SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 30
BAB I<br />A. Pengertian Aktiva dan Jenis Jenisnya <br />,[object Object],Menurut S munawir (2002:30) aktiva adalah sarana atau sumber daya ekonomik yang diniliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan yang hargan perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif. Sedangkan <br />Menurut Thompson learning yang diterjemahkan oleh skoussen dkk (2001 : 131) aktiva adalah kemungkinan keuntungan ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikontrol oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian dimasa lalu.<br />Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004 : 16.2 ) “ Aktiva adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun“. <br />Dari ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa aktiva adalah sarana yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dikelola dengan baik agar mendapat keuntungan dimasa depan.<br />Menurut     Djarwanto PS. (2001:15) pengertian aktiva adalah sebagai berikut: “Aktiva      merupakan       bentuk    dari   penanaman       modal     perusahaan, bentuk- bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.” <br />Menurut Mamduh M.Hanafi (2003:24) pengertian aktiva adalah: “Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa   masa   lalu   dan   darinya   manfaat   ekonomi   dimasa   depan   diharapkan akan diraih oleh perusahaan.” <br />         Berdasarkan kedua pengertian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa aktiva    adalah    bentuk    dari  penanaman  modal    perusahaan, bentuk-bentuknya dapat berupa harta   kekayaan,  dan  diharapkan mampu memberikan  kontribus baik  secara langsung maupun tidak langsung dimasa yang akan datang. <br />Aktiva adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat dinilai dengan satuan mata uang dan digunakan dalam operasi perusahaan.<br />b). Jenis Jenis Aktiva atau Asset<br />Ada banyak pendapat mengenai jenis jenis aktiva atau asset. Jenis Jenis Aktiva atau Asset, diantaranya :<br />1. Menurut Haryono Yusup (2003:23) aktiva dibagi menjadi dua yaitu: <br /> a. Aktiva lancar <br /> b. Aktiva tetap<br />2. Menurut Zaki Baridwan (2004:20) aktiva dibagi menjadi tiga yaitu: <br />a. Aktiva lancar <br />b. Aktiva tetap <br />c. Aktiva lain-lain <br />Kesimpulan dari jenis aktiva tersebut diatas adalah: <br />,[object Object]
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai  atau  dengan  dibangun  terlebih  dahulu  yang digunakan  dalam  operasi  perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
Aktiva   lain-lain   adalah   aktiva-aktiva   yang   tidak   dapat   dimasukkan   dalam  kelompok-kelompok  lain   seperti    misalnya      titipan   kepada      penjual     untuk  menjamin kontrak, bangunan dalam  pengerjaan, piutang-piutang jangka panjang, uang muka pada pejabat perusahaan dan lain-lain.Ada juga yang mengelompokkan Jenis Jenis Aktiva atau Asset sebagai berikut :<br />,[object Object],Beberapa pengertian Aktiva atau Asset lancar, diantaranya<br />,[object Object]
Aktiva Lancar  menurut Alimsyah  dan  Padji   (2006;284), “Aktiva   lancar   adalah   harta   perusahaan   yang   dapat   ditukar   dengan   uang   tunai  dalam   waktu   relative  singkat,   biasanya  ukuran waktunya  yang   dipakai  ialah  siklus    usaha     atau   tahu   buku,    yang    termasuk      aktiva    lancar    ialah   uang    kas, rekening giro bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, persediaan barang dagang, biaya dibayar dimuka, wesel, dll..”
Aktiva Lancar menurut S. Munawir (2004;14), “Aktiva lancar adalah uang kas atau aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan   atau   ditukarkan   menjadi   uang   tunai,   dijual   atau   dikonsumer   dalam  periode     berikutnya      (paling    lama    satu   tahun    atau   dalam     perputaran     kegiatan  perusahaan yang normal).”Dari   pengertian      aktiva   lancar    diatas,   maka     dapat   disimpulkan       bahwa     aktiva   lancar adalah aktiva yang dapat dijadikan uang dalam waktu yang singkat dalam kurun waktu      kurang    dari   satu   tahun    yang    terdiri   dari   kas,  rekening      giro,  piutang     usaha,persediaan, wesel dan lain sebagainya.<br />Contoh aktiva lancar atau asset lancar antara lain adalah kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan, dan beban dibayar di muka. <br />Pengelompokkan Aktiva Lancar atau Asset Lancar<br />,[object Object]
1. Kas
2. Surat berharga
3. Wesel tagih
4. Piutang dagang
5. Persediaan barang
6. Beban dibayar dimuka
Menurut S. Munawir (2004;14) yang termasuk ke dalam kelompok aktiva lancar adalah sebagai berikut: 1.Kas
2.Investasi
3.Piutang wesel
4.Piutang dagang
5.persediaan
6.piutang penghasilan
7.persekotKesimpulan dari kelompok aktiva lancar diatas adalah: <br /> 1.   Kas     atau   uang    tunai    yang    dapat    digunakan       untuk    membiayai    operasi perusahaan.   Uang   tunai   yang   dimiliki   perusahaan   tetapi   sudah   ditentukan   penggunaannya (misalnya uang kas yang disisihkan untuk tujuan pelunasan hutang obligasi, untuk pembelian aktiva tetap atau tujuan-tujuan lain) tidak  dapat dimasukkan dalam pos kas. <br /> 2.  Investasi   jangka   pendek   (surat-surat   berharga   atau  marketable   securities).  Yaitu   investasi   yang   sifatnya   sementara   (jangka   pendek)   dengan   maksud  untuk     memanfaatkan         uang    kas   yang    untuk    sementara      belum     dibutuhkan  dalam operasi. <br /> 3.  Piutang wesel,   adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain   yang dinyatan  dalam suatu wesel atau perjanjian  yang diatur dalam suatu undang-undang. <br /> 4.  Piutang      dagang,     adalah    tagihan    kepada     pihak    lain  (kepada     kreditor    atau  langganan) sebagai akibat adanya penjualan barang secara kredit. <br />5.  Persediaan, adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai  tanggal neraca masih digudang atau belum terjual<br />,[object Object]
Beberapa pengertian Aktiva Investasi Jangka Panjang, diantaranya
Aktiva Investasi adalah bentuk penyertaan jangka panjang di luar kegiatan usaha pokok perusahaan.Contoh : Surat-surat berharga, Saham, Obligasi, dll.<br />,[object Object],Pengertian aktiva tetap menurut beberapa ahli, diantaranya:<br />,[object Object]
Menurut      IAI   melalui     PSAK       No.16     (2004:16.2)      mengemukakan pengertian aktiva tetap sebagai berikut: “aktiva   tetap   adalah   aktiva   berwujud   yang   diperoleh  dalam   bentuk   siap   pakai dengan   dibangun   terlebih   dahulu,   yang   digunakan   dalam   operasi   perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.”
Menurut Jerry J. Weygandt (2007:566) yang di alih bahasakan oleh Ali Akbar Yulianto, Wasilah, dan Rangga Handika,  mengemukakan pengertian aktiva tetap sebagai berikut: “Aset tetap (plant assets ) adalah sumber daya yang memiliki tiga karakteristik: memiliki   bentuk   fisik,   digunakan   dalam   kegiatan   operasional,   dan   tidak   untuk dijual ke konsumen.”
Menurut Warren, Reeve & Fess (2006:504) yang di alih bahasakan oleh Aria farahmita, Amanugrahani dan Taufik hendrawan, mengemukakan pengertian aktiva tetap sebagai berikut:  “aktiva   tetap   (fixed   assets )   merupakan   aktiva   jangka   panjang  atau   aktiva   yang relative permanen.”           Dari   beberapa   pengertian   diatas   dapat   ditarik   kesimpulan   bahwa   aktiva   tetap adalah      aktiva    berwujud      yang    dimiliki     perusahaan       yang    digunakan       dalam     operasi perusahaan   tidak   dimaksudkan   untuk   dijual   dan   mempunyai   masa   manfaat   lebih   dari satu tahun.<br />Sedangkan pengertian aktiva tetap secara umum dalam akuntansi adalah aset berwujud yang memiliki umur lebih dari satu tahun dan tidak mudah diubah menjadi kas. Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, kom puter, dan lain-lain. Aset tetap biasanya memperoleh keringanan dalam perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan.<br /> <br />Menurut S. Munawir (2007:17) jenis-jenis aktiva tetap adalah sebagai berikut:<br />         “1.Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, <br />             misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat parkir dan lain sebagainya <br />          2.Bangunan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik <br />          3.Mesin <br />          4.Inventaris <br />          5.Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.”<br />,[object Object],Aktiva atau Asset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.<br />Aktiva atau Asset Tidak Berwujud (Inggris: intangible asset) adalah jenis aset yang tidak memiliki wujud fisik. Jenis utama aset tidak berwujud adalah hak cipta, paten, merek dagang, rahasia dagang, dan goodwill. Aset jenis ini mempunyai umur lebih dari satu tahun (aset tida k lancar) dan dapat diamortisasi selama periode pemanfaatannya, yang biasanya tidak lebih dari 40 tahun.<br />Jenis Jenis Aktiva Tidak Berwujud:<br />Patent/oktoroi  18 th<br />Hak cipta  28 th<br />Merek dagang  20 th<br />Franchise<br />Goodwill<br />Biaya penelitian & Pengembangan<br />Biaya pendirian perusahaan<br />Leasehold<br />Beban yang ditangguhkan<br />,[object Object]
Aktiva atau Aset lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
 Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.B. Pengertian Pasiva Dan Jenis Jenisnya<br />,[object Object]
Pasiva atau hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.Pasiva atau kewajiban atau hutang atau Liabilities adalah Adalah sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari kreditur<br />Pasiva adalah suatu jumlah yang harus dibayar atau dilunasi oleh perusahaan dengan menggunakan kekayaan perusahaan kepada pihak di luar pemilik.<br />Utang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga. Hutang timbul akibat adanya transaksi atau peristiwa masa lalu yang mengakibatkan adanya penyelesaian di masa mendatang dengan menyerahkan sejumlah sumber daya perusahaan pada pihak yang terkait sebagai pelunasan atas kewajiban yang timbul.<br /> <br />,[object Object]
Jenis jenis pasiva atau hutang atau kewajiban atau liabilities, diantaranya :
Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
Definisi Hutang Lancar, diantaranya
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarahcitra Joni
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahcitra Joni
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasiAdi Jauhari
 
liabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangliabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangeksa ridwan
 
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan editSEPTIANA RAHAYUNINGTIAS
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Majid
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatPpt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatBeatrix Yunarti
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"risangaji febriyanto
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...yufendriansyah auriga
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingAni Andiyani
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 

La actualidad más candente (20)

Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkah
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasi
 
liabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangliabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjang
 
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatPpt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
 
anggaran komprehensif
 anggaran komprehensif anggaran komprehensif
anggaran komprehensif
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 

Destacado

Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun StandarKPDT
 
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuanganAkuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuanganAndy Ryuki
 
Perwako penyusutan aset
Perwako penyusutan asetPerwako penyusutan aset
Perwako penyusutan asetRis Wandi
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian subtantif terhadap aktiva...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian subtantif terhadap aktiva...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian subtantif terhadap aktiva...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian subtantif terhadap aktiva...Ilham Akbar
 
Menu Utama Program MYOB Acc Version 18
Menu Utama Program MYOB Acc Version 18Menu Utama Program MYOB Acc Version 18
Menu Utama Program MYOB Acc Version 18Annika
 
20120917 materi akuntansi2012
20120917 materi akuntansi201220120917 materi akuntansi2012
20120917 materi akuntansi2012kangdidin
 
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAnalisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAn Nisbah
 
Soal kkpi kelas xi akuntansi
Soal kkpi kelas xi akuntansiSoal kkpi kelas xi akuntansi
Soal kkpi kelas xi akuntansiWahyu Surya
 
Prosedur Operasional Standar
Prosedur Operasional StandarProsedur Operasional Standar
Prosedur Operasional StandarMuhammad Amri
 
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Ryan Arifiana Sungkar
 
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...Sri Apriyanti Husain
 
Mengelola Kartu Aktiva Tetap part 1
Mengelola Kartu Aktiva Tetap part 1 Mengelola Kartu Aktiva Tetap part 1
Mengelola Kartu Aktiva Tetap part 1 Aie Attettie
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosialleohggi
 
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)Mas Tri Sragen
 
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_1
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_1Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_1
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_1Willy Nur Wahyudi
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganNita Putri
 

Destacado (20)

Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
 
Kode akun Akuntansi
Kode akun AkuntansiKode akun Akuntansi
Kode akun Akuntansi
 
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuanganAkuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
 
Perwako penyusutan aset
Perwako penyusutan asetPerwako penyusutan aset
Perwako penyusutan aset
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian subtantif terhadap aktiva...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian subtantif terhadap aktiva...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian subtantif terhadap aktiva...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian subtantif terhadap aktiva...
 
Menu Utama Program MYOB Acc Version 18
Menu Utama Program MYOB Acc Version 18Menu Utama Program MYOB Acc Version 18
Menu Utama Program MYOB Acc Version 18
 
20120917 materi akuntansi2012
20120917 materi akuntansi201220120917 materi akuntansi2012
20120917 materi akuntansi2012
 
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAnalisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
 
Soal kkpi kelas xi akuntansi
Soal kkpi kelas xi akuntansiSoal kkpi kelas xi akuntansi
Soal kkpi kelas xi akuntansi
 
Prosedur Operasional Standar
Prosedur Operasional StandarProsedur Operasional Standar
Prosedur Operasional Standar
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Pengkodean
PengkodeanPengkodean
Pengkodean
 
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
 
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
 
Mengelola Kartu Aktiva Tetap part 1
Mengelola Kartu Aktiva Tetap part 1 Mengelola Kartu Aktiva Tetap part 1
Mengelola Kartu Aktiva Tetap part 1
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
 
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_1
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_1Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_1
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_1
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
 

Similar a Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya

kodeakun-131028184508-phpapp02.pdf
kodeakun-131028184508-phpapp02.pdfkodeakun-131028184508-phpapp02.pdf
kodeakun-131028184508-phpapp02.pdfDodoAnwar2
 
Pengertian modal kerja
Pengertian modal kerjaPengertian modal kerja
Pengertian modal kerjaNithie IdaAyu
 
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)Fajar Sandy
 
Bank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lainBank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lainWaffle Setiawan
 
Neraca bagian aktiva tetap , ekonomi kelas 12
Neraca bagian aktiva tetap , ekonomi kelas 12Neraca bagian aktiva tetap , ekonomi kelas 12
Neraca bagian aktiva tetap , ekonomi kelas 12ElisabethYesi
 
Economic and accounting education
Economic and accounting educationEconomic and accounting education
Economic and accounting educationwanayuss
 
Mengenal akun dalam akuntansi
Mengenal akun dalam akuntansiMengenal akun dalam akuntansi
Mengenal akun dalam akuntansimmfraghh
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2wid ya
 
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docxPENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docxSaifAdam1
 
Dasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuanganDasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuanganfaisaltalib2
 
Pengantar dan Pengenalan Dasar Manajemen Keuangan dalam Perusahaan
Pengantar dan Pengenalan Dasar Manajemen Keuangan dalam PerusahaanPengantar dan Pengenalan Dasar Manajemen Keuangan dalam Perusahaan
Pengantar dan Pengenalan Dasar Manajemen Keuangan dalam Perusahaanhendrimaulana27
 
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docxPENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docxSaifAdam1
 
13. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
13. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...13. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
13. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...SetyaDarmawan
 
Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka Panjang
Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka PanjangTeori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka Panjang
Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka PanjangAnnisa V
 

Similar a Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya (20)

Nuri (akm bab 2)
Nuri (akm bab 2)Nuri (akm bab 2)
Nuri (akm bab 2)
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
kodeakun-131028184508-phpapp02.pdf
kodeakun-131028184508-phpapp02.pdfkodeakun-131028184508-phpapp02.pdf
kodeakun-131028184508-phpapp02.pdf
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
 
Pengertian modal kerja
Pengertian modal kerjaPengertian modal kerja
Pengertian modal kerja
 
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
 
Bank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lainBank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lain
 
akutansi
akutansiakutansi
akutansi
 
Bank
BankBank
Bank
 
Neraca bagian aktiva tetap , ekonomi kelas 12
Neraca bagian aktiva tetap , ekonomi kelas 12Neraca bagian aktiva tetap , ekonomi kelas 12
Neraca bagian aktiva tetap , ekonomi kelas 12
 
Economic and accounting education
Economic and accounting educationEconomic and accounting education
Economic and accounting education
 
Mengenal akun dalam akuntansi
Mengenal akun dalam akuntansiMengenal akun dalam akuntansi
Mengenal akun dalam akuntansi
 
Laporan keuangan
Laporan keuanganLaporan keuangan
Laporan keuangan
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docxPENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM.docx
 
Dasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuanganDasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuangan
 
Pengantar dan Pengenalan Dasar Manajemen Keuangan dalam Perusahaan
Pengantar dan Pengenalan Dasar Manajemen Keuangan dalam PerusahaanPengantar dan Pengenalan Dasar Manajemen Keuangan dalam Perusahaan
Pengantar dan Pengenalan Dasar Manajemen Keuangan dalam Perusahaan
 
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docxPENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docx
PENILAIAN DANA PERHITUNGAN HARGA SAHAM (1).docx
 
13. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
13. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...13. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
13. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
 
Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka Panjang
Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka PanjangTeori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka Panjang
Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka Panjang
 

Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya

  • 1.
  • 2. Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
  • 3.
  • 4. Aktiva Lancar menurut Alimsyah dan Padji (2006;284), “Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dapat ditukar dengan uang tunai dalam waktu relative singkat, biasanya ukuran waktunya yang dipakai ialah siklus usaha atau tahu buku, yang termasuk aktiva lancar ialah uang kas, rekening giro bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, persediaan barang dagang, biaya dibayar dimuka, wesel, dll..”
  • 5.
  • 12. Menurut S. Munawir (2004;14) yang termasuk ke dalam kelompok aktiva lancar adalah sebagai berikut: 1.Kas
  • 18.
  • 19. Beberapa pengertian Aktiva Investasi Jangka Panjang, diantaranya
  • 20.
  • 21. Menurut IAI melalui PSAK No.16 (2004:16.2) mengemukakan pengertian aktiva tetap sebagai berikut: “aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.”
  • 22. Menurut Jerry J. Weygandt (2007:566) yang di alih bahasakan oleh Ali Akbar Yulianto, Wasilah, dan Rangga Handika, mengemukakan pengertian aktiva tetap sebagai berikut: “Aset tetap (plant assets ) adalah sumber daya yang memiliki tiga karakteristik: memiliki bentuk fisik, digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual ke konsumen.”
  • 23.
  • 24. Aktiva atau Aset lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
  • 25.
  • 26.
  • 27. Jenis jenis pasiva atau hutang atau kewajiban atau liabilities, diantaranya :
  • 28. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
  • 29. Definisi Hutang Lancar, diantaranya
  • 30. Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
  • 31.
  • 32. Definisi Hutang Jangka Pendek , diantaranya
  • 33. Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
  • 34.
  • 35. Definisi Hutang Lain Lain, diantaranya
  • 36. Other Payable adalah perkiraan atau akun yang digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
  • 37.
  • 38.
  • 39. Modal aktif berdasakan cara dan lamanya perputaran dapat dibedakan antara lain. :
  • 40. Aktiva Lancar yaitu aktiva yang habis dalam satu kali berputar dalam proses produksi dan proses perputaran dalam jangka waktu pendek (umumnya kurang dari satu tahun)
  • 41. Aktiva tetap yaitu aktiva yang tahan lama yang tidak atau secara berangsur habis turut serta dalam proses perputarannya dalam jagka waktu yang panjang (lebih dari satu tahun)
  • 42. Modal aktif berdasarkan fungsi bekerjanya aktiva dalam perusahaan dibedakan menjadi dua , yaitu :
  • 43. Modal kerja (working capital) adalah jumlah keseluruhan aktiva lancar (gross working capital) atau kelebihan dari aktiva diatas hutang lancar (net working capital)
  • 44. Modal tetap adalah jumlah keseluruhan aktiva tetap.
  • 45. Menurut sumbernya atau asalnya (modal pasif) yaitu modal yang tertera disebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber sumber dana diperoleh.Modal pasif berdasarkan asalnya dibedakan menjadi dua, yaitu :
  • 46. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik modal perusahaan itu sendiri dan hasil usahanya (cadangan, laba yang ditahan) atau berasal dari pengambilan bagian , persero atau pemilik (modal saham, modal persero dan lain lain)
  • 47.
  • 48. Syarat solvabilitas yang terdiri dari modal sendiri dan modal asing
  • 49.
  • 50.
  • 51. Konsep dasar pendapatan pada dasarnya adalah suatu proses mengenai arus penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jangka waktu tertentu.
  • 52.
  • 53. Definisi ini menjelaskan bahwa pendapatan (revenue) diartikan sebagai aliran masuk kas atau setara kasnya yang terjadi akibat adanya penjualan barang atau penyerahan jasa yang dihasilkan.
  • 54. Eldon S. Hendriksen (dalam Marianus Sinaga, 1993 : 164) mendefinisikan “Pendapatan adalah ekspresi moneter dari keseluruhan produk atau jasa yang ditransfer oleh suatu perusahaan kepada pelanggannya selama satu periode”.
  • 55. Menurut definisi ini, maka pendapatan diukur berdasarkan jumlah barang dan jasa yang diserahkan kepada pembeli atau langganan (dengan menggunakan satuan mata uang tertentu). Jadi merupakan aliran keluarnya (out flow) nilai atas barang atau jasa yang ditransfer kepada langganannya.
  • 56. Zaki Baridwan (1992 : 30) mengutarakan : “Pendapatan (revenue) adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha”.
  • 57. Pendapatan diutarakan oleh C. Rolin Niswonger dan Carl S. Waren (dalam Hyginus Ruswianarto, 1993 : 57) yaitu : “Pendapatan adalah kenaikan kotor (gross) dalam modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan, pelaksanaan jasa kepada pelanggan atau klien, penyewaan harta, peminjaman uang, dan semua kegiatan usaha serta profesi yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan”.
  • 58. Maksud definisi di atas adalah pendapatan dapat dihasilkan melalui berbagai kegiatan usaha baik yang berasal dari usaha perdagangan, jasa maupun profesi yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kotor (laba bruto).
  • 59. Pendapatan (revenue) menurut Smith and Skousen (1995 : 15) adalah kenaikan (inflows) dari aktiva yang berasal dari operasi (kegiatan) normal perusahaan.Dalam definisi ini terdapat pembatasan yang jelas mengenai sumber dana yang dapat digolongkan sebagai revenue dan sumber dana yang tidak dapat digolongkan sebagai revenue.
  • 60.
  • 61. Menurut Mulyadi (1999 : 8) dalam arti luas biaya adalah : pengorbanan sumber ekonomis, yang di ukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
  • 62.
  • 63. Fungsi produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk di jual.
  • 64. Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kejadian penjualan produk selesai yang siap untuk di jual dengan cara memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan sampai dengan pengumpulan kas dan hasil penjualan.
  • 65. Administrasi dan umum adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien).
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 69.
  • 70.
  • 71.
  • 72.
  • 73. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
  • 74. Pencatatan dalam jurnal (buku harian)
  • 75. Pemindah – bukuan (posting) ke buku besar
  • 77. Pembuatan neraca saldo (trial balanca)
  • 78. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian (adjustment)
  • 80. Pembuatan jurnal penutup (closing entries)
  • 81. Pembuatan neraca saldo penutup (post closing trial)
  • 82.
  • 84. Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet
  • 85. Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit. Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini: <br />a) Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip <br />deposito bank, penerimaan penjualan dan cek. <br />b) Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan <br />mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal). <br />c) Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau <br />pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu. <br />d) Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan. <br />e) Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.<br />4. PENCATATAN BUKU BESAR DAN BUKU TAMBAHAN. <br />a. Buku Besar (Ledger) <br />Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya. <br />Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri. <br />Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar menampilkan: Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang dikredit. <br />Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai kredit dalam buku besar.<br />b. Buku Tambahan (Sub Ledger) <br />Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing kreditur. <br />Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk tiap langganan/kreditur. Kumpulan yang dari terpisah perkiraan ini disebut buku besar tambahan (buku tambahan) . Perkiraan masing- masing langganan yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar langganan (buku besar piutang). Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar kreditor (buku besar hutang).<br />Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari perkiraan-perkiraan buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu disebut perkiraan kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang. Demikian juga halnya dengan perkiraan hutang. <br />Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku controlling (perincian) piutang dan hutang tahun lalu dan transaksi, sehingga apabila digambarkan tampak seperti yang terdapat pada gambar 3.<br />5. NERACA LAJUR <br />Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung. Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet, kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan.<br />Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian. <br />Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi.<br /> Jurnal penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.<br />Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah: <br />1. Biaya-biaya yang masih harus dibayar <br />2. Pendapatan yang masih harus diterirna <br />3. Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu <br />4. Pendapatan yang diterima lebih dahulu <br />5. Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain <br />6. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies) <br />7. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih <br />8. Persediaan Barang dagangan<br />6. LAPORAN KEUANGAN <br />Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkanlaporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangadan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporanrangka laporan tersebut. <br />Panah-panah yang terdapat dalam Gambar 5, 6 dan 7, menunjukkan hubungan antara laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan neraca. <br />a) Laporan laba rugi mencerminkan laba bersih atau kerugian bersih yangdiperoleh dengan mengurangkan beban dari pendapatan. Karena pendapatadan beban juga merupakan perkiraan Laporan Perubahan Posisi Keuangan maka selisih antara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) akan dipindahkan kedalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Jika diperhatikan laba, bersih pada Gambar 5 sebesar Rp.3.525.000,- menambah modal pemilik dalam gambar 6. Suatu kerugian bersih akan mengurangi modal pemilik<br />b) Modal adalah dalam neraca, jadi nilai sisa akhir dalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan akan dipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakan elemen keseimbangan yang paling akhir dalam neraca. Hal ini dapat ditelusurimelalui nilai Rp. 31.575.000,- pada gambar 6 ke gambar 7.<br />7. JURNAL PENUTUP <br />Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan, beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan modal. Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta pengambilan pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar laba rugi merupakan suatu quot; tempat penyimpananquot; sementara yang akan digunakan pada proses penutupan. <br />Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut: <br />1) Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya. Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba rugi. <br />2) Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi.<br />3) Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal. <br />4) Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya. <br />8. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN. <br />Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat. <br />Isi perkiraan Neraca adalah nilai sisa akhir dari daftar permanen yaitu perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Didalamnya tidak termasuk perkiraan sementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau pengambilan pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup.<br />