SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
Descargar para leer sin conexión
PENELITIAN_ETNOMETODOLOGI_POWER_POINT.pptx
Sejarah Singkat
Etnometodologi
Pengertian
Etnometodologi
Tujuan Penelitian
Etnometodologi,
Kelebihan &
Kelemahan Penelitian
Etnometodologi
Istilah etnometodologi (ethomethodology), yang berakar pada bahasa
Yunani berarti “metode” yang digunakan orang dalam menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari. Bila dinyatakan secara sedikit berbeda,
dunia dipandang sebagai penyelesaian masalah secara praktis secara
terus-menerus. Manusia dipandang rasional, tetapi dalam menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari, mereka menggunakan “penalaran
praktis”, bukan logika formula.
Jika etnografi fokus pada budaya kelompok masyarakat atau anggota
masyarakat, dan fenomenologi pada makna suatu tindakan atau peristiwa,
maka etnometodologi lebih pada dunia konstruksi individuindividu di
dalam memahami sesuatu sesuai akal sehat (common sense) yang berlaku
dan makna yang diterima secara bersama-sama.
Sejarah Singkat Etnometodologi
Harold Garfinkel (1967) yang pertama kali mengenalkan
istilah ‘etnometodologi’ ketika dia mempelajari arsip
silang budaya di Yale menemukan istilah-istilah seperti
‘ethnobotany, ethnophysiology, dan ethnophysics.
Saat itu Garfinkel mempelajari kegiatan juri. Menurutnya
cara juri membuat mempertimbangkan keputusannya
membentuk ‘etnometodologi’ di mana ‘etno’ menunjuk
pada keberadaan seseorang memahami pengetahuan akal
sehat masyarakatnya. Diyakini, menurut Garfinkel, di
balik tindakan mereka ada teori, asumsi, atau dalil yang
digunakan untuk menilai, menafsirkan, dan memaknai
sesuatu.
Pengertian
Etnometodologi
ETNOMETODOLOGI :
ETHNO : Orang
METHODOS : Metode
LOGOS : Ilmu
(Boglan & Biklen, 1998:30) Mendefinisikan etnometodologi sebagai studi
tentang bagaimana orang-orang menciptakan dan memahami kehidupan sehari–hari
mereka dan cara mereka menyelesaikan kehidupa sehari-hari. Subjek bagi
etnometodologi bukan warga suku primitive. Mereka adalah orang-orang dari
berbagai situasi di dalam masyarakat kita sendiri.
Mehan and Wood dalam Neuman (1997:346-347) medefinisikan
etnometodologi sebagai keseluruhan penemuan, suatu metode, suatu teori, suatu
pandangan dunia, dan pandangan kehidupan.
Harold Garfinkel secara sederhana membatasi etnometodologi sebagai
penyelidikan atas ungkapan-ungkapan indeksikal (bahasa dan makna)
dan tindakan-tindakan praktis lainnya sebagai kesatuan pemecahan masalah
yang (sedang) dilakukan dari praktik-praktik kehidupan sehari-hari yang
terorganisasi.
Tiga Asumsi Dalam Kajian Etnometodologi
Menurut Philip Jones 1985 : 75
1. Kehidupan sosial sifatnya rentan (apapun bisa terjadi
dalam interaksi sosial)
2. Para aktor tidak pernah menyadari bahwa mereka
memiliki kemampuan praktis
3. Kemampuan praktis ini penting untuk membuat dunia
tampak seperti yang para aktor inginkan.
Kelebihan Penelitian Etnometodologi
1. Longitudinal sebagai suatu metode observasi yang sedang berlangsung.
Etnometodologi dapat merekam perubahan-perubahan peristiwa yang
terjadi dan tidak harus menyandarkan diri pada ingatan partisipan
seperti rekaman dan penelitian survey cross sectional.
2. Baik perilaku nonverbal maupun verbal, keduanya dipelajari oeh
etnometodologi.
3. Etnometodologi memberikan suatu pemahaman tentang bagaimana
narasumber berada dalam keadaan menyadari sesuatu atau merasa
benar-benar dalam keadaan sadar dan mengerti terhadap daftar
pertanyaan yang ada dan bagaimana mereka menjawabnya. Penelitian
ini memberikan bukti yang bermanfaat bagi peneliti dalam menganalisis
‘tidak ada respons’ seperti sering dialami oleh penelitian survey.
4. Etnometodologi memberikan satu pemahaman tentang kekonsistenan
reliabilitas yang terkadang didapat lewat koder-koder (penyandi) yang
mengikuti aturan akal sehat.
Kelemahan Penelitian Etnometodologi
1. Produk : Etnometodologi tidak bisa menjadi satu pilihan yang baik untuk
meneliti dan mempelajari produk-produk sosial. Misalnya,
etnometodologi tidak selalu sesuai untuk meneliti masalah etnis, namun
etnometodologi bisa digunakannya untuk memelajari proses terjadinya
atau sumber sikap tersebut
2. Studi dalam skala luas: Sikap masyarakat dalam skala luas lebih cocok
diteliti dengan menggunakan metode survey dibanding dengan
etnometodologi. Disamping itu, memang sikap adalah produk yang
hanya baik jika diteliti dengan menggunakan metode penelitian survei,
atau metode lain bukan oeh etnometodologi.
Strategi Penelitian Etnometodologi
Penelitian Etnometodologi ini terdiri dari beberapa startegi yang dapat di
terapkan peneliti, yaitu responsive, provokatif, Subersif.
a) Pada strategi responsive yang ingin diungkap adalah bagaimana
seseorang menanggapi apa yang pernah di alaminya. Peneliti meminta
seorang kiai menuliskan apa yang pernah ia dengar dari para santrinya
lalu membuat tanggapannnya.
b) Pada strategi provokatif yang ingin diungkap adalah reaksi orang
terhadap situasi atau bahasa. Peneliti meminta seorang pemimpin
bercakap-cakap dengan karyawannya dan memerhatikan setiap
reaksinya yang diberikan oleh karyawannya tersebut (conversation
analysis).
c) Strategi subversif, menenkankan pada perubahan status atau peran
yang biasa dimainkan oleh seseorang dalam kehidupan sehari – harinya.
Pada latihan subversif, seseorang diminta untuk bertindak secara
berlainan dari apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari. Peneliti meminta seorang dosen untuk mengajar dikelas layaknya
dirumah sendiri.
Tahapan Pengumpulan Data Etnometodologi
Secara umum dapat dibedakan tiga pendekatan dasar dalam memperoleh data
kualitatif melalui wawancara Etnometodologi :
a) Wawancara Informal, yakni proses wawancara didasarkan sepenuhnya pada
berkembangnya pertanyaan-pertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah.
Tipe wawancara demikian umumnya dilakukan peneliti yang melakukan
observasi partisipasif.
b) Wawancara dengan pedoman umum, yakni dalam proses wawancara ini, peneliti
dilengkapi pedoman wawancara (interview guide) yang sangat umum, yang
mencatumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan,
bahkan tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk
mengingatkan peneliti mengenai aspek –aspek yang harus dibahas, sekaligus
menjadi daftar pengecek (checklist) apakah aspek –aspek relevan tersebut telah
di bahas atau di tanyakan.
c) Wawancara dengan pedoman berstandar yang terbuka yakni pedoman
wawancara di tulis secara rinci dan lengkap dengan set pertanyaan dan
penjabarannya dalam kalimat. Peneliti diharapakan dapat melaksanakan
wawancara sesuai sekuensi yang tercantum, serta menanyakan dengan cara yang
sama pada narasumber yang berbeda. Keluwesan dalam mendalami jawaban
terbatas, tergantung pada sifat wawancara dan keterampilan peneliti.
Prinsip Dasar Peneltian Etnometodologi
Etnometodologi memiliki beberapa prinsip yang dapat diterapkan para peneliti :
a) Terjadinya prinsip reciprocal (saling berbalas) dalam rangka menyetarakan
pengertian antara peneliti dan actor social yang terlibat, sehingga dapat
dikatakan “bahwa kebeneran yang dianut seseorang adalah kebenaran yang
dianut juga oleh orang lain.”
b) Harus ada objektivitas dan ketidakraguan dari apa yang tampak, misalnya
dunia atau lingkungan atau kenyataan merupakan suatu yang benar-benar
terjadi; dan bila terjadi keraguan terhadap kenyataan tersebut, maka
objektivitas layak di ragukan
c) Adanya proses yang sama dalam arti jika sesuatu peristiwa terjadi di suatu
tempat dan waktu, maka peristiwa tersebut akan dapat terjadi juga ditempat
dan waktu lain
d) Adanya proses indexicality, yaitu ‘daftar istilah’ masyarakat memiliki
perbendaharaan bahasa, pemakanaan dan pengetahuan local yang telah
diketahui sebelumnya dan dapat mengacu kepada indeks lain yang juga telah
ada. Peneliti harus memahami proses tersebut untuk dapat memiliki
pengetahuan lebih luas.
e) Adanya proses reflectifity, (McQuarie,1995) sebagai ‘gambaran tentang arti’
atau suatu interprestasi terhadap situasi yang terdapat secara umum sehingga
tidak perlu didefinisikan. Untuk mengatakn seseorang itu ‘bersalah’ atau ‘lugu’,
maka harus di turunkan dari pengertian umum ke pengertian khusus
Implikasi Kajian Etnometodologi
Praktik Etnometodologi dengan masyarakat sebagai bidang kajian memiliki
implikasi yang bersumber dan keterbatasan sifat manusia itu sendiri, seperti :
a) Perihal eksternal masyarakat, jika tidak ada pertanyaan mengeni realitas yang di
bentuk bersama, maka sebenarnya masyarakat dibentuk bersama melaui
emosi
b) Keterbatasan pengetahuan tentang manusia akan meninmbulkan tindakan atau
pemikiran yang dapat mengurangi kesulitan yang berkaitan dengan
indexicality (daftar istilah) atau reflectivity (gambaran tentang arti). Akibatnya
kenyataan selalu diasumsikan dalam keadaan normal
c) Masalah kelemahan atau keterbatasan pengetahuan manusia dapat diatasi
dengan tindakan pemilihan yang rasional, pertukaran, interaksi simbolik dan
sebagainya. Oleh karena itu etnometodologi merupakan kritik yang cukup
tajam dalam ilmu pengetahuan. Disini, tindakn di lakukan merupakan
pemikiran yang didasarkan pada pengetahuan ‘terbatas’ itu . (salim,2006).
PENELITIAN_ETNOMETODOLOGI_POWER_POINT.pptx

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULAPEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULAAN ASYUF
 
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifSosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifAhsanul Minan
 
Urgensi partisipasi dalam pengawasan
Urgensi partisipasi dalam pengawasanUrgensi partisipasi dalam pengawasan
Urgensi partisipasi dalam pengawasaniwank shoeddienk
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanom_wiez
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)eka septarianda
 
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Ahsanul Minan
 
Proses asosiatif dan disosiatif
Proses asosiatif dan disosiatifProses asosiatif dan disosiatif
Proses asosiatif dan disosiatifAldi Ginting
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Ahsanul Minan
 
Partisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik PerempuanPartisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik Perempuanmusniumar
 
Strategi pengawasan pemilu kada
Strategi pengawasan pemilu kadaStrategi pengawasan pemilu kada
Strategi pengawasan pemilu kadaAhsanul Minan
 
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapMakalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapLingga - Universitas Riau
 
Slide blc lengkap
Slide blc lengkapSlide blc lengkap
Slide blc lengkapPuryanto SS
 
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)Islamic University
 
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasPemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasMuktar Eneste
 

La actualidad más candente (20)

PEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULAPEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULA
 
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifSosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
 
Urgensi partisipasi dalam pengawasan
Urgensi partisipasi dalam pengawasanUrgensi partisipasi dalam pengawasan
Urgensi partisipasi dalam pengawasan
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
 
Proses asosiatif dan disosiatif
Proses asosiatif dan disosiatifProses asosiatif dan disosiatif
Proses asosiatif dan disosiatif
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
 
Partisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik PerempuanPartisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik Perempuan
 
Sosialisasi pemilih pemula
Sosialisasi pemilih pemulaSosialisasi pemilih pemula
Sosialisasi pemilih pemula
 
Strategi pengawasan pemilu kada
Strategi pengawasan pemilu kadaStrategi pengawasan pemilu kada
Strategi pengawasan pemilu kada
 
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapMakalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosial
 
Slide blc lengkap
Slide blc lengkapSlide blc lengkap
Slide blc lengkap
 
Perkembangan Politik Di Daerah
Perkembangan Politik Di DaerahPerkembangan Politik Di Daerah
Perkembangan Politik Di Daerah
 
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
 
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasPemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
 

Similar a PENELITIAN_ETNOMETODOLOGI_POWER_POINT.pptx

Theory of communication
Theory of communication Theory of communication
Theory of communication Ines Pratiwi
 
Metode Etnografi - Sosiologi
Metode Etnografi - SosiologiMetode Etnografi - Sosiologi
Metode Etnografi - SosiologiRizky Erliyandi
 
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)Thmra
 
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)Thmra
 
Week 05 Tradisi Riset Audiens.pptx
Week 05 Tradisi Riset Audiens.pptxWeek 05 Tradisi Riset Audiens.pptx
Week 05 Tradisi Riset Audiens.pptxEkstensifikasiPenyul
 
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiMateri Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiEwald Frederik
 
Etnografi pnelitian kwalitatif
Etnografi pnelitian kwalitatifEtnografi pnelitian kwalitatif
Etnografi pnelitian kwalitatifRiska sasaka
 
Metode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatifMetode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatifSanti Susanti
 
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).ppt
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).pptMetode penelitian kualitatif (meeting 5-6).ppt
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).pptssuserfd3290
 
Qualitative approaches kelompok 14
Qualitative approaches kelompok 14Qualitative approaches kelompok 14
Qualitative approaches kelompok 14iqbalbale09
 
Jenis penelitian kualitatif etnografi
Jenis penelitian kualitatif etnografiJenis penelitian kualitatif etnografi
Jenis penelitian kualitatif etnografiellyna hafizah
 
K2 - KAJIAN ETHNOGRAFI.ppt
K2 - KAJIAN ETHNOGRAFI.pptK2 - KAJIAN ETHNOGRAFI.ppt
K2 - KAJIAN ETHNOGRAFI.pptLmayPhang
 
Kaedah penyelidikan-etnografi
Kaedah penyelidikan-etnografiKaedah penyelidikan-etnografi
Kaedah penyelidikan-etnografiwmkfirdaus
 
kelompok 4 lintas budaya.pptx
kelompok 4 lintas budaya.pptxkelompok 4 lintas budaya.pptx
kelompok 4 lintas budaya.pptxAhmadSaddamHasan
 
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatifPertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatifAl Azhar Indonesia University
 

Similar a PENELITIAN_ETNOMETODOLOGI_POWER_POINT.pptx (20)

Theory of communication
Theory of communication Theory of communication
Theory of communication
 
Metode Etnografi - Sosiologi
Metode Etnografi - SosiologiMetode Etnografi - Sosiologi
Metode Etnografi - Sosiologi
 
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)
 
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)
Tugas uas antropologi tamara adelya l1_c021132 (1)
 
Week 05 Tradisi Riset Audiens.pptx
Week 05 Tradisi Riset Audiens.pptxWeek 05 Tradisi Riset Audiens.pptx
Week 05 Tradisi Riset Audiens.pptx
 
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiMateri Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
 
Etnografi pnelitian kwalitatif
Etnografi pnelitian kwalitatifEtnografi pnelitian kwalitatif
Etnografi pnelitian kwalitatif
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
Tugas Sosiology
Tugas SosiologyTugas Sosiology
Tugas Sosiology
 
Sosiologi.smt1
Sosiologi.smt1Sosiologi.smt1
Sosiologi.smt1
 
teori komunikasi
teori komunikasiteori komunikasi
teori komunikasi
 
Metode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatifMetode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatif
 
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).ppt
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).pptMetode penelitian kualitatif (meeting 5-6).ppt
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).ppt
 
Qualitative approaches kelompok 14
Qualitative approaches kelompok 14Qualitative approaches kelompok 14
Qualitative approaches kelompok 14
 
Jenis penelitian kualitatif etnografi
Jenis penelitian kualitatif etnografiJenis penelitian kualitatif etnografi
Jenis penelitian kualitatif etnografi
 
K2 - KAJIAN ETHNOGRAFI.ppt
K2 - KAJIAN ETHNOGRAFI.pptK2 - KAJIAN ETHNOGRAFI.ppt
K2 - KAJIAN ETHNOGRAFI.ppt
 
Kaedah penyelidikan-etnografi
Kaedah penyelidikan-etnografiKaedah penyelidikan-etnografi
Kaedah penyelidikan-etnografi
 
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptxSLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
 
kelompok 4 lintas budaya.pptx
kelompok 4 lintas budaya.pptxkelompok 4 lintas budaya.pptx
kelompok 4 lintas budaya.pptx
 
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatifPertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
 

Más de ElisabethSinaga7

Más de ElisabethSinaga7 (12)

KASUS_ENRON_pptx.pptx
KASUS_ENRON_pptx.pptxKASUS_ENRON_pptx.pptx
KASUS_ENRON_pptx.pptx
 
KONSEP PEMASARAN.pptx
KONSEP PEMASARAN.pptxKONSEP PEMASARAN.pptx
KONSEP PEMASARAN.pptx
 
KONSEP PRODUKSI.pptx
KONSEP PRODUKSI.pptxKONSEP PRODUKSI.pptx
KONSEP PRODUKSI.pptx
 
e-commerce-k-051.ppt
e-commerce-k-051.ppte-commerce-k-051.ppt
e-commerce-k-051.ppt
 
PPT Entrepreneurship.pptx
PPT Entrepreneurship.pptxPPT Entrepreneurship.pptx
PPT Entrepreneurship.pptx
 
dimensi-kualitas-produk-dan-jasa-160216005745.pptx
dimensi-kualitas-produk-dan-jasa-160216005745.pptxdimensi-kualitas-produk-dan-jasa-160216005745.pptx
dimensi-kualitas-produk-dan-jasa-160216005745.pptx
 
Bab 6 Pemasaran.pptx
Bab 6 Pemasaran.pptxBab 6 Pemasaran.pptx
Bab 6 Pemasaran.pptx
 
E-COMMERCE.pptx
E-COMMERCE.pptxE-COMMERCE.pptx
E-COMMERCE.pptx
 
MANAJEMEN STRATEGIK-PPT.pptx
MANAJEMEN STRATEGIK-PPT.pptxMANAJEMEN STRATEGIK-PPT.pptx
MANAJEMEN STRATEGIK-PPT.pptx
 
PPT Entrepreneurship.pptx
PPT Entrepreneurship.pptxPPT Entrepreneurship.pptx
PPT Entrepreneurship.pptx
 
PPT MANAJEMEN INSENTIF.pptx
PPT MANAJEMEN INSENTIF.pptxPPT MANAJEMEN INSENTIF.pptx
PPT MANAJEMEN INSENTIF.pptx
 
Manajemen Modal Kerja.pptx
Manajemen Modal Kerja.pptxManajemen Modal Kerja.pptx
Manajemen Modal Kerja.pptx
 

Último

contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024DedeHendra8
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdfJurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdfIndri117648
 
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuciPAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersucietiernawati20
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daWijaya Kusumah
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxRestiana8
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 

Último (20)

contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptxELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
 
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdfJurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
 
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuciPAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersuci
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 

PENELITIAN_ETNOMETODOLOGI_POWER_POINT.pptx

  • 3. Istilah etnometodologi (ethomethodology), yang berakar pada bahasa Yunani berarti “metode” yang digunakan orang dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari. Bila dinyatakan secara sedikit berbeda, dunia dipandang sebagai penyelesaian masalah secara praktis secara terus-menerus. Manusia dipandang rasional, tetapi dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari, mereka menggunakan “penalaran praktis”, bukan logika formula. Jika etnografi fokus pada budaya kelompok masyarakat atau anggota masyarakat, dan fenomenologi pada makna suatu tindakan atau peristiwa, maka etnometodologi lebih pada dunia konstruksi individuindividu di dalam memahami sesuatu sesuai akal sehat (common sense) yang berlaku dan makna yang diterima secara bersama-sama. Sejarah Singkat Etnometodologi
  • 4. Harold Garfinkel (1967) yang pertama kali mengenalkan istilah ‘etnometodologi’ ketika dia mempelajari arsip silang budaya di Yale menemukan istilah-istilah seperti ‘ethnobotany, ethnophysiology, dan ethnophysics. Saat itu Garfinkel mempelajari kegiatan juri. Menurutnya cara juri membuat mempertimbangkan keputusannya membentuk ‘etnometodologi’ di mana ‘etno’ menunjuk pada keberadaan seseorang memahami pengetahuan akal sehat masyarakatnya. Diyakini, menurut Garfinkel, di balik tindakan mereka ada teori, asumsi, atau dalil yang digunakan untuk menilai, menafsirkan, dan memaknai sesuatu.
  • 5. Pengertian Etnometodologi ETNOMETODOLOGI : ETHNO : Orang METHODOS : Metode LOGOS : Ilmu (Boglan & Biklen, 1998:30) Mendefinisikan etnometodologi sebagai studi tentang bagaimana orang-orang menciptakan dan memahami kehidupan sehari–hari mereka dan cara mereka menyelesaikan kehidupa sehari-hari. Subjek bagi etnometodologi bukan warga suku primitive. Mereka adalah orang-orang dari berbagai situasi di dalam masyarakat kita sendiri. Mehan and Wood dalam Neuman (1997:346-347) medefinisikan etnometodologi sebagai keseluruhan penemuan, suatu metode, suatu teori, suatu pandangan dunia, dan pandangan kehidupan. Harold Garfinkel secara sederhana membatasi etnometodologi sebagai penyelidikan atas ungkapan-ungkapan indeksikal (bahasa dan makna) dan tindakan-tindakan praktis lainnya sebagai kesatuan pemecahan masalah yang (sedang) dilakukan dari praktik-praktik kehidupan sehari-hari yang terorganisasi.
  • 6. Tiga Asumsi Dalam Kajian Etnometodologi Menurut Philip Jones 1985 : 75 1. Kehidupan sosial sifatnya rentan (apapun bisa terjadi dalam interaksi sosial) 2. Para aktor tidak pernah menyadari bahwa mereka memiliki kemampuan praktis 3. Kemampuan praktis ini penting untuk membuat dunia tampak seperti yang para aktor inginkan.
  • 7. Kelebihan Penelitian Etnometodologi 1. Longitudinal sebagai suatu metode observasi yang sedang berlangsung. Etnometodologi dapat merekam perubahan-perubahan peristiwa yang terjadi dan tidak harus menyandarkan diri pada ingatan partisipan seperti rekaman dan penelitian survey cross sectional. 2. Baik perilaku nonverbal maupun verbal, keduanya dipelajari oeh etnometodologi. 3. Etnometodologi memberikan suatu pemahaman tentang bagaimana narasumber berada dalam keadaan menyadari sesuatu atau merasa benar-benar dalam keadaan sadar dan mengerti terhadap daftar pertanyaan yang ada dan bagaimana mereka menjawabnya. Penelitian ini memberikan bukti yang bermanfaat bagi peneliti dalam menganalisis ‘tidak ada respons’ seperti sering dialami oleh penelitian survey. 4. Etnometodologi memberikan satu pemahaman tentang kekonsistenan reliabilitas yang terkadang didapat lewat koder-koder (penyandi) yang mengikuti aturan akal sehat.
  • 8. Kelemahan Penelitian Etnometodologi 1. Produk : Etnometodologi tidak bisa menjadi satu pilihan yang baik untuk meneliti dan mempelajari produk-produk sosial. Misalnya, etnometodologi tidak selalu sesuai untuk meneliti masalah etnis, namun etnometodologi bisa digunakannya untuk memelajari proses terjadinya atau sumber sikap tersebut 2. Studi dalam skala luas: Sikap masyarakat dalam skala luas lebih cocok diteliti dengan menggunakan metode survey dibanding dengan etnometodologi. Disamping itu, memang sikap adalah produk yang hanya baik jika diteliti dengan menggunakan metode penelitian survei, atau metode lain bukan oeh etnometodologi.
  • 9. Strategi Penelitian Etnometodologi Penelitian Etnometodologi ini terdiri dari beberapa startegi yang dapat di terapkan peneliti, yaitu responsive, provokatif, Subersif. a) Pada strategi responsive yang ingin diungkap adalah bagaimana seseorang menanggapi apa yang pernah di alaminya. Peneliti meminta seorang kiai menuliskan apa yang pernah ia dengar dari para santrinya lalu membuat tanggapannnya. b) Pada strategi provokatif yang ingin diungkap adalah reaksi orang terhadap situasi atau bahasa. Peneliti meminta seorang pemimpin bercakap-cakap dengan karyawannya dan memerhatikan setiap reaksinya yang diberikan oleh karyawannya tersebut (conversation analysis). c) Strategi subversif, menenkankan pada perubahan status atau peran yang biasa dimainkan oleh seseorang dalam kehidupan sehari – harinya. Pada latihan subversif, seseorang diminta untuk bertindak secara berlainan dari apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan sehari- hari. Peneliti meminta seorang dosen untuk mengajar dikelas layaknya dirumah sendiri.
  • 10. Tahapan Pengumpulan Data Etnometodologi Secara umum dapat dibedakan tiga pendekatan dasar dalam memperoleh data kualitatif melalui wawancara Etnometodologi : a) Wawancara Informal, yakni proses wawancara didasarkan sepenuhnya pada berkembangnya pertanyaan-pertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah. Tipe wawancara demikian umumnya dilakukan peneliti yang melakukan observasi partisipasif. b) Wawancara dengan pedoman umum, yakni dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara (interview guide) yang sangat umum, yang mencatumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek –aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek (checklist) apakah aspek –aspek relevan tersebut telah di bahas atau di tanyakan. c) Wawancara dengan pedoman berstandar yang terbuka yakni pedoman wawancara di tulis secara rinci dan lengkap dengan set pertanyaan dan penjabarannya dalam kalimat. Peneliti diharapakan dapat melaksanakan wawancara sesuai sekuensi yang tercantum, serta menanyakan dengan cara yang sama pada narasumber yang berbeda. Keluwesan dalam mendalami jawaban terbatas, tergantung pada sifat wawancara dan keterampilan peneliti.
  • 11. Prinsip Dasar Peneltian Etnometodologi Etnometodologi memiliki beberapa prinsip yang dapat diterapkan para peneliti : a) Terjadinya prinsip reciprocal (saling berbalas) dalam rangka menyetarakan pengertian antara peneliti dan actor social yang terlibat, sehingga dapat dikatakan “bahwa kebeneran yang dianut seseorang adalah kebenaran yang dianut juga oleh orang lain.” b) Harus ada objektivitas dan ketidakraguan dari apa yang tampak, misalnya dunia atau lingkungan atau kenyataan merupakan suatu yang benar-benar terjadi; dan bila terjadi keraguan terhadap kenyataan tersebut, maka objektivitas layak di ragukan c) Adanya proses yang sama dalam arti jika sesuatu peristiwa terjadi di suatu tempat dan waktu, maka peristiwa tersebut akan dapat terjadi juga ditempat dan waktu lain d) Adanya proses indexicality, yaitu ‘daftar istilah’ masyarakat memiliki perbendaharaan bahasa, pemakanaan dan pengetahuan local yang telah diketahui sebelumnya dan dapat mengacu kepada indeks lain yang juga telah ada. Peneliti harus memahami proses tersebut untuk dapat memiliki pengetahuan lebih luas. e) Adanya proses reflectifity, (McQuarie,1995) sebagai ‘gambaran tentang arti’ atau suatu interprestasi terhadap situasi yang terdapat secara umum sehingga tidak perlu didefinisikan. Untuk mengatakn seseorang itu ‘bersalah’ atau ‘lugu’, maka harus di turunkan dari pengertian umum ke pengertian khusus
  • 12. Implikasi Kajian Etnometodologi Praktik Etnometodologi dengan masyarakat sebagai bidang kajian memiliki implikasi yang bersumber dan keterbatasan sifat manusia itu sendiri, seperti : a) Perihal eksternal masyarakat, jika tidak ada pertanyaan mengeni realitas yang di bentuk bersama, maka sebenarnya masyarakat dibentuk bersama melaui emosi b) Keterbatasan pengetahuan tentang manusia akan meninmbulkan tindakan atau pemikiran yang dapat mengurangi kesulitan yang berkaitan dengan indexicality (daftar istilah) atau reflectivity (gambaran tentang arti). Akibatnya kenyataan selalu diasumsikan dalam keadaan normal c) Masalah kelemahan atau keterbatasan pengetahuan manusia dapat diatasi dengan tindakan pemilihan yang rasional, pertukaran, interaksi simbolik dan sebagainya. Oleh karena itu etnometodologi merupakan kritik yang cukup tajam dalam ilmu pengetahuan. Disini, tindakn di lakukan merupakan pemikiran yang didasarkan pada pengetahuan ‘terbatas’ itu . (salim,2006).

Notas del editor

  1. Disusun Oleh : Winda Amalia
  2. PENELITIAN ETNOGRAFI ?
  3. KARAKTERISTIK ETNOGRAFI
  4. JENIS PENELITIAN ETNOGRAFI
  5. JENIS PENELITIAN ETNOGRAFI
  6. Mikroetnografi
  7. Menulis gambaran keseluruhan
  8. JENIS PENELITIAN ETNOGRAFI