Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup dan kecerdasan spiritual dengan perilaku hidup bersih dan sehat siswa SMPN Kota Sukabumi. Penelitian menemukan adanya hubungan positif antara pengetahuan lingkungan hidup dan kecerdasan spiritual secara individual maupun bersama-sama dengan perilaku hidup bersih dan sehat siswa.
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
Hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup dengan pendidikan spiritual terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
1. Hubungan Antara Pengetahuan Lingkungan Hidup dan Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa SMPN Kota Sukabumi.
Lilis Ati Nurhayati, Yufiarti, Eka Suhardi
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan
tentang lingkungan hidup dan kecerdasan spiritual dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian
dilaksanakan di SMPN Kota Sukabumi pada tahun 2010 dengan jumlah sampel 120 yang diambil
secara proporsional random sampling.
Metoda yang digunakan yaitu survey dan teknik analisis data menggunakan statistik regresi
liner sederhana, korelasi sederhana, regresi ganda, korelasi ganda dan korelasi parsial dengan
pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menghasilkan tiga
kesimpulan yaitu Pertama terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara pengetahuan
tentang lingkungan hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan koefisien korelasi r y1
sebesar 0,802 dan persamaan regresi Y = 5,.930 + 1,151X1. Kedua, terdapat hubungan positif yang
sangat signifikan antarakecerdasan spiritual dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
koefisien korelasi ry2 sebesar 0,775 dan persamaan regresi Y = 10,470 + 0,784X 2. Ketiga, terdapat
hubungan positif yang sangat signifikan antara pengetahuan tentang lingkungan hidup dan
kecerdasan spiritual secara bersama-sama dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan koefisien
korelasi ry12 sebesar 0,873 dan persamaan regresi 4 = 3,47 + 0,74X1 + 0,45X2_
Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat dapat
ditingkatkan melalui pengetahuan tentang lingkungan hidup dengan kecerdasan spiritua
A. PENDAHULUAN Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
Latar Belakang Masalah diuraikan, dapat diidentifikasi beberapa
Permasalahan lingkungan menjadi masalah sebagi berikut:
perbincangan masyarakat dunia mulai dari 1. Apakah ada hubungan antara pengetahuan
pemanasan global sampai pencemaran air, tanah, tentang lingkungan hidup dengan perilaku
dan udara. Jika dilihat dari segi pelakunya, ternyata hidup bersih dan sehat?
sebagian besar permasalahan lingkungan berasal 2. Apakah ada hubungan antara kecerdasan
dari manusia. Kualitas lingkungan hidup yang spiritual siswa dengan perilaku hidup bersih
semakin menurun berkaitan erat dengan dan sehat?
pemahaman konsep lingkungan dan perilaku 3. Apakah ada hubungan antara partisipasi siswa
manusia terhadap lingkungan hidupnya. dalam menjaga kebersihan dengan perilaku
Penanaman kesadaran manusia untuk berperilaku hidup bersih dan sehat?
hidup bersih dan sehat merupakan hal yang tidak
4. Apakah ada hubungan antara peran keluarga
mudah dilakukan karena usaha ini memerlukan
dengan perilaku hidup bersih dan sehat?
waktu yang relatif lama melalui kegiatan
pembelajaran, kesadaran serta pembiasaan pada
5. Apakah ada hubungan antara hasil belajar
siswa dengan perilaku hidup bersih dan sehat?
diri manusia sendiri.
Kegiatan pembelajaran yang berisi pengetahuan 6. Apakah ada hubungan antara tingkat
tentang lingkungan hidup di sekolah masuk ke kesejahteraan keluarga siswa dengan perilaku
dalam kurikulum muatan lokal yang merujuk pada hidup bersih dan sehat?
peraturan Gubemur Jawa Barat no 25 tahun 2007. Pembatasan Masalah
Dalam UU No. 23 Tahun 1997 Tentang Pada penelitian ini masalah akan dibatasi
Pengelolaan Lingkungan Hidup sesunguhnya tidak dalam lingkup pengetahuan tentang lingkungan
bermaksud untuk mengatur lingkungannya, tetapi hidup dan kecerdasan spiritual siswa dengan
lebih ditujukan untuk mengatur sikap dan perilaku perilaku hidup bersih dan sehat siswa SMP Negeri
manusia terhadap lingkungan Kota Sukabumi. Variabel bebas yaitu pengetahuan
Identifikasi Masalah tentang lingkungan hidup dan kecerdasan spiritual,
2. sedangkan perilaku hidup bersih dan sehat Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action).
merupakan variabel terikat. Unit analisis dalam Menurut Watson dalam Sumadi bahwa tingkah
penelitian ini adalah siswa SMP Negeri Kota laku adalah reaksi organisme sebagai
Sukabumi. keseluruhan terhadap rangsangan dari luar.
Rumusan Masalah Berdasarkan kajian teori di atas, maka
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dinyatakan bahwa perilaku adalah
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: perbuatan-perbuatan atau respon terhadap
1. Apakah ada hubungan antara pengetahuan stimulus untuk mencapai suatu tujuan atau
tentang lingkungan hidup dengan perilaku untuk mempertahankan hidupnya.
hidup bersih dan sehat siswa SMP Negeri 2. Hakikat Pengetahuan tentang Lingkungan
Kota Sukabumi? Hidup
2. Apakah ada hubungan antara kecerdasan a. Hakikat Pengetahuan
spiritual siswa dengan perilaku hidup bersih Pendapat Soekidjo pengetahuan adalah
dan sehat siswa SMP Negeri Kota merupakan hasil "tahu", dan ini terjadi setelah
Sukabumi? orang melakukan penginderaan terhadap suatu
3. Apakah ada hubungan antara pengetahuan objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif
tentang lingkungan hidup dan kecerdasan merupakan domain yang sangat penting untuk
spiritual siswa secara bersama-sama dengan terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).
perilaku hidup bersih dan sehat siswa SMP Pengetahuan yang dicakup di dalam domain
Negeri Kota Sukabumi? kognitif mempunyai 6 tingkatan yakni: 1). Tahu
Kegunaan Penulisan (know),2) Memahami 3). Aplikasi (aplication)
Kegunaan penelitian terdiri dari dua macam yaitu: 4) Analisis (analysis), 5)Sintesis (synthesis),
6)Evaluasi (evaluation)
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dimanfaatkan b. Hakikat Lingkungan Hidup
Menurut Soerjani, Arif dan Dedi bahwa
untuk memperluas teori tentang membiasakan
lingkungan hidup merupakan penelaah
diri dalam memelihara dan mengelola
terhadap sikap dan tingkah laku manusia, dengan
lingkungan hidup yang dapat dimanfaatkan
segenap tanggung jawab dan kewajiban maupun
pada perilaku hidup bersih dan sehat dalam
haknya untuk mencermati tatanan lingkungan
kehidupan sehari hari.
dengan sebaikbaiknya. Dalam buku lain
2. Manfaat praktis Soerjani, Rofiq dan Rozy mengemukakan
a. Bagi siswa SMPN Kota Sukabumi
lingkungan hidup adalah sistem kehidupan di
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi
mana terdapat campur tangan manusia terhadap
siswa untuk dapat lebih mempelajari
tatanan ekosistem.
lingkungan hidup dan berperilaku hidup bersih
c. Hakikat Pengetahuan Tentang
dan sehat.
Lingkungan Hidup
b. Bagi Guru Berdasarkan kajian teori di atas
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tetang lingkungan hidup adalah
wawasan dan turut membentuk karakter siswa segaia sesuatu yang diketahui oleh siswa tentang
yang positif terutama berperilaku hidup bersih manusia dan perilakunya, makhluk hidup lainnya
dan sehat. dan semua benda yang dapat saling
c. Bagi Sekolah mempengaruhi dengan indikator, 1) komponen
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ekosistem, 2) interaksi manusia dengan
sumbangan yang positif dan bermanfaat dalam lingkungan, 3) pelestarian dan pemanfaatan
ikut serta memelihara lingkungan hidup. sumber daya alam, 4) pelestarian dan
pengelolaan lingkungan lingkungan hidup , 5)
pencemaran lingkungan.
B. TINJAUAN TEORITIK, KERANGKA 3. Hakikat Kecerdasan Spiritual
BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Kecerdasan spiritual (SQ) merupakan
1. Hakikat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat temuan terkini secara alamiah yang pertama
Menurut Saifuddin Azwar psikologi kali digagas oleh Danah Zohar dan Ian Marshall
memandang perilaku manusia. Sebagai reaksi yang melalui riset yang komprehensif.
dapat bersifat sederhana maupun bersifat Tanda-tanda dari SQ yang telah
kompleks.Untuk dapat memprediksi perilaku Icek berkembang dengan baik menurut Danah Zohar
Ajzen dan Martin Fisbein mengemukakan Teori dan Ian Marshall mencakup hal-hal sebagai
3. berikut: kemampuan bersikap fleksibel (adaptif disekitar lingkungan..
secara spontan dan aktif), tingkat kesadaran diri 2. Hubungan antara kecerdasan spiritual
yang tinggi, kemampuan untuk menghadapi dan (X2) dengan perilaku hidup bersih dan
memanfaatkan penderitaan, kemampuan untuk sehat (Y).
menghadapi dan melampaui rasa sakit, kualitas Kecerdasan spiritual adalah kecakapan
hidup yang diilhami oleh visi dan nila-nilai, yang membawa perilaku hidup manusia lebih
keengganan untuk menyebabkan kerugian yang bermakna untuk mencapai potensi diseseorang
tidak perlu, kecenderungan untuk melihat dengan indikator kesadaran diri yang tinggi,
keterkaitan antara berbagai hal, kecenderungan mampu menghadapi dan terbiasa dengan
nyata untuk bertanya "Mengapa" itu "Bagaimana kesulitan, dan membina hubungan baik dengan
jika?" untuk mencari jawaban-jawaban yang orang lain. Perilaku hidup bersih dan sehat
mendasar, dan mandiri. adalah perbuatan think kasat mata dalam
Penelitian yang Relevan menciptakan dan meningkatkan kualitas
1. Subekti Handayani, dalam penelitiannya lingkungan serta gaya hidup yang positif
tentang Hubungan Antara Pengetahuan melalui indikator berperan aktif untuk
Lingkungan dan Motivasi Beribadah Dengan memelihara lingkungan, melakukan upaya
Perilaku Berwawasan Lingkungan Santri pemanfaatan sampah dan mengkonsumsi
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif rnakanan yang sehat.
antara pengetahuan lingkungan dan motivasi
beribadah secara bersama-sama dengan Hipotesis
perilaku berwawasan lingkungan santri. Berdasarkan kajian teori dan kerangka
2. Penelitian Oding Sunardi tentang berpikir yang telah diuraikan dapat dirumuskan
Hubungan Antara Pengetahuan Ekosistem dan hipotesis sebagai berikut:
Sikap Terhadap Lingkungan Dengan Partisipasi1. Terdapat hubungan positif antara
Mahasiswa Dalam Kebersihan pengetahuan tentang lingkungan hidup dengan
3. Lingkungan menyimpulkan bahwa terdapat perilaku hidup bersih dan sehat.
hubungan positif antara pengetahuan ekosistem 2. Terdapat hubungan positif antara
dan sikap terhadap lingkungan dengan kecerdasan spiritual dengan perilaku hidup
parsitipasi mahasiswa dalam kebersihan yang bersih dan sehat. Terdapat hubungan positif
bila dikaitkan dengan perilaku adalah perilaku antara pengetahuan tentang lingkungan hidup
dalam menjaga kebersihan. dan kecerdasan spiritual dengan perilaku hidup
4. Muhamad Dodoy Hudaya, Dalam penelitiannya bersih dan sehat.
menunjukkan terdapat hubungan positif yang
nyata antara pemahaman tentang ekosistem dan C. METODOLOGI PENELITIAN
sikap terhadap isu-isu lingkungan hidup dengan Tujuan Penelitian
perilaku ramah. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk
Kerangka Berpikir mengetahui hubungan antara pengetahuan
1. Hubungan antara pengetahnan tentang tentang lingkungan hidup dengan perilaku hidup
lingkungan hidup (Xi) dengan perilaku bersih dan sehat siswa SMPN Kota Sukabumi.
hidup bersih dan sehat (Y) Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan
Pengetahuan tentang lingkungan hidup spiritual dengan perilaku hidup bersih dan sehat
adalah segala sesuatu yang diketahui siswa siswa SMPN kota Sukabumi.
tentang manusia dan perilakunya, makhluk Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan
hidup lainnya dan semua benda yang saling tentang lingkungan hidup dan kecerdasan
mempengaruhi melalui indikator pengetahuan spiritual secara bersama-sama dengan perilaku
tentang lingkungan hidup, hidup bersih dan sehat siswa SMPN Kota
Pengetahuan tentang lingkungan hidup Sukabnmi
yang dimiliki oleh siswa akan menjadi bekal Tempat dan Waktu Penelitian
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat , Penelitian dilakukan di SMP Negeri Kota
karena dengan mengetahui lingkungan hidup Sukabumi selama kurang lebih 6 bulan.
maka siswa akan berperan aktif dalam Metode Penelitian
pelestarian dan pemanfaatan sumber daya Metode Penelitian yang digunakan adalah
alam, mencintai dan memelihara lingkungan, metode survey dengan teknik korelasional untuk
dan memanfaatkan juga mengurangi limbah menemukan antara pengetahnnn lingkungan
4. hidup dan kecerdasan spiritual sebagai variabel 2) interaksi manusia dengan lingkungan hidup,
bebas dengan perilaku hidup bersih dan sehat 3) _ pelestarian dan pemanfaatan sumber daya
yang merupakan variabel terikat. Teknik alam, pemeliharaan dan dan pengelolaan
pengumpulan data dilakukan dengan cara lingkungan hidup, 5) pencemaran lingkungan
pengisian angket dan tes oleh responden. c. Kisi — kisi penyusunan instrumen
Pengisian instrumen berupa tes pengetahnan pengetahuan tentang lingkungan
tentang lingkungan hidup, angket kecerdasan hidup.
spiritual, serta angket untuk mengetahui perilaku Sebaran pertanyaan yang disusun
hidup bersih dan sehat. berdasarkan indikator pada variabel
pengetahuan tentang lingkungan hidup
Populasi dan Sampling 3. Instrumen Kecerdasan Spiritual
1. Populasi, Populasi dalam penelitian adalah a. Definisi Konseptual
siswa SMPN kelas VII Kecamatan Cikole Kecerdasan spiritual adalah kecakapan yang
Kota Sukabumi yang berjumlah 1239 membawa perilaku manusia lebih bermakna
2. Sampel untuk mencapai potensi diri seseorang.
Sampel penelitian ditetapkan 120 siswa. b. Definisi Operasional
Pengambilan sampel dilakukan dengan Definisi operasional kecerdasan spiritual dapat
menggunakan teknik Proportional Random diukur dari skor skala kecerdasan spiritual
Sampling. melalui indikator 1) memiliki kesadaran diri
yang tinggi, 2) mampu menghadapi dan terbiasa
Instrumen Penelitian dengan kesulitan, 3) membina hubungan balk
1. Instrumen Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan orang lain.
a. Defmisi Konseptual c. Kalibrasi instrumen
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah Kalibrasi instrumen dilakukan untuk
perbuatan tidak kasat mata dalam menciptakan menguji validitas dan reliabilitas instrumen
dan meningkatkan kualitas lingkungan serta kecerdasan spiritual.
gaya hidup yang positif. Uji validitas instrumen kecerdasan spiritual
b. Definisi Operasional dilakukan dengan uji butir instrumen
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah menggunakan tekhnik korelasi Product Moment
perbuatan siswa SMPN Kota Sukabumi kelas Pearson. Kriteria pengujian ditetapkan dengan
VII untuk menciptakan suatu lingkungan yang cara membandingkan rhiamg dengan rtabei.
bersih dan sehat Uji reliabilitas instrumen menggunakan
c. Kalibrasi Instrumen teknik analisa Alpha Cronbach.Berdaskan
Kalibrasi Instrumen dilakukan untuk koefisien reliabilitas variabel kecerdasan
menguji validitas dan reliabilitas instrumen spiritual yang memenuhi kriteria valid dalam
perilaku hidup bersih dan sehat. Jawaban item penelitian diperoleh harga koefisien 0,8767.
instrumen yang menggunakan skala Likert Teknik Analisis Data
hanya terdapat 3 obstain yaitu selalu, kadang- Analisis data penelitian dilakukan
kadang dan tidak pernah dengan alasan karena dengan dua tahap, pertama adalah
menggunakan sampel siswa kelas VII (masa menggunakan statistik deskriptif untuk
peralihan dari SD ke SMP) yang masih berfikir mendeskripsikan data variabel penelitian.
konkrit. Tahap kedua adalah menggunakan statistik
2. Instrumen Pengetahuan tentang inferensial yang digunakan untuk menguji
Lingkungan Hidup hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi
a. Definisi Konseptual dan regresi. Sebelum dilakukan pengujian
Pengetahuan tentang lingkungan hidup hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian
adalah segala sesuatu yang diketahui siswa persyaratan analisis Uji normalitas dilakukan
tentang manusia dan perilakunya, makhluk dengan menggunakan uji Liliefors dan uji
hidup lainnya dan semua benda yang saling homogenitas dilakukan dengan menggunakan
mempengaruhi. uji Bartlett.
b. Definisi Operasional Hipotesis Statistik
Definisi operasional pengetah»an a. Ho : pyi = 0 Tidak terdapat
lingkungan hidup dapat diukur dari basil skor hubungan antara Pengetahuan Tentang
materi dalam pengetahuan tentang lingkungan Lingkungan Hidup (X1) dengan Perilaku Hidup
hidup dengan indikator 1) komponen ekosistem, Bersih dan Sehat (Y)
5. Hl : pyi > 0 Terdapat hubungan positif antara tentang lingkungan hidup.
Pengetahuan Tentang
Lingkungan Hidup (X1) dengan Perilaku Hidup Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan
Bersih dan Sehat (Y) Tentang lingkungan Hidup (X1)
b. Ho : py2 = 0 Tidak terdapat hubungan antara. No Interval Frekuensi Frekuensi
Kecerdasan Spiritual (X2) Kelas Mutlak Relatif (%)
dengan Perilaku Hidup Bersih 1. 15—16 7 5,8
dan Sehat (Y) 2. 17-18 17 14,2
H1 : py2 > 0 Terdapat hubungan positif 3. 19--20 12 10
antara Kecerdasan Spiritual 4. 21—22 20 16,7
(X2) dengan Perilaku Hidup 5. 23—24 20 16,7
Bersih dan Sehat (Y). 6. 25—26 24 20
c. Ho : py.12 = 0 Tidak terdapat hubungan 7. 27—28 13 10,8
antara Pengetahuan Tentang 8. 29—30 6 5
Lingkungan Hidup (X1) dan 9. 31 -32 1 0,8
Kecerdasan Spiritual (X2) Total 120 100
secara bersama-sama dengan Data Variabel Pengetahuan Tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Lingkungan Hidup (Xi) Dari basil perhitungan
Sehat. statistik deskriptif diperoleh rata-rata (Mean)
H1 : py.12 > 0 Terdapat hubungan positif sebesar 22,65 , median sebesar 23 dan modus
antara Pengetahuan Tentang sebesar 24. Nilai rata-rata yang bernilai 22,65
Lingkungan Hidup (Xi) dan lebih kecil dari rata-rata skor teoritis sebesar 23
Kecerdasan Spiritual (X2) (rata-rata dari skor terendah 15 dan skor tertinggi
secara bersama-sama dengan 31), data tersebut menunjukkan bahwa
Perilaku Hidup Bersih dan pengetahuan tentang lingkungan hidup siswa
Sehat (Y). termasuk katagori rendah.
D. HASILPENELTTIANDANPEMBAHASAN
Deskripsi data Data Kecerdasan Spiritual (X2)
1. Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Y) Hasil analisis data variabel kecerdasan
Hasil analisis data penelitian variabel perilaku spiritual menunjukkan skor tertiggi sebesar 104
siswa menunjukkan skor tertiggi sebesar 93 dan skor dan skor terendah 77 yang menghasilkan rentang
terendah 70 yang menghasilkan rentang skor sebesar skor sebesar 27, jumlah kelas sebanyak 10 dan
23, jumlah kelas sebanyak 8 dan panjang kelas panjang kelas sebesar 3.
sebesar 3 (setelah dibulatkan). Berdasarkan hasil perhitungan statistik
Dari basil perhitungan statistik deskriptif deskriptif diperoleh rata-rata (Mean) sebesar
diperoleh rata-rata (Mean) sebesar 80,991, 89,925 , median sebesar 89,5 dan modus sebesar
median sebesar 80 dan modus sebesar 80. Nilai 85. Untuk ukuran penyebaran diperoleh nilai
rata-rata sebesar 80,991 lebih kecil dari rata-rata varians sampel sebesar dan standar deviasi.
skor teoritis sebesar 81,5 (rata-rata dari skor Didapat nilai rata-rata yang bemilai 89,925
terendah 70 dan skor tertinggi 93) menunjukkan lebih kecil dari rata-rata skor teoritis sebesar 90,5
bahwa perilaku hidup bersih siswa termasuk (rata-rata dari skor terendah 77 dan skor tertinggi
katagori rendah. Berda.sarkan sebaran data 104) menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual
frekuensi tertinggi untuk perilaku hidup bersih siswa termasuk katagori rendah. Hasil
dan sehat berada di kelas interval 79 - 81 perhitungan menunjukkan frekuensi tertinggi
sebanyak 26 responden, sedangkan frekuensi untuk perilaku hidup bersih dan sehat berada di
terendah berada pada interval 70 — 72 dan 91= kelas interval interval 83 — 85 sebanyak 27
93 yaitu sebanyak 7 responden. responden, sedangkan frekuensi terendah berada
2. Data Pengetahuan Tentang Lingkungan pada interval 77 — 79 yaitu sebanyak 1
Hidup (Xi) responden.
Hasil analisis data variable pengetahuan tentang Pengujian Prasyarat Analisis
lingkungan hidup menunjukkan skor tertiggi sebesar Sebelum dilakukan pengujian hipotesis
31 dan skor terendah 15 yang menghasilkan rentang terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat
skor sebesar 16, jumlah kelas sebanyak 9 dan panjang analisis. Untuk penggunaan analisis korelasi
kelas sebesar 2 (setelah dibulatkan). Setelah data Product Moment Pearson, persyaratan yang
diolah maka didapat distribusi frekuensi pengetahuan
6. diperlukan adalah uji normalitan dan variable bebas, hasil perhitungan menunjukkan
homogenitas. Uji Liliefors digunakan untuk bahwa nilai hitung (J(2hip,jug) untuk uji yang pertama
menguji homogenitas variable terikat (Y) yang (nilai dikelompokkan berdasarkan nilai Xi) X2hitung
dikelompokkan berdasarkan variable bebas (X1 adalah -177,21, sedangkan nilai X2ranet pada taraf
dan XZ ) kepercayaan a = 0,05 dan dk = 16 adalah 26,296.
1. Uji Normalitas Galat Baku Taksiran" Karena 1C hidmg < x2tabai maka dengan demikian
Pengujian normalitas masing-masing dapat disimpulkan bahwa varians Y atas Xi
variabel dilakukan dengan maksud untuk homogen
mengetahui apakah sebaran data dari setiap Pengujian Hipotesis
variabel tidak menyimpang dari ciri-ciri data Dalam penelitian ini telah diajukan tiga
yang berdistribusi normal. hipotesis yang akan diuji dengan metode statistik
a. Uji Normalitas Galat Baku Taksiran Data melalui teknik analisis regresi dan korelasi. Data
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Y) atas yang digunakan dalam pengujian hipotesis ini adalah
Pengetahuan Tentang Lingkungan Hidup data perilaku hidup bersih dan sehat (Y),
(XI) pengetahuan tentang lingkungan hidup (X1),
Uji normalitas yang pertama dilakukan kecerdasan spiritual (X2).
pada galat baku taksiran regresi antara pengetahuan 1. Hubungan antara Pengetahuan Tentang
tentang lingkungan hidup (X1) dengan perilaku Lingkungan Hidup (Xi) dengan Perilaku
hidup bersih dan sehat. Y-Ý1 dengan persamaan Hidup Bersih dan Sehat (Y)
regresi Y = 54,230 + 1,151X1. Hasil perhitungan Hasil analisis statistiksl untuk regresi
tertera pada tabel lampiran 5 menunjukkan nilai antara variabel pengetahuan tentang lingkungan
hitung (Lomax) sebesar 0,0529 sedangkan nilai tabel hidup (Xi) dengan perilaku hidup bersih dan
(Li) sebesar 0,0812. Kesimpulannya adalah galat sehat (Y) diperoleh persamaan regresi yang
taksiran data perilaku hidup bersih dan sehat (Y) memenuhi persamaan Y= 54930+1,151XI
atas pengetahuan tentang lingkungan hidup (Xi) Untuk uiji signifikasi menunjukkan bahwa
berasal dari populasi yang berdistribusi normal, Fhit= 211,638 dan Ftaxa-4.,05)=3,91. Dengan
karena Lomax < Lc dengan demikian bahwa demikian karena Fhit > Fta, maka persamaan
hipotesis yang diterima adalah Hl. regresi antara pengetahuan tentang lingkungan
b. Uji Normalitas Galat Baku Taksiran Data hidup (Xi) dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Y) atas (Y) signifikan, dengan demikian hipotesis statistic
Kecerdasan Spiritual (X2) yang diterima adalah H1.
Uji normalitas yang pertama dilakukan Hasil perhitungan koefisien korelasi antara
pada galat baku taksiran regresi antara variabel pengetahuan tentang lingkungan hidup =
pengetahuan tentang lingkungan hidup (X2) 0,802 , sedangkan dari hasil uji signifikasi
dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Y-41 menunjukkan bahwa thit = 14,581 dan tub dengan
dengan persamaan regresi 4 = I0,470 + 0,784X2. dk 118 (n-2) untuk taraf a = 0,05 sebesar 1,66.
Hasil perhitungan tertera pada tabel lampiran 5 Dengan demikian dapat disimpulkan karena thit >
menunjukkan nilai hitung (Lomax) sebesar 0,0315 tub maka terdapat hubungan yang signifikan
sedangkan nilai tabel (Lt) sebesar 0,0812, antara pengetahuan tentang lingkungan hidup
kesimpulannya adalah galat taksiran data (Xi) dengan perilaku hidup bersih dan sehat (Y),
perilaku hidup bersih dan sehat (Y) atas maka hipotesis yang diterima Hi.
kecerdasan spiritual (X2) berasal dari populasi
yang berdistribusi normal karena Lomax < Lt , 2. Hubungan antara Kecerdasan Spiritual
dengan demikian bahwa hipotesis yang diterima (X2) dengan Perilaku Hidup Bersih dan
adalah H1. Sehat (Y)
2. Uji Homogeaitas Hipotesis kedua yang telah diuji adalah
Pengujian homogenitas dilakukan korelasi antara kecerdasan spiritual dengan
dengan maksud untuk mengetahui apakah Perilaku hidup bersih dan sehat basil
sebaran data dari setiap variabel tidak perhitungannya, dengan menggunakan analisis
menyimpang dari ciri-ciri data yang homogen. regresi yang memenuhi persamaan i2 = 10,470 +
Pengujian homogen dilakukan terhadap varians 0,784X2.
regresi Y atas X1 dan Y atas X2 dilakukan Nilai-nilai yang terdapat pada persamaan
dengan menggunakan uji Bartlet regresi perlu diuji signifikasinya. Uji lain yang
Untuk uji persyaratan analisis homogenitas diperlukan adalah uji linieritas sebagai syarat
data variable terikat (Y) dikelompokkan berdasarkan penggunaan korelasi Product Moment Pearson.
7. Berdasarkan basil uji dengan menggunakan 2. Terdapat hubungan positif yang sangat
ANAVA diperoleh basil perhitungan. uji signifikan antara kecerdasan spiritual dengan
linieritas diperoleh nilai Fhitung = -0,1908 dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Ftab(a=0,05)= 1,78. Dengan demikian karena Fh;t < 3. Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan
Ftah maka regresi antara Pengetahuan Tentang antara pengetahuan tentang lingkungan hidup dan
Lingkungan Hidup (Xi) dengan Perilaku hidup kecerdasan spiritual dengan perilaku hidup bersih
bersih dan sehat bersifat linier. dan sehat.
Sedangkan untuk uiji signifikasi Saran
menunjukkan bahwa Fh;t= 178,17 dan Berdasarkan kesimpulan yang telah
Ftab(at=0,05)= 3,91. Dengan demikian karena dikemukakan di atas, maka diajukan
Fh;t > Ftab maka persamaan regresi antara beberapa saran sebagai berikut:
pengetahuan tentang lingkungan hidup (Xi) 1. Kepala Sekolah selaku pimpinan
dengan perilaku hidup bersih dan sehat (Y) mendukung semua program guru dan siswa
sangat signifikan. dalam upaya peningkatan perilaku hidup
Hasil perhitungan koefisien korelasi antara bersih dan
variabel pengetahuan tentang lingkungan hidup (Xi) 2. Guru mempunyai program yang harus
dengan perilaku hidup bersih dan sehat (Y) dilaksanakan dalam memberikan
diperoleh nilai ry2= 0,775 sedangkan dari hasil uji pengetahuan tentang lingkungan hidup yang
signifikasi menunjukkan bahwa tine = 13,348 dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
tub dengan dk 118 (n-2) untuk taraf a = 0,05 hari
sebesar 1,66 . Dengan demikian dapat disimpulkan 3. Siswa mempunyai kemampuan untuk
karena thit > tub maka terdapat hubungan positif mengembangkan pengetahuan tentang
yang sangat signifikan antara lingkungan.
Korelasi Parsial
Hasil perhitungan diperoleh nilai DAFTAR PUSTAKA
korelasi parsial antara pengetahuan tentang
iingkungan hidup (Xi) dengan perilaku hidup Anonim."Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
bersih dan sehat (Y) didapat ry1.2 sebesar 0,42 (PHBS)". http://www. dinkesjatengprov. go. id
dengan thit sebesar 4,2 dan nilai ttab(0,05:117) Anonim. "Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Sebesar 1,665, maka hipotesis yang diterima Hi Sekolah". http://www. Dinkes jabarprov. go. id
karena thit > ttab sehingga disimpulkan bahwa
terdapat korelasi positif yang signifikan antara Agus Efendi. Revolusi KecerdasanAbad 21.
pengetahuan tentang lingkungan hidup (Xi) Bandung:Alfabeta, 2005
dengan perilaku hidup bersih dan sehat (Y). A. Sonny Keraf dan Mikhael Dua. Ilmu
Untuk korelasi parsial antara kecerdasan Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis.
spiritual (X2) dengan perilaku hidup bersih dan Yogyakarta: Kanisius, 2001.
sehat (Y) diperoleh ry2,1 sebesar 0,129 dengan
A. Tresna Sastrawijaya. Pencemaran Lingkungan.
thit sebesar 4,031 dan nilai ttab(o,o5:117) sebesar
1,665, maka hipotesis yang diterima H1 karena Jakarta:Rineka Cipta, 2009 Ary Ginanjar. ESQ.
thit > ttab sehingga disimpulkan bahwa terdapat Jakarta:ARGA, 2001
korelasi positif yang signifikan antara Covey Stephen R. The 8th Habit. Penerjemah
kecerdasan spiritual (X2) dengan perilaku hidup Brata dan Zein.Jakarta:Gramedia Pustaka
bersih dan seha Utama, 2005
Dewi Salma. Prinsip Desain Pembelajaran.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Jakarta: Universitas Indonesia, 2008. Danah
Kesimpulan
Zohar, Ian Marshall. Kecerdasan Spiritual.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
Bandung:Mizan, 2007
bahwa ketiga hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai Dyer Wayne W. There's A Spiritual Solution To
berikut: Every Problem. New York: Harper Collins
1. Terdapat hubungan positif yang sangat Publishers, 2001
signifikan antara pengetahuan tentang Ella Yulaelawati. Kurikulum dan Pembelajaran.
lingkungan hidup dengan perilaku hidup bersih Bandung: Pakar Raya, 2004. Giyarto.
dan sehat. Pendidikan Lingkungan Hidup, Bandung:
8. Pakar Raya. 2009 Suparyanto,"Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat".
http://suparyanto.go. id Suharsono. Melejitkan
Ircham Mahfoedz dan Eko Suryani. Pendidikan
IQ,EQ,SQ. Tanggerang:Ummah Publishing,
Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan.
2009 Tri Rusmi, Ilrnu Prilgk44 MA
Yogyakarta: Fitramaya, 2007.
Uyoh Sadulloh. Pengantar Filsafat Pendidikan.
Karden Eddy Sontang. Pengelolaan Lingkungan
Bandung: Alphabeta. 1991 W.S. Winkel.
Hidup. Jakarta- Rineka Cipta. 2007
Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo, 1991.
Luqman Effendi dan Riza Umami, "Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada SD
Cikeusal Kidul 01 Ketanggungan Jawa Tengah
tahun 2004", Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Vol. 1, No. 2, 2005.
M. Soerjani, Rofiq Ahmad, Rozy Munir.
Lingkungan:Sumberdaya Alam dan
Kependudukan Dalam Pembangunan.
Jakarta:Universitas Jakarta, 1987
M. Soerjani, Arief Yowono, Dedi Fardiaz,
Lingkungan Hidup. Jakarta: Yayasan Institut
Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan,
2007
Nursid Sumaatmadja. Manusia Dalam Konteks
Sosial, Budaya Dan Lingkungan Hidup.
Bandung:Alfabeta, 2005
N.H.T. Siahaan. Hukum Lingkungan dan Ekologi.
Jakarta:Erlangga, 2004
Otto Soemarwoto. Ekologi, Lingkungan Hidup
dan Pembangunan. Jakarta:Djambatan, 1997
Ratna Wilis Dahar. Teori-teori Be/ajar. Jakarta:
Erlangga, 1996.
Robbins, Stephen P. Essential Of Organizational
Behavior. Amerika: Prentice-Hall International,
1988.
Romisjowski, A.J. Design Instructional System.
New York: Kogan Page, 1981 Rich M. Mulia.
Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta:Graha
Ilmu, 2005
Saifudin Azwar. Sikap Manusia.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1997.
Sumadi Suryabrala.. Psikologi Pendidikan, Ja car ;
PT Raja Grafm410 Persada, 2001. Sarlito
Wirawan. Psikologi Lingkungan. Jakarta:
Gramedia, 1992.
Soekidjo Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakart: Rineka Cipta, 2003.
Pendidikan Dan Pgrilaku Kgsehatan, Jakarta;
Rineka cipta 2003,
Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1990.