SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
Descargar para leer sin conexión
Universitas Gadjah Mada
VIII. PENGAWETAN MAKANAN MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA
Bahan-bahan kimia yang sering digunakan dalam makanan untuk
mencegah atau menunda terjadinya pembusukan makanan sering disebut bahan
pengawet. Bahan pengawet ini dapat dikategorikan sebagai makanan tambahan
(food additive). FAO mendefinisikan bahan makanan tambahan sbb : "setiap
substansi yang tidak biasa dikonsumsi baik secara sendiri maupun sebagai
bahan dasar makanan, baik substansi tersebut mempunyai nilai nutrisi atau tidak,
tujuan penambahannya dalam makanan adalah untuk alas an teknis (termasuk
organoleptis), prosessing, preparasi, perlakuan pendahuluan, pengemasan,
transport atau mempertahankan produk makanan jadi, bahan makanan
tambahan tersebut atau produk sampingnya diharapkan menyebabkan (secara
langsung maupun tak langsung) menjadi suatu komponen yang mempengaruhi
karakterisitik dari makanannya". Ada beberapa bahan pengawet yang sering
digunakan dalam makanan diantaranya adalah sebagai berikut.
Asam benzoat dan komponen sejenisnya
Asam benzoat (C6H5COOH) dan garam sodiumnya (C7H5NaO2) bersama-
sama dengan metil- dan propilparaben dikelompokkan bersama dalam bagian ini.
Sodium benzoate merupakan bahan pengawet kimia pertama yang diijinkan oleh
Food and Drug Administration. Komponen ini sampai sekarang masih banyak
digunakan dalam berbagai makanan.
a. Aktivitas antimikrobia :
− berhubungan dengan pH
− terbesar pada pH rendah
− terdapat pada molekul yang tidak terdisosiasi
− tidak aktif pada pH yang netral
− terutama untuk menghambat pertumbuhan jamur dan yeast
− metil dan propilenparaben (ester dari parahidroksi asam benzoate)
disebutkan efektif terhadap bakteri, yeast, dan jamur.
b. Penggunaan:
− terbatas pada makanan yang keasamannya tinggi, misalnya : sari
Universitas Gadjah Mada
buah, soft drink, saus tomat, salad dressings, amrgarin, sirup, dll.
− pada bahan makanan tertentu seperti sari buah tingkat
penambahan maksimumnya 0,1%.
− mempengaruhi rasa yaitu seperti merica
Asam Sorbat
Asam sorbat (CH3CH=CHCH=CHCOOH) biasa digunakan sebagai bahan
pengawet dalam bentuk garam kalsium, sodium, atau potassiumnya. Jumlah
yang diperbolehkan dalam makanan adalah 0,2%.
a. Aktivitas mikrobia :
− lebih efektif dalam makanan dengan keasaman tinggi.
− bekerja paling baik pada pH dibawah 6.0
− biasanya tidak aktif pada pH sekitar 7.0
− pada pH 4.0-6.0 lebih efektif daripada sodium benzoat, pada pH 3.0
ke bawah, sorbat sedikit lebih efektif dari propionat tetapi hampir
sama dengan benzoat.
− terdapat pada molekul yang tidak terdisosiasi
− penghambatannya pada jamur dilaporkan pada aktivitas
sistem enzim dehidrogenasenya.
b. Mikrobia yang dihambat:
− terutama jamur dan yeast
− Salmonella spp., streptococci fekal, dan staphylococci
tetapi tidak menghambat clostridia
− bakteri asam laktat tidak terhambat oleh sorbat pada pH 4,5 ke atas.
c. Penggunaan:
− Lebih banyak digunakan pada apel cider karena sedikit
mempengaruhi rasa dibandingkan dengan benzoat.
− efektif untuk sirup coklat, jelli, kue, buah kering, salad dressing, fig,
sirup, keju, macaroni salad, dll.
− metabolisme sorbat oleh tubuh menjadi CO2 dan H2O disebutkan
hampir sama dengan metabolisme asam lemak.
Universitas Gadjah Mada
Sulfur dioksida
Sulfur dioksida (SO2) dan garam sodium dan potasium sulfitnya (=SO3),
bisulfit (-HSO3), dan metabisulfit (+S2O5) bekerja dengan cara yang hampir sama.
a. Aktivitas antimikrobia :
− asam sulfurik tak terdisosiasi atau molekul SO2-nya
− kemampuannya sebagai pereduksi yang kuat sehingga dapat
mereduksi oksigen
− bekerja pada beberapa sistem enzim esensial
b. Mikrobia yang dihambat:
− bakteri asam laktat dan bakteri asam asetat dan b,eberapa jamur
lebih sensitif dibandingkan dengan yeast
− diantara yeast, spesies yang lebih aerobik lebih sensitif terhadap
SO2 dibandingkan dengan spesies yang fermentatif.
c. Penggunaan:
− SO2 digunakan dalam bentuk gas atau cair atau dalam bentuk netral
atau garamnya
− dalam buah-buahan kering, sari buah, molases, wine, sari buah, dll.
− jumlahnya tergantung bahan makanan yang digunakan (contoh :
raisin, sirup glukosa : 40 mg/kg; jam dan jelli: 100 mg/kg)
Propionat
Asam propionat adalah asam organik dengan tiga karbon dengan rumus
molekul (CH3CH2COOH). Kecenderungan asam propionat dan garamnya untuk
terdisosiasi adalah rendah, dan komponen ini aktif dalam bahan makanan yang
berpH rendah. Asam propionat khususnya berfungsi sebagai agen antimold dan
antirope.
a. Aktivitas antimikrobia :
− Aktivitas anti mikrobia asam lemak secara umum menunjukkan
bahwa asam organik dengan atom karbon kurang dari 7 lebih efektif
khususnya terhadap jamur.
− Beberapa asam lemak diketahui mempengaruhi permeabilitas sel
Universitas Gadjah Mada
dengan jalan merusak membran sel dari mikroorganisme.
− Aktivitas antimikrobia propionat masih belum jelas benar.
b. Mikrobia yang dihambat: khususnya jamur
− aktivitas penghambatannya terutama sebagai fungistatik
c. Penggunaan :
− dapat digunakan dalam roti, kue, keju, dll.
− Penggunaannya tidak dibatasi namun untuk keju digunakan 3000
mg/kg.
Etilen dan propilen oksida
Etilen dan propilen oksida (berturut-turut: HCOOC2H5 dan HCOOCH3)
mempunyai aktivitas yang serupa. Strukturnya adalah sebagai berikut:
Etilen oksida propelin oksida
a. Aktivitas antimikrobia:
− Etilen oksida merupakan alkylating agents
− Aktivitas antimikrobianya diduga berhubungan dengan sifat tersebut
Dengan adanya atom-atom H yang labil, cincin etilen oksida yang
tidak stabil ini akan terpisah. Atom H akan berikatan dengan oksigen
sehingga membentuk radikal hidroksil etil, CH2CH2OH, yang
kemudian berikatan dengan molekul organik yang telah ditinggalkan
atom H nya. Akibatnya, gugus hidroksil etil ini dapat menutup gugus
reaktif protein mikrobia sehingga terjadi penghambatan. Di antara
gugus-gugus yang dapat memberi atom H-labil adalah : COOH, NH2,
-SH, dan OH.
Universitas Gadjah Mada
b. Mikrobia yang dihambat:
− khususnya jamur
c. Penggunaan :
− biasa digunakan sebagai fumigant
− jumlah dan makanan yang diperbolehkan : dalam FAO/WHO food
additive data system tidak disebutkan.
Gula dan garam
Komponen-komponen ini mempunyai kesamaan dalam cara kerjanya.
Garam telah digunakan sebagai bahan pengawet sejak dahulu kala. Pertama kali
digunakan untuk pengawetan daging dengan menggunakan pengeringan.
a. Aktivitas antimikrobia :
− Plasmolisis akibat dari perbedaan konsentrasi di dalam dan di luar
sel.
− Menurunkan aktivitas air (aw) sehingga tidak dapat digunakan untuk
pertumbuhan mikrobia.
− Untuk dapat digunakan secara efektif perlu digunakan jumlah yang
cukup sehingga terjadi kondisi hipertonik.
− Perbedaan utama antara garam dan gula dalam hal aktivitas
antimikrobianya adalah konsentrasi yang diperlukan. Untuk
gula (sukrosa) dibutuhkan
konsentrasi 6 kali iebih besar dibandingkan dengan garam.
b. Mikrobia yang dihambat:
− terutama bakteri
c. Penggunaan :
− Kebanyakan bakteri non marine dapat dihambat pada konsentrasi
20%, sedangkan untuk jamur biasanya tahan terhadap konsentrasi
yang Iebih tinggi.
Universitas Gadjah Mada
− Garam biasa digunakan pada pengawetan ikan dan daging.
− Gula biasa digunakan panda pengawetan buah-buahan, permen,
susu kental, dsb.
Nitrat dan nitrit
Sodium nitrat (NaNO3) dan sodium nitrit (NaNO2) serta garam
potasiumnya biasa digunakan dalam curing untuk daging cured karena mereka
dapat menstabilkan warna merah daging dan juga mampu menghambat
kebusukan dan mikroorganisme penyebab keracunan.
a. Aktivitas antimikrobia
− Ion nitrit sangat reaktif dan dapat digunakan sebagai agen pereduksi
dan pengoksidasi. Dalam suasana asam, ion nitrit terionisasi
menghasilkan (3HONO) yang kemudian terurai menjadi (NO) yang
merupakan produk penting untuk pembentukan wama, namun
tampaknya tidak berpengaruh terhadap bakteri.
− NO2 diduga mempunyai aktivitas antimikrobia.
− Aktivitas antimikrobianya naik dengan turunnya pH dalam suasana
asam. Pengaruh ini diikuti dengan meningkatnya HNO2 yang tidak
terdisosiasi.
b. Penggunaan
− Pada produk-produk daging curing.
− Konsentrasi: tidak Iebih dari 200 ppm.
− Nitrit sangat toksik pada konsentrasi tinggi dan dapat berakibat fatal.
Asam asetat dan asam laktat
Kedua asam organik ini termasuk di antara bahan pengawet yang paling
sering digunakan.
a. Aktivitas antimikrobia
− Aktivitas antimikrobianya dikarenakan kemampuannya menurunkan
Universitas Gadjah Mada
pH di bawah kisaran pertumbuhan dan terganggunya metabolisme
akibat moiekul asam yang tidak terdesosiasi.
b. Penggunaan
− Terdapat pada produk-produk fermentasi seperti pickle, sauerkraut,
susu fermentasi.
− Dalam sauerkraut asam laktat harus ada paling sedikit 1,5% dari
produk akhirnya.
Antibiotik
Antibiotik yang pernah digunakan sebagai pengawet bahan pangan
antara lain : cnlor- dan oxytetracycline, nisin, tyiosin, polymyxin B dan subtilin.
Chlortetracycline dan oxytetracycline (terramycin) diperbolehkan oleh PDA pada
tahun 1955 dan 1956 pada karkas unggas dengan konsentrasi 7 ppm. Kedua
bahan ini mempunyai efek bakteriostatik dan tidak tergantung pada pH.
a. Aktivitas antimikrobia
− Tetracycline efektif sebagai pengawet karkas disebabkan oleh
kemampuannya masuk ke dalam komplek ion logam yang ada pada
daging sehingga terjadi kompetisi penggunaan logam dengan
mikrobia.
− Nisin merupakan antibiotik pertama yang diijinkan (1954). Diproduksi
oleh Streptococcus lactis menghambat aktivitas clostridia
penyebab pembusukan.
− Nisin dan subtilin merupakan polipeptida yang mampu merusak
membran sel.
− Tyiosin dapat menghambat bakteri pembusuk. Mekanisme
penghambatannya dengan jalan mengikat ribosom sel.
b. Penggunaan
− Tetracycline pada karkas (7 ppm)
− Nisin pertama digunakan pada keju dan roti.
Universitas Gadjah Mada
− Tyiosin dan subtilin digunakan pada makanan kaleng untuk
mengurangi pemanasan.
Pengawet kimia lainnya
− sodium diasetat
− merupakan derivat asam asetat
− digunakan dalam roti dan cake untuk mencegah jamur
− hidrogen peroksida
− digunakan pada pasteurisasi susu
− etanol
− digunakan pada ekstrak flavor
− diethylpyrocarbonate
− digunakan pada pembuatan wine untuk menghambat yeast
− sequestrant (EDTA)
− asap kayu
− mengandung formaldehid, asam alifatik, keton, fenol, aldehid,
metanol, kersol, dll.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Komponen kimia bahan pangan
Komponen kimia bahan panganKomponen kimia bahan pangan
Komponen kimia bahan panganSiti Liputo
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Giziwinautm
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganAgnescia Sera
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)imroatulM
 
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan Ernalia Rosita
 
BAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKANBAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKANHeru Priyanto
 
Teknologi pengawetan fermentasi devi indriyani_133020029_no. absen 10
Teknologi pengawetan fermentasi devi indriyani_133020029_no. absen 10Teknologi pengawetan fermentasi devi indriyani_133020029_no. absen 10
Teknologi pengawetan fermentasi devi indriyani_133020029_no. absen 10Devi Indriyani
 
Biokimia pangan buah
Biokimia pangan buahBiokimia pangan buah
Biokimia pangan buahAnnithaBarkah
 
Fermentasi (autosaved)
Fermentasi (autosaved)Fermentasi (autosaved)
Fermentasi (autosaved)Defa Itemjelex
 
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik FermentasiDasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik Fermentasiyuliartiramli
 
Pembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap IkanPembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap IkanAdhea Tanlar
 

La actualidad más candente (20)

Komponen kimia bahan pangan
Komponen kimia bahan panganKomponen kimia bahan pangan
Komponen kimia bahan pangan
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Gizi
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
 
BAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKANBAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKAN
 
Teknologi pengawetan fermentasi devi indriyani_133020029_no. absen 10
Teknologi pengawetan fermentasi devi indriyani_133020029_no. absen 10Teknologi pengawetan fermentasi devi indriyani_133020029_no. absen 10
Teknologi pengawetan fermentasi devi indriyani_133020029_no. absen 10
 
Senyawa bioaktif
Senyawa bioaktifSenyawa bioaktif
Senyawa bioaktif
 
Biokimia pangan buah
Biokimia pangan buahBiokimia pangan buah
Biokimia pangan buah
 
Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
Produksi asam sitrat
Produksi asam sitratProduksi asam sitrat
Produksi asam sitrat
 
Fermentasi (autosaved)
Fermentasi (autosaved)Fermentasi (autosaved)
Fermentasi (autosaved)
 
Iad ppt fermentasi
Iad ppt fermentasiIad ppt fermentasi
Iad ppt fermentasi
 
Pengawet Makanan
Pengawet MakananPengawet Makanan
Pengawet Makanan
 
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik FermentasiDasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
 
Ppt fembuatan salami
Ppt fembuatan salamiPpt fembuatan salami
Ppt fembuatan salami
 
3. transfer panas
3. transfer panas3. transfer panas
3. transfer panas
 
Pembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap IkanPembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap Ikan
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 

Destacado

Mengenalpasti mesin kompleks
Mengenalpasti mesin kompleksMengenalpasti mesin kompleks
Mengenalpasti mesin kompleksJamitun Wagimon
 
Pengawetan makanan berbahan hewani
Pengawetan makanan berbahan hewaniPengawetan makanan berbahan hewani
Pengawetan makanan berbahan hewanianel lena
 
Makanan & pemakanan
Makanan & pemakananMakanan & pemakanan
Makanan & pemakananert2uthm
 
Modul kemahiran proses sains thn 4
Modul kemahiran proses sains thn 4Modul kemahiran proses sains thn 4
Modul kemahiran proses sains thn 4Jebat Melayu
 
Latihan bab 2 unit 1 konsep daya
Latihan bab 2 unit 1 konsep dayaLatihan bab 2 unit 1 konsep daya
Latihan bab 2 unit 1 konsep dayaArya Aria
 
sains upsr
sains upsrsains upsr
sains upsrgaayatri
 
Latihan bab 2 unit 2 kelajuan
Latihan bab 2 unit 2 kelajuanLatihan bab 2 unit 2 kelajuan
Latihan bab 2 unit 2 kelajuanArya Aria
 
Modul Pengajaran dan Pembelajaran Sains Tahun 6
Modul Pengajaran dan Pembelajaran Sains Tahun 6Modul Pengajaran dan Pembelajaran Sains Tahun 6
Modul Pengajaran dan Pembelajaran Sains Tahun 6Rosell Roseliana Rusli
 
Unit 2 konsep kelajuan
Unit 2 konsep kelajuanUnit 2 konsep kelajuan
Unit 2 konsep kelajuanArya Aria
 
Fotosintesis sains tahun 4
Fotosintesis  sains tahun 4Fotosintesis  sains tahun 4
Fotosintesis sains tahun 4misman amin
 
Unit 1 konsep daya
Unit 1 konsep dayaUnit 1 konsep daya
Unit 1 konsep dayaArya Aria
 
Kebaikan..keburukan mikroorganisma
Kebaikan..keburukan mikroorganismaKebaikan..keburukan mikroorganisma
Kebaikan..keburukan mikroorganismaFarahahmad Farah
 
Modul pdp sains tahun 5 KSSR
Modul pdp sains tahun 5 KSSRModul pdp sains tahun 5 KSSR
Modul pdp sains tahun 5 KSSRsaliza_sains
 
Nota peta minda tahun 4,5,6 sains~2010
Nota peta minda tahun 4,5,6 sains~2010Nota peta minda tahun 4,5,6 sains~2010
Nota peta minda tahun 4,5,6 sains~2010share with me
 

Destacado (20)

Mengenalpasti mesin kompleks
Mengenalpasti mesin kompleksMengenalpasti mesin kompleks
Mengenalpasti mesin kompleks
 
Pengawetan makanan berbahan hewani
Pengawetan makanan berbahan hewaniPengawetan makanan berbahan hewani
Pengawetan makanan berbahan hewani
 
Pemakanan asas
Pemakanan asasPemakanan asas
Pemakanan asas
 
7.0 simple mechine
7.0 simple mechine7.0 simple mechine
7.0 simple mechine
 
Makanan & pemakanan
Makanan & pemakananMakanan & pemakanan
Makanan & pemakanan
 
Format sains upsr 2016
Format sains upsr 2016Format sains upsr 2016
Format sains upsr 2016
 
Modul kemahiran proses sains thn 4
Modul kemahiran proses sains thn 4Modul kemahiran proses sains thn 4
Modul kemahiran proses sains thn 4
 
Latihan bab 2 unit 1 konsep daya
Latihan bab 2 unit 1 konsep dayaLatihan bab 2 unit 1 konsep daya
Latihan bab 2 unit 1 konsep daya
 
Bahan kimia dalam_makanan
Bahan kimia dalam_makananBahan kimia dalam_makanan
Bahan kimia dalam_makanan
 
sains upsr
sains upsrsains upsr
sains upsr
 
Sains tahun 6
Sains tahun 6Sains tahun 6
Sains tahun 6
 
Latihan bab 2 unit 2 kelajuan
Latihan bab 2 unit 2 kelajuanLatihan bab 2 unit 2 kelajuan
Latihan bab 2 unit 2 kelajuan
 
Modul Pengajaran dan Pembelajaran Sains Tahun 6
Modul Pengajaran dan Pembelajaran Sains Tahun 6Modul Pengajaran dan Pembelajaran Sains Tahun 6
Modul Pengajaran dan Pembelajaran Sains Tahun 6
 
Unit 2 konsep kelajuan
Unit 2 konsep kelajuanUnit 2 konsep kelajuan
Unit 2 konsep kelajuan
 
Fotosintesis sains tahun 4
Fotosintesis  sains tahun 4Fotosintesis  sains tahun 4
Fotosintesis sains tahun 4
 
Unit 1 konsep daya
Unit 1 konsep dayaUnit 1 konsep daya
Unit 1 konsep daya
 
Kebaikan..keburukan mikroorganisma
Kebaikan..keburukan mikroorganismaKebaikan..keburukan mikroorganisma
Kebaikan..keburukan mikroorganisma
 
Modul pdp sains tahun 5 KSSR
Modul pdp sains tahun 5 KSSRModul pdp sains tahun 5 KSSR
Modul pdp sains tahun 5 KSSR
 
Nota peta minda tahun 4,5,6 sains~2010
Nota peta minda tahun 4,5,6 sains~2010Nota peta minda tahun 4,5,6 sains~2010
Nota peta minda tahun 4,5,6 sains~2010
 
7.3 Daya geseran
7.3 Daya geseran7.3 Daya geseran
7.3 Daya geseran
 

Similar a Pengawet Makanan

MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETHani Ani
 
Pascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfPascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfMochVicky2
 
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdfagroteknologitrilogi
 
pptx_20230216_105951_0000.pptx
pptx_20230216_105951_0000.pptxpptx_20230216_105951_0000.pptx
pptx_20230216_105951_0000.pptxSyarif600129
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptdanangpamungkas11
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptHilmanAnbari2
 
1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnya1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnyaHj.Dini Indriani,M.Pd
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganDona Dika
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganDona Dika
 
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptx
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptxPengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptx
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptxGinaFirgianti
 
ppt zataditif.pdf
ppt zataditif.pdfppt zataditif.pdf
ppt zataditif.pdfMSadly2
 
Cara cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara  cara pengawetan dengan bahan kimiaCara  cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara cara pengawetan dengan bahan kimiaindahadm2
 
IPA Kelas 8 BAB 6 zat aditif, zat adiktif dan psikotropika.pptx
IPA Kelas 8 BAB 6 zat aditif, zat adiktif dan psikotropika.pptxIPA Kelas 8 BAB 6 zat aditif, zat adiktif dan psikotropika.pptx
IPA Kelas 8 BAB 6 zat aditif, zat adiktif dan psikotropika.pptxamaliafitriyani6
 
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimiaKelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimiaNanda Reda
 
Bioteknologi pangan
Bioteknologi panganBioteknologi pangan
Bioteknologi panganYunita Sari
 

Similar a Pengawet Makanan (20)

MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
 
Pascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfPascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdf
 
Latihan soal Kimpang 2
Latihan soal Kimpang 2Latihan soal Kimpang 2
Latihan soal Kimpang 2
 
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
pptx_20230216_105951_0000.pptx
pptx_20230216_105951_0000.pptxpptx_20230216_105951_0000.pptx
pptx_20230216_105951_0000.pptx
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
Tugas makalah kimfar
Tugas makalah kimfarTugas makalah kimfar
Tugas makalah kimfar
 
1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnya1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnya
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
Makalah uuk
Makalah uukMakalah uuk
Makalah uuk
 
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptx
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptxPengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptx
Pengawetan (Fermentasi sayuran dan pembuatan pikel).pptx
 
ppt zataditif.pdf
ppt zataditif.pdfppt zataditif.pdf
ppt zataditif.pdf
 
Cara cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara  cara pengawetan dengan bahan kimiaCara  cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara cara pengawetan dengan bahan kimia
 
IPA Kelas 8 BAB 6 zat aditif, zat adiktif dan psikotropika.pptx
IPA Kelas 8 BAB 6 zat aditif, zat adiktif dan psikotropika.pptxIPA Kelas 8 BAB 6 zat aditif, zat adiktif dan psikotropika.pptx
IPA Kelas 8 BAB 6 zat aditif, zat adiktif dan psikotropika.pptx
 
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimiaKelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bioteknologi pangan
Bioteknologi panganBioteknologi pangan
Bioteknologi pangan
 

Último

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfMeboix
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 

Último (16)

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 

Pengawet Makanan

  • 1. Universitas Gadjah Mada VIII. PENGAWETAN MAKANAN MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA Bahan-bahan kimia yang sering digunakan dalam makanan untuk mencegah atau menunda terjadinya pembusukan makanan sering disebut bahan pengawet. Bahan pengawet ini dapat dikategorikan sebagai makanan tambahan (food additive). FAO mendefinisikan bahan makanan tambahan sbb : "setiap substansi yang tidak biasa dikonsumsi baik secara sendiri maupun sebagai bahan dasar makanan, baik substansi tersebut mempunyai nilai nutrisi atau tidak, tujuan penambahannya dalam makanan adalah untuk alas an teknis (termasuk organoleptis), prosessing, preparasi, perlakuan pendahuluan, pengemasan, transport atau mempertahankan produk makanan jadi, bahan makanan tambahan tersebut atau produk sampingnya diharapkan menyebabkan (secara langsung maupun tak langsung) menjadi suatu komponen yang mempengaruhi karakterisitik dari makanannya". Ada beberapa bahan pengawet yang sering digunakan dalam makanan diantaranya adalah sebagai berikut. Asam benzoat dan komponen sejenisnya Asam benzoat (C6H5COOH) dan garam sodiumnya (C7H5NaO2) bersama- sama dengan metil- dan propilparaben dikelompokkan bersama dalam bagian ini. Sodium benzoate merupakan bahan pengawet kimia pertama yang diijinkan oleh Food and Drug Administration. Komponen ini sampai sekarang masih banyak digunakan dalam berbagai makanan. a. Aktivitas antimikrobia : − berhubungan dengan pH − terbesar pada pH rendah − terdapat pada molekul yang tidak terdisosiasi − tidak aktif pada pH yang netral − terutama untuk menghambat pertumbuhan jamur dan yeast − metil dan propilenparaben (ester dari parahidroksi asam benzoate) disebutkan efektif terhadap bakteri, yeast, dan jamur. b. Penggunaan: − terbatas pada makanan yang keasamannya tinggi, misalnya : sari
  • 2. Universitas Gadjah Mada buah, soft drink, saus tomat, salad dressings, amrgarin, sirup, dll. − pada bahan makanan tertentu seperti sari buah tingkat penambahan maksimumnya 0,1%. − mempengaruhi rasa yaitu seperti merica Asam Sorbat Asam sorbat (CH3CH=CHCH=CHCOOH) biasa digunakan sebagai bahan pengawet dalam bentuk garam kalsium, sodium, atau potassiumnya. Jumlah yang diperbolehkan dalam makanan adalah 0,2%. a. Aktivitas mikrobia : − lebih efektif dalam makanan dengan keasaman tinggi. − bekerja paling baik pada pH dibawah 6.0 − biasanya tidak aktif pada pH sekitar 7.0 − pada pH 4.0-6.0 lebih efektif daripada sodium benzoat, pada pH 3.0 ke bawah, sorbat sedikit lebih efektif dari propionat tetapi hampir sama dengan benzoat. − terdapat pada molekul yang tidak terdisosiasi − penghambatannya pada jamur dilaporkan pada aktivitas sistem enzim dehidrogenasenya. b. Mikrobia yang dihambat: − terutama jamur dan yeast − Salmonella spp., streptococci fekal, dan staphylococci tetapi tidak menghambat clostridia − bakteri asam laktat tidak terhambat oleh sorbat pada pH 4,5 ke atas. c. Penggunaan: − Lebih banyak digunakan pada apel cider karena sedikit mempengaruhi rasa dibandingkan dengan benzoat. − efektif untuk sirup coklat, jelli, kue, buah kering, salad dressing, fig, sirup, keju, macaroni salad, dll. − metabolisme sorbat oleh tubuh menjadi CO2 dan H2O disebutkan hampir sama dengan metabolisme asam lemak.
  • 3. Universitas Gadjah Mada Sulfur dioksida Sulfur dioksida (SO2) dan garam sodium dan potasium sulfitnya (=SO3), bisulfit (-HSO3), dan metabisulfit (+S2O5) bekerja dengan cara yang hampir sama. a. Aktivitas antimikrobia : − asam sulfurik tak terdisosiasi atau molekul SO2-nya − kemampuannya sebagai pereduksi yang kuat sehingga dapat mereduksi oksigen − bekerja pada beberapa sistem enzim esensial b. Mikrobia yang dihambat: − bakteri asam laktat dan bakteri asam asetat dan b,eberapa jamur lebih sensitif dibandingkan dengan yeast − diantara yeast, spesies yang lebih aerobik lebih sensitif terhadap SO2 dibandingkan dengan spesies yang fermentatif. c. Penggunaan: − SO2 digunakan dalam bentuk gas atau cair atau dalam bentuk netral atau garamnya − dalam buah-buahan kering, sari buah, molases, wine, sari buah, dll. − jumlahnya tergantung bahan makanan yang digunakan (contoh : raisin, sirup glukosa : 40 mg/kg; jam dan jelli: 100 mg/kg) Propionat Asam propionat adalah asam organik dengan tiga karbon dengan rumus molekul (CH3CH2COOH). Kecenderungan asam propionat dan garamnya untuk terdisosiasi adalah rendah, dan komponen ini aktif dalam bahan makanan yang berpH rendah. Asam propionat khususnya berfungsi sebagai agen antimold dan antirope. a. Aktivitas antimikrobia : − Aktivitas anti mikrobia asam lemak secara umum menunjukkan bahwa asam organik dengan atom karbon kurang dari 7 lebih efektif khususnya terhadap jamur. − Beberapa asam lemak diketahui mempengaruhi permeabilitas sel
  • 4. Universitas Gadjah Mada dengan jalan merusak membran sel dari mikroorganisme. − Aktivitas antimikrobia propionat masih belum jelas benar. b. Mikrobia yang dihambat: khususnya jamur − aktivitas penghambatannya terutama sebagai fungistatik c. Penggunaan : − dapat digunakan dalam roti, kue, keju, dll. − Penggunaannya tidak dibatasi namun untuk keju digunakan 3000 mg/kg. Etilen dan propilen oksida Etilen dan propilen oksida (berturut-turut: HCOOC2H5 dan HCOOCH3) mempunyai aktivitas yang serupa. Strukturnya adalah sebagai berikut: Etilen oksida propelin oksida a. Aktivitas antimikrobia: − Etilen oksida merupakan alkylating agents − Aktivitas antimikrobianya diduga berhubungan dengan sifat tersebut Dengan adanya atom-atom H yang labil, cincin etilen oksida yang tidak stabil ini akan terpisah. Atom H akan berikatan dengan oksigen sehingga membentuk radikal hidroksil etil, CH2CH2OH, yang kemudian berikatan dengan molekul organik yang telah ditinggalkan atom H nya. Akibatnya, gugus hidroksil etil ini dapat menutup gugus reaktif protein mikrobia sehingga terjadi penghambatan. Di antara gugus-gugus yang dapat memberi atom H-labil adalah : COOH, NH2, -SH, dan OH.
  • 5. Universitas Gadjah Mada b. Mikrobia yang dihambat: − khususnya jamur c. Penggunaan : − biasa digunakan sebagai fumigant − jumlah dan makanan yang diperbolehkan : dalam FAO/WHO food additive data system tidak disebutkan. Gula dan garam Komponen-komponen ini mempunyai kesamaan dalam cara kerjanya. Garam telah digunakan sebagai bahan pengawet sejak dahulu kala. Pertama kali digunakan untuk pengawetan daging dengan menggunakan pengeringan. a. Aktivitas antimikrobia : − Plasmolisis akibat dari perbedaan konsentrasi di dalam dan di luar sel. − Menurunkan aktivitas air (aw) sehingga tidak dapat digunakan untuk pertumbuhan mikrobia. − Untuk dapat digunakan secara efektif perlu digunakan jumlah yang cukup sehingga terjadi kondisi hipertonik. − Perbedaan utama antara garam dan gula dalam hal aktivitas antimikrobianya adalah konsentrasi yang diperlukan. Untuk gula (sukrosa) dibutuhkan konsentrasi 6 kali iebih besar dibandingkan dengan garam. b. Mikrobia yang dihambat: − terutama bakteri c. Penggunaan : − Kebanyakan bakteri non marine dapat dihambat pada konsentrasi 20%, sedangkan untuk jamur biasanya tahan terhadap konsentrasi yang Iebih tinggi.
  • 6. Universitas Gadjah Mada − Garam biasa digunakan pada pengawetan ikan dan daging. − Gula biasa digunakan panda pengawetan buah-buahan, permen, susu kental, dsb. Nitrat dan nitrit Sodium nitrat (NaNO3) dan sodium nitrit (NaNO2) serta garam potasiumnya biasa digunakan dalam curing untuk daging cured karena mereka dapat menstabilkan warna merah daging dan juga mampu menghambat kebusukan dan mikroorganisme penyebab keracunan. a. Aktivitas antimikrobia − Ion nitrit sangat reaktif dan dapat digunakan sebagai agen pereduksi dan pengoksidasi. Dalam suasana asam, ion nitrit terionisasi menghasilkan (3HONO) yang kemudian terurai menjadi (NO) yang merupakan produk penting untuk pembentukan wama, namun tampaknya tidak berpengaruh terhadap bakteri. − NO2 diduga mempunyai aktivitas antimikrobia. − Aktivitas antimikrobianya naik dengan turunnya pH dalam suasana asam. Pengaruh ini diikuti dengan meningkatnya HNO2 yang tidak terdisosiasi. b. Penggunaan − Pada produk-produk daging curing. − Konsentrasi: tidak Iebih dari 200 ppm. − Nitrit sangat toksik pada konsentrasi tinggi dan dapat berakibat fatal. Asam asetat dan asam laktat Kedua asam organik ini termasuk di antara bahan pengawet yang paling sering digunakan. a. Aktivitas antimikrobia − Aktivitas antimikrobianya dikarenakan kemampuannya menurunkan
  • 7. Universitas Gadjah Mada pH di bawah kisaran pertumbuhan dan terganggunya metabolisme akibat moiekul asam yang tidak terdesosiasi. b. Penggunaan − Terdapat pada produk-produk fermentasi seperti pickle, sauerkraut, susu fermentasi. − Dalam sauerkraut asam laktat harus ada paling sedikit 1,5% dari produk akhirnya. Antibiotik Antibiotik yang pernah digunakan sebagai pengawet bahan pangan antara lain : cnlor- dan oxytetracycline, nisin, tyiosin, polymyxin B dan subtilin. Chlortetracycline dan oxytetracycline (terramycin) diperbolehkan oleh PDA pada tahun 1955 dan 1956 pada karkas unggas dengan konsentrasi 7 ppm. Kedua bahan ini mempunyai efek bakteriostatik dan tidak tergantung pada pH. a. Aktivitas antimikrobia − Tetracycline efektif sebagai pengawet karkas disebabkan oleh kemampuannya masuk ke dalam komplek ion logam yang ada pada daging sehingga terjadi kompetisi penggunaan logam dengan mikrobia. − Nisin merupakan antibiotik pertama yang diijinkan (1954). Diproduksi oleh Streptococcus lactis menghambat aktivitas clostridia penyebab pembusukan. − Nisin dan subtilin merupakan polipeptida yang mampu merusak membran sel. − Tyiosin dapat menghambat bakteri pembusuk. Mekanisme penghambatannya dengan jalan mengikat ribosom sel. b. Penggunaan − Tetracycline pada karkas (7 ppm) − Nisin pertama digunakan pada keju dan roti.
  • 8. Universitas Gadjah Mada − Tyiosin dan subtilin digunakan pada makanan kaleng untuk mengurangi pemanasan. Pengawet kimia lainnya − sodium diasetat − merupakan derivat asam asetat − digunakan dalam roti dan cake untuk mencegah jamur − hidrogen peroksida − digunakan pada pasteurisasi susu − etanol − digunakan pada ekstrak flavor − diethylpyrocarbonate − digunakan pada pembuatan wine untuk menghambat yeast − sequestrant (EDTA) − asap kayu − mengandung formaldehid, asam alifatik, keton, fenol, aldehid, metanol, kersol, dll.