SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Sumber Alam Senyawa
          Obat
• Tanaman (simplisia, extrak, isolat,
  metabolit/eksudat, senyawa aktif)
• Hewan (bagian organ, ekstrak organ,
  metabolit/eksudat, senyawa aktif)
• Mineral (bahan tambang)
• Mikroorganisme      (     biomassa,
  metabolit,     senyawa    pemandu,
  senyawa aktif)
Tujuan Mempelajari Biosintesis
 dan Metabolisme Produk Alam
• Materi di atas mengaitkan ilmu farmakognosi
  dengan ilmu biokimia
• Kebanyakan obat diperoleh dari alam maupun
  sintetik yang dihasilkan atau terdapat dalam
  organisme
• Biokimia mempelajari pembentukan metabolit
  primer, sekunder, juga siklus dan jalur reaksi
  kimia   dalam    organisme.  Selain itu  untuk
  mengetahui bagaimana cara pembentukan suatu
  zat yang berkhasiat dalam tumbuhan. Sedangkan
  dari jalur pembentukannya kita dapat mengamati
  bahan dasar pembentuknya.
Proses Metabolisme
BIOSINTESIS
•   Biosintesis merupakan proses pembentukan suatu metabolit
    (produk metabolisme ) dari molekul yang sederhana sehingga
    menjadi molekul yang lebih kompleks yang terjadi pada organisme
    hidup ( Neumann et al, 1985).
•   Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia
    di dalam organisme dan sel. Metabolisme pada makhluk hidup
    dibagi menjadi 2, yaitu metabolisme primer dan sekunder.
•   Metabolisme primer pada tumbuhan seperti respirasi dan
    fotosintesis yang merupakan proses yang esensial bagi kehidupan
    tumbuhan. Metabolisme primer membentuk metabolit primer
•   Metabolisme sekunder merupakan proses yang tidak esensial bagi
    kehidupan organisme. Metabolisme sekunder terjadi pada saat sel
    dalam tahap diferensiasi menjadi sel yang lebih terspesialisasi
    (fase stasioner) (Schripsema & Verpoorte, 1994 ; Mohr &
    Schopfer 1995).
Metabolit primer : hasil metabolisme yang
digunakan untuk kelangsungan hidup (proses
tumbuh), contoh : asam amino, asetil CoA, gula –
gula, nuklelotida, asam sitrat, lipid, protein, dan
karbohidrat.

Metabolit sekunder : hasil metabolisme yang
tidak digunakan untuk proses pertumbuhan, tetapi
misalnya untuk pertahanan diri, contoh : senyawa
yang diturunkan dari metabolit primer seperti
protein, lipid, asam nukleat, dan karbohidrat.
Secara sederhana dibagi atas 3 golongan besar,
yaitu fenolik, senyawa bernitrogen, dan terpenoid
( Edwards & Gatehouse, 1999)
BIOSINTESIS METABOLIT PRIMER
•  Biosintesis Karbohidrat
c. Produksi monosakarida lewat fotosintesis. Dalam tumbuhan
   berklorofil, monosakarida diproduksi lewat fotosintesis di mana,
   proses tersebut terdiri dari 2 golongan reaksi, yakni reaksi
   cahaya dan reaksi enzimatik. Hasil dari kedua reaksi tersebut
   dapat digambarkan :
                                    Klorofil
           2H2O +CO2 + cahaya                (CH2O )+ H2O + O2
e. Biosintesis sukrosa. Pada penelitian menunjukkan sukrosa tidak
   hanya sebagai gula pertama yang terbentuk dalam fotosintesis,
   tetapi bahan transpor utama.
• Biosintesis lipid. Biosintesis asam lemak berjalan dengan sederet
   reaksi melibatkan 2 komplek enzim + ATP + NADPH2, Mn 2+ , dan
   karbondioksida.
• Biosintesis asam amino dan protein. Protein terdiri dari rangkaian
   asam amino yang terbagi menjadi 2, yaitu : esensial dan
   nonesensial. Biosintesis asam amino erat hubungannya dengan
   biosintesis metabolit sekunder, keduanya melibatkan proses
   translasi.
Mengapa dibentuk metabolit
             sekunder?
 Metabolisme sekunder membentuk metabolit
  sekunder
 Metabolit intermediet: reaksi yang terletak
  antara    met    primer   dan   sekunder   dan
  menghasilkan energi untuk berlangsungnya suatu
  reaksi.
 Metabolit sekunder merupakan suatu bentuk
  untuk survival/pertahanan diri.
 Tanaman tidak dapat berpindah tempat. Misal
  tanaman pada lahan yang tercemar, agar tetap
  survive maka akan membentuk metabolit
  sekunder.
• Uk Misal; pada tanaman tembakau
  dapat     membentuk      asam     salisilat
  sebagai     antibodi.    Bila   tembakau
  terkena virus maka produksi asam
  salisilat   akan    tinggi    dan   dalam
  tembakau dapat melakukan proses
  metilasi pada as. salisilat menjadi
  metil salisilat.
• Misal; tanaman membentuk suatu
  phytoaleksin
Keragaman struktur metabolit
                      sekunder
Atas dasar struktur kimia:
 Senyawa fenolik; asam lemak, flavonoid, antrakuinon
 Terpenoid
 Alkaloid

Atas dasar jalur biosintesis:
 Jalus asam asetat
 Jalur asam sikimat
 Jalur asam amino

Atas dasar sifat sensorik
Zat pahit, zat manis, zat pedas, zat berasa kelat (sepat)
Metabolit sekunder bagi
    tanaman sebenarnya juga
     toksik. Cara antisipasi?
• Akan dibentuk glukosida
• Met sekunder toksik-------
  glukosida (larut air)
• Sehingga ketoksikan berkurang
  dan     dapat     ditransport  ke
  vakuola     (bila    mengekstraksi
  tanaman akan diperoleh banyak
  glikosida)
Biosintesis Metabolit
          Sekunder
• Biosintesis   metabolit  sekunder
  sangat beragam tergantung dari
  golongan        senyawa      yang
  bersangkutan. Jalur yang biasanya
  dilalui     dalam     pembentukan
  metabolit sekunder ada tiga jalur,
  yaitu jalur asam asetat, jalur
  asam sikimat, dan jalur asam
  mevalonat.
Keragaman metabolit
       sekunder
• Faktor Luar:
  Letak geografis (iklim, suhu,
  jenis tanah, lingkungan), m.o
  patogen, sinar matahari
• Faktor dalam; genetis
• Proses: saat panen, pasca
  panen
JaIur Asam
                Asetat
 Poliketida meliputi golongan yang besar bahan alami yang digolongkan
  berdasarkan pada biosintesisnya. Keanekaragaman struktur dapat
  dijelaskan sebagai turunan rantai poli-ß-keto, terbentuk oleh koupling
  unit-unit asam asetat (C2) via reaksi kondensasi.
 Termasuk poliketida adalah asam temak, poliasetilena, prostaglandin,
  antibiotika makrolida, dan senyawa aromatik seperti antrakinon dan
  tetrasiklina.
 Pembentukan rantai poli-ß-keto dapat digambarkan sebagai sederet
  reaksi Claisen, keragaman melibatkan urutan ß-oksidasi dalam
  metabolisme asam lemak. Jadi, 2 molekul asetil-KoA dapat ikut serta
  dalam reaksi Claisen membentuk asetoasetil-KoA, kemudian reaksi dapat
  berlanjut sampai dihasilkan rantai poli-ß-keto yang cukup .
 Akan tetapi studi tentang enzim yang terlibat dalam biosintesis asam
  lemak belum terungkap secara rinci. Namun demikian, dalam pembentukan
  asam lemak melibatkan enzim asam lemak sintase seperti yang dibahas di
  atas. 
Jalur Asam Sikimat
 Jalur asam sikimat merupakan jalur alternatif menuju
  senyawa aromatik, utamanya L-fenilalanin. L-tirosina.
  dan   L-triptofan.   Jalur ini berlangsung dalam
  mikroorganisme     dan   tumbuhan,    tetapi    tidak
  berlangsung dalam hewan, sehingga asam amino
  aromatik merupakan asam amino esensial yang harus
  terdapat dalam diet manusia maupun hewan. Zantara
  pusat adalah asam sikimat, suatu asam yang ditemukan
  dalam tanaman IlIicium sp. beberapa tahun sebelum
  perannya dalam metabolisme ditemukan. Asam ini juga
  terbentuk dalam mutan tertentu dari Escherichia coli.
  Adapun contoh reaksi yang terjadi dalam biosintesis
  asam polifenolat. Dalam biosintesis L-triptofan dan
  asam 4-hidroksibenzoat juga terjadi zantara asam
  korismat.
Jalur Asam Mevalonat
• Terpenoid merupakan bentuk senyawa
  dengan keragaman struktur yang
  besar dalam produk alami yang
  diturunkan dan unit isoprena (C5)
  yang bergandengan dalam model
  kepala   ke   ekor   (head-to-tail),
  sedangkan unit isoprena diturunkan
  dari metabolisme asam asetat oleh
  jalur asam mevalonat (mevalonic
  acid : MVA).
Beberapa kemungkinan
   peran metabolit sekunder:
 Dibutuhkan pada konsentrasi rendah
  selama pertumbuhan.
 Antibiotik - untuk pertahanan wilayah.
 Mikotoksin - melawan serangga pemakan.
 Melanin - perlindungan terhadap oleh
  UV.
 Hormon kelamin - menarik pasangan
 Rasa atau bau - menarik serangga untuk
  penyebaran spora

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Biosintesis dan metabolisme produk alami
Biosintesis dan metabolisme produk alamiBiosintesis dan metabolisme produk alami
Biosintesis dan metabolisme produk alami
 
Cara pembuatan serbuk
Cara pembuatan serbukCara pembuatan serbuk
Cara pembuatan serbuk
 
Biosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunderBiosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunder
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
glikosida
glikosidaglikosida
glikosida
 
Triterpenoid
TriterpenoidTriterpenoid
Triterpenoid
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Saponin
SaponinSaponin
Saponin
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 

Similar to Presentasi Farmakognosi

Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekundermiomadre
 
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUCarlosEnvious
 
Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...
Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...
Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...FitriYanti680509
 
TOKSIKOLOGI Metabolit Sekunder (1).pdf
TOKSIKOLOGI Metabolit Sekunder (1).pdfTOKSIKOLOGI Metabolit Sekunder (1).pdf
TOKSIKOLOGI Metabolit Sekunder (1).pdfaprianamoom
 
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxPertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxDaniPatrick2
 
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Bagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderBagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderDinda Gusti Ayu
 
KELOMPOK_2MAKALAH_MIKROBIOLOGI_INDUSTRI.docx
KELOMPOK_2MAKALAH_MIKROBIOLOGI_INDUSTRI.docxKELOMPOK_2MAKALAH_MIKROBIOLOGI_INDUSTRI.docx
KELOMPOK_2MAKALAH_MIKROBIOLOGI_INDUSTRI.docxAgathaHaselvin
 
Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0Muhamad Izzah
 
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptx
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptxnutrisi dan kultivasi mikroba.pptx
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptxDendoKasmandri
 
Makalah midas 8 metabolisme mikroba
Makalah midas 8 metabolisme mikrobaMakalah midas 8 metabolisme mikroba
Makalah midas 8 metabolisme mikrobayulia windarsih
 
Biosintesis Metabolit Sekunder.pptx
Biosintesis Metabolit Sekunder.pptxBiosintesis Metabolit Sekunder.pptx
Biosintesis Metabolit Sekunder.pptxNadyatulIlma1
 
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGARESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAJosua Sitorus
 
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
farmakognosi_PI.pptx
farmakognosi_PI.pptxfarmakognosi_PI.pptx
farmakognosi_PI.pptxEriskaAgustin
 

Similar to Presentasi Farmakognosi (20)

Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
 
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
 
Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...
Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...
Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...
 
TOKSIKOLOGI Metabolit Sekunder (1).pdf
TOKSIKOLOGI Metabolit Sekunder (1).pdfTOKSIKOLOGI Metabolit Sekunder (1).pdf
TOKSIKOLOGI Metabolit Sekunder (1).pdf
 
Kelompok 5 Fitokimia I.pptx
Kelompok 5 Fitokimia I.pptxKelompok 5 Fitokimia I.pptx
Kelompok 5 Fitokimia I.pptx
 
Biokimia ii met umum
Biokimia ii met umumBiokimia ii met umum
Biokimia ii met umum
 
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxPertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
 
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Far...
 
Bagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderBagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunder
 
KELOMPOK_2MAKALAH_MIKROBIOLOGI_INDUSTRI.docx
KELOMPOK_2MAKALAH_MIKROBIOLOGI_INDUSTRI.docxKELOMPOK_2MAKALAH_MIKROBIOLOGI_INDUSTRI.docx
KELOMPOK_2MAKALAH_MIKROBIOLOGI_INDUSTRI.docx
 
Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0
 
Metabolisme dan Suhu Tubuh.pptx
Metabolisme dan Suhu Tubuh.pptxMetabolisme dan Suhu Tubuh.pptx
Metabolisme dan Suhu Tubuh.pptx
 
Mikrobiologi
MikrobiologiMikrobiologi
Mikrobiologi
 
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptx
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptxnutrisi dan kultivasi mikroba.pptx
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptx
 
Makalah midas 8 metabolisme mikroba
Makalah midas 8 metabolisme mikrobaMakalah midas 8 metabolisme mikroba
Makalah midas 8 metabolisme mikroba
 
DASAR DASAR BIOMOLEKULER
DASAR DASAR BIOMOLEKULERDASAR DASAR BIOMOLEKULER
DASAR DASAR BIOMOLEKULER
 
Biosintesis Metabolit Sekunder.pptx
Biosintesis Metabolit Sekunder.pptxBiosintesis Metabolit Sekunder.pptx
Biosintesis Metabolit Sekunder.pptx
 
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGARESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...
 
farmakognosi_PI.pptx
farmakognosi_PI.pptxfarmakognosi_PI.pptx
farmakognosi_PI.pptx
 

More from Eva Apriliyana Rizki

Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)
Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)
Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)Eva Apriliyana Rizki
 
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)Eva Apriliyana Rizki
 
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)Eva Apriliyana Rizki
 
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)Eva Apriliyana Rizki
 

More from Eva Apriliyana Rizki (20)

Autoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan HipersensitivitasAutoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan Hipersensitivitas
 
Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)
Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)
Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)
 
Makalah dermatitis atopik part 1
Makalah dermatitis atopik part 1Makalah dermatitis atopik part 1
Makalah dermatitis atopik part 1
 
Makalah dermatitis atopik part 2
Makalah dermatitis atopik part 2Makalah dermatitis atopik part 2
Makalah dermatitis atopik part 2
 
Presentasi Mr Tys
Presentasi Mr TysPresentasi Mr Tys
Presentasi Mr Tys
 
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Judul kelarutan (Farmasi Fisika)
Judul kelarutan (Farmasi Fisika)Judul kelarutan (Farmasi Fisika)
Judul kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Daftar pustaka (Farmasi Fisika)
Daftar pustaka (Farmasi Fisika)Daftar pustaka (Farmasi Fisika)
Daftar pustaka (Farmasi Fisika)
 
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab vi kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab vi kelarutan (Farmasi Fisika)Bab vi kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab vi kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab iv kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iv kelarutan (Farmasi Fisika)Bab iv kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iv kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Tabel (laporan) Farmasi Fisika
Tabel (laporan) Farmasi FisikaTabel (laporan) Farmasi Fisika
Tabel (laporan) Farmasi Fisika
 
Bab i kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab i kelarutan (Farmasi Fisika)Bab i kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab i kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab ii kelarutan
Bab ii kelarutanBab ii kelarutan
Bab ii kelarutan
 
Laporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi FarmasiLaporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi Farmasi
 
Presentation Laktosa
Presentation LaktosaPresentation Laktosa
Presentation Laktosa
 
Resume jurnal ilmiah laktosa
Resume jurnal ilmiah laktosaResume jurnal ilmiah laktosa
Resume jurnal ilmiah laktosa
 

Recently uploaded

KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)AsriSetiawan3
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIMuhammadAlfiannur2
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 

Recently uploaded (20)

KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 

Presentasi Farmakognosi

  • 1.
  • 2. Sumber Alam Senyawa Obat • Tanaman (simplisia, extrak, isolat, metabolit/eksudat, senyawa aktif) • Hewan (bagian organ, ekstrak organ, metabolit/eksudat, senyawa aktif) • Mineral (bahan tambang) • Mikroorganisme ( biomassa, metabolit, senyawa pemandu, senyawa aktif)
  • 3. Tujuan Mempelajari Biosintesis dan Metabolisme Produk Alam • Materi di atas mengaitkan ilmu farmakognosi dengan ilmu biokimia • Kebanyakan obat diperoleh dari alam maupun sintetik yang dihasilkan atau terdapat dalam organisme • Biokimia mempelajari pembentukan metabolit primer, sekunder, juga siklus dan jalur reaksi kimia dalam organisme. Selain itu untuk mengetahui bagaimana cara pembentukan suatu zat yang berkhasiat dalam tumbuhan. Sedangkan dari jalur pembentukannya kita dapat mengamati bahan dasar pembentuknya.
  • 5. BIOSINTESIS • Biosintesis merupakan proses pembentukan suatu metabolit (produk metabolisme ) dari molekul yang sederhana sehingga menjadi molekul yang lebih kompleks yang terjadi pada organisme hidup ( Neumann et al, 1985). • Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme pada makhluk hidup dibagi menjadi 2, yaitu metabolisme primer dan sekunder. • Metabolisme primer pada tumbuhan seperti respirasi dan fotosintesis yang merupakan proses yang esensial bagi kehidupan tumbuhan. Metabolisme primer membentuk metabolit primer • Metabolisme sekunder merupakan proses yang tidak esensial bagi kehidupan organisme. Metabolisme sekunder terjadi pada saat sel dalam tahap diferensiasi menjadi sel yang lebih terspesialisasi (fase stasioner) (Schripsema & Verpoorte, 1994 ; Mohr & Schopfer 1995).
  • 6. Metabolit primer : hasil metabolisme yang digunakan untuk kelangsungan hidup (proses tumbuh), contoh : asam amino, asetil CoA, gula – gula, nuklelotida, asam sitrat, lipid, protein, dan karbohidrat. Metabolit sekunder : hasil metabolisme yang tidak digunakan untuk proses pertumbuhan, tetapi misalnya untuk pertahanan diri, contoh : senyawa yang diturunkan dari metabolit primer seperti protein, lipid, asam nukleat, dan karbohidrat. Secara sederhana dibagi atas 3 golongan besar, yaitu fenolik, senyawa bernitrogen, dan terpenoid ( Edwards & Gatehouse, 1999)
  • 7. BIOSINTESIS METABOLIT PRIMER • Biosintesis Karbohidrat c. Produksi monosakarida lewat fotosintesis. Dalam tumbuhan berklorofil, monosakarida diproduksi lewat fotosintesis di mana, proses tersebut terdiri dari 2 golongan reaksi, yakni reaksi cahaya dan reaksi enzimatik. Hasil dari kedua reaksi tersebut dapat digambarkan : Klorofil 2H2O +CO2 + cahaya (CH2O )+ H2O + O2 e. Biosintesis sukrosa. Pada penelitian menunjukkan sukrosa tidak hanya sebagai gula pertama yang terbentuk dalam fotosintesis, tetapi bahan transpor utama. • Biosintesis lipid. Biosintesis asam lemak berjalan dengan sederet reaksi melibatkan 2 komplek enzim + ATP + NADPH2, Mn 2+ , dan karbondioksida. • Biosintesis asam amino dan protein. Protein terdiri dari rangkaian asam amino yang terbagi menjadi 2, yaitu : esensial dan nonesensial. Biosintesis asam amino erat hubungannya dengan biosintesis metabolit sekunder, keduanya melibatkan proses translasi.
  • 8. Mengapa dibentuk metabolit sekunder?  Metabolisme sekunder membentuk metabolit sekunder  Metabolit intermediet: reaksi yang terletak antara met primer dan sekunder dan menghasilkan energi untuk berlangsungnya suatu reaksi.  Metabolit sekunder merupakan suatu bentuk untuk survival/pertahanan diri.  Tanaman tidak dapat berpindah tempat. Misal tanaman pada lahan yang tercemar, agar tetap survive maka akan membentuk metabolit sekunder.
  • 9. • Uk Misal; pada tanaman tembakau dapat membentuk asam salisilat sebagai antibodi. Bila tembakau terkena virus maka produksi asam salisilat akan tinggi dan dalam tembakau dapat melakukan proses metilasi pada as. salisilat menjadi metil salisilat. • Misal; tanaman membentuk suatu phytoaleksin
  • 10. Keragaman struktur metabolit sekunder Atas dasar struktur kimia:  Senyawa fenolik; asam lemak, flavonoid, antrakuinon  Terpenoid  Alkaloid Atas dasar jalur biosintesis:  Jalus asam asetat  Jalur asam sikimat  Jalur asam amino Atas dasar sifat sensorik Zat pahit, zat manis, zat pedas, zat berasa kelat (sepat)
  • 11. Metabolit sekunder bagi tanaman sebenarnya juga toksik. Cara antisipasi? • Akan dibentuk glukosida • Met sekunder toksik------- glukosida (larut air) • Sehingga ketoksikan berkurang dan dapat ditransport ke vakuola (bila mengekstraksi tanaman akan diperoleh banyak glikosida)
  • 12. Biosintesis Metabolit Sekunder • Biosintesis metabolit sekunder sangat beragam tergantung dari golongan senyawa yang bersangkutan. Jalur yang biasanya dilalui dalam pembentukan metabolit sekunder ada tiga jalur, yaitu jalur asam asetat, jalur asam sikimat, dan jalur asam mevalonat.
  • 13. Keragaman metabolit sekunder • Faktor Luar: Letak geografis (iklim, suhu, jenis tanah, lingkungan), m.o patogen, sinar matahari • Faktor dalam; genetis • Proses: saat panen, pasca panen
  • 14. JaIur Asam Asetat  Poliketida meliputi golongan yang besar bahan alami yang digolongkan berdasarkan pada biosintesisnya. Keanekaragaman struktur dapat dijelaskan sebagai turunan rantai poli-ß-keto, terbentuk oleh koupling unit-unit asam asetat (C2) via reaksi kondensasi.  Termasuk poliketida adalah asam temak, poliasetilena, prostaglandin, antibiotika makrolida, dan senyawa aromatik seperti antrakinon dan tetrasiklina.  Pembentukan rantai poli-ß-keto dapat digambarkan sebagai sederet reaksi Claisen, keragaman melibatkan urutan ß-oksidasi dalam metabolisme asam lemak. Jadi, 2 molekul asetil-KoA dapat ikut serta dalam reaksi Claisen membentuk asetoasetil-KoA, kemudian reaksi dapat berlanjut sampai dihasilkan rantai poli-ß-keto yang cukup .  Akan tetapi studi tentang enzim yang terlibat dalam biosintesis asam lemak belum terungkap secara rinci. Namun demikian, dalam pembentukan asam lemak melibatkan enzim asam lemak sintase seperti yang dibahas di atas. 
  • 15. Jalur Asam Sikimat  Jalur asam sikimat merupakan jalur alternatif menuju senyawa aromatik, utamanya L-fenilalanin. L-tirosina. dan L-triptofan. Jalur ini berlangsung dalam mikroorganisme dan tumbuhan, tetapi tidak berlangsung dalam hewan, sehingga asam amino aromatik merupakan asam amino esensial yang harus terdapat dalam diet manusia maupun hewan. Zantara pusat adalah asam sikimat, suatu asam yang ditemukan dalam tanaman IlIicium sp. beberapa tahun sebelum perannya dalam metabolisme ditemukan. Asam ini juga terbentuk dalam mutan tertentu dari Escherichia coli. Adapun contoh reaksi yang terjadi dalam biosintesis asam polifenolat. Dalam biosintesis L-triptofan dan asam 4-hidroksibenzoat juga terjadi zantara asam korismat.
  • 16. Jalur Asam Mevalonat • Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur yang besar dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena (C5) yang bergandengan dalam model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan dari metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat (mevalonic acid : MVA).
  • 17. Beberapa kemungkinan peran metabolit sekunder:  Dibutuhkan pada konsentrasi rendah selama pertumbuhan.  Antibiotik - untuk pertahanan wilayah.  Mikotoksin - melawan serangga pemakan.  Melanin - perlindungan terhadap oleh UV.  Hormon kelamin - menarik pasangan  Rasa atau bau - menarik serangga untuk penyebaran spora