2. Infeksi neonatus adalah infeksi yang terjadi pada
neonatus, dapat terjadi pada masa antenatal, perinatal,
dan postpartum.
3. 1. Infeksi antenatal
Virus : rubella, poliomelitis, koksakie, variola, dan lain-lain.
Spirokaeta : sifilis.
Bakteri : jarang sekali kecuali E. Coli dan listeria.
2. Infeksi intranatal
Partus yang lama.
Pemeriksaan vagina yang terlalu sering.
3. Infeksi postpartum
Penggunaan alat-alat dan perawatan yang tidak steril.
Cross infection (infeksi yang telah ada di rumah sakit).
6. Dimulai dengan masuknya bakteri dan mengontaminasi sirkulasi
sistemik. Bakteri melepaskan endotoksin dan menyebabkan
terganggunya proses metabolisme secara progresif. Pada keadaan
fulminan (tiba-tiba berat) dapat menyebabkan kerusakan dan
kematian sel karena aktivasi sepsis dengan komplemen. Hasilnya
menyebabkan penurunan perfusi jaringan, asidosis metabolik, serta
syok yang menyebabkan disseminated intravaskular coagulatian (DIC)
dan kematian.
7. Manifestasi klinis dari infeksi neonatus di mulai tanpa gejala, tanda-tanda ringan,
menggigil, iritabel, letargi, gelisah, dan keinginan menyusu yang kurang dapat menjadi
tanda-tanda utama. Temperatur yang tidak stabil dapat meninggi atau kurang dari
normal (biasanya hipotermia terjadi pada bayi BBLR). Perubahan warna kulit, lambatnya
waktu pengisian kapiler, perubahan denyut jantung, frekuensi nafas, berat badan tiba-
tiba turun, pergerakan kurang, muntah dan diare menjadi nyata pada keadaan penyakit
yang progresif. Selain itu, dapat terjadi edema, salerema purpura atau perdarahan,
ikterus, hepatosplenomegali, dan kejang. Umumnya dapat dikatakan bila bayi itu “not
doing well” kemungkinan besar ia menderita infeksi.
Manifestasi lainnya adalah data laboratorium yang tidak stabil (khususnya hipoglikemia)
dan neptropenia. Diagnosis dapat dikonfirmasikasikan dengan kultur darah yang positif.
Kultur ini dapat memekan waktu 48 jam. Sedangkan perjalanan sepsis dapat
mengakibatkan kematian dalam beberapa jam. Oleh karena itu, kita harus memulai
terapi antibiotik secepatnya. Antibiotik dapat tidak dilanjutkan kultur darah negatif dan
bayi tidak menunjukkan gejala sepsis.
Neonatus terutama BBLR yang dapat tetap hidup selama 72 jam pertama dan bayi
tersebut menunjukkan gejala penyakit atau menderita penyakit kongenital tertentu.
Namun tingkah lakunya berubah dapat dicurigai terjadi infeksi.
8. Bayi I, usia 14 hari. Berjenis kelamin perempuan. Di
bawa orang tuanya kerumah sakit mitra sehat pada
tanggal 01 mei 2013. Ibu pasien mengatakan anaknya
mencret dan demam sejak 2 hari yang lalu. Feses cair
tanpa mengandung darah. Bayi I sering muntah dan
tidak mau menyusui. Mukosa bibir terlihat kering.
Turgor kurang. Bayi I terlihat rewel. Dari hasil
pemeriksaan tanda tanda vital diperoleh data HR
130x/menit, RR 60x/menit, T 38C, bayi N didiagnosa
diare epidemik akibat salmonelosis.