UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
Pepsi co. - Case Study
1. CASE STUDY ANALYSIS
PEPSICO’S
DIVERSIFICATION STRATEGY IN 2008
STRATEGIC MANAGEMENT IN BUSINESS
GROUP MEMBER:
CARTER BING
MARIA ELISHA
HAMDI
NIKKO
CLASS MB1
YOUNG PROFESSIONAL - BUSINESS MANAGEMENT
2012
2. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
PepsiCo, perusahaan minuman dan makanan yang terkenal akan soft-drink-nya sebagai
musuh langsung dari Coca-Cola dan soft drink lainnya, memiliki strategi bisnis yang
unik dan berbeda. Berbagai akuisisi dan merger menjadi “makanan sehari-hari” untuk
mendukung pertumbuhan bisnis mereka. Dimulai dari sejarah perusahaan yang
berawal pada tahun 1898 ketika Celab Bradham, seorang apoteker dari New Bern,
North Carolina membuat suatu formula untuk minuman berkarbonasi yang dinamakan
Pepsi Cola. Perkembangan dan sejarah perusahaan penuh dengan akusisi dan merger,
seperti yang dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
1898
1932
• Caleb Bradham, apoteker dari New Bern menciptakan Pepsi-Cola.
• Perusahaan memulai bisnis salty-snack, Fristos corn chips oleh Elmer Doolin dan potato chip oleh
Herman Lay.
• Doolin dan Lay melakukan merger dan bergabung menjadi Frito-Lay Company.
Lima tahun setelahnya, PepsiCo mengeluarkan produk baru: Doritos dan Funyuns, untuk pasar
1961
Jepang dan Eropa Timur.
1965
1977
1978
1986
1980
s
1990
1992
1993
• Pepsi Co dan Frito-Lay melakukan merger.
• Perusahaan mengakuisisi Pizza Hut, dimana secara signifikan mengubah arah strategi PepsiCo
untuk 20 tahun ke depan.
• Perusahaan mengakuisisi Taco Bell
• Akuisisi Kentucky Fried Chicken menciptakan bortfolio bisnis yang oleh Wayne Calloway (CEO
PepsiCo) disebut sebagai "a balanced three-legged stool".
• Mengakuisisi Mug root beer, 7UP Internasional, Smartfood ready-to-eat popcorn, Walker's
Crisps, Smith's Crisps, Mexican Cookie Company, Gamesa, dan SunChips.
• Mengakuisisi restoran cepat saji "Hot-n-Now"
• Melakukan perjanjian dengan Ocean Spray untuk mendistribusi single serving juices.
• Memperkenalkan Lipton, teh siap minum.
• Memperkenalkan air dalam kemasan botol, Aquafina.
1994 • Memperkenalkan Frappuccino, kopi siap minum.
• Manajemen PepsiCo merasa stategic fit sulit didapat antara restoran dengan bisnis utam
PepsiCo, minuman dan snack, oleh karena itu CEO Roger Enrico memisahkan restoran hingga
berdiri sendiri, dan memfokuskan PepsiCo pada makanan dan minuman.
1997
• Setelah itu, PepsiCo mengakuisisi Cracker Jack, Tropicana, Smith's Snackfood, teh SoBe, Tasali
Snack Foods, dan Quacker Oats Company.
2|Page
3. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
Akuisisi Quacker Oats…
Salah satu akuisisi terbesar yang dilakukan oleh PepsiCo adalah akuisisi Quacker Oats,
merek Oatmel nomor satu di U.S. Dari seluruh brand terkenal milik Quacker Oats,
asetnya yang paling bernilai ialah Gatorade.
Gatorade ditemukan oleh peneliti dari University of Florida, yang kemudian
dijual ke Stokely – Van Camp pada tahun 1967. Pada tahun 1983, Quacker
Oats mengakuisisi Gatorade dari Stokely – Van Camp dan membuat
penjualan per tahunnya meningkat sebesar 10%. Gatorade menjadi leading
brand dalam produk minuman isotonic dan diincar oleh perusahaanperusahaan besar seperti PepsiCo, Coca-Cola, Danone Group, dan Swiss food
giant Nestle.
PepsiCo berhasil mengakuisisi Quacker Oats dan Gatorade pada tahun 2000
namun U.S. Federal Trade Commission (FTC) tidak memberikan persetujuan
sampai Agustus 2001. FTC merasa akuisisi ini akan mempengaruhi negosiasi
dengan toko dan berdampak pada perusahaan-perusahaan kecil di bidang
makanan dan minuman. Sehingga FTC menyetujui merger tersebut dengan
syarat Gatorade tidak boleh didistribusi bersamaan dengan soft drink PepsiCo selama
10 tahun.
Akuisisi setelah 2001…
Setelah menyelesaikan akuisisi dengan Quacker Oats pada Agustus 2001, perusahaan
tetap melakukan akuisisi dengan perusahaan minuman dan makanan “fast growing
food” di U.S. Pada tahun 2006 akuisisi yang terjadi meliputi: Stacy’s bagel and pita chips,
minuman berkarbonasi Izze, Duyvis nuts (Netherlands), dan Star Foods (Poland).
Akuisisi yang dilakukan pada tahun 2007, antara lain: Naked Juice fruit beverages,
Sandora juices (Ukraine), Bluebird snacks (New Zealand), Penelopa nuts and seeds
(Bulgaria), dan Lucky snacks (Brazil). Pada tahun yang sama perusahaan juga
melakukan joint-venture dengan Strauss Group di pasar Sabra, merek humus terlaris
dan berkembang cepat di U.S. dan Canada.
3|Page
4. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
Membangun nilai pemegang saham, 2008...
Pergantian CEO terjadi dua kali sejak proses restruktrusisasi yang dimulai pada tahun
1997. Mulai dari Roger Enrico, Steve Reineund dan Indra Nooyj.
Pada tahun 2008, strategi dasar PepsiCo lebih mengarah kepada diversifikasi ke produk
makananan ringan yang asin dan manis, minuman ringan, jus jeruk, air minum
kemasan, teh dan kopi siap saji, air yang telah dijernihkan, minuman isotonik, dan
sarapan siap saji. Diversifikasi ini tetap mengutamakan inovasi produk, hubungan yang
baik dengan distributor, ekspansi ke luar negeri, dan
akuisisi. Elemen baru yang mereka masukkan adalah
unsur kesehatan terhadap produk makanan ringan dan
minuman yang mereka miliki untuk meningkatkan
peluang (good-for-you,better-for-you).
PepsiCo membagi bisnisnya ke dalam empat divisi : FritoLay North America, PepsiCo Beverages, PepsiCo
International, Quaker Foods North America.
Frito-Lay North America...
29% total pendapatan dan 36% laba operasional PepsiCo dihasilkan oleh Frito-Lay pada
tahun 2007. Frito Lays menghasilkan 70% dari total penjualan industri snack asin di
Amerika. Tiga tren yang mempengaruhi industri ini adalah kenyamanan, peningkatan
pengetahuan konsumen mengenai kandungan nutrisi snack, dan kebiasaan ngemil
konsumen.
Beberapa manufaktur telah mengembangkan: rasa baru; minyak yang lebih sehat;
sistem panggang dan dengan bahan yang lebih natural; ukuran kecil dari snack asin
untuk mengundang minat dari para pencinta snack. Frito-Lay North America (FLNA)
pun berusaha meningkatkan performa dari divisi merk asin dan terus mengembangkan
produk yang sehat sebagai langkah dari strategi yang mereka buat. Misalnya dengan
mengeliminasi lemak jenuh dari semua kategori produknya dan menggunakan bahanbahan baru yang lebih sehat.
4|Page
5. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
PepsiCo Beverages North America...
PepsiCo menjadi penjual terbesar di Amerika(26%), diikuti oleh Coca-Cola(23%),
Cadbury Schweppes (10%), dan Nestle(8%) pada tahun 2006 dalam industri minuman
non alkohol. PepsiCo-NA menghasilkan 28% total pendapatan dan 31% laba bersih
keseluruhan PepsiCo. PepsiCo menjual minuman berkorbonasi dan non-karbonasi.
Seiring perpindahan gaya hidup konsumen di Amerika yang mengarah pada produk
yang lebih sehat, mak a terjadi penurunan konsumsi minuman berkarbonasi sebesar
2,6% pada tahun 2007 diiringi dengan kenaikan pada minuman dengan rasa tertentu,
minuman energi, teh siap saji, dan air minum botol.
Minuman berkarbonasi...
Pada tahun 1990an, Coca Cola sebagai market leader menganggap
rendah Pepsi dengan mengatakan bahwa produk Pepsi tidak lagi
relevan karena berdasarkan bahwa Pepsi-Cola telah kehilangan
pangsa pasarnya yang ketika itu digerus oleh Coca-Cola. Akan
tetapi pada akhir tahun 90an dan awal tahun 2000, pihak
manajemen dari Pepsi membuat strategy “Power of One” yang
bertujuan untuk melakukan sinergi antara Pepsi-Cola dan FritoLay yang didukung oleh kedua perusahaan pada tahun 1965.
Caranya adalah dengan meletakkan produk Pepsi dan Frito-Lay
dalam rak yang bersebelahan di dalam supermarket. Selain itu
PepsiCo juga mengadakan “Innovation Summit” dimana retailer
dapat berbagi pengalaman mereka tentang kebiasaan makan
konsumen. Hal ini dimanfaatkan dengan membuat inovasi baru
dalam produknya. Selain itu, Innovation Summit juga
membantu PepsiCo untuk menemukan bagian yang tidak
efektif dari rantai pasokan sehingga menciptakan prosedur
pengiriman baru yang mencegah retailer kehabisan stok.
PepsiCo juga terus melakukan inovasi pada pengembangan
produk yang memiliki nilai nutrisi yang lebih baik.
5|Page
6. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
Minuman non-karbonisasi...
Minuman non karbonasi menjadi bagian kesuksesan dari PepsiCo. Sejak penurunan
konsumsi minuman karbonasi, konsumen minuman karbonasi meningkat dari tahun
2005 sampai 2007. Minuman non-karbonasi PepsiCo tetap mengarah kepada
minuman yang sehat mulai dari yang tanpa rasa (Aquafina) sampai minuman yang
kaya dengan nutrisi (Gatorade).
PepsiCo International...
Semua produk yang dijual di luar wilayah Amerika Utara berada di bawah divisi
PepsiCo International. Perkembangan snack internasional meningkat 9% pada tahun
2007 dengan persentase 2 digit di pasar Rusia, Timur Tengah, dan Turki. PepsiCo
Internasional menghasilkan 22% total pendapatan dan 15% laba bersih keseluruhan
PepsiCo. Keseluruhan akuisisi yang dilakukan PepsiCo pada tahun 2007 diperkirakan
dapat mendorong pendapatan lebih dari $1 milyar pada tahun 2008.
PepsiCo’s Sale of Beverages in International Markets...
Dengan strategi “Powe r of one”, Pepsi dapat memasuki pasar
dengan bantuan Frito-Lays seperti keadaan yang terjadi di
Chile. Manajemen PepsiCo-Internasional mempercayai bahwa
peluang di pasar internasinal masih terbuka. Berangkat dari
data penyajian minuman berkarbonasi maupun non-karbonasi
per bulan di negara maju maupun berkembang, PepsiCo
memasukkan produknya seperti Tropicana, Gatorade, Lipton
ke pasar internasi onal untuk menangkap peluang yang ada, terbukti PepsiCo
mendapatkan $37 milyar pasar minuman jus internasional dengan produk
Tropicana, $5 milyar pasar minuman isotonik di luar Amerika dengan produk
Gatorade, dan $15 milyar pasar teh siap saji untuk produk teh Lipton RTD.
PepsiCo’s Sales of Snack Foods in International Markets...
Frito-Lays adalah perusahaan snack terbesar di dunia dan menjadi market leader di
berbagai negara. Peluang muncul dari pasar di luar Amerika (4 kali penyajian setiap
bulan) dan pasar di negara berkembang (0,4 kali penyajian setiap bulan) dimana
6|Page
7. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
pihak eksekutif dari PepsiCo menduga bahwa tahun 2010,
China dan Brazil menjadi dua negara terbesar dalam pasar
snack diikuti oleh Inggris, Meksiko dan Rusia. Kunci untuk
mengambil peluang yang ada adalah dengan mengerti
preferensi konsumen atas rasa snack di setiap negara.
Preferensi rasa asin snack oleh konsumen sebenarnya tidak
jauh berbeda di setiap negara sehingga modifikasi yang
dilakukan lebih ke arah rasa tambahan yang sesuai dengan
selera dari setiap negara. Misalnya rasa rumput laut untuk di
jual di Thailand dan rasa jamur di negara Rusia. Inovasi ke
arah snack yang lebih sehat juga terus dilakukan di pasar
Internasional dengan penyesuaian kadar kandungan nutrisi
menurut negara yang dituju.
International Sales of Quaker Oats Products...
PepsiCo internasional juga memproduksi dan mendistribusikan Quaker Oats oatmeal
di pasar internasional. 75% Quaker Oats didapat dari 6 negara yaitu sebesar $500
juta.
Quaker Foods North America...
Produk dari Quaker Oats Amerika Utara dibuat, dipasarkan, dan didistribusikan di
Amerika dan Canada. QFNA menghasilkan penjualan sebesar $1,8 milyar di tahun 2007.
Produk unggulan dari divisi ini adalah Quaker Oats yang memiliki pangsa pasar sebesar
58% di Amerika Utara pada tahun 2006. Di industri makanan, Rice-A-Roni memiliki
33% pangsa pasar nasi dan pasta. Quaker Foods memiliki posisi ketiga dengan 14%
pangsa pasar diikuti dengan dipimpin oleh Kellogg (30%) dan General Mills (26%).
7|Page
8. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
Value Chain Alignment Between PepsiCo Brands and Products...
Strategic fit terus dibangun oleh tim di dalam bisnis dengan rantai nilai. Aktivitas
perencanaan diarahkan secara global untuk mencapai skala ekonomi dan diwujudkan
dengan membangun 230 pabrik, 3.600 sistem distribusi, dan 120.000 rute di seluruh
dunia. PepsiCo juga membagikan informasi hasil riset kepada setiap divisi untuk dapat
mengembangkan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan
menjadi produk yang dapat meningkatkan nilai dari lini produk yang berbeda (Power of
One).
Hal ini telah terbukti dengan penghematan sebesar $160 juta setelah integrasi dengan
Quaker Oats yang didapatkan dari penghematan sebesar $40 juta dari penggabungan
distribusi Quaker snacks dan produk Frito-Lay dan penghematan sebesar $120 juta dari
kombinasi Gatorade dan Tropicana dalam proses pengisian minuman pada tahun 2005.
PepsiCo’s Strategic Realignment in 2008...
Pada tahun 2007, manajer PepsiCo mengharapkan setiap kategori produk menghasilkan
arus kas operasi yang cukup untuk menginvestasikan kembali kepada bisnis inti Pepsi,
menyediakan dividen kepada pemegang saham, mendanai pembelian saham sebesar $8
milyar, dan mengakuisisi perusahaan yang memberikan hasil yang menguntungkan.
Divisi FLNA, Quaker Foods-NA, dan semua produk makanan di Amerika Latin akan
digabungkan kedalam divisi PepsiCo Americas Foods Division. Bisnis minuman di
Amerika Latin akan digabungkan dengan PepsiCo Beverages North Amerika menjadi
PepsiCo Americas Beverages Division. PepsiCo international Division akan mengatur
semua bisnis yang berada di luar Amerika Utara dan Amerika Latin. Beberapa analis
industri makanan dan minuman mempunyai spekulasi bahwa perubahan strategi
perusahaan perlu dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas dan membantu
meningkatkan harga saham.
Usaha yang dapat dilakukan oleh PepsiCo adalah
dengan memprioritas-ulangkan penggunaan arus
kas, akuisisi baru, meningkatkan strategic fits
antara bisnis yang ada di dalam perusahaan atau
divestasi
bisnis
yang
memiliki
prospek
pertumbuhan yang kurang baik dan mempunya
strategic fits yang minim.
8|Page
9. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
ANALISIS
Faktor Kunci Kesuksesan PepsiCo:
1.
2.
3.
4.
5.
Mampu meramalkan tren secara local dan global
Dapat beradaptasi dengan gaya hidup dan kebutuhan konsumen
Range of products (inovasi dan diversifikasi produk)
Proses manufaktur yang terkontrol dengan baik untuk meraih economic of scale
Dikenal di seluruh dunia
Diversifikasi PepsiCo:
1. Untuk menjawab masalah kesehatan, PepsiCo melakukan diferensiasi produk
seperti “less salt”, “less sugar”, “natural oils”, dll.
2. Secara terus-menerus melakukan penelitian (R&D) dalam resep dan rasa baru
untuk menarik konsumen baru memperoleh market share yang lebih besar.
3. International acquisition PepsiCo memiliki cakupan luas pada produk
makanan dan minumannya.
Core Competencies:
1. Riset pasar Mengidentifikasi tren dari perilaku konsumen secara efisien
menciptakan produk-produk yang lebih sehat
2. Inovasi produk penemuan dari produk dengan “less saturated fat” dan “less
salt” untuk menjawab tren dari produk yang sehat.
3. Strategi akuisisi PepsiCo melakukan akuisisi secara tepat untuk meningkatkan
bisnis dan membangun sinergi dalam seluruh bisnisnya.
Strategic Fits
1. Quaker Oats integration penghematan biaya sebesar $160 juta yang
dihasilkan dari pembelian bahan dasar dan material kemasan secara luas oleh
perusahaan.
2. Penghematan sebesar $40 juta dari distribusi bersama antara produk Quaker
snacks dan Frito-Lay.
3. Dengan menggabungkan aktifitas yang terkait diantara divisi-divisi yang ada,
PepsiCo dapat mencapai skala ekonomi-nya.
9|Page
10. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
ANALISIS PESTEL
POLITICAL
FACTORS
LEGAL
FACTORS
THE
ORGANIZATION
ENVIRONMENTAL
FACTORS
ECONOMIC
FACTORS
SOCIAL
FACTORS
TECHNOLOGICAL
FACTORS
Political
• Adanya legal barriers untuk masuk ke market baru terutama pada emerging
markets seperti China dan Brazil.
Economic
• Emerging markets memiliki potensi yang besar
• Kompetisi dalam pasar lokal (local brand) sangat kuat untuk ditembus
Social
• Meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat peluang untuk produkproduk yang sehat
• Kurangnya ketertarikan pada minuman berkarbonasi, salty foods, dan high fat
foods
Technology
• PepsiCo memiliki departemen R&D yang kompetitif untuk menemukan produkproduk baru secara terus-menerus.
Environmental
• Menciptakan solusi kemasan yang ramah lingkungan
Legal
• Dewasa ini, konsumen lebih dilindungi
• Adanya hukum yang mencegah obesitas, contoh seperti di U.S.
10 | P a g e
11. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
ANALISIS SWOT
Strengths
Strengths
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
PepsiCo memiliki lini produk yang luas
PepsiCo memiliki lini produk yang luas
Market share yang baik
Market share yang baik
Tingkat Customer loyalty yang tinggi
Tingkat Customer loyalty yang tinggi
Pengendalian SCM yang baik
Pengendalian SCM yang baik
(mengurangi ongkos produksi dan
(mengurangi ongkos produksi dan
distribusi) dan jaringan distribusi yang
distribusi) dan jaringan distribusi yang
luas
luas
5. Brand PepsiCo’s yang dikenal secara
5. Brand PepsiCo’s yang dikenal secara
global seperti Pepsi, Quaker, Gatorade,
global seperti Pepsi, Quaker, Gatorade,
dll.
dll.
6. Awareness of trends yang baik akan
6. Awareness of trends yang baik akan
kebutuhan pasar
kebutuhan pasar
Weaknesses:
Opportunities
Threats
1. Market baru di Negara berkembang
seperti China, Brazil, Russia, Mexico,
India.
2. Mulai berexpansi ke luar Negeri untuk
meningkatkan sebaran pasar
3. Berkembangnya kebutuhan akan
produk yang sehat diluar US, yaitu di
China dan Brazil
1. Terlalu berpusat pada pasar US à lebih
dari 50% profit dihasilkan di US.
2. Market share yang lebih kecil dari
pesaing terdekatnya àCoca-Cola
3. Tidak berhasil meningkatkan brand
produk tertentu di global area seperti
Quaker.
1. Penurunan permintaan akan produk
berkarbonasi (meningkatnya
kepedulian akan makanan dan
minuman yang sehat à less fat, sugar,
salt, etc)
2. Kompetisi yang ketat antar rival à
perang harga à low profit margin
3. Memiliki pesaing yang ketat seperti
Coca-Cola, Nestlé, Danone, Kraft, dll
11 | P a g e
12. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
PORTER’S FIVE FORCES
Bargaining power of buyers: HIGH
Produk yang dijual bukan barang pokok (basic needs)
Switching cost yang diperlukan rendah
Bargaining power of suppliers: LOW
Banyaknya supplier untuk produk tersebut, sehingga mudah untuk mencari
pengganti
Low switching cost
Rivalry among competitors: HIGH
Setiap competitor memiliki produk unik mereka sendiri
Pesaing yang dimiliki adalah pesaing yang kuat, seperti Coca-Cola, Nestlé, Danone,
Kraft, etc
Sulit untuk keluar dari industri
Threat of new entrants: LOW
Perusahaan yang sudah ada sangat mendominasi market share.
Sulit untuk masuk ke kategori produk ini, kecuali niche markets.
Threat of substitute products: HIGH
Low switching cost
Berkembangnya kepedulian akan gaya hidup yang sehat
Banyak produk pengganti minuman Lainnya yang ada di pasar dan mudah dicari
12 | P a g e
13. PepsiCo’s Diversification Strategy in 2008
Recommendations:
1. Mulai memindahkan fokus strateginya ke market global, dan Mengembangkan
produk baru untuk market global
2. Melakukan diferensiasi kepada produk yang sehat untuk menjangkau pelanggan yang
mulai peduli akan gaya hidup yang sehat
3. Melakukan beberapa akuisisi internasional untuk meningkatkan diferensiasi produk
4. Berinvestasi lebih banyak untuk mengetahui trend dari permintaan pasar, terutama
dalam bidang R&D
13 | P a g e