3. “China bukan sedang ingin menguasai Indonesia. Mereka cuman ingin
mengusai dunia koq (dan Indonesia ada didalamnya)” ~ anonymous
Apapun ide (produk) kita, Tiongkok bisa membuatnya lebih cepat,
lebih baik, lebih murah. Jadi kita harus lebih cerdik (kancil).
Ada banyak celah yang bisa dimanfaatkan. Integrasi layanan.
Market (market design), layanan konsultatif, dsb.
Faster, Better, Cheaper
4. Produk tidak bisa menemukan market.
Manusia/perusahaan yang bisa.
Lion Air tidak memiliki maskapai dengan
layanan yang sempurna, tetapi mereka
secara jelas menemukan dan mengolah
pasar penerbangan Indonesia. Mereka
bahkan bisa 'mengendalikan' pabrikan
pesawat.
Fokus ke 'market'
Kalau mau bikin mobil listrik, bisa
dimulai dari bikin sepeda.
GoPro diawali dengan jualan gelang de-
ngan manik-manik kerang. Bahkan pro-
duk awal Ferrari adalah traktor petani.
Astra motor/group, dengan cita-cita seting
gi angkasa, pada masa krisis bikin sepe-
da (Federal). Seperti iklan: “Ga semua ya
ng lo mau cara dapatnya hanya satu kali”
Geser perspektif
Jangan bilang 'kita ga mungkin me-
nang lawan produk Tiongkok'. Itu
sama saja Tiongkok/Jepang/Korea
“Kita ga mungkin bisa bikin produk
lebih baik dari Eropa dan USA”.
Mengalahkan musuh,
ga harus bertempur ~ Sun Tzu
Gali lagi, fokus di produk
atau layanan? Apakah
Gojek memproduksi hape
untuk jualan ojek online?
Tapi sekarang apakah
mereka sanggup produksi
hape? Kedepankan layanan.
Integrasi layanan
01
02
03
04
Faster, Better, Cheaper -> Smarter
5. Serius di produk atau layanan?
Siapa yang pernah bekerja jualan produk hardware?
Ketika kita menjual produk yang sudah jadi, banyak sekali aspek yang perlu
dipertimbangkan. Product knowledge, after sales support, sales-engineering,
analisa kompetitor, meng'akali' keinginan pelanggan dengan produk dan fitur yang ada
dalam katalog, dsb. Pelajari segala hal saat jualan produk yang sukses.
Terapkan pada produk sendiri
Banyak diantara startup hardware yang saya temui, sebetulnya adalah produk
layanan. Contoh: SmartHome, SmartFarming, SmartCar. Yang notabene, jualan
layanan mengendalikan/monitor perangkat rumah tangga, pertanian dan kendaraan.
Sedangkan perangkat yang dikembangkan, adalah alat untuk membantu mewujudkan
layanan tersebut. Jadi mana yang lebih serius, produk atau layanan?
Bikin produk hardware itu susah. Jualannya pun susah. Bikin, jualan, dan sukses
diterima masyarakat lebih susah lagi. Kalau kesusahan saat bikin saja sudah bikin,
down, mending ga usah dilanjutkan!?
6. You dont need permission to make great things
“Lebih baik minta maaf, daripada minta izin”
Saat suka dengan seseorang, minta izin dulu baru pacaran, atau pacaran dulu baru
minta izin meminang anaknya ke ortunya?
Saat belum perpanjang SIM/STNK tapi butuh ke sebuah tempat,
apakah izin dulu ke polisi, atau cari jalan lain yang lebih 'aman'?
Tidak meminta izin, bukan berarti harus melanggar aturan.
Aturan penting, melampaui aturan lebih penting lagi.
Cermat membaca aturan, bisa jadi menjadi batas hidup
dan matinya produk kita. Contoh:
Untuk bisa resmi menjual produk, kita wajib memiliki SNI, mengi-
kuti aturan perindustrian (TKDN/manual berbahasa Indonesia,dsb),
sertifikasi BPPT/tera LIPI, izin POSTEL, izin KOMINFO, dsb. Mungkin
kah di'akali' dengan: menjual layanan, alat dipinjamkan (seperti TV
berlangganan, kita tidak beli set-top box, tetapi dipinjamkan, dengan biasa
yang sebetulnya diserap dari kontrak berlangganan.
7. Beberapa studi kasus
Smart StreetLamp. Automatic Weather System. Drone
Solusi RFID/Barcode, PDT, POS, labeling, dsb
Alat ukur gelombang air
*Akan saya detailkan lebih lanjut, di revisi lanjutan slide
8. THANK YOU
Asadal has about 350 staffs including well experienced web designers, programmers, an
d server engineers. started its business in Seoul Korea in February 1998 with the fundam
ental goal of providing better internet services to the world.
INSERT LOGO