1. Sabtu, 24 Juni 2011 – Dr. Yusuf Arifin, S.Si., M.M
Sistem Informasi mempunyai 4 pilar:
1. Technoware (perangkat pengolahan data): hardware, software, perangkat pendukung seperti
jaringan komputer, sistem komunikasi dll.
2. Humanware (personal): pelaksana manajerial, data entry operator, computer operator,
programmer, system analyst, database administrator, dsb.
3. Infoware (Data): database
4. Organiware (Prosedur): kebijakan formal dan petunjuk untuk mengoperasikan sistem. Terdiri
dari tatalaksana, prosedur pengolahan data dan pedoman pemakai.
Sistem mesti seumur tahun periode siswa.
Sistem harus ditunjang oleh kebijakan pimpinan.
Programer harus membuat benefit dari yang intenjibel menjadi yang tenjibel, sistem analist harus bisa
mengalisa lingkungan, SDM (kompetensi, ability, atitude dll).
Tujuan pembangunan SI:
1. Integrasi Sistem
2. Efesiensi Pengelolaan Sistem
3. Dukungan Keputusan untuk Manajemen
Sangat mungkin terjadi salah persepsi, sehingga harus dijelaskan tentang efesiensi nya.
User mesti terlibat dari mulai perencanaan.
Manfaat SI:
1. Terhadap proses, memperbaiki proses bisnis (contoh, bagaimana melihat dalam sebulan bisa
melihat kehadiran setiap siswa)
2. Terhadap produk (membangun komunikasi dengan orang tua siswa)
3. Terhadap kualitas (secara tidak langsung SI, sebagai marketer)
Contoh sistem informasi dalam tingkatan manajemen
1. Pada top level management (sistem strategis)
2. Pada middle level management (sistem manajerial)
3. Pada bottom level management (sistem operasional)
Sabtu, 2 Juli 2011 – Dr. Yusuf Arifin, S.Si., M.M
OLAP: On Line Analisis Proses
Pemasaran, Produksi, SDM -> Sistem Informasi harus link satu sama lain.
Penguatan Regulasi Sistem Informasi harus berada di tatanan strategis pimpinan.
Learning Organizational (Organisasi Pembelajaran)
SI – SIB – SIM
Humas: Customer Relation Management (CRM)
Enterpise Resource Planning (ERP)
2. Sabtu, 9 Juli 2011 – Dr. Yusuf Arifin, S.Si., M.M
Kebutuhan sistem informasi harus ada pada tatanan strategis. Oleh karena itu ada baiknya
pengembangan sistem informasi (IT) harus dimasukan kedalam rencana strategis.
Business Drivers:
Rencana strategis sekolah
Technology Drivers:
Kebutuhan teknologi guna menunjang IT, hal ini harus dipikirkan setelah semua perangkat keras dan
support system tersedia.
System Analyst and Project Managers:
Orang yang ditempatkan sebagai penanggung jawab sistem informasi, dapat ditempatkan dalam
struktur manajemen sekolah.
Builders
Designers
User
Owners
Project and Process Management:
Tahapan perencanaan hingga pembuatan sistem informasi
Initiation
Analysis
Design
Implement: harus diback-up dengan regulasi (adanya SK kepala sekolah). Mesti ada proses
pendampingan kepada orang-orang yang resistensi, pimpinan yang menyediakan pendampingan
hingga pelatihan.
The Product INFORMATION SYSTEM:
Transaction Processing System
Management Information System
Decision Support System
Excutive Information System
Expert System
Communication and Collaboration System
Office Automation System
Untuk sekolah negeri IT mesti ada di rencana strategis.
The system Development Life cycle (SDLC): istilah umum yang digunakan untuk menguraikan metoda
dan proses pengebangan suatu sistem informasi baru.
Merupakan proses evolusioner dalam nereapkan sysetm atau subsistem informasi berbasis komputer,
ada 2 metode pendekatan dalam membanun sistem informasi:
3. Bottom-up: pemetaan sistem diawali dari satuan terkecil sehingga ke satuan global.
Top-down: pemetaan sistem diturunkan dari bentuk global ke bentuk yang lebih detail.
Tahapan umum SLDC
1. Survei (project planning phase)
2. Analisis (analysis phase)
3. Desain (design phase)
4. Penerapan (implementation phase)
5. Perawatan (support phase)
Waterfall approach (apabila menggunakan pendekatan bottom-up)
Survey sistem -> analisis sistem -> desain sistem -> pembuatan sistem -> implementasi sistem ->
pemeliharaan sistem
Iterative approach
Suvery sistem (inisiasi sistem)
Iterasi 1
Analisis sistem -> Desain Sistem -> Implementasi Sistem Hasil 1
Iterasi 2
Analisis sistem -> Desain Sistem -> Implementasi Sistem Hasil 2
Iterasi 3
Analisis Sistem -> Desain Sistem -> Implementasi Sistem Hasil 3
Ulang sampai dengan selesai
Sabtu, 23 Juli 2011 – Dr. Yusuf Arifin, S.Si., M.M
The System Development Life Cycle (SDLC)
Dalam perencanaan Strategis Sistem Informasi, visi misi mesti sudah masuk.
Sabtu, 17 September 2011 – Prof. Dr. Ir. Iman Sudirman,
Yang pertama kali yang menggunakan komputer untuk pertama kali adalah biro pusat sensus AS, yang
digunakan untuk menghitung hasil data sensus, dengan data yang mengejutkan, yang asalnya data
sensus dihitung manual selama 4 bulan, dengan komputer bisa 1 minggu.
Muncul paradigma saat itu, komputer adalah alat yang bisa dibunakan untuk menghitung data dalam
jumalha yang banyak dalam waktu yang singkat. Melihat keberhasilan itu, maka banyak pengusaha
berminata untuk memannfaatnya untuk kepentingan bisanis, pertama kali mac, para pengusaha
mencoba menerapkannya untuk bidang-bainga pekerjaan yang bersipfa preepecisonal sepetity data-ta
keuangan, pegawai yang jumlnayb banka yan g bersifat transaksional, kemudian disebut data transaksi.
4. Dengan demikian maka sistem informasi bisnis pertama yang muncul adalah sistem informasi transaksi,
atau disebut EDP, elektronic data processing.
Tahun 50-60 an, pada waktu tahun tersebut komputer yang digunakan adalah komputer besar yang
disebut main frame/ mini komputer, yang pada dasarnya komputer besar kapasaitas dan kecepatan
tinggi, tapi membutuhkan ruangan besar dan harga mahal. Dengan demikian maka EDP, pada waktu itu
pemanfaatannya masih terbatas karena harga yang mahal dan butuh ruangan yang besar.
Tahun 70an, berkembanganlah yang disebut micro komputer, personal computer, desktop, komputer
jenis ini butuh tempat yang tidak terlalu besar dan harganya jauh lebih murah. Sehingga banyak
perusahaan yang dapat memilikinya, maka komputer yang pada mulainya yang hanya digunakan
mengolah data EDP, maka pemanfaatan komputer lebih meningkat lagi dengan penggunakan yang
mendukung kegiatan yang bersifat manajerial. Demikian maka pada tahun 80an muncul sistem
informasi manajemen.
Kemudian pada periode 70-80an, muncul teknologi computer networking/jejaring komputer, dengan
teknologi ini, mikro komputer yang pada mulainya yang bersifat stand-alone (bekerja sendiri tidak bisa
berhubungan dengan komputer lain) berubah menjadi sebuah jaraingan komputer yang bisa
berkomunikasi satu sama lain, dengan teknologi ini sebuah micro komputer dapat mengirim informasi,
data, maupun program ke komputer lain. Jaringan ini pada saat ini dapat dibagi dua jenis jaringan,
pertama jaringan komputer yang besifat lokal (Local Area Network/LAN), yaitu jaringan sekumpulan
komputer yang lokasinya berdekatan, misalnya satu gedung, satu kampus yang bisa membentuk
jaringan. Jaringan kedua yang disebut wide area network/WAN, yaitu hubungan antar sekumpulan
komputer yang lokasinya berjauhan, misalnya sebuah bank dengan cabang dibeberapa kota,
menggunakan fasilitas komunikasi. Dengan teknologi ini, munculah sistem informasi bisnis yang ketiga
yang namanya sistem otomasi perkantoran (Office Otomation).
Kemudian pada tahun 80-90an munculah suatu keilmuan dibidang pengambilan keputusan, yang
mendorong munculnya model-model keputusan yang besifat rasional dan kualitatif. Disamping itu
muncul pula perkembangan tekonologi software yang lebih berorientasi pada user/user oriented dan
banyak memberikan fasilitas interaksi antara user dengan komputer. Disamping itu pada periode ini
muncul juga teknologi LCD/Liquid Cristal Digital yang merubah monitor dengan teknologi tabung
menjadi monitior dengan teknologi LCD, sehingga monitor yang mulainya membutuhkan ruang yang
besar menjadi monitor yang tipis. Maka memunculkan komputer jenis laptop. Sehingga dengan adanya
laptop maka para manajer bisa membawa komputer kemanapun ia berada. Ini kemudian mendorong SI
berikutnya yang disebut Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System(DSS).
Selanjutnya pada era 90-2000an munculah suatu keilmuan yang disebut Knowlegde Engeneering, yang
merupakan suatu ilmu yang dapat menggali ilmu/knowledgeyang digunakan seorang pakar dalam
menganalisis suatu masalah, serta memformulasikannya menjadi sekumpulan algoritma yang sistematis.
Selanjutnya mendorong SI yang kelima yang disebut sistem pakar/Expert System
Pada era 2000-2010, terjadi didunia perubahan yang besar dimana dinegara maju dan berkembang,
mencoba mengembangkan konsep globalisasi, yang diartikan secara sederhana world without border.
Inilah yang mendorong kebutuhan dari manajer atau CEO untuk mempunyai SI yang mampu
memberikan informasi kegiatan-kegaiatan bisnis yang bersadar di negera yang berbeda. Maka inilah
yang memunculkan SI berikutnya yang disebut Executive Information System/EIS, sistem informasi
eksekutif. Contoh, BPM Migas harus tahun berapa minyak yang disalurkan oleh PELNI ke kapal
5. berbendera Indonesia. Jadi distribusi BBM bersubsidi harus diketahui oleh BPM Migas. Oleh karena itu
BPM Migas membangun SI yang dapat memberikan informasi distribusi BBM.
Sabtu, 24 September 2011 – Prof. Dr. Ir. Iman Sudirman,
Sistem Pengolahan Data Transaksi
Artinya sistem ini pada dasarnya merupakan sistem yang mengotomasikan pekerjaan pekerjaan yang
pada mulainya bersifat manual, menjadi sistem yang mengunakan komputer untuk mengotomasikan
proses-proses yang pada mulainya dilaksanakan secara manual.
Contoh:
Proses pengolahan data transaksi pada sebuah bank yang terjadi pada tahun 70an di Indonesia
merupakan proses yang seluruhnya dilaksanakan secara manual. Ketika seorang nasabah akan
menyimpang uangnya, maka teller akan mengambil kartu nasabah yang disimpan dalam lemari arsip.
Kemudian setelah teller menghitung uang yang akan disimpan, maka teller akan menuliskan transaksi
penyimpanan uang tersebut pada kartu nasabah serta menghitung saldo. Proses di atas yang mulanya
dilaksanakan secara manual dengan bantuan sistem ini, proses tersebut diotomasikan dengan bantuan
komputer. Dimana teller cukup memasukkan nomor rekening nasabah dan memasukkan transaksi
penyimpanan uang.
Sistem ini memberikan dukungan pada level operasional, artinya operator yang harusnya memasukkan
data, menghitung, mencari file dipermudah. Supervisor akan lebih mudah mencari informasi.
Sistem ini harus mampu memberikan informasi transaksi secara detail maupun secara rangkuman,
artinya sistem ini berfokus pada transaksi, semua transaksi dapat dirangkum dari informasi detailnya.
SOAL 1:
Pada zaman sekarang, supermarket yang besar seperti Carrefour, Yogya, telah menerapkan sistem
pengolahan data transaksi untuk mengolah transaksi jual beli yang terjadi setiap hari, di supermarket
yang bersangkutan. Proses pengolahan data dengan sistem tersebut, berjalan dengan langkah langkah
sebagai berikut:
1. Konsumen memilih barang-barang yang akan dibelinya dan membawanya ke kasir.
2. Kasir akan membacakan bar-code yang ditempel pada barang tersebut dengan menggunakan
sebuah scanner.
3. Scanner akan mentransfer bar-code yang dibaca tersebut ke komputer yang digunakan oleh
kasir.
4. Komputer menggunakan bar-code tersebut sebagai nomor identifikasi barang, dan dengan
nomor tersebut komputer (access) mengakses database barang untuk mencari catatan (record)
barang tersebut, sehingga komputer akan mengetahui/membaca nama barang yang
bersangkutan beserta harga barang per-unit.
5. Data barang tersebut selanjutnya disimpan di dalam memori utama (primary memory)
komputer.
6. Setelah semua barang dibaca oleh scanner, maka komputer akan melakukan proses
penjumlahan, dari semua barang yang ada dalam memori utamanya, sehingga diketahui total
harga yang harus dibayarnya.
6. 7. Kemudian komputer akan mencetak, seluruh nama barang yang dibeli, beserta harga per
unitnya dan total harga yang harus dibayarkan.
8. Setelah terjadi transaksi jual beli dimana kasir menerima uang, konsumen menerima barang,
maka komputer akan mencatat jumlah uang yang diterima.
Rumuskanlah, manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem ini, baik bagi konsumen, maupun bagi
supermarket.
Perubahan akan mengalami resistensi. Resistensi terjadi karena adanya confort-zone. Mengurangi
resistensi, dengan menumbuhkan pemahanan bahwa zone baru adalah zone yang more-confortable dari
sebelumnya.
Sistem Informasi Manajemen
SIM berkembang setelah ditemukannya micro komputer yang memiliki harga yang lebih murah, dimensi
yang lebih kecil, sehingga banyak perusahaan yang mampu memilikinya.
SIM berbeda dengan sistem pengolahan data transaksi, karena sistem ini berfokus kepada penyajian
informasi. Terdapat perbedaan yang jelas antara data dan informasi. Data adalah fakta (facts), jadi
semua fakta adalah data.
Informasi berbeda dengan data karena informasi itu memiliki 3 karakteristik:
1. Informasi adalah data/kumpulan data yang telah diolah. Pengolahannya dapat bersifat
sederhana, dapat juga pengolahan yang kompleks, seperti menggunakan spss atau statistik.
2. Informasi harus mengandung berita, yang bisa dimengerti, bisa dipahami oleh penerima atau
user atau reciever dari informasi itu. Data yang diolah, harus menimbulkan suatu
berita/message ada yang harus disampaikan, dan berita tersebut bisa dipahami oleh user.
3. Informasi itu harus relevan, harus dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
Contoh, seorang manajer logistik harus memutuskan barang apa yang harus dipesan/dibeli
minggu ini untuk persediaan barang agar produksi lancar. Maka manajer logistis memerlukan
informasi inventory barang dan rencana produksi.
SOAL 2:
Membedakan antara data dan informasi,
Kasus:
Sebuah perusahaan memiliki 1000 orang pegawai, perusahaan tersebut telah memiliki database
pegawai yang menyimpan data pegawai sebagai berikut:
1. Nama pegawai,
2. No induk pegawai
3. Tempat dan tanggal lahir
4. Alamat
5. Pendidikan terakhir
6. Pelatihan yang telah ditempuh
7. Unit kerja
8. TMT
9. Status
10. Nama istri/suami
7. 11. Jumlah anak
12. Golongan gaji
13. Nilai kinerja
14. Pelanggaran disiplin
15. Golongan darah
16. Nilai toefl
17. Bintang jasa yang pernah diterima
Direktur sdm pada perusahaan tersebut sering kali harus mengambil kebijakan sdm yang berlaku bagi
seluruh pegawai/perusahaan. Untuk mengambil kebijakan tersebut direktur sdm membutuhkan
informasi yang berkaitan dengan sekumpulan pegawai.
Tugas: merumuskan informasi yang dapat dihasilkan dari data list di atas (sebanyak 4 buah) yang
berkaitan dengan sekumpulan pegawai serta kebijakan sdm yang dapat diambil berdasarkan informasi
tersebut. Jawaban ditulis dalam tabel seperti berikut:
No Informasi Contoh Kebijakan
1 Sebaran pegawai Daerah selatan, 10%, utara Menyediakan bis
menurut tempat 20%, timur 40% dan barat 30%. karyawan untuk
tinggal karwayan di barat
dan timur.
2
3
4