Dokumen tersebut membahas tentang landasan sosial budaya pendidikan dengan menjelaskan bahwa pendidikan dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya seperti interaksi sosial, kelompok sosial, dan nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat. Dokumen tersebut juga membahas hubungan antara pendidikan, sosiologi, budaya, dan peran sekolah dalam perubahan masyarakat.
1. LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN
OLEH : KELOMPOK
II
-EMRI YULIZAL ARDI
-FEBRIAN ARIFIN
-GEBYARNI SIREGAR
2. • manusia adalah mahluk sosial karena memerlukan kehadiran dan bantuan
serta peran serta orang lain. Sosial budaya ini tercermin pada kegiatan
sekelompok manusia secara bersama-sama.
• Hal-hal yang dikerjakan manusia, cara mengerjakannya, bentuk pekerjaan
yang diinginkan merupakan unsur sebuah budaya
• Pendidikan pada hakikatnya adalah kegiatan sadar dan disengaja secara
penuh tanggung jawab yang dilakukan orang dewasa kepada anak
sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai
kedewasaan yang dicita-citakan yang dilakukan secara bertahap
berkesinambungan di semua lingkungan yang saling mengisi (rumah
tangga, sekolah, masyarakat).
• Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan
kehidupan sehari-hari, dan hampir setiap kegiatan manusia tidak terlepas
dari unsur sosial budaya.
• Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan
ditemukan dalam masyarakat yang maju. Sekolah juga berfungsi sebagai
lembaga sosial yang melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang
pendidikan.
LATAR BELAKANG
3. Rumusan Masalah
• Apa Pengertian Sosiologi Pendidikan?
• Apa dan bagaimana sosiologi dan pendidikan?
• Apa dan Bagaimana Kebudayaan dan Pendidikan?
• Apa dan Bagaimana Sekolah dan Perubahan
Masyarakat?
Tujuan Pembahasan
• Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
rumusan makalah.
• Untuk memenuhi tugas belajar dalam mata kuliah
Landasan Ilmiah Ilmu Pendidikan.
4. Pengertian Sosiologi Pendidikan
1. Pendidikan
• Menurut Driyakarya, pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda.
• Crow and Corw berpendapat bahwa pendidikan adalah proses yang berisi
berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya,
membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi
ke generasi.
• Ki Hajar Dewantara juga berpendapat bahwa pendidikan berarti daya upaya
untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek)
dan jasmani anak.
• Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 bab 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
5. Pengertian Sosiologi Pendidikan
1. Pendidikan (lanjutan)
Kesimpulannnya :
pada dasarnya pendidikan merupakan suatu
proses mendidik, yakni proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik agar mampu
menyesuaikan diri sebaik mungkin dalam
lingkungannya sehingga akan menimbulkan
perubahan dalam dirinya, yang dilakuakan
dalam bentuk pembimbingan, pengajaran,
dan atau pelatihan.
6. Pengertian Sosiologi Pendidikan
2. Sosiologi (lanjutan…)
•Menurut Roucek dan Warren sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam
kelompok.
•Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur sosial dan proses sosial,
termasuk perubahan sosial. Struktur sosial
adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur
sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-
kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial.
7. Pengertian Sosiologi Pendidikan
2. Sosiologi (lanjutan…)
•August Comte berpendapat bahwa sosiologi
adalah ilmu terutama mempelajari manusia
sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk
senantiasa hidup bersama dengan sesamanya
•Menurut Abu Ahmadi Objek penelitian sosiologi
adalah tingkah laku manusia dalam kelompok
8. Pengertian Sosiologi Pendidikan
2. Sosiologi (lanjutan…)
Sosiologi dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
-sosiologi umum yang menyelidiki gejala sosio-
kultural secara umum,
-dan sosiologi khusus, yaitu pengkhususan dari
sosiologi umum yang menyelidiki aspek
kehidupan sosio-kultural secara mendalam,
salah satunya adalah sosiologi pendidikan
9. Pengertian Sosiologi Pendidikan
3. Sosiologi Pendidikan
•Abu Ahmadi berpendapat, sosiologi pendidikan adalah suatu cabang
ilmu pengetahuan yang membahas proses interaksi sosial anak-anak
mulai dari keluarga, masa sekolah sampai dewasa serta dengan kondisi-
kondisi sosio-kultural yang terdapat dalam masyarakat dan negaranya.
•Sanapiah Faisal berpendapat tentang sosiologi pendidikan yakni :
1)Analisis terhadap pendidikan selaku alat kemajuan sosial;
2)Sebagai pemberi tujuan bagi pendidikan;
3)Hubungan antara sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam
masyarakat;
4)Hubungan antara manusia dalam persekolahan;
5)Hubungan antara sekolah dengan masyarakat; dan peranan
pendidikan di masyarakat.
10. Pengertian Sosiologi Pendidikan
3. Sosiologi Pendidikan
•Abu Ahmadi berpendapat, sosiologi pendidikan adalah suatu cabang
ilmu pengetahuan yang membahas proses interaksi sosial anak-anak
mulai dari keluarga, masa sekolah sampai dewasa serta dengan kondisi-
kondisi sosio-kultural yang terdapat dalam masyarakat dan negaranya.
•Sanapiah Faisal berpendapat tentang sosiologi pendidikan yakni :
1)Analisis terhadap pendidikan selaku alat kemajuan sosial;
2)Sebagai pemberi tujuan bagi pendidikan;
3)Hubungan antara sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam
masyarakat;
4)Hubungan antara manusia dalam persekolahan;
5)Hubungan antara sekolah dengan masyarakat; dan peranan
pendidikan di masyarakat.
11. Pengertian Sosiologi Pendidikan
3. Sosiologi Pendidikan (lanjutan…)
•Gunawan mengatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu
pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan
dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Ditarik kesimpulan dari beberapa pendapat di atas mengenai
pengertian sosiologi pendidikan, yaitu “ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang hubungan dan interaksi manusia,
baik itu individu atau kelompok dengan peresekolahan
sehingga terjalin kerja sama yang sinergi dan
berkesinambungan antara manusia dengan pendidikan”.
12. Sosiologi dan Pendidikan
• Wuradji (1988) menulis bahwa sosiologi
pendidikan meliputi :
1) interaksi guru-siswa;
2) dinamika kelompok di kelas dan di organisasi intra
sekolah;
3) struktur dan fungsi sistem pendidikan dan;
4) sistem masyarakat dan pengaruhnya terhadap
pendidikan.
Wujud dari sosiologi pendidikan adalah tentang
konsep proses sosial.
13. Sosiologi dan Pendidikan
Proses sosial dimulai dari interaksi sosial yang didasari
oleh faktor-faktor berikut:
•Imitasi atau peniruan
•Sugesti, yang akan terjadi apabila jika seorang anak
menerima atau tertarik pada pandangan atau sikap orang
lain yang berwibawa atau berwenang atau mayoritas.
•Identifikasi, yang berusaha menyamakan dirinya dengan
orang lain secara sadar ataupun di bawah sadar.
•Simpati, yang akan terjadi manakala seseorang merasa
tertarik kepada orang lain.
14. Sosiologi dan Pendidikan (lanjutan…)
• Untuk mempermudah sosialisasi dalam pendidikan,
maka seorang guru harus menciptakan situasi, terutama
pada dirinya, agar faktor-faktor yang mendasari
sosialisasi itu muncul pada diri peserta didik.
• Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua
syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi.
• Kontak at berlangsung dalam tiga bentuk yaitu :
1) kontak antarindividu;
2) kontak antarindividu dengan kelompok atau sebaliknya;
3) kontak antar kelompok.
15. Sosiologi dan Pendidikan (lanjutan…)
Dalam dunia pendidikan kelompok sosial ini dapat
berbentuk ;
•kelompok personalia sekolah,
•kelompok guru,
•kelompok siswa, kelas, subkelas,
•kelompok belajar di rumah dan sebagainya.
Suatu kelompok sosial dinamis yang stabil, artinya
kelompok ini berusaha maju mengikuti arah perkembangan
zaman atau mengantisipasi perkembangan ilmu dan
teknologi dengan tetap memperhatikan kestabilan
kelompok.
16. Sosiologi dan Pendidikan (lanjutan…)
Wuradji (1988) menyebutkan tiga prisip yang melandasi
kestabilan kelompok, yaitu integritas, ketenangan dan
konsensus.
Untuk menciptakan dinamika yang stabil di sekolah,
sebaiknya sekolah sebagai micro order atau keteraturan
kecil (Broom,1988) atau sekolah kecil sebagai masyarakat
kecil
Wuradji (1988) mengemukakan sekolah sebagai kontrol
sosial dan sebagai perubahan sosial.
17. Kebudayaan dan Pendidikan
• Pendidikan membuat orang berbudaya,
pendidikan dan budaya bersama dan memajukan.
“Makin banyak orang menerima pendidikan makin
berbudaya orang itu dan makin tinggi kebudayaan
makin tinggi pula pendidikan atau cara
mendidiknya”.
• Pendidikan yang terlepas dari kebudayaan akan
menyebabkan alienasi dari subjek yang dididik
dan seterusnya kemungkinan matinya
kebudayaan itu sendiri.
18. Kebudayaan dan Pendidikan
• Bila kebudayaan berubah maka pendidikan juga
bisa berubah dan bila pendidikan berubah akan
dapat mengubah kebudayaan
• Pendidikan adalah suatu proses membuat orang
kemasukan budaya, membuat orang berprilaku
mengikuti budaya yang memasuki dirinya.
19. Kebudayaan dan Pendidikan
• Mewujudkan masyarakat yang
cerdas
• Transmisi budaya
• Pengendalian Sosial
• Meningkatkan Iman dan Taqwa
kepada Tuhan YME
• Analisis Kedudukan Pendidikan
dalam Masyarakat
20. Kebudayaan dan Pendidikan
• makna pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi
pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
menurut Carter V.Good bahwa pendidikan itu
mengandung pengertian:
1. Proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk
sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya
2. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu
lingkungan yang terpimpin (misalnya sekolah) sehingga ia
dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan
pribadinya.
21. Kebudayaan dan Pendidikan
Pandangan bahwa pendidikan merupakan
gejala kebudayaan didasarkan pada hal-hal
berikut:
1.Manusia adalah makhluk budaya
2.Perkembangan pendidikan sejajar dengan
perkembangan budaya
3.Pendidikan informal dan pendidikan formal sama
derajatnya dan harus ada kesejajaran tujuan;
Lanjutan…
22. Sekolah dan Perubahan Masyarakat
• Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada
hakekatnya adalah suatu sarana yang cukup
mempunyai peranan yang menentukan dalam
rangka usaha mengadakan pembinaan
pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di
sekolah.
• Arthur B. Mochlan menyatakan school public
relation adalah kegiatan yang dilakukan sekolah atau
sekolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
23. Sekolah dan Perubahan Masyarakat
• Ada tiga faktor yang menyebabkan sekolah harus berhubungan dengan
masyarakat :
1. Faktor perubahan sifat, tujuan dan metode mengajar di
sekolah.
2. Faktor masyarakat, yang menuntut adanya perubahan-
perubahan dalam pendidikan di sekolah dan perlunya
bantuan masyarakat terhadap sekolah.
3. Faktor perkembangan ide demokrasi bagi masyarakat
terhadap pendidikan.
24. Sekolah dan Perubahan Masyarakat
Elsbree menggariskan tujuan tentang hubungan antara sekolah dan
masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Untuk memajukan kualitas belajar dan
pertumbuhan anak.
2. Untuk memperkokoh tujuan dan memajukan
kualitas penghidupan masyarakat.
3. Untuk mendorong masyarakat dalam
membantu progam bantuan sekolah dan
masyarakat di sekolah.
25. Sekolah dan Perubahan Masyarakat
a) Sekolah sebagai partner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi
pendidikan.
b) Sekolah sebagai prosedur yang melayani kesan pesan pendidikan dari
masyarakat lingkungannya.
c) Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
d) Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap
membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
e) Masyarakat yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-
gedung museum, perpustakaan, panggung-panggung kesenian, dan
sebagainya.
f) Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah.
g) Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar
seperti aspek alami, industri, perumahan, transportasi, perkebunan,
pertambangan dan sebagainya.
Peranan Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
26. Sekolah dan Perubahan Masyarakat
a) Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada
masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
b) Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat
langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-
pihak yang memerlukannya.
c) Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang
permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang
menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
d) Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam
masyarakat tentang masalah pendidikan.
e) Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh
bantuan dan kerja sama.
f) Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk
kemajuan pelaksanaan pendidikan.
Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan
Masyarakat dalam Pendidikan
27. Sekolah dan Perubahan Masyarakat
a)Hubungan edukatif,
b)Hubungan kultural,
c)Hubungan institusional
Jenis-Jenis Hubungan Sekolah dan
Masyarakat
28. Sekolah dan Perubahan Masyarakat
– Adanya program dan perencanaan yang
sistematis.
– Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.
– Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana
serta dana yang memadai.
– Kondisi organisasi sekolah yang
memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan
hubungan sekolah dengan masyarakat.
Faktor Pendukung Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat
29. Sekolah dan Perubahan Masyarakat
Dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
1.teknik tertulis,
2.teknik lisan,
3.teknik peragaan, dan
4.teknik elektronik.
Teknik-Teknik Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat (Orang
Tua Murid)
30. PENUTUP
• Pendidikan merupakan suatu proses mendidik, yakni proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik
mungkin dalam lingkungannya sehingga akan menimbulkan perubahan
dalam dirinya, yang dilakukan dalam bentuk pembimbingan, pengajaran,
dan atau pelatihan.
• Sosiologi merupakan ilmu yang membahas atau mempelajari interaksi dan
pergaulan antara manusia dalam kelompok dan struktur sosial. Sedangkan
sosiologi pendidikan, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
hubungan dan interaksi manusia, baik itu individu atau kelompok dengan
peresekolahan sehingga terjalin kerja sama yang sinergi dan
berkesinambungan antara manusia dengan pendidikan.
• Pendidikan adalah bagian dari kebudayaan. Apabila kebudayaan berubah
maka pendidikan juga berubah, dan apabila pendidikan berubah akan
dapat mengubah kebudayaan.
Kesimpulan
31. PENUTUP
• Sekolah sebagai basis pendidikan dan masyarakat
merupakan dua jenis lingkungan yang berbeda, namun
keduanya tidak dapat dipisahkan bahkan saling
membutuhkan khususnya dalam upaya mendidik
generasi muda
• Jika hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan
harmonis, dan dinamis maka proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah diharapkan mampu mencapai visi dan
misi yang dicanangkan
Kesimpulan (lanjutan…)
32. PENUTUP
1. Keberadaan sekolah tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat
sekitarnya, keduanya saling menunjang. Sekolah seharusnya menjadi
agen pembangunan di masyarakat.
2. Perlu dibentuk badan kerja sama antara sekolah dengan tokoh-tokoh
masyarakat, termasuk wakil-wakil orang tua siswa untuk ikut memajukan
pendidikan.
3. Proses sosialisasi anak-anak perlu ditingkatkan.
4. Dinamika kelompok dimanfaatkan untuk belajar.
5. Kebudayaan menyangkut seluruh cara hidup dan kehidupan manusia
yang diciptakan oleh manusia ikut mempengaruhi pendidikan atau
perkembangan anak. Sebaliknya pendidikan juga dapat mengubah
kebudayaan.
6. Akibat kebudayaan masa kini, ada kemungkinan pergeseran paradigma
pendidikan, yaitu dari sekolah ke masyarakat luas dengan berbagai
pengalaman yang luas (Made Pidarta, 1997 : 183).
Implikasi
33. PENUTUP
Setelah membahas makalah Landasan sosial
budaya pendidikan ini, diharapkan pembaca dalam
hal ini mahasiswa pasca sarjana teknologi
pendidikan dapat mengembangkan wacana berfikir
dan tindakan dalam pelaksanaan dan pengelolaan
pendidikan yang didasarkan perkembangan aspek
social dan budaya masyarakat.
Saran