel
bebas.
3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak.
4. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok dengan teori. (Nazir,
1983)
Uji Korelasi
Uji korelasi adalah metode pengujian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel yang datanya kuntitatif. Selain dapat mengetahui derajat keeratan hubungan
korelasi juga dapat digunakan untuk mengetahui arah hubungan dua variabel numerik,
misalnya apakah hubungan berat badan dan tinggi badan mempunyai derajat yang kuat atau
lemah dan juga apakah kedua variabel tersebut berpola positif atau negatif.(Armaidi, 2010)
3
Langkah-langkah untuk menghitung korelasi adalah sebagai berikut.
1. Menentukan hipotesis
2. Menentukan batas penerimaan dan penolakan
3. Melakukan perhitungan korelasi antar variabel
4. Membandingkan perhitungan dengan tabel
5. Mengambil keputusan
6. Menarik kesimpulan (Hadi, 2000)
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah proporsi keragaman atau variansi total nilai peubah Y yang
dapat dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan linier. (Draper, 1992). Koefisien
determinasi dilambangkan dengan R2
. Nilai ini menyatakan proporsi variasi keseluruhan
dalam nilai variabel dependen yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linier
dengan nilai variabel independen, selain itu diterangkan oleh peubah yang lain (galat atau
peubah lainnya).
n
i
i
n
i
i
yy
yy
JKT
JKR
R
1
2
1
2
2
)(
)ˆ(
R2
= koefisien determinasi
Uji Serentak (Uji F)
Uji serentak (Uji F) adalah metode pengujian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2007). Langkah-
langkah untuk melakukan uji serentak (uji F) adalah sebagai berikut.
1. Menentukan hipotesis
H0 : βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel terikat
H1 : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
terikat. Dengan i = 1,2,…,n.
2. Menentukan wilayah kritis (level of significance)
3. Menentukan daerah keputusan
H0 gagal ditolak apabila Fhitung ≤ Ftabel ( valueP ), artinya semua variabel bebas secara
bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel
terikat.
4
H0 ditolak apabila Fhitung> Ftabel ( valueP ), artinya semua variabel bebas secara bersama-
sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
4. Menentukan statistik uji
5. Mengambil keputusan (Gudjarat, 1995)
Uji serentak (uji F) juga sering disebut uji ANOVA. Tabel ANOVA untuk menguji
kelinieran regresi adalah sebagai berikut.
Tabel ANOVA untuk pengujian kelinieran regresi
Sumber
variasi
Derajat
bebas
Jumlah
kuadrat
Rataan kuadrat Fhitung
Regresi 1 JKR JKR RKR/RKS
Galat (sisa) n-2 JKS
Total n-1 JKT
(Sembiring, 2003)
2
1
)ˆ(
n
i
i yyJKR
2
1
)ˆ(
n
i
ii yyJKT
2
1
)(
n
i
ii yyJKS
JKGJKRJKT
regdb
JKR
RKR
sisadb
JKS
RKS
JKS
JKR
Fhitung
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas sering terjadi jika diantara variable bebas (x) saling berkorelasi
sehingga tingkat penelitian pemerkiraan semakin rendah. Di samping itu interval keyakinan
kesimpulan yang diambil keliru. Multikolinearitas yang berat dapat mengubah tanda koefisien
regresi yang seharusnya bertanda (+) berubah (-) atau sebaliknya. Uji multikolinearitas
diperoleh dengan beberapa langkah yaitu
5
1. Melakukan regresi model lengkap Y = f (X1…Xn) sehingga kita mendapatkan R square.
2. Melakukan regresi X1 terhadap seluruh X lainnya, maka diperoleh nilai Ri square (regresi
ini disebut auxiliary regression); dan
3. Membandingkan nilai R dengan R square. Hipotesis yang dapat dipakai adalah Ho
diterima apabila R < R square model pertama berarti tidak terjadi multikolinearitas
dan H1 diterima apabila R > R square model pertama berarti terjadi masalah
multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas adalah suatu kondisi dimana sebaran atau variable tidak konstan
sepanjang observasi. Jika harga X makin besar maka sebaran Y makin lebar atau makin
sempit. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji white sebagai berikut:
1. Lakukan regresi model yang kita miliki dan kita dapatkan nilai residual untuk (estimasi
error);
2. Lakukan regresi auxiliary kita dapatkan nilai R² dari regresi ini kemudian kita hitung X²
dengan rumus n x X²
3. Dibandingkan X² dari regresi diatas dengan nilai chi square dengan derajad bebas 2 dan
alpha 1 %.
Jika R² x n lebih besar dari nilai 5aria chi square (alpha, df) berarti terjadi
heteroskedastisitas jika sebaliknya berarti tidak heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian
observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang.
Jika terdapat autokorelasi maka nilai parameter b1 dan b2 yang diperoleh tetap linear
dan tidak bias. Akan tetapi, varians atau Sb1 dan Sb2 bias . Artinya parameter tidak efisien.
Akibatnya, uji signifikansi variable yang dilakukan dengan uji-t, di mana nilai t = b/S tidak
bisa ditentukan
6
BAB III
PEMBAHASAN SOAL
Tabel Data Produktivitas Pertanian Padi di Sulawesi Selatan pada Tahun 2003-2012
Tahun Luas Panen (Ha) Produksi Padi ( Ton) Produktivitas (Ku/Ha)
2003 847305 4003079 47.24
2004 772773 3552835 45.98
2005 730611 3390397 46.4
2006 719846 3365509 46.75
2007 770733 3635139 47.16
2008 836298 4083356 48.83
2009 862017 4324178 50.16
2010 886354 4382443 49.44
2011 889232 4511705 50.74
2012 981164 5008143 51.04
(Sumber:website resmi BPS Pusat, tahun 2013)
7
Hasil Pengolahan dengan Ms. Excel 2010
Y X1 X2 YX1 YX2 X1X2 Y^2 X1^2 X2^2
1 47.2
4
400307
9
847305 18910545
2
40026688
.2
3.39183E+
12
2231.61
76
1.60246E
+13
7.17926E
+11
2 45.9
8
355283
5
772773 16335935
3
35532102
.54
2.74553E+
12
2114.16
04
1.26226E
+13
5.97178E
+11
3 46.4 339039
7
730611 15731442
1
33900350
.4
2.47706E+
12
2152.96 1.14948E
+13
5.33792E
+11
4 46.7
5
336550
9
719846 15733754
6
33652800
.5
2.42265E+
12
2185.56
25
1.13267E
+13
5.18178E
+11
5 47.1
6
363513
9
770733 17143315
5
36347768
.28
2.80172E+
12
2224.06
56
1.32142E
+13
5.94029E
+11
6 48.8
3
408335
6
836298 19939027
3
40836431
.34
3.4149E+1
2
2384.36
89
1.66738E
+13
6.99394E
+11
7 50.1
6
432417
8
862017 21690076
8
43238772
.72
3.72751E+
12
2516.02
56
1.86985E
+13
7.43073E
+11
8 49.4
4
438244
3
886354 21666798
2
43821341
.76
3.8844E+1
2
2444.31
36
1.92058E
+13
7.85623E
+11
9 50.7
4
451170
5
889232 22892391
2
45119631
.68
4.01195E+
12
2574.54
76
2.03555E
+13
7.90734E
+11
10 51.0
4
500814
3
981164 25561561
9
50078610
.56
4.91381E+
12
2605.08
16
2.50815E
+13
9.62683E
+11
Total
483.
74
402567
84
829633
3
1.956E+0
9
40255449
8
3.37914E+
13
23432.7
034
1.64698E
+14
6.94261E
+12
Rata-rata
48.3
74
402567
8.4
829633.
3
19560484
8.1
40255449
.8
3.37914E+
12
2343.27
034
1.64698E
+13
6.94261E
+11
8
 Membuat Model persamaan Regresi
Sehingga di peroleh model regresinya sebagai berikut:
Tabel 1:
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata (Mean) untuk variabel dependent
(Produktivitas) adalah 48,3740 dan standar deviasinya adalah 1,89340. Rata-rata ( Mean)
untuk variabel bebas Produksi Padi adalah 4025678 dan standar deviasinya adalah
541313,93370. Sedangkan untuk variabel Luas Panen rata-ratanya adalah 829633,3 dan
standar deviasinya adalah 81443,37728. Kolom N menyatakan jumlah pengamatan. Dimana
ketiga variabel memiliki jumlah pengamatan yang sama yaitu sebanyak 10.
 Menghitung Nilai Korelasi R
Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa variabel Y memiliki hubungan yang kuat dengan
variabel yaitu sebesar 0.940. sehingga dapat dikatakan bahwa banyaknya jumlah Produksi
9
Padi akan meningkatkan Produktivitas Pertanian Padi di Sulawesi Selatan pada tahun 2003-
2012.
Tabel 2:
Dari tabel di atas dapat dilihat korelasi antara ketiga variabel. Jika variabel tersebut
berkorelasi dengan dirinya sendiri maka nilai korelasinya adalah satu. Nilai korelasi Perason
tidak lebih dari harga .(Riduwan, 2010).
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa Produktivitas berkorelasi positif terhadap Produksi
Panen, sebesar 0,940. Sementara korelasi Produktivitas terhadap Luas Panen, juga berkorelasi
positif sebesar 0,885. Karena Produktivitas berkorelasi positif terhada kedua variabel bebas (
Produksi Padi dan Luas Panen), hal ini berarti bahwa jika Produksi Padi dan Luas Panen
mengalami peningkatan, maka Produktivitas Padi juga akan ikut meningkat. Dan jika
Produksi Padi dan Luas panen mengalami penurunan, maka Produktivitas Padi juga akan
mengalami penurunan.
 Menghitung nilai R-Square dan R:
Sehingga diperoleh nilai adalah
Sehingga diperoleh nilai adalah
10
Tabel 3:
Dengan menggunakan tabel di atas dapat di ketahui apakah terjadi masalah multikolinearitas
atau tidak, yaitu dnegan membandingkan nilai R dengan R-square.
Jika nilai korelasi (R) > nilai koefisien determinasi (R-square), maka terjadi multikolinearitas.
Dan jika nilai korelasi (R)< nilai koefisien determinasi (R-square), maka tidak terjadi
multikolinearitas. Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai R (0,997) > R-square (0,995), maka
terjadi multikolinearitas.
Kemudian untuk mengetahu ada atau tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan dengan uji
Durbin Watson.
Tabel Uji Statistik Durbin-Watson
Nilai Statistik Durbin-Watson Hasil
Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif
Daerah keraguan-raguan; tidak ada keputusan
Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi
positif/negatif
Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan
Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi
positif
Nilai dan didapatkan dari tabel Durbin Watson( dengan dan
masing-masing sebagai berikut :
dan , sedangkan nilai Durbin Watson
Jadi, tidak ada keputusan.
 Menghitung Tabel Anova:
a. Jumlah Kuadrat Regresi
11
b. Jumlah Kuadrat Total
c. Jumlah Kuadrat Residual
d. Kuadrat Tengat Regresi
e. Kuadrat Tengah Residual
f. F hitung dan F Tabel
Dengan n = 10 dan k = 2, diperoleh nilai F tabel = 4.74
Tabel 4:
Tabel diatas digunakan untuk mencari nilai F-hitung, yang selanjutnya akan dibandingkan
dengan nilai F-tabel, dalam pengujian hipotesis.
Hipotesis:
, Luas Panen dan Produksi Padi tidak mempengaruhi Produktivitas Pertanian
Padi.
Luas Panen dan Produksi Padi mempengaruhi Produktivitas
Pertanian Padi.
12
Kriteria Pengujian:
Jika maka ditolak, dan diterima.
Jika maka diterima, dan ditolak.
Karena , maka ditolak, dan diterima. sehingga
Luas Panen dan Produksi Padi mempengaruhi Produktivitas Pertanian Padi untuk Provinsi
Sulawesi Selatan pada tahun 2003-2012.
 Menguji Autokorelasi dan Multikolinearitas
Tabel 5:
Tabel diatas dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, dengan
membandingkan nilai Lower Bound (dL) dan Upper Bound (dU) terhadap nilai Durbin-
Watson (d). serta menguji berat atau tidaknya multikolinearitas yang terjadi.
1. Menguji Autokorelasi
Hipotesis:
Þ = 0 (tidak ada autokorelasi)
: Þ ≠ 0 (ada autokorelasi)
Kriteria Pengujian:
Jika , tolak H0
Jika tolak H0
, terima H0
Untuk variabel X1, d(1.046) > dL (0.00), maka diterima. sehingga pada variabel Produksi
Padi tidak terdapat autokorelasi. Sementara untuk Luas Panen, d(1.046) > dL (0.00), maka
diterima. sehingga pada variabel Luas Panen tidak terdapat autokorelasi.
13
2. Menguji Multikolinearitas
Untuk menguji berat atau tidaknya multikolinearitas yang terjadi dapat dilakukan dengan
melihat nilai VIF. Jika nilai VIF 10, maka multikolinearitas yang terjadi tidak berat. Jika
nilai VIF > 10, maka multikolinearitas yang terjadi berat. Karena nilai VIF (52.788) > 10,
maka multikolinearitas yang terjadi berat.
 Menguji Heteroskedastisitas
Tabel 6:
Tabel ini dapat digunakan untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya heterokedastisitas, dengan
memperhatikan nilai R-Square. Heteroskedastisitas terjadi bila hitung > tabel dengan
derajat bebas = 2. Dan selang keyakinan ( ) = 1%.
Uji Statistik
hitung = n x Ri square
= 10 x 0,981
= 9.81
tabel = X2
(0,01 , 2 )
= 0,0201
Keputusan :
Karena hitung (9,81)> tabel (0.021), maka terjadi heterokedastisitas.
14
Grafik 1:
Grafik diatas menunjukkan garis regresi untuk variabel terikat adalah Produktifitas Padi dan
variabel bebasnya adalah Produksi Padi dan Luas Panen. Dari grafik dapat dilihat bahwa titik-
titiknya berada disekitar garis regresi. Hal itu berarti garis tersebut mewakili keseluruhan data
yang diambil. Sehingga model regresinya diterima.
Grafik 2:
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin besar nilai dari Luas Panen dan semakin tinggi
Produksi Padi, maka Produktivitas Padi akan semakin meningkat juga. Hal ini berarti, bahwa
Luas Panen dan Produksi Padi memiliki korelasi positif terhadap Produktivitas Padi. Yang
paling besar pengaruhnya terhadap ProduktivitasPadi adalah variabel Produksi Padi.
Residual
Percent
0.40.30.20.10.0-0.1-0.2-0.3-0.4
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Normal Probability Plot of the Residuals
(response is Produktivitas)
X-Data
Produktivitas
50000004000000300000020000001000000
51
50
49
48
47
46
Variable
Luas_Panen
Produksi
Scatterplot of Produktivitas vs Luas_Panen, Produksi
15
Luas_Panen
Produktivitas
1000000950000900000850000800000750000700000
51
50
49
48
47
46
Luas Panen Terhadap Produktivitas
Produksi
Produktivitas
5000000475000045000004250000400000037500003500000
51
50
49
48
47
46
Produksi Padi Terhadap Produktivitas

Recomendados

Analisis regresi. por
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.Novy Yuliyanti
93.1K vistas35 diapositivas
Variabel Dummy por
Variabel DummyVariabel Dummy
Variabel DummyArning Susilawati
11.3K vistas11 diapositivas
PPT Regresi Berganda por
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
16.9K vistas14 diapositivas
Uji asumsi klasik por
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasikJunianto Junianto
45.9K vistas11 diapositivas
Materi P3_Distribusi Normal por
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
191.6K vistas27 diapositivas
Pengujian Hipotesis Rata-Rata por
Pengujian Hipotesis Rata-RataPengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian Hipotesis Rata-RataAvidia Sarasvati
11.9K vistas15 diapositivas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Metode Analisis faktor por
Metode Analisis faktorMetode Analisis faktor
Metode Analisis faktorMaya Julia Trinisa
12.8K vistas38 diapositivas
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana por
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
27.7K vistas23 diapositivas
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi por
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
74.7K vistas45 diapositivas
Statistika Ekonomi II: Teori Regresi Linier Sederhana por
Statistika Ekonomi II: Teori Regresi Linier SederhanaStatistika Ekonomi II: Teori Regresi Linier Sederhana
Statistika Ekonomi II: Teori Regresi Linier SederhanaArie Khurniawan
10.7K vistas20 diapositivas
Uji hipotesis rata rata por
Uji hipotesis rata rataUji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rataAngga Debby Frayudha
9.7K vistas25 diapositivas
Analisis regresi-sederhana por
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
9.4K vistas26 diapositivas

La actualidad más candente(20)

MODUL 6 Regresi Linier Sederhana por nur cendana sari
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
nur cendana sari27.7K vistas
Statistika Ekonomi II: Teori Regresi Linier Sederhana por Arie Khurniawan
Statistika Ekonomi II: Teori Regresi Linier SederhanaStatistika Ekonomi II: Teori Regresi Linier Sederhana
Statistika Ekonomi II: Teori Regresi Linier Sederhana
Arie Khurniawan10.7K vistas
Pert 9-pemodelan-ekonometrika por wuri septi
Pert 9-pemodelan-ekonometrikaPert 9-pemodelan-ekonometrika
Pert 9-pemodelan-ekonometrika
wuri septi5.4K vistas
Metode Perhitungan PDB por Indra Yu
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
Indra Yu56.4K vistas
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda por RindyArini
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
RindyArini31.8K vistas
Bab. 9 regresi linear sederhana.1 por Bayu Bayu
Bab. 9 regresi linear sederhana.1Bab. 9 regresi linear sederhana.1
Bab. 9 regresi linear sederhana.1
Bayu Bayu739 vistas
10.pendugaan interval por hartantoahock
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
hartantoahock91.3K vistas
Peubah acak diskrit dan kontinu por Anderzend Awuy
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy159.7K vistas
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata por yositria
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
yositria71.1K vistas
13.analisa korelasi por Hafiza .h
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
Hafiza .h91.2K vistas

Destacado

Regresi linear-berganda por
Regresi linear-bergandaRegresi linear-berganda
Regresi linear-bergandaDudi Zulkifli Idris
55.2K vistas13 diapositivas
2 . analisis regresi linier sederhana por
2 .  analisis regresi linier sederhana2 .  analisis regresi linier sederhana
2 . analisis regresi linier sederhanaBrian Pamukti
8.3K vistas35 diapositivas
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda por
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaSOFIATUL JANNAH
10.6K vistas46 diapositivas
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc por
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbcTransmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbchelenapakpahan
15K vistas22 diapositivas
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007 por
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007Penjelasan analisis regresi ms excel 2007
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007Bang Mohtar
31.1K vistas10 diapositivas
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25 por
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25izzafuadi
16.3K vistas19 diapositivas

Destacado(12)

2 . analisis regresi linier sederhana por Brian Pamukti
2 .  analisis regresi linier sederhana2 .  analisis regresi linier sederhana
2 . analisis regresi linier sederhana
Brian Pamukti8.3K vistas
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda por SOFIATUL JANNAH
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
SOFIATUL JANNAH10.6K vistas
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc por helenapakpahan
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbcTransmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
helenapakpahan15K vistas
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007 por Bang Mohtar
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007Penjelasan analisis regresi ms excel 2007
Penjelasan analisis regresi ms excel 2007
Bang Mohtar31.1K vistas
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25 por izzafuadi
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25
Analisis korelasi-dan-regresi-dengan-excel-xsuk25
izzafuadi16.3K vistas
Penerapan Analisis Regresi Berganda por Fahrul Usman
Penerapan Analisis Regresi BergandaPenerapan Analisis Regresi Berganda
Penerapan Analisis Regresi Berganda
Fahrul Usman2.5K vistas
Makalah regresi berganda kelompok 4 por Lusi Kurnia
Makalah regresi berganda kelompok 4Makalah regresi berganda kelompok 4
Makalah regresi berganda kelompok 4
Lusi Kurnia13.9K vistas
Analisis regresi berganda por Agung Handoko
Analisis regresi berganda Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda
Agung Handoko28.1K vistas
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare por SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
SlideShare2M vistas
What to Upload to SlideShare por SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
SlideShare14.4M vistas
Getting Started With SlideShare por SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
SlideShare4M vistas

Similar a Regresi Linear Berganda

Makalah analisis regresi por
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresirukmono budi utomo
15.1K vistas42 diapositivas
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015 por
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_201506bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015Masykur Abdullah
159 vistas16 diapositivas
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx por
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDepriZon1
3 vistas9 diapositivas
regresi-linier-berganda.pdf por
regresi-linier-berganda.pdfregresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdfChusnulKhotimahArram1
55 vistas6 diapositivas
Analisis Regresi Linier Sederhana por
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaDwi Mardianti
45.8K vistas14 diapositivas
Statistika por
StatistikaStatistika
StatistikaSylvester Saragih
3K vistas10 diapositivas

Similar a Regresi Linear Berganda(20)

06bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015 por Masykur Abdullah
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_201506bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015
Masykur Abdullah159 vistas
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx por DepriZon1
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DepriZon13 vistas
Analisis Regresi Linier Sederhana por Dwi Mardianti
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
Dwi Mardianti45.8K vistas
Analisis regresi por Ayah Irawan
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresi
Ayah Irawan3.3K vistas
Analisis regresi por Githa Niez
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresi
Githa Niez725 vistas
Regresi linear por mery gita
Regresi linearRegresi linear
Regresi linear
mery gita638 vistas
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs por Rizkisetiawan13
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
Rizkisetiawan131.6K vistas
Korelasi(13) por rizka_safa
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
rizka_safa6.8K vistas
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt por Wan Na
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Wan Na37 vistas
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana por Agung Anggoro
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Agung Anggoro4.5K vistas
Pertemuan 1 analisis regresi por Chimel2
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresi
Chimel2180 vistas
analisis regresi linier sederhana por Ardan Muhammad
analisis regresi linier sederhanaanalisis regresi linier sederhana
analisis regresi linier sederhana
Ardan Muhammad981 vistas
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx por Evikurniafitri
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
Evikurniafitri115 vistas

Más de Dian Arisona

Analisis Statistika por
Analisis StatistikaAnalisis Statistika
Analisis StatistikaDian Arisona
5.4K vistas17 diapositivas
Pengantar Rancangan Percobaan por
Pengantar Rancangan PercobaanPengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan PercobaanDian Arisona
11.2K vistas4 diapositivas
Praktikum Komputasi Statistika por
Praktikum Komputasi StatistikaPraktikum Komputasi Statistika
Praktikum Komputasi StatistikaDian Arisona
322 vistas6 diapositivas
Praktikum Komputasi Statistika por
Praktikum Komputasi StatistikaPraktikum Komputasi Statistika
Praktikum Komputasi StatistikaDian Arisona
984 vistas7 diapositivas
Skripsi por
SkripsiSkripsi
SkripsiDian Arisona
3.7K vistas59 diapositivas
Persamaan Diferensial por
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan DiferensialDian Arisona
6.7K vistas8 diapositivas

Más de Dian Arisona(19)

Analisis Statistika por Dian Arisona
Analisis StatistikaAnalisis Statistika
Analisis Statistika
Dian Arisona5.4K vistas
Pengantar Rancangan Percobaan por Dian Arisona
Pengantar Rancangan PercobaanPengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan Percobaan
Dian Arisona11.2K vistas
Praktikum Komputasi Statistika por Dian Arisona
Praktikum Komputasi StatistikaPraktikum Komputasi Statistika
Praktikum Komputasi Statistika
Dian Arisona322 vistas
Praktikum Komputasi Statistika por Dian Arisona
Praktikum Komputasi StatistikaPraktikum Komputasi Statistika
Praktikum Komputasi Statistika
Dian Arisona984 vistas
Persamaan Diferensial por Dian Arisona
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
Dian Arisona6.7K vistas
Persamaan Diferensial por Dian Arisona
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
Dian Arisona18K vistas
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter por Dian Arisona
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Dian Arisona13.9K vistas
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan por Dian Arisona
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Dian Arisona16.2K vistas
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2 por Dian Arisona
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Dian Arisona17.6K vistas
Persamaan Diferensial Orde 2 por Dian Arisona
Persamaan Diferensial Orde 2Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2
Dian Arisona24.6K vistas
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar por Dian Arisona
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota MakassarLaporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
Dian Arisona52.3K vistas
Rancangan Percobaan (faktorial) por Dian Arisona
Rancangan Percobaan (faktorial)Rancangan Percobaan (faktorial)
Rancangan Percobaan (faktorial)
Dian Arisona23.1K vistas
Makalah Proyeksi Penduduk Pangkep por Dian Arisona
Makalah Proyeksi Penduduk PangkepMakalah Proyeksi Penduduk Pangkep
Makalah Proyeksi Penduduk Pangkep
Dian Arisona3.1K vistas
Proyeksi Penduduk Pangkep por Dian Arisona
Proyeksi Penduduk PangkepProyeksi Penduduk Pangkep
Proyeksi Penduduk Pangkep
Dian Arisona2.4K vistas

Último

Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC) _Training "TOTAL PROD... por
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC)  _Training "TOTAL PROD...Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC)  _Training "TOTAL PROD...
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC) _Training "TOTAL PROD...Kanaidi ken
10 vistas12 diapositivas
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN... por
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...Kanaidi ken
25 vistas76 diapositivas
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". por
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
14 vistas71 diapositivas
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx por
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxProduk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxdiahprameswari1986
24 vistas4 diapositivas
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx por
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxchitaputrir30
17 vistas9 diapositivas
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". por
Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
10 vistas18 diapositivas

Último(20)

Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC) _Training "TOTAL PROD... por Kanaidi ken
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC)  _Training "TOTAL PROD...Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC)  _Training "TOTAL PROD...
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC) _Training "TOTAL PROD...
Kanaidi ken10 vistas
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN... por Kanaidi ken
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...
Kanaidi ken25 vistas
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". por Kanaidi ken
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken14 vistas
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx por chitaputrir30
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
chitaputrir3017 vistas
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". por Kanaidi ken
Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken10 vistas
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf por Irawan Setyabudi
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Irawan Setyabudi33 vistas
MEDIA INTERAKTIF.pptx por JUMADAPUTRA
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptx
JUMADAPUTRA14 vistas
Perhitungan OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV... por Kanaidi ken
Perhitungan  OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...Perhitungan  OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...
Perhitungan OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...
Kanaidi ken13 vistas
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". por Kanaidi ken
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken16 vistas
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf por Irawan Setyabudi
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Irawan Setyabudi26 vistas
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka por ahmadmistari
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
ahmadmistari59 vistas
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf por AdeSuryadi21
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdfLAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
AdeSuryadi2115 vistas
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx por DelviaAndrini1
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptxSISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
DelviaAndrini116 vistas
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas... por Hesan Santoso
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...
Hesan Santoso13 vistas

Regresi Linear Berganda

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN Pembahasan mengenai sebuah variable numeric bisa melalui penggunaan Statistic Deskriptif dan Inferensia untuk membuat perkiraan dan kesimpulan tentang cariabel tersebut. Jika yang akan dibahas adalah 2 variabel numeric atau lebih, termasuk hubungan di antara keduanya, maka digunakan 2 teknik perhitungan, yaitu Regresi dan Korelasi. Dalam analisis regresi, akan dikembangkan sebuah estimating equation (persamaan regresi) yaitu suatu formula matematika yang mencari nilai variable dependent dari nilai variable independent yang diketahui. Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut ada sebuah variable dependent (tergantung) dan variable independent (bebas). Sebagai contoh ada tiga variable, yaitu Penjualan, Biaya Promosi dan Biaya Iklan. Dalam praktek, akan dibahas bagaimana hubungan antara Biaya Promosi dan Biaya Iklan terhadap Penjualan. Di sini berarti ada variable dependent yaitu Penjualan, sedangkan variable independentnya adalah Biaya Promosi dan Biaya Iklan. Metode Korelasi akan membahas keeratan hubungan, dalam hal ini keeratan hubungan antara Biaya Promosi dan biaya Iklan terhadap Penjualan. Sedang metode Regresi akan membahas prediksi (peramalan), dalam hal ini apakah Penjualan di masa mendatang bisa diramalkan jika Biaya Promosi dan Biaya Iklan diketahui. Dalam praktek, regresi sering dibedakan antara regresi sederhana dan berganda. Disebut regresi sederhana (Simple Regression) jika hanya ada satu variable independent, sedangkan disebut regresi berganda (Multiple Regression) jika ada lebih dari satu variable independent.(Nazir, 1983).
  • 2. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Regresi merupakan sebuah alat yang dapat berguna untuk meramalkan sesuatu di masa depan berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang guna memperkecil kesalahan di masa yang akan datang. Secara umum ada dua macam hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan analisis regresi. Untuk keeratan hubungan dapat diketahui dengan analisis korelasi. Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel bebas(prediktor X atau independent variable) mempengaruhi variabel terikat (respon Y atau dependent variable) dalam suatu fenomena yang kompleks. Jika X1, X2, … , Xi adalah variabel-variabel independen dan Y adalah variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X dan Y, di mana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Secara matematika hubungan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut. Y = f(X1, X2, …, Xi, e) di mana Y adalah variabel terikat, X adalah variabel bebas dan e adalah variabel residual (disturbance term). (Walpole, 1995) Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam analisis regresi, diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris. 2. Menguji berapa besar variasi variabel terikat dapat diterangkan oleh variasi variabel bebas. 3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak. 4. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok dengan teori. (Nazir, 1983) Uji Korelasi Uji korelasi adalah metode pengujian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang datanya kuntitatif. Selain dapat mengetahui derajat keeratan hubungan korelasi juga dapat digunakan untuk mengetahui arah hubungan dua variabel numerik, misalnya apakah hubungan berat badan dan tinggi badan mempunyai derajat yang kuat atau lemah dan juga apakah kedua variabel tersebut berpola positif atau negatif.(Armaidi, 2010)
  • 3. 3 Langkah-langkah untuk menghitung korelasi adalah sebagai berikut. 1. Menentukan hipotesis 2. Menentukan batas penerimaan dan penolakan 3. Melakukan perhitungan korelasi antar variabel 4. Membandingkan perhitungan dengan tabel 5. Mengambil keputusan 6. Menarik kesimpulan (Hadi, 2000) Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah proporsi keragaman atau variansi total nilai peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan linier. (Draper, 1992). Koefisien determinasi dilambangkan dengan R2 . Nilai ini menyatakan proporsi variasi keseluruhan dalam nilai variabel dependen yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linier dengan nilai variabel independen, selain itu diterangkan oleh peubah yang lain (galat atau peubah lainnya). n i i n i i yy yy JKT JKR R 1 2 1 2 2 )( )ˆ( R2 = koefisien determinasi Uji Serentak (Uji F) Uji serentak (Uji F) adalah metode pengujian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2007). Langkah- langkah untuk melakukan uji serentak (uji F) adalah sebagai berikut. 1. Menentukan hipotesis H0 : βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat H1 : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Dengan i = 1,2,…,n. 2. Menentukan wilayah kritis (level of significance) 3. Menentukan daerah keputusan H0 gagal ditolak apabila Fhitung ≤ Ftabel ( valueP ), artinya semua variabel bebas secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
  • 4. 4 H0 ditolak apabila Fhitung> Ftabel ( valueP ), artinya semua variabel bebas secara bersama- sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. 4. Menentukan statistik uji 5. Mengambil keputusan (Gudjarat, 1995) Uji serentak (uji F) juga sering disebut uji ANOVA. Tabel ANOVA untuk menguji kelinieran regresi adalah sebagai berikut. Tabel ANOVA untuk pengujian kelinieran regresi Sumber variasi Derajat bebas Jumlah kuadrat Rataan kuadrat Fhitung Regresi 1 JKR JKR RKR/RKS Galat (sisa) n-2 JKS Total n-1 JKT (Sembiring, 2003) 2 1 )ˆ( n i i yyJKR 2 1 )ˆ( n i ii yyJKT 2 1 )( n i ii yyJKS JKGJKRJKT regdb JKR RKR sisadb JKS RKS JKS JKR Fhitung Uji Multikolinearitas Multikolinearitas sering terjadi jika diantara variable bebas (x) saling berkorelasi sehingga tingkat penelitian pemerkiraan semakin rendah. Di samping itu interval keyakinan kesimpulan yang diambil keliru. Multikolinearitas yang berat dapat mengubah tanda koefisien regresi yang seharusnya bertanda (+) berubah (-) atau sebaliknya. Uji multikolinearitas diperoleh dengan beberapa langkah yaitu
  • 5. 5 1. Melakukan regresi model lengkap Y = f (X1…Xn) sehingga kita mendapatkan R square. 2. Melakukan regresi X1 terhadap seluruh X lainnya, maka diperoleh nilai Ri square (regresi ini disebut auxiliary regression); dan 3. Membandingkan nilai R dengan R square. Hipotesis yang dapat dipakai adalah Ho diterima apabila R < R square model pertama berarti tidak terjadi multikolinearitas dan H1 diterima apabila R > R square model pertama berarti terjadi masalah multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas adalah suatu kondisi dimana sebaran atau variable tidak konstan sepanjang observasi. Jika harga X makin besar maka sebaran Y makin lebar atau makin sempit. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji white sebagai berikut: 1. Lakukan regresi model yang kita miliki dan kita dapatkan nilai residual untuk (estimasi error); 2. Lakukan regresi auxiliary kita dapatkan nilai R² dari regresi ini kemudian kita hitung X² dengan rumus n x X² 3. Dibandingkan X² dari regresi diatas dengan nilai chi square dengan derajad bebas 2 dan alpha 1 %. Jika R² x n lebih besar dari nilai 5aria chi square (alpha, df) berarti terjadi heteroskedastisitas jika sebaliknya berarti tidak heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang. Jika terdapat autokorelasi maka nilai parameter b1 dan b2 yang diperoleh tetap linear dan tidak bias. Akan tetapi, varians atau Sb1 dan Sb2 bias . Artinya parameter tidak efisien. Akibatnya, uji signifikansi variable yang dilakukan dengan uji-t, di mana nilai t = b/S tidak bisa ditentukan
  • 6. 6 BAB III PEMBAHASAN SOAL Tabel Data Produktivitas Pertanian Padi di Sulawesi Selatan pada Tahun 2003-2012 Tahun Luas Panen (Ha) Produksi Padi ( Ton) Produktivitas (Ku/Ha) 2003 847305 4003079 47.24 2004 772773 3552835 45.98 2005 730611 3390397 46.4 2006 719846 3365509 46.75 2007 770733 3635139 47.16 2008 836298 4083356 48.83 2009 862017 4324178 50.16 2010 886354 4382443 49.44 2011 889232 4511705 50.74 2012 981164 5008143 51.04 (Sumber:website resmi BPS Pusat, tahun 2013)
  • 7. 7 Hasil Pengolahan dengan Ms. Excel 2010 Y X1 X2 YX1 YX2 X1X2 Y^2 X1^2 X2^2 1 47.2 4 400307 9 847305 18910545 2 40026688 .2 3.39183E+ 12 2231.61 76 1.60246E +13 7.17926E +11 2 45.9 8 355283 5 772773 16335935 3 35532102 .54 2.74553E+ 12 2114.16 04 1.26226E +13 5.97178E +11 3 46.4 339039 7 730611 15731442 1 33900350 .4 2.47706E+ 12 2152.96 1.14948E +13 5.33792E +11 4 46.7 5 336550 9 719846 15733754 6 33652800 .5 2.42265E+ 12 2185.56 25 1.13267E +13 5.18178E +11 5 47.1 6 363513 9 770733 17143315 5 36347768 .28 2.80172E+ 12 2224.06 56 1.32142E +13 5.94029E +11 6 48.8 3 408335 6 836298 19939027 3 40836431 .34 3.4149E+1 2 2384.36 89 1.66738E +13 6.99394E +11 7 50.1 6 432417 8 862017 21690076 8 43238772 .72 3.72751E+ 12 2516.02 56 1.86985E +13 7.43073E +11 8 49.4 4 438244 3 886354 21666798 2 43821341 .76 3.8844E+1 2 2444.31 36 1.92058E +13 7.85623E +11 9 50.7 4 451170 5 889232 22892391 2 45119631 .68 4.01195E+ 12 2574.54 76 2.03555E +13 7.90734E +11 10 51.0 4 500814 3 981164 25561561 9 50078610 .56 4.91381E+ 12 2605.08 16 2.50815E +13 9.62683E +11 Total 483. 74 402567 84 829633 3 1.956E+0 9 40255449 8 3.37914E+ 13 23432.7 034 1.64698E +14 6.94261E +12 Rata-rata 48.3 74 402567 8.4 829633. 3 19560484 8.1 40255449 .8 3.37914E+ 12 2343.27 034 1.64698E +13 6.94261E +11
  • 8. 8  Membuat Model persamaan Regresi Sehingga di peroleh model regresinya sebagai berikut: Tabel 1: Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata (Mean) untuk variabel dependent (Produktivitas) adalah 48,3740 dan standar deviasinya adalah 1,89340. Rata-rata ( Mean) untuk variabel bebas Produksi Padi adalah 4025678 dan standar deviasinya adalah 541313,93370. Sedangkan untuk variabel Luas Panen rata-ratanya adalah 829633,3 dan standar deviasinya adalah 81443,37728. Kolom N menyatakan jumlah pengamatan. Dimana ketiga variabel memiliki jumlah pengamatan yang sama yaitu sebanyak 10.  Menghitung Nilai Korelasi R Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa variabel Y memiliki hubungan yang kuat dengan variabel yaitu sebesar 0.940. sehingga dapat dikatakan bahwa banyaknya jumlah Produksi
  • 9. 9 Padi akan meningkatkan Produktivitas Pertanian Padi di Sulawesi Selatan pada tahun 2003- 2012. Tabel 2: Dari tabel di atas dapat dilihat korelasi antara ketiga variabel. Jika variabel tersebut berkorelasi dengan dirinya sendiri maka nilai korelasinya adalah satu. Nilai korelasi Perason tidak lebih dari harga .(Riduwan, 2010). Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa Produktivitas berkorelasi positif terhadap Produksi Panen, sebesar 0,940. Sementara korelasi Produktivitas terhadap Luas Panen, juga berkorelasi positif sebesar 0,885. Karena Produktivitas berkorelasi positif terhada kedua variabel bebas ( Produksi Padi dan Luas Panen), hal ini berarti bahwa jika Produksi Padi dan Luas Panen mengalami peningkatan, maka Produktivitas Padi juga akan ikut meningkat. Dan jika Produksi Padi dan Luas panen mengalami penurunan, maka Produktivitas Padi juga akan mengalami penurunan.  Menghitung nilai R-Square dan R: Sehingga diperoleh nilai adalah Sehingga diperoleh nilai adalah
  • 10. 10 Tabel 3: Dengan menggunakan tabel di atas dapat di ketahui apakah terjadi masalah multikolinearitas atau tidak, yaitu dnegan membandingkan nilai R dengan R-square. Jika nilai korelasi (R) > nilai koefisien determinasi (R-square), maka terjadi multikolinearitas. Dan jika nilai korelasi (R)< nilai koefisien determinasi (R-square), maka tidak terjadi multikolinearitas. Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai R (0,997) > R-square (0,995), maka terjadi multikolinearitas. Kemudian untuk mengetahu ada atau tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Tabel Uji Statistik Durbin-Watson Nilai Statistik Durbin-Watson Hasil Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif Daerah keraguan-raguan; tidak ada keputusan Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positif/negatif Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif Nilai dan didapatkan dari tabel Durbin Watson( dengan dan masing-masing sebagai berikut : dan , sedangkan nilai Durbin Watson Jadi, tidak ada keputusan.  Menghitung Tabel Anova: a. Jumlah Kuadrat Regresi
  • 11. 11 b. Jumlah Kuadrat Total c. Jumlah Kuadrat Residual d. Kuadrat Tengat Regresi e. Kuadrat Tengah Residual f. F hitung dan F Tabel Dengan n = 10 dan k = 2, diperoleh nilai F tabel = 4.74 Tabel 4: Tabel diatas digunakan untuk mencari nilai F-hitung, yang selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai F-tabel, dalam pengujian hipotesis. Hipotesis: , Luas Panen dan Produksi Padi tidak mempengaruhi Produktivitas Pertanian Padi. Luas Panen dan Produksi Padi mempengaruhi Produktivitas Pertanian Padi.
  • 12. 12 Kriteria Pengujian: Jika maka ditolak, dan diterima. Jika maka diterima, dan ditolak. Karena , maka ditolak, dan diterima. sehingga Luas Panen dan Produksi Padi mempengaruhi Produktivitas Pertanian Padi untuk Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2003-2012.  Menguji Autokorelasi dan Multikolinearitas Tabel 5: Tabel diatas dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, dengan membandingkan nilai Lower Bound (dL) dan Upper Bound (dU) terhadap nilai Durbin- Watson (d). serta menguji berat atau tidaknya multikolinearitas yang terjadi. 1. Menguji Autokorelasi Hipotesis: Þ = 0 (tidak ada autokorelasi) : Þ ≠ 0 (ada autokorelasi) Kriteria Pengujian: Jika , tolak H0 Jika tolak H0 , terima H0 Untuk variabel X1, d(1.046) > dL (0.00), maka diterima. sehingga pada variabel Produksi Padi tidak terdapat autokorelasi. Sementara untuk Luas Panen, d(1.046) > dL (0.00), maka diterima. sehingga pada variabel Luas Panen tidak terdapat autokorelasi.
  • 13. 13 2. Menguji Multikolinearitas Untuk menguji berat atau tidaknya multikolinearitas yang terjadi dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF. Jika nilai VIF 10, maka multikolinearitas yang terjadi tidak berat. Jika nilai VIF > 10, maka multikolinearitas yang terjadi berat. Karena nilai VIF (52.788) > 10, maka multikolinearitas yang terjadi berat.  Menguji Heteroskedastisitas Tabel 6: Tabel ini dapat digunakan untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya heterokedastisitas, dengan memperhatikan nilai R-Square. Heteroskedastisitas terjadi bila hitung > tabel dengan derajat bebas = 2. Dan selang keyakinan ( ) = 1%. Uji Statistik hitung = n x Ri square = 10 x 0,981 = 9.81 tabel = X2 (0,01 , 2 ) = 0,0201 Keputusan : Karena hitung (9,81)> tabel (0.021), maka terjadi heterokedastisitas.
  • 14. 14 Grafik 1: Grafik diatas menunjukkan garis regresi untuk variabel terikat adalah Produktifitas Padi dan variabel bebasnya adalah Produksi Padi dan Luas Panen. Dari grafik dapat dilihat bahwa titik- titiknya berada disekitar garis regresi. Hal itu berarti garis tersebut mewakili keseluruhan data yang diambil. Sehingga model regresinya diterima. Grafik 2: Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin besar nilai dari Luas Panen dan semakin tinggi Produksi Padi, maka Produktivitas Padi akan semakin meningkat juga. Hal ini berarti, bahwa Luas Panen dan Produksi Padi memiliki korelasi positif terhadap Produktivitas Padi. Yang paling besar pengaruhnya terhadap ProduktivitasPadi adalah variabel Produksi Padi. Residual Percent 0.40.30.20.10.0-0.1-0.2-0.3-0.4 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 Normal Probability Plot of the Residuals (response is Produktivitas) X-Data Produktivitas 50000004000000300000020000001000000 51 50 49 48 47 46 Variable Luas_Panen Produksi Scatterplot of Produktivitas vs Luas_Panen, Produksi
  • 15. 15 Luas_Panen Produktivitas 1000000950000900000850000800000750000700000 51 50 49 48 47 46 Luas Panen Terhadap Produktivitas Produksi Produktivitas 5000000475000045000004250000400000037500003500000 51 50 49 48 47 46 Produksi Padi Terhadap Produktivitas