1. KARYA TULIS ILMIAH
Disusun dalam rangka memenuhi Prasyarat UAS
Mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen :
Dr. B. Fariz J. M. Misbah, M,Pd.
Disusun Oleh :
Fakhri Aria Fadhlillah NIM : 1157050048
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia. Lewat
jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan beragam
bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Jauh sebelum
masyarakat Barat menemukannya, prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera telah
dicetuskan seorang sarjana Muslim sekitar 1.000 tahun silam. Peletak prinsip kerja
kamera itu adalah seorang saintis legendaris Muslim bernama Ibnu al-Haitham. Pada
akhir abad ke-10 M, al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura. Itulah
salah satu karya al-Haitham yang paling menumental. Penemuan yang sangat inspiratif
itu berhasil dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Keduanya berhasil
meneliti dan merekam fenomena kamera obscura. Penemuan itu berawal ketika
keduanya mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-
Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi
nyata diproyeksikan melalui permukaan datar.
Berabad – abad yang lalu orang telah mengetahui bahwa kalau cahaya lurus dari
sebuah lobang kecil kedalam sebuah ruangan yang gelap maka pada dinding
dihadapannya kelihatan bayangan dari apa yang ada dimuka lubang itu. Hanya dalam
keadaan terbalik, yang di atas ke bawah dan sebaliknya. Ruangan seperti itu disebut “
Kamera Obscura “ yang artinya tidak lain dari pada kamar gelap. Dari perkataan kamera
obcura itulah lahir perkataan kamera, nama yang diberikan untuk alat pemotret. Inilah
yang mula – mula disebut Kamera Obscura ( kamera = kamar, Obscura = gelap ), yaitu
sebuah ruangan yang gelap dengan lubang kecil pada salah satu dindingnya. Kajian ilmu
optik berupa kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang saat ini
digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena ini secara harfiah diartikan
sebagai “ruang gelap”. Biasanya bentuknya berupa kertas kardus dengan lubang kecil
untuk masuknya cahaya. Teori yang dipecahkan Al-Haitham itu telah mengilhami
penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para
penonton.
Jika kita perhatikan perkembangan kamera di masa kini, sungguh sangat luar
biasa pertumbuhannya. Hampir di setiap manusia berada, tidak lepas dari keberadaan
kamera. Dapat dikatakan bahwa kamera kini telah menjadi kebutuhan pokok.
Bagaimana tidak, hampir di setiap handphone yang dimiliki sebagian besar masyarakat
ada fasilitas kameranya. Dalam makalah ini kita akan mengulas tentang kamera mulai
dari sejarah ditemukannya kamera hingga berbagai jenis perkembangan kamera saat
ini.
1.2 Tujuan
Ingin Mengetahui Kamera dan Istilah dalam kamera
1.3 Rumusan Masalah
3. 1. Dapat mengetahui tentang isi camera yang ada di dunia
2. Mengetahui sejarah camera
3. Aksesoris camera
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kamera
Kamera merupakan seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi untuk
mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar yang merupakan hasil proyeksi
pada sistem lensa. Untuk yang pertama kalinya kamera disebut juga dengan kamera
obscura. Kata ini berasal dari bahasa latin yang artinya “ ruang gelap”.
Kamera obscura adalah sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak,
yang bisa memantulkan cahaya dengan menggunakan dua buah lensa konveks, setelah
itu menempatkan gambar objek eksternal itu pada sebuah kertas/film. Penempatan film
tersebut ada pada pusat fokus dari lensa.
o Komponen kamera
Sebuah kamera minimal terdiri atas:
Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)
Sistem lensa
Pemantik potret (shutter)
Pemutar film
o Badan kamera
Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun
dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam
bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan
membakar film.
Di dalam kamera untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol
pengatur, antara lain:
Pengatur ISO/ASA Film.
4. Shutter Speed.
Aperture (Bukaan Diafragma).
Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan :
Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)
Tripod
Lightmeter
o Sistem lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang
terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder
logam. Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya.
Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat
penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma.
Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat
digunakan. Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa
sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam
disebut dengan istilah lensa zoom. Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih
kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang
digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar,
sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto. Lensa variabel dapat
diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa
tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran
film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa). Focal
lenght memengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam
masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.
o Pemantik Potret
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa.
Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk
5. memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya
pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.
Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan
besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan.
Bagian lain
Bagian lain sebuah kamera, antara lain:
1. Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat
disingkapkan pada objek
2. Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,
3. Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang
akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
4. lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau
besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat
sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.
Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari
bagian-bagian tersebut.
2.2Istilah-istilah dalam Kamera
1. 16:9 ratio
Ukuran dimensi foto dengan perbandingan 16:9 untuk panjang dan lebar.
Ukuran ini cocok untuk ditampilkan di layar wide screen. Misalnya ingin
ditampilkan di HDTV atau televisi layar lebar.
2. 4:3 ratio
Ukuran dimensi foto atau video yang paling umum khususnya jika ingin dicetak
atau ingin ditampilkan di televisi non wide screen, misalnya televisi tabung.
3. AF-Lock
AF merupakan singkatan dari Auto Focus. AF-Lock digunakan untuk mengunci
fungsi Auto Focus.Caranya dengan menekan setengah tombol shutter hingga
fokus gambar dikunci.Fungsi ini sangat berguna, jika Anda ingin memfokuskan
pada obyek yang Anda ingin letakkan di samping. Caranya fokuskan dulu obyek
6. tersebut saat ditengah, lalu geser kamera sambil menekan setengah tombol
shutter.
4. Aperture
Aperture merupakan besarnya bukaan lensa kamera untuk menentukan berapa
banyak cahaya yang bisa masuk dan mengenai sensor gambar di kamera.Pada
kamera saku biasanya aperture sudah diatur otomatis oleh sistem kamera.
Sedangkan kamera yang lebih canggih, bisa diatur untuk manual ataupun
otomatis.
5. Aspect Ratio
Perbandingan ukuran foto atau video. Yang paling umum adalah 4:3 dan 16:9
(wide screen).
6. Autofocus (AF)
Autofocus atau sering disingkat AF merupakan kemampuan kamera digital untuk
secara otomatis membuat obyek gambar yang diinginkan menjadi lebih tajam
atau jelas.Untuk kamera digital pemula, biasanya fungsi ini secara otomatis akan
aktif. Namun untuk kamera digital canggih, Anda dapat mengarahkan fokus
secara manual dengan mengatur lensa.
7. Automatic exposure (AE)
Automatic exposure (AE) merupakan kemampuan kamera digital untuk
mengatur bukaan lensa (lihat aperture) maupun kecepatan shutter berdasarkan
kondisi cahaya di sekitarnya.Kamera digital untuk pemula seperti kamera saku
telah memiliki 3 atau lebih mode AE yang berbeda.
8. Burst Mode
Burst mode merupakan fitur kamera digital untuk mengambil beberapa gambar
sekaligus dalam waktusingkat. Misalnya Anda ingin mengambil sekaligus 10 foto
dalam waktu 3 detik.Burst mode khususnya berguna saat Anda ingin mengambil
gambar obyek yang bergerak dengan cepat.Istilah lainnya adalah continuous
shooting mode.
9. CCD
CCD (Charge Coupled Device), merupakan chip di dalam kamera yang berfungsi
sebagai sensor gambar.CCD terdiri dari jutaan kapasitor. Fungsinya yaitu saat
cahaya masuk ke dalam kamera melalu lensa, maka cahaya akan mencapai
bagian CCD.
10.CMOS Sensor
CMOS (complementary metal-oxide semiconductor) merupakan sensor gambar
dalam kamera digital yang terdiri atas sirkuit yang terintegrasi untuk merekam
suatu gambar.CMOS terdiri dari jutaan sensor pixel yang termasuk di dalamnya
sebuah photodetector. Saat cahaya masuk ke dalam kamera, setiap photodetector
akan membuat arus listrik berdasarkan intensitas cahaya yang
mengenainya.Kamera digital akan mengubah data dari CMOS menjadi pixel yang
akhirnya menjadi sebuah foto.CMOS menjadi pengganti CCD karena lebih cepat
dan lebih irit penggunaan batere.
7. 11.CompactFlash (CF)
CompactFlash (CF) merupakan salah satu tipe memory card yang digunakan
dalam kamera digital.Fungsi memory card yaitu untuk menyimpan data foto dan
video yang telah Anda buat.
12.Continuous shot mode
Continuous shot mode dikenal juga dengan burst mode, yaitu kemampuan
kamera digital untuk mengambil sejumlah gambar dalam waktu yang singkat.
Misalnya untuk mengambil gambar obyek bergerak, Anda dapat mengambil 10
foto dalam waktu 3 detik dengan mode ini.
13.Depth of Field (DOF)
Depth of Field (DOF) menentukan seberapa jauh obyek di depan maupun di
belakang obyek yang menjadi fokus dapat terlihat jelas.Semua obyek yang lebih
jauh atau lebih dekat dari obyek yang menjadi fokus, akan terlihat kabur.
14.Digicam
Digicam merupakan singkatan dari digital camera atau kamera digital.
15.Digital zoom
Digital zoom merupakan fitur kamera digital untuk memperbesar (zoom)
gambar dengan menggunakan software yang terdapat di dalam kamera
digital.Cara kerjanya adalah menambah ukuran pixel.Kelemahannya adalah
gambar menjadi tidak tajam saat dilakukan digital zoom. Digital zoom akan
membuat kualitas gambar menurun.Jauh lebih baik jika menggunakan optical
zoom ketimbang menggunakan digital zoom. Namun metode ini adalah yang
paling mudah dan murah diimplementasikan dalam sebuah kamera digital.
16.DSLR
SLR atau single-lens reflex merupakan kamera yang biasa digunakan oleh
fotografer profesional. Versi digital dari kamera SLR disebut sebagai DSLR.DSLR
merupakan tipe kamera yang paling canggih yang biasa digunakan untuk
fotografer yang sudah berpengalaman.Umumnya, pada DSLR, Anda bisa
mengganti komponen lensa sesuai kebutuhan Anda. Banyak teknik dan fitur
yang bisa Anda lakukan dengan kamera DSLR.
17.EXIF
Data EXIF merupakan informasi mengenai foto yang dihasilkan, seperti tanggal,
waktu, jenis kamera, dan pengaturan kamera.Data EXIF akan ditambahkan
dalam file foto.
18.File formats
8. File formats menentukan jenis file yang dihasilkan oleh sebuah kamera digital.
Umumnya kamera digital menghasilkan file dengan format JPEG. Beberapa
kamera digital juga bisa menghasilkan format file RAW dan TIFF.
19.Flash
Flash merupakan cahaya buatan untuk meningkatkan cahaya saat pengambilan
foto. Kita sering mengenal dengan istilah "lampu blitz" atau "lampu kilat".
20.Flash memory
Flash memory adalah media penyimpanan data yang digunakan dalam kamera
digital. Kartu memori flash dapat mempertahankan data yang disimpan tanpa
membutuhkan listrik terus-menerus.Terdapat berbagai tipe dan merk flash
memory. Anda perlu memastikan tipe dan merk apa saja yang didukung oleh
kamera digital Anda, jika Anda ingin menyimpan lebih banyak gambar dan
mengganti flash memory dalam kamera Anda. Istilah lainnya adalah memory
card.
21.Focal length
Focal length merupakan jarak dari pusat lensa hingga ke focal point (lensa
terdepan). Umumnya focal length diukur berdasar milimeter, dan umumnya
setara dengan 35mm film. Jika Anda ingin mengambil foto dengan jarak yang
lebih jauh, maka carilah kamera dengan focal length lebih besar (angka
milimeter lebih besar). Misalnya untuk telephoto, umumnya fotografer
menggunakan kamera dengan focal length di atas 70mm.
22.Frames per second (fps)
Frames per second (fps) biasanya berhubungan dengan video. Angka fps
menunjukkan jumlah gambar yang akan ditampilkan secara berurutan dalam 1
detik. Misalnya 30fps, maka gambar akan ditampilkan sebanyak 30 buah gambar
dalam waktu 1 detik. Umumnya fps yang masih nyaman ditonton adalah 30fps.
23.HDMI
HDMI (High Definition Multimedia Interface) merupakan sebuah antarmuka
untuk mengirim gambar digital antar perangkat. Umumnya HDMI digunakan
pada HDTV atau komputer. HDMI connector dapat memudahkan Anda
menampilkan video ke perangkat lain seperti komputer atau HDTV.
24.High-definition Video (HD Video)
High-definition video, atau disingkat HD video, merupakan video dengan resolusi
tinggi, setidaknya 1024x768 pixel.
25.LCD
LCD (Liquid Crystal Display) merupakan fitur di hampir semua kamera digital.
Umumnya terdapat di bagian belakang kamera. Fungsinya untuk menampilkan
gambar yang akan difoto, untuk melihat foto-foto yang telah dibuat, maupun
untuk menampilkan menu untuk konfigurasi kamera digital.
9. 26.Macro Mode
Macro mode merupakan mode pada kamera digital untuk mengambil foto
dengan jarak yang sangat dekat (close-up). Pada mode macro, kamera akan me-
reset lensa kamera dan menyesuaikan intensitas lampu kilat untuk membuat
foto yang tajam dari jarak dekat.
27.Megapixel
Megapixel (MP) sama dengan 1 juta pixel. Pixel merupakan elemen terkecil
sebuah gambar dalam kamera digital. Angka pada megapixel menentukan
resolusi sebuah gambar. Sebuah gambar dengan megapixel yang lebih besar,
akan memiliki resolusi yang lebih tinggi.
28.Memory Card
Memory card merupakan media penyimpanan data. Digunakan untuk
menyimpan hasil foto dan video yang Anda ambil menggunakan kamera digital.
Terdapat berbagai ukuran, tipe dan merk memory card. Pastikan terlebih dulu
sebelum Anda membeli memory card baru untuk menambah kapasitas
penyimpanan data di kamera digital Anda. Istilah lain untuk memory card yaitu:
flash memory.
29.MMC Card
MMC (Multi Media Card) merupakan salah satu tipe flash memory yang
digunakan untuk menyimpan data dalam kamera digital. Teknologi yang lebih
populer yang dibuat berdasarkan MMC adalah SD Card.
30.Movie mode
Movie mode adalah kemampuan kamera digital untuk merekam klip video.
Hampir semua kamera digital memiliki kemampuan ini. Bahkan beberapa di
antaranya dapat merekam HD video.
31.Optical zoom
Optical zoom merupakan fitur kamera digital untuk memperbesar (zoom)
gambar dengan menggunakan perubahan focal length pada lensa.
Jadi Anda harus mengatur lensa kamera untuk memperbesar gambar.
32.Panorama Mode
Panorama mode adalah fitur di mana fotografer bisa menyatukan atau
menggabungkan sebuah set foto menjadi sebuah gambar pemandangan yang
dapat dilihat seluruhnya hingga 180 derajat bahkan 360 derajat.
33.Pixel
Pixel merupakan elemen terkecil dalam sebuah gambar yang dihasilkan oleh
kamera digital. Sebuah pixel sebenarnya adalah sebuah titik atau kotak
berukuran sangat kecil yang diberi warna. Jutaan pixel diatur dalam sebuah
gambar sehingga menjadi foto atau video yang indah.
10. 34.Pocket Camera
Pocket camera atau kamera saku, adalah kamera berukuran kecil yang bisa muat
dalam saku pakaian Anda, sehingga disebut kamera saku. Umumnya kamera
saku digunakan untuk fotografer pemula, karena cara penggunaannya yang
sederhana, yaitu metode "point and shoot". Anda tinggal membidik gambar dan
foto langsung bisa Anda nikmati, tanpa perlu banyak pengaturan.
35.Redeye reduction
Redeye reduction merupakan kemampuan kamera untuk menghilangkan warna
merah yang bisa muncul pada pupil mata akibat pantulan lampu kilat pada mata
orang yang terdapat dalam obyek foto.
36.Resolution
Resolution menunjukkan jumlah pixel dalam sebuah kamera digital. Semakin
besar jumlah pixel, semakin tajam gambar yang dihasilkan. Namun jumlah pixel
bergantung pada ukuran memory card untuk menyimpan data. Karena semakin
besar ukuran pixel, semakin banyak juga ruang penyimpanan data yang
dibutuhkan.
37.SD Card
SD Card merupakan salah satu tipe flash memory yang digunakan untuk
menyimpan data dalam kamera digital.
38.Secure Digital High Capacity (SDHC)
Secure Digital High Capacity (SDHC) merupakan salah satu tipe flash memory
yang digunakan untuk menyimpan data dalam kamera digital.Teknologi SDHC
merupakan pengembangan dari SD Card dengan kapasitas penyimpanan cukup
besar.
39.Self timer
Self timer merupakan fitur kamera digital untuk mengambil foto secara otomatis
setelah beberapa detik. Fotografer mengarahkan kamera, lalu mengatur self
timer, misalnya 10 detik, lalu setelah menekan tombol, fotografer berjalan ke
area yang akan diambil. Setelah 10 detik, kamera akan mengambil foto secara
otomatis.
40.Viewfinder
Viewfinder digunakan untuk melihat foto yang akan Anda ambil. Terdapat 2 jenis
yaitu:
Optical viewfinder, yang biasanya terletak di bagian atas belakang kamera,
berupa jendela kaca kecil.
Digital viewfinder, biasanya berupa LCD yang terdapat di belakang kamera.
11. 41.Wide Angle
Wide angle menunjukkan kemampuan kamera digital untuk mengambil foto
dengan bidang pandang lebih luas dibanding penglihatan manusia.
BAB III
PENUTUP
Bahwa kita sebagai orang yang berhobi Photograpy, kita harus tau istilah-istilah pada
kamera yang ada umumnya di Indonesia, karena kita sebagai hobby photograpy harus
mempunyai bakat dan mengetahui komponen kamera.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalahini.
Saya banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
12. makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.